Anda di halaman 1dari 16

EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN

PUPUK HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN


KEDELAI EDAMAME

Muhamad Fauzi Latif*, Elfarisna dan Sudirman


Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl.K.H.A.Dahlan Cireundeu Ciputat Jakarta Selatan 15419
*e-mail: fauzi.latif2@gmail.com

Diterima: 03/10/2017 Direvisi: 22/11/2017 Disetujui: 16/12/2017

Abstrak

Kedelai edamame merupakan sayuran bernilai komersial tinggi di Indonesia.


Salah satu faktor pembatas produksi kedelai edamame adalah keadaan lahan yang
mulai kritis. Pupuk hayati sebagai upaya rehabilitasi lahan dengan memanfaatkan
beberapa mikroorganisme aktif yang dapat bersimbiosis dengan tanaman legum
baik dalam hal membantu proses perombakan maupun sebagai penyedia hara di
dalam tanah. Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui efektifitas pengurangan
pupuk NPK dengan pemberian pupuk hayati Provibio terhadap budidaya
tanaman kedelai edamame (Glycine max L. Merill). Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan April sampai Juni 2016 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Jakarta, menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan empat perlakuan, yaitu P0 (NPK 100%); P1 (Provibio konsentrasi
5 ml.l-1 + NPK 50%); P2 (Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50%); dan
P3 (Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50%). Setiap perlakuan diulang enam
kali dan dilakukan di lahan petakan 2 m x 1 m dan jarak tanam 20 cm x 30 cm.
Pengambilan sampel tanaman sebanyak enam tanaman tiap petak dengan tidak
menggunakan tanaman pinggiran sebagai tanaman sampel. Hasil penelitian
menunjukkan perlakuan NPK 100% memberikan nilai tercepat untuk umur
berbunga, memberikan nilai tertinggi untuk jumlah bintil akar dan jumlah polong,
serta memberikan nilai terberat untuk berat polong per tanaman, berat polong per
petak dan konversi per ha. Perlakuan Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50%
memberikan nilai tertinggi untuk tinggi tanaman dan nilai terbanyak untuk jumlah
cabang. Sedangkan perlakuan Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50%
memberikan nilai tertinggi untuk persentase polong bernas kedelai edamame.

Kata kunci: edamame, NPK, Provibio, pupuk hayati

105
M.F. Latif, Elfarisna dan Sudirman

EFFECTIVENESS OF NPK FERTILIZER REDUCTION BY UTILIZATION


OF PROVIBIO BIOFERTILIZER TO EDAMAME SOYBEAN
CULTIVATION

Abstract

One of the limiting factors of edamame soybean production is the state of land
that is beginning to be critical. Biological fertilizers as an effort to rehabilitate the
land by utilizing several active microorganisms that can symbiosis with legume
crops both in terms of helping the process of reshuffling as well as supplying
nutrients in the soil. This study aims to determine the effectiveness of NPK
fertilizer reduction by Provibio biological fertilizer on edamame soybean
cultivation. This research was conducted in April until June 2016 in Experimental
Garden of Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Jakarta, using
Random Complete Block Design (RCBD) with four treatment, ie P0 (100% NPK);
P1 (Provibio concentration 5 ml.l-1 + 50% NPK); P2 (Provibio concentration
10 ml.l-1 + 50% NPK); and P3 (Provibio concentration 15 ml.l-1 + 50% NPK).
Each treatment was repeated six times and conducted on 2 m x 1 m land plot with
20 cm x 30 cm spacing per plant. Six plants per plot was used as experimental
plant. The results showed that 100% NPK treatment have rapidest values for
flowering age; highest values for the number of root nodules and number of pods;
and heaviest values for weight of pods per plant, weight of pods per plot and
conversion per hectare. Treatment of Provibio concentrations of 5 ml.l-1 + 50%
NPK have highest values for plant height and largest values for the number of
branches. While Provibio concentration 15 ml.l-1 + 50% NPK have highest
value for percentage of edamame soybean pods.

Keywords: Biological fertilizer, edamame, NPK, Provibio

PENDAHULUAN asal kedelai ini, kedelai sayur termasuk


tanaman tropis dan dijadikan sebagai
Kedelai (Glycine max L. Merill),
sayuran serta makanan sehat (Widati
dikenal dengan sebutan edamame di
dan Hidayat, 2012). edamame memi-
Jepang dan mau dou di China, meru-
liki nilai jual yang lebih tinggi diban-
pakan salah satu jenis kacang-kacangan
dingkan dengan kacang kedelai biasa.
yang termasuk dalam kategori tanaman
Sejak beberapa tahun terakhir usaha
sayuran (green soybean vegetable).
agribisnis edamame telah mulai
Tanaman ini merupakan salah satu
berkembang di Jember Jawa Timur
sayuran penting di Jepang, Taiwan,
melalui PT. Mitratani Dua Tujuh dan
China dan Korea. Di Jepang, negara

106 │ Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 2 Desember 2017


EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK
HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME

BUMN PT. Perhutani. Namun PT. Menurut Peraturan Kementerian


Mitratani Dua Tujuh baru mampu Pertanian yang tertera dalam SK
memproduksi edamame sekitar 2000 MENTAN No.70/Permentan/SR.140/
ton per tahun, masih jauh dari 10/2011 menyatakan bahwa pupuk
permintaan pasar luar negeri (Rufrizal, hayati adalah produk biologi aktif
2003). Pada tahun 2009, Jepang terdiri atas mikroba yang dapat
memerlukan pasokan edamame segar meningkatkan efisiensi pemupukan,
setiap tahun sebanyak 100000 ton per kesuburan, dan kesehatan tanah.
tahun. Indonesia yang diwakili PT. Pemberian pupuk hayati diharapkan
Mitratani Dua Tujuh setiap tahun dapat membantu kesuburan tanaman
mengekspor edamame segar ke Jepang sehingga meningkatkan hasil produksi
sebanyak 3000 ton (Maxi dan Adhi, pertanian. Simanungkalit (2001)
2009 cit. Kartahadimaja et al., 2010). menyebutkan tiga faktor yang
mendorong meningkatnya perhatian
Potensi lahan untuk pengembangan
terhadap aplikasi pupuk hayati di
edamame di Indonesia cukup luas.
Indonesia akhir-akhir ini, yaitu krisis
edamame bisa dikembangkan di lahan
ekonomi yang terjadi pada tahun 1997,
sawah setelah padi, lahan kering
pencabutan subsidi pupuk oleh
dataran sedang sampai tinggi (Asadi,
pemerintah pada tahun 1998, dan
2009). Namun, kandungan bahan
tumbuhnya kesadaran terhadap potensi
organik tanah-tanah pertanian di
pencemaran lingkungan melalui peng-
Indonesia terus mengalami penurunