Anda di halaman 1dari 5

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

ISSN: 2643-671X

Artikel Penelitian Jurnal Penelitian Pertanian dan Hortikultura

Pengaruh Pupuk Organik Cair Pasar Tradisional Terhadap Produksi dan Kualitas
Gizi Defoliasi Setaria Splendida Stapf

Eko Hendarto1*, Harwanto2, Bahrun3, Nur Hidayat4 dan Adi Fathul Qohar5

*
Penulis yang sesuai
Eko Hendarto, Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman,
Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman,
1,2,3,4,5 Purwokerto – Indonesia.
Purwokerto – Indonesia
Dikirim: 30 April 2020; Diterima: 15 Juni 2020; Diterbitkan: 25 Juni 2020

Abstrak
Jumlah sampah organik dari pasar tradisional cukup banyak dan berpotensi mencemari lingkungan. Limbah tersebut umumnya dibuat menjadi kompos, namun melalui teknologi sederhana dapat dibuat pupuk organik cair yang dapat diaplikasikan untuk pakan

tanaman. Rumput setaria splendida Stapf merupakan salah satu tanaman pakan unggulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pakan ternak Setaria splendida Stapf yang dipupuk dengan pupuk organik cair limbah pasar tradisional pada

berbagai umur panen. Perlakuan berupa 3 (tiga) dosis pupuk organik cair dicampur air yaitu 1:1, 1:2 dan 1:3 (pupuk organik cair: air) dan umur panen 35, 40 dan 45 hari. Ulangi 3 kali. Luas tanah 1 x 2 meter persegi. Desain penelitian adalah Rancangan Acak

Lengkap. Variabel yang diteliti adalah produksi hijauan segar, kadar bahan kering, kadar protein kasar, kadar lemak kasar dan kadar serat kasar. Data dianalisis dengan analisis varians, jika ada pengaruh dilanjutkan dengan uji regresi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa umur panen semakin tua, produksi hijauan segar semakin banyak dan kualitas nutrisi Setaria splendida Stapf semakin menurun sedangkan dosis pupuk organik cair semakin pekat, produksi hijauan segar dan kualitas semakin baik. Produksi

hijauan hijauan segar terbanyak diperoleh pada umur panen 45 hari dan laju pengenceran 1:1, sedangkan kualitas hijauan terbaik diperoleh pada umur lebih muda (35 hari) dengan dosis pupuk organik cair dengan perbandingan 1:1. Data dianalisis dengan

analisis varians, jika ada pengaruh dilanjutkan dengan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen semakin tua, produksi hijauan segar semakin banyak dan kualitas nutrisi Setaria splendida Stapf semakin menurun sedangkan dosis pupuk

organik cair semakin pekat, produksi hijauan segar dan kualitas semakin baik. Produksi hijauan hijauan segar terbanyak diperoleh pada umur panen 45 hari dan laju pengenceran 1:1, sedangkan kualitas hijauan terbaik diperoleh pada umur lebih muda (35 hari)

dengan dosis pupuk organik cair dengan perbandingan 1:1. Data dianalisis dengan analisis varians, jika ada pengaruh dilanjutkan dengan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen semakin tua, produksi hijauan segar semakin banyak dan

kualitas nutrisi Setaria splendida Stapf semakin menurun sedangkan dosis pupuk organik cair semakin pekat, produksi hijauan segar dan kualitas semakin baik. Produksi hijauan hijauan segar terbanyak diperoleh pada umur panen 45 hari dan laju pengenceran

1:1, sedangkan kualitas hijauan terbaik diperoleh pada umur lebih muda (35 hari) dengan dosis pupuk organik cair dengan perbandingan 1:1. produksi hijauan segar semakin banyak dan kualitas nutrisi Setaria splendida Stapf semakin menurun sedangkan dosis

pupuk organik cair semakin pekat, produksi hijauan segar dan kualitas semakin baik. Produksi hijauan hijauan segar terbanyak diperoleh pada umur panen 45 hari dan laju pengenceran 1:1, sedangkan kualitas hijauan terbaik diperoleh pada umur lebih muda (35 hari) dengan dosis pupuk or

pengantar jumlahnya dapat mencapai jumlah yang sangat besar berpotensi


Setiap daerah memiliki pasar tradisional yang pada umumnya mengganggu kehidupan manusia, namun disisi lain limbah melalui
kegiatannya menghasilkan sampah organik dalam jumlah besar teknologi pengolahan juga dapat menunjang kehidupan manusia
dan berpotensi mencemari lingkungan. Pada umumnya sampah diantaranya dibuat menjadi pupuk organik cair untuk budidaya tanaman.
organik dibuat menjadi kompos yang sudah banyak diaplikasikan Tanaman hijauan yang menghasilkan hijauan, kualitasnya dipengaruhi
[1]. Namun dengan teknologi fermentasi sampah organik pasar oleh umur panen [10,11]. Hijauan yang dihasilkan berupa daun, batang
tradisional, pupuk organik cair dapat dilakukan sebagai upaya de- dan ranting muda yang dapat diberikan untuk pakan. Berkaitan dengan
diversifikasi pemanfaatannya [2]. Keberhasilan penggunaan hal tersebut, umur panen akan menentukan daya dukung dan daya
pupuk organik cair dari limbah organik pasar tradisional akan dukung ternak. Variabel daya dukung dan daya dukung dapat dilihat dari
meningkatkan manfaat bagi kehidupan manusia, khususnya di produksi hijauan segar dan kualitas hijauan yang meliputi kadar bahan
sektor pertanian. Dampak negatif sampah organik pasar kering, kadar serat kasar, kadar protein kasar dan kadar lemak kasar [5].
tradisional dapat menghasilkan manfaat yang nyata. Keuntungan Berkaitan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang
penggunaan pupuk organik cair dalam kegiatan pertanian adalah produksi dan kualitas hijauan hijauan segar dari rumput Setaria splendida
unsur haranya mudah diserap oleh tanaman dan mudah Stapf yang dipupuk dengan pupuk organik cair, sampah organik pasar
digunakan [4]. tradisional yang dipanen pada berbagai umur tanaman.

Pada umumnya pupuk cair sebagai unsur organik memiliki kandungan kimia Bahan dan metode
yang rendah, namun unsur haranya baik untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Penelitian eksperimental dengan bahan tanaman rumput Setaria
Keuntungannya adalah jika ada kelebihan unsur hara di dalam tanah, tanaman splendida Stapf yang dipupuk dengan pupuk organik cair, sampah
mampu mengatur penyerapannya [7]. Kemampuan ini, menurut Hendarto, dkk organik pasar tradisional dipanen pada berbagai umur tanaman.
(2018), juga terdapat pada pupuk organik cair dari limbah pasar tradisional Rancangan Acak Lengkap digunakan pada 2 (dua) faktor yaitu dosis
yang banyak ditemukan di berbagai tempat, terutama di Indonesia. Jika dapat pupuk organik cair dicampur air (1:1, 1:2 dan 1:3) dan umur panen
populer dan menguntungkan secara ekonomi, maka akan memberikan manfaat (35, 40 dan 45 hari). Perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali, dalam
yang tinggi bagi kehidupan manusia [8]. Menurut Hendarto dkk, jumlah 27 petak berukuran 1 x 2 meter persegi. Berdasarkan uji
(2011), berdasarkan pengamatan sampah organik pasar tradisional, kualitas pupuk organik cair, pasar tradisional

J Agri Horti Res, 2020 www.opastonline.com Jilid 3| Edisi 2 | 38


limbah tersebut relatif sangat rendah yaitu kandungan nitrogen 0,038 produksi tanaman pakan terutama rumput Setaria splendida Stap
persen, kandungan fosfor 81,748 ml/liter sedangkan kandungan [16,17]. Terkait pemanfaatan lebih lanjut sampah organik pasar
kalium 0,134 persen. Permohonan penggunaan pupuk organik cair, tradisional ini, tidak hanya dapat dimanfaatkan melalui pengomposan
sampah organik pasar tradisional bercampur air di wilayah studi saja (Hendarto, dkk, 2018) atau pakan segar (Okaraonye dan Ikewuchi,
tercantum pada [Tabel 1]. 2009), namun diversifikasi melalui pupuk organik cair menjadi salah satu solusi
yang dapat dikembangkan secara khusus dalam budidaya tanaman pakan
Tabel 1: Penggunaan Dosis Campuran Pupuk Cair dan Organik [2,18,19]. Meskipun pada umumnya pupuk organik cair memiliki kadar
penyusun yang relatif rendah, namun dalam upaya pemanfaatan sumber daya
nomor Merawat- Cairan Air NS Luas
alam yang terbuang dan mengurangi tingkat pencemaran lingkungan perlu
ment Organik campuran jumlah menggunakan

disosialisasikan penggunaannya [9,20,21].


Kode Pupuk cairan
Pasar pupuk Produksi hijauan segar rumput Setaria splendida Stapf mengalami
limbah
peningkatan sejak dipanen pada umur 35 hari hingga 45 hari. Umur
35 hari rata-rata produksi 1,59 kg per petak (2 meter persegi), pada
1 C-1 (1:1) 0, 30 liter 0,30 liter O,6 liter 2 m2 umur 40 hari sebanyak 1,74 kg dan umur 45 hari sebanyak 2,05 kg.
2 C-2 (1:2) 0,20 liter 0,40 liter 0,6 liter 2 m2 Semakin tua umur tanaman, semakin rata-rata produksinya
3 C-3 (1:3) 0,15 liter 0,45 liter 0,6 liter 2 m2 [17]. Interval produksi tertinggi diperoleh antara umur 40 hari sampai
dengan 45 hari yaitu sebesar 0,31 kg. Hal ini terjadi karena semakin
Variabel yang diteliti adalah produksi hijauan segar dan kualitas banyak akar tanaman sehingga semakin banyak unsur hara yang diserap
nutrisi yang meliputi kadar bahan kering, kadar serat kasar, kadar tanaman untuk menghasilkan fotosintesis dengan mendapatkan energi
protein kasar dan kadar lemak kasar. Tata cara kerjanya meliputi yang banyak [6]. Semakin tua umur tanaman potensi peningkatan
pengolahan tanah, penanaman Setaria splendida Stapf, pemupukan produksi semakin tinggi, namun pada umur tertentu terjadi kondisi
pupuk organik cair sesuai takaran yang telah ditentukan. Pada umur penurunan produksi akibat penuaan tanaman dan kematian.
35 hari, panen 9 petak, produksi hijauan segar dicatat, sampel hijauan Pada perlakuan dosis pupuk organik cair menunjukkan [Tabel 2]
diambil sekitar 100 gram dan dianalisis di laboratorium untuk diukur semakin banyak penambahan air rata-rata tingkat produksi hijauan
kualitasnya. Hal ini dilakukan lagi pada umur 40 hari dan 45 hari. segar semakin menurun meskipun penurunannya tidak terlalu
Kegiatan penelitian berlangsung pada defoliasi 1 dan 2. Data yang mencolok. Pada campuran 1:1 dengan kondisi pupuk cair paling pekat
diperoleh merupakan data rata-rata dari 2 defoliasi, dianalisis rata-rata produksi hijauan segar adalah 1,83 kg, pada campuran 1:2
berdasarkan Rancangan Acak Lengkap dan pengaruhnya dilanjutkan 1,82 kg dan pupuk organik cair paling encer yaitu 1:3 rata-rata
dengan uji regresi. produksinya adalah 1,71 kg. Kondisi tersebut menunjukkan semakin
terjadinya pengenceran air, sehingga mengakibatkan penurunan rata-
Hasil dan Diskusi rata produksi hijauan rumput segar Setaria splendida Stapf [23].
Kondisi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di pekarangan terbuka tanpa naungan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan
Hasil uji kualitas lahan yang telah dilakukan menunjukkan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap produksi hijauan rumput segar
kandungan nitrogen 48,15 ppm (sangat tinggi), P2O5 tersedia Setaria splendida Stapf. Pada perlakuan umur panen antara 35 hari
0,28 ppm (sangat rendah) dan K2O tersedia 0,49 me persen sampai dengan 45 hari dan pemberian pupuk organik cair dari limbah
(sedang). Di sisi lain, kandungan nutrisi pupuk organik cair relatif pasar tradisional dari pekat menjadi encer, tidak memberikan kondisi
rendah. Kelas tekstur lempung dengan fraksi pasir sebanyak yang maksimal pada setiap perlakuan. Namun kombinasi perlakuan
23,36%, fraksi debu 19,5% dan liat 57,14%, derajat keasaman pencampuran pupuk organik cair dengan air dengan perbandingan
tanah 6,01. 1:1 dengan umur panen 45 hari, telah memberikan tingkat produksi
Berdasarkan pengujian kualitas lahan menunjukkan bahwa tingkat keasaman hijauan segar rumput Setaria splendida Stapf tertinggi yaitu sebanyak
lahan penelitian dalam kondisi normal, struktur tanah dan kandungan nitrogen 2,2 kg per petak. atau 1,1 kg per meter persegi = 99.000 kg per hektar
menunjukkan kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan per tahun.
produksi hijauan. Tanaman Setaria splendida Stapf memiliki kemampuan
tumbuh yang luas pada berbagai kondisi [15]. Hal ini mendukung penerapan Pengaruh Umur Panen dan Dosis Pupuk Organik Cair Pasar
penggunaan pupuk organik cair dalam budidaya tanaman. Tradisional Terhadap Bahan Kering Hijauan Setaria splendida
Stapf
Pengaruh Umur Panen dan Dosis Pupuk Organik Cair
Pasar Tradisional Terhadap Produksi Hijauan Segar Panen Setaria splendida Stapf menunjukkan data bahwa semakin tua
Setaria splendida Stapf panen, tingkat bahan kering semakin meningkat [Tabel 2], sedangkan
Rumput Setaria splendida yang dipanen pada interval panen 35-45 aplikasi pupuk organik cair dari sampah organik pasar tradisional dalam
hari, dan dipupuk dengan pupuk organik cair dari limbah pasar budidaya menunjukkan bahwa semakin terkonsentrasi juga menunjukkan
tradisional menghasilkan produksi rata-rata 1,79 kg hijauan segar semakin tinggi tingkat bahan kering [7]. Hasil analisis laboratorium nutrisi
pada 2 meter persegi atau rata-rata per meter persegi 0,895 kg = menunjukkan rata-rata bahan kering Setaria splendida Stapf adalah 15,02
8.055 kg per meter persegi per tahun = 80.055 kg per hektar persen, dinyatakan dalam kisaran 13,59 - 16,42 persen. Hasil yang dicapai
per tahun. Jumlah produksi cukup baik pada pelaksanaan 2 0,03 persen lebih tinggi dibandingkan penelitian Hendarto, dkk., (2019)
kali defoliasi awal. yang menunjukkan kandungan bahan kering Setaria splendida Stapf
Mencermati produksi hijauan yang ada, aplikasi pupuk sebesar 14,99 persen. Hal ini terjadi karena perbedaan perlakuan,
organik cair dari limbah pasar tradisional, selain dapat sedangkan pada prinsipnya perbedaan tersebut tidak menimbulkan
menurunkan tingkat pencemaran, ternyata bermanfaat bagi kondisi yang mencolok.

J Agri Horti Res, 2020 www.opastonline.com Jilid 3| Edisi 2 | 39


Meja 2: Produksi Hijauan Segar dan Hijauan Berkualitas *) Setaria meningkatkan produksi bahan kering hijauan Setaria splendida Stapf dan
splendida Stapf meningkatkan kapasitas ternak.

Merawat- Segar tikar kering- Mentah lemak kasar Mentah


ment Produk- ter (%) Protein (% DM) Serat
Pengaruh Umur Panen dan Dosis Pupuk Organik Cair Pasar
tion (kg) (% DM) (% DM) Tradisional Terhadap Kadar Protein Kasar Setaria splendida
Stapf
Rumput hijauan Setaria splendida Stapf sebagai tanaman hijauan
D35 L1 1,64a) 14,81b) 9,36c) 3,28 hari) 29,02e)
tropis memiliki kandungan protein kasar rata-rata 8,61 persen karena
D35 L2 1,64a) 14,22 b) 9,10c) 3,11 hari) 29,70 e) berbagai perlakuan umur panen dan dosis pupuk organik cair pasar
D35 L3 1,49 a) 14,26 b) 9,25c) 3,36 hari) 29,58 e) tradisional [28][Tabel 2]. Fitriana, dkk. (2017) menyatakan bahwa
kandungan protein kasar rumput Setaria splendida Stapf secara
D40 L1 1,68a) 15,50 b) 8,81c) 3,02 hari) 31,15 e)
umum sekitar 8,82 persen dari kandungan bahan kering, sedangkan
D40 L2 1,88a) 14,89 b) 8,31c) 3,58 hari) 31,31 e) penelitian Hendarto, dkk. (2019) pada rumput yang sama kandungan
D40 L3 1,65a) 14,73 b) 7,89c) 3,35 hari) 31,06 e) protein kasarnya adalah 5,48 persen [5,25]. Kandungan nitrogen
limbah pupuk organik cair pasar tradisional memberikan kontribusi
D45 L1 2,20f) 15,86 b) 8,26c) 3,46 hari) 31,26 e)
terhadap hasil yang ada [4]. Meskipun kandungan hara nitrogen
D45 L2 1,95f) 15,66 b) 8,49c) 3,61 hari) 32,49 e) dalam pupuk organik rendah, hal tersebut telah mendukung
D45 L3 2,00 f) 15,28 b) 8,01c) 3,53 hari) 32,68 e) pertumbuhan dan produksi tanaman termasuk kandungan protein
dari hijauan [27,29].
MENEGASKAN- 1,79 15,02 8,61 3,37 30,92
Terkait dengan hasil pada [Tabel 2] yang menunjukkan perlakuan yang
USIA
menghasilkan kandungan protein kasar tertinggi adalah rumput yang
Catatan: *) Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas
dipanen pada umur 35 hari dan diberi pupuk organik cair limbah pasar
Peternakan, UnsoD, D (35, 40 dan 45) = umur panen 35, 40 dan 45
tradisional dicampur air dengan perbandingan 1:1 yaitu 9,36 persen,
hari, L (1, 2, dan 3) = campuran pupuk organik cair dengan air dengan
sedangkan kandungan protein kasar terendah pada umur panen 45 hari
perbandingan 1:1, 1:2 dan 1:3 Superscript dengan huruf yang sama
dan diberi pupuk organik cair limbah pasar tradisional dicampur air
pada kolom yang sama tidak menunjukkan perbedaan
dengan perbandingan 1:3 yaitu 8,01 persen. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa umur panen yang lebih tua menghasilkan kadar
[Tabel 2] menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia tanaman, tinggi
protein hijauan kasar yang lebih rendah, menurut pendapat Tudsri, dkk.
tanaman semakin meningkat sehingga kandungan bahan kering juga
(2002) bahwa umur panen mempengaruhi kandungan protein kasar
meningkat [26]. Peningkatan tinggi tanaman menyebabkan beberapa
hijauan. Kandungan nitrogen pupuk juga berdampak pada kandungan
batang tanaman menjadi tua, yang pada gilirannya meningkatkan
protein kasar dari Setaria splendida Stapf menjadi lebih rendah pada
kandungan bahan kering. Rata-rata kandungan bahan kering pada panen
tingkat pengenceran yang lebih tinggi [14,20,31, 32]. Kadar protein
35 hari adalah 14,43 persen dan terus meningkat kandungan bahan
hijauan, menjadi penting sebagai pemasok bahan pakan ternak
keringnya, tertinggi pada 45 hari panen, sebanyak 15,6 persen.
[28].
Penambahan kadar bahan kering dengan interval panen 5 hari, tertinggi
Hasil analisis varians bahwa perlakuan yang ada tidak menunjukkan
antara 35 hari panen hingga 40 hari panen adalah 0,61 persen, sedangkan
perbedaan (P>0,05) kadar protein kasar Setaria splendida Stapf,
untuk panen tua hingga 45 hari meningkat 0,56 persen. Hal tersebut
sehingga perlakuan tersebut dapat diterapkan. Faktor yang perlu
dikarenakan antara umur panen 40 hari sampai dengan 45 hari terjadi
diperhatikan berkaitan dengan kualitas pupuk organik cair sehingga
penurunan berita bahan kering walaupun dengan selisih yang kecil.
perlu diperhatikan tingkat pengenceran agar kualitas hijauan yang
[Tabel 2] menunjukkan bahwa semakin banyak pupuk organik cair yang
dihasilkan sesuai dengan harapan untuk menjaga produktivitas
diberikan, semakin rendah tingkat hijauan kering. Campuran pupuk
ternak. Perbandingan pupuk organik cair dengan air pada 1:1
organik cair limbah pasar tradisional dengan air 1:1 menghasilkan rata-
merupakan dosis anjuran, sedangkan untuk umur lebih mudah
rata kadar bahan kering hijauan Setaria splendida Stapf sebesar 15,39
dipertimbangkan karena semakin tua tanaman maka kualitas hijauan
persen, menurun dengan campuran air lebih banyak menjadi 1:3, kadar
semakin berkurang [31].
bahan kering 14,76 persen. Kandungan unsur hara pupuk organik cair
pada umumnya rendah yang menyebabkan respon pada tanaman juga
Pengaruh Umur Panen dan Dosis Pupuk Organik Cair Pasar
kurang, kemudian energi yang dihasilkan tanaman juga rendah sehingga
Tradisional Terhadap Kadar Lemak Kasar Setaria splendida
kadar bahan kering hijauan dari tanaman juga rendah [13,27].
Stapf
Penggunaan pupuk organik cair dengan kadar unsur hara yang siap
Fenomena kandungan lemak kasar rumput Setaria splendida Stapf pada
diserap tanaman dimungkinkan memberikan respon pada tanaman sejak
[Tabel 2] menunjukkan bahwa rata-rata kandungan lemak kasar 3,37
diberikan, namun tanaman akan merespon setelah tanaman berumur
persen bahan kering berada pada kisaran 2,5 persen hingga 3,71 persen.
lebih dari 35 hari. .
Mencermati hal tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan yang
menunjukkan kadar lemak kasar sangat tinggi, sedangkan menurut [13].
diberikan tidak berpengaruh terhadap kadar bahan kering hijauan tanaman
Secara umum kandungan lemak kasar Setaria splendida Stapf berada
Setaria splendida Stapf. Meskipun semakin tua umur defoliasi, semakin banyak
pada kisaran di bawah 2 persen. Namun hasil penelitian tentang pupuk
kandungan bahan kering dan semakin pekat pupuk organik cair, semakin tinggi
organik cair juga menunjukkan kadar yang tinggi yaitu 2,18 persen.
kandungan bahan kering, namun interaksi tidak berpengaruh (P>0,05). Setaria
Mencermati kedua penelitian tersebut, diduga ada kontribusi dari
splendida Stapf yang dipanen pada umur 45 hari dan dipupuk dengan pupuk
penggunaan pupuk organik cair, khususnya limbah pasar tradisional [2,9].
organik cair dicampur air dengan perbandingan 1:1 telah memberikan kadar
[Tabel 2] juga menunjukkan bahwa semakin tua rumput Setaria splendida
bahan kering yang dapat dipertanggungjawabkan sebesar 15,86 persen yang
Stapf menghasilkan rata-rata kandungan lemak yang lebih tinggi, yaitu
pada dasarnya dapat
antara 3,25 persen dan 3,54 persen.

J Agri Horti Res, 2020 www.opastonline.com Jilid 3| Edisi 2 | 40


menunjukkan penambahan pengenceran telah menurunkan kadar lemak kasar. Referensi
Rendahnya kandungan hara pupuk organik cair menurut Ilieva end Vasiliva 1. Sabrina DT, MM Hanafi, AW Gandahi, MTM Muhamed, NAA
(2013) akan mempengaruhi kualitas hijauan yang dihasilkan dari tanaman Aziz (2013) Pengaruh Pupuk Campuran Organik-Anorganik
pakan. Meskipun setiap perlakuan menghasilkan kondisi yang berbeda, namun Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Fosfor Rumput Setaria
hasil analisis menunjukkan tidak adanya pengaruh perlakuan terhadap analisis (Setaria splendida). Jurnal Ilmu Tanaman Australia 7: 75-83.
kadar lemak kasar rumput Setaria splendida Stapf. Kondisi tersebut 2. Hendarto E. Muslihudin, NL Rahayu, YA Romadhon (2018)
menunjukkan bahwa umur panen yang akan diterapkan dan dosis pupuk Pengaruh Pupuk Organik Cair Terhadap Produksi Dan Daya
organik cair dari limbah pasar tradisional menjadi lebih terbuka, namun hasil Dukung Ternak Dari Rumput Setaria (Setaria splendida stapf).
tersebut dapat dijadikan pertimbangan dalam penyusunan ransum terkait Konferensi Internasional tentang Energi, Lingkungan dan
kandungan lemak kasar pada tingkat kebutuhan ternak. Sistem Informasi (ICENIS). Sekolah Pascasarjana Universitas
[7]. menyatakan bahwa pupuk organik cair yang lebih kompleks Diponegoro. Prosiding. Madauna IS (2009) Kajian Pengaruh
kandungan haranya dapat mempengaruhi aplikasi pertumbuhan, 3. Pupuk Organik Cair Lengkap Dosis Rendah Terhadap
produksi dan kualitas hijauan, namun kandungan unsurnya relatif Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung yang Diterapkan pada
lebih rendah dibandingkan dengan pupuk anorganik yang telah Pertanian Tanpa Pengolahan Tanah. Jurnal Agroland 16:
ditentukan [3,26,33,34] ]. 4. 24-32. Ilieva A, V Vasiliva (2013) Pengaruh Pupuk Organik Cair
Humat Humustim Terhadap Komposisi Kimia Hijauan Kacang
Pengaruh Umur Panen dan Dosis Pupuk Organik Cair Pasar Polong. Jurnal Bioteknologi Banat 4: 74-78.
Tradisional Terhadap Kadar Serat Kasar Setaria splendida 5. Fitriana PR, Hidayat, T Akbarillah (2017) Kualitas Gizi
Stapf Setaria spacellata dipanen berdasarkan interval stek.
Umur defoliasi yang lebih tua dari Setaria splendida Stapf sampai dengan 45 Jurnal Ilmu Peternakan Indonesia 12: 444 - 453.
hari menunjukkan kandungan serat kasar yang lebih tinggi sebesar 32,14 6. Piri I, A Tavassoli (2012) Menentukan Pengelolaan Terbaik
persen, sedangkan dosis pupuk organik cair semakin tipis dan semakin tinggi Konsumsi Pupuk Nitrogen dan Waktu Panen Hasil Hijauan
walaupun tidak mencolok, sedangkan pada perlakuan rata-rata didapatkan Millet Mutiara (Pennisetum glacum) di Wilayah Shirvan.
kandungan serat kasar sebesar 30,92 persen. Kondisi ini lebih rendah dari Jank, Jurnal Penelitian Mikrobiologi Afrika 6: 2287-2293. Bhilave
et al., (2007) yang menyatakan bahwa pada berbagai kondisi kandungan serat 7. MP, SB Nadaf, SV Bhosale, VB Nalawede (2013) Analisis
kasar Setaria splendida Stapf sebesar 31,75 persen. Rendahnya kandungan hara Nutrisi Pakan Formulasi Tanaman. Jurnal Penelitian Ilmu
pupuk organik cair kemungkinan juga mengakibatkan rendahnya kadar serat Pertanian 4: 480-483.
kasar rumput [27,30]. 8. Xiangyang L, R Guangxi, S Yan (2011) Pengaruh Pupuk Organik
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan yang Dan Pupuk Kimia Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
diberikan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap kadar serat kasar Stevia Rebaudiana Bertoni. Prosedur Energi 5: 1200-1204.
Setaria splendida Stapf. Perlakuan umur panen dan dosis pupuk 9. Hendarto E (2011) Dimensi Lingkungan Spasial Peternakan Sapi
organik cair dapat digunakan untuk mendapatkan kadar serat Perah Kabupaten Banyumas. Disertasi. Program Pascasarjana
kasar yang diinginkan. Serat kasar dari hijauan penting untuk Universitas Diponegoro. Semarang.
diketahui dalam penyiapan bahan pakan [32]. Perlakuan yang 10. 10. Wijitphan S, P Lorwilai, C Arkaseang (2009) Pengaruh
menghasilkan kadar serat kasar tertinggi adalah rumput yang Tinggi Tebang Terhadap Produktivitas dan Kualitas
dipanen pada umur 45 hari dengan pemberian pupuk cair limbah Rumput Raja (Pennisetum purpureum cv Rumput Raja) Di
organik pasar tradisional dengan perbandingan 1:3 yaitu 32,68 Bawah Pengelolaan Intensif Pupuk Nitrogen dan Irigasi.
persen dari kadar bahan kering. Namun pada dasarnya semakin Jurnal Nutrisi Pakistan 8: 1244-1250.
tua umur panen serat kasar kadarnya semakin tinggi, sedangkan 11. Wijitphan S, P Lorwilai, C Arkaseang (2009) Pengaruh Jarak
kadar serat kasar yang diinginkan dari hijauan sebagai bahan Tanam Terhadap Hasil dan Nilai Gizi Rumput Napier
pakan tidak terlalu tinggi sehingga tidak mengganggu proses (Pennisetum purpureum Schum.) Di Bawah Pengelolaan
fisiologis pencernaan hewan [5,12]. Intensif Pupuk Nitrogen dan Irigasi. Jurnal Nutrisi
[1] .Secara umum dapat dilihat bahwa semakin tinggi dosis pencampuran air dalam Pakistan 8:1240-1243.
pupuk organik cair menyebabkan kandungan hara pupuk semakin rendah [3]. 12. Greatheat H (2003) Tumbuhan Dan Ekstrak Tumbuhan Untuk
Penurunan kadar hara akibat pengenceran pupuk organik cair mengakibatkan Meningkatkan Produktivitas Hewan. Prosiding Masyarakat Gizi
penurunan pertumbuhan tanaman. Terkait dengan sampah organik pasar tradisional 62: 279-290.
yang melimpah di perkotaan, merupakan sumber pencemar, namun di sisi lain dapat 13. Kindomihou MV, A Sadou, BA Sinsin (2014) Respon
dilihat sebagai sumber daya alam yang melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk terhadap Pupuk Rumput Asli (Pennisetum polystachion
kehidupan manusia. Berbagai upaya antara lain pengomposan, namun dapat juga dan Setaria sphacelata) dan Legum (Tephrosia
digunakan melalui pupuk cair dalam budidaya tanaman termasuk tanaman pakan pedicellata) Savannah di Benin Sudan. Pertanian,
sehingga sampah organik pasar tradisional juga memiliki nilai ekonomis untuk Kehutanan dan Perikanan 3 : 142 -146.
menunjang kehidupan manusia. 14. Santana JAA, Daher RF, Ponciano NJ, Santos MMP, Viana AP,
dkk. (2018) Pupuk Nitrogen dan Fosfat pada Rumput Gajah
Kesimpulan untuk Pemanfaatan Energi. Jurnal Penelitian Pertanian Afrika
Kesimpulan yang dapat diperoleh berdasarkan uraian di atas 13: 806-813.
menunjukkan bahwa tanaman rumput Setaria splendida Stapf 15. Rahman MM, M Tateyama, M Niimi, RB Abdullah, WE Wan
menunjukkan produksi lebih banyak pada umur panen hingga 45 hari Khadijah, dkk. (2013) Perubahan Oksalat dan Beberapa
dengan penggunaan dosis pupuk organik cair pasar tradisional dicampur Konsentrasi Mineral Setaria sphacelata Dalam Kondisi
air dengan perbandingan 1 : 1 untuk menghasilkan nutrisi berkualitas baik Tebang dan Tanpa Pemotongan. Jurnal Ilmu Biologi Pakistan.
yang mendukung perkembangan ternak ruminansia[1-36]. 16. Hendarto E dan Suwarno (2017) Aplikasi Pupuk Cair
Berbahan Sampah Organik Pasar Tradisional pada

J Agri Horti Res, 2020 www.opastonline.com Jilid 3| Edisi 2 | 41


Pertumbuhan Rumput Setaria (Setaria splendida stapf). Jacq.) Aksesi Plasma Nutfah. Jurnal Internasional
Konferensi Internasional tentang Energi, Lingkungan dan Penelitian Lingkungan dan Pertanian 2: 142-146.
Sistem Informasi (ICENIS). Sekolah Pascasarjana Universitas 30. Johnson CR, Reiling BA, Mislevy P, Hall MB (2001) Pengaruh
Diponegoro. Prosiding. Pemupukan Nitrogen dan Tanggal Panen Terhadap Hasil,
17. Jank L, KH Quesenberry, LE Sollenberger, DS Wofford, PM Kecernaan, Fraksi Serat dan Protein Rumput Tropis. Jurnal
Lyrene (2007) Pemilihan Sifat Morfologi Untuk Meningkatkan Ilmu Hewan 79: 2439-2448.
Karakteristik Hijauan Tumbuhan Setaria sphacelata di Florida. 31. Tudsri, S., ST Jorgensen, P. Riddach dan A. Pookpakdi, 2002.
Jurnal Penelitian Pertanian Selandia Baru 50: 73-83. Pengaruh Tinggi Tebang dan Tanggal Penutupan Musim Kering
18. Okaraonye CC, JC Ikewuchi (2009) Nutrisi dan Antinutrisi Terhadap Hasil dan Kualitas Lima Kultivar Rumput Napier di
Pennisetum purpureum (Schumach). Jurnal Nutrisi Thailand. Padang Rumput Tropis. Jil. 36: 248 – 252.
Pakistan 8: 32-34. 32. 32. Shahraki E, Saravani M (2013) Kajian Pengaruh Urea
19. Wen L, SK Dong, YY Li, C Pulver, XY Li, dkk. (2013) Variasi dan Molase Terhadap Nilai Gizi Silo Hijauan Nut Grass
Komposisi Botani, Produksi Hijauan dan Nilai Gizi (Cyperus rotundus) Wilayah Sistan. Jurnal Penelitian
Sepanjang Gradien Degradasi Padang Rumput di Daerah Internasional Ilmu Terapan dan Dasar 6: 1793-1800.
Alpine Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. Jurnal Internasional 33. Novo AAC, RF Daher, GA Gravina, ES Costa, J Ogliari, dkk.
Eksperimental Botani 82: 45-54. (2016) Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan Kalium Terhadap
20. 20. Paskalis T, BB Koten, R Wea, JS Oematan, B Ndoen Sifat Morfo-Agronomi Genotipe Rumput Gajah Tiga
(2016) Pertumbuhan dan Produksi Hijauan Rumput Setaria (Pennisetum purpureum Schum) Terhadap Produksi
(Setaria sphacelata) Pada Berbagai Tingkat Pupuk Organik Cair Biomassa. Jurnal Bioteknologi Afrika 15: 2411-2423.
Berbahan Kotoran Babi. Jurnal Ilmu Hewan 16: 22-27. 34. Mahdi SS, GI Hassan, SA Samoon, HA Sebaliknya, SA Dar,
21. Sarwanto D, CH Prayitno (2015) Keanekaragaman dan dkk. (2010) Pupuk Hayati dalam Pertanian Organik. Jurnal
Produktivitas Hijauan Adat di Bekas Tambang Batu Kapur Fitologi 2: 42-54.
di Gunung Karst Gombong Selatan, Jawa Tengah, 35. Karyono T, Maksudi dan Yatno (2017) Penambahan Mol Banana
Indonesia. Produksi Ternak, Jurnal Ilmiah Peternakan dan Weevil Bio Activator dan EM4 Pada Campuran Feses Sapi dan
Sumber Pakan di Tropic 17: 69-75. Sekam Kopi Terhadap Kualitas Kompos dan Pemanen
22. Indriani NP, Y Yuwariah, A Rochana, H Djuned (2015) Pengaruh Pertamanya di Setaria (Setaria splendida Stapf). . Jurnal Ilmu
Tumpangsari Jagung (Zea mays) dan Kacang Tanah (Arachis Peternakan Indonesia 12:102-111.
hypogaea) dengan Jamur Mikoriza Arbuskular (AMF) Terhadap 36. Jigme N Jayamangkala, P Sutigoolabud, J Inthasan, S
Hasil dan Kandungan Mineral Hijauan. Jurnal Nutrisi Pakistan 4: Sakhonwasee (2015) Pengaruh Pupuk Organik Terhadap
362-365. Pertumbuhan dan Hasil Brokoli (Brassica oleracea L. var
23. Guenni O, S Seiter, R Figueroa (2008) Respon Pertumbuhan Tiga italic Plenckcv Top Green). Jurnal Sistem Organik10: 9-14.
Spesies Brachiaria Terhadap Intensitas Cahaya Dan Pasokan
Nitrogen. Padang Rumput Tropis 42 : 75 -87
24. Soro D, K Ayolie, FGB Zro, TA Yeboua, HK Kouadio, dkk.
(2015) Dampak Pemupukan Organik Terhadap Produksi
Jagung (Zea mays L.) di Tanah Ferralitik Pusat – Divoire Cote
Barat. Jurnal Biologi Eksperimental dan Ilmu Pertanian 3:
556-565.
25. Hendarto E, Bahrun, N Hidayat (2019) Pengaruh Kadar
Pupuk Organik Cair Limbah Pasar Tradisional
Terhadap Produksi Dan Kandungan Gizi Rumput
Setaria. Konferensi Internasional tentang Inovasi
Hewan di Tropic (ICAIT). Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Soedirman. Prosiding.
26. Onyeonagu, CC dan Ugwuanyi (2012) Pengaruh Tinggi Tebang
dan Pemupukan Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman dan
Produksi Anakan Rumput Guinea (Panicum maximum Jacq)
Padang Rumput. Jurnal Penelitian Pertanian Afrika 7: 6401-6407.
27. Jan K, AM Sebaliknya, MV Boswal, AH Ganie (2014) Pengaruh
Pupuk Hayati dan Pupuk Organik pada Parameter Morfo-
fisiologis Terkait dengan Hasil Gabah dengan Penekanan untuk
Peningkatan Lebih Lanjut dalam Produksi Hasil Gandum (Roti
Gandum = Triticumaestivum L). Jurnal Internasional Ilmu
Pertanian dan Tanaman 7:178-184.
28. Martens SD, Tiemann TT, Bindelle J, Peters M, Lascano CE
(2012) Sumber Protein Tanaman Alternatif untuk Babi dan Ayam
di Daerah Tropis – Nilai Gizi dan Batasan: Tinjauan. Jurnal
Pertanian dan Pembangunan Pedesaan di Daerah Tropis dan Hak cipta: ©2020 Eko Hendarto. Ini adalah artikel akses terbuka yang
Subtropis 113: 101 -123 didistribusikan di bawah persyaratan Lisensi Atribusi Creative Commons, yang
29. Ramakrishnan P, C Babu, K Iyanar (2016) Analisis Komponen mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa
Utama untuk Evaluasi Rumput Guinea (Panicum maximum pun, asalkan penulis dan sumber aslinya dicantumkan.

J Agri Horti Res, 2020 www.opastonline.com Jilid 3| Edisi 2 | 42

Anda mungkin juga menyukai