Anda di halaman 1dari 52

KONTEN EDUKASI NARKOBA PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA CIREBON

Diajukan sebagai Laporan Akhir Kegiatan Job Training


Pada Prodi Ilmu Komunikasi

Oleh :

MOCHAMAD CHAERUL GUNAWAN


NPM. 119100158

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2022
KONTEN EDUKASI NARKOBA PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA CIREBON

Oleh :

Mochamad Chaerul Gunawan ( 119100158 )

Laporan ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing :


Tanggal diterima :
Tanggal disetujui :

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dr. Farida Nurfalah, S.Sos., M.Si Tuti Aryanti Hastomo, S.T.,M.Kom.


NIK. 41750429 NIP. 19810216 2014 03 2 001

Diketahui :

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya

Siti Khumayah, SE., SH., M.Si.


NIK. 41760444
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakutuhu,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang telah memberikan hikmah dan karunianya kepada kita semua sehingga
penulis mampu menyelesaikan laporan Job Training di BNN Kota Cirebon.

Dalam proses pengerjaan laporan Job Training ini, penulis mengucapkan


terima kasih kepada Allah Ta’ala yang telah memberikan kemudahan dan
pertolongan kepada penulis dan semua pihak yang telah memberikan dukungan baik
secara moril maupun materil, membantu, dan membimbing sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik, ucapan terimakasih ini juga penulis haturkan kepada
:

1. Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs. M.Si Selaku Rektor Universitas Swadaya
Gunung Jati.
2. Siti Khumayah, SE., SH., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya
3. Iskandar Zulkarnaen, S.Sos,. M.Si., selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya Universitas Swadaya Gunung Jati.
4. Dian Andriyani, S.Sos,. M.I.Kom. Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya Universitas Swadaya Gunung Jati.
5. Dr. Farida Nurfalah, S.Sos., M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing penulis untuk membuat laporan Job Training yang baik dan benar.
6. Heru Siswoyo, S.Kep., selaku Subbag Umum BNN Kota Cirebon yang telah
mengizinkan penulis untuk bisa melakukan Job Training di BNN Kota Cirebon.
7. Arief Rohman selaku Bidang Umum yang dengan keramahannya telah membantu
membuat surat perizinan Job Training dan membuat absensi Job Training.
8. Dr. Farida Nurfalah, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi serta
Pembimbing Lapangan yang sangat baik, dan selalu memberikan semangat kepada
penulis selama melakukan Job dan pembuatan laporan Job Training.

i
ii

9. Tuti Aryanti Hastomo, S.T., M.Kom., selaku Koordinator Kasubbag Umum yang
telah menjadi pembibing selama melakukan Job Training. Serta kepada Teh Riska,
Mas Yana, Mas Rizky, Mas Johan, Mas Parja, Mas Yoga, Ibu Juju, dan Teh Ligar
sebagai anggota yang sudah membimbing dalam hal memperlancar kegiatan Job
Training.
10. Orang Tua yang senantiasa mendukung dan juga mendo’akan apa yang dilakukan
penulis dalam Job Training.
11. Kedua teman saya Arief Hidayatul Mahin dan Lulu Millati Anjani yang selama
kurang lebih 40 hari telah bersama-sama melakukan Job Training, saling membantu
ketika dari masing – masing tidak bisa hadir, dan saling mem-backup dalam
pengerjaan konten di BNN Kota Cirebon.

Penulis menyadari dalam laporan Job Training ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran serta masukan yang positif sangat penulis harapkan dari semua pihak
dan semoga laporan Job Training ini bisa bermanfaat bagi pihak yang membaca
laporan ini. Semoga Allah Ta’ala selalu melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua. Amiiinn Ya Allah Ya Rabbal’alamin.

Wassalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu.

Cirebon, 20 Desember 2022

MOCHAMAD CHAERUL GUNAWAN


iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
CURRICULUM VITTAE.........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................1


1.3 PELAKSANAAN JOB TRAINING...........................................................4

BAB II KONDISI OBJEKTIF BNN KOTA CIREBON.........................................5

2.1 BADAN NARKOTIKA NASIONAL.........................................................5


2.2 SEJARAH BADAN NARKOTIKA NASIONAL......................................5
2.5 PROFIL BNN KOTA CIREBON.............................................................12
2.6 VISI, MISI, dan TUJUAN BNN KOTA CIREBON..............................13
2.7 BIDANG PEKERJAAN............................................................................14
2.8 STRUKTUR ORGANISASI BNN KOTA CIREBON...........................15
2.9 FUNGSI UNIT KERJA.............................................................................16

BAB III AGENDA KEGIATAN PRAKTIKAN....................................................17

3.1 GAMBARAN PROSES JOB TRAINING...............................................17


3.3 TEMUAN PERMASALAHAN KOMUNIKASI DI LOKASI JOB
TRAINING............................................................................................................23
3.4 PENAWARAN SOLUSI PERMASALAHAN........................................26

BAB IV PENUTUP...................................................................................................28

4.1 KESIMPULAN...........................................................................................28
4.2 SARAN........................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................37
iv

CURRICULUM VITTAE

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Mochamad Chaerul Gunawan

Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon, 08 Desember 2000

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Golongan Darah :B

Alamat : Jl. Kanggraksan Utara No.02 RW.01 RT.01, Kecamatan


Harjamukti, Kelurahan Harjamukti, Kota Cirebon.

No. Telp : 081775451174

Email : erulgunawancrb@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Siti Fatimah
2. SDN Sunyaragi 1
3. SMPN 11 Kota Cirebon
4. SMKN 1 Kota Cirebon
Saat ini sedang menyelesaikan Studi S-1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Swadaya Gunung Jati

PENGALAMAN ORGANISASI

1. UKM KLISE Fotografi UGJ


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mahasiswa sebagai salah satu civitas akademika dituntut dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan nyata. Berpedoman pada hal
tersebut, perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi berkewajiban
memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh ilmu dan mempersiapkan mahasiswa
dalam menghadapi tantangan global yang kian berkembang dengan pesatnya, salah
satu yang dapat dilakukan adalah dengan memulai pelaksanaan Job Training, yang
selanjutnya mahasiswa diwajibkan untuk membuat Laporan Kegiatan Job Training.

Pelaksanaan Job Training akan membawa mahasiswa pada sebuah


pengalaman nyata, yakni dunia kerja dengan profesi yang hendak ia tempuh di Prodi
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya, Universitas Swadaya Gunung
Jati. Proses Job Training yang dilakukan dengan terjun langsung kedalam
perusahaan, akan menciptakan suatu deskripsi pemikiran baru, karena disini teori
akan diimplementasikan, dan dengan mudahnya mahasiswa akan cepat memahami
dan belajar, hingga saatnya tiba mahasiswa duduk di meja kerja, akan mudah
beradaptasi.

Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagi


perusahaan. Tanpa adanya komunikasi yang baik visi dan misi pada setiap komponen
perusahaan tentu koordinasi antar divisi akan terhambat. Kegiatan mengelola
komunikasi dalam perusahaan tentu perlu ada divisi komunikasi didalam setiap
perusahaan. Bagian ini akan mengurus setiap keperluan komunikasi perusahaan baik
komunikasi didalam perusahaan sendiri maupun dengan publik luar perusahaan.

Di era saat ini, kita tidak lepas dari yang namanya berhubungan berinteraksi
serta berkomunikasi dengan individu atau kelompok lainnya. Komunikasi sering
dilakukan manusia sebagai makhluk sosial yang dituntut untuk dapat berkomunikasi

1
2

di depan orang banyak. Dengan adanya kegiatan interaksi tersebut, penulis dilatih
untuk percaya diri dalam mencoba berkomunikasi dilingkungan baru dan
mengaplikasikan ilmu komunikasi khususnya, yang telah diberikan. Tentunya
mengaplikasi ilmu tersebut di lapangan. Salah satunya melakukan kegiatan Job
Training.

Job Training merupakan salah satu mata kuliah yang ada di Fakultas Ilmu
Sosial dan Budaya UGJ yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa serta
mahasiswi. Job training dilaksanakan sebagai bentuk pengaplikasian teori yang telah
dipelajari dikelas. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja serta dapat
melalui media apapun. Hanya saja, mempelajari teori rasanya kurang jika tidak turun
ke lapangan dan melakukan observasi langsung yang terjadi di lapangan sesuai
dengan teori yang ada atau tidak.

Tempat pelaksanaan job training yang dipilih oleh penulis yaitu BNN Kota
Cirebon. Badan Narkotika Nasional (disingkat BNN) adalah sebuah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan bahan
adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol. BNN dipimpin
oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dasar
hukum BNN adalah Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Sebelumnya, BNN merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002, yang kemudian diganti dengan Peraturan
Presiden Nomor 83 Tahun 2007.

BNN Kota Cirebon sekarang banyak melakukan kegiatan media kreatif di


media sosial. Branding serta edukasi yang dilakukan kegiatan terbaru ini dengan
meningkatkan visual komunikasi menggunakan Jejaring Sosial Instagram. BNN Kota
Cirebon tidak mengesampingkan perkembangan zaman, oleh karena itu BNN Kota
Cirebon menggunakan media sosial seperti Instagram agar dapat lebih menjangkau
target edukasi tepat pada sasaran nya terutama para remaja.
3

Job Training, penulis melaksanakan kegiatan tersebut di BNN Kota Cirebon


yang terletak di jalan Arafuru No. 02 Kota Cirebon, penulis ditetapkan pada Divisi
Humas. Divisi Humas merupakan salah satu divisi yang bergerak di bidang Ilmu
Komunikasi. Tugas nya berkaitan dengan kegiatan memproduksi tayangan visual dan
audio visual untuk keperluan komunikasi yang ingin disampaikan oleh BNN Kota
Cirebon kepada khalayak. Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan apa yang
telah dipelajari penulis selama di perkuliahan, diantaranya produksi konten dalam hal
penulis pun mempelajari bagaimana proses pembuatan konten. Terdapat mata kuliah
komunikasi organisasi mengenai bagaimana aliran komunikasi yang terjadi antar satu
anggota dengan anggota lain serta antar anggota dengan atasan dan sebaliknya, lalu
ada mata kuliah media audio dan visual, membuat penulis lebih terbiasa dengan
kegiatan produksi audio visual.

1.2 TUJUAN JOB TRAINING

Tujuan dilaksanakannya Job Training di Badan Narkotika Nasional Kota


Cirebon bagi Mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya,
Universitas Swadaya Gunung Jati, yaitu :

1. Agar mahasiswa mampu mengaktualisasikan pada pembelajaran nya melalui


karya tulis ilmiah. Isi karya tulis tersebut nantinya diharapkan dapat
merepresentasikan ilmu dan keahlian komunikasi pada mahasiswa.
2. Melatih kemandirian mahasiswa dalam ketepatan waktu, kedisiplinan,
tanggung jawab kerja, dan mampu melaksanakan tugas yang diberikan
dengan baik.
3. Memperkenalkan mahasiswa pada dunia kerja atau praktik dalam bidang
keilmuan yang dipelajari di suatu organisasi/perusahaan.
4. Melatih kemampuan mahasiswa dalam mengaplikaskan wawasan keilmuan
atas teori-teori Ilmu Komuniikasi yang diperoleh di perkuliahan dengan
pengalaman lapangan.
4

Tujuan tersebut mencakup pengembangan kemampuan mahasiswa dalam menulis


laporan pelaksanaan kuliah kerja lapangan, sehingga dapat memaparkan secara detail
pelaksanaan Job Training yang telah dilakukan, dan menyajikannya dalam bentuk
karya tulis ilmiah sesuai dengan ketetapan yang berlaku di Universitas Swadaya
Gunung Jati.

1.3 PELAKSANAAN JOB TRAINING

Kegiatan Job Training pada Program Studi Ilmu Komunikasi Kelas Reguler
Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
dilakukan selama kurang lebih 1 bulan, terhitung pada tanggal 24 Oktober 2022
sampai dengan 9 Desember 2022 Di BNN Kota Cirebon , setiap hari Senin s.d Jumat
pada pukul 08.00 s.d 16.00 WIB.
BAB II

KONDISI OBJEKTIF BNN KOTA CIREBON

2.1 BADAN NARKOTIKA NASIONAL


Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non
Kementrian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap psikotropika, prekusor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktik untuk
tembakau dan alkohol. BNN dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab
langsung kepada Presiden melalui koordinasi Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

Dasar hukum BNN adalah Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang


Narkotika. Sebelumnya, BNN merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002, yang kemudian diganti
dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007.

2.2 SEJARAH BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Sejarah penanggulangan bahaya Narkotika dan kelembagaannya di Indonesia


dimulai tahun 1971 pada saat dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia
(Inpres) Nomor 6 Tahun 1971 kepada Kepala Badan Koordinasi Intelijen Nasional
(BAKIN) untuk menanggulangi 6 (enam) permasalahan nasional yang menonjol,
yaitu pemberantasan uang palsu, penanggulangan penyalahgunaan narkoba,
penanggulangan penyelundupan, penanggulangan kenakalan remaja, penanggulangan
subversi, pengawasan orang asing.

Berdasarkan Inpres tersebut Kepala BAKIN membentuk Bakolak Inpres


Tahun 1971 yang salah satu tugas dan fungsinya adalah menanggulangi bahaya
narkoba. Bakolak Inpres adalah sebuah badan koordinasi kecil yang beranggotakan
6

wakil-wakil dari Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen


Luar Negeri, Kejaksaan Agung, dan lain-lain, yang berada di bawah komando dan
bertanggung jawab kepada Kepala BAKIN. Badan ini tidak mempunyai wewenang
operasional dan tidak mendapat alokasi anggaran sendiri dari APBN melainkan
disediakan berdasarkan kebijakan internal BAKIN.

Pada masa itu, permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan


permasalahan kecil dan Pemerintah Orde Baru terus memandang dan berkeyakinan
bahwa permasalahan narkoba di Indonesia tidak akan berkembang karena bangsa
Indonesia adalah bangsa yang berPancasila dan agamis. Pandangan ini ternyata
membuat pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia lengah terhadap ancaman bahaya
narkoba, sehingga pada saat permasalahan narkoba meledak dengan dibarengi krisis
mata uang regional pada pertengahan tahun 1997, pemerintah dan bangsa Indonesia
seakan tidak siap untuk menghadapinya, berbeda dengan Singapura, Malaysia dan
Thailand yang sejak tahun 1970 secara konsisten dan terus menerus memerangi
bahaya narkoba.

Menghadapi permasalahan narkoba yang berkecenderungan terus meningkat,


Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI)
mengesahkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Berdasarkan kedua
Undang-undang tersebut, Pemerintah (Presiden Abdurrahman Wahid) membentuk
Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN), dengan Keputusan Presiden Nomor
116 Tahun 1999. BKNN adalah suatu Badan Koordinasi penanggulangan narkoba
yang beranggotakan 25 Instansi Pemerintah terkait.

BKNN diketuai oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) secara


ex-officio. Sampai tahun 2002 BKNN tidak mempunyai personil dan alokasi
anggaran sendiri. Anggaran BKNN diperoleh dan dialokasikan dari Markas Besar
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri), sehingga tidak dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal. BKNN sebagai badan
koordinasi dirasakan tidak memadai lagi untuk menghadapi ancaman bahaya narkoba
7

yang makin serius. Oleh karenanya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17


Tahun 2002 tentang Badan Narkotika Nasional, BKNN diganti dengan Badan
Narkotika Nasional (BNN). BNN, sebagai sebuah lembaga forum dengan tugas
mengoordinasikan 25 instansi pemerintah terkait dan ditambah dengan kewenangan
operasional, mempunyai tugas dan fungsi:

a) Mengoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam perumusan dan


pelaksanaan kebijakan nasional penanggulangan narkoba; dan
b) Mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan nasional penanggulangan narkoba.

Mulai tahun 2003 BNN baru mendapatkan alokasi anggaran dari APBN.
Dengan alokasi anggaran APBN tersebut, BNN terus berupaya meningkatkan
kinerjanya bersama-sama dengan BNP dan BNK. Namun karena tanpa struktur
kelembagaan yang memiliki jalur komando yang tegas dan hanya bersifat koordinatif
(kesamaan fungsional semata), maka BNN dinilai tidak dapat bekerja optimal dan
tidak akan mampu menghadapi permasalahan narkoba yang terus meningkat dan
makin serius. Oleh karena itu pemegang otoritas dalam hal ini segera menerbitkan
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007 tentang Badan Narkotika Nasional, Badan
Narkotika Provinsi (BNP) dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK), yang
memiliki kewenangan operasional melalui kewenangan Anggota BNN terkait dalam
satuan tugas, yang mana BNN-BNP-BNKab/Kota merupakan mitra kerja pada
tingkat nasional, Provinsi dan kabupaten/kota yang masing-masing bertanggung
jawab kepada Presiden, Gubernur dan Bupati/Walikota, dan yang masing-masing
(BNP dan BN Kab/Kota) tidak mempunyai hubungan struktural-vertikal dengan
BNN.

Merespon perkembangan permasalahan narkoba yang terus meningkat dan


makin serius, maka Ketetapan MPR-RI Nomor VI/MPR/2002 melalui Sidang Umum
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Tahun 2002 telah
merekomendasikan kepada DPR-RI dan Presiden RI untuk melakukan perubahan
atas UndangUndang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Oleh karena itu,
Pemerintah dan DPR-RI mengesahkan dan mengundangkan UndangUndang Nomor
8

35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sebagai perubahan atas UU Nomor 22 Tahun


1997. Berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2009 tersebut, BNN diberikan kewenangan
penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika.
Berdasarkan undang-undang tersebut, status kelembagaan BNN menjadi Lembaga
Pemerintah NonKementerian (LPNK) dengan struktur vertikal ke Provinsi dan
kabupaten/kota. Di Provinsi dibentuk BNN Provinsi, dan di Kabupaten/Kota
dibentuk BNN Kabupaten/Kota. BNN dipimpin oleh seorang Kepala BNN yang
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. BNN berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Presiden. Kepala BNN dibantu oleh seorang Sekretaris
Utama, Inspektur Utama, dan 5 (lima) Deputi yaitu Deputi Pencegahan, Deputi
Pemberdayaan Masyarakat, Deputi Rehabilitasi, Deputi Pemberantasan, dan Deputi
Hukum dan Kerja Sama.

Saat ini, BNN telah memiliki perwakilan daerah di 33 Provinsi. Sedangkan di


tingkat kabupaten dan kota, BNN telah memiliki 100 BNNK/Kota. Secara bertahap,
perwakilan ini akan terus bertambah seiring dengan perkembangan tingkat
kerawanan penyalahgunaan Narkoba di daerah. Dengan adanya perwakilan BNN di
setiap daerah, memberi ruang gerak yang lebih luas dan strategis bagi BNN dalam
upaya P4GN. Dalam upaya peningkatan performa pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan serta peredaran gelap Narkoba, dan demi tercapainya visi “Indonesia
Bebas Narkoba Tahun 2015”.

2.3 SEJARAH BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA CIREBON

Berdasarkan kajian BNN Provinsi Jawa Barat dimana Kota Cirebon


menempati peringkat ke 8 dalam Penyalahgunaan Narkotika se-Jawa Barat, maka
awalnya BNN Kota Cirebon dimasukan kedalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang 2015-2019 namun ternyata BNN Kota Cirebon sendiri didirikan di Cirebon
pada tanggal 1 September 2013 sesuai Surat Keputusan Kepala BNN Kota Cirebon
dan melaksanakan kegiatan perkantoran dimulai tanggal 1 Oktober, sesuai peraturan
kepala BNN No.4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika
9

Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/kota, BNN Kota


Cirebon sendiri merupakan perpanjangan tangan pelaksanaan tugas, fungsi, dan
wewenang BNN di wilayah provinsi, kabupaten dan kota. Pembentukan instansi
vertikal BNN ini bertujuan untuk lebih mengefektifkan pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekusor
Narkotika di wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota.

Pada awalnya BNN Kota Cirebon beranggotakan 4 personil yaitu: Drs. Yayat
Sosyana sebagai Kepala BNN Kota Cirebon, Momod Suhendar, S.IP sebagai
Kasubag TU, Kepala Seksi Pencegahan Sidik Linggakusuma, SH., S.Si.,
M.Farm.Apt dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Ilyas, SH., MH dengan
alamat kantor Jalan Arafuru Komplek TNI-AL Dewa Ruci No. 2 Kota Cirebon,
Kemudian Tahun 2014 terdapat tambahan personil Kasi Pemberantasan Ignatius Dwi
Santoso, 8 pegawai berasal dari CPNS 2013, 3 pegawai berasal dari POLRI dan 3
pegawai DPK pemkot Cirebon, sehingga total jumlah pegawai BNN Kota Cirebon 19
personil serta 6 tenaga kontrak kerja. Tahun 2015 jumlah pegawai 21 personil serta 6
tenaga kontrak kerja, terdapat 1 pegawai yang kembali ke pemkot Cirebon dan
tambahan 1 pegawai berasal dari CPNS 2014 serta 2 pegawai alih status dari pemda
Kuningan dan pemkot Cirebon. Tahun 2016 terdapat 1 pegawai meninggal dunia, 1
pegawai alih status dari pemkot Cirebon serta tambahan 2 pegawai dari BNNK
Kuningan dan Balai Rehab Lido Bogor, sehingga total pegawai BNN Kota Cirebon
berjumlah 23 personil dan 12 tenaga kontrak kerja. Tahun 2017 terdapat pergantian
Kepala BNN Kota Cirebon H. Moh Syabli Noer, S.H., M.H serta tambahan 2
pegawai berasal dari BNNP Jawa Barat dan Polres Kuningan serta dokter beserta
perawat Klinik Pratama dengan jumlah 25 personil serta 10 pegawai kontrak kerja.
Tahun 2018 terdapat pergantian Kepala BNN Kota Cirebon AKBP Yaya
Satyanagara, S.H. jumlah 40 personil serta 14 pegawai kontrak kerja dan 6 Anggota
Polri dan 20 Aparatur Sipil Negara (ASN). Tahun 2021 terdapat pergantian Kepala
BNN Kota Cirebon AKBP Budi Bakhtiar, AMK., S.H, M.H., M.Sc. Jumlah 38
personil serta 17 pegawai kontrak kerja dan 4 Anggota Polri dan 17 ASN.
10

Pada tahun 2022 terdapat pergantian kepala BNN Kota Cirebon Kombes Pol.
Andriansyah, S.Ik, M.H. Jumlah 42 personil terdiri dari 18 pegawai pemerintah non
pegawai negeri, 5 anggota polri dan 19 ASN.

2.4 LOGO BNN KOTA CIREBON

Sebuah logo akan menjadi Brand Image dari suatu perusahaan dan instansi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata logo berarti huruf atau
lambang yang mengandung makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang
atau nama perusahaan dan sebagainya. logo merupakan sebuah lambing atau simbol
dari sebuah perusahaan yang menggambarkan identitas perusahaan tersebut dan juga
sebagai salah satu bentuk dari tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut.

Gambar 2.1 Logo Badan Narkotika Nasional

Sumber : Website BNN Kota Cirebon/2022


11

Logo yang dimiliki oleh perusahaan selalu memiliki makna dan filosofi tersendiri,
begitu pula BNN, arti logo BNN adalah :

A. Makna Bentuk
1. “Lingkaran Berwarna Emas”, menjelaskan satu kesatuan yang tidak
memberikan celah bagi penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba.
2. “Bintang”, merupakan simbolisasi cita-cita luhur BNN untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia bebas dari penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba.
3. “Tulisan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia”, memberikan
pemahaman bahwa BNN merupakan sebuah institusi pemerintah yang
memiliki tugas khusus dalam menanggulangi permasalahan Narkoba.
4. “Garuda”, melambangkan komitmen BNN terhadap tekad Pemerintah
Republik Indonesia dalam upaya menanggulangi permasalahan
Narkoba.
5. “Huruf BNN”, menunjukkan terminologi Badan Narkotika Nasional
B. Makna Warna
1. WARNA HITAM, memiliki arti keseriusan dan ketegasan
2. WARNA KUNING GADING, memiliki kreativitas dan inovatif
makna kecerdasan, antusiasme.
3. WARNA BIRU TUA DAN BIRU MUDA, artinya adalah lambang
universalisme.
4. WARNA PUTIH, artinya adalah keluhuran cita-cita.
12

2.5 PROFIL BNN KOTA CIREBON

Gambaran Umum Organisasi

Nama Instansi : Badan Narkotika Nasional, Kota Cirebon

Alamat : Jalan Arafuru Komplek TNI-AL Dewa Ruci

No.2 Kota Cirebon

No. Telepon : +62 (21) 8087-1566 / +62 (21) 8087-1567

Web/Surel : cirebonkota.bnn.go.id/

Berdasarkan kajian BNN Provinsi Jawa Barat dimana Kota Cirebon


menempati peringkat ke 8 dalam Penyalahgunaan Narkotika se-Jawa Barat, maka
awalnya BNN Kota Cirebon dimasukan kedalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang 2015-2019 namun ternyata BNN Kota Cirebon sendiri didirikan di Cirebon
pada tanggal 1 September 2013 sesuai Surat Keputusan Kepala BNN Kota Cirebon
dan melaksanakan kegiatan perkantoran dimulai tanggal 1 Oktober, sesuai
peraturan .kepala BNN No.4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/kota, BNN
Kota Cirebon sendiri merupakan perpanjangan tangan pelaksanaan tugas, fungsi, dan
wewenang BNN di wilayah provinsi, kabupaten dan kota. Pembentukan instansi
vertikal BNN ini bertujuan untuk lebih mengefektifkan pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekusor
Narkotika di wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota.

BNN Kabupaten/Kota melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pencegahan, pemberdayaan


masyarakat dan rehabilitasi;
13

2. Pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pemberantasan dalam rangka


pemetaan jaringan kejahatan terorganisasi penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika, psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali
bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah Kabupaten/Kota;
3. Pelaksanaan penyiapan bantuan hukum dan kerja sama;
4. Penyusunan rencana program dan anggaran BNNK/Kota;
5. Evaluasi dan penyusunan laporan BNNK/Kota; dan. pelayanan administrasi
BNNK/Kota.

2.6 VISI, MISI, dan TUJUAN BNN KOTA CIREBON

Visi

Mewujudkan masyarakat Kota Cirebon yang sehat, bebas dari


penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dalam rangka terciptanya
sumber daya manusia Indonesia yang berkulitas dan kompetitif di segala
bidang.

Misi

Menyatukan dan menggerakan segenap potensi masyarakat, bangsa dan


negara dalam upaya pencegahan penyalahgunaan, rehabilitasi
penyalguna/pecandu dan pemberantasan peredaran gelap narkoba.

Tujuan

1. Peningkatan imunitas masyarakat terhadap penyalahgunaan dan peredaran


gelap narkoba;
2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan P4GN;
3. Peningkatan pemulihan penyalahguna, korban penyalahgunaan dan pecandu
narkoba; serta
4. Peningkatan pengungkapan jaringan sindikat narkoba dan penyitaan aset
terkait tindak kejahatan narkoba.
14

2.7 BIDANG PEKERJAAN

Kepala BNNK/Kota mempunyai tugas memimpin BNNK/Kota dalam


pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang BNN dalam wilayah Kabupaten/Kota, dan
mewakili Kepala BNN dalam melaksanakan hubungan kerja sama P4GN dengan
instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam wilayah
Kabupaten/Kota.

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan
sarana prasarana dan urusan rumah tangga, pengelolaan data informasi P4GN,
layanan hukum dan kerja sama, urusan tata persuratan, kepegawaian, keuangan,
kearsipan, dokumentasi, hubungan masyarakat, dan penyusunan evaluasi dan
pelaporan dalam wilayah BNNK/Kota.

Di lingkungan BNNP dan BNNK/Kota dapat ditetapkan jabatan fungsional


sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama dan/atau Jabatan Administrator sesuai dengan bidang
keahlian dan keterampilan.
15

2.8 STRUKTUR ORGANISASI BNN KOTA CIREBON

TUGAS, FUNGSI, DAN WEWENANG :

KEPALA
Andriansah, S.I.K., M.H 1. KEPALA BNN
KOMBES POL.NRP.75090796 MEMIMPIN BNNK DALAM PELAKSANAAN
TUSI DAN WEWENANG BNN DALAM
WILAYAH KABUPATEN/KOTA, DAN
MEWAKILI KEPALA BNN DALAM
Plt. KASUBAG UMUM
MELAKSANAKAN HUBUNGAN KERJA P4GN
Heru DENGAN
SiswoyoIP TERKAIT DAN KM DALAM
NIP.19780123 200801
WILAYAH 1 01
KABUOATEN/KOTA.
2. KASUBBAG UMUM
MELAKUKAN PENYIAPAN BAHAN
PELAKSANAAN KOORDINASI SUSUNAN
SUBKOORDINATOR KDAN RENCANA PROGRAM ANGGARAN,
KELOMPOL JABATAN PENGELOLAAN SARPRAS DAN URT,
FUNGSIONAL
PENGELOLAAN DATIN P4GN, LAYANAN
HUKKER, URUSAN TATA PERSURATAN,
KEPEGAWAIAN, KEUANGAN, KEARSIPAN,
DOKUMENTASI, HUMAS, DAN
PENYUSUNAN EVALUASI DAN PELAPORAN
DALAM WILAYAH KABUPATEN/KOTA.
3. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
MEMBERIKAN PELAYANAN FUNGSI DALAM
PELAKSANAAN TUSI JABATAN PIMPINAN
TINGGI PRATAMA DAN/ATAU JABATAN
ADMINISTRASI SESUAI DENGAN BIDANG
PER BNN RI NONMOR : 06 TAHUN 2020 KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN.

Sumber : cirebonkota.bnn.go.id/struktur-organisasi-bnn-kota-cirebon/2022
16

2.9 FUNGSI UNIT KERJA

BNN Kabupaten/Kota melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pencegahan, pemberdayaan


masyarakat dan rehabilitasi;
b) Pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pemberantasan dalam rangka
pemetaan jaringan kejahatan terorganisasi penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika, psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali
bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah Kabupaten/Kota;
c) Pelaksanaan penyiapan bantuan hukum dan kerja sama;
d) Penyusunan rencana program dan anggaran BNNK/Kota;
e) Evaluasi dan penyusunan laporan BNNK/Kota; dan pelayanan administrasi
BNNK/Kota
BAB III

AGENDA KEGIATAN PRAKTIKAN

3.1 GAMBARAN PROSES JOB TRAINING

Awal mula penulis melakukan observasi ke BNN Kota Cirebon yang


bertempat di jalan Arafuru Komplek TNI-AL Dewa Ruci No.2 Kota Cirebon. Setelah
berkunjung dan berbincang dengan Ibu Tuti dan Pak Heru, penulis menyampaikan
pihak kampus kemudian pihak kampus menyerahkan surat pengatar job training dari
Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya yang ditujukan kepada BNN Kota Cirebon.

Pelaksanan Job Training dilaksanakan dari tanggal 24 Oktober 2022 sampai 9


Desember 2022 yang terhitung tiga puluh empat hari dan penulis melaksanakan Job
Training di BNN Kota Cirebon.

1. Bulan Oktober

Minggu I : Melakukan perkenalan adaptasi dengan lingkungan sekitar. Dan


mengetahui tentang apa saja yang dilakukan bidang Humas BNN Kota
Cirebon.

2. Bulan November

Minggu II : Ikut serta dalam melakuan pembuatan konten serta edit video,
dan diupload ke Social media instagram BNN Kota Cirebon

Minggu III : Ikut serta dalam melakukan dokumentasi terkait kunjungan ibu
kepala BNN RI ke Kota Cirebon.

Minggu IV : Saat Job Training di BNN Kota Cirebon, penulis diikutsertakan


dalam Bidang Humas terutama dalam kegiatan Dokumentasi, Cameraman
maupun Editor Video untuk kebuthuan media social instagram BNN Kota
Cirebon.

17
18

3.2 Hasil Kerja Praktikan

1. Dokumentasi setiap kegiatan penting di BNN Kota Cirebon

Penulis diberikan tugas untuk menjadi bagian dokumentasi, cameraman serta


editor. Tugas dari dokumentasi tersebut yaitu mendokumentasikan setiap ada
kegaitan penting seperti kegaitan rapat, upacara hari besar, dan kunjungan atasan.
Kemudian tugas sebagai cameraman dan editor video yaitu, shooting membuat
konten, edit video pasca shooting, dan kemudian diupload ke media sosial instagram
BNN Kota Cirebon.

Hasil kerja praktikan membuat konten :

A.

Gambar 3.1 TPN, Tes Pengetahuan Narkotika

Edukasi masalah narkoba perlu ditanamkan sejak dini agar generasi bangsa ini
memiliki pemahaman yang kuat terhadap persoalan narkoba sehingga pada akhirnya
mereka memiliki imunitas untuk menangkal ancaman narkoba.

Tujuan membuat konten ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
masyarakat tentang bahaya narkoba.
19

B.

Gambar 3.2 My Life My Choice

Konten tersebut menceritakan bagaimana suram nya kehidupan yang ia alami,


sehingga ia menggunakan narkoba sebagai pelampiasan nya. Kemudian ada teman
yang mencegah nya untuk tidak menggunakan narkoba, namun ia tetap ingin
memakai narkoba. Sesudah debat cukup panjang, pada akhirnya ia menyadari akan
perbuatan nya dan menyerahkan diri ke BNN untuk direhabilitasi.

C.
20

Gambar 3.3 Indonesia Darurat Narkoba

Konten tersebut bertujuan untuk memberitahu kepada masyrakat bahwa Indonesia


sedang darurat narkoba, maka dari itu mari jadi generasi penerus bangsa yang turut
serta membantu pemberantasan narkoba.

D.

Gambar 3.4 Pahlawan Berantas Narkoba

Konten tersebut menceritakan perbedaan jasa pahlawan jaman dahulu dengan jaman
sekarang, pada jaman dahulu para pahlawan memberantas para penjajah demi
kemerdekaan bangsa indonesia, tetapi pahlawan jaman sekarang yaitu memberantas
narkoba demi masa depan bangsa indonesia yang lebih baik, pahlawan tersebut
bukan hanya petugas BNN saja tetapi kita pun bisa menjadi pahlawan jika kita ikut
menjauhi narkoba.
21

E.

Gambar 3.5 TPN, Test Pengetahuan Narkoba

Edukasi masalah narkoba perlu ditanamkan sejak dini agar generasi bangsa ini
memiliki pemahaman yang kuat terhadap persoalan narkoba sehingga pada akhirnya
mereka memiliki imunitas untuk menangkal ancaman narkoba.

Tujuan membuat konten ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
masyarakat tentang bahaya narkoba.

F.

Gambar 3.6 Memperingati Hari Guru Nasional


22

Selain membuat konten tentang edukasi narkoba, tim dan penulis juga membuat
konten memperingati hari guru.

Tujuan membuat konten ini yaitu untuk memperingati dan menghargai para guru-
guru yang ada di Indonesia yang telah menjadi pemandu dan mengajari penulis
banyak pelajaran hidup.

G.

Gambar 3.7 TPN, Tes Pengetahuan Narkotika

Edukasi masalah narkoba perlu ditanamkan sejak dini agar generasi bangsa ini
memiliki pemahaman yang kuat terhadap persoalan narkoba sehingga pada akhirnya
mereka memiliki imunitas untuk menangkal ancaman narkoba.

Tujuan membuat konten ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
masyarakat tentang bahaya narkoba.
23

3.3 TEMUAN PERMASALAHAN KOMUNIKASI DI LOKASI JOB


TRAINING

Penulis yang telah melaksanakan job training di Badan Narkotika Nasional


Kota Cirebon, belajar dan praktik langsung dengan pembimbing lapangan. Penulis
menemukan permasalahan terutama pada konten media sosial instagram, maka
penulis mengangkat judul laporan Job Training “Konten Edukasi Narkoba Pada
Media Sosial Instagram Di Badan Narkotika Nasional Kota Cirebon.” .

Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial adalah
platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi
mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media social dapat
dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar
pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.

Adanya konten edukasi narkoba di instagram BNN Kota Cirebon


memberikan pengaruh yang besar dalam memberikan pengetahuan dan edukasi
narkoba di Kota Cirebon. Adanya konten edukasi narkoba di instagram BNN Kota
Cirebon merupakan inovasi yang dilakukan agar dapat menurunkan pengguna
narkoba yang ada di Kota Cirebon. Selain itu, dengan adanya konten edukasi narkoba
di Instagram dapat mempermudah masyarakat mengakses konten untuk mengetahui
seberapa pentingnya bahaya narkoba.

Sebagai wujud perkembangan teknologi informasi, media sosial memberikan


berbagai manfaat bagi para penggunanya salah satunya adalah bagi Humas. Humas
dapat menjadikan media sosial sebagai platform untuk menjalankan komunikasi
publik dan untuk menjalankan komunikasi strategis. Media sosial merupakan salah
satu inovasi tata kelola instansi yang memaksimalkan teknologi dan menjadi salah
satu jalan keluar permasalahan-permasalah yang ada di masyarakat.
24

Penulis menemukan temuan masalah yaitu kendala karena kurangnya


feedback dan kepedulian masyarakat Kota Cirebon mengenai Konten Edukasi
Narkoba Pada Media Sosial Instagram di BNN Kota Cirebon.

Konten edukasi narkoba yang dilakukan oleh BNN Kota Cirebon dalam
rangka meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba,
dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat merupakan harapan untuk
memperoleh feedback dan kepedulian yang lebih tinggi.

Namun kurangnya feedback dan kepedulian masyarakat Kota Cirebon


mengenai konten edukasi narkoba di instagram BNN Kota Cirebon menjadi kendala.
Masyarakat tidak terlalu mengetahui narkoba jenis apa saja yang harusnya dihindari,
pernyataan tersebut sudah terbukti pada konten TPN (Tess Pengetahuan Narkoba),
bahwa beberapa orang tidak mengetahui jenis dan pengaruh dari narkoba.

Menurut Nasrullah (2014) media sosial memiliki karakter khusus, yaitu :

1) Jaringan (Network)
Jaringan adalah infrasturktur yang menghubungkan antara komputer dengan
perangkat keras lainnya. Koneksi ini diperlukan karena komunikasi bisa
terjadi jika antar perangkat keras terhubung. Adanya koneksi digunakan untuk
dapat berkomunikasi dengan masyrakat melalui media sosial. Jaringan yang
ada di BNN Kota Cirebon tidak stabil, sehingga sering terjadi kendala saat
mengunggah konten.

2) Informasi (Informations)
Informasi menjadi bagian penting di media sosial karena pengguna media
sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan
melakukan interaksi berdasarkan informasi. Informasi merupakan bagian
penting dalam pembuatan konten, konten berisi informasi yang jelas dan
mudah diapahmi dapat diterima oleh masyarakat. Informasi yang disajikan di
media sosial Instagram BNN Kota Cirebon cukup mudah dipahami, dan
25

konten yang dibuat dapat dijangkau oleh semua usia, akan tetapi konten yang
dibuat masih kurang interaktif dan kurang menarik.

3) Arsip (Archive)
Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang menjelaskan
bahwa informasi telah tersimpan dan dapat diakses kapanpun dan melalui
perangkat apapun. Konten bisa disimpan di perangkat manapun untuk
ditonton kembali konten yang sudah disimpan. Konten yang diarsipkan oleh
BNN Kota Cirebon merupakan konten yang mengandung unsur sara, rasis,
dan konten yang sudah lama atau tidak mengikuti tren.

4) Interaksi (Interactivity)
Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak sekedar
memperluas hubungan pertemanan atau pengikut (follower) semata, tetapi
harus dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut. BNN Kota Cirebon
masih kurang berinteraksi dengan pengguna Instagram dengan membalas
komentar di setiap postingan konten.

5) Simulasi Sosial (simulation of society)


Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya masyarakat
(society) di dunia virtual. Berinteraksi antar pengguna Instagram maka
terbentuklah masyarakat dunia virtual. Akan tetapi kurangnya interaksi
dengan pengguna Instagram maka simulasi sosial tidak terbentuk.

6) Konten oleh pengguna (user-generated content)


User Generated Content atau yang biasa disebut dengan UGC merupakan
konten buatan pengguna yang berisi video, gambar, tulisan, atau review
terhadap sebuah perusahaan atau brand. Hal tersebut merupakan salah satu
bentuk dari user generated content (UGC) yakni konten yang dibuat oleh
26

pengguna atau sering disebut juga dengan user dalam media. Kurangnya
partisipasi pengguna Instagram dalam mebuat konten edukasi narkoba.

3.4 PENAWARAN SOLUSI PERMASALAHAN

Menurut Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial
adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang
memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media
social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan
antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.

Dengan mengaitkan karakteristik media sosial menurut Nasrullah, media


sosial sejatinya memang sebagai media informasi dan interaksi, serta menarik orang
lain untuk melihat dan mengunjungi tautan yang berisi informasi mengenai konten
dan lain-lain. Karakteristik media sosial sudah dilakukan oleh BNN Kota Cirebon,
namun dalam pelaksanaan nya belum maksimal dikarenakan kurang feedback dan
kepedulian masyarakat. Penulis menawarkan solusi untuk menarik minat masyarakat
agar mengunjungi konten Instagram BNN Kota Cirebon yaitu :

1. Jaringan (Network)
Jaringan yang ada di BNN Kota Cirebon harus diperbaiki agar koneksi
jaringan lebih stabil, sehingga memudahkan mengunggah konten yang akan
diposting. Selain mempermudah mengunggah konten dengan adanya jaringan
digunakan untuk berkomunikasi dengan masyrakat melalui media sosial.

2. Informasi (Informations)
Informasi yang jelas dan mudah dipahami dapat diterima oleh pengguna
Instagram. Selain informasi yang jelas dan mudah dipahami, konten yang
dibuat juga harus interaktif dan menarik. Misalnya konten yang dikemas
27

dengan komedi, konten yang dibuat terkesan ringan namun tidak mengurangi
nilai informasinya, sehingga menarik minat masyarakat untuk menonton
berkali- kali.

3. Arsip (Archive)
Buat konten dengan topik yang sedang tren atau viral, bandingkan konten
baru dengan konten lama yang sudah dibuat dengan tidak mengandung sara,
rasis, dan konten lama yang sudah dibuat agar tidak diarsipkan.

4. Interaksi (Interactivity)
Perbanyak interaksi dengan pengguna Instagram dengan membalas komentar
yang ada di setiap postingan. Selain membalas komentar, menambahkan
kalimat Call To Action (CTA) pada akhir caption positingan juga merupakan
cara efektif untuk meningkatkan interaksi dengan pengguna Instagram seperti
“Yuk share juga pengetahuan kalian tentang narkoba di kolom komentar
dibawah”. Pengguna Instagram merasa lebih dekat dengan BNN Kota
Cirebon sehingga meningkatkan feedback dan kepedulian masyarakat
terhadap konten edukasi narkoba.

5. Simulasi Sosial (simulation of society)


Berkaitan dengan interaksi bahwa semakin banyak interaksi yang dilakukan
antar pengguna Instagram, maka terbentuklah simulasi sosial di dunia virtual
atau media sosial. Dengan terbentuknya simulasi sosial, dapat menarik minat
masyarakat untuk melihat atau mengunjungi konten edukasi narkoba.

6. Konten oleh pengguna (user-generated content)


Mengajak pengguna Instagram untuk berpartisipasi membuat konten, dengan
mengajak maka pengguna Instagram memiliki dorongan untuk membuat
konten dan membagi pengalaman mereka dari sudut pandang atau perspektif
mereka sendiri.
28
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang penulis ambil dari kegiatan Job Training
di Badan Narkotika Nasional Kota Cirebon, Penulis dapat Mengambil Kesimpulan :

1. Dengan mengaitkan karakteristik media sosial, media sosial sejatinya


memang sebagai media informasi dan interaksi, serta menarik orang lain
untuk melihat dan mengunjungi tautan yang berisi informasi mengenai konten
dan lain-lain. Karakteristik media sosial sudah dilakukan oleh BNN Kota
Cirebon, namun dalam pelaksanaan nya belum maksimal dikarenakan kurang
feedback dan kepedulian masyarakat.

2. Jaringan ini diperlukan karena komunikasi bisa terjadi jika antar perangkat
keras terhubung. Adanya koneksi digunakan untuk dapat berkomunikasi
dengan masyrakat melalui media sosial. Jaringan yang ada di BNN Kota
Cirebon tidak stabil, sehingga sering terjadi kendala saat mengunggah konten.

3. Informasi yang disajikan di media sosial Instagram BNN Kota Cirebon cukup
mudah dipahami, dan konten yang dibuat dapat dijangkau oleh semua usia,
akan tetapi konten yang dibuat masih kurang interaktif dan kurang menarik.

4. Konten bisa disimpan di perangkat manapun untuk ditonton kembali konten


yang sudah disimpan. Konten yang diarsipkan oleh BNN Kota Cirebon
merupakan konten yang mengandung unsur sara, rasis, dan konten yang
sudah lama atau tidak mengikuti tren.
29

5. Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak sekedar


memperluas hubungan pertemanan atau pengikut (follower) semata, tetapi
harus dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut. BNN Kota Cirebon
masih kurang berinteraksi dengan pengguna Instagram dengan membalas
komentar di setiap postingan konten.

6. Berinteraksi antar pengguna Instagram maka terbentuklah masyarakat dunia


virtual. Akan tetapi kurangnya interaksi dengan pengguna Isntagram maka
simulasi sosial tidak terbentuk.

7. Bentuk dari user generated content (UGC) yakni konten yang dibuat oleh
pengguna atau sering disebut juga dengan user dalam media. Kurangnya
partisipasi pengguna Instagram dalam mebuat konten edukasi narkoba.

4.2 SARAN

Ada beberapa saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Dengan mengaitkan karakteristik media sosial, langkah pertama yaitu


perbaiki jaringan, jaringan yang lebih stabil dapat memudahkan mengunggah
konten yang akan diposting. Selain mempermudah mengunggah konten
dengan adanya jaringan digunakan untuk berkomunikasi dengan masyrakat
melalui media sosial.

2. Informasi yang jelas dan mudah dipahami dapat diterima oleh pengguna
Instagram. Selain informasi yang jelas dan mudah dipahami, konten yang
dibuat juga harus interaktif dan menarik.

3. Konten yang diarsipkan merupakan konten yang mengandung unsur sara,


rasis, dan konten yang sudah tidak mengikuti tren, langkah nya yaitu
bandingkan terlebih dahulu konten yang akan dibuat dengan konten yang
30

diarsipkan sehingga konten yang akan dibuat tidak sama dengan konten yang
diarsipkan.

4. Perbanyak interaksi dengan pengguna Instagram dengan membalas komentar


yang ada di setiap postingan. Pengguna Instagram merasa lebih dekat dengan
BNN Kota Cirebon sehingga meningkatkan feedback dan kepedulian
masyarakat terhadap konten edukasi narkoba.

5. Berkaitan dengan interaksi bahwa semakin banyak interaksi yang dilakukan


antar pengguna Instagram, maka terbentuklah simulasi sosial di dunia virtual
atau media sosial. Dengan terbentuknya simulasi sosial, dapat menarik minat
masyarakat untuk melihat atau mengunjungi konten edukasi narkoba

6. Mengajak pengguna Instagram untuk berpartisipasi membuat konten, dengan


mengajak maka pengguna Instagram memiliki dorongan untuk membuat
konten dan membagi pengalaman mereka dari sudut pandang atau perspektif
mereka sendiri.
31

Laporan Kegiatan Harian Job Training BNN UGJ 2022

Mochamad Chaerul Gunawan (119100158)

NO HARI/TANGGAL KEGIATAN TEMPAT


Selasa, 25 Oktober 2022 1. Dokumentasi 1. RRI Kota Cirebon
Perlombaan di 2. BNN Kota Cirebon
RRI dalam acara
Festival Pelajar

1. Nusantara
2. Pengenalan lokasi
Job Training
3. Terjebak banjir
saat pulang
Rabu, 26 Oktober 2022 1. Kerja bakti di BNN Kota Cirebon
kantor pasca
kebanjiran
2.
2. Diskusi konsep
untuk membuat
konten
Kamis, 27 Oktober 2022 1. Dokumentasi 1. RRI Kota Cirebon
perlombaan di RRI 2. BNN Kota Cirebon
dalam acara
Festival Pelajar
3.
Nusantara
2. Membuat konten
TPN Part 1
3. Edit video
4. Jumat, 28 Oktober 2022 1. Senam Pagi 1. Balai Kota Cirebon
2. Dokumentasi 2. BNN Kota Cirebon
upacara sumpah
32

pemuda di Balai
Kota Cirebon
3. Edit video
Senin, 31 Oktober 2022 1. Apel pagi 1. Bima Kota Cirebon
2. Take video untuk 2. BNN Kota Cirebon
konten di

5. Instagram BNN
Kota Cirebon
3. Edit video untuk
Tiktok Challange
Selasa, 1 November 2022 1. Edit video untuk 1. Bima Kota Cirebon
Tiktok Challange 2. BNN Kota Cirebon
6.
2. Take video untuk
Tiktok Challange
Rabu, 2 November 2022 1. Edit Video BNN Kota Cirebon

7. 2. Membuat laporan
akhir job training
Kamis, 3 November 1. Menjaga BNN Kota Cirebon
2022 Resepsionis
8.
2. Membuat laporan
akhir job training
Jumat, 4 November 2022 1. Senam Pagi BNN Kota CIrebon

9. 2. Membuat laporan
akhir job training
Senin, 7 November 2022 1. Apel pagi 1. Jl Perjuangan Kota
2. Dokumentasi saat Cirebon
sedang rapat 2. BNN Kota Cirebon
10.
3. Take video untuk
konten Instagram
BNN Kota Cirebon
11. Selasa, 8 November 2022 1. Edit Video untuk BNN Kota CIrebon
33

konten Instagram
BNN Kota Cirebon
2. Membuat laporan
akhir job training
Rabu, 9 November 2022 1. Edit video untuk BNN Kota Cirebon
konten Instagram

12. BNN Kota Cirebon


2. Membuat laporan
akhir job training
Kamis, 10 November 1. Upacara hari 1. Komplek perumahan
2022 pahlawan TNI-AL

13. 2. Take video untuk 2. BNN Kota Cirebon


konten Instagram
BNN Kota Cirebon
Jumat, 11 November 1. Senam pagi BNN Kota Cirebon

14. 2022 2. Membuat laporan


akhir job training
Senin, 14 November 1. Dokumentasi 1. Empal Gentong H.
2022 kunjungan DWP Apud

15. (Dharma Wanita 2. Batik Trusmi


Persatuan) BNN RI 3. Batik Salma
4. Batik Ninik Ichsan
Selasa, 15 November 1. Membuat laporan BNN Kota CIrebon
16.
2022 akhir job training
Rabu, 16 November 1. Membuat laporan BNN Kota Cirebon
17.
2022 akhir job training
18. Kamis, 17 November 1. Yasinan dalam BNN Kota Cirebon
2022 rangka kepala
BNN Kota Cirebon
Umroh ke Tanah
34

Suci
Jumat, 18 November 1. Senam Pagi BNN Kota Cirebon

19. 2022 2. Membuat laporan


akhir job training
Senin, 21 November 1. Apel pagi BNN Kota Cirebon

20. 2022 2. Membuat laporan


akhir job training
Selasa, 22 November 1. Take video untuk 1. Rumah Lulu
2022 konten instagram 2. BNN Kota Cirebon
BNN Kota Cirebon
21.
2. Edit video untuk
konten Instagram
BNN Kota Cirebon
Rabu, 23 November 1. Edit Video untuk BNN Kota Cirebon

22. 2022 konten Instagram


BNN Kota Cirebon
Kamis, 24 November 1. Membuat laporan BNN Kota Cirebon
23.
2022 akhir job training
Jumat, 25 November 1. Senam Pagi BNN Kota Cirebon

24. 2022 2. Membuat laporan


akhir job training
Senin, 28 November 1. Apel pagi 1. BNN Kota Cirebon
2022 2. Bimbingan judul 2. Kampus 3 UGJ
ke Ibu Tuti
25.
3. Bimbingan Judul
ke Dosen
Pembimbing
Selasa, 29 November 1. Membuat laporan BNN Kota Cirebon
26.
2022 akhir job training
27. Rabu, 30 November 1. Membuat laporan BNN Kota Cirebon
2022
35

akhir job training


2. Menjaga
Resepsionis
Kamis, 1 Desember 2022 1. Take Video untuk BNN Kota Cirebon
konten instagram
28.
2. Membuat laporan
akhir job training
Jumat, 2 Desember 2022 1. Edit video untuk BNN Kota Cirebon
29.
konten instagram
Senin, 5 Desember 2022 1. Apel pagi BNN Kota Cirebon
2. Menjaga
resepsionis

30. 3. Bimbingan ke Ibu


Tuti
4. Membuat laporan
akhir job training
Selasa, 6 Desember 2022 1. Menjaga BNN Kota Cirebon
resepsionis
2. Bimbingan ke Ibu
31.
Tuti
3. Membuat laporan
akhir job training
Rabu, 7 Desember 2022 1. Membuat laporan BNN Kota Cirebon
32.
akhir job training
Kamis, 8 Desember 2022 1. Membuat laporan BNN Kota Cirebon
33.
akhir job training
34. Jumat, 9 Desember 2022 1. Kerja Bakti 1. BNN Kota Cirebon
2. Membuat laporan 2. Kampus 3 UGJ
akhir job training
3. Bimbingan ke Ibu
36

Farida

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dr. Farida Nurfalah, S.Sos., M.Si Tuti Aryanti , S.T.,M.Kom.


NIK. 41750429 NIP. 19810216 2014 03 2
001
DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Jurnal

Buku Pedoman Job Training Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Budaya Universitas Swadaya Gunung Jati.

Akbar, R. S. (2019). Peran Media Sosial Dalam Perubahan Gaya Hidup Remaja .
Ir-Perpustakaan Universitas Airlangga, 2.
Setiadi, A. (t.thn.). Pemanfaatan Media Sosial Untuk Efektifitas Komunikasi. 2-4.

B. Sumber Lain

Pratiwi, Y. R. (2021, September 27). Peran Media Sosial Pada Instansi Pemerintah.
Diambil kembali pada tanggal 8 Desember 2022 dari Kementrian Keuangan
Republik Indonesia: www.djkn.kemenkeu.go.id
Ambar. (2017, Juni 8). Pengertain Media Sosial Menurut Para Ahli.
Diambil kembali pada tanggal 10 Desember 2022 dari Pakarkomunikasi:
www.pakarkomunikasi.com
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Diskusi untuk konsep pembuatan konten

Menjaga Resepsionis
Pembuatan Konten Berantas Narkoba

Pembuatan Konten Tes Pengetahuan Narkoba


Pembuatan Konten Tes Pengetahuan Narkoba

Pembuatan Konten Indonesia Darurat Narkoba


Kunjungan Dosen Pembimbing

Presentasi Hasil Temuan Permasalahan


Penyerahan Kenang kenangan dan Penarikan Peserta Job Training UGJ 2022

Anda mungkin juga menyukai