Anda di halaman 1dari 11

laporan KKN Banjarejo 2012 UM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Konteks Kegiatan


Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang memiliki visi yaitu sebagai
mitra terpercaya menuju masyarakat yang lebih cerdas, sejahtera, dan bermartabat. Sedangkan
misi Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang adalah menerapakan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni untuk memberdayakan masyarakat menuju kehidupan yang lebih cerdas,
sejahtera, dan bermartabat, serta peduli terhadap persoalan nusa, bangsa, dan kemanusiaan.
Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut maka diadakan program Kuliah Kerja Nyata di Desa
Banjarejo yang berbasis Pengembangan Potensi Masyarakat Terpadu (PPMT).
Salah satu potensi yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat
Desa Banjarejo adalah sampah organik rumah tangga dan kotoran ternak. Masyarakat biasanya
membakar sampah rumah tangga baik organik maupun anorganik sedangkan kotoran ternak
digunakan sebagai pupuk kandang. Dengan memanfaatkan kedua bahan tersebut untuk dijadikan
kompos diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat yang sangat
bergantung pada penggunaan pupuk kimia.
Pentingnya penggunaan pupuk kompos adalah untuk mengganti unsur hara tanah yang
telah terkikis karena penggunaan pupuk buatan secara terus menerus. Unsur hara tanah berperan
untuk mendukung pertumbuhan optimal tanaman sehingga diharapkan hasil panen juga dapat
maksimal. Selain itu, harga pupuk anorganik buatan pabrik terus melambung tinggi sehingga
semakin tidak terjangkau oleh petani. Diharapkan penggunaan pupuk kompos dapat menekan
biaya produksi, meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil pertanian.
Bahan dasar yang digunakan adalah sampah organik yang berupa sisa-sisa daun tanaman dan
kotoran sapi. Bahan ini ditambah dengan biakan bakteri dan difermentasikan secara anaerob
sehingga mengalami proses penguraian oleh mikroba dengan waktu lebih cepat daripada
dibiarkan seperti di alam. Biakan bakteri ini juga dapat disebut sebagai efektif mikroorganisme
yang dapat dibuat sendiri dari bahan alam yang ada di sekitar kita. Efektif mikroorganisme dapat
dibuat dari buah-buahan, bonggol pisang, bambu muda (rebung). Kegunaan efektif
mikroorganisme yaitu sebagai aktivator untuk memfermentasi bahan yang akan dikomposkan
menjadi pupuk kompos. Selain sebagai aktivator dalam pembuatan pupuk kompos, efektif
mikroorganisme juga dapat digunakan sebagai bahan kocor tanaman sehingga tanaman dapat
tumbuh dengan subur. Agar masyarakat memiliki ketrampilan untuk membuat pupuk kompos
dan efektif mikroorganisme ini, maka perlu diadakan kegiatan pelatihan membuat efektif
mikroorganisme dan pupuk kompos.
B. Tujuan dan Sasaran Program
Kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah memberikan pelatihan tentang
pembuatan efektif mikroorganisme dan pupuk kompos. Tujuan yang dicapai melalui pelaksanaan
program ini adalah sebagai berikut.

a. Tujuan Umum
Memberikan pelatihan pembuatan efektif mikroorganisme dan pupuk kompos yang berbahan
dasar sampah organik dan kotoran ternak kepada masyarakat di Desa Banjarejo.

b. Tujuan Khusus
1) Membantu masyarakat desa Banjarejo mengotimalkan potensi kotoran ternak dan sampah
organik.
2) Membantu masyarakat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk anorganik buatan pabrik.
3) Memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos kepada masyarakat kelompok tani di Desa
Banjarejo.
4) Memberikan peluang usaha kepada masyarakat yang tertarik memproduksi pupuk kompos dan
EM (Efektif Mikroorganisme) secara komersil.

c. Sasaran/Peserta
Sasaran dari kegiatan ini adalah mayarakat kelompok tani Desa Banjarejo,
Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

C. Strategi Pelaksanaan Program


Strategi pelaksanaan mencakup langkah-langkah berikut ini.

a. Tahap Persiapan
2) Observasi tentang potensi daerah Banjarejo yaitu sampah organik dan kotoran sapi.
3) Percobaan pembuatan biakan bakteri sebagai dekomposer kompos (EM).
4) Koordinasi dengan perangkat desa dan ketua kelompok tani harapan mulia I dan II.
5) Pembelanjaan bahan perlengkapan yang dibutuhkan.

b. Tahap Pelaksanaan
1) Pemateri memberikan petunjuk mengenai cara pembuatan biakan bakteri (EM) dan pupuk
kompos.
2) Melakukan demonstrasi pembuatan EM berbahan dasar nanas dan pembuatan pupuk kompos.

c. Tahap Evaluasi
1) Memeriksa kembali apakah acara yang digelar/dilaksanakan sudah sesuai dengan apa yang
direncanakan atau belum.
2) Mengkoreksi tentang pelatihan pertama mengenai yang kurang atau yang salah di dalam
penyampaian materi dan praktik, agar pelatihan kedua yang dilaksanakan berjalan lebih baik dari
sebelumnya.
Susunan panitia dan anggaran dana terlampir.

D. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dengan adanya pelatihan pembuatan efektif mikroorganisme dan
pupuk kompos kepada masyarakat kelompok tani di desa Banjarejo adalah agar masyarakta
kelompok tani dapat memanfaatkan semaksimal mungkin sampah organik dan kotoran ternak
yang keberadaannya melimpah yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pupuk
kompos, serta masyarakat kelompok tani dapat membuat sendiri biakan bakteri dari bahan yang
ada disekitar sehingga masyarakat tidak membeli lagi biakan bakteri yang harganya cukup
mahal. Selain itu dengan adanya pelatihan ini, masyarakat kelompok tani dapat mengatasi
tingginya harga pupuk dengan membuat pupuk kompos yang tidak memerlukan biaya yang
mahal dan khasiat dari pupuk kompos tidak kalah dengan pupuk organik.
Diharapkan pelatihan pelatihan ini dapat memberikan wawasan kepada masyarakat
anggota kelompok tani desa Banjarejo untuk menggalakan penggunaan bahan organik dalam
pertanian karena efek dari penggunaan bahan organik khususnya pupuk pupuk kompos sangat
banyak sekali diantarranya; 1. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani
hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh
akar tanaman; 2. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan
kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat
membuat tanaman menjadi keracunan.; 3. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah
dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman; 4. Pupuk organik
dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih
stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan
partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan
kecambah biji.; 5. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah
yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.; 6. Pemakaian pupuk organik juga berperan
penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan
pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.; 7. Pupuk organik berperan positif
dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah; 8.
Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan program dimulai dengan melakukan observasi potensi yang ada di wilayah
desa Banjarejo. Observasi dilakukan dengan mewawancarai beberapa masyarakat desa Banjarejo
tentang potensi apa saja yang adala di wilayah desa Banjarejo. Setelah dilakukan observasi saya
memiliki ide dan tertarik terhadap pertanian karena sebagian besar matapencaharian masyarakt
desa Banjarejo adalah petani dan ternak sapi perah. Para petani dan peterna akan menghasilkan
limbah yang sebagian besar belum termanfaatkan secara maksimal. Kedua limbah tersebut
diantaranya adalah sampah organik berupa hasil dari panen sayur yang tidak terpakai atau
sortiran dan kotoran ternak yang dapat digunakan sebagai bahan dalam membuat pupuk kompos
dan efektif mikroorganisme yang bahan dasarnya dapat diperoleh disekitar.
Tahap kedua melakukan koordinasi dengan perangkat desa mengenai program yang telah
direncanakan. Setelah koordinasi kepada perangkat desa, selanjutnya kepala desa mengarahkan
untuk melakukan pelatihan dalam acara musyawarah rutin kelompok tani di Dusun Babeh dan
Laju. Musyawarah pertama dilaksanakan di Dusun Babeh pada tanggal 23 juni 2012 bertempat
di anggota kelompok tani Dusun Babeh dan musyawarah kedua dilaksanakan di dusun Laju pada
tanggal 8 juli 2012 yang bertempat di salah satu anggota kelompok tani Dusun laju.
Tahap ketiga mengunjungi ketua kelompok tani untuk meminta izin mengisi acara
pelatihan pembuatan efektif mikroorganisme dan kompos pada acara musyawarah rutin. Masing-
masing ketua kelompok tani menginformasikan kepada para anggotanya bahwa akan diadakan
acara pelatihan pemuatan efektif mikroorganisme dan kompos. Setelah waktu dan tempat yang
telah direncanakan sudah dipersiapkan secara matang, tahap ke empat ialah persiapan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam pelatihan pembuatan efektif mikroorganisme dan kompos.
Tahap kelima pelaksanaan kegiatan program. Pelatihan pertama dilaksanakan di Dusun
Babeh yang dimulai pada pukul 19.00 WIB. Susuna acara dimulai dengan pembukaan yang
dilakukan oleh pembawa acara, sambutan dari ketua kelompok tani, musyawarah rutin kelompok
tani, sambutan koordinator desa yang mewakili mahasiswa KKN, penyampaian materi tentang
pelatihan pembuatan pupuk kompos dan efektif mikroorganisme oleh pemateri, praktik membuat
efektif mikroorganisme, penutupan oleh ketua kelompok tani. Tahap terakhir ialah evaluasi.
Evaluasi dilakukan untuk memberikan saran dan kritit mengenai kegiatan yang telah terlaksana.
Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan progam ini ialah sebagai berikut.

Faktor Pendukung
1) Bantuan teman-teman KKN dan adanya dukungan dari perangkat desa dan Anggota Kelompok
Tani Harapa Mulia I dan II Desa Banjarejo.
2) Pemateri yang bersedia membagi pengetahuannya, memberikan motivasi dan semangat kepada
seluruh pesera yang mengikuti kegiatan pelatihan.
Faktor Penghambat
1) Karena kondisi tempat dan waktu pelaksanaan yang diadakan pada malam hari, maka pelatihan
pembuatan kompos tidak dipraktikkan, hanya pembuatan efektif mikroorganisme saja yang
dipraktikkan.
2) Keterlambatan peserta sehingga acara terlambat dimulai.

B. Permasalahan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Dan Solusinya


Permasalahan yang dihasapi dalam pelatih pembuatan efektif mikroorganisme dan
kompos di desa Banjarejo ialah pelatihan pembuatan pupuk kompos tidak terlaksana dengan
maksimal karena praktik tidak dilakukan, hanya pembuatan efektif mikroorganisme saja yang
dipraktikkan. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan menyiasati penyampaian materi
dengan menggunakan gambar berupa tahap-tahap dalam pembuatan pupuk kompos. Materi
tentang pembuatan pupuk kompos dijelaskan secara jelas oleh pemateri dengan cara menjelaskan
tahap-pertahap dalam pembuatan pupuk kompos secara jelas sampai para anggota musyawarah
mengerti. Serta memberikan handout kepada para anggota musyawarah kelompok tani.

BAB III
PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

A. Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Paparan hasil pelaksanaan program kegiatan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
No Tanggal Kegiatan Hasil pencapaian Keterangan
1. 1-5 Juni 2012 Observasi potensi Potensi wilayah desa Banjarejo 100 %
wilayah (lancar)
adalah masalah pertanian dan ternak
yang menghasilkan limbah yang
pengolahan hasil limbahnya kurang
maksimal. Limbah berupa sampah
organik dan kotoran ternak yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan
untuk membuat efektif
mikroorganisme dan pupuk kompos
2. 15-20 Juni Koordinasi Kepala desa menyetujui tentang 100%
2012 dengan perangkat program yang telah direncanakan (lancar)
desa Banjarejo mengenai pelatihan pembuatan
efektif mikroorganisme dan kompos

3. 21-22 Juni Persiapan materi Pemateri yang akan diundang 100 %


2012 pelatihan dan merupakan alumni mahasiswa UM (lancar)
pemateri jurusan Kimia, materi dibuat oleh
pemateri

3. 21-22 Juni Persiapan alat dan Bahan mudah di dapat di sekitar desa 100 %
2012 bahan pelatihan Banjarejo dan harganya relatif murah (lancar)

4. 23 Juni 2012 Pelaksanaan Pelaksanaan dihadiri oleh 27 orang 100%


pelatihan I dari 30 anggota kelompok tani (lancar)
(Dusun Babeh) harapan mulia II

8 Juli 2012 Pelaksanaan Pelaksanaan dihadiri oleh 31 orang 99 %


pelatihan II dari 60 anggota kelompok tani (lancar)
(Dusun Laju) harapan mulia I
5. 24 Juni 2012 Evaluasi I Rapat evaluasi I dan II terlaksana 100 %
9 Juli 2012 Evaluasi II (lancar)

B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Secara garis besar kegiatan pelatihan ini berjalan dengan lancar. Pelatihan dilaksanakan
pada anggota kelompok tani Harapan Mulia I dan II Ds. Banjarejo. Rencana semula, sasaran dari
kegiatan pelatihan ini adalah seluruh masyarakat petani desa Banjarejo, akan tetapi dengan
mempertimbangkan masukan dari Bapak Johan Supriadi (Kepala Desa Banjarejo) sasaran dari
pelatihan ini sebaiknya Anggota Kelompok Tani karena sebagian besar masyarakat desa
Banjarejo terdaftar sebagai anggota kelompok tani. Pertimbangan beliau, apabila pelatihan
ditujukan kepada anggota kelompok tani, maka acara akan berjalan dengan baik karena
kelompok tani memiliki acara rutin dimana semua anggotanya hadir 100% dan apabila pelatihan
diadakan di luar acara rutin maka akan sedikit yang hadir (dengan alasan lebih mementingkan
pekerjaan) . Selain itu, anggota kelompok tani akan sangat antusias jika diadakan pelatihan
kepada anggota kelompok tani yang sampai saat ini mengeluh akan harga pupuk kimia yang
semakin lama semakin mahal.
Peserta yang meliputi anggota kelompok tani harapan mulia I dan II Desa Banjarejo
mengikuti pelatihan dengan antusias. Sebelum dilaksanakannya pelatihan acara musyawarah
rutinan anggota kelompok tani terlebih dahulu dilakukan. Setelah acara musyawarah selesai,
kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Koordinator desa yang mewakili mahasiswa KKN
UM dilanjutkan dengan Pemateri yang memberikan penjelasan singkat mengenai cara
pembuatan pupuk kompos dan pembuatan biakan bakteri (EM) kemudian melakukan
demonstrasi cara pembuatan biakan bakteri (EM) dengan bahan dasar nanas. Demonstrasi
pembuatan pupuk kompos yang tidak bisa terlaksana karena pelatihan dilaksanakan pada malam
hari dan tidak adanya tempat untuk mempraktekkan pembuatan pupuk kompos, sehingga praktik
hanya dilakukan dalam membuat efektif mikroorganisme saja. Setelah praktik dilaksanakan
tahap selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Pada sesi ini, anggota sangat antusias bertanya
mengenai pembuatan pupuk kompos dan efektif mikroorganisme. Pertanyaan-pertanyaan dari
anggota kelompok tani semuanya terjawab oleh pemateri. Acara pelatihan ini diakhiri pukul
22.00 WIB dan ditutup oleh Ketua Kelompok Tani harapan Mulia Desa Banjarejo.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program pelatihan pembuatan pupuk kompos dan efektif mikroorganisme yang
diselenggarakan oleh mahasiswa KKN semester pendek 2011/2012 di Desa Banjarejo,
Kacamatan Ngantang, Kabupaten Malang secara garis besar telah berjalan dengan lancar, yaitu
mencapai 100%. Hal tersebut terjadi berkat bantuan teman-teman KKN dan adanya dukungan
dari perangkat desa serta anggota kelompok tani harapan mulia I dan II.
Dengan pelatihan ini, anggota kelompok tani dapat mengetahui dengan jelas teknik
pelatihan pembuatan kompos dan efektif mikroorganisme. Selain itu, membuka pola pikir
anggota kelompok tani harapan mulia I dan II bahwa penggunaan pupuk kimia secara terus
menerus memiliki banyak dampak negatifnya dari pada positifnya. Memberikan solusi kepada
anggota kelompok tani di dalam mengatasi mahalnya harga pupuk kimia dengan membuat
sendiri pupuk organik (kompos) yang membutuhkan biaya sangat sedikit dengan kualitas yang
tidak kalah dengan pupuk kimia bahkan lebih baik dari pupuk kimia.

B. Saran
Saran yang dapat didiberikan terkait dengan pelatihan dan sosialisasi pembuatan efektif
mikroorganisme dan pupuk kompos adalah Para anggota kelompok tani harapan mulia I dan
harapan mulia II di Desa Banjarejo sebaiknya mempraktikkan apa yang telah disampaikan
pemateri dalam pelatihan pembuatan EM dan kompos dan mengembangkan EM dan pupuk
kompos sehingga selain dibuat sendiri juga dapat dibuat untuk membuka wirausaha.

LAMPIRAN 1

Gambar 1: Pelatihan I kepada anggota Kelompok Tani Harapan Mulia II


Dsn. Babeh Ds. Banjarejo
Gambar 2: Pemateri menjelaskan proses pembuatan efektif mikroorganisme (EM) pada pelatihan ke 1

Gambar 3: Pelatihan II kepada anggota Kelompok Tani Harapan Mulia I Dsn. Laju Ds. Banjarejo

Gambar 4: Pemateri menjelaskan proses pembuatan efektif mikroorganisme (EM) pada pelatihan ke 2

LAMPIRAN 2
A. Susunan Kepanitiaan
- Ketua Pelaksana Dian Isnanta Putri
- Sekretaris Tri Yunita Maharani
- Anggota
1. Erik Setya Pramudi
2. Adindana Yunendra
3. Mimin Widyasari
4. Ertoha Tag
5. Abdurrohman Muzakki
6. Abdul Rosyid Muiz
7. M. Ziyan takqiqi
8. A. Abdul Aziz
9. Ulisanto

B. Dana dan Sumber Dana

a. Pemasukan
Swadaya mahasiswa KKN : Rp 50 .000,00
Kas KKN : Rp 150.000,00
Jumlah Rp 200.000,00
b. Pengeluaran
NO. URAIAN JUMLAH TOTAL
1. Tetes 1 Rp. 6.500,00
2. Nanas 6 Rp. 15.000,00
3. Jurigen 2 Rp 16.000,00
4. Selang 1 Rp 1.500,00
5. Pemateri 1 Rp.100.000,00
6. Foto copy handout 75 Rp. 61.000,00
Jumlah Rp. 200.000,00

Anda mungkin juga menyukai