Anda di halaman 1dari 7

KARYA ILMIAH

KOMPOS ASAL LIMBAH TERNAK UNTUK PEMBENAHAN KESUBURAN TANAH


DAN SOLUSI TINGGINYA HARGA PUPUK KIMIA

OLEH
MUHAMMAD NAZORI
NIM 020713586

UPBJJ JAMBI
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS BIDANG MINAT KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
JUDUL KARYA ILMIAH :
KOMPOS ASAL LIMBAH TERNAK UNTUK PEMBENAHAN KESUBURAN TANAH
DAN SOLUSI TINGGINYA HARGA PUPUK KIMIA

RUMUSAN MASALAH :
1. Masih banyak petani yang belum mampu membuat dan melaksanakan pembuatan dan
pengolahan pupuk organik / kompos yang berasal dari limbah peternakan sapi.
2. masih banyak petani yang tidak memanfaatkan potensi dan peluang pengolahan pupuk
organik / kompos yang berasal dari limbah / kotoran sapi untuk meningkatkan pendapatan
petani itu sendiri
3. masih banyak petani yang ketergantungan terhadap pupuk kimia yang lama kelamaan
menjadikan tingkat kesuburan tanah menjadi berkurang.
5. Ditengah kenaikan harga pupuk kimia saat ini, secara tidak langsung mempengaruhi
pendapatan petani.

KERANGKA :
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3. Manfaat
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Pupuk Organik Asal Limbah Ternak Sapi
2.2. Proses Fermentasi
2.3. Asam Humat
2.4. Proses pencacahan dan pengemasan
3. Pembahasan
4. Penutup
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Rangkuman jurnal :
Kenaikan harga pupuk yang tidak disertai kenaikan harga komoditi pertanian
merupakan permasalahan yang dihadapi oleh petani saat ini. Selain itu tingkat kesuburan
lahan saat ini juga sudah sangat menurun, akibat dari penggunaan pupuk kimia yang sangat
lama dan dengan dosis yang cukup tinggi. Penggunaan pupuk kimia pada setiap musim tanam
akan berdampak pada menurunnya produktivitas lahan... Penggunaan pupuk anorganik
mempunyai beberapa kelemahan antara lain harga relatif mahal dan penggunaan dosis yang
berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apalagi kalau penggunaannya secara
terusmenerus dalam waktu lama dapat menyebabkan produktivitas lahan menurun( Pemmy
Tumewu Dkk,2017) . Hal ini lah yang mendasari petani untuk berusaha meningkatkan
pendapatan dengan pemanfaatan potensi yang ada di sekitar. Salah satu alternatif untuk
meningkatkan kesuburan pada tanah adalah melalui penggunaan pupuk organik yaitu pupuk
kandang kotoran sapi. Beberapa kelebihan pupuk kandang kotoran sapi adalah untuk
memperbaiki struktur tanah dan berperan juga sebagai pengurai bahan organik oleh mikro
organisme tanah. (ZIRA’AH, 2017 Hal’2).
Pemanfaatan pupuk organik, hasil pengolahan limbah ternak merpakan potensi yang
besar untuk dimanfaatkan sebagai solusi pengganti pupuk kimia. Sebenarnya penggunaan
limbah ternak sebagai pupuk organik telah lama di manfaatkan oleh petani, akan tetapi masih
banyak petani yang belum mengetahui cara pengolahan limbah ternak secara baik dan benar.
Pengaplikasian limbah ternak hanya di biarkan menumpuk di belakang kandang atau
dibiarkan ditumpuk di lahan hingga kira-kira bisa digunakan sebagai pupuk, sehingga
penggunaan limbah ternak tersebut dirasa kurang maksimal manfaatnya oleh petani.
Pengolahan limbah ternak ( baik cair maupun padat) untuk mendapatkan kandungan unsur
yang dibutuhkan oleh tanaman dan tanah, harus dilakukan proses fermentasi. Hal ini
dipertegas oleh Nuhayati 2010, dalam “Pembuatan Kompos Menggunakan Starter Mikroba
Untuk meningkatkan Pertumbuhan Bibit Durian Kani Di Desa Sudaji kecamatan Sawan
Kabupaten Buleleng Bali”, Kandungan Unsur Hara Kotoran Sapi Tanpa Starter Mikroba
Jumlahnya Kurang Bisa Memenuhi Kebutuhan Tanaman Dan Memerlukan Waktu Yang
Lebih Lama Untuk Bisa Diserap Oleh Tanaman (N.L Arpiwi, 2018). Maka, Perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu agar kandungan unsur organik dalam kotoran bisa dihasilkan
secara maksimal dan dapat bermanfaat lebih baik bagi tanaman(Kusnadi dan Suyanto, 2015).
Penggunaan pupuk organik pada lahan-lahan yang tingkat kesuburan tanahnya menurun,
dapat memperbaiki tingkat kesuburan lahan tersebut. Pupuk organik memiliki peranan yang
sangat penting bagi kesuburan tanah, karena penggunaan pupuk organik pada budidaya
tanaman pangan dan non pangan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia maupun biologis tanah
(Setiyo, et al., 2011) .
Pupuk organik yang di dibahas pada tulisan ini kita fokuskan kepada pupuk organik
limbah ternak padat, karena penggunaan pupuk organik padat lebih mudah dan lebih banyak
dibutuhkan oleh petani. Tujuan lain dari penggunaan pupuk organik padat bertujuan untuk
meningkatkan kesuburan lahan atau tanah pertanian yang menurun. Secara kimia, bahan
organik meningkatkan kapasitas tanah menyangga pH dan meningkatkan daya tukar kation
(Sukristiyonubowo dkk, 1993). Secara biologis bahan organik merupakan sumber energi bagi
mikroorganisme tanah, sehingga penambahan bahan organik meningkatkan aktivitas biologis
dan jumlah mikroba tanah (Mubandono, 1992). Pupuk organik yang berasal dari limbah atau
kotoran padat ternak sapi yang baik memiliki ciri-ciri berwarna hitam, tekstur seperti tanah
dan berbau seperti tanah. Menurut SNI 9-7030-2004 ciri dari kematangan kompos adalah
warna hitam serta memiliki tekstur seperti tanah dan berbau seperti tanah(N.L Arpiwi, 2018).
Kandungan C Organik menurut SNI harus terkandung sebanyak 9,3 hingga 32 %, rasio C:N
sebesar 10-20 yang menandakan proses kematangan kompos telah sempurna dan siap di
aplikasikan.
Proses pengolahan kotoran padat ternak menjadi pupuk organik, dengan
menambahkan mikroba pengurai yang terdapat pada EM4. Selain itu untuk meningkatkan
fungsi pembenah dan meningkatkan tingkat kesuburan tanah, ditambahkan juga Asam Humat
dalam proses pengolahan limbah kotoran ternak. Asam Humat merupakan senyawa organik
yang telah mengalami proses humifikasi dan larut dalam alkali. Asam humat dapat
berpengaruh secara langsung dan tidak langsung. El-Ghamry dkk.(2009) melaporkan bahwa
pemberian asam humat melalui daun dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang dan
daun per tanaman, jumlah polong per tanaman, serta berat 100 biji kacang faba. Sarno dan
Eliza (2012) mendapatkan bahwa pemberian asam humat dapat meningkatkan tinggi
tanaman, jumlah daun,bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan serapan N. Menurut Hendi
Victolika dkk, 2014 dalam “Pengaruh pemberian asam humat dan k terhadap Pertumbuhan
dan produksi tanaman tomat (lycopersicum esculentum mill)”, pengurangan penggunaan NPK
sebesar 50% diikuti dengan penggunaan asam humat dapat meningkatkan panjang tangkai,
berat tangkai dan bobot buah per tanaman. Menurut Nopidayanti Nasution 2020 pada artikel
Cybex.pertanian.go.id , Manfaat Asam Humat adalah :
1).    Memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi. Peningkatan tersebut menambah
kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara. Asam humat membentuk kompleks
dengan unsur mikro sehingga melindingi unsur tersebut dari pencucian oleh air hujan.
2).    Memiliki kemampuan penyerapan air sekitar 80-90% sehingga mengurangi resiko erosi
pada tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menahan air.
3).    Berkemampuan mengikat dan mengendapkan polutan seperti logam berat di dalam
tanah sehingga mengurangi kadar racun tanah.
4).    Meningkatkan masukan (uptake) nutrient melalui konversi hara menjadi bentuk
ketersediaan.
5).    Meningkatkan permeabilitas membran tanaman.
6).    Mengikat dan mengatur pelepasan hara sesuai kebutuhan tanaman sehingga
meningkatkan efisiensi pemupukan.
7).    Memperbaiki struktur tanah secara fisik maupun kimia sehingga terbentuk tanah yang
lebih gembur berstruktur remah dan lebih ringan. Keasaman tanah juga dapat dikurangi,
terutama tanah yang banyak mengandung alumunium karena asam humat mengikat
alumunium sebagai senyawa kompleks yang sulit larut dalam air sehingga tidak dapat
terhidrolisis.
8).    Menstimulasi aktifitas mikrobiologi tanah sehingga meningkatkan pertumbuhan akar
tanaman. Meningkatkan aerasi tanah akibat dari bertambahnya pori tanah dari pembentukan
agregat.
9).    Menciptakan situasi tanah yang kondusif untuk menstimulasi perkembangan
mikroorganisme tanah yang berfungsi dalam proses dekomposisi yang menghasilkan humus
(humifikasi).
10).    Aktivitas mikroorganisme di atas tanah akan menghasilkan hormon-hormon
pertumbuhan seperti auxin, sitokinin, dan giberillin.
Daftar Pustaka :
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/90842/Pengertian-Asam-Humat-Dan-Asam-
Fulvat-Serta-Manfaatnya-Untuk-Tanaman/ diakses pada tanggal 28 oktober 2022.--> SIAPA
NAMA PENULISNYA? INI BUKAN JURNAL???

nur hafizah dan rabiatul mukarramah,2017, Aplikasi Pupuk Kandang Kotoran Sapi Pada
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (capsicum frustescens l.) di lahan Rawa
Lebak, Hal 1-7  APA NAMA JURNAL/BUKUNYA?? TULIS LENGKAP DENGAN
LINKNYA

Pemmy Tumewu dkk, 2017,aplikasi formulasi pupuk organik untuk efisiensi penggunaan
pupuk anorganik npk phonska pada tanaman jagung manis (zea mays saccharata sturt), hal
96-98  APA NAMA JURNAL/BUKUNYA?? TULIS LENGKAP DENGAN LINKNYA

Endro Sutrisno,2017, Pembuatan Pupuk Kompos Padat Limbah Kotoran Sapi Dengan Metoda
Fermentasi Menggunakan Bioaktivator Starbio Di Desa Ujung – Ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang , Hal 2-3  APA NAMA JURNAL/BUKUNYA?? TULIS LENGKAP DENGAN
LINKNYA

Pertiwi Dahmayanti dkk, 2018,Pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemberian macam
Bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe Gajah (zingiber officinale rosc),

N.L arpiwi dkk,2018 Pembuatan kompos menggunakan starter mikroba untuk Meningkatkan
pertumbuhan bibit durian kani di desa sudaji Kecamatan sawan kabupaten buleleng bali, Hal
151-154  APA NAMA JURNAL/BUKUNYA?? TULIS LENGKAP DENGAN
LINKNYA

Hendi Victolika dkk, 2014Pengaruh pemberian asam humat dan k terhadap Pertumbuhan dan
produksi tanaman tomat (lycopersicum esculentum mill), Hal 298-300  APA NAMA
JURNAL/BUKUNYA?? TULIS LENGKAP DENGAN LINKNYA

CATATAN PERBAIKAN
1. Dalam mengirimkan Tugas 2, tidak hanya perintah Tugas 2 saja yang dikerjakan
namun diawali dengan Tugas 1, yang berisi Judul dan rangkuman jurnal, jadi saya
akan lebih mudah mengoreksinya karena terlihat berurutan. Demikian juga nanti
untuk Tugas 3, semua harus dijadikan satu, dari Tugas 1, 2 dan 3. OK?
2. Baca contoh Jurnal yang ada di sesi 2 (kegiatan Belajar 2) pelajari dan cari dalam
jurnal tersebut mungkin ada topik yang sama dengan yang Anda tulis, Anda juga
dapat mempelajari cara mengutip baik yang langsung maupun tidak langsung, serta
bagaimana menuliskan sumber literature yang dikutip ke dalam Daftar Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai