Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...
(BSJ II), pupuk organik cair yaitu Wokozim kombinasi pupuk organik cair, pupuk hayati
(POC), pupuk hayati yaitu Petroboost (PH I) dan biostimulan tidak berpengaruh nyata
dan Sinarbio (PH II) dan pupuk kimia. terhadap tinggi tanaman Jagung.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Pada pengamatan 8 dan 9 mst
Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 menunjukan bahwa perlakuan pemberian
kali ulangan. Dengan perlakuan penelitian kombinasi 262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + 300
terdiri dari P0 : 225 kg ha-1 Pupuk Urea + kg ha-1 NPK + Pupuk Hayati II (60 kg ha-1)
400 kg ha-1 NPK, P1 : 225 kg ha-1 Pupuk + Pupuk Organik Cair (2 ml l-1) pada
Urea + 400 kg ha-1 NPK + BSJ I (1 ml l-1), tanaman jagung memiliki rerata tinggi
P2 : 225 kg ha-1 Pupuk Urea + 400 kg ha-1 tanaman yang lebih tinggi dibandingkan
NPK + BSJ II (50 g ha-1), P3 : 225 kg ha-1 perlakuan lain. Hal ini dipengaruhi kondisi
Pupuk Urea + 400 kg ha-1 NPK + POC (2 ml lingkungan yang dapat memenuhi
l-1) , P4 : 225 kg ha-1 Pupuk Urea + 400 kg ketersediaan unsur hara dan nutrisi bagi
ha-1 NPK + PH I (2 ml l-1), P5 : 225 kg ha-1 tanaman jagung. Pemberian pupuk hayati
Pupuk Urea + 400 kg ha-1 NPK + PH II (60 mengandung beberapa bakteri dan fungi
kg ha-1), P6 : 168,75 kg ha-1 Pupuk Urea + aktif yang mempunyai peranan menjadi
300 kg ha-1 NPK + PH II (60 kg ha-1) + BSJ penambat nitrogen, pelarut fosfat dan
I (1 ml l-1), P7 : 168,75 kg ha-1 Pupuk Urea pengurai bahan organik sehingga dapat
+ 300 kg ha-1 NPK + PH II (60 kg ha-1) + membantu pembentukan unsur hara dalam
BSJ II ( 50 g ha-1), P8 : 168,75 kg ha-1 tanah secara alami. Hal tersebut sejalan
Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK + PH II (60 dengan penelitian Ramanta (2008) tentang
kg ha-1) + POC (2 ml l-1), P9 : 168,75 kg ha- Pengaruh Efektivitas Pupuk Hayati Petrobio
1 Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK + PH II (60 Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
kg ha-1) + PH I (2 ml l-1). Parameter Jagung Hibrida (Zea mays L.) Var. BISI-16,
pengamatan non destruktif pada jagung yang menyimpulkan bahwa pemupukan
meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun anorganik dan pupuk hayati berpengaruh
per tanaman (helai), diameter batang (cm) nyata pada komponen pertumbuhan yang
Parameter pengamatan panen jagung meliputi: tinggi tanaman, luas daun, bobot
meliputi berat segar brangkasan, berat kering total tanaman, laju pertumbuhan
kering brangkasan, panjang tongkol, tanaman, dan indeks luas daun.
diameter tongkol, jumlah baris biji jagung, Menurut Moelyohadi et al. (2012)
berat segar tongkol dengan kelobot dengan mikoriza merupakan jenis pupuk hayati yang
kelobot, berat kering tongkol, berat pipilan tepat untuk mendukung ketersediaan unsur
kering, analisa usaha dan nilai RAE. Data hara yang optimum untuk mendukung
yang diperoleh selanjutnya dilakukan produksi tanaman jagung pada lahan kering
analisis dengan menggunakan analisis marginal. Hal ini didukung data bahwa
ragam (uji F) pada taraf 5%, bertujuan untuk peranan mikoriza bagi tanaman inangnya
mengetahui nyata tidaknya pengaruh dari adalah memperbesar areal serapan bulu-
perlakuan. Apabila beda nyata, dilanjutkan bulu akar melalui pembentukan miselium di
dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan sekeliling akar. Akibat perluasan area jelajah
taraf 5%. akar melalui bantuan miselium mikoriza
sehingga lebih banyak unsur hara yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat diserap oleh tanaman inang
dibandingkan dengan tanaman lain yang
1. Tinggi Tanaman Jagung tidak bersimbiosis dengan mikoriza.
Perlakuan kombinasi pupuk organik Pemberian pupuk organik cair yang
cair, pupuk hayati dan biostimulan mengandung senyawa organik termasuk
memberikan pengaruh nyata terhadap protein atau asam amino, auksin, sitokonin,
parameter tinggi tanaman jagung. Tabel 1 giberelin, dan unsur hara yang memiliki
menunjukan bahwa rerata tinggi tanaman fungsi merangsang pertumbuhan tanaman.
Jagung pada umur 3 hingga 9 mst Pengaplikasian pupuk organik cair dengan
mengalami peningkatan. Pada umur 3 cara disemprot kebagian daun tanaman
hingga 7 mst menunjukan bahwa perlakuan dapat membantu tanaman menyerap nutrisi
4
Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...
(2008), laju pemanjangan batang dan jumlah yang terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap
daun tanaman dipengaruhi oleh genotipe dan daun.
lingkungan. Posisi daun dikendalikan oleh 3. Diameter Batang
genotipe tanaman yang berpengaruh nyata Tabel 3 Menunjukan bahwa perlakuan
terhadap laju pertumbuhan daun sehingga kombinasi pupuk organik cair, pupuk hayati dan
jumlah daun berbeda dari masing-masing biostimulan tidak berpengaruh nyata terhadap
varietas jagung yang digunakan. parameter diamter batang tanaman Jagung.
Jumlah daun tanaman jagung dalam Hal ini diduga diameter batang tanaman jagung
penelitian ini termasuk memiliki pertumbuhan pada penelitian ini sangat dipengaruhi oleh
yang baik karena tiap perlakuan memiliki rata- genetik dari varietas jagung yang ditanam,
rata jumlah daun 13- 14 helai daun. sejalan dengan pendapat Gardner et al. (1991),
Subekti et al. (2007) dalam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Mahdiannoor et al. (2015), menyatakan bahwa tanaman tidak hanya disebabkan oleh unsur-
setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, unsur iklim, tanah, dan biologi seperti hama,
dan pelepah daun yang erat melekat pada penyakit, gulma dan persaingan intra spesies,
batang. Jumlah daun sama dengan jumlah tetapi juga dipengaruhi oleh faktor genetik
buku batang. Jumlah daun umumya berkisar (internal) tanaman.
antara 10-18 helai, rata-rata munculnya daun
Tabel 3. Rerata Diameter Batang Tanaman Jagung pada Berbagai Umur Tanaman Akibat
Perlakuan Kombinasi Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Diameter Batang (cm) pada Umur Tanaman (mst)
Perlakuan
3 4 5 6 7 8 9
P0 0,87 1,54 2,31 2,40 2,48 2,56 2,66
P1 0,89 1,74 2,47 2,56 2,68 2,78 2,88
P2 0,83 1,32 2,31 2,41 2,49 2,58 2,66
P3 0,93 1,66 2,42 2,51 2,64 2,77 2,87
P4 0,97 1,77 2,15 2,31 2,43 2,52 2,60
P5 0,87 1,85 2,20 2,37 2,47 2,59 2,73
P6 0,98 1,91 2,33 2,44 2,54 2,53 2,72
P7 1,10 1,86 2,27 2,38 2,44 2,53 2,64
P8 0,79 1,55 2,36 2,44 2,54 2,62 2,67
P9 1,05 1,89 2,27 2,34 2,41 2,57 2,69
BNT 5% tn tn tn tn tn tn tn
KK (%) 20,14 12,70 4,93 5,79 5,72 5,76 5,82
Keterangan: mst = minggu setelah tanam, tn = tidak berbeda nyata
4. Berat Segar Dan Berat Kering perlakuan lain. Kombinasi 75 % dari dosis
Brangkasan rekomendasi pupuk anorganik, pupuk hayati
Tabel 4 menunjukkan bahwa dan pupuk organik cair menjadi kombinasi
perlakuan kombinasi pupuk organik cair, yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara
pupuk hayati dan biostimulan memberikan tanaman jagung, sehingga dapat
pengaruh nyata terhadap parameter berat meningkatkan berat segar brangkasan
segar dan berat kering brangkasan tanaman tanaman jagung. Kandugan dalam pupuk
jagung. Perlakuan pemberian kombinasi hayati dan pupuk organik cair selain
-1
262,5 kg ha Pupuk Urea + 300 kg ha NPK-1 mengandung bahan organik dan unsur hara
+ Pupuk Hayati II (60 kg ha-1) + Pupuk juga mengandung berbagai metabolit yang
-1
Organik Cair (2 ml l ) pada tanaman jagung berperanan penting dalam peningkatan
memiliki nilai berat segar brangkasan ketersedian hara dan pertumbuhan
tanaman yang lebih tinggi dibandingkan tanaman, diantaranya adalah asam organik,
mikroba, fungi dan zat pemacu tumbuh
6
Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...
tanaman. Selain itu, kultur mikroba yang Organik Cair (2 ml l-1) pada tanaman jagung
berperan dalam fermentasi bahan organik memiliki nilai berat kering brangkasan
juga terbukti memiliki hubungan positif tanaman yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kemampuan penambahan N pelarut perlakuan lain. Kombinasi 75 % dari dosis
posfat. rekomendasi pupuk anorganik, pupuk hayati
Menurut Asroh (2010) Aktivitas dan pupuk organik cair menjadi kombinasi
mikroba juga dapat meningkatkan yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara
kemampuan tanah dalam menyimpan air, tanaman jagung, sehingga dapat
sehingga unsur hara lebih mudah diserap meningkatkan berat kering brangkasan
oleh tanaman. Menurut Harjadi (1991), tanaman jagung. Penggunaan pupuk hayati
ketersediaan unsur hara bagi tanaman yang mengandung bakteri dapat berperanan
merupakan salah satu faktor penting untuk menjadi penambat nitrogen, pelarut
menunjang pertumbuhan dan phosphate (fosfat) dan pengurai bahan
perkembangan tanaman karena unsur hara organik sehingga dapat membantu
ini mempunyai peranan penting sebagai pembentukan unsur hara dalam tanah
sumber energi dan penyusun struktural secara alami, begitu juga penyerapan pupuk
tanaman sehingga tingkat kecukupan hara anorganik dapat lebih maksimal dengan
berperan dalam mempengaruhi berat segar tanah yang mengandung mikroba dan jamur
brangkasan dari suatu tanaman. Tanpa pengurai tanah. Menurut Hardjowigeno
tambahan suplai unsur hara dapat (1997) pemberian pupuk hayati mempunyai
menyebabkan pertumbuhan tanaman pengaruh yang sangat penting dalam
terganggu sehingga berat brangkasan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah salah
menjadi lebih rendah. satunya yakni menyediakan hara bagi
Penigkatan hasil berat segar tanaman serta membantu meningkatkan
brangkasan tanaman dapat mencapai hasil kemampuan tanah dalam menahan air.
yang optimal, karena tanaman memperoleh Penggunaan pupuk organik dalam
hara yang dibutuhkan sehingga peningkatan bentuk cair lebih mudah dimanfaatkan oleh
jumlah maupun ukuran sel dapat mencapai tanaman karena unsur-unsur di dalamnya
optimal serta memungkinkan adanya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang
peningkatan kandungan air tanaman yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih
optimal pula. Menurut Levy (2007) sebagian cepat terasa (Pancapagala, 2011).
besar berat brangkasan basah tumbuhan Pemberian pupuk organik cair dengan cara
disebabkan oleh kandungan air. Lebih lanjut menyemprotkan ke daun perlu diimbangi
menurut Gardner et al. (2008) berat dengan pemberiaan pupuk anorganik
brangkasan basah tanaman umumnya ditanah agar penyerapan unsur hara oleh
sangat berfluktuasi, tergantung pada tanaman lebih optimal. Menurut Lestari
keadaan kelembaban tanaman, Sedangkan (2009) menyatakan bahwa penggunaan
menurut Jumin (2002) menjelaskan bahwa pupuk organik lebih baik dikombinasikan
besarnya kebutuhan air setiap fase dengan pupuk anorganik untuk saling
pertumbuhan berhubungan langsung melengkapi nutrisi kandungan hara dalam
dengan proses fisiologi, morfologi serta tanaman.
faktor lingkungan.
Perlakuan pemberian kombinasi
262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK
+ Pupuk Hayati II (60 kg ha-1) + Pupuk
7
Tabel 4. Rerata Berat Segar Dan Berat Kering Brangkasan Tanaman Jagung Akibat Perlakuan
Kombinasi Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Berat Segar Brangkasan Berat Kering Brangkasan
Perlakuan
(kg per 10 tanaman) (kg per 10 tanaman)
P0 3,13 a 2,22 a
P1 3,66 b 2,36 ab
P2 3,75 bc 2,54 bc
P3 3,88 bcd 2,47 ab
P4 3,94 bcd 2,58 bc
P5 4,14 cd 2,47 ab
P6 3,85 bc 2,51 bc
P7 4,04 bcd 2,57 bc
P8 4,27 d 2,79 c
P9 4,01 bcd 2,55 bc
BNT 5% 0,40 0,28
KK (%) 6,05 6,43
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.
5. Panjang Tongkol, Diameter Tongkol memunculkan karakter genetiknya
dan Baris Biji Per Tongkol dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Tabel 5 Menunjukan bahwa 6. Berat Segar Tongkol Dengan Kelobot
perlakuan kombinasi pupuk organik cair, Tabel 6 menunjukan bahwa
pupuk hayati dan biostimulan tidak perlakuan kombinasi pupuk organik cair,
berpengaruh nyata terhadap parameter pupuk hayati dan biostimulan pada tanaman
panjang tongkol, diameter tongkol dan jagung bepengaruh nyata terhadap
jumlah baris biji pertongkol tanaman Jagung. parameter berat segar tongkol dengan
Hal ini diduga panjang tongkol, diameter kelobot tanaman jagung. Perlakuan
tongkol dan jumlah baris biji pertongkol pemberian kombinasi 262,5 kg ha-1 Pupuk
tanaman jagung pada penelitian ini sangat Urea + 300 kg ha-1 NPK + Pupuk Hayati II (60
dipengaruhi oleh genetik dari varietas jagung kg ha-1) + Pupuk Organik Cair (2 ml l-1) pada
yang ditanam, sejalan dengan pendapat tanaman jagung memiliki nilai berat segar
Gardner et al. (1991), faktor yang tongkol dengan kelobot jagung yang lebih
mempengaruhi pertumbuhan tanaman tidak tinggi dibandingkan perlakuan lain.
hanya disebabkan oleh unsur-unsur iklim, Kombinasi 75 % dari dosis rekomendasi
tanah, dan biologi seperti hama, penyakit, pupuk anorganik, pupuk hayati dan pupuk
gulma dan persaingan intra spesies, tetapi organik cair menjadi kombinasi yang dapat
juga dipengaruhi oleh faktor genetik memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman
(internal) tanaman. Sejalan dengan hasil jagung, sehingga dapat meningkatkan berat
penelitian Handayani (2014) Perlakuan segar tongkol dengan kelobot tanaman
pemberian pupuk NPK berpengaruh tidak jagung. Menurut Dwijoseputro (1994)
nyata terhadap pengamatan panjang tongkol menyatakan bahwa berat segar suatu
dan diameter tongkol. Hal ini diduga bahwa tanaman dipengaruhi oleh kadar air dan
karakter panjang tongkol dan diameter kandungan fotosintat yang ada dalam sel-sel
tongkol dipengaruhi oleh faktor genetik dan dan jaringan tanaman, sehingga apabila
keadaan lingkungan tanaman, seperti yang fotosintat yang terbentuk meningkat maka
dikemukakan oleh Kartasapoetra (1995) berat segar tanaman juga akan meningkat.
bahwa panjang tongkol yang berisi pada Berat segar merupakan akumulasi fotosintat
jagung lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, yang dihasilkan selama pertumbuhan. Hal ini
sedangkan kemampuan dari tanaman untuk
8
Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...
Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...
Tabel 8. Rerata Berat Pipilan Kering Tanaman Jagung Akibat Perlakuan Kombinasi Pupuk organik
cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Berat Pipilan Kering Per Petak Panen Berat Pipilan Kering Per Hektar
Perlakuan -2
(kg 2,56 m ) (ton ha-1)
P0 2,55 a 9,97 a
P1 2,58 ab 10,06 ab
P2 2,70 ab 10,55 ab
P3 2,77 ab 10,82 ab
P4 2,92 bc 11,41 bc
P5 2,76 ab 10,79 ab
P6 2,74 ab 10,68 ab
P7 2,84 ab 11,08 ab
P8 3,19 c 12,46 c
P9 2,88 abc 11,27 abc
BNT 5% 0,35 1,36
KK (%) 7,25 7,25
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%
9. Komponen Pendukung isolat bakteri tersebut dapat memacu
Tabel 9 menunjukan bahwa pertumbuhan tanaman padi dan jagung di
perlakuan kombinasi pupuk organik cair, rumah kaca dan di lapangan. Pupuk hayati
pupuk hayati dan biostimulan pada tanaman meningkatkan jumlah mikroorganisme dan
jagung bepengaruh nyata terhadap mempercepat proses mikrobiologis untuk
parameter kandungan N, P, K dan C Organik meningkatkan ketersediaan hara, menekan
pada tanah tanaman jagung. soil borne disease, mempercepat proses
Perlakuan pemberian kombinasi pengomposan, memperbaiki struktur tanah,
262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + 300 kg ha-1 NPK dan menghasilkan substansi aktif yang dapat
+ Pupuk Hayati II (60 kg ha-1) + Pupuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
-1
Organik Cair (2 ml l ) pada tanaman jagung Mikroorganisme yang terkandung dalam
memiliki nilai kandungan N, P, K dan C pupuk hayati terdiri dari penambat nitrogen
organik yang lebih tinggi dibandingkan simbiotik, penambat nitrogen non simbiotik,
perlakuan lain. Kombinasi 75 % dari dosis jamur mikoriza, dan pelarut fosfat.
rekomendasi pupuk anorganik, pupuk hayati Pupuk organik cair dengan nama
dan pupuk organik cair menjadi kombinasi dagang Wokozim merupakan konsentrat
yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara organik hasil fermentasi ganggang merah
bagi tanaman. Kandungan dalam pupuk (sejenis tumbuhan laut) yang kaya akan
hayati Sinar Bio berupa bakteri dan fungi senyawa organik termasuk protein atau
aktif, yaitu: Aspergillus niger, Penicillium sp, asam amino, auksin, sitokonin, giberelin, dan
Pantoea sp, Azospirillum sp, Streptomyces zat-zat lain yang memiliki funsi merangsang
pseudogriseolus (PT Petrokimia Kayaku, pertumbuhan tanaman. Wokozim juga
2007). Kandungan bakteri dalam sinar bio mengandung unsur hara yang dapat
mempunyai peranan menjadi penambat digunakan tanaman dalam pertumbuhannya,
nitrogen, pelarut phosphate (fosfat) dan kandungan unsur hara dalam wokozim, yaitu
pengurai bahan organik sehingga dapat C organik : 7,28%, N : 1,07%, P2O5 : 0,06%,
membantu pembentukan unsur hara dalam Fe : 0,03%, Zn : 0,02%, pH :8,89, K2O :
tanah secara alami, dapat meningkatkan 0,26% , Mn : 0,03%, Cu : 0,01%, Co < 1,00
produksi pertanian. Menurut Hanim (2008), ppm, B < 1,00 ppm, Mo < 1,00 ppm (PT
Petrokimia Kayaku, 2007).
11
Tabel 9. Rerata Kandungan N, P, K dan C Organik pada Tanah Akibat Perlakuan Kombinasi
Pupuk organik cair, pupuk hayati dan biostimulan.
Perlakuan N Total (%) P2O5 (mg 100 g-1) K2O (mg 100 g1) C Organik (%)
P0 0,20 a 17,97 a 28,38 a 1,82 a
P1 0,22 b 20,87 b 31,97 b 2,04 b
P2 0,23 c 22,51 c 33,00 c 2,22 c
P3 0,26 f 23,62 d 38,08 f 2,45 de
P4 0,30 h 24,97 e 40,41 h 2,76 f
P5 0,24 e 21,77 g 36,32 e 2,34 cd
P6 0,23 d 24,39 c 35,60 d 2,34 cd
P7 0,28 g 25,65 f 38,69 g 2,52 e
P8 0,32 i 26,76 h 41,73 i 2,93 g
P9 0,29 g 22,79 d 40,36 h 2,72 f
BNT 5% 0,01 0,51 0,32 0,15
KK (%) 1,12 0,98 0,39 2,71
Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%.
Tabel 10. Perhitungan Hasil Analisis Usaha Tani dengan Perlakuan Kombinasi Pupuk organik
cair, pupuk hayati dan biostimulan Pada Tanaman Jagung.
Biaya Produksi Hasil Panen Pendapatan R/C RAE
Perlakuan
(Rp) -1
(ton ha ) (Rp) Rasio (%)
P0 23.155.000 9,97 37.886.198 1,64 100
P1 23.498.750 10,06 38.242.448 1,63 101
P2 23.455.000 10,55 40.102.865 1,71 106
P3 23.220.000 10,82 41.107.292 1,77 109
P4 23.255.000 11,41 43.368.490 1,86 114
P5 24.355.000 10,79 41.013.281 1,68 108
P6 24.301.250 10,68 40.602.604 1,67 107
P7 23.957.500 11,08 42.106.771 1,76 111
P8 24.022.500 12,46 47.341.667 1,97 125
P9 24.057.500 11,27 42.814.323 1,78 113
Keterangan: P0: Urea 100% + NPK 100%; P1: Urea 100% + NPK 100% + BSJ I; P2: Urea 100%
+ NPK 100% + BSJ II; P3: Urea 100% + NPK 100% + POC; P4: Urea 100% + NPK
100% + PH I; P5: Urea 100% + NPK 100% + PH II; P6: Urea 75% + NPK 75% + PH
II + BSJ I; P7: Urea 75% + NPK 75% + PH II + BSJ II; P8: Urea 75% + NPK 75% +
PH II + POC; P9: Urea 75% + NPK 75% + PH II + PH I.
10. Analisis Usaha dan Nilai RAE dapat memberikan keuntungan secara
Nilai R/C Ratio > 1 menunjukkan ekonomi karena memiliki nilai R/C Rasio > 1
bahwa perlakuan yang diberikan memiliki yang berarti biaya produksi yang dikeluarkan
nilai ekonomis yang baik dan layak untuk lebih kecil dari pendapatan yang diterima
diterapkan. Tabel 10 menunjukkan nilai R/C sehingga dapat dikatakan layak. Nilai R/C
Rasio yang berbeda pada tiap perlakuan Rasio yang paling tinggi terdapat pada
kombinasi pupuk organik cair, pupuk hayati perlakuan P8 (262,5 kg ha-1 Pupuk Urea +
dan biostimulan pada tanaman jagung. Pada 300 kg ha-1 NPK + PH II (60 kg ha-1) + POC
tabel menunjukan bahwa semua perlakuan (2 ml l-1)) ialah 1,97 yang berarti setiap Rp.
12
Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...
1,- biaya yang dikeluarkan mampu kg ha-1 Pupuk Urea + 400 kg ha-1 NPK).
memberikan pendapatan sebesar Rp.1,91,-. Menurut Kasno dan Rostman (2013),
Nilai RAE (Nilai Relativitas menjelaskan bahwa nilai RAE mendekati
Agronomis) digunakan untuk penilaian 100 % dapat dikatakan bahwa pupuk efektif
keefektifan secara teknis/agronomis. Nilai untuk usahatani jagung. Ditinjau dari
RAE > 100% berarti bahwa pupuk yang diuji kombinasi pupuk anorganik dan pupuk
lebih efektif dibanding perlakuan standar. organik, maka perlakuan kombinasi 75%
Tabel 10 menunjukkan bahwa semua dosis standart pupuk anorganik + pupuk
perlakuan memiliki Nilai RAE > 100% yang hayati + pupuk organik cair (P8) memilki
berarti perlakuan yang diberikan lebih efektif keefektifan yang sama bahkan lebih baik
dibandingkan perlakuan standar P0 (350 kg daripada penggunaan pupuk anorganik
ha-1 Pupuk Urea + 400 kg ha-1 NPK). dosis 100% (P0). Sedangkan menurut
Perlakuan P8 (262,5 kg ha-1 Pupuk Urea + Herlina dan Aisyah (2018) semakin tinggi
300 kg ha-1 NPK + PH II (60 kg ha-1) + POC nilai nisbah R/C maka akan semakin besar
(2 ml l-1)) memiliki nilai relativitas agronomis keuntungan yang didapat dan pola tanam
yang paling baik karena dapat memberikan tersebut semakin layak untuk
hasil 125 % dari perlakuan standar P0 (350 dikembangkan.
Jurnal Produksi Tanaman, Volume .., Nomor .., Bulan Tahun, hlm. ... – ...