Anda di halaman 1dari 6

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN HASIL PADA TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

Provision of Liquid Organic Fertilizer Against Growth and Results in Cucumber


Plants (Cucumis sativus L.)

Paul Worek, Beatrix Doodoh dan Sofia Demmassabu,


Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of concentration of liquid organic fertilizer
(POC) on growth and yield on cucumber plants. This research was carried out in
the village of Kolongan Tetempangan, Kalawat District, North Minahasa Regency
for 2 months from July to August 2018. This research was conducted using the
Completely Randomized Design method, with five treatments and four
replications, namely the concentration of liquid organic fertilizer: 0 ml POC /2l
water (P0), 2 ml POC /2l water (P1), 4 ml POC /2l water (P2), 6 ml POC /2l water
(P3) and 8 ml POC /2l water (P4). Observations were made on each plant with
observational variables, namely plant height, number of leaves, flowering time,
number of flowers, number of fruits, fruit length, fruit diameter and fruit weight.
The results showed that the administration of liquid organic fertilizer G Tonik has
not given a significant effect on the growth of cucumber plants, but it has an effect
on the production of cucumber plants in this case the fruit weight.

Keywords : concentration, liquid organic fertilizer (POC), growth, hybrid


cucumber

PENDAHULUAN Pembudidayaan mentimun


Tanaman mentimun (Cucumis meluas ke seluruh dunia, baik di daerah
sativus L) termasuk dalam tanaman beriklim panas (tropis) maupun sedang
merambat yang merupakan salah satu (sub - tropis). Di Indonesia tanaman
jenis tanaman sayuran dari keluarga labu mentimun banyak ditanam di dataran
- labuan (Cucurbitaceae). rendah (Wijoyo, 2012).
Prospek budidaya tanaman pangan dari sektor pertanian mestinya
mentimun sangat baik karena mentimun sudah mengarah pada pertanian yang
banyak digemari oleh masyarakat. mempertahankan keseimbangan
Umumnya mentimun dikonsumsi dalam lingkungan. Maka dari itu pada
bentuk olahan segar seperti acar, asinan, percobaan ini penulis menerapkan salah
salad dan lalap (Sumpeno, 2008) juga satu teknologi pertanian yang
dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik berwawasan lingkungan yaitu pertanian
dan pengobatan (Rukmana, 1994). organik dengan menggunakan pupuk
Pada percobaan ini penulis organik cair (POC). Menurut hasil
menggunakan mentimun hibrida varietas penelitian Ainun, Mardhiah dan Indra
New Oris yang mempunyai beberapa (2011) menunjukan bahwa aplikasi
kelebihan dibandingkan dengan varietas pupuk organik cair pada Tomat
lain, yaitu cocok untuk musim hujan dan berpengaruh nyata terhadap diameter
kemarau, tahan penyakit embun bulu, batang umur 15 HST dan total bobot
buah besar dan lurus, bobot per buah buah per tanaman. Pertumbuhan dan
tinggi, daging buah tebal dan padat, dan hasil terbaik diperoleh pada penggunaan
daya adaptasi luas (Purotani, 2017). pupuk organik cair 0.5 cc/l air.
Produksi mentimun dapat Selanjutnya hasil penelitian Parman
ditingkatkan dengan cara pemupukan (2007) menunjukan bahwa pemberian
yang tepat. Pemupukan perlu dilakukan POC sampai konsentrasi 4 mg/l tidak
karena kandungan hara dalam tanah mempengaruhi tinggi, basah dan berat
sudah berkurang akibat diserap oleh umbi kentang. Pemberian POC dengan
tanaman. Penggunaan pupuk anorganik konsentrasi 3 mg/l sampai 4 mg/l akan
yang tak terkendali menjadi salah satu mempengaruhi berat basah dan diameter
penyebab penurunan kualitas kesuburan umbi. Hasil tertinggi diperoleh dengan
fisik dan kimia tanah. Keadaan ini pemberian POC berkonsentrasi 4 mg/l
semakin diperparah oleh kegiatan menyebabkan berat basah tertinggi
pertanian secara terus-menerus, dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
sedangkan pengembalian ke tanah Pada penelitian ini penggunaan
pertanian hanya berupa pupuk kimia. pupuk organik belum 100%, tetapi
Hal ini menyebabkan terdegradasinya masih menggunakan pupuk anorganik
