Anda di halaman 1dari 6

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata

Sturt) TERHADAP PENAMBAHAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK


VERMIKOMPOS DAN PUPUK ANORGANIK

GROWTH RESPONSE OF SWEET CORN (Zae Mays Saccharata Sturt)


ADDITION OF VARIOUS DOSES OF ORGANIC FERTILIZER VERMICOMPOST
AND INORGANIC FERTILIZER.
Winda Ismaya Sari*), Sisca Fajriani dan Sudiarso

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia
*)E-mail : ismaya.winda@yahoo.com

ABSTRAK ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1 dan


tidak berbeda nyata dengan vermikompos
Jagung manis merupakan tanaman yang 10 ton ha-1 dengan anorganik Urea 150 kg
sangat memerlukan kecukupan akan ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1.
kebutuhan unsur hara. Unsur hara di
peroleh tanaman dari dalam tanah maupun Kata kunci : Jagung Manis, Vermikompos,
dari penambahan pupuk organik dan Pupuk Anorganik, Pertumbuhan
anorganik. Penggunaan pupuk anorganik
berlebihan menyebabkan degradasi lahan. ABSTRACT
Pengurangan penggunaan pupuk anorganik
dapat dimulai dengan penambahan pupuk Sweet corn is a plant that is in need of the
organik vermikompos. Tujuan penelitian ini need for nutrient adequacy. Nutrients in
mempelajari interaksi antara pupuk plants obtained from the soil or from the
vermikompos dan pupuk anorganik, untuk addition of organic and inorganic fertilizers.
menentukan dosis pupuk organik Excessive use of inorganic fertilizers cause
vermikompos dan anorganik yang tepat land degradation. Reduction in the use of
pada budidaya tanaman jagung manis. inorganic fertilizers can be initiated by the
Peneitian dilaksanakan pada bulan Mei addition of organic fertilizers vermikompos.
sampai dengan Juli 2014 di Dusun Ngujung, Aim the this research study the interaction
Kecamatan Batu. Penelitian menggunakan between vermicompost fertilizer and
rancangan acak kelompok yang di susun inorganic fertilizer, to determine the dose of
secara faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri vermicompost organic fertilizer and
dari faktor pertama Vermikompos ton ha-1 inorganic right on the sweet corn crop
(K) dan faktor 2 Anorganik kg ha-1 (V) cultivation. The research held in May and
Masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf July 2014 in the hamlet Ngujung, Batu. The
yang diulang 3 kali. Parameter pengamatan study used a randomized block design are
adalah parameter pertumbuhan. Hasil collated in factorial (Faktorial RAK) which
penelitian menunjukan bahwa Terdapat consists of the first factor Vermicompost ton
interaksi nyata antara pemberian pupuk ha-1 (K) and factor 2 Inorganic ton ha-1 (V)
vermikompos dengan pupuk anorganik Each factor consists of 3 levels were
terhadap parameter pertumbuhan. Terdapat repeated 3 times. Observation parameters
interaksi nyata antara pemberian pupuk is parameters of growth observation. The
vermikompos dengan pupuk anorganik. results showed that There is a real
Pada parameter pertumbuhan yaitu tinggi interaction between fertilizer application
tanaman, luas daun, indeks luas daun, vermicompost with inorganic fertilizer on
bobot kering total tanaman. Pertumbuhan growth parameters. There is a real
tanaman terbaik pada pada perlakuan interaction between fertilizer application
vermikompos 5 ton ha-1 dengan vermicompost with inorganic fertilizer. At
penambahan pupuk anorganik Urea 150 kg that growth parameters plant height, leaf
58

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 57 - 62

area, leaf area index, total dry weight of the masyarakat akan jagung manis
plant. The best plant growth in the menyebabkan optimalisasi dalam
vermicompost treatment 5 ton ha-1 with the pembudidayaan jagung manis perlu
addition of inorganic fertilizers Urea 150 kg ditingkatkan.
ha-1, SP-36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1 and Tanaman jagung manis merupakan
did not differ significantly with vermicompost tanaman yang sangat memerlukan
10 ton ha-1 with inorganic Urea 150 kg ha-1, kecukupan akan kebutuhan unsur hara.
SP-36 50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1. Petani menambahkan pupuk untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman
Keywords : Corn, Vermicompost, Inorganic umumnya adalah pupuk anorganik dan
Fertilizer, Growth, dalam jumlah yang cukup besar terlebih
untuk tanaman jagung. Penggunaan pupuk
PENDAHULUAN anorganik dalam jumlah besar dan secara
terus menerus tentunya akan
Jagung manis merupakan salah satu mengakibatkan adanya degradasi tanah.
komoditas pertanian yang disukai oleh Penggunaan pupuk anorganik secara terus
masyarakat karena rasa yang lebih manis, menerus akan membuat tanah menjadi
mengandung karbohidrat, protein dan lebih padat, serta terhambatnya infiltrasi
vitamin yang tinggi serta kandungan lemak dan penyerapan air sehingga akan
yang rendah. Jagung manis mengandung berakibat pada pertumbuhan dan
kadar gula yang relatif tinggi, biasanya perkembangan tanaman. Tanah yang padat
dipanen muda untuk di konsumsi. Bagi para sangat mudah sekali jenuh air yang
petani komoditas ini merupakan harapan, mengakibatkan adanya sistem perakaran
karena nilai jualnya yang cukup tinggi. yang terhambat serta rusaknya struktur dan
Jagung manis biasa dijual di supermarket tekstur tanah. Struktur tanah yang kurang
atau restauran dengan harga lebih mahal baik dapat menyebabkan penurunan
dari pada jagung biasa. Di Indonesia, efisiensi pupuk anorganik. Tanah yang telah
daerah-daerah penghasil utama tanaman mengalami degradasi lahan atau kualitas
jagung adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, struktur tanah yang menurun meskipun
Jawa Timur, Madura, Daerah Istimewa kembali diberikan pupuk anorganik maka
Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, tidak akan bisa mengembalikan kesuburan
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan tanah sehingga pengurangan pupuk
Maluku. Khusus di daerah Jawa Timur dan anorganik perlu di upayakan Made (2010).
Madura, budidaya tanaman jagung Pengurangan penggunaan pupuk
dilakukan secara intensif karena kondisi kimia sintetis dapat dimulai dengan
tanah dan iklim yang sangat mendukung menerapkan memanfaatkan beberapa
untuk pertumbuhan. sumber daya alam yang ada disekitar
Produksi tanaman jagung pada tahun lingkup pertanian salah satunya adalah
2014 cenderung mengalami peningkatan. pupuk organikPupuk organik baik untuk
Produksi tanaman jagung tahun 2014 memperbaiki struktur dan kandungan unsur
mencapai 18.548.872 (BPS, 2014), Akan hara tanah salah satunya adalah pupuk
tetapi import komoditas jagung manis masih vermikompos. Pupuk vermikompos
dilakukan. Kementerian Pertanian merupakan salah satu pupuk organik yang
mengungkapkan bahwa impor sampai di produksi dengan bantuan sistem
tahun 2012 mencapai 1.797.876 jumlah pencernaan dan mikroorganisme dalam
import tersebut di rasa masih tinggi untuk usus cacing. Vermikompos kaya akan
komoditas jagung. Permintaan jagung jasad renik, enzim dan berbagai senyawa
manis dari tahun ke tahun semakin organik yang lainnya. Kandungan yang
meningkat seiring dengan meningkatnya terdapat dalam vermikompos tersebut
jumlah penduduk dan meningkatnya penting ditambahkan sebagai sumber nutrisi
kebutuhan jagung baik untuk konsumsi bagi tanaman. Melonjaknya harga pasaran
langsung, bahan baku industri pangan dan pupuk juga menjadi salah satu masalah
industri pakan ternak. Tingginya minat yang kerap di rasakan oleh petani.
59

Sari, dkk, Respon Pertumbuhan Tanaman...

Pemanfaatan pupuk organik yang berasal yang lebih baik diduga karena pupuk
dari kotoran cacing bisa menjadi salah satu anorganik dosis rekomendasi Urea 300 kg
alternatif dalam pemupukan karena juga ha-1 + SP36 100 kg ha-1 + KCl 50 kg ha-1
dapat berfungsi memperbaiki kualitas tanah. dibutuhkan tanaman pada tahap awal
Pemupukan dengan menggunakan pupuk pertumbuhan. Pada umur tersebut
organik yang banyak mengandung senyawa pemenuhan kebutuhan tanaman akan unsur
organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia hara tergantung pada kandungan yang
dan biologi tanah Saragih (2013). terdapat di dalam tanah. Mulai memasuki
fase vegetatif tanaman membutuhkan unsur
BAHAN DAN METODE PENELITIAN hara yang mudah untuk diserap dan
tanaman mendapatkan unsur hara dari
Penelitian dilaksanakan pada bulan pupuk yang di tambahkan. Pupuk anorganik
Mei sampai dengan Juli 2014 di Dusun diserap lebih cepat dibandingkan dengan
Ngujung, Desa Pandanrejo, Kecamatan pupuk organik dimungkinkan pupuk
Batu dengan ketinggian tempat 900 m dpl. vermikompos yang di tambahkan belum
Penelitian ini menggunakan Rancangan terurai dengan sempurna. Hayati et al.
Acak Kelompok yang disusun secara (2011) menyatakan bahwa pupuk organik
Faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor dapat memperbaiki sifat-sifat fisika tanah,
pertama ialah pupuk vermikompos (K) yang terutama tekstur, daya mengikat air, akan
terdiri dari 3 dosis dan faktor kedua ialah tetapi tidak dapat segera memberikan
penggunaan pupuk anorganik urea, SP36, unsur hara yang cukup terhadap
Kcl (V) Pengamatan dibedakan menjadi tanaman jagung manis karena adanya
dua, yaitu pengamatan pertumbuhan. Data proses penguraian unsur hara yang lambat.
dianalisis menggunakan analisis ragam (uji Sebaliknya,pupuk anorganik pupuk Urea,
F) taraf 5% yang bertujuan untuk SP 36 dan KCl dapat memenuhi unsur
mengetahui nyata atau tidak nyata hara yang dibutuhkan oleh tanaman
pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat jagung manis karena lebih cepat tetapi
beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji tidak dapat memperbaiki sifat fisik tanah.
BNT taraf 5% untuk mengetahui apakah
ada perbedaan yang nyata antar perlakuan. Luas daun
Hasil analisi ragam tabel 2
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan Luas daun perlakuan
vermikompos 5 ton ha-1 dengan
Tinggi tanaman penambahan pupuk anorganik Urea 150 kg
Parameter tinggi tanaman Tabel 1 ha-1 + SP36 50 kg ha-1 + KCl 25 kg ha-1
menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang memberikan luas daun yang lebih baik di
nyata antara pemberian vermikompos bandingan dengan perlakuan vermikompos
dengan dosis pupuk anorganik terhadap 2,5 ton per ha dan Urea 300 kg ha-1 +
tinggi tanaman jagung manis pada umur 28 SP36 100 kg ha-1 + KCl 50 kg ha-1 pada
hst. Pada perlakuan vermikompos pengamatan umur 42 hst hal tersebut
penambahan pupuk 2,5 ton ha-1 + Urea dimungkinkan karena unsur hara yang
300 kg ha-1 + SP36 100 kg ha-1 + KCl 50 kg terdapat di tanah pada umur tanaman 42
ha-1 menghasilkan tinggi tanaman yang hst telah terurai dengan sempurna baik
lebih baik dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik vermikompos maupun pupuk
lainya. Pupuk anorganik memiliki sifat cepat anorganik sehingga tanaman mampu
di serap oleh tanaman diaplikasikan sesuai menyerap unsur hara dalam tanah secara
dengan dosis rekomendasi sehingga maksimal pada umur tersebut.
tanaman dapat dengan cepat menyerap Sifat dari pupuk organik yaitu slow release
unsur hara yang di perlukan untuk proses (lambat dalam penyerapannya)
pertumbuhan. Perlakuan vermikompos 2,5 membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
ton per ha dan Urea 300 kg ha-1 + SP36 menyediakan unsur hara bagi tanaman.
100 kg ha-1 + KCl 50 kg ha-1 pada umur 28 Kandungan unsur hara pupuk vermikompos
hst memperoleh hasil yang lebih baik. Hasil
60

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 57 - 62

yang lengkap dan tersedia secara slow oleh luas daun (Sitompul dan Guritno,
release akan membantu menambah dan 1995). Daun merupakan tempat dimana
memenuhi kebutuhan unsur hara yang di tanaman dapat merubah hasil penyerapan
butuhkan tanaman ketika pupuk anorganik cahaya dan energi menjadi biji dan hasil
yang diberikan hanya setengah dari dosis panen (Kuruseng 2010) sehingga peran
yang dianjurkan (Made 2010). Parameter daun bagi pertumbuhan tanaman sangatlah
Luas daun digunakan sebagai parameter penting. Ketika daun tanaman tumbuh
pengamatan dikarenakan untuk mengetahui dengan sempurna maka kemungkinan akan
laju fotosintesis per satuan tanaman, pada berbanding lurus dengan hasil panen
banyak kasus ditentukan sebagian besar nantinya.

Tabel 1 Rerata Tinggi Tanaman Jagung Manis Akibat Interaksi Perlakuan Vermikompos
dengan Dosis Pupuk Anorganik pada Umur 28 HST
Rerata Tinggi Tanaman (cm)
-1
Vermikompos (ton ha ) -1 Urea 75 kg ha Urea 150 kg ha-1 Urea 300 kg ha-1
SP36 25 kg ha-1 SP36 50 kg ha-1 SP36 100 kg ha-1
KCl 12,5 kg ha-1 KCl 25 kg ha-1 KCl 50 kg ha-1
2,5 30,12 a 30,32 a 45,55 d
5 37,28 abc 39,78 bcd 39,90 bcd
10 30,83 ab 39,63 bcd 35,67 abc
BNT 5% 8,95
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT pada taraf
5%; HST = Hari Setelah Tanam.

Tabel 2 Rerata Luas Daun Tanaman Jagung Manis Akibat Interaksi Perlakuan Vermikompos
dengan Dosis Pupuk Anorganik pada Umur 42 HST
Rerata Luas Daun (cm2)
Vermikompos (ton ha-1) Urea 75 kg ha-1 Urea 150 kg ha-1 Urea 300 kg ha-1
SP36 25 kg ha-1 SP36 50 kg ha-1 SP36 100 kg ha-1
KCl 12,5 kg ha-1 KCl 25 kg ha-1 KCl 50 kg ha-1
2,5 1384,98 a 1526,70 ab 2394,93 bcd
5 2192,15 abcd 2508,52 cd 1605,72 abc
10 2229,95 abcd 2872,87 d 1654,97 abc
BNT 5% 985,7
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT pada taraf
5%; HST = Hari Setelah Tanam.

Tabel 3 Rerata Indeks Luas daun Tanaman Jagung Manis Akibat Interaksi Perlakuan
Vermikompos dengan Dosis Pupuk Anorganik Pada Umur 42 HST
Rerata Indeks Luas daun
Vermikompos (ton ha-1) Urea 75 kg ha-1 Urea 150 kg ha-1 Urea 300 kg ha-1
SP36 25 kg ha-1 SP36 50 kg ha-1 SP36 100 kg ha-1
KCl 12,5 kg ha-1 KCl 25 kg ha-1 KCl 50 kg ha-1
2,5 0,58 a 0,64 ab 1,00 bcd
5 0,91 abcd 1,05 cd 0,67 abc
10 0,93 abcd 1,44 d 0,69 abc
BNT 5% 0,41
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT pada taraf
5%; HST = Hari Setelah Tanam.
61

Sari, dkk, Respon Pertumbuhan Tanaman...

Indeks Luas Daun Bobot Kering Total Tanaman


Berdasarkan analisi ragam Tabel 3 Hasil analisis ragam tabel 4
menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi
nyata antara pemberian vermikompos nyata antara pemberian vermikompos
dengan dosis pupuk anorganik terhadap dengan pupuk anorganik terhadap berat
indeks luas daun tanaman jagung pada kering total tanaman jagung manis pada
umur 42 hst. Pada perlakuan vermikompos umur 56 hst. Bobot kering total tanaman
5 ton ha-1 dengan penambahan Urea 150 kg pada pengamatan umur 56 hst perlakuan
ha-1 + SP36 50 kg ha-1 + KCl 25 kg ha-1 vermikompos 5 ton ha-1 dengan
menghasilkan luas daun tanaman yang penambahan pupuk anorganik Urea 150 kg
lebih baik dibandingkan dengan perlakuan ha-1 + SP36 50 kg ha-1 + KCl 25 kg ha-1
vermikompos 2,5 ton Ha + Urea 75 kg ha-1 memperoleh hasil yang lebih baik di
+ SP36 25 kg ha-1 + KCl 12,5 kg ha-1. bandingkan dengan perlakuan 2,5 ton Ha +
Fotosistesis yang terjadi pada daun akan Urea 75 kg ha-1 + SP36 25 kg ha-1 + KCl
berpengaruh pula terhadap hasil asimilat 12,5 kg ha-1 hal tersebut terjadi diduga
dan dapat dilihat pada parameter indeks karena bobot kering tanaman sangat erat
luas daun. Semakin Luas permukaan daun hubungannya dengan indeks luas daun,
akan memungkinkan tanaman untuk dimana berat kering tanaman akan
menyerap cahaya matahari lebih optimal bertambah seiring dengan meningkatnya
sehingga berpengaruh pula terhadap nilai indeks luas daun. Pada perlakuan
proses fotosintesis. Indeks luas daun tersebut secara umum 5 ton ha-1 dan Urea
didapatkan dari luas daun. Indeks luas daun 150 kg ha-1 + SP36 50 kg ha-1 + KCl 25 kg
menggambarkan ukuran aparat fotosintesis ha-1 mampu meningkatkan indeks luas daun
tanaman,yaitu yang merefleksikan sehingga bobot kering total tanaman juga
kapasitas produktivitas aktual tanaman meningkat dan bobot kering berpengaruh
dalam menghasilkan fotosintat yang pada pula terhadap parameter komponen hasil.
akhirnya berpengaruh terhadap Kecukupan kebutuhan tanaman terhadap
peningkatan pertumbuhan dan unsur pertumbuhan akan merangsang
perkembangan tanaman yang bernilai pertambahan tinggi tanaman dan
ekonomi Saragih (2013). Pupuk juga pembentukan daun baru Zulkifli dan
berperan dalam proses fotosintesis dimana Herman (2012) menyatakan bahwa
pupuk sebagai salah satu penyuplai unsur pembentukan daun baru akan berakibat
hara yang dibutuhkan tanaman dalam meningkatkan jumlah daun tanaman
proses metabolisme. Menurut Bakri (2001), sehingga luas daun total yang dihasilkan
bobot biji per tanaman dan hasil biji per per tanaman meningkat dan mengarap
hektar dipengaruhi secara nyata oleh pada komponen hasil nantinya. Selain
takaran pemberian pupuk. Penambahan indeks luas daun penambahan
pupuk N sampai 225 kg ha-1 meningkatkan vermikompos juga diduga berpengaruh
bobot biji per tanaman dan hasil biji pada bobot kering total tanaman.
mencapai 8,9 ton ha-1 menjadi 12,7 ton ha-1.

Tabel 4 Rerata interaksi bobot kering total tanaman Jagung Manis Akibat Perlakuan
Penambahan Berbagai Dosis Vermikompos dan Pupuk Anorganik pada Umur 56 HST
Rerata bobot kering total Tanaman (g)
Urea 75 kg ha-1 Urea 150 kg ha-1 Urea 300 kg ha-1
Vermikompos (ton ha-1) SP36 25 kg ha-1 SP36 50 kg ha-1 SP36 100 kg ha-1
KCl 12,5 kg ha-1 KCl 25 kg ha-1 KCl 50 kg ha-1
2,5 62,10 a 67,18 ab 87,92 bc
5 80,47 abc 78,42 abc 92,88 c
10 81,10 abc 93,65 c 66,23 ab
BNT 5% 23,26
Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT pada taraf
5%; HST = Hari Setelah Tanam.
62

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 57 - 62

berdasarkan Penelitian Zainudin 2005 Sifat Fisik Inceptisol Dan Hasil


menjelaskan dimana dalam penelitian Jagung (Zea Mays.L). Agrista 5(2):
tersebut pengaplikasian pupuk kotoran 114-120.
cacing (vermikompos) berpengaruh relatif Hayati.M.,Erlita Hayati Dan Denni
lebih baik terhadap pertumbuhan tanaman Nirfandi.2011. pengaruh pupuk
jagung manis dibandingkan dengan organik dan Anorganik terhadap
perlakuan pupuk kandang ayam, sapi, pertumbuhan beberapa verietas
kambing maupun pupuk anorganik NPK jagung manis di lahan
serta tanpa pemberianpupuk. Hal tersebut Tsunami.Journal Floratek 6(2):74-80.
sesuai dengan penelitian (Sirappa dan Kresnatita.S., Koesriharti., Mudji
Razak 2007) Hasil penelitian menunjukkan Santoso. 2013. Pengaruh Rabuk
bahwa pemberian vermikompos untuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan
memperbaiki sifat fisik tanah dapat Hasil Tanaman Jagung Manis.
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hal Indonesian Green Technology
ini di tunjukkan dengan data rerata tinggi Journal 2(1) : 13-16.
tanaman, jumlah daun, bobot kering total Kuruseng.H dan Muh Askari Kuruseng.
tanaman yang lebih baik. Pertumbuhan 2008. Produksi
berbagai Varietas Tanaman Jagung
KESIMPULAN Pada Dua Dosis Pupuk Urea. Jurnal
Agrisistem 4(1):12-14.
Terdapat interaksi nyata antara Made.U.2010. Respons Berbagai Populasi
pemberian pupuk vermikompos dengan Tanaman Jagung Manis (Zea Mays
pupuk anorganik. Pada parameter Saccharata Sturt.) Terhadap
pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, luas Pemberian Pupuk Urea. Jurnal.
daun, indeks luas daun, bobot kering total Agroland 17 (2) : 138 – 143.
tanaman. Pertumbuhan tanaman terbaik Saragih,D., Herawati Hamim & Niar
pada pada perlakuan vermikompos 5 ton Nurmauli. 2013. Pengaruh Waktu
ha-1 dengan penambahan pupuk anorganik dan Dosis Terhadap Pemberian
Urea 150 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 Pupuk Urea Dalam Meningkatkan
kg ha-1. Dengan perlakuan vermikompos 5 Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
ton ha-1 dan penambahan pupuk anorganik Jagung Manis (Zea Mays.L). Jurnal
Urea 150 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 Agrotek Tropika 1(1):50-54
kg ha-1 menghasilkan luas daun dan bobot Sirappa, M. P. dan N. Razak. 2007. Kajian
kering total tanaman lebih baik dan tidak Penggunaan Pupuk Organik dan
berbeda nyata dengan vermikompos 10 ton Anorganik Terhadap Pertumbuhan
ha-1 dan penambahan pupuk anorganik dan Hasil Padi Sawah. Journal.
Urea 150 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1, KCl 25 Agrivigor 6(3): 219-225.
kg ha-1. Penggunaan pupuk organik Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995.
vermikompos dengan dosis 5 ton ha-1 perlu Analisis Pertumbuhan Tanaman.
diimbangi dengan penggunaan pupuk Gadjah Mada University Press.
anorganik sebesar Urea 150 kg ha-1, SP36 Yogyakarta.
50 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1. Zainudin. 2005. Respon Tiga Varietas
Jagung Manis Terhadam Perlakuan
Pupuk Organik. Jurnal Gama 1(1):69-
DAFTAR PUSTAKA 75.
Zulkifli dan Herman. 2012. Respon Jagung
Badan Pusat Statistik. 2014. Data Badan Manis (Zea Mays Saccharata Stut )
Pusat Statistik Tentang jagung manis. Terhadap Dosis Dan Jenis Pupuk
http: //www .bps. go.id/tnmn_pgn.php. Organik. Jurnal Agroteknologi 2(2):
Bakri. 2001. Pengaruh Lindi Dan Kompos 33-36.
Sampah Kota Terhadap Beberapa

Anda mungkin juga menyukai