Anda di halaman 1dari 4

Sengon dan Kopi

Fieldtrip Manajemen Agroekositem dilaksanakan di Jatikerto dengan titik


pengamatan pada agroforestri dengan luas lahan 800 m2 dengan jenis lahan yang
digunakan yaitu lahan kering dan jenis tanah alfisol. Tanaman yang terdapat dalam
agroforestri tanaman kopi dan pisang dengan naungan sengon. Varietas tanaman kopi
yang ditanam yaitu robusta. Benihnya berasal dari PTPN 23 Dampit Malang. Jarak
tanam yang digunakan 2,5 m x 3 m. Pupuk yang digunakan ada pupuk kandang
sebanyak 18 ton/Ha dan pupuk NPK pada tanaman belum masak sebanyak 40-50
gr/tanaman serta pada tanaman masak sebanyak 180-250 gr/tanaman. Pemanenan
dilakukan saat tanaman kopi berumur 2 tahun dengan cara manual. Hasil panen untuk
per ha 1 kg/tanaman dan setiap tanaman kopi bisa dipanen 2-3 kali. Harga jual yang
ditawarkan sebesar Rp 30.000/kg dengan harga pasaran Rp 25.000-30.000/kg.
Namun selain itu dapat dilakukan tumpangsari dengan tanaman sengon dan tanaman
pisang. Tanaman pisang dapat dipanen 2 kali dengan hasil panen sebesar 15
kg/minggu. Sistem irigasi yang digunakan yaitu tadah hujan. Masalah utama yang
dihadapi dalam pengelolan agroekosistem yaitu serangan hama dan penyakit.
Serangan hama tidak terlalu tinggi dan untuk penyakit yang menyerang tanaman yaitu
jamur upas dengan serangan tidak terlalu tinggi.
PEMBAHASAN
Lahan sengon dan kopi
1. Indikator Produktivitas
Pada lahan agroforestri sengon dan kopi dengan penggunaan pola tanam
tumpangsari dengan jarak tanam 2,5 m x 3 m. Varietas tanaman kopi yang ditanam
adalah Robusta. Benih tanaman berasal dari PTPN Dampit Malang. Hasil panen
untuk per ha 1 kg/tanaman dan setiap tanaman kopi bisa dipanen 2-3 kali. Harga jual
yang ditawarkan sebesar Rp 30.000/kg dengan harga pasaran Rp 25.000-30.000/kg.
Masalah utama yang dihadapi dalam pengelolan agroekosistem yaitu serangan hama
dan penyakit. Serangan hama tidak terlalu tinggi dan untuk penyakit yang menyerang
tanaman yaitu jamur upas dengan serangan tidak terlalu tinggi. Menurut Khalif
(2014) sistem penanaman sengon dengan pola agroforestri dapat menunjang kualitas
kesuburan tanah yang paling baik karena sengon termasuk golongan tanaman legum
telah dinyatakan mampu meningkatkan N tersedia dalam tanah sehingga dapat
meningkatkan produktivitas tanaman. Penggunaan sengon sebagai naungan pada
kopi mampu meningkatkan hasil dari tanaman kopi.
2. Indikator Stabilitas dan Keberlanjutan
Kecukupan pangan dan gizi sudah tersedia ditempat tersebut. Produksi surplus
pangan disalurkan dalam masyarakat dan wilayah tersebut. Rumah kaca yang
digunakan dalam agrotechnopark ada beberapa saja. Kelebihan pangan yang
diproduksi disimpan untuk penggunaan masa depan. Penggunaan herbisida secara
minimal untuk menekan penyakit jamur upas pada tanaman kopi. Benih yang
digunakan merupakan benih yang diserbukan terbuka. Menurut Ferianto, dkk (2017)
dengan adanya pengelolaan lingkungan dengan memperhatikan keadaan lingkungan
yang lestari, ditambah lagi dengan adanya usaha-usaha untuk meminimalkan
penggunaan herbisida maka dapat dikatakan sistem pengelolaan lahan yang terjadi
selama ini sudah cukup baik dan hasil produksi tanaman sudah cukup baik. Oleh
sebab itu tanaman yang produktif serta bernilai ekonomi dapat menunjang
ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat.
3. Indikator Kemerataan
Pedapatan petani disetiap musim tanam sebesar > Rp 5.000.000. Sifat kepemilikan
lahan petani yaitu lahan sewa denga luas lahan yang dimiliki < 0,25 ha. Menurut
Hakim, dkk (2014) besarnya penerimaan yang diterima oleh petani sangat tergantung
dengan hasil produksi yang dihasilkan. Semakin besar produksi yang dihasilkan oleh
petani maka akan semakin besar pula penerimaan yang diterima petani hal ini
dipengaruhi oleh perbedaan penggunaan faktor produksi menyebabkan tingkat
produktivitas yang dihasilkan dan biaya produksi yang dikeluarkan.
4. Problematika Wilayah
Permasalahan wilayah di dalam lahan agroforestry tanaman kopi dan sengon adalah
para petani tidak menanam tanaman pada lahan sendiri tapi menyewa lahan milik UB
Forest yang sewakt-waktu dan di ambil alih oleh UB Forest. Luas lahan kopi yang
dimiliki petani <0,25 ha yang berdampak pada hasil produksi yang tidak terlalu
besar. Menurut Santosa (2016) Peningkatan konsumsi (kebutuhan) kopi perlu
diimbangi dengan peningkatan produksi, tetapi saat ini produksi kopi Indonesia
cenderung menurun. Produksi kopi Indonesia yang menurun, satu di antaranya
dipengaruhi luas areal perkebunan kopi yang menurun, pada tahun 2008 luas areal
perkebunan kopi adalah 1.295.110 ha dan tahun 2012 menjadi 1.235.289 ha,
mengalami penurunan sebesar 4,62%. Maka dari itu luas lahan untuk kopi perlu
dtinglatkan lagi demi hasil produksi yang lebih banyak.

Analisis SWOT
1. Strange
a. Kopi ditanam dilahan agroforestry dengan tanaman naungan sengon
sebagai penambat N
b. Penggunaan herbisida yang tidak berlebihan
c. Dilakukan proses pewiwilan untuk peremajaan kopi
d. Penggunaan pupuk kandang
2. Weakness
a. Lahan masih menyewa
b. Luas lahan petani tidak terlalu luas
3. Opportunity
a. Tingginya peminat kopi di Indonesia
b. Jenis kopi yang ditanam adalah robusta
4. Threat
a. Serangan hama dan penyakit
b. Defisiensi hara
c. Harga biji kopi yang menurun

Sumber :
Ferianto, Arief Sudhartono dan Sri Ningsih. 2017. Analisis Keberlanjutan Sistem
Agroforestri Tradisional Di Desa Salua Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi
Sulawesi Tengah. Jurnal Mitra Sains 5 (1):53-63.
Hakim, M.M., Idham Alamsyah dan Dwi Wulan Sari. 2014. Perbandingan Tingkat
Produktivitas dan Pendapatan Petani Padi Pengguna Pupuk Organik Pada
Agroekosistem Lahan Yang Berbeda Di Sumatera Selatan. Prosiding Seminar
Nasional Lahan Suboptimal.
Khalif, Ulyan, S.R Utami, dan Z. Kusuma. 2014. Pengaruh Penanaman Sengon
(Paraserianthes Falcataria) Terhadap Kandungan C dan N Tanah Di Desa
Slamparejo, Jabung, Malang. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 1(1): 09-
15.
Santosa, H. R., Suherman, C., Rosniawaty, S. Respons Pertumbuhan Tanaman Kopi
Robusta
 (Coffea robusta L.) Tercekam Aluminium di Lahan Reklamasi
Bekas Tambang Batubara Bervegetasi Sengon (Periode El Nino). Jurnal
Agrikultura 2016, 27 (3): 124-131

Anda mungkin juga menyukai