daya dukung dan kualitas tanah NPK 1/3 dari dosis anjuran. Seperti pada
pertanian sehingga produktivitas lahan hasil penelitian Hasylatun dkk (2012)
semakin menurun (Lingga dan Marsono, tentang pengaruh pemberian pupuk
2000). Untuk pemenuhan kebutuhan organik cair dan pupuk anorganik NPK
(15:15:15) terhadap pertumbuhan dan Penelitian ini menggunakan
produksi tanaman mentimun, dimana metode rancangan acak lengkap dengan
hasil penelitian menunjukan bahwa 5 perlakuan dan setiap perlakuan
pengaruh pemberian pupuk organik cair diulang 4 kali, sehingga diperoleh 20
terhadap pertumbuhan tanaman tanaman. Perlakuan yang digunakan
mentimun dipengaruhi oleh pemberian adalah sebagai berikut: P0 = 0 ml/2l
pupuk NPK (15:15:15) hanya nampak (kontrol), P1 = 2 ml/2l, P2 = 4 ml/2l,
pada variabel jumlah bunga jantan. P3 = 6 ml/2l, P4 = 8 ml/2l
Berdasarkan hal-hal diatas, maka Variabel yang akan diamati pada
penelitian pengaruh pemberian pupuk penelitian ini adalah; tinggi tanaman,
organik cair G – Tonik terhadap jumlah daun disetiap tanaman, waktu
pertumbuhan dan produksi tanaman mulai berbunga, jumlah bunga disetiap
mentimun akan dilakukan. tanaman, jumlah buah, panjang buah,
Penelitian ini bertujuan untuk diameter buah, dan berat buah.
mengetahui pengaruh pemberian pupuk Prosedur Kerja
organik cair G tonik terhadap Media tanam yang digunakan
pertumbuhan dan hasil tanaman adalah campuran tanah top soil dan
mentimun. pupuk kandang/kompos. Setiap polybag
diisi tanah 9.5 kg tanah dan 0.5 kg
METODOLOGI PENELITIAN
pupuk kandang/kompos, kemudian
Bahan dan Alat Penelitian masukan media tanam kedalam polybag
Bahan dan alat yang digunakan lalu siram hingga lembab atau basah.
antara lain benih mentimun hibrida Jarak antar polybag disusun dengan
varietas New Oris, tanah, pupuk jarak 50 cm.
kandang, pupuk organik cair (POC) G- Perendaman benih dilakukan
Tonik, pupuk NPK-DGW, cangkul, selama 24 jam kemudian pilih benih
parang, sekop, roll meter, kamera, yang terbaik. Selanjutnya pindahkan
timbangan, tali raffia, ayakan, benih kedalam lipatan handuk yang
handspayer, ajir, polybag ukuran 10 kg, sudah dibasahi dan biarkan selama 12-
alat tulis menulis, kertas label. 15 jam hingga kecambah keluar.
Penelitian ini dilaksanakan di Siapkan ajir dengan panjang 1,5
Desa Kolongan Tetempangan meter dan tancapkan satu persatu pada
kecamatan Kalawat kabupaten Minahasa polybag. Kemudian buat lubang sedalam
Utara pada bulan Juli sampai bulan 1-2 cm, lalu masukan bibit yang sudah
Agustus 2018. siap tanam kedalam media tanam dan
timbun dengan tanah, lalu siram hingga Pemanenan dilakukan sebanyak 3 kali
lembab atau basah. dengan interval 2 hari sekali. Secara
Pemberian pupuk anorganik fisik buah mentimun yang sudah sampai
dilakukan 2 kali yaitu pada 2 hari masa panen memiliki ciri buah berwarna
setelah tanam dan 15 hari setelah tanam. sama mulai dari pangkal buah sampai ke
Pemupukan yang digunakan adalah ujung buah.
dengan 1/3 dosis anjuran yaitu pupuk HASIL DAN PEMBAHASAN
NPK – DGW 15 : 15 : 15 300kg haˉ¹
Berdasarkan hasil penelitian
Penyiraman dilakukan 2 kali
menunjukan bahwa penggunaan pupuk
sehari pada musim kemarau, atau sehari
organik cair G – Tonik terhadap
sekali pada musim penghujan.
tanaman mentimun memberikan respon
Penyulaman dimulai pada usia tanam
yang berbeda-beda terhadap beberapa
memasuki umur 5 hingga 7 hari,
variabel pengamatan. Namun hasil
kemudian bersihkan tanaman dari
pengamatan menunjukkan bahwa
rumput liar dan gulma.
perlakuan pemberian pupuk organik cair
Perlakuan pupuk organik G –
tidak berpengaruh pada semua variabel
Tonik diberikan 3 kali, pada umur 5 hari
pengamatan kecuali berat buah. Tinggi
setelah tanam, 10 hari setelah tanam dan
tanaman, jumlah daun, jumlah bunga,
15 hari setelah tanam. Setiap tanaman di
waktu berbunga, jumlah buah, panjang
berikan pupuk organik cair sesuai dosis
buah, dan diameter buah tidak
perlakuan.
berpengaruh terhadap pemberian pupuk
Mentimun dipanen pada usia 40 organik cair.
sampai 45 hari setelah tanam.

Rata –Rata Pengaruh Penggunaan POC Terhadap Berat Buah


_______________________________________________
Perlakuan
Pupuk Organik Cair (ml) Rata-rata (gr)
________________________________________________
P0 (kontrol) 359.375 ab
P1 (2) 596.875 b
P2 (4) 570.750 b
P3 (6) 225.000 a
P4 (8) 489.500 b
________________________________________________
BNT 5% 260.510
________________________________________________
Tidak berpengaruhnya polusi hingga aktivitas pertanian itu
penggunaan pupuk organik cair G – sendiri. Tanaman yang kekurangan
Tonik terhadap pertumbuhan tanaman unsur hara akan menghambat
mentimun diduga tanah (top soil) yang pertumbuhannya. Pemupukan harus
digunakan untuk penanaman masih diberikan dengan dosis yang tepat,
cukup menyediakan unsur hara, karena waktu yang tepat dan cara pemberian
lahan pertanian yang digunakan sudah yang tepat. Pemupukan berimbang
pernah dilakukan aktivitas pertanian dan bertujuan untuk mencapai status tanah
dilakukan pemupukan. Hal itu dapat yang ideal untuk budidaya tanaman agar
dilihat dari tidak adanya pengaruh dari unsur hara dalam tanah terpenuhi.
perlakuan penggunaan pupuk organik Pada penelitian ini pemberian
cair dengan yang tanpa perlakuan. pupuk organik cair G - Tonik
Tanaman memerlukan unsur- berpengaruh terhadap rata-rata berat
unsur hara untuk pertumbuhan dan buah mentimun dimana hasil yang tinggi
perkembangan tanaman. Unsur-unsur dicapai pada perlakuan P1. Pada
tersebut harus dalam kondisi tersedia penelitian ini setiap tanaman hanya
sehingga dapat diserap oleh tanaman. menghasilkan rata-rata dua buah
Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan mentimun, diduga hasil fotosintesis
oleh kesuburan tanah yang baik dan disuplai ke masing-masing buah
dibatasi oleh ketersediaan unsur hara sehingga memberikan berat buah yang
yang minimum dalam tanah. Kandungan maksimal atau buah yang besar dan
unsur-unsur hara dalam tanah ini sangat mempengaruhi rata-rata berat buah
mempengaruhi kondisi tanah. Untuk mentimun. Jumlah buah dalam setiap
tanah yang mempunyai kandungan hara tanaman akan mempengaruhi pada
rendah dapat diberi pupuk agar tingkat pembagian partisi fotosintat pada
kesuburan tanah meningkat dan masing-masing buah. Jika jumlah buah
menjadikan tanah lebih subur. banyak dalam satu tanaman maka
Tanah yang kekurangan unsur diduga berat buah rendah, dibanding
hara akan sulit dijadikan sebagai media dengan jumlah buah yang sedikit dalam
tanam untuk budidaya tanaman. hal ini hanya dua buah, akan
Kekurangan unsur hara pada tanah dapat menghasilkan berat buah yang tinggi.
disebabkan banyak hal, mulai dari erosi,
KESIMPULAN DAN SARAN Rukmana, 1994. Klasifikasi dan Morfologi
Tanaman Mentimun. Diakses
Kesimpulan dari eprints.ung.ac.id. Diakses
tgl 5 Mei 2016
1. Pemberian pupuk organik cair G – Tonik
belum memberikan pengaruh terhadap Rukmana, 1994. Latar Belakang Tanaman
pertumbuhan tanaman mentimun. Mentimun (Cucumis sativus L.)
Diakses dari digilib.unila.ac.id.
2. Pemberian pupuk organik cair berpengaruh Diakses tgl 17 Juli 2018
pada produksi tanaman mentimun dalam
hal ini berat buah. Sumpeno, 2008. Prospek Budidaya Mentimun
Di Indonesia
Saran
Wijoyo, 2012. Latar Belakang Tanaman
1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut Mentimun. (Cucumis sativus L.)
dengan dosis pupuk organic cair yang Diakses dari digilib.unila.ac.id.
berbeda. Diakses tgl 17 Juli 2018
2. Perlu digunakan surfaktan pada aplikasi
pupuk organic cair G – Tonik pada
tanaman mentimun, supaya penyerapan
pupuk cair efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Ainun., Mardhiah., dan Indra. 2011.


Pemanfaatan Pupuk Organik
Cair Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Beberapa Varietas
Tomat. Jurnal. Diakses tgl 3 Juli
2018

Hasylatun dkk, 2012. Pengaruh Pemberian


Pupuk Organik Cair dan Pupuk
Anorganik NPK Terhadap
Pertumbuhan Tanaman
Mentimun (Cucumis sativus L.)
Jurnal.

Lingga dan Marsono, 2000. Penggunaan


Pupuk Anorganik pada Lahan
Pertanian.

Parman, 2007. Pemberian Pupuk Organik Cair


pada Tanaman Kentang
(Solanum tuberosum L.)

Purotani, 2017. Benih Mentimun Hibrida New


Oris. Diakses dari
http://www.purotani.com/.
Diakses tgl 1 Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai