Anda di halaman 1dari 14

1

Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Cair, Pupuk Hayati dan Biostimulan


Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.).
Effectiveness Combination Of Liquid Organic Fertilizer, Organic Fertilizer and
Biostimulants About Growth And Results Corn Plant (Zea Mays L.).
Bagas Prakoso Wilis*) dan Setyono Yudo Tyasmoro

Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur
*)
Email : bagasprakoso74@gmail.com

ABSTRAK daripada penggunaan pupuk kimia dosis


100%. Nilai relativitas agronomis kombinasi
Tanaman jagung (Zea mays L.) 75% dosis standart pupuk kima + pupuk
merupakan komoditas pertanian yang hayati Sinarbio + pupuk organik cair
memiliki potensi dan prospek yang baik serta Wokozim memberikan hasil 125 %
banyak dibudidayakan oleh para petani di dibandingkan perlakuan penggunaan pupuk
Indonesia. Permintaan jagung di Indonesia kimia dosis 100%. Kombinasi pupuk organik
saat ini dipenuhi dari produksi nasional dan cair, pupuk hayati dan biostimulan pada
impor jagung. Badan Pusat Statistik (BPS) tanaman jagung mampu mengurangi 25%
mencatat, impor jagung pada tahun 2021 dosis penggunaan pupuk kimia.
meningkat tipis 15% dibandingkan dengan
tahun 2020. Pada tahun 2021 dilakukan Kata Kunci: Jagung, Pupuk Organik Cair,
impor jagung sebanyak 995,99 ribu ton, hal Pupuk Hayati, Biostimulan.
ini membuktikan ketergantungan jagung
impor di setiap tahunnya. Setiap tahun selalu ABSTRACT
dilakukan upaya-upaya meningkatan
produksi jagung, beberapa upaya dalam Corn (Zea mays L.) is an agricultural
meningkatkan pertumbuhan dan hasil commodity that has good potential and
tanaman jagung yaitu aplikas pupuk organik prospects and is widely cultivated by farmers
cair, pupuk hayati dan biostimulan. in Indonesia. Demand for corn in Indonesia
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei is currently met from national production and
sampai dengan Juli 2019 di Desa imports of corn. The Central Statistics
Nambakan, Kecamatan Ringinrejo, Agency (CSA) noted that corn imports in
Kabupaten Kediri dengan ketinggian tempat 2021 increased slightly by 15% compared to
±525 mdpl dan suhu rata-rata 23-30°C. 2020. In 2021, corn imports were carried out
Penelitian ini menggunakan Rancangan as much as 995.99 thousand tons, this
Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 proves the dependence of imported corn
kali ulangan. Hasil penelitian kombinasi every year. Every year efforts are always
pupuk organik cair, pupuk hayati dan made to increase corn production, several
biostimulan berpengaruh nyata terhadap efforts to increase the growth and yield of
tinggi tanaman, berat segar brangkasan, corn plants, namely the application of liquid
berat kering brangkasan, berat segar tongkol organic fertilizers, organic fertilizers and
dengan kelobot, berat kering tongkol dan biostimulants. The research was carried out
berat pipilan kering jagung. Perlakuan from May to July 2019 at the Nambakan
terbaik terdapat pada kombinasi 75% dosis Village, Ringinrejo District, Kediri Regency
standart pupuk kimia + pupuk hayati Sinarbio with an altitude of ± 525 meters above sea
+ pupuk organik cair Wokozim yang memilki level and an average temperature of 23-
keefektifan yang sama bahkan lebih baik 30°C. This research used a randomized
2

Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...

block design with 10 treatments and 3 khususnya pakan ternak yang


replications. The results of the research on mengakibatkan impor jagung yang cukup
the combination of liquid organic fertilizer, besar. Badan Pusat Statistik (BPS)
organic fertilizer and biostimulant mencatat, impor jagung pada tahun 2021
significantly affected plant height, wet weight meningkat tipis 15% dibandingkan dengan
of stover, dry weight of stover, wet weight of tahun 2020. Pada tahun 2021 dilakukan
cobs, dry weight of cobs and dry weight of impor jagung sebanyak 995,99 ribu ton, hal
shelled corn. The best treatment was found ini membuktikan ketergantungan jagung
in the combination of 75% standard dose of impor di setiap tahunnya.
chemical fertilizer + Sinarbio organic fertilizer Setiap tahun selalu dilakukan upaya-
+ Wokozim liquid organic fertilizer which has upaya meningkatan produksi jagung,
the same effectiveness and even better than beberapa upaya dalam meningkatkan
the use of 100% dose of chemical fertilizer. pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yaitu
The agronomic relativity value of the aplikas pupuk organik cair, pupuk hayati dan
combination of 75% standard dose of biostimulan. pupuk hayati mengandung
chemical fertilizer + Sinarbio organic fertilizer mikroorganisme yang mempunyai manfaat
+ Wokozim liquid organic fertilizer gave bagi tanaman karena dapat meningkatkan
125% yield compared to treatment using kesuburan tanah dan kualitas tanaman
100% dose of chemical fertilizer. The melalui aktivitas biologi tanah. Biostimulan
combination of liquid organic fertilizers, yang memiliki kualitas baik terbuat dari
organic fertilizers and biostimulants in corn bahan rumput laut yang diekstrak,
plants was able to reduce 25%, the dose of kandungan dalam biostimulan yang
chemical fertilizer use. diekstrak dari rumput laut yaitu, unsur hara,
asam amino, sitokinin, fukoidan, auksin,
Keywords: Corn, liquid Organic Fertilizers, alginate, laminaran, dan betain yang mampu
Organic Fertilizers, Biostimulants. memacu daya metabolisme tanaman
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
PENDAHULUAN dan produktivitas tanaman (Khan et al.
2009). Pupuk organik cair merupakan pupuk
Tanaman jagung (Zea mays L.) organik berbentuk cair yang memiliki
merupakan komoditas pertanian yang kandungan unsur hara yang cepat tersedia
memiliki potensi dan prospek yang baik serta dan mudah diserap tanaman (Pardosi, irianto
banyak dibudidayakan oleh para petani di dan Mukhsin, 2014). Tujuan dari penelitian
Indonesia, jagung memiliki kandungan ini adalah mengetahui potensi dan
kabohidrat tinggi yang membuatnya menjadi mendapatkan perlakuan yang tepat dalam
tanaman pangan terpenting di dunia setelah penggunaan pupuk organik cair, pupuk
tanaman padi dan gandum. Jagung menjadi hayati dan biostimulan pada pertumbuhan
salah satu tanaman palawija di Indonesia dan hasil tanaman jagung hibrida (Zea mays
yang dipakai sebagai sayuran, bahan baku L.)
pangan manusia dan sumber pakan ternak BAHAN DAN METODE PENELITIAN
maupun bahan industri lainnya (Kurniati,
2012). Permintaan jagung di Indonesia saat Penelitian dilaksanakan pada bulan
ini dipenuhi dari produksi nasional dan impor Mei sampai dengan Juli 2019 di Desa
jagung. Produksi nasional belum mampu Nambakan, Kecamatan Ringinrejo,
memenuhi kebutuhan jagung nasional Kabupaten Kediri dengan ketinggian tempat
karena pola penentuan panen dan cara ± 525 mdpl dan suhu rata-rata 23-30°C. Alat
budidaya yang belum diterapkan dengan yang digunakan pada penelitian ini meliputi :
baik. Kebutuhan akan impor jagung yang timbangan analitik, kamera, alat-alat
tinggi diperkirakan diakibatkan produksi pertanian, alat tulis, jangka sorong. Bahan
nasional yang belum mencukupi saat ini, yang digunakan dalam penelitian adalah
sedangkan kebutuhan jagung semakin benih jagung hibrida bisi 18 , biostimulan
meningkat di sektor bahan baku industri yaitu biostimulan jagung (BSJ I) dan Gibgro
3

Wilis, dkk, Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Cair...

(BSJ II), pupuk organik cair yaitu Wokozim kombinasi pupuk organik cair, pupuk hayati
(POC), pupuk hayati yaitu Petroboost (PH I) dan biostimulan tidak berpengaruh nyata
dan Sinarbio (PH II) dan pupuk kimia. terhadap tinggi tanaman Jagung.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Pada pengamatan 8 dan 9 mst
Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 menunjukan bahwa perlakuan pemberian
kali ulangan. Dengan perlakuan penelitian kombinasi 262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + 300
terdiri dari P0 : 225 kg ha-1 Pupuk Urea + kg ha-1 NPK + Pupuk Hayati II (60 kg ha-1)
400 kg ha-1 NPK, P1 : 225 kg ha-1 Pupuk + Pupuk Organik Cair (2 ml l-1) pada
Urea + 400 kg ha-1 NPK + BSJ I (1 ml l-1), tanaman jagung memiliki rerata tinggi
P2 : 225 kg ha-1 Pupuk Urea + 400 kg ha-1 tanaman yang lebih tinggi dibandingkan
NPK + BSJ II (50 g ha-1), P3 : 225 kg ha-1 perlakuan lain. Hal ini dipengaruhi kondisi
Pupuk Urea + 400 kg ha-1 NPK + POC (2 ml lingkungan yang dapat memenuhi
l-1) , P4 : 225 kg ha-1 Pupuk Urea + 400 kg ketersediaan unsur hara dan nutrisi bagi
ha-1 NPK + PH I (2 ml l-1), P5 : 225 kg ha-1 tanaman jagung. Pemberian pupuk hayati
Pupuk Urea + 400 kg ha-1 NPK + PH II (60 mengandung beberapa bakteri dan fungi
kg ha-1), P6 : 168,75 kg ha-1 Pupuk Urea + aktif yang mempunyai peranan menjadi
300 kg ha-1 NPK + PH II (60 kg ha-1) + BSJ penambat nitrogen, pelarut fosfat dan
I (1 ml l-1), P7 : 168,75 kg ha-1 Pupuk Urea pengurai bahan organik sehingga dapat
+ 300 kg ha-1 NPK + PH II (60 kg ha-1) + membantu pembentukan unsur hara dalam
BSJ II ( 50 g ha-1), P8 : 168,75 kg ha-1 tanah secara alami. Hal tersebut sejalan
Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK + PH II (60 dengan penelitian Ramanta (2008) tentang
kg ha-1) + POC (2 ml l-1), P9 : 168,75 kg ha- Pengaruh Efektivitas Pupuk Hayati Petrobio
1 Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK + PH II (60 Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
kg ha-1) + PH I (2 ml l-1). Parameter Jagung Hibrida (Zea mays L.) Var. BISI-16,
pengamatan non destruktif pada jagung yang menyimpulkan bahwa pemupukan
meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun anorganik dan pupuk hayati berpengaruh
per tanaman (helai), diameter batang (cm) nyata pada komponen pertumbuhan yang
Parameter pengamatan panen jagung meliputi: tinggi tanaman, luas daun, bobot
meliputi berat segar brangkasan, berat kering total tanaman, laju pertumbuhan
kering brangkasan, panjang tongkol, tanaman, dan indeks luas daun.
diameter tongkol, jumlah baris biji jagung, Menurut Moelyohadi et al. (2012)
berat segar tongkol dengan kelobot dengan mikoriza merupakan jenis pupuk hayati yang
kelobot, berat kering tongkol, berat pipilan tepat untuk mendukung ketersediaan unsur
kering, analisa usaha dan nilai RAE. Data hara yang optimum untuk mendukung
yang diperoleh selanjutnya dilakukan produksi tanaman jagung pada lahan kering
analisis dengan menggunakan analisis marginal. Hal ini didukung data bahwa
ragam (uji F) pada taraf 5%, bertujuan untuk peranan mikoriza bagi tanaman inangnya
mengetahui nyata tidaknya pengaruh dari adalah memperbesar areal serapan bulu-
perlakuan. Apabila beda nyata, dilanjutkan bulu akar melalui pembentukan miselium di
dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan sekeliling akar. Akibat perluasan area jelajah
taraf 5%. akar melalui bantuan miselium mikoriza
sehingga lebih banyak unsur hara yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat diserap oleh tanaman inang
dibandingkan dengan tanaman lain yang
1. Tinggi Tanaman Jagung tidak bersimbiosis dengan mikoriza.
Perlakuan kombinasi pupuk organik Pemberian pupuk organik cair yang
cair, pupuk hayati dan biostimulan mengandung senyawa organik termasuk
memberikan pengaruh nyata terhadap protein atau asam amino, auksin, sitokonin,
parameter tinggi tanaman jagung. Tabel 1 giberelin, dan unsur hara yang memiliki
menunjukan bahwa rerata tinggi tanaman fungsi merangsang pertumbuhan tanaman.
Jagung pada umur 3 hingga 9 mst Pengaplikasian pupuk organik cair dengan
mengalami peningkatan. Pada umur 3 cara disemprot kebagian daun tanaman
hingga 7 mst menunjukan bahwa perlakuan dapat membantu tanaman menyerap nutrisi
4

Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...

dengan sempurna karena pada siang hari dimana perlakuan menyebabkan


tanaman membuka stomatanya. Hal tersebut peningkatan tinggi tanaman dibandingkan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan dengan tanaman yang hanya diberi
oleh Akande (2006) menunjukkan bahwa perlakuan pupuk tanpa adanya penambahan
pemberian pupuk organik cair yang pupuk organik cair.
dikombinasikan dengan beberapa pupuk
lainnya menunjukkan nilai yang positif
Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman Jagung pada Berbagai Umur Tanaman Akibat Perlakuan
Kombinasi Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Perlaku Tinggi Tanaman (cm) pada Umur Tanaman (mst)
a
3 4 5 6 7 8 9
n
P0 14,97 28,67 63,49 109,19 142,01 158,90 a 195,62 a
P1 17,19 34,60 77,01 125,06 151,34 194,35 abcd 223,37 abc
P2 15,52 30,16 66,37 106,92 127,31 162,85 ab 195,83 a
P3 18,90 32,12 75,91 115,37 141,04 175,86 abc 213,67 ab
P4 17,93 33,32 74,63 112,12 146,77 184,14 abcd 216,85 ab
P5 15,95 34,06 78,21 108,44 147,41 181,56 abc 222,36 abc
P6 17,27 37,01 84,04 101,14 138,99 174,70 abc 212,01 a
P7 19,95 40,78 80,75 134,29 171,37 210,10 cd 253,05 bc
P8 15,31 32,02 78,30 131,80 165,71 218,16 d 261,59 c
P9 18,55 36,40 73,03 123,18 162,35 198,19 bcd 228,35 abc
BNT 5% tn tn tn tn tn 36,46 40,42
KK (%) 19,57 12,45 10,13 15,14 14,05 11,4 10,60
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.
Tabel 2. Rerata Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Umur Tanaman Akibat Perlakuan
Kombinasi Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Perlaku Jumlah Daun (helai) pada Umur Tanaman (mst)
a
n 3 4 5 6 7 8 9
P0 5,50 7,70 10,50 11,34 12,35 13,46 14,16
P1 5,78 8,48 10,07 10,75 12,23 12,93 13,76
P2 5,45 7,55 10,28 11,17 11,93 12,89 13,57
P3 6,00 7,53 10,30 11,55 12,70 13,18 14,31
P4 5,78 8,04 10,20 11,13 12,14 13,08 13,98
P5 5,72 8,38 11,00 11,82 12,86 13,24 13,91
P6 6,37 8,28 10,74 11,60 13,00 13,47 14,51
P7 6,57 8,44 10,26 11,36 12,57 13,35 14,41
P8 5,88 7,95 10,85 11,92 12,85 13,30 14,38
P9 6,53 8,32 11,08 12,00 12,74 13,38 14,24
BNT 5% tn tn tn tn tn tn tn
KK (%) 9,91 9,23 3,89 5,07 4,90 3,61 3,27
Keterangan: mst = minggu setelah tanam, tn = tidak berbeda nyata
2. Jumlah Daun jumlah daun tanaman jagung pada semua
Perlakuan kombinasi pupuk organik umur pengamatan (Tabel 2) .Hal ini diduga
cair, pupuk hayati dan biostimulan memberikan karena jumlah daun merupakan sifat genetik
pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter dari tanaman jagung. Menurut Gardner et al.
5

Wilis, dkk, Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Cair...

(2008), laju pemanjangan batang dan jumlah yang terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap
daun tanaman dipengaruhi oleh genotipe dan daun.
lingkungan. Posisi daun dikendalikan oleh 3. Diameter Batang
genotipe tanaman yang berpengaruh nyata Tabel 3 Menunjukan bahwa perlakuan
terhadap laju pertumbuhan daun sehingga kombinasi pupuk organik cair, pupuk hayati dan
jumlah daun berbeda dari masing-masing biostimulan tidak berpengaruh nyata terhadap
varietas jagung yang digunakan. parameter diamter batang tanaman Jagung.
Jumlah daun tanaman jagung dalam Hal ini diduga diameter batang tanaman jagung
penelitian ini termasuk memiliki pertumbuhan pada penelitian ini sangat dipengaruhi oleh
yang baik karena tiap perlakuan memiliki rata- genetik dari varietas jagung yang ditanam,
rata jumlah daun 13- 14 helai daun. sejalan dengan pendapat Gardner et al. (1991),
Subekti et al. (2007) dalam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Mahdiannoor et al. (2015), menyatakan bahwa tanaman tidak hanya disebabkan oleh unsur-
setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, unsur iklim, tanah, dan biologi seperti hama,
dan pelepah daun yang erat melekat pada penyakit, gulma dan persaingan intra spesies,
batang. Jumlah daun sama dengan jumlah tetapi juga dipengaruhi oleh faktor genetik
buku batang. Jumlah daun umumya berkisar (internal) tanaman.
antara 10-18 helai, rata-rata munculnya daun
Tabel 3. Rerata Diameter Batang Tanaman Jagung pada Berbagai Umur Tanaman Akibat
Perlakuan Kombinasi Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Diameter Batang (cm) pada Umur Tanaman (mst)
Perlakuan
3 4 5 6 7 8 9
P0 0,87 1,54 2,31 2,40 2,48 2,56 2,66
P1 0,89 1,74 2,47 2,56 2,68 2,78 2,88
P2 0,83 1,32 2,31 2,41 2,49 2,58 2,66
P3 0,93 1,66 2,42 2,51 2,64 2,77 2,87
P4 0,97 1,77 2,15 2,31 2,43 2,52 2,60
P5 0,87 1,85 2,20 2,37 2,47 2,59 2,73
P6 0,98 1,91 2,33 2,44 2,54 2,53 2,72
P7 1,10 1,86 2,27 2,38 2,44 2,53 2,64
P8 0,79 1,55 2,36 2,44 2,54 2,62 2,67
P9 1,05 1,89 2,27 2,34 2,41 2,57 2,69
BNT 5% tn tn tn tn tn tn tn
KK (%) 20,14 12,70 4,93 5,79 5,72 5,76 5,82
Keterangan: mst = minggu setelah tanam, tn = tidak berbeda nyata
4. Berat Segar Dan Berat Kering perlakuan lain. Kombinasi 75 % dari dosis
Brangkasan rekomendasi pupuk anorganik, pupuk hayati
Tabel 4 menunjukkan bahwa dan pupuk organik cair menjadi kombinasi
perlakuan kombinasi pupuk organik cair, yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara
pupuk hayati dan biostimulan memberikan tanaman jagung, sehingga dapat
pengaruh nyata terhadap parameter berat meningkatkan berat segar brangkasan
segar dan berat kering brangkasan tanaman tanaman jagung. Kandugan dalam pupuk
jagung. Perlakuan pemberian kombinasi hayati dan pupuk organik cair selain
-1
262,5 kg ha Pupuk Urea + 300 kg ha NPK-1 mengandung bahan organik dan unsur hara
+ Pupuk Hayati II (60 kg ha-1) + Pupuk juga mengandung berbagai metabolit yang
-1
Organik Cair (2 ml l ) pada tanaman jagung berperanan penting dalam peningkatan
memiliki nilai berat segar brangkasan ketersedian hara dan pertumbuhan
tanaman yang lebih tinggi dibandingkan tanaman, diantaranya adalah asam organik,
mikroba, fungi dan zat pemacu tumbuh
6

Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...

tanaman. Selain itu, kultur mikroba yang Organik Cair (2 ml l-1) pada tanaman jagung
berperan dalam fermentasi bahan organik memiliki nilai berat kering brangkasan
juga terbukti memiliki hubungan positif tanaman yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kemampuan penambahan N pelarut perlakuan lain. Kombinasi 75 % dari dosis
posfat. rekomendasi pupuk anorganik, pupuk hayati
Menurut Asroh (2010) Aktivitas dan pupuk organik cair menjadi kombinasi
mikroba juga dapat meningkatkan yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara
kemampuan tanah dalam menyimpan air, tanaman jagung, sehingga dapat
sehingga unsur hara lebih mudah diserap meningkatkan berat kering brangkasan
oleh tanaman. Menurut Harjadi (1991), tanaman jagung. Penggunaan pupuk hayati
ketersediaan unsur hara bagi tanaman yang mengandung bakteri dapat berperanan
merupakan salah satu faktor penting untuk menjadi penambat nitrogen, pelarut
menunjang pertumbuhan dan phosphate (fosfat) dan pengurai bahan
perkembangan tanaman karena unsur hara organik sehingga dapat membantu
ini mempunyai peranan penting sebagai pembentukan unsur hara dalam tanah
sumber energi dan penyusun struktural secara alami, begitu juga penyerapan pupuk
tanaman sehingga tingkat kecukupan hara anorganik dapat lebih maksimal dengan
berperan dalam mempengaruhi berat segar tanah yang mengandung mikroba dan jamur
brangkasan dari suatu tanaman. Tanpa pengurai tanah. Menurut Hardjowigeno
tambahan suplai unsur hara dapat (1997) pemberian pupuk hayati mempunyai
menyebabkan pertumbuhan tanaman pengaruh yang sangat penting dalam
terganggu sehingga berat brangkasan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah salah
menjadi lebih rendah. satunya yakni menyediakan hara bagi
Penigkatan hasil berat segar tanaman serta membantu meningkatkan
brangkasan tanaman dapat mencapai hasil kemampuan tanah dalam menahan air.
yang optimal, karena tanaman memperoleh Penggunaan pupuk organik dalam
hara yang dibutuhkan sehingga peningkatan bentuk cair lebih mudah dimanfaatkan oleh
jumlah maupun ukuran sel dapat mencapai tanaman karena unsur-unsur di dalamnya
optimal serta memungkinkan adanya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang
peningkatan kandungan air tanaman yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih
optimal pula. Menurut Levy (2007) sebagian cepat terasa (Pancapagala, 2011).
besar berat brangkasan basah tumbuhan Pemberian pupuk organik cair dengan cara
disebabkan oleh kandungan air. Lebih lanjut menyemprotkan ke daun perlu diimbangi
menurut Gardner et al. (2008) berat dengan pemberiaan pupuk anorganik
brangkasan basah tanaman umumnya ditanah agar penyerapan unsur hara oleh
sangat berfluktuasi, tergantung pada tanaman lebih optimal. Menurut Lestari
keadaan kelembaban tanaman, Sedangkan (2009) menyatakan bahwa penggunaan
menurut Jumin (2002) menjelaskan bahwa pupuk organik lebih baik dikombinasikan
besarnya kebutuhan air setiap fase dengan pupuk anorganik untuk saling
pertumbuhan berhubungan langsung melengkapi nutrisi kandungan hara dalam
dengan proses fisiologi, morfologi serta tanaman.
faktor lingkungan.
Perlakuan pemberian kombinasi
262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK
+ Pupuk Hayati II (60 kg ha-1) + Pupuk
7

Wilis, dkk, Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Cair...

Tabel 4. Rerata Berat Segar Dan Berat Kering Brangkasan Tanaman Jagung Akibat Perlakuan
Kombinasi Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Berat Segar Brangkasan Berat Kering Brangkasan
Perlakuan
(kg per 10 tanaman) (kg per 10 tanaman)
P0 3,13 a 2,22 a
P1 3,66 b 2,36 ab
P2 3,75 bc 2,54 bc
P3 3,88 bcd 2,47 ab
P4 3,94 bcd 2,58 bc
P5 4,14 cd 2,47 ab
P6 3,85 bc 2,51 bc
P7 4,04 bcd 2,57 bc
P8 4,27 d 2,79 c
P9 4,01 bcd 2,55 bc
BNT 5% 0,40 0,28
KK (%) 6,05 6,43
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.
5. Panjang Tongkol, Diameter Tongkol memunculkan karakter genetiknya
dan Baris Biji Per Tongkol dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Tabel 5 Menunjukan bahwa 6. Berat Segar Tongkol Dengan Kelobot
perlakuan kombinasi pupuk organik cair, Tabel 6 menunjukan bahwa
pupuk hayati dan biostimulan tidak perlakuan kombinasi pupuk organik cair,
berpengaruh nyata terhadap parameter pupuk hayati dan biostimulan pada tanaman
panjang tongkol, diameter tongkol dan jagung bepengaruh nyata terhadap
jumlah baris biji pertongkol tanaman Jagung. parameter berat segar tongkol dengan
Hal ini diduga panjang tongkol, diameter kelobot tanaman jagung. Perlakuan
tongkol dan jumlah baris biji pertongkol pemberian kombinasi 262,5 kg ha-1 Pupuk
tanaman jagung pada penelitian ini sangat Urea + 300 kg ha-1 NPK + Pupuk Hayati II (60
dipengaruhi oleh genetik dari varietas jagung kg ha-1) + Pupuk Organik Cair (2 ml l-1) pada
yang ditanam, sejalan dengan pendapat tanaman jagung memiliki nilai berat segar
Gardner et al. (1991), faktor yang tongkol dengan kelobot jagung yang lebih
mempengaruhi pertumbuhan tanaman tidak tinggi dibandingkan perlakuan lain.
hanya disebabkan oleh unsur-unsur iklim, Kombinasi 75 % dari dosis rekomendasi
tanah, dan biologi seperti hama, penyakit, pupuk anorganik, pupuk hayati dan pupuk
gulma dan persaingan intra spesies, tetapi organik cair menjadi kombinasi yang dapat
juga dipengaruhi oleh faktor genetik memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman
(internal) tanaman. Sejalan dengan hasil jagung, sehingga dapat meningkatkan berat
penelitian Handayani (2014) Perlakuan segar tongkol dengan kelobot tanaman
pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak jagung. Menurut Dwijoseputro (1994)
nyata terhadap pengamatan panjang tongkol menyatakan bahwa berat segar suatu
dan diameter tongkol. Hal ini diduga bahwa tanaman dipengaruhi oleh kadar air dan
karakter panjang tongkol dan diameter kandungan fotosintat yang ada dalam sel-sel
tongkol dipengaruhi oleh faktor genetik dan dan jaringan tanaman, sehingga apabila
keadaan lingkungan tanaman, seperti yang fotosintat yang terbentuk meningkat maka
dikemukakan oleh Kartasapoetra (1995) berat segar tanaman juga akan meningkat.
bahwa panjang tongkol yang berisi pada Berat segar merupakan akumulasi fotosintat
jagung lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, yang dihasilkan selama pertumbuhan. Hal ini
sedangkan kemampuan dari tanaman untuk
8

Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...

mencerminkan tingginya serapan nutrisi maka semakin besar tongkol yang


yang diserap tanaman untuk proses dihasilkan. Dalam hal ini yang berperan
pertumbuhan. Peningkatan berat tongkol menentukan hasil tanaman adalah hasil
berhubungan erat dengan besar fotosintat fotosintat yang terdapat pada daun yang di
yang dialirkan ke bagian tongkol, apabila transfer melalui batang untuk pengisian biji
transport fotosintat kebagian tongkol tinggi (Falah, 2009).
Tabel 5. Rerata Panjang Tongkol, Diameter Tongkol dan Jumlah Baris Biji Per Tongkol Tanaman
Jagung Akibat Perlakuan Kombinasi Pupuk organik cair, pupuk hayati dan
biostimulan.
Panjang Tongkol Diameter Tongkol Jumlah Baris Biji Per
Perlakuan
(cm) (cm) Tongkol
P0 18,39 4,61 15,25
P1 17,78 4,61 16,21
P2 18,40 4,66 15,92
P3 17,79 4,80 15,75
P4 18,58 4,64 15,79
P5 18,06 4,68 15,46
P6 18,15 4,73 15,67
P7 18,43 4,71 15,63
P8 18,84 4,81 15,75
P9 18,31 4,75 15,54
BNT 5% tn tn tn
KK (%) 3,57 5,10 3,59
Keterangan: tn = tidak berbeda nyata
Tabel 6. Rerata Berat Segar Tongkol Dengan Kelobot Tanaman Jagung Akibat Perlakuan
Kombinasi Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Berat segar tongkol dengan kelobot Per Berat segar tongkol dengan kelobot Per
Perlakua Petak Panen Hektar
n
(kg 2,56 m-2) (ton ha-1)
P0 3,91 a 15,27 a
P1 4,56 b 17,82 b
P2 4,51 b 17,60 b
P3 4,60 b 17,98 b
P4 4,77 bc 18,65 bc
P5 4,55 b 17,79 b
P6 4,63 bc 18,10 bc
P7 4,77 bc 18,64 bc
P8 5,21 c 20,35 c
P9 4,83 bc 18,86 bc
BNT 5% 0,58 2,25
KK (%) 7,25 7,25
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.
9

Wilis, dkk, Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Cair...

7. Berat Kering Tongkol lain. Kombinasi 75 % dari dosis rekomendasi


Tabel 7 menunjukan bahwa pupuk anorganik, pupuk hayati dan pupuk
perlakuan kombinasi pupuk organik cair, organik cair menjadi kombinasi yang dapat
pupuk hayati dan biostimulan pada tanaman memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman
jagung bepengaruh nyata terhadap jagung, sehingga dapat meningkatkan berat
parameter berat kering tongkol tanaman kering tongkol tanaman jagung. Menurut
jagung. Susylowati (2001), berat basah maupun
Perlakuan pemberian kombinasi berat kering tongkol diduga berhubungan
-1
262,5 kg ha Pupuk Urea + 300 kg ha NPK -1 erat dengan besarnya fotosintat yang
-1
+ Pupuk Hayati II (60 kg ha ) + Pupuk ditranslokasikan ke bagian tongkol.
Organik Cair (2 ml l-1) pada tanaman jagung Besarnya berat yang akan dicapai oleh
memiliki nilai berat kering tongkol jagung tongkol bergantung seberapa besar
yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan fotosintat yang dialokasikan ke bagian
tongkol.
Tabel 7. Rerata Berat Kering Tongkol Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Kombinasi Pupuk
organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Berat Kering Tongkol Per Petak
Berat Kering Tongkol Per Hektar
Perlakuan Panen
-2 (ton ha-1)
(kg 2,56 m )
P0 3,10 a 12,11 a
P1 3,21 ab 12,54 ab
P2 3,30 ab 12,88 ab
P3 3,26 ab 12,73 ab
P4 3,49 bc 13,55 bc
P5 3,28 ab 12,82 ab
P6 3,34 ab 13,03 ab
P7 3,39 abc 13,23 abc
P8 3,68 c 14,10 c
P9 3,43 bc 13,38 bc
BNT 5% 0,30 1,17
KK (%) 5,24 5,24
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.
8. Berat Pipilan Kering dapat menjadi penyedia mikroba yang baik
Tabel 8 menunjukan bahwa bagi tanah dan meningkatkan perakaran
perlakuan kombinasi pupuk organik cair, pada tanaman jagung, Hal ini sejalan dengan
pupuk hayati dan biostimulan pada tanaman pendapat Rahni (2012) yang menyatakan
jagung bepengaruh nyata terhadap peningkatan bobot kering biji berkaitan
parameter berat pipilan kering jagung. dengan besarnya translokasi fotosintat
Perlakuan pemberian kombinasi kedalam biji dan semakin baiknya sistem
262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK perakaran tanaman untuk mengabsorbsi
+ Pupuk Hayati II (60 kg ha-1) + Pupuk unsur hara dari dalam tanah. Translokasi
Organik Cair (2 ml l-1) pada tanaman jagung fotosintat yang cukup besar keorgan-organ
memiliki nilai berat pipilan kering jagung reproduktif menyebabkan pembentukan
yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan tongkol dan pengisian biji berlangsung
lain. Kombinasi 75 % dari dosis rekomendasi dengan baik dan biji-biji yang terbentuk
pupuk anorganik, pupuk hayati dan pupuk bernas dengan ukuran yang lebih besar.
organik cair menjadi kombinasi yang dapat
memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman
jagung. Pengkombinasian pupuk hayati
10

Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...

Tabel 8. Rerata Berat Pipilan Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Kombinasi Pupuk organik
cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Berat Pipilan Kering Per Petak Panen Berat Pipilan Kering Per Hektar
Perlakuan -2
(kg 2,56 m ) (ton ha-1)
P0 2,55 a 9,97 a
P1 2,58 ab 10,06 ab
P2 2,70 ab 10,55 ab
P3 2,77 ab 10,82 ab
P4 2,92 bc 11,41 bc
P5 2,76 ab 10,79 ab
P6 2,74 ab 10,68 ab
P7 2,84 ab 11,08 ab
P8 3,19 c 12,46 c
P9 2,88 abc 11,27 abc
BNT 5% 0,35 1,36
KK (%) 7,25 7,25
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%
9. Komponen Pendukung isolat bakteri tersebut dapat memacu
Tabel 9 menunjukan bahwa pertumbuhan tanaman padi dan jagung di
perlakuan kombinasi pupuk organik cair, rumah kaca dan di lapangan. Pupuk hayati
pupuk hayati dan biostimulan pada tanaman meningkatkan jumlah mikroorganisme dan
jagung bepengaruh nyata terhadap mempercepat proses mikrobiologis untuk
parameter kandungan N, P, K dan C Organik meningkatkan ketersediaan hara, menekan
pada tanah tanaman jagung. soil borne disease, mempercepat proses
Perlakuan pemberian kombinasi pengomposan, memperbaiki struktur tanah,
262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK dan menghasilkan substansi aktif yang dapat
+ Pupuk Hayati II (60 kg ha-1) + Pupuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
-1
Organik Cair (2 ml l ) pada tanaman jagung Mikroorganisme yang terkandung dalam
memiliki nilai kandungan N, P, K dan C pupuk hayati terdiri dari penambat nitrogen
organik yang lebih tinggi dibandingkan simbiotik, penambat nitrogen non simbiotik,
perlakuan lain. Kombinasi 75 % dari dosis jamur mikoriza, dan pelarut fosfat.
rekomendasi pupuk anorganik, pupuk hayati Pupuk organik cair dengan nama
dan pupuk organik cair menjadi kombinasi dagang Wokozim merupakan konsentrat
yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara organik hasil fermentasi ganggang merah
bagi tanaman. Kandungan dalam pupuk (sejenis tumbuhan laut) yang kaya akan
hayati Sinar Bio berupa bakteri dan fungi senyawa organik termasuk protein atau
aktif, yaitu: Aspergillus niger, Penicillium sp, asam amino, auksin, sitokonin, giberelin, dan
Pantoea sp, Azospirillum sp, Streptomyces zat-zat lain yang memiliki funsi merangsang
pseudogriseolus (PT Petrokimia Kayaku, pertumbuhan tanaman. Wokozim juga
2007). Kandungan bakteri dalam sinar bio mengandung unsur hara yang dapat
mempunyai peranan menjadi penambat digunakan tanaman dalam pertumbuhannya,
nitrogen, pelarut phosphate (fosfat) dan kandungan unsur hara dalam wokozim, yaitu
pengurai bahan organik sehingga dapat C organik : 7,28%, N : 1,07%, P2O5 : 0,06%,
membantu pembentukan unsur hara dalam Fe : 0,03%, Zn : 0,02%, pH :8,89, K2O :
tanah secara alami, dapat meningkatkan 0,26% , Mn : 0,03%, Cu : 0,01%, Co < 1,00
produksi pertanian. Menurut Hanim (2008), ppm, B < 1,00 ppm, Mo < 1,00 ppm (PT
Petrokimia Kayaku, 2007).
11

Wilis, dkk, Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Cair...

Tabel 9. Rerata Kandungan N, P, K dan C Organik pada Tanah Akibat Perlakuan Kombinasi
Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Perlakuan N Total (%) P2O5 (mg 100 g-1) K2O (mg 100 g1) C Organik (%)
P0 0,20 a 17,97 a 28,38 a 1,82 a
P1 0,22 b 20,87 b 31,97 b 2,04 b
P2 0,23 c 22,51 c 33,00 c 2,22 c
P3 0,26 f 23,62 d 38,08 f 2,45 de
P4 0,30 h 24,97 e 40,41 h 2,76 f
P5 0,24 e 21,77 g 36,32 e 2,34 cd
P6 0,23 d 24,39 c 35,60 d 2,34 cd
P7 0,28 g 25,65 f 38,69 g 2,52 e
P8 0,32 i 26,76 h 41,73 i 2,93 g
P9 0,29 g 22,79 d 40,36 h 2,72 f
BNT 5% 0,01 0,51 0,32 0,15
KK (%) 1,12 0,98 0,39 2,71
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.
Tabel 10. Perhitungan Hasil Analisis Usaha Tani dengan Perlakuan Kombinasi Pupuk organik
cair, pupuk hayati dan biostimulan Pada Tanaman Jagung.
Biaya Produksi Hasil Panen Pendapatan R/C RAE
Perlakuan
(Rp) -1
(ton ha ) (Rp) Rasio (%)
P0 23.155.000 9,97 37.886.198 1,64 100
P1 23.498.750 10,06 38.242.448 1,63 101
P2 23.455.000 10,55 40.102.865 1,71 106
P3 23.220.000 10,82 41.107.292 1,77 109
P4 23.255.000 11,41 43.368.490 1,86 114
P5 24.355.000 10,79 41.013.281 1,68 108
P6 24.301.250 10,68 40.602.604 1,67 107
P7 23.957.500 11,08 42.106.771 1,76 111
P8 24.022.500 12,46 47.341.667 1,97 125
P9 24.057.500 11,27 42.814.323 1,78 113
Keterangan: P0: Urea 100% + NPK 100%; P1: Urea 100% + NPK 100% + BSJ I; P2: Urea 100%
+ NPK 100% + BSJ II; P3: Urea 100% + NPK 100% + POC; P4: Urea 100% + NPK
100% + PH I; P5: Urea 100% + NPK 100% + PH II; P6: Urea 75% + NPK 75% + PH
II + BSJ I; P7: Urea 75% + NPK 75% + PH II + BSJ II; P8: Urea 75% + NPK 75% +
PH II + POC; P9: Urea 75% + NPK 75% + PH II + PH I.
10. Analisis Usaha dan Nilai RAE dapat memberikan keuntungan secara
Nilai R/C Ratio > 1 menunjukkan ekonomi karena memiliki nilai R/C Rasio > 1
bahwa perlakuan yang diberikan memiliki yang berarti biaya produksi yang dikeluarkan
nilai ekonomis yang baik dan layak untuk lebih kecil dari pendapatan yang diterima
diterapkan. Tabel 10 menunjukkan nilai R/C sehingga dapat dikatakan layak. Nilai R/C
Rasio yang berbeda pada tiap perlakuan Rasio yang paling tinggi terdapat pada
kombinasi pupuk organik cair, pupuk hayati perlakuan P8 (262,5 kg ha-1 Pupuk Urea +
dan biostimulan pada tanaman jagung. Pada 300 kg ha-1 NPK + PH II (60 kg ha-1) + POC
tabel menunjukan bahwa semua perlakuan (2 ml l-1)) ialah 1,97 yang berarti setiap Rp.
12

Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...

1,- biaya yang dikeluarkan mampu kg ha-1 Pupuk Urea + 400 kg ha-1 NPK).
memberikan pendapatan sebesar Rp.1,91,-. Menurut Kasno dan Rostman (2013),
Nilai RAE (Nilai Relativitas menjelaskan bahwa nilai RAE mendekati
Agronomis) digunakan untuk penilaian 100 % dapat dikatakan bahwa pupuk efektif
keefektifan secara teknis/agronomis. Nilai untuk usahatani jagung. Ditinjau dari
RAE > 100% berarti bahwa pupuk yang diuji kombinasi pupuk anorganik dan pupuk
lebih efektif dibanding perlakuan standar. organik, maka perlakuan kombinasi 75%
Tabel 10 menunjukkan bahwa semua dosis standart pupuk anorganik + pupuk
perlakuan memiliki Nilai RAE > 100% yang hayati + pupuk organik cair (P8) memilki
berarti perlakuan yang diberikan lebih efektif keefektifan yang sama bahkan lebih baik
dibandingkan perlakuan standar P0 (350 kg daripada penggunaan pupuk anorganik
ha-1 Pupuk Urea + 400 kg ha-1 NPK). dosis 100% (P0). Sedangkan menurut
Perlakuan P8 (262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + Herlina dan Aisyah (2018) semakin tinggi
300 kg ha-1 NPK + PH II (60 kg ha-1) + POC nilai nisbah R/C maka akan semakin besar
(2 ml l-1)) memiliki nilai relativitas agronomis keuntungan yang didapat dan pola tanam
yang paling baik karena dapat memberikan tersebut semakin layak untuk
hasil 125 % dari perlakuan standar P0 (350 dikembangkan.

KESIMPULAN Fakultas Pertanian. Institut Pertanian


Bogor. Bogor
Kombinasi pupuk organik cair, pupuk Arifin, Z. dan F. Kasijadi. 2012. Pengelolaan
hayati dan biostimulan berpengaruh nyata Tanaman Terpadu (PTT) Jagung. Balai
terhadap tinggi tanaman, berat basah Pengkajiaan Tanaman. Malang
brangkasan, berat kering brangkasan, berat Asroh, A, 2010. Pengaruh Takaran Pupuk
segar tongkol dengan kelobot, berat kering Kandang dan Inteval Pemberian Pupuk
tongkol dan berat pipilan kering jagung. Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Perlakuan terbaik terdapat pada kombinasi Tanaman Jagung Manis (Zea mays
75% dosis standart pupuk kimia + pupuk saccharata L). Agronobis.
hayati Sinarbio + pupuk organik cair Gardner, F.P., Pearce, R.B., Mitchell, R.L.
Wokozim yang memilki keefektifan yang 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI
sama bahkan lebih baik daripada Press, Jakarta.
penggunaan pupuk kimia dosis 100%. Nilai Gardner,F.P., Pearce R.B., Mitchell, R.L.,
relativitas agronomis kombinasi 75% dosis 2008. Fisiologi Tanaman Budidaya.
standart pupuk anorganik + pupuk hayati Penerjamah Herawati Susilo,
Sinarbio + pupuk organik cair Wokozim pendamping Subiyanto
memberikan hasil 125 % yang lebih tinggi Hadisuwito, E., S. 2007. Membuat Pupuk
dibandingkan perlakuan penggunaan pupuk Kompos Cair. Agromedia Pustaka.
kimia dosis 100%. Kombinasi pupuk organik Jakarta.
cair, pupuk hayati dan biostimulan pada Haggag, L. F., and Khalil, H. 2014.
tanaman jagung mampu mengurangi 25% Comparative Study Of Bio-Stimulant And
dosis penggunaan pupuk kimia. Organic Compounds On Growth Of “
Aggizi ” Olive Seedlings Cultured In
DAFTAR PUSTAKA Hamim. 2008. Pengaruh pupuk hayati
terhadap pola serapan hara, ketahanan
Akande, M. O. 2006. Effect Of Organic Root penyakit, produksi dan kualitas hasil
Plus ( Biostimulant ) On The Growth, beberapa komoditas tanaman pangan
Nutrient Content And Yield Of dan sayuran unggulan. Laporan
Amaranthus, 5(3), 871–874. Penelitian KK3PT. Institut Pertanian
Andriawan, I. 2010. Efektivitas Pupuk Hayati Bogor. Bogor
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Jardin, P. 2015. Regulation. Scientia
Sawah (Oryza sativa L.). Skripsi. Horticulturae.
Departemen Agronomi danHortikultura,
13

Wilis, dkk, Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Cair...

http://doi.org/10.1016/j.scienta. Permanan, S. 2007. Pengaruh pemberian


2015.09.021. pupuk organik cair terhadap
Jumin, H.B, 2002. Agroekologi. Suatu pertumbuhan dan hasil produksi kentang
Pendekatan Fisiologis. PT. Raja Grafindo (Solanum tuberosum L.). Buletin Anatomi
Persada, Jakarta dan Fisiologi.
Kementerian Pertanian. 2009. Peraturan PT Bima Kimia Nufarm. 1999. Gibgro 10 SP
Menteri Pertanian Republik Indonesia Zat Pengatur Tumbuh. Nufarm Indonesia.
tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, Jakarta
dan Pembenah Tanah. No PT Petrokimia Kayaku. 2007. Pupuk Hayati
28/Permentan/SR. 130/5/2009 Petroboost. Petro Kimia Group. Gresik.
Khan, W., Usha, P.R., Subramanian, S., PT Petrokimia Kayaku. 2007. Pupuk Hayati
Jithesh, M.N., Rayorath, P., D. Mark Sinarbio. Petro Kimia Group. Gresik.
Hodges, P.D., Critchley, A.T., Craigie, PT Petrokimia Kayaku. 2007. Wokozim Hara
J.S., Jeff Norrie, J. & Prithiviraj, B. 2009. Organik Plus. Petro Kimia Group. Gresik.
Seaweed Extracts as Biostimulants of PUSDATIN, 2016. Outlook Komoditas
Plant Growth and Development. J Plant Tanaman Pangan Jagung. Pusat Data
Growth Regul 28:386–399. DOI dan Informasi Pertanian. Kementerian
10.1007/s00344-009-9103-x. Pertanian.
Kurniati, D. 2012. Analisis risiko produksi dan Rahni, N.M. 2012. Efek Fito hormon PGPR
faktor-faktor yang mempengaruhinya Terhadap Pertumbuhan Tanaman
pada usahatani jagung (Zea mays L.) di Jagung (Zeamays). Jurnal Agribisnis dan
Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Pengembangan Wilayah 3(2): 27-35.
Landak. Jurnal Sosial Ekonomi Ramanta, A. E. 2008. Pengaruh Efektivitas
Pertanian. Vol. 1(3): 60-68. Pupuk Hayati Petrobio Pada
Laila, F.H., M.I.F. Fawzi, N.S. Mustafa, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung
M.F.M. Shahin, H.K. Fikria and H.A. Hibrida (Zea mays L) Var. BISI-16.
Mahdy, 2014. Comparative study of bio- Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas
stimulant and organic compounds on Brawijaya.
growth of Aggizi olive seedlings cultured Malang.(http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/
in sandy medium organic amended with 123456789/27218/5/pengaruh
wheat straw. Middle East J. Applied Sci. efektifitaspupuk-hayati-pada-
4: 833-838. pertumbuhan-dan-hasil-tanaman-jagung-
Lestari,A.P.2009.Pengembangan pertanian %28ringkasan%29.pdf)
berkelanjutan melalui substitusi Rochani, S. 2007. Bercocok Tanam Jagung.
anorganik dengan pupuk.organik. Jurnal Azka Press. Bogor.
Agronomi.13 (1): 38-44. Simanungkalit, R.D.M. 2001. Aplikasi Pupuk
Levy, D & Veillux, R. E. 2007, ‘Adaptation of Hayati dan Pupuk Kimia: Suatu
potato to high temperatures and salinity , uPendekatan Terpadu. Buletin AgroBio 4
Amer. J. Potato Res. 84: 487 – 506 (2): 56-61.
Nafziger, E. 2009. Illinois Agronomy Siregar, A.F. dan Hartatik, W. 2010. Aplikasi
Handbook : 24th edition. College of pupuk Organik Dalam Meningkatkan
Agriculture, Cooperative Extension Efisiensi Pupuk Anorganik pada Lahan
Service. University of Illinois at Urbana- Sawah. Balai Penelitian Tanah. Bogor
Champaign. Subekti, N. A., Syafruddin, R. Efendi, dan S.
Pancapagala, W. (2011). Pengaruh rasio Sunarti. 2007. Morfologi Tanaman dan
penggunaan limbah ternak dan hijauan Fase Pertumbuhan Jagung dalam Buku
terhadap kualitas pupuk cair. Gamma, 7 Jagung, Teknik Produksi dan
(1): 61-68. Pengembangan. Balitserealia. Maros.
Parnata, A. S. 2007. Pengaruh pemberian Sutopo, L. 1985.Teknologi Benih. Rajawali
pupuk organik cair terhadap Press. Jakarta
pertumbuhan dan produksi kentang Syukur, M., dan A. Rifianto. 2013. Jagung
(Solanum tuberosum L.). Buletin Anatomi Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta
dan Fisiologi. 15 (2):21-31
14

Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...

Yopie Moelyohadi1, M. Umar Harun,


Munandar, Renih Hayati, Nuni Gofar.
2012. Pemanfaatan Berbagai Jenis
Pupuk Hayati pada Budidaya Tanaman
Jagung(Zea mays. L) Efisien Hara di
Lahan Kering Marginal. 1 (1): 31-39.

Anda mungkin juga menyukai