Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI

LIMBAH LINGKUNGAN DENGAN PROSES FERMENTASI


Tasya Febrinda Ardika Putri (1411900173), Inas Nisrina(1411900033)
Program Studi Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Abstrak
Limbah lingkungan yang terdapat didaerah blitar tepatnya di daerah desa minggirsari
sangat sedikit untuk diolah. Limbah dari pertanian seperti tanaman dan sisa makanan dari
hewan tidak diolah dan dibiarkan menumpuk oleh masyarakat sekitar. Apabila limbah tidak
segera di proses akan menghasilkan bau yang tidak sedap untuk masyarakat. Proses yang
dilakukan untuk mengolah limbah tersebut yaitu dengan proses fermentasi dan pencampuran
limbah. Limbah akan dibedakan menjadi 2, limbah hewani dan nabati. Untuk proses fermentasi
akan dilakukan sesuai dengan jenis limbah. Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi biaya
produksi petani dengan mengganti pupuk kimia menjadi pupuk organik cair. Proses fermentasi
dilakukan minimal selama 1 bulan, tetapi pada proses fermentasi semakin lama proses
pengendapan akan semakin baik hasil yang akan diperoleh. Setelah melakukan proses
pengolahan pada limbah hewani dan nabati selanjutnya kami mencoba untuk memberikan
pengembangan terhadap dosis yang digunakan untuk mengaplikasikan kepada tanaman
maupun hewan. Setelah melakukan proses pembuatan pupuk organik cair kami melakukan
penelitian terhadap tanaman cabai dengan dosis yang berbeda. Melalui program PKKM ini
dapat menambah kreatifitas mahasiswa dalam pemanfaatan limbah yang ada di lingkungan
sekitar. Sehingga dapat menciptakan rasa kesadaran diri serta peduli dengan sekitar dan
lingkungan.
Kata kunci: Limbah, Fermentasi, Pupuk Organik, PKKM, Masyarakat.
Abstract
Environmental waste contained in the Blitar area, precisely in the Minggirsari village
area, is very little to be processed. Waste from agriculture such as crops and food scraps from
animals is not processed and allowed to accumulate by the surrounding community. If the
waste is not processed immediately, it will produce an unpleasant odor for the community. The
process used to treat the waste is by fermentation and mixing of waste. Waste will be divided
into 2, animal and vegetable waste. The fermentation process will be carried out according to
the type of waste. This research was conducted to reduce farmers' production costs by
replacing chemical fertilizers with liquid organic fertilizers. The fermentation process is
carried out for at least 1 month, but in the fermentation process the longer the deposition
process the better the results will be obtained. After processing the animal and vegetable waste,
we then try to develop the dosage used to apply to plants and animals. After carrying out the
process of making liquid organic fertilizer, we conducted research on chili plants with different
doses. Through this PKKM program, students can increase their creativity in utilizing waste
in the surrounding environment. So that it can create a sense of self-awareness and care for
the surroundings and the environment.

1
Keywords: Waste, Fermentation, Organic Fertilizer, PKKM, Society.
PENDAHULUAN Sekarsari nantinya akan di jualkan melalui
aplikasi online maupun petani sekitar.
PKKM (Program Kompetisi Kampus
Pupuk organik cair saat ini hanya memiliki
Merdeka) merupakan upaya untuk
1 kemasan dalam penjualannya yaitu
meningkatkan kualitas dan daya saing
dengan ukuran 1 liter. Dalam sehari
program studi dari Universitas 17 Agustus
gapoktan sekarsari dapat memproduksi
1945 Surabaya dilansir pada web untag-
sekitar 150 botol karena 1 drum berisi 150
sby.ac.id. Kepala BPA Untag Surabaya
liter pupuk organik cair. Saat ini pembeli
(Nanis, 2022) menyebutkan bahwa pada
dari pupuk organik cair banyak yang
2021 terdapat tiga prodi yang meraih hibah
berasal dari petani sekitar blitar.
PKKM, yaitu prodi Teknik Industri, Teknik
Sipil dan Hukum. Tujuan dari adanya Petani sekitar blitar masih belum percaya
program ini adalah untuk menyelesaikan dengan keberhasilan penemuan pupuk
berbagai kondisi yang ada di masyarakat organik cair sebagai pengganti dari pupuk
dalam segi sosial dan ekonomi. Mahasiswa kimia, karena kasus – kasus dari
sebagai salah satu bagian yang turut pertumbuhan hasil tani yang masih belum
berpartisipasi dari program Magang PKKM bisa meyakinkan seluruh petani di blitar
ini dituntut untuk menemukan dan membuat kesulitan.
menyelesaikan sebuah permasalahan yang
dalam merubah pola pikir petani,
ada sebagai salah satu bagian dari
padahal jika dapat di teliti dengan
pengabdian terhadap masyarakat. Program
menggunakan pupuk organik cair untuk
Magang PKKM ini diselenggarakan di
biaya produksi akan semakin rendah
Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro,
dengan hasil panen yang sama. Tujuan
Blitar. Jawa Timur.
utama dari gapoktan sekarsari juga ingin
Desa Minggirsari merupakan desa dengan membuat petani di blitar keseluruhan agar
tahapan yang masih berkembang dari segi berganti dengan menggunakan pupuk
pembangunan ekonomi, hal ini membuat organik cair dengan banyak peritmbangan
masyarakat sekitar giat untuk melakukan yang saat ini juga untuk pupuk kimia sudah
ekonomi kreatif guna memberdayakan sulit didapatkan.
masyarakatnya. Desa minggirsari memiliki Oleh karena itu dengan adanya Magang
berbagai potensi untuk dapat berkembang PKKM ini dilakukan proses penelitian
dan maju, dengan adanya program ini terhadap perkembangan hasil tani seperti
mahasiswa diberi kesempatan untuk dapat cabe, sawi & brokoli dengan menggunakan
melakukan pengamatan dan pengembangan pupuk organik cair, dengan proses
di beberapa UKM yang ada di desa penelitian tersebut diharapkan agar terdapat
minggirsari, salah satunya yaitu Gapoktan hasil yang akan dipresentasikan terhadap
Sekarsari dengan memproduksi Pupuk petani sekitar agar lebih mudah memahami
organik cair sebagai pengganti pupuk dan mengerti penggunaan pupuk organik
kimia. cair saat ini sebagai pengganti pupuk kimia.
Jika hasil perbandingan penelitian yang
Gapoktan Sekarsari telah berdiri sekitar
telah di amati oleh mahasiswa telah tercapai
tahun 2019 hingga saat ini. Hasil dari pupuk
nantinya akan digunakan sebagai takaran
organik cair yang berasal dari Gapoktan

2
terhadap dosis penggunaan pupuk organik bahan hewani, yang diberikan oleh petani
cair. sebagai pengganti nutrisi kimia yang akan
diaplikasikan pada tumbuhan. Dalam hal
A. KAJIAN TEORI ini nutrisi nabati harus memiliki kandungan
1. Nutrisi asam amino yang tinggi, pemilihan bahan
dalam pembuatan pupuk nabati harus
Nutrisi merupakan kandungan
disesuaikan dengan takaran ternak yang
dengan bahan organik yang diberikan oleh
akan diberikan. Nutrisi nabati dapat
petani untuk pengganti pupuk kimia dari
memberikan dampak yang baik untuk
bahan alam yang ada dilingkungan sekitar,
perkembangan hewan ternak terutama pada
dengan dosis yang berbeda untuk
ternak ayam, sapi, kambing. Hewan ternak
penerapannya dalam tumbuhan maupun
tersebut telah dicoba untuk diberikan nutrisi
hewan. Dalam hal ini nutrisi dibedakan
nabati secara organic tanpa penggunaan
menjadi 2 yaitu nutrisi hewani dan nutrisi
kimia dan dapat menghasilkan telur dan
nabati.
daging yang berkualitas.
Nutrisi Hewani
2. NitroBakter
Nutrisi hewani merupakan NitroBakter merupakan bakteri
kandungan dengan bahan organik yang perombak bahan organik yang diberikan
berasal dari bahan – bahan hewani tanpa untuk membantu pertumbuhan tanaman
bercampur dengan nabati yang diberikan yang didampingi oleh nutrisi. Dosis yang
oleh petani sebagai pengganti nutrisi kimia diberikan untuk nitrobakter lebih tinggi
yang diberikan untuk ternak, dalam hal ini dibanding dengan nutrisi yang diberikan
nutrisi hewani harus memiliki zat protein pada tanaman maupun hewan.
yang tinggi, untuk itu pemilihan bahan yang
3. PGPR
diberikan harus sesuai dengan takaran
ternak yang akan diberikan. Protein hewani PGPR merupakan perangsang tanah
adalah protein yang berasal dari hewan, agar tanaman dapat tumbuh di tempat yang
keunggulan yang dimiliki protein hewani memiliki tingkat keasaman tanah minimal
adalah mempunyai asam amino esensial sekitar 6,5. Dengan adanya PGPR dapat
yang lebih lengkap dibanding dengan membantu menyuburkan tanaman dan
protein nabati. Nutrisi hewani dapat perkembangan yang sesuai dengan
memberikan dampak yang baik untuk ketentuan dalam pertanian.
perkembangan ternak terutama pada ternak
4. Pestisida nabati
ayam, sapi, dan kambing. Hewan ternak
tersebut telah dicoba untuk diberikan nutrisi Pestisida nabati merupakan zat yang
hewani secara organik tanpa penggunaan digunakan untukmembantu mengendalikan
kimia dan dapat menghasilkan telur dan hama yang terjadi pada tumbuhan dengan
daging yang berkualitas. berbahan dasar dari lingkungan petani.
Dengan dosis yang sama dalam setiap jenis
Nutrisi Nabati
tanaman.
Nutrisi Nabati merupakan
5. Percobaan Dosis
pupuk organic yang berasal dari bahan –
bahan nabati tanpa bercampur dengan

3
Dosis tumbuhan merupakan salah Dengan adanya experiment yang kami
sau hal terpenting dalam perawatan, agar lakukan dapat memberikan hasil
mengetahui apakah tumbuhan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
membutuhkan pupuk organik cair dengan cabai keriting yang berbeda. Dan
kadar tinggi atau hanya memerlukan mendapatkan tingkat pemetikan cabai yang
perlakuan sedikit pupuk organik cair. berbeda antara SA, SB 1 dan SB 2. Dalam hal
Karena perlakuan tumbuhan berbeda tidak ini untuk proses awal penanaman ditanggal
akan sama, biasanya jika terlalu banyak dan lahan yang sama. Tetapi akan ada
menggunakan pupuk organik cair akan perbedaan yang terjadi pada masing masing
membuat perkembangan semakin besar cabai.
tetapi tidak baik untuk dikonsumsi, tetapi
6. Metode Aplikasi Nutrisi
jika terlalu sedikit penggunaan pupuk cair
Studi lapang ini menghasilkan metode
akan memperlambat proses perkembangan.
aplikasi nutrisi dengan 2 metode, yaitu
Untuk itu, perlu dilakukannya experiment
sebagai berikut:
dosis tersebut agar mendapatkan solusi atas
kekurangan – kekurangan yang terjadi pada A. Metode Kocor
lapangan Merupakan proses perawatan
tumbuhan dengan cara memberikan
Pengertian percobaan dosis pada
Nutrisi, Nitrobakter dan Pestisida yang
Tumbuhan
dicampur menjadi satu bersama
Dalam hal ini kami sebagai mahasiswa dengan air dan cara aplikasi
membuat sebuah experimen terhadap menggunakan takar 1 siraman dengan
tanaman cabai keriting yang kita teliti di aqua gelas ukuran 5 ml. Dosis yang
Desa Minggirsari. Experimen adalah suatu diberikan, sebagai berikut :
Tindakan atau pengamatan khusus yang Kocor jenis SA :
dilakukan untuk menguji atau menguatkan - NT = Nutrisi sebanyak 4 ml/liter
pendapat yang kebenarannya masih - NB = NitroBakter sebanyak 10 ml/liter
diragukan. Dengan ini kami mencoba untuk - Pestisida = Sebanyak 4 ml/liter
melakukan experiment terhadap tanaman Kocor jenis SB 1 :
cabai keriting dengan penambahan Nutrisi,
- NT = Nutrisi sebanyak 4 ml/liter
Nitrobakter PGPR dan Pestisida secara
- NB = NitroBakter sebanyak 10
bersama tetapi dengan dosis yang berbeda.
ml/liter
Perbedaan dosis dan jenis nutrisi yang
- Pestisida = Sebanyak 4 ml/liter
diberikan kami beri tanda dengan warna plot
Kocor jenis SB 2 :
yang berbeda, sehingga kami mudah untuk
meneliti perkembangan yang terjadi terhadap - NT = Nutrisi sebanyak 8 ml/liter
cabai keriting, yaitu sebagai berikut : - NB = NitroBakter 10 ml/liter
- Pestisida = Sebanyak 4 ml/liter
SA = Jenis Nutrisi dengan dosis yang sama
SB 1 = Jenis Nutrisi dengan dosis yang sama B. Metode Spray
tetapi yang sudah di pasturisasi Merupakan proses perawatan
tumbuhan dengan cara memberikan
SB 2 = Jenis Nutrisi dengan dosis yang sama
Nutrisi, Nitrobakter dan Pestisida yang
dengan SB1, tetapi lebih tinggi 2x SB1
dicampur menjadi satu bersama

4
dengan air dan cara aplikasi Lestari, sedangkan bidang penelitian
menggunakan alat sprayer pertanian dilakukan saat mencari data di sawah
dengan ukuran 5 liter atau 16 liter. atau tempat produksi pupuk organik cair
Dosis yang diberikan, sebagai berikut : saat kegiatan magang. Pengabdian
Spray jenis SA : dalam kegiatan magang kerja diperoleh
- NT = Nutrisi sebanyak 2 ml/liter dari keaktifan peserta magang untuk
- NB = NitroBakter sebanyak 5 ml/liter menyelesaikan kegiatan sesuai dengan
- Pestisida = sebanyak 4 ml/liter prosedur yang ditetapkan oleh tempat
Spray jenis SB 1 : magang.
2. Wawancara dan Observasi
- NT = Nutrisi sebanyak 2 ml/liter
Metode wawancara dalam kegiatan
- NB = NitroBakter sebanyak 5 ml/liter
magang kerja dilakukan untuk
- Pestisida = Sebanyak 4 ml/liter
mendapatkan informasi dengan cara
Spray jenis SB 2 :
bertanya langsung kepada petani atau
- NT = Nutrisi sebanyak 4 ml/liter konsultasi kepada pembimbing lapang
- NB = NitroBakter 10 ml/liter sebagai fasilitator untuk memberikan
- Pestisida = Sebanyak 4 ml/liter informasi sesuai dengan topik yang
dibahas saat magang kerjaa. Sasaran dari
Aplikasi yang diberikan untuk kocor
pelaksanaan metode ini adalah setiap
dan spray berbeda untuk waktu
pihak yang ikut serta mengenai proses
perawatannya, yaitu jika kocor
produksi pupuk organik cair. Sedangkan
dilakukan 2 minggu 1 kali sedangkan
observasi adalah pengamatan secara
untuk spray dilakukan 1 minggu 1 kali.
langsung penggunaan dan proses
Aplikasi ini bisa dilakukan pada saat
pembuatan pupuk organik cair untuk
pagi hari atau sore hari. Pada proses
mengumpulkan data yang dibutuhkan
perawatan tumbuhan dapat dilakukan
sesuai dengan topik yang dibahas oleh
penyilangan teknik penyiraman
peserta magang.
3. Pencatatan Data
METODE PENELITIAN Data yang dibutuhkan dalam
kegiatan magang dengan topik
3.1 Teknik Pengumpulan Data
produksi pupuk organik cair yaitu
Terdapat beberapa cara yang digunakan
membutuhkan data primer dan data
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,
sekunder. Data primer dan data
diantaranya sebagai berikut:
sekunder merupakan data yang
1. Praktik Kerja
dikumpulkan oleh peserta magang
Metode pelaksanaan praktik kerja
langsung dari sumber pertama yang
dilakukan dengan penerapan tridharma
selanjutnya digunakan untuk
perguruan tinggi yaitu sesuai dengan
mendukung pembuatan laporan akhir
bidang Pendidikan, penelitian serta
kegiatan magang kerja.
pengabdian. Dalam bidang Pendidikan
4. Dokumentasi
khususnya bertujuan untuk mempelajari
Dokumentasi dilakukan dengan
mengenai tingkat produksi dari pupuk
tujuan untuk melengkapi informasi –
organik cair yang dilakukan oleh
informasi yang diperoleh agar lebih
Gapoktan Sekarsari dan P4S Alam
lengkap dan terbukti jika sedang

5
melakukan magang serta menunjang halus masukkan papaya kedalam drum
kebenaran dan keterangan yang berukuran 150 liter.
diberikan sesuai dengan topik yang
2. Kupas nanas hingga bersih,
dibahas.
kemudian potong nanas dalam ukuran
3.2 Flowchart penelitian tumbuhan kecil dan dihaluskan menggunakan
dalam penggunaan pupuk copper. Setelah halus masukkan nanas
organik cair kedalam drum berukuran 150 liter.

Proses
Pembelian
Pengarahan penelitian
bahan & alat
struktur tanah
3. Cincang ikan tuna hingga halus.
Kemudian masukkan kedalam Drum
Hasil Data Perlakuan
berukuran 150 liter.
4. Rebus kerang yang sudah bersih hingga
mendidih, lalu tiriskan hingga dingin.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Kemudian masukkan kerang kedalam
drum berukuran 150 liter.
A. Proses Pembuatan dan Bahan
baku Pupuk Organik Cair 5. Cincang Lele yang telah dibersihkan
hingga halus. Lalu masukkan kedalam
Bahan-bahan yang diperlukan
drum berukuran 150 liter.
untuk pembuatan pupuk hewani
yaitu sebagai berikut: 6. Tambahkan 1/4 kg telur kedalam drum
berukuran 150 liter.
1. Siapkan susu (sapi/kambing) 5 liter
7. Tambahkan Susu sebanyak 5 liter
2. Kerang ¼ kg
kedalam drum berukuran 150 liter.
3. Tuna 5 kg
8. Cincang Gula merah hingga halus,
4. Gula merah 5 kg kemudian masukkan kedalam drum
berukuran 150 liter.
5. Telur ¼ kg
9. Tambahkan air kelapa sebanyak 5 liter
6. Lele 5 kg
kedalam drum berukuran 150 liter.
7. Nanas 4 biji
10. Setelah semua bahan dimasukkan
8. Papaya muda 6 biji kedalam drum, terakhir adalah
menambahkan air kedalam drum
9. Air kelapa 5 liter
berukuran 150 liter hingga penuh.
Proses Pembuatan pupuk hewani: Aduk perlahan hingga semua bahan
tercampur, kemudian tutup drum
1. Cuci semua bahan yang telah
tersebut.
disebutkan diatas hingga bersih.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk
2. Kupas dan potong kecil-kecil papaya
pembuatan pupuk nabati yaitu sebagai
dan haluskan dengan copper. Setelah
berikut:
1. Siapkan Tempe 3 kg
6
2. Jagung 25 kg kecil dan haluskan menggunakan copper.
Setelah halus masukkan kedalam drum
3. Bayam 10 ikat
berukuran 150 liter.
4. Kangkung 6 ikat
7. Cincang gula merah hingga halus,
5. Wortel 2 kg kemudian masukkan kedalam drum
berukuran 150 liter.
6. Kentang 1,5 kg
8. Cuci daun kelor hingga bersih, lalu rebus
7. Gula merah 4 kg
hingga mendidih. Setelah daun kelor
8. Daun kelor 2 merang/besek mendidih tiriskan hingga dingin. Kemudian
masukkan daun kelor kedalam drum
9. Air kelapa 5 liter
berukuran 150 liter.
Proses Pembuatan pupuk nabati:
9. Tambahkan Air kelapa sebanyak 5 liter
1. Potong kecil-kecil tempe, kemudian kedalam drum berukuran150 liter.
haluskan menggunakan copper. Setelah itu
10. Setelah semua bahan dimasukkan
masukkan kedalam drum berukuran 150
kedalam drum, terakhir adalah
liter.
menambahkan air kedalam drum berukuran
2. Pisahkan jagung dari kulitnya kemudian 150 liter hingga penuh. Aduk perlahan
cuci bersih. Pisahkan Biji jagung dari hingga semua bahan tercampur, kemudian
tongkol jagung. Haluskan biji jagung tutup drum tersebut.
menggunakan copper, lalu masukkan
B. Hasil Analisa Data
kedalam drum berukuran 150 liter.
Tabel 1. Hasil Analisa Data Tanaman
3. Potong akar pada bayam kemudian
Cabai Keriting
bayam dicuci hingga bersih. Rebus bayam
hingga mendidih, setelah bayam mendidih Jenis Daun Cabe Bunga
tiriskan hingga dingin. Kemudian Pupuk
masukkan rebusan bayam kedalam drum Organik
berukuran 150 liter. Cair
Standart Terdapat Tidak Mudah
4. Potong akar pada kangkung kemudian (SA) bercak terlalu rontok
kangkung dicuci hingga bersih. Rebus putih banyak
kangkung hingga mendidih, setelah Standart Mengerut Berwarna Jarang
kangkung mendidih tiriskan hingga dingin. Upgrading kuning Berbunga
Kemudian masukkan kangkung kedalam (SB 1)
drum berukuran 150 liter. Standart Banyak Banyak Sangat
Upgrading daun atau berbuah lebat
5. Cuci wortel hingga bersih, kemudian (SB 2) lebat
potong wortel menjadi bagian-bagian keci
dan haluskan wortel menggunakan copper.
C. Perbandingan Data Rata – Rata
Setelah halus masukkan kedalam drum
Tinggi & Daun Tanaman Cabai
berukuran 150 liter.
6. Cuci kentang hingga bersih, kemudian Tabel 2. Data Rata – Rata Tinggi &
potong kentang menjadi bagian-bagian Daun Tanaman Cabai Keriting
7
Jenis Rata-rata Rata-rata memiliki jumlah dengan rata – rata
Nutrisi Jumlah Tinggi sebanyak 3807,75 daun.
Daun
SA 3068.2 1040.8 cm KESIMPULAN
SB1 3177.6 1088.82 cm Kesimpulan pengamatan dan
SB2 3807.75 1074.25 cm penelitian ini, bahwa pupuk organik cair
nabati maupun hewani dapat dijadikan
Pembahasan: alternatif untuk menggurangi penggunaan
Tinggi Tanaman Cabai: pupuk kimia agar sistem tanah dan tanaman
tetap terjaga dengan alami tanpa zat kimia.
• Jenis SA : dan akan lebih efektif pertumbuhan hasil
Cabai keriting yang telah kita tanam panen serta biaya produksi dibanding
menggunakan nutrisi dosis SA memiliki dengan pupuk kimia.
tinggi yang sama pada umumnya ada di
lahan petani – petani, dengan rata – rata SARAN
1040,8 cm Penelitian ini perlu untuk dilakukan
• Jenis SB 1 : pengkajian ulang agar dapat di aplikasikan
Cabai keriting yang telah kita tanam secara langsung oleh masyarakat sekitar
menggunakan nutrisi dosis SB 1 agar dapat membantu mengurangi biaya
memiliki tinggi dengan rata – rata produksi dan meningkatkan ekonomi
1088,82 cm daerah terutama pada segmentasi pertanian
• Jenis SB 2 :
Cabai keriting yang telah kita tanam DAFTAR PUSTAKA
menggunakan nutrisi dosis SB 2
memiliki tinggi dengan rata – rata Greenplanet. 2015. “Pengertian Pupuk
1074,25 cm Organik” [Online].
(https://www.greenplanet.co.id/i
Daun Tanaman Cabai: ndex.php/post/69/Pengertian+Pu
puk+Organik diakses 11 Januari
• Jenis SA :
2022).
Cabai keriting yang telah kita tanam
menggunakan nutrisi dosis SA memiliki Marcella Wayan Kartika Rini, SPP (PP
jumlah daun yang sama pada umumnya Muda). 2020. “Mengenal
ada di lahan petani – petani, dengan rata Nitrobakteria sebagai
– rata jumlah daun sebanyak 3068,2 Pengumpul Nitrogen” [Online].
daun (http://cybex.pertanian.go.id/mo
• Jenis SB 1 : bile/artikel/92177/Mengenal-
Cabai keriting yang telah kita tanam Nitrobakteria-sebagai-
menggunakan nutrisi dosis SB 1 Pengumpul-Nitrogen/ diakses 12
memiliki jumlah daun dengan rata – rata Januari 2022).
sebanyak 3177,6 daun
Wiwik Hartatik, Diah Setyorini. 2022.
• Jenis SB 2
“Pemanfaatan Pupuk Organik
Cabai keriting yang telah kita tanam
untuk Meningkatkan Kesuburan
menggunakan nutrisi dosis SB 2
Tanah dan Kualitas Tanaman”

8
[Online].
(https://balittanah.litbang.pertani
an.go.id/ind/index.php/publikasi
-mainmenu-78/art/656-tanah152
diakses 17 Januari 2022).

Anda mungkin juga menyukai