Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 1 Januari – Maret 2016

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN


DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF
1
M. Syarif , 2Wiwaha Anas Sumadja dan 1H. Nasution
1
(Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi)
2
(Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi)

ABSTRAK
Masyarakat kota Jambi saat ini telah memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap pangan
organik, hal ini terlihat dari banyaknya konsumen yang memilih sayuran dan buah organik
dibandingkan sayur dan buah yang dibudidayakan secara konvensional. Permintaan buah
pepaya yang dibudidayakan secara ramah lingkungan termasuk salah satu buah yang tinggi
permintaannya.Kelompok tani Sumber Makmur dan kelompok tani Mawar Melati adalah
kelompok tani yang berada di kelurahan Eka Jaya kecamatan Jambi Selatan. . Kedua
kelompok tani ini sepakat untuk bermitra dalam program IbM Universitas Jambi. Tahapan
pelaksanan program dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: (I). Pengenalan Program dan
Persiapan, (II). Penyuluhan dan Pelatihan, (III). Demonstrasi, Praktek, dan Pembinaan, (IV).
Layanan Konsultasi Teknis, dan (V). Evaluasi Program, dan (VI). Pelaporan Kegiatan. Hasil
penerapan program pengabdian yang dilaksanakan terhadap mitra adalah biaya produksi
budidaya pepaya khususnya pemakaian pupuk buatan dapat dihemat sampai 50%.
Kecukupan hara tanaman berasal dari pupuk kompos aktif berbahan baku kotoran ternak dan
limbah panen yang diperkaya dengan mikroba lokal (MOL).

Kata Kunci : Kompos aktif, budidaya papaya, ramah lingkungan

PENDAHULUAN ragamnya, hal ini dikarenakan masih


Permintaan pangan sehat khususnya belum tingginya minat dan pengetahuan
hortikultura merupakan keniscayaan, petani memproduksi sayuran dan buah
terutama bagi masyarakat perkotaan organik.
dengan latar belakang berbagai pendidikan Kelompok tani Sumber Makmur
dan ekonomi. Masyarakat semakin paham merupakan kelompok wanita tani dengan
artinya sehat, yang dimulai dari konsumsi ketuanya ibu Sujilah, dibentuk tahun 2009.
makanan yang berasal dari proses Kelompok tani ini beralamat di Jl. Liposos
budidaya ramah lingkungan. I Rt. 10 kelurahan Eka Jaya kecamatan
Masyarakat kota Jambi saat ini telah Jambi Selatan. Jumlah anggotanya adalah
memiliki kesadaran yang cukup tinggi 16 orang. Semua anggotanya adalah ibu-
terhadap pangan organik, hal ini terlihat ibu rumah tangga dengan profesi sebagai
dari banyaknya konsumen yang memilih petani. Kelompok tani Sumber Makmur
sayuran dan buah organik dibandingkan rutin mengadakan pertemuan setiap
sayur dan buah yang dibudidayakan secara tanggal 15 setiap bulannya, sehingga
konvensional. Di pasar-pasar swalayan komunikasi dan informasi sesama anggota
dalam kota Jambi permintaan terhadap terjalin dengan baik.
sayur organik dan buah organik cukup Komoditas yang diusahakan oleh
tinggi, mencapai 123 ton per bulan ( Survei kelompok wanita tani Sumber Makmur
pasar tahun 2009), sementara di beberapa adalah budidaya pepaya, dan beberapa
pasar tradisional sayuran organik dan buah jenis sayuran dalam luasan kecil. Salah
organik juga diminati banyak masyarakat, satu sumber buahan pepaya kota Jambi
diperkirakan 40% konsumen pasar berasal dari kelurahan Eka Jaya yang
tradisional sudah menkonsumsi pangan dikelola kelompok wanita tani Sumber
organik. Walaupun demikian, produk Makmur.
organik yang beredar di pasar Kota Jambi Kelompok tani Mawar Melati
sangat terbatas baik jumlah maupun dibentuk tahun 1995, dan jumlah anggota

Budidaya Pepaya Berbasis Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Kompos Aktif 18


Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 1 Januari – Maret 2016

adalah 13 orang. Sebagai ketua kelompok m adalah 667 karung. Total biaya untuk
tani adalah bapak Selamat. Mayoritas pembelian pupuk kandang adalah Rp.
anggota kelompok tani adalah petani 5.002.500,- per hektar.
hortikultura, khusus untuk buah-buahan Tingginya biaya produksi yang
nya adalah pepaya. dikeluarkan oleh kedua Mitra tidak diikuti
Permasalahan Mitra program IbM oleh produksi, sehingga dalam analisis
Universitas Jambi adalah tingginya biaya usaha tani nya keuntungan yang diperoleh
produksi. Dari hasil observasi diketahui kedua Mitra tidak sebanding dengan
petani yang bergabung dalam kelompok ongkos produksi. Oleh sebab itu perlu
tani Sumber Makmur dan Mawar Melati pengelolaan yang tepat untuk
adalah tingginya biaya produksi meningkatkan produktivitas lahan dengan
(pembelian pupuk kandang dan pupuk input yang tinggi.
anorganik serta pestisida). Hal ini Input yang tinggi pada dasarnya
disebabkan petani menggunakan pupuk tidak berarti ongkos produksi menjadi
buatan atau anorganik dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat dilakukan asalkan
berlebih dari kebutuhan tanaman untuk petani bisa memanfaatkan sumber-sumber
meningkatkan produksi tanaman. bahan organik yang ada disekitar lahan
Penggunaan pupuk buatan yang sebagai sumber hara. Jika petani
dilakukan adalah pupuk lengkap sesuai mempunyai skill dalam pengelolaan dan
dosis anjuran (N, P, K) dan ditambah lagi pemanfaatan bahan organik insitu maka
dengan pupuk kandang ayam. Oleh karena pada akhirnya biaya produksi dapat
itu petani membutuhkan biaya produksi ditekan.
yang besar. Pemanfaatan bahan organik baik
Jenis tanah di kelurahan Eka Jaya sebagai sumber hara tanaman maupun
adalah Inceptisol. Untuk tanaman sebagai biopestisida merupakan langkah
hortikultura jenis tanah yang dikehendaki awal menuju sistim pertanian ramah
adalah dengan struktur tanah gembur. lingkungan yang dikenal sistim pertanian
Kondisi ini diharuskan memakai bahan organik. Produk yang dihasilkan dengan
organik untuk mendapatkan struktur tanah sistim ini dikenal dengan produk organik
menajdi gembur dan remah sehingga dan dari segi kesehatan manusia sangat
kemampuan tanah menahan air menjadi baik karena tidak ada residu kimia yang
tinggi, disamping penyediaan unsur hara terbawa dari hasil panen dan aman
tanaman. dikonsumsi. Dari aspek pelestarian
Takaran pemakaian pupuk kandang lingkungan maka sistim ini menuju ke
yang dilakukan oleh kedua Mitra adalah 40 sistim pertanian berkelanjutan (sustainable
kg pupuk kandang (setara dengan 1 agriculture).
karung) untuk 3 lobang tanam yang Berdasarkan ini maka permasalahan
diberikan ketika selesai mengolah tanah yang dihadapi kedua Mitra adalah dalam
dan membuat lobang tanam. Kemudian rangka mengoptimalkan sumberdaya alam
diinkubasi sampai 3 minggu. Selanjutnya secara berkelanjutan dan dapat diringkas
ketika selesai benih disemaikan dan siap sebagai berikut :
dipindahkan ke lobang tanam, maka 1. Biaya produksi sangat tinggi, terutama
dilanjutkan dengan pemberian pupuk untuk pengadaan pupuk (pupuk
anorganik anorganik dan organik), benih serta
Khusus pupuk kandang ayam petani pestisida.
mendapatkannya dari kecamatan Kumpeh 2. Rendahnya pengetahuan petani dalam
Kabupaten Muaro Jambi. Harga satu memanfaatkan sumberdaya alam yang
karung (≠ 20 kg) pupuk kandang ayam ada disekitar lahan sebagai alternatif
adalah Rp. 7.500,- dan ditambah dengan untuk sumber hara tanaman.
biaya transportasi sekitar Rp. 200.000,- . 3. Penerapan teknologi terutama dalam
Jumlah pupuk kandang yang dibutuhkan pengelolaan sumber hara tanaman yang
dalam 1 hektar dengan jarak tanam 2 x 2,5

Budidaya Pepaya Berbasis Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Kompos Aktif 19


Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 1 Januari – Maret 2016

berasal dari sekitar lahan belum Evaluasi Program, dan (VI). Pelaporan
dilakukan. Kegiatan.
4. Kurangnya kesadaran petani untuk
menerapkan system low cost production Metode Pendekatan
pada proses usaha tani mereka Metode yang digunakan adalah
disebabkan kurangnya pengetahuan dan pendidikan kepada masyarakat melalui:
informasi. Tahap I: Pengenalan program dan
5. Keterbatasan dana, sarana dan prasarana persiapan.
untuk pengembangan program.  Pengenalan program rencana kegiatan
pengabdian kepada mitra 1 dan 2
Oleh karena itu harus ada upaya dengan menjelaskan secara detail
perbaikan yang menyeluruh dan rencana kegiatan yang akan dilakukan.
terintegrasi dalam usaha tani kedua Mitra Pada tahap ini dibuat kesepakatan
dalam rangka meningkatkan produktivitas pengaturan rencana kegiatan, jadwal
lahan dengan sisitim pertanian ramah pelaksanaan, dan persiapan
lingkungan. pelaksanaan pengabdian, sehingga
Berdasarkan hal tersebut, dengan komitmen mitra untuk berpartisipasi
penerapan program pengabdian berbasis lebih tinggi, serta partisipasi kelompok
transfer teknologi dan pengetahuan tani menjadi lebih aktif.
diharapkan dapat mengatasi masalah ini, Tahap II: Penyuluhan dan Pelatihan
dan dapat menjadi solusi dalam membantu  Pelaksanaan tahap II dilakukan
petani dalam meningkatkan produktivitas tanggal dengan metode ceramah dan
lahan serta menciptakan sistim pertanian diskusi yang dilaksanakan di Balai
ramah lingkungan dan produksi buah- Pertemuan milik mitra 1 dan mitra 2.
buahan organik. Penyuluhan dibantu dengan alat
multimedia LCD projector dan Film
METODE PELAKSANAAN dengan tujuan agar memudahkan
Waktu dan Tempat Pelaksanaan peserta penyuluhan dalam memahami
Program PPM telah dilaksanakan materi yang disampaikan.
dari bulan Mei sampai Oktober 2014 di  Materi yang diberikan dalam
kelompok tani Sumber Makmur dan penyuluhan adalah:
Mawar Melati yang berlokasi di desa a. Sistim budidaya organik (nilai
Kasang Pudak kecamatan Kumpeh Ulu tambah dibandingkan dengan
kabupaten Muaro Jambi. metode konvensional) yang ramah
lingkungan.
Solusi yang Ditawarkan b. Penggunaan pupuk kompos aktif
Merujuk kepada permasalahan dan sebagai sumber hara dengan sistim
tujuan yang diharapkan, rincian program bioteknologi dalam pemanfaatan
yang sudah dilaksanakan dalam program pupuk kandang dan mikroba lokal
PPM yaitu penerapan Ipteks bagi potensial (MOL) dan pemanfaatan
masyarakat benar-benar dapat disesuaikan hijauan/gulma serta limbah panen
dengan kondisi petani dan potensi sumber yang sifatnya spesifik lokasi
daya alam, yang mencakup sumber daya sebagai bahan baku pupuk kompos
manusia, ilmu dan teknologi, serta aktif.
kelembagaan. c. Menjelaskan keuntungan dan cara
Tahapan pelaksanan program pemakaian mikroba lokal,
dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: manfaatnya dalam ketersediaan
(I). Pengenalan Program dan Persiapan, hara tanaman dan sekaligus sebagai
(II). Penyuluhan dan Pelatihan, (III). bahan proteksi tanaman
Demonstrasi, Praktek, dan Pembinaan, (biopestisida).
(IV). Layanan Konsultasi Teknis, dan (V).

Budidaya Pepaya Berbasis Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Kompos Aktif 20


Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 1 Januari – Maret 2016

Tahap III: Demonstrasi, Praktek, dan lapang selesai dan dilaksanakan dalam
Pembinaan waktu 3 minggu di bulan terakhir
 Pelaksanaan tahap III dilakukan
demonstrasi, dimana tempat demplot HASIL DAN PEMBAHASAN
ditentukan oleh ketua kelompok tani. Pengenalan Program dan Persiapan
Demonstrasi ini dimaksudkan dimana Tim PPM mulai melakukan
masing-masing peragaan teknologi ini persiapan sejak diumumkan dan
dipastikan petani nantinya bisa disahkannya secara resmi proposal layak
melakukan sendiri-sendiri. untuk didanai. Pengenalan program
 Demonstrasi pertama adalah cara dilakukan kepada ke dua mitra tanggal 2
pembuatan MOL Sayuran. Mei 2015. Pertemuan yang dihadiri oleh
 Kemudian demonstrasi cara masing-masing ketua kelompok tani dan
pembuatan kompos aktif dengan sekretarisnya, yaitu bapak Selamat selaku
bahan baku pupuk kandang, hijauan ketua kelompok tani Sumber Makmur dan
dan dekomposernya MOL sayuran. bapak Mujianto sebagai ketua kelompok
 Pembuatan demplot dengan tani Mawar Melati.
melibatkan peserta dengan tujuan Pengenalan program PPM bertujuan
peserta mampu secara mandiri untuk untuk menyusun jadwal pelaksanaan dan
melaksanakan materi yang sudah sekaligus membuat kesepakatan antara
diberikan. kelompok tani dengan tim PPM untuk
 Pembinaan dilakukan secara terus bekerjasama dan berpatisipasi aktif dalam
menerus oleh Tim Pelaksana kepada transfer teknologi. Pengenalan program
mitra 1 dan mitra 2 untuk memonitor PPM juga melibatkan PPL sebagai
alih teknologi yang sudah dilakukan. pendamping sekaligus keterkaitan dengan
Tahap IV: Layanan Konsultasi Teknis. instansi pemerintah.
 Memberi jasa konsultasi teknis kepada
anggota kelompok tani dan Penyuluhan dan Pelatihan
masyarakat tentang manajemen Kegiatan penyuluhan dilakukan hari
budidaya pepaya, baik masalah Selasa 12 Juni 2015 yang dihadiri sekitar
kesuburan tanah, penyakit dan 75% dari masing-masing anggota
pengendaliannya, panen dan pasca kelompok tani Penyuluhan pertama dengan
panen beserta analisis usaha tani. materi Budidaya Pepaya dengan Sistim
Waktu jasa konsultasi disesuaikan Ramah Lingkungan.
dengan waktu monitoring. Diskusi yang dilakukan setelah
Tahap V: Pelaksanaan Evaluasi pemberian penyuluhan, diketahui petani
 Evaluasi dilakukan dengan tujuan masih berorientasi kepada sistim pertanian
melihat tingkat keberhasilan konvensional. Pemakain pupuk buatan dan
pencapaian dari pelaksanaan kegiatan pestisida kimia secara berlebihan, diyakini
PPM. mampu meningkatkan hasil tanaman.
 Pelaksanaan evaluasi dilakukan mulai Lebih lanjut dari diskusi tersebut diketahui
dari tahap penyuluhan sampai ke tahap juga bahwa petani belum mengetahui
pelaksanaan demplot. dampak negatif dari pemakaian pupuk dan
Tahap VI: Penyusunan laporan pestisida buatan secara berlebihan terhadap
Kegiatan penyusunan laporan disusun kesehatan manusia, ekosistim dan tanah
sesuai dengan kegiatan yang telah dan air.
dilakukan baik persiapan, pelaksanaan, dan Penyuluhan ke dua dilakukan hari
evaluasi yang dilakukan. Pembuatan Selasa 24 Juni 2015 dengan materi
laporan akhir dilakukan dengan Teknologi Kompos Aktif Penyuluhan
berpedoman pada laporan kemajuan per 1 dilaksanakan di rumah ketua kelompok
bulan, dan diakumulasi dalam bentuk tani.
laporan kemajuan. Pembuatan laporan Peserta yang mengikuti penyuluhan
akhir dilakukan setelah semua kegiatan tentang manfaat kompos aktif sangat

Budidaya Pepaya Berbasis Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Kompos Aktif 21


Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 1 Januari – Maret 2016

antusias, disebabkan petani belum sumber penyusun bahan kompos aktif.


mengetahui tentang kompos yang Semua bahan yang sudah disiapkan
diperkaya dengan mikroba aktif potensial. digabung dalam bak kompos, proses
Pembuatan kompos dengan aktivator selanjutnya seperti yang sudah dijelaskan
mikroba dekomposer akan mempercepat dalam materi penyuluhan.
proses pematangan kompos. Pembuatan Pembuatan pupuk kompos aktif
kompos secara konvensioanal sampai panen hanya membutuhkan waktu
membutuhkan waktu untuk pematangan 3 dua minggu. Dari total bahan yang
– 4 bulan, sedangkan kompos yang disiapkan maka pembuatan pupuk kompos
ditambahkan biodekomposer dilakukan sampai 5 kali pengomposan.
membutuhkan waktu 2 – 3 minggu. Dihasilkan pupuk kompos aktif sebanyak
Penambahan mikroba aktif 2000 kg.
potensial ke dalam bahan kompos, tidak Demonstrasi pembuatan
hanya mempercepat pematangan kompos mikroorganisma lokal (MOL) dilakukan
tapi juga bermanfaat untuk tanaman. hari Jumat 27 Juni 2015. Kegiatan ini
Sejumlah mikroba mempunyai diikuti oleh peserta dengan semangat
kemampuan untuk mengeluarkan enzim- Proses pembuatan pupuk kompos
enzim yang berguna untuk membantu aktif dan MOL dapat diselesaikan dengan
ketersediaan hara. baik dalam rentang waktu 2 minggu.
Selanjutnya benih pepaya disemaikan pada
Demonstrasi pesemaian yang dilakukan oleh anggota
Pelaksanaan demonstrasi kelompok tani. Proses penyemaian
pembuatan pupuk kompos aktif kepada ke berlangsung 2 – 3 minggu.
dua kelompok tani dilaksanakan hari Proses pengolahan tanah den
Kamis tanggal 26 Juni 2015 sekaligus membuat lobang tanam.
Partisipasi aktif yang dilakukan Selanjutnya pupuk kompos aktif diberikan
anggota kelompok tani adalah dengan per lobang tanam. Bibit siap dipindahkan
menyiapkan hijauan berupa gulma dan sisa ke lapangan dan dimasukkan ke dalam
limbah panen yang menjadi salah satu lobang tanam.
KESIMPULAN
Program pengabdian kepada
masyarakat kepada kelompok tani Sumber
Makmur dan Mawar Melati, diterima
dengan baik oleh semua anggota kelompok
tani. Partisipasi mitra mencapai 75% dan
melebihi dari target yang direncanakan
(50%).

DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2010. Muaro Jambi dalam Angka.
Badan Pusat Statistik.
BPS. 2013. Kecamatan Kumpeh Ulu
dalam Angka. Badan Pusat
Gambar 1. Tanaman pepaya Statistik

Demplot tanaman pepaya yang


dibuat pada lahan kelompok tani, sampai
saat pembuatan laporan baru berumur 6
bulan, sehingga belum bisa menghitung
hasil/produksi. Tanaman pepaya panen
pada umur 9 – 12 bulan.

Budidaya Pepaya Berbasis Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Kompos Aktif 22

Anda mungkin juga menyukai