Disusun Oleh :
Pangageng Tlatah Andonyo
NIM 115120401111028
Telah dinyatakan secara sah Laporan Praktik Kerja Nyata yang dilakukan oleh
Mahasiswaa:
NIM : 115120401111028
Laporan ini telah diajukan dan dinyatakan Lulus mata kuliah Praktik Kerja Nyata
(PKN).
Dosen Pembimbing Magang Dosen Penguji
Pembantu Dekan I
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya
Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
Terwujudnya Laporan Praktik Kerja Nyata ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah mendorong terwujudnya laporan ini dari mulai
karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Tunggul Susilo dan Sri Mulyani selaku Kedua orang tua beserta keluarga dan
2. Aswin Ariyanto Azis, S.IP., M.DevSt. selaku Ketua Program Studi Ilmu
3. Ibu Lia Nihlah N, S.IP, M.Si. selaku dosen pembimbing dalam Praktik Kerja
4. Irza Khurin’in, S.IP., M.A. Selaku Dosen Penguji Praktik Kerja Nyata.
Terima Kasih atas masukan dan kritik sehingga Laporan PKN ini dapat
diselesaikan.
Bapak Rosek Nursahid, S.Si. Selaku Founder yang memberikan ilmu dan
iii
Bapak Thobib Hasan Al Yamini, S.Si.dan Ibu Sufraha Islamia, S.Si. selaku
lingkungan. Ibu Heni Lestari, S.Psi. Selaku Marketing Officer dan Fika
mengikuti kegiatan rapat dan atas seluruh data yang diberikan. Bapak
Romadloni dan Bapak Jefry selaku Asisten Fasilitator yang telah membantu
langsung dalam setiap langkah pengerjaan naskah Praktik Kerja Nyata ini.
hingga penyusunan naskah laporan ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak untuk turut menyempurnakan laporan ini hingga
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Fokus PKN...................................................................................................7
1.3 Tujuan Kegiatan...........................................................................................7
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................7
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................................8
1.4 Manfaat........................................................................................................9
1.4.1 Bagi Mahasiswa....................................................................................9
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi..........................................................................9
1.5 Sistematika Kepenulisan............................................................................10
BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN......................................................12
2.1 Gambaran Umum P-WEC.........................................................................12
2.1.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKN.................................................14
2.1.2 Kontak P-WEC...................................................................................14
2.1.3 Program P-WEC.................................................................................15
2.1.4 Struktur Organisasi.............................................................................24
2.2 Deskripsi Kegiatan PKN............................................................................28
2.2.1. Tabel Kegiatan Harian........................................................................28
2.3 Pencapaian Kegiatan Magang....................................................................47
2.3.1 Pencapaian Umum..............................................................................47
2.3.2 Refleksi Kritis PKN............................................................................52
2.3.3 Hambatan............................................................................................59
2.3.4 Kontribusi Penulis..............................................................................60
BAB III PENUTUP.................................................................................................61
3.1 Kesimpulan................................................................................................61
3.2 Saran..........................................................................................................62
v
3.2.1 Saran Praktis untuk Instansi...............................................................62
3.2.2 Saran Praktis untuk Peserta PKN Berikutnya.....................................63
3.2.3 Saran Akademik untuk FISIP Universitas Brawijaya.........................64
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................65
LAMPIRAN 1.........................................................................................................66
FOTO KEGIATAN PKN......................................................................................66
LAMPIRAN 2.........................................................................................................77
NILAI PKN DARI LEMBAGA P-WEC..............................................................77
RUNDOWN ACARA DAN DESKRIPSI KEGIATAN.......................................78
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
atas aplikasi sesuai dengan bidang yang dipilih. Oleh karena itu kegiatan PKN juga
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya Malang yang telah
menempuh minimal 100 SKS, dan kegiatan ini merupakan syarat kelulusan untuk
Ilmu Politik Universitas Brawijaya, memiliki tiga peminatan yang mendukung para
dan pengetahuan yang lebih spesifik dan fokus pada kajian-kajian yang diminati.
Sehingga nantinya mahasiswa dapat menyusun karya tulis akhir yang sesuai dengan
Saya mengambil minat International Security and Peace. Karena di sini sisi
keamanan adalah salah satu sisi yang terpenting bagi sebuah negara. International
1
Security and Peace fokus dalam bagaimana sebuah konflik mampu di redam oleh
aktor. Selain itu, di dalam peminatan ini juga menjelaskan bagaimana untuk
Internasional sangat terkait dengan isu lingkungan yang pada masa kini menjadi
topik perbincangan dalam proses politik internasional global. Hal ini khususnya
Pada masa awal perkembangan ilmu hubungan internasional isu low politic1
terabaikan, karena kondisi politik di masa perang dingin yang lebih berorientasi
pada isu high politic2. Namun setelah berakhirnya perang dingin terjadi pergeserann
fokus dalam politik internasional. Di mana isu-isu baru yang bersifat non
banyak. Hal ini akhirnya berdampak pada berkembangnya sektor industri pabrik,
usaha, dan sektor modal yang semakin terintegrasi secara global, menyebabkan
1
High Politics : Konsep high politis adalah semua hal utama bagi keberlangsungan negara seperti
keamanan nasional dan internasional.
2
Low Politics : Konsep Low Politics adalah semua hal yang tidak wajib ada untuk
keberlangsungan suatu negara seperti ekonomi dan sosial
2
Pembangunan dan perkembangan wilayah yang masif sedikit banyak
hutan. Terlebih lagi tidak setiap aktor proaktif mengenai pentingnya menjaga
Lingkungan Hidup.3
Jika melihat data yang diperoleh pada tahun 2016, Indonesia kehilangan
hutan seluas 684.000 hektar akibat pembalakan liar, kebakaran hutan, perambahan
hutan dan alih fungsi hutan. Hal tersebut juga di kuatkan melalui data yang dirilis
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) berdasarkan data dari Global Forest
kehilangan hutan setelah Brasil yang berada di urutan pertama. 4 Dilihat dari data
terbaru yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat
124 juta hektar hutan di Indonesia. Sebaliknya sejak 2010 hingga 2015, Indonesia
tercatat sebagai negara terbesar kedua tertinggi dalam hal kehilangan hutannya.5
tingkat kebakaran dan kerusakan hutan yang sempat meningkat, mengalami tren
3
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Tentang Lingkungan Hidup
4
Hendra Cipto. 2016. Setiap Tahun, Hutan Indonesia Hilang 684.000 Hektar. Makassar. Diakses
dari
https://regional.kompas.com/read/2016/08/30/15362721/setiap.tahun.hutan.indonesia.hilang.684.
000.hektar, pada tanggal 08 Juni 2018, pukul 11.29 WIB
5
Loc. It
3
penurunan. Dari data yang diperoleh versi NOAA, pada tahun 2016, terdapat 3.563
titik api, kemudian pada tahun 2017 terdapat 2.400 titik api. Selanjutnya menurut
versi pantauan satelit Terra-Aqua, pada tahun 2016 terdapat 3.628 titik api, dan
kawasan, namun dampak yang ditimbulkan atas kejadian tersebut dapat meluas
hingga ke kawasan lainnya melintasi batas negara. Kebakaran hutan yang marak
Hasil riset yang dilakukan oleh Universitas Harvard dan Columbia, terdapat
rata-rata 100.000 kematian prematur per tahun akibat kabut asap. Dari jumlah
tersebut 90% kematian berasal dari Indonesia. Secara spesifik angka kematian per
tahun akibat kabut asap berkisar antara 26.300 hingga 174.300. Data ini hanya
mencatat kalangan orang dewasa, di mana pada kenyataannya juga terdapat laporan
Selanjutnya dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, berbagai tindakan
Hal inilah yang menjadi perhatian utama dalam forum-forum internasional. Ketika
4
dari perhitungan normal rata-rata 0.5 derajat Celsius per 100 tahun, 30 tahun
melahirkan rezim Green Politic. Sejarah berawalnya isu lingkungan dalam forum
dijelaskan melalui Green Theory, yaitu tentang musnahnya alam sekitar oleh
manusia dan suatu fondasi normatif yang menentang pemusnahan ini dan
lingkungan alam. Hal ini harus diterapkan baik oleh kelompok organisasi ekonomi
maupun organisasi politik, karena kebijakan politik yang diterapkan oleh negara,
sebuah lembaga yang memiliki fokus dalam upaya pemberian pembelajaran kepada
masyarakat luas dalam hal penyelamatan alam dan kecintaan terhadap lingkungan.9
Program edukasi informal yang diberikan oleh P-WEC ditujukan kepada semua
menjadi salah satu aktor penting dalam menjalankan misi penyelamatan dunia,
Environment (UNCHE).
8
Paterson, Matthew, 2001. Dalam Scott Burchill, dkk, Theories of International Relations,
Palgrave, Hal. 236
9
Lembar informasi dan pemasaran P-WEC pada tanggal 30 Desember 2017
5
Sebagai gambarannya, terdapat beberapa program utama yang menjadi
saya tertarik untuk melakukan Praktik Kerja Nyata (PKN) di Lembaga Petungsewu
Wildlife Education Center, karena green politic yang di bangun oleh kaum
alam, dan mempunyai potensi dalam menciptakan kerja sama global, dengan skala
yang lebih luas dalam rangka menciptakan keamanan dan perdamaian dunia. Saya
Fokus kegiatan Praktik Kerja Nyata yang telah saya laksanakan di Lembaga
6
Education Center (P-WEC) Sebagai Pusat Pendidikan Konservasi Alam sehingga
P-WEC dapat menjadi salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam
utama dalam laporan ini yaitu metode edukasi lingkungan yang diterapkan oleh
lembaga P-WEC kepada peserta program edukasi baik siswa SD, SMP SMA,
mahasiswa melakukan PKN. Tujuan yang ingin dicapai akan dijelaskan sebagai
berikut :
program PKN dan melaksanakan kurikulum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Brawijaya Malang.
- Meningkatkan keterampilan pada hard skill dan soft skill seperti kemampuan
7
hubungan ini, PKN memberikan pengalaman belajar tentang masyarakat kepada
- Melihat langsung aplikasi dan kebenaran teori yang telah dipelajari sehingga
akan budaya kerja profesional yang menuntut kerja sama, kualitas kerja,
8
1.4 Manfaat
Kegiatan PKN ini memiliki beberapa manfaat yang terdiri atas 3 hal, antara
lain, manfaat bagi mahasiswa, manfaat bagi perguruan tinggi, dan manfaat bagi
instansi.
WEC, yaitu:
program edukasi lingkungan dalam upaya menyebarkan rasa cinta dan peduli
terhadap lingkungan.
pendidikan yang telah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di
bidangnya.
penelitian.
9
- Dapat menjalin hubungan kelembagaan antara pihak FISIP UB dengan instansi
terkait.
- Program PKN ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk terjun langsung
- Sebagai sarana membangun kerja sama antara Lembaga P-WEC dengan Fakultas
dalam membaca laporan Praktik Kerja Nyata ini, Penulis membagi laporan ke
dalam tiga bab yang pada setiap bab memiliki informasi berbeda, yakni sebagai
berikut:
Bab I :Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang pelaksanaan PKN dan alasan memilih
tempat PKN, Fokus PKN, tujuan dan manfaat pelaksanaan PKN, serta
10
Bab II : Deskripsi Kegiatan
Bab ini berisi gambaran umum, deskripsi kegiatan, penjelasan kegiatan penulis
selama PKN serta pembahasan hasil terkait peran P-WEC khususnya pada
Divisi Edukasi
kegiatan PKN yang dilakukan penulis selama menjalani program PKN serta
11
BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
Sumber: P-WEC
lembaga yang berada di bidang edukasi serta outbond. P-WEC berada di jalan
Wildlife Education Center (P-WEC, Dibaca piwek) berdiri pada tahun 2003, lahir
dari sebuah bentuk kerja sama antara Petungsewu Adventure dengan Lembaga
digunakan sebagai media belajar utama, sehingga waktu belajar yang digunakan
variatif. Mulai dari program tentang ekosistem sungai, ekosistem hutan, mengenal
11
Loc. It
12
serangga, mengenal keragaman satwa liar, pengamatan burung, pohon, pertanian
organik, dan tentang pengelolaan sampah. Program edukasi ini bukan hanya
penyuluhan kebersihan sampah, dan juga program perawatan satwa yang masih
wisata alam seperti outbond, family gathering, life in village, tracking, dan lain-
lain.
memiliki fasilitas penginapan yang baik. Ada tiga model penginapan yang
disediakan di P-WEC yaitu mess, asrama dan guest house. Penginapan di P-WEC
170 tamu. Ketersediaan ruang auditorium seperti Hall Kijang dan Balai Kancil juga
WEC.12
12
Loc. It
13
P-WEC menjadi pilihan bagi siswa, mahasiswa maupun masyarakat luas untuk
sehingga peserta akan lebih mudah dalam menyerap edukasi ini. Selain itu P-WEC
dari tanggal 1 Desember 2017 hingga tanggal 31 Desember 2017, dengan jumlah
Telepon : 081231915567
Email : http://www.p-wec.org/id
Website : www.petungsewuadventure.com
Facebook :
Instagram : p_wec
14
2.1.3 Program P-WEC
1. Edukasi Alam
Edukasi alam adalah salah satu materi program edukasi yang ditujukan
siswa tentang nilai-nilai kebaikan dan rasa menghormati lingkungan sekitar dan
berharga yang patut dijaga. Kekayaan hayati Indonesia hanya bisa ditandingi oleh
negara Brazil dan Zaire. Misalnya Indonesia memiliki jumlah mamalia terbesar
yaitu 515 spesies, negara nomor 4 yang memiliki jenis burung terbanyak atau
sejumlah 1.539 spesies, dan 45% jenis ikan di dunia ada di perairan Indonesia.
Padahal Indonesia hanya terdiri dari 1,3% luas daratan di dunia. 13 Sayangnya segala
kehebatan ini tidak selalu dipahami oleh generasi muda, sehingga hal ini bisa
berakibat fatal, yaitu punahnya berbagai jenis flora dan fauna, akibat generasi
penerus Indonesia yang mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal dan rasa cinta
lingkungan.
diberikan ini dapat dipilih oleh peserta program, tergantung dengan lama durasi
13
Profauna. Fakta tentang Satwa Liar Indonesia. Di akses dari https://www.profauna.net/id/fakta-
satwa-liar-di-indonesia#.WxoLuuhubIV. Pada tanggal 08 Juni 2018, 11.55 WIB
14
Wawancara dengan Heni Lestari selaku Marketing Officer Lembaga P-WEC di Kantor
Information Center Lembaga P-WEC pada tanggal 30 Desember 2017
15
paket edukasi. Melalui program edukasi yang diberikan di P-WEC, diharapkan
peserta dapat lebih memahami, menghargai, dan menjaga alam dan sesama ciptaan
Tuhan.
2. Edukasi Hutan
Edukasi hutan adalah salah satu materi edukasi yang ditujukan untuk peserta
lingkungan serta kehidupan yang ada di dalam hutan secara nyata. Tempat yang
digunakan tidak perlu jauh-jauh masuk ke pelosok hutan belantara. Tempat yang
bisa digunakan untuk melaksanakan program edukasi ini adalah kawasan Hutan
Gunung Sari yang mana letaknya hanya 30 menit berjalan kaki dari P-WE. Selain
di Hutan Gunung Sari, kawasan Hutan P-WEC juga bisa digunakan sebagai media
menyerupai lanskap sebuah hutan dengan pepohonan yang variatif dan berbagai
menyenangkan, bahkan seperti sedang tidak belajar. Staf Edukator telah mengemas
dari pengalaman (learning By doing). Peserta akan merasa senang ketika menerima
materi-materi baru dan dapat menyerap dengan cepat. Jika biasanya pelajaran di
sekolah lebih banyak proporsi teori, sebaliknya di P-WEC peserta yang mengikuti
program Edukasi Hutan akan diajak terjun langsung ke hutan yang mana di
dalamnya terdapat keragaman flora dan fauna yang cukup tinggi. Program kegiatan
Edukasi Hutan semakin menarik karena peserta akan diperkenalkan dengan 2 jenis
16
hutan yaitu hutan heterogen dan hutan homogen seperti hutan bambu, hutan pinus,
Program Edukasi Hutan sangat sesuai diberikan kepada pelajar SMP, SMA
kesan yang kuat bagi generasi muda. Prosedur pelaksanaan untuk program ini
adalah:
berkelompok.
berbeda:
15
Loc. it
17
6. Fasilitator selanjutnya akan menjelaskan secara lebih detail tentang
pohon tersebut untuk manusia, alam makhluk hidup lain dan jenis
Adalah Pohon.
dan daun.
pentingnya pohon untuk kehidupan, pentingnya manusia menjaga pohon agar tidak
lingkungannya.
3. Edukasi Sungai
18
Edukasi Sungai adalah salah satu materi edukasi yang ditujukan untuk
tentang lingkungan serta kehidupan yang ada di sepanjang aliran sungai, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Tempat yang bisa digunakan untuk
tengah perkebunan jeruk, dengan sebuah aliran sungai Bedengan yang terletak di
Bumi Perkemahan Bedengan desa Selorejo Dau. Terletak 2Km dari P-WEC, yang
dapat diakses dengan mobil maupun motor atau bisa juga tracking melalui
perkebunan di belakang P-WEC. Kegiatan edukasi yang dilakukan yaitu River trail
kupu, katak, ikan dan satwa liar lainnya yang berada di sepanjang aliran sungai 16.
Kegiatan edukasi akan sangat menyenangkan karena Sungai Bedengan yang airnya
di P-WEC menggunakan alat bantu sebagai media untuk program Edukasi Sungai.
19
3. Beri papan putih dengan nomor 1 sampai 6 kemudian letakkan papan
sesuai urutan.
8-9 anak.
kelompok.
bahwa gelas air itu diibaratkan air dari sumber yang masih bersih
dan jernih.
sungai.
dengan keadaan air sungai serta memberikan motivasi agar kita harus menjaga
20
sungai dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, melarang keras pabrik
4. Edukasi Organik
Edukasi Organik adalah salah satu materi edukasi yang ditujukan untuk
tanaman. Tempat yang bisa digunakan untuk melaksanakan program edukasi ini
adalah di Zona Pembibitan P-WEC dengan menggunakan alat dan bahan yang telah
2. Siapkan bahan untuk pembibitan yaitu tanah, air, bibit tanaman, sekam,
4. Gunakan cetok dan cangkul untuk mengaduk ketiga bahan dasar pembuatan
tanah kompos
6. Benamkan biji tanaman di dalam tanah kompos dengan posisi vertikal arah
17
Loc. It
21
7. Untuk bibit tanaman berupa tunas atau kecambah, tanam akar kecambah
9. Sirami bibit tanaman tiap pagi dan sore setiap hari, kemudian bersihkan
polybag dari daun kering dan rumput liar setiap satu minggu sekali.
5. Edukasi Sampah
Edukasi Sampah adalah salah satu materi edukasi yang ditujukan untuk
tentang bagaimana cara mengelola berbagai jenis limbah maupun sampah yang ada
di lingkungan sekitar kita untuk diubah dan dimanfaatkan menjadi bahan baku
dapur dan sampah organik dari daun-daunan, air tanah, air kencing hewan ternak,
abu bakar, dedak kasar, kapur, dan bakteri pengurai. Kemudian alat yang perlu
Taburkan bahan lainnya yaitu dedak kasar, abu bakar, kapur, di atas gundukan
sampah tersebut. Siram gundukan tersebut dengan air dan air kencing hewan.
Tambahkan bakteri pengurai. Setelah selesai, aduk semua bahan tersebut secara
18
Wawancara dengan Riyanto selaku Koordinator Kebun Lembaga P-WEC di Zona Pembibitan
Lembaga P-WEC pada tanggal 30 Desember 2017
22
Setelah diaduk merata, tutupi gundukan kompos tersebut dengan plastik,
dan hindarkan dari terpaan sinar matahari maupun air hujan. Kemudian pupuk di
diamkan selama satu Minggu. Setelah satu Minggu, pindahkan adonan tersebut ke
tempat lainnya, tambahkan air bersih dan air kencing hewan hingga lembab.
Diamkan kembali adonan pupuk kompos selama 1 minggu. Setelah satu Minggu,
6. Edukasi Ke Sekolah
Edukasi ke Sekolah atau School Visit adalah salah satu agenda edukasi yang
Agenda ini merupakan bagian dari bentuk tanggung jawab sosial P-WEC terhadap
tentang berbagai jenis tanaman dan hewan liar yang tidak boleh diambil atau
ditangkap dari habitatnya. Selain itu program Edukasi ke Sekolah juga mengajarkan
tentang pentingnya peran tumbuhan dan satwa liar bagi keberlangsungan dan
edukasi ke sekolah adalah di SD dan SMP di sekitar Desa Kucur dan Desa
menyiapkan alat, bahan dan materi yang disesuaikan dengan tema dan fokus
19
Wawancara dengan Thobib Hasan Al Yamini selaku Staf Edukator Lembaga P-WEC di Ruang Kerja
Staf Lembaga P-WEC pada tanggal 30 Desember 2017
23
1. Fasilitator mengajukan agenda School Visit ke sekolah di sekitar P-WEC,
agenda edukasi.
oleh suatu organisasi. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi Lembaga
24
Gambar 2.2 Struktur Organisasi P-WEC Tahun 2017
DIREKTUR
STAFF PROGRAM
OUTBOUND
ASISTEN
KARYAWAN
Sumber: P-WEC
1. Direktur
Outbond, Karyawan. Jabatan Direktur ini dipegang oleh Ibu Made Astuti, S.Si20.
2. Marketing Senior
21
Loc. It
25
3. Staf Program
WEC dan agenda kegiatan dari Customer menyesuaikan dengan yang telah
Outbond dan Karyawan22. Jabatan Staf Program dipegang oleh Fika Cahya Aprilia.
4. Staf Edukator
Tugas dari Staf Edukator adalah menyiapkan materi edukasi untuk setiap
orang yaitu Thobib Hasan Al Yamini, S.Si dan Sufraha Islamia, S.Si.
5. Staf Outbond
dan media High rope untuk setiap kegiatan, menjadi fasilitator dalam memberikan
22
Loc. It
23
Loc. It
24
Loc. It
26
6. Asisten
Tugas asisten adalah membantu berjalannya agenda dari Staf Outbond dan
berjalannya agenda kegiatan. Selain itu Asisten juga memiliki tanggung jawab
untuk merawat dan memperbaiki berbagai berbagai fasilitas di P-WEC 25. Jabatan
7. Karyawan
Bagian Pertanian, Bagian Office Boy, Bagian Cafe Tupai Santai, Bagian Admin
Kegiatan magang yang saya lakukan selama 27 hari kerja, dimulai dari
tanggal 1 Desember 2017 – 31 Desember 2017. Magang dimulai dari jam 8.30 pagi
hingga jam 5 sore. Pada beberapa tanggal saya tidak melakukan magang di kantor,
25
Loc. It
26
Loc. It
27
Tabel 3.1 Tabel Kegiatan Magang
HARI JAM
NO (DATANG & KEGIATAN PKN
(TANGGAL) PULANG)
- Brifing agenda kegiatan harian.
- Orientasi dan perkenalan tempat,
staf, karyawan dan direktur.
Jumat 1
1 7.45 – 17.00 - Brifing persiapan Games dan
Desember 2017
outbond Gereja YESS Surabaya
- Membantu persiapan peralatan
games
- Brifing agenda kegiatan harian
- Pengenalan dasar tanaman
semak yang bisa dimanfaatkan
Sabtu 2 untuk konsumsi dan obat
7.45 – 17.00
2 Desember 2017 - Kunjungan silaturahmi ke SDN
3 Kucur untuk kegiatan School
Visit
- Penanaman bibit Mahkota
Dewa dan Sukun
Minggu 3
3 Libur
Desember 2017
- Rapat koordinasi seluruh staf dan
karyawan
- Cek kesehatan, tekanan darah
Senin 4 dan berat badan
4 Desember 2017 7.45 – 18.00 - Penanaman bibit kencur
- Instalasi banner informasi
menjual bibit tanaman untuk
donasi
- Backup jaga pos satpam
- Persiapan bibit kepundung
Selasa 5 7.45 – 17.00
5 - Persiapan dan penanaman
Desember 2017
bibit murbei
- Setting alat panahan
- Penanaman bibit Murbei
Rabu 6
7.45 – 17.00 - Penanaman bibit Kepundung,
6 Desember 2017
Rambutan dan pepaya
- Membersihkan dan mencuci
alat outbond
7 7.45 – 17.00 - Setting alat panahan
Kamis 7 - Membantu memperbaiki
Desember 2017 handle pintu kamar mandi
- Merapikan amplifier ke gudang
outbond
- Membersihkan balkon Hall
Kijang
28
- Melakukan pengamatan dan
identifikasi burung
- Membantu memperbaiki
portal gerbang depan
Jumat 8 - Setting alat panahan
8 7.45 – 17.00
Desember 2017 - Menyiapkan peralatan dan
perlengkapan Games dan
outbond
- Setting ruang Hall Kijang
Sabtu 9 - Setting tempat Games area
9 7.45 – 17.00
Desember 2017 Kaliandra
- Setting alat panahan
- Menggerinda gantungan kunci
P-WEC
- Cek kunci loker Asrama
Minggu 10
10 7.45- 23.00 - Penyambutan tamu OSIS SMKN
Desember 2017
2 Batu
- Membantu Fasilitator Games
sesi api unggun
- Membantu Fasilitator edukasi
sungai
Senin 11 - Membantu fasilitator Games
11 7.00-17.00
Desember 2017 dan outbond
- Mengambil Mick wireless dan
CPU dari tempat servis
- Fasilitator Ice breaking agenda
Selasa 12 School Visit SDN 3 Kucur
12 7.00- 17.00
Desember 2017 - Merapikan Amplifier ke
Gudang Outbond
Rabu 13
13 - Libur
Desember 2017
Kamis 14 - Setting alat panahan
14 7.45 – 17.00
Desember 2017 - Menanam bibit lidah buaya
- Membantu persiapan alat
Jumat 15 Games dan highrope
15 7.45 – 17.00
Desember 2017 - Setting tempat dan meja Hall
Kijang
- Membantu fasilitator Games
dan outbond Divisi Finance
Nestle Jatim
- Membantu operasional
Highrope bagian penurunan
Sabtu 16
16 7.00 – 18.00 - Membantu fasilitator Games
Desember 2017
outbond Remaja Masjid Al-
Amin Bareng
- Membantu perbaikan lampu di
Ground Kaliandra untuk
persiapan api unggun
17 Minggu 17 6.30 – 23.00 - Membantu fasilitator Games
29
outbond
- Membantu operasional
Highrope bagian penurunan
Desember 2017
- Mengisi Ice Breaking di agenda
api unggun Tamu SMAI Al –
Ma’rif Singosari
- Pendamping jalan sehat dan
bakti sosial
- Membantu fasilitator Games
Senin 18
18 6.00-17.00 dan outbond untuk tamu SMAI
Desember 2017
Al- Ma’rif
- Membantu operasional High
oke bagian pelepasan alat
- Menyiapkan alat edukasi
Sungai, Pengamatan Pohon,
Kehilangan habitat, untuk tamu
Griya Baca
- Pengecekan kunci loker asrama
Selasa 19 Lutung dan Siamang
19 7.00-17.00
Desember 2017 - Membantu penyambutan
kedatangan tamu Griya Baca
- Membantu fasilitator edukasi
alam
- Membantu fasilitator Ice
breaking agenda api unggun
- Persiapan alat Games dan
outbond
Rabu 20 - Membantu fasilitator Games
20 7.00-17.00
Desember 2017 dan outbond
- Membantu operasional High
oke bagian penurunan
Kamis 21
21
Desember 2017 - Libur
Jumat 22 - Membeli keperluan Dies
22 8.30-17.00
Desember 2017 Natalis P-WEC ke 14
- Briefing agenda kegiatan
harian
- Setting alat panahan
Sabtu 23
23 7.45-17.00 - Membantu persiapan Tumpeng
Desember 2017
Diesnatalis Profauna dan P-
WEC
- Mengikuti rangkaian acara DN
- Setting alat panahan
- Membuat komposisi tanah
Minggu 24 untuk media tanam
24 7.45.17.00
Desember 2017 - Mencari bibit kopi dan petai di
pekarangan P-WEC
- Menanam bibit kopi dan petai
25 Senin 25 7.45.17.00 - Setting alat panahan
30
- Menanam bibit kopi dan petai
-
Menyiapkan media tanam
Desember 2017 - Menyirami area pembibitan
- Memindahkan bibit tanaman
ke tempat pembesaran
Selasa 26
26
Desember 2017 - Libur
- Mengumpulkan data Lembaga
P-WEC untuk persiapan
Rabu 27
27 7.45.17.00 laporan
Desember 2017
- Mengambil dokumentasi
perkembangan bibit tanaman
- Setting alat panahan
- Membantu proses inventarisasi
Kamis 28
28 7.45.17.00 bulanan peralatan dan
Desember 2017
perlengkapan Games dan
outbond
- Setting alat panahan
Jumat 29 - Menyiapkan media tanam
29 7.45.17.00
Desember 2017 - Sharing ilmu tentang cara
memperbanyak bibit tanaman
- Setting alat panahan
- Menyiapkan media tanam
Sabtu 30
30 7.45.17.00 - Menanam bibit jeruk
Desember 2017
- Sharing ilmu tentang jenis
hama
- Setting alat panahan
- Membersihkan rumput dan
Minggu 31 sampah di zona pembibitan
31 7.45.17.00
Desember 2017 - Menyiapkan media tanam
- - Berpamitan dengan seluruh
staf dan karyawan P-WEC
Sumber : Diolah oleh Penulis, 2018
kegiatan magang mengikuti agenda aktivitas staf P-WEC lainnya. Sehingga setiap
divisi yang berbeda-beda. Sehingga kegiatan yang dilakukan pun tidak berfokus
Divisi Edukasi. Di divisi ini penulis diberikan pengenalan mengenai tugas dan
31
fungsinya dalam program kerja P-WEC. Penulis lebih banyak membantu aktivitas
Divisi Edukasi, misalnya untuk pendataan jumlah bibit tanaman, pendataan kupu-
kupu, dan mendampingi fasilitator untuk agenda program edukasi alam. Selain itu,
penulis juga membantu divisi lain, misalnya Divisi Asisten, Divisi Outbond, Divisi
Pertanian, Divisi Dapur dan Divisi Keamanan. Sehingga kegiatan penulis terbilang
bervariasi, dan hal ini dapat membantu penulis untuk dapat lebih mengerti cara
bagi menjadi dua bagian, yaitu kegiatan utama dan kegiatan tambahan. Berikut
1. Kegiatan Utama
- SMKN 2 Batu
untuk mengisi program edukasi untuk tamu dari OSIS SMKN 2 Batu dan Griya
Baca. Program edukasi bersifat pilihan sehingga tidak selalu setiap tamu yang
paket edukasi. Selain ditentukan oleh pihak tamu, pilihan paket edukasi ditentukan
berdasarkan tingkat usia dan pendidikan tamu P-WEC. Setelah ditentukan beberapa
pilihan metode edukasi oleh divisi edukasi, kemudian akan diajukan kepada staf
Plan B dan Plan C, hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang di luar
32
perencanaan, misalnya faktor cuaca, ketersediaan sumber daya manusia, alat dan
faktor peserta. Jika pilihan metode tersebut telah disetujui oleh semua divisi yang
terkait, kemudian divisi edukasi dibantu oleh divisi lainnya akan mempersiapkan
keperluan alat dan bahan untuk melaksanakan program edukasi. Semua barang dan
Ketika waktu untuk program edukasi dimulai, Divisi Edukasi dibantu oleh
staf lainnya untuk menjadi pendamping bagi peserta program. Karena dalam setiap
pelaksanaan tentunya akan diikuti oleh kurang lebih 50 sampai 200 orang sehingga
peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok yang tiap kelompok didampingi oleh
seorang pendamping atau asisten fasilitator. Pada waktu magang, penulis juga ikut
membantu menjadi asisten fasilitator bagi salah satu kelompok baik pada saat tamu
Pada saat kunjungan tamu dari SMKN 2 Batu, divisi edukasi memberikan
program edukasi alam yaitu Polusi Sungai dan Pengenalan Tanaman Liar.
Sedangkan untuk tamu dari Griya Baca, divisi edukasi memberikan materi Polusi
terlibat menjadi pendamping ketika sesi materi edukasi polusi sungai untuk tamu
SMKN 2 Batu, dan menjadi asisten fasilitator untuk Griya Baca ketika sesi materi
33
B. Fasilitator Pelaksanaan Program Outbond
edukasi, penulis juga membantu program dari divisi outbond. Saat penulis sedang
magang, Divisi Outbond memiliki agenda untuk mengisi program edukasi untuk
tamu dari Gereja YESS, OSIS SMKN 2 Batu, Divisi Finance Nestle Jawa Timur,
Remaja Masjid Al-Amin Bareng, SMAI Al-Ma’rif Singosari, dan Griya Baca
Malang. Divisi outbond memiliki jam terbang yang lebih tinggi. Secara simpelnya
divisi ini memiliki daya cakupan yang lebih luas bagi setiap kalangan tamu,
sehingga lebih sering menjadi pilihan bagi para tamu yang berkunjung ke P-WEC.
paket outbond, yang terdiri dari Games dan High Rope. Selain ditentukan oleh
pihak tamu, pilihan paket edukasi ditentukan berdasarkan tingkat usia dan
pendidikan tamu P-WEC. Setelah ditentukan beberapa pilihan Games dan highrope
oleh divisi outbond, kemudian akan diajukan kepada staf program pada saat brifing
pagi.
untuk Plan B dan Plan C, hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang di
luar perencanaan, misalnya faktor cuaca, ketersediaan sumber daya manusia, alat
dan faktor peserta. Jika pilihan program tersebut telah disetujui oleh semua divisi
yang terkait, kemudian divisi outbond dibantu oleh divisi lainnya akan
mempersiapkan keperluan alat dan bahan untuk melaksanakan program Games dan
34
Ketika waktu untuk program outbond dimulai, Divisi Outbond dibantu oleh
staf lainnya untuk menjadi pendamping bagi peserta program. Karena dalam setiap
pelaksanaan tentunya akan diikuti oleh kurang lebih 50 sampai 200 orang sehingga
peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok yang tiap kelompok didampingi oleh
seorang pendamping atau asisten fasilitator. Pada waktu magang, penulis juga ikut
membantu menjadi pendamping bagi salah satu kelompok di setiap sesi games.
Sedangkan untuk sesi highrope, penulis ikut terlibat menjadi kru operasional
suasana yang meriah dan ceria. Pada sesi Ice breaking ini juga secara tidak
langsung peserta diajak untuk selalu tanggap dan fokus pada setiap aba-aba atau
ucapan dari fasilitator, karena jika peserta lengah ataupun abai, maka fasilitator
akan memberikan hadiah yang menghibur peserta lainnya. Bentuk hadiah yang
breaking, disuruh maju ke depan untuk bisa menyelesaikan teka-teki ataupun Ice
Hore, Gajah Semut Ular Cacing, Buat Melodi di Hati, Tepuk Semangat Merah
Kuning Hijau, Apple Banana Orange, dan Bermain Palu dan Tugu Pahlawan.
Sedangkan pada waktu magang, penulis sempat ikut menambahkan beberapa Ice
breaking baru seperti Bencana Alam, Tupai Pohon, Show My Style, dan Jelly Fish.
35
Untuk Ice Breaking Cap-Cip-Cup, fasilitator akan memberikan awalan
membuat sebuah lingkaran besar, kemudian fasilitator memberikan kode yaitu Cap
tangan kanan menengadah, Cip tangan kiri meletakan telunjuknya di telapak tangan
kanan teman kirinya, kemudian Cup berarti tangan kanan menguncup untuk
menangkap jari telunjuk temannya sedangkan tangan kiri menarik jari agar tidak
bisa ditangkap.
memberikan kode kepada peserta, Cha-Cha untuk gerakan tangan ke atas sambil
memegang lutut sambil membungkuk, dan hore untuk gerakan memegang lutut
teman di sisi kanan sambil tangan kiri melindungi lutut agar tidak terpegang teman
lainnya.
Ice breaking selanjutnya yaitu Gajah Semut Ular Cacing, ketika fasilitator
menggerakkan jari melambangkan sesuatu yang kecil, kemudian kata semut berarti
kata ular, berarti peserta harus mengucapkan panjang sambil menggerakkan tangan
yang panjang.
Ice breaking Tepuk Semangat Merah Kuning Hijau yaitu fasilitator akan
menguapkan aba-aba, kata merah, berarti peserta menepuk tangan satu kali,
36
kemudian kata kuning, maka peserta menepuk tangan dua kali, dan kata hijau
kode yaitu kata Apple untuk loncat maju, Banana mundur, Orange lompat balik
kanan.
Kemudian ketika penulis ikut terlibat dalam mengisi sebagai fasilitator sesi
Ice Breaking, beberapa yang dibawakan yaitu ice breaking Bencana Alam, peserta
sebuah narasi bertema lingkungan dan diselingi dengan beberapa kode seperti
“banjir” yang berarti peserta harus mencari tempat yang lebih tinggi. Kemudian
aba-aba “gempa bumi” maka peserta harus merapat pada sesuatu yang berdiri
Ice breaking selanjutnya adalah tupai pohon, yaitu peserta akan dibuat
berkelompok terdiri dari 3 orang, satu orang sebagai tupai dan dua orang sebagai
menutupi tupai.
37
Ice breaking selanjutnya yang dibawakan penulis adalah Show My Style
satu peserta tersebut sambil menirukan gayanya, sampai semua peserta kepagian
untuk menunjukkan gaya dan hafal dengan gaya teman-temannya satu sama lain.
sedang magang di P-WEC yaitu Pesan Berantai (transfer tepung), Pipa Gila,
Escape from Alcatraz, Cincin Bambu, Bambu dan Balon, Menara Bambu, Jepit
Bola, Bola di Atas Tali, Transfer Kepala Kelapa, Moving Bomb, Marble Delivery.
Selain Games tersebut P-WEC masih memiliki lebih banyak referensi Games,
namun ketika penulis sedang magang, beberapa Games lainnya tidak digunakan
Games Pesan Berantai menggunakan alat yaitu mangkok, slayer dan tepung.
Oleh Fasilitator peserta Sinurat berkelompok dan duduk sila berbaris memanjang.
tentang benda yang harus ditransfer. Peserta yang duduk pertama mengambil
Games Pipa Gila menggunakan alat yaitu sebuah pipa ukuran 1,2” yang
baris memanjang per kelompok. Tiap kelompok diberikan pipa paralon yang harus
38
diletakan di atas telunjuk jari. Pipa tersebut harus diturunkan secara bersama-sama
Games Escape from Alcatraz memerlukan alat yaitu terpal yang digaris
menjadi 3 garis vertikal dan 3 garis horizontal, atau 16 petak persegi. Selanjutnya
seorang peserta menjadi seorang pemimpin untuk menghafalkan petak yang harus
dilewati oleh anggota kelompok dan yang tidak boleh dilewati. Anggota kelompok
150cm yang sudah diberikan blok semen di bagian bawah agar bisa berdiri. Ring
terbuat dari tali tambang ukuran 5mm. Fasilitator membagikan ring kepada setiap
peserta. Tiang bambu diletakan dengan jarak 1,5m dari garis batas. Selanjutnya
fasilitator memberikan arahan agar setiap kelompok berdiri di garis batas. Tiap
peserta harus memasukkan ring ke dalam tiang tanpa melewati garis batas dengan
panjang 2m yang sudah diberikan ikatan tali menjuntai yang bisa dipegang. Dan
balon berisi air yang diikat menggantung pada tali setinggi 0,5m. Fasilitator
mengarahkan tiap kelompok untuk berbaris sambil memegang tali yang terikat pada
bambu. Kemudian tiap kelompok berusaha memukul balon hingga pecah dengan
tujuan permainan. Alat yang digunakan adalah bambu yang telah dibentuk menjadi
formasi segi tiga dengan tinggi 6 meter dan bola plastik kecil. Kemudian di puncak
39
dari segitiga terdapat tali yang diikat menjuntai berjumlah 20 helai tali untuk
dipegang oleh setiap peserta. Fasilitator menyebarkan bola plastik ke beberapa titik.
Kemudian fasilitator memberikan arahan agar menara bambu ditegakkan dan tiap
peserta memegang tiap helai tali untuk menjaga stabilitas. Seorang peserta naik ke
Games Jepit bola menggunakan alat yaitu bola plastik dan bak plastik kecil.
tanpa bola menyentuh tanah. Bola dipindahkan dari sisi satu menyeberangi
Games Bola di Atas Tali, menggunakan alat yaitu bola plastik dan tali
jaring yang bisa digunakan untuk membawa bola. Fasilitator memberikan bola di
tongkat yang disemen pada potongan pipa agar bisa ditegakkan, tali. Fasilitator
mengarahkan kepada setiap kelompok untuk membentuk tali agar bisa digunakan
40
untuk mengangkat pipa yang di atasnya diletakan sebuah bola sebagai Bomb.
Kelompok tersebut harus membawa bomb kemudian diletakan di tongkat yang ada
di seberang lapangan.
Games marble delivery menggunakan alat yaitu kelereng dan beberapa bola
berbagai ukuran, pipa yang sudah di belah dengan berbagai ukuran, dan mangkok
peserta berbaris menyeberangi lapangan, dari sisi awal ke sisi akhir yang ditandai
dengan mangkok untuk tempat mengumpulkan kelereng dan bola. Peserta diberikan
Pada saat kunjungan tamu dari Gereja YESS pada hari Jumat tanggal 1
Desember 2017, divisi outbond memberikan program games yaitu, Pesan Berantai
(transfer tepung), Pipa Gila, Escape from Alcatraz, Cincin Bambu, Bambu dan
Balon, dan Menara Bambu. Sedangkan untuk highrope yang diagendakan yaitu
Single Log dan Ropeling, namun tidak dapat terlaksana karena faktor cuaca.
Di agenda berikutnya yaitu kunjungan tamu dari OSIS SMKN 2 Batu pada
yaitu, Ice Breaking untuk mengakrabkan pada sesi api unggun dan talenta show,
kemudian berikutnya Games pipa gila, cincin bambu, bambu dan balon, tongkat
ajaib, dan menara bambu. Untuk program highrope ada single log dan Ropeling
yang dapat terlaksana dengan baik, karena pagi itu cuaca cerah.
Selanjutnya kunjungan tamu dari Divisi Finance Nestle Jawa Timur, pada
tanggal 16 Desember 2017, Divisi outbond memberikan Games yaitu Ice breaking,
untuk menghangatkan suasana, kemudian pipa gila, jepit bola, bola di atas tali,
cincin bambu, dan menara bambu. Untuk sesi highrope diberikan permainan Elvis
41
line dan flying Box. Untuk pelaksanaan program outbond untuk tamu dari Nestle
Remaja Masjid Al-Amin Bareng. Program ini dilaksanakan pada tanggal 16 sampai
17 Desember 2017. Diawali dengan Games transfer kepala kelapa, moving Bomb,
dan bambu balon, kemudian Ice breaking pada sesi api unggun dan tallent show, di
hari berikutnya dilanjutkan dengan Games menara bambu, bola di atas tali, cincin
bambu, jepit bola dan pipa gila. Untuk sesi highrope, diberikan permainan Elvis
tamu dari SMAI Al-Ma’rif Singosari. Dalam agenda ini diberikan program outbond
yaitu Ice breaking untuk pembuka sesi api unggun, kemudian keesokan harinya
peserta program diajak berkeliling Desa Sumber bendo untuk jalan pagi dan bakti
bambu balon, Escape from Alcatraz, dan menara bambu. Untuk sesi highrope
tamu dari adik-adik Griya Baca Malang. Dalam agenda ini diberikan program
outbond yaitu Ice breaking untuk pembuka sesi api unggun, kemudian keesokan
harinya peserta program diajak berkeliling Desa Sumberbendo untuk jalan pagi dan
bakti sosial membersihkan lingkungan, dilanjutkan Games pipa gila, jepit bola,
marble delivery, Moving bomb dan menara bambu. Untuk sesi highrope diberikan
42
2. Kegiatan Tambahan
didampingi oleh staf edukator Mas Thobib selama membantu divisi pertanian
Pak Riyanto.
Pertanian adalah Mencari bibit murbei, dengan menebang beberapa dahan Pohon
metode stek. Selanjutnya penulis juga ditugaskan untuk mencari bibit petai dan
kopi. Bibit petai dan kopi tumbuh dengan sendirinya di samping Asrama Orang
Utan. Buah petai dan kopi yang jatuh ke tanah karena dibiarkan sehingga
bibit petai dan kopi, yang selanjutnya di pindahkan ke media tanam polybag.
buaya dari satu polybag besar, dipisah ke beberapa polybag kecil. Memindahkan
bibit tanaman obat Mahkota Dewa, menanam bibit yang dari biji-bijian dan umbi-
umbian seperti pepaya, rambutan, durian, kepundung, jeruk, nangka, kencur, beras
kutah. Selain menanam, penulis juga Menyiapkan biji-bijian yang akan ditanam,
dengan cara memakan daging buah, membersihkan biji dari daging buah,
mengeringkan biji hingga tidak mudah membusuk. Biji yang disiapkan dari buah
43
Penulis juga bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan perawatan di
zona 2 untuk tempat meletakan bibit yang siap dibesarkan dan digunakan untuk
penghijauan.
membersihkan rumput, daun kering, menyirami tanaman. Selain itu penulis juga
mengerjakan pengolahan tanah kompos yang terdiri dari tanah kebun, sampah daun
dan dapur yang sudah melalui pembusukan, dan sekam kulit gabah. Bahan-bahan
tersebut kemudian dicampurkan secara merata agar kandungan zat hara dan tekstur
sehingga ketika dibutuhkan untuk agenda penghijauan baik program dari internal
bertanggung jawab atas setiap alat dan barang inventaris P-WEC khususnya dalam
hal mendata penggunaan barang masuk dan barang keluar, mengontrol kondisi
di setiap akhir bulan, agar dapat mengetahui kesiapan dan dapat melakukan
Setiap akan ada agenda program, staf program akan memberikan sebuah
memo yang di dalamnya terdapat daftar Games yang akan dimainkan. Kemudian
44
penulis bersama dengan staf asisten fasilitator mendata barang keluar dan
Penulis diberikan beberapa tanggung jawab baik yang rutin dilakukan setiap
hari maupun yang kondisional. Beberapa pekerjaan yang dilakukan secara rutin
diantaranya Pasang alat panah yaitu mengambil alat panahan dari ruang
Information Center mengaitkan sling busur kemudian memasang busur dan anak
panah di Cafe Tupai Santai. Memasang melepas kunci loker asrama ketika akan
digunakan dan setelah digunakan oleh peserta program. Penulis juga memperbaiki
yang patah sehingga perlu di las dan di dempul, mengambil handy takie dan CPU
dari tempat servis elektronik di daerah Pendem, membantu perbaiki handle pintu
kamar mandi di Hall Kijang, merapikan amplifier dari kotak teralis di Guest House
asrama yang terbuat dari kepingan kayu yang digerinda agar halus kemudian
ditulisi dengan nomor loker dan nama asrama, membantu memperbaiki loker
asrama yang kuncinya patah, hilang maupun los dan memperbaiki lampu asrama
yang mati, dan membantu perbaikan instalasi listrik lampu Ground Kaliandra
E. Kunjungan ke SD Sekitar
45
melakukan kunjungan mewakili P-WEC sambil bersilaturahmi, untuk menjaga
interaksi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar. Ketika penulis sedang magang
lingkungan sekitar P-WEC. Tujuan utama dari program Edukasi ke Sekolah adalah
lingkungan.
hidup dan satwa-satwa langka yang harus dilindungi. Untuk agenda kali ini
membuka acara dengan membawakan Ice breaking Show My Style dan Gajah
Semut. Selanjutnya materi utama dibawakan oleh staf edukator melalui media
soft skill dan hard skill yang berguna untuk dunia kerja penulis kedepannya.
46
dapat menghadapi rintangan dan masalah apa pun yang menimpa kita di dunia
kerja. Sedangkan kedisiplinan dapat membentuk etos kerja yang baik sekaligus
kali terkesan “mendadak”, Sehingga tenaga penulis dibutuhkan kapan saja dan
dimana saja. Sebagai contoh ketika penulis sedang menjalankan pekerjaan di kebun
bibit, kemudian penulis diberitahukan bahwa nanti siang akan ditugaskan untuk
mengisi Ice breaking untuk salah satu program outbond. Penulis yang sudah lama
tidak menjadi fasilitator, dituntut untuk bisa membangun suasana yang hangat
melalui Ice breaking, meskipun tentunya akan ada sedikit canggung dalam
WEC setiap harinya. Dimana jam kerja dimulai pada pukul 08.30WIB, sedangkan
penulis selalu berusaha untuk tiba di P-WEC pada pukul 07.45WIB. Serta penulis
juga selalu mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh pihak P-WEC baik
pembimbing maupun staf, secara cepat dan sebaik mungkin. Kedisiplinan ini juga
Salah satu hal yang penulis alami sendiri ketika melakukan kegiatan
magang di P-WEC, adalah harus adanya inisiatif dalam meminta pekerjaan. Staf
dan karyawan di P-WEC biasanya tidak akan memberikan pekerjaan bila tidak
diminta terlebih dahulu. Dari sini kami berpendapat perlu adanya inisiatif dalam
bekerja di P-WEC. Penulis harus menanyakan apakah pekerjaan hari ini dari staf
ataupun karyawan tersebut, apakah pekerjaan itu dapat dibantu atau apakah ada
yang bisa penulis kerjakan dari pekerjaan tersebut. Dari sikap ini akhirnya staf dan
47
karyawan secara otomatis mau memberikan ataupun meminta untuk terus
yang telah diberikan, penulis dituntut untuk cepat memahami, tanggap dan
berada di balik meja kerja, ramai dan serba cepat. Namun berbeda dengan di P-
WEC, lingkungan kerjanya terkesan lebih santai, tenang, kekeluargaan, namun akan
menjadi ramai dan sibuk secara mendadak ketika kedatangan tamu yang meminta
hubungan dengan orang baru juga dapat membuka jalan untuk lebih mudah
WEC, penulis dapat memiliki koneksi dan kenalan yang luas dalam bidang NGO,
PROFAUNA dari seluruh Indonesia. Hal ini berkenaan dengan adanya agenda rapat
48
5. Menambah Kepercayaan Diri
besar untuk selalu menghadapi orang baru dalam jumlah yang banyak. Ketika tamu
datang sering kali staf maupun karyawan melakukan pembagian secara cepat,
sehingga ketika penulis diminta untuk memandu tamu untuk menuju ke tempat
penerimaan maka penulis harus bersikap profesional dan yakin dengan arahan yang
diberikan kepada tamu. Kemudian untuk mengisi suatu program games Penulis
kadang diminta untuk mengisi acara Ice breaking, meskipun tanpa rencana dan
diantaranya:
terkadang penulis harus melakukan hal seperti pendataan varietas dan jumlah bibit
tanaman, mendata keragaman jenis kupu-kupu yang, dan pendataan alat dan
perlengkapan outbond.
mengerjakan operasionalisasi kebun ketika tidak ada agenda dari tamu. Selama
bekerja di kebun penulis mendapatkan banyak ilmu, seperti cara membuat kompos,
49
mempersiapkan media pembibitan, beberapa hama dan gulma yang sering
menyerang bibit tanaman, cara menanggulangi hama dan cara mencegah kematian
bibit akibat hama, sisi positif maupun negatif dari setiap serangga alami yang ada di
Setiap staf dan karyawan di P-WEC mempunyai tanggung jawab untuk bisa
memperbaiki setiap kerusakan fasilitas yang berada di wilayah kerjanya. Hal ini
juga berlaku bagi penulis ketika magang. Misalnya di kebun bibit, penulis diminta
untuk memasang papan informasi yang terbuat dari banner dilapisi papan kayu.
Kemudian ketika ada salah satu pintu yang handle nya macet, penulis ikut
memperbaiki dan mengganti handle dengan yang baru. Termasuk dalam hal
instalasi listrik, ketika ada program yang bertempat di ground Kaliandra, penulis
hal ini akan berbeda dengan yang ada di P-WEC, karena ketika magang, audiensi
yang dihadapi penulis berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan umur,
selain sebagai tempat edukasi alam, juga merupakan pusat pendidikan kegiatan luar
50
ruangan. Diantaranya program high rope, yang mana membuat penulis harus
terhadap customer, hal ini memang diterapkan untuk setiap karyawan dan staf yang
bekerja di P-WEC. Sehingga Penulis belajar untuk selalu ramah dan menyapa baik
selama program berlangsung maupun ketika berpapasan. Penulis juga harus bisa
instansi P-WEC.
penulis mendapatkan banyak ilmu tentang berbagai Games dan Ice breaking.
Dimana hal ini dapat menambah referensi penulis ketika harus memberikan
dalam praktek kerjanya merupakan lembaga yang memiliki ranah kerja global
51
Green Politics merupakan salah satu perspektif yang tergolong baru dalam
Matthew Paterson menjelaskan, perspektif ini muncul pada tahun 1970 dengan
membawa karakter global dan memiliki sudut pandang atas politik global melalui
caranya sendiri27.
Analisa utama dalam Green Politics adalah dinamika politik global dan
Sedangkan untuk sumber literasi dari Green Politics adalah Green Political Theory
dan Global Ecology. Hal tersebut berbeda dengan environmentalism, dimana dalam
menganggap nilai dan moral sebagai karunia yang dimiliki manusia; (2) limit to
growth, yaitu adanya pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama dua abad ini
Green Politics menolak adanya konsep negara yang berlaku sekarang, dan memilih
27
Paterson, Matthew, 2001. Dalam Scott Burchill, dkk, Theories of International Relations,
Palgrave, Hal. 235
28
Ibid, Hal 236
52
bentuk komunitas-komunitas lokal yang secara spasial untuk menjaga
lingkungannya29.
Politics dalam hubungan internasional. Hal ini secara tidak langsung mendorong
adanya pergeseran dari bentuk negara sebagai sistem kedaulatan tradisional dari
dinamika masyarakat saat ini, menuju kepada beragam bentuk otoritas non-negara
seperti gerakan lingkungan Green Peace, NGO WWF, WALHI, PROFAUNA dan
tersebut ke dalam bentuk yang spesifik dan dapat langsung diaplikasikan pada
bahwa P-WEC telah menjalankan perannya dengan baik, meskipun masih ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan agar hasil yang dicapai bisa
memenuhi target yang direncanakan. Hal ini karena dari beberapa peran yang ada
dan berjalan dengan baik, ada diantaranya yang belum mencapai hasil maksimal
yaitu Edukasi ke Sekolah, Edukasi Organik dan Edukasi Sampah. Sementara untuk
peran dalam Program Edukasi Lingkungan, Edukasi Sungai dan Edukasi Hutan
Organik dan Edukasi sampah yang diberikan oleh P-WEC kepada peserta program
dapat ditindaklanjuti dalam kehidupan sehari-hari para peserta program. Dilihat dari
29
Loc. It
53
program edukasi lingkungan yang diberikan kepada tamu dan peserta program
edukasi.
edukatif, aplikatif, dan efektif. Namun tentu saja berbagai program yang diberikan
oleh P-WEC kepada peserta program, hanya diberikan dalam waktu yang singkat,
sehingga ada kemungkinan bahwa edukasi yang diterima peserta hanya bersifat
Hal ini sangat terlihat misalnya dalam Program Edukasi ke Sekolah, ketika
pertanyaan yang pemateri berikan, “Siapa yang suka memelihara hewan, Yang suka
menyatakan mereka melakukan hal tersebut. Hal ini tidak lepas dari peran
lingkungan sosial dan orang tua mereka yang mengajak anak-anak berburu hewan
liar untuk konsumsi dan menggunakan lahan hutan di sekitar desa untuk bercocok
tanam.
pengetahuan dalam bercocok tanam secara organik tanpa unsur kimia dan dapat di
membutuhkan banyak alat, tempat dan beberapa bahan yang tidak diketahui tempat
54
membelinya. Jika Edukasi Organik dikemas secara praktis, dimana alat dan bahan
yang diperlukan disiapkan untuk per individu dan dalam sebuah paket kemasan bisa
diberikan untuk dibawa pulang, sehingga memberikan kesempatan dan daya tarik
lebih kepada peserta program untuk mempraktikan ilmu yang didapatkan di P-WEC
ketika tiba di rumah. Hal ini secara tidak langsung menciptakan generasi yang cinta
Hal serupa juga terdapat pada Program Edukasi Sampah. Dalam pemberian
sehingga peserta akan melihat bahwa dalam melakukan pembuatan sampah menjadi
kompos memerlukan kelengkapan alat dan bahan serta tempat yang kondusif.
sungai.
Sarjana Biologi, dan sudah melalui masa Training untuk berperan sebagai
55
fasilitator. Sedangkan untuk outbond terdapat fasilitator profesional yang
bersifat additional dan fasilitator dari P-WEC yang telah bekerja selama lebih
dari 2 tahun, dengan dilengkapi adanya buku manual referensi Games dan
dengan NGO Profauna. Dimana isu-isu yang sedang menjadi agenda kerja
Di sisi lain dalam pelaksanaan PKN penulis juga mengamati bahwa terdapat
beberapa hal yang membuat peran P-WEC belum berjalan dengan maksimal, yaitu:
1. Konsep awal program outbond berupa kegiatan yang bertema ringan dan fun,
56
permukaan saja, Peserta harus menggali sendiri isu lingkungan dan
2. Adanya tim outbond yang ramping yang jika dilihat dari sudut pandang
3. P-WEC dengan membawa tujuan yang mulia untuk menjaga lingkungan alam
musim liburan usai dan tidak ada pemesanan agenda program edukasi,
tidak ada sebuah hubungan setara dimana Masyarakat sekitar dengan P-WEC
telah berusaha melakukan yang terbaik. Hanya saja, karena adanya keterbatasan
metode edukasi, P-WEC belum bisa menjalankan perannya secara maksimal. Harus
sempurna.
57
2.3.3 Hambatan
penulis maupun staf tidak diperkenankan menggunakan peralatan dan fasilitas jika
tidak ada kepentingan yang bersifat official. Misalnya P-WEC memiliki peralatan
wall climbing, namun jika tidak ada program dari customer untuk menggunakan
untuk mendampingi salah satu kelompok untuk menjalankan tugas dari fasilitator.
Namun penulis belum sempat diberikan arahan maupun brifing mengenai materi
edukasi tersebut. Sehingga penulis agak kurang memahami materi, dan tidak bisa
ketiga, ketika tidak ada program, penulis terpaku untuk berada di zona pembibitan
selama satu hari kerja. Sebenarnya penulis ingin mengetahui aktivitas divisi kerja
lainnya maupun mengikuti rapat yang berkaitan dengan P-WEC, namun melalui
staf dan karyawan disampaikan untuk karyawan magang di P-WEC tidak diizinkan
magang. Sering kali tugas atau pekerjaan yang diberikan kepada karyawan
diberitahukan secara mendadak. Misalnya untuk mengisi Ice breaking pada agenda
program api unggun, diberitahukan sore harinya. Sehingga ada kekurangsiapan dari
58
2.3.4 Kontribusi Penulis
kontribusi tersebut antara lain, berinisiatif dalam membawakan berbagai buah dan
biji tanaman untuk dijadikan bibit, seperti jeruk, rambutan, durian. Berinisiatif
mencari bibit petai sambil mencari bibit kopi. Penulis juga sempat membagikan
beberapa referensi Ice breaking dan Games kepada staf program. Selain itu ketika
CPU di ruang Information Center rusak dan sedang diservis, penulis mengambilkan
gantungan kunci dari potongan kayu untuk dipasang di loker asrama. Kontribusi ini
penulis buat sebagai bagian dari pekerjaan penulis yang merupakan karyawan
magang di P-WEC.
59
BAB III PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari kegiatan Praktik Kerja Nyata yang penulis lakukan di P-WEC,
dari edukasi alam, edukasi hutan, edukasi sungai, edukasi organik, edukasi
PROFAUNA.
tanaman berkayu dan berbuah. Hal ini ditujukan untuk karena nantinya bibit
5. Untuk bisa datang ke P-WEC tamu tidak harus mengikuti program edukasi,
outbond.
60
6. P-WEC dalam menjalankan program-programnya membangun hubungan
sekolah, P-WEC juga memanfaatkan sumber daya manusia dari desa sekitar.
dan tracking.
3.2 Saran
Setelah mengikuti berbagai aktivitas yang dilaksanakan selama melakukan
Praktik Kerja Nyata, Saya memberikan beberapa saran yang sekiranya dapat
membantu baik bagi instansi, peserta PKN, dan universitas di kemudian hari.
1. Dalam memberikan program edukasi, akan jauh lebih baik jika P-WEC
dan metode.
foto tematik di kawasan P-WEC. Jauh lebih bagus jika membuat majalah
61
6. Membuka kesempatan kerja sama kepada instansi akademis maupun riset,
masif.
mengimbangi bekal ilmu baik teori maupun praktik lapangan agar benar-
62
3.2.3 Saran Akademik untuk FISIP Universitas Brawijaya
pelaksanaan PKN.
63
DAFTAR PUSTAKA
Cipto, H. (2018, Juni 08). Setiap Tahun, Hutan Indonesia Hilang 684.000 Hektar.
Diambil kembali dari Regional Kompas:
https://regional.kompas.com/read/2016/08/30/15362721/setiap.tahun.hutan.i
ndonesia.hilang.684.000.hektar
Fakta Tentang Satwa Liar Indonesia. (2018, Juni 11.55). Diambil kembali dari
Profauna: https://www.profauna.net/id/fakta-satwa-liar-di-
indonesia#.WxoLuuhubIV
Indonesia Kematian Asap. (2016, September 16). Diambil kembali dari Berita
Indonesia:
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/09/160919_indonesia
_kematian_asap
Lestari, H. (2017, Desember 30). Paket Program Edukasi di Lembaga P-WEC. (P.
T. Andonyo, Pewawancara)
Republika. (2017, November 24). Data Kebakaran Hutan dan Lahan. Diambil
kembali dari Infografis Republika:
http://infografis.republika.co.id/berita/infografis/nasional-
infografis/17/11/06/oyyjav318-data-kebakaran-hutan-dan-lahan
Riyanto. (2017, Desember 30). Metode Aplikasi Edukasi Sampah di P-WEC. (P. T.
Andonyo, Pewawancara)
64
LAMPIRAN 1
65
Gambar 3.5 Rapat Koordinasi Bulanan
66
Gambar 3.7 Rapat Koordinasi Bulanan
67
Gambar 3.9 Setting Tempat dan Cek Alat Panahan
68
Gambar 3.11 Membantu Fasilitator Permainan SMKN 2 Batu
69
Gambar 3.13 Membantu Fasilitator Games tamu Nestle
70
Gambar 3.15 Mengisi Ice Breaking Tamu SMAI Al-Ma’arif Singosari
71
Gambar 3.17 Mendampingi Baksos SMAI Al-Ma’arif Singosari
72
Gambar 3.19 Membantu Fasilitator Games Tamu Griya Baca
73
Gambar 3.21 Mencari Bibit Kopi di Pekarangan
74
Gambar 3.23 Menyiapkan Tanah Kompos untuk Media Tanam
75
LAMPIRAN 2
76
RUNDOWN ACARA DAN DESKRIPSI KEGIATAN
Koordinator : Mia
Jumlah : 42 peserta
77
10.30- Highrope - Elvis line Arena Belay:
12.00 - Flying fox highrope Rapii
Pos 1 :
Yuda
Pos 2 :
Yudi,
Rama
Turun :
Jefri,
Ageng,
Andik
Alat :
Tobi,
Mia,
Fika
12.00- Makan siang Balai makan
13.00
13.00- Pembagian Balai makan
14.00 doorprise
14.00- Persiapan
14.30 check out
14.30- Check out
15.00
78
RUNDOWN UOTBOUND LDKS 2 HARI
SMKN 2 BATU
10-11 Desember 2017
79
Alat :
Tobi, siti
12.00- Makan - Balai makan
13.00 siang
13.00- Persiapan
14.00 check out
14.00- Check out
15.00
80
RUNDOWN OUTBOUND 2 HARI
MASJID AL-AMIN BARENG
16-17 Desember 2017
Koordinator : Rama
Jumlah : 30 peserta
81
F.Fox : Yudi,
Rapi’i
Turun :
Rama,
Ageng
Alat : Tobi,
Mia
11.30- Sholat
12.30
12.30- Makan siang Sayur asem pepes Balai
13.00 tongkol makan
13.00- Persiapan
14.00 check out
14.00 Penutupan
82
RUNDOWN OUTBOUND
PT. NESTLE KEJAYAN
Sabtu, 16 Desember 2017
83
RUNDOWN OUTBOUND
PT. NESTLE KEJAYAN
Sabtu, 16 Desember 2017
84
RUNDOWN OUTBOUND HARI KE-2
GEREJA YESS SURABAYA
Jum’at, 1 Desember 2017
Plab B (Hujan)
85
86
87
88
89
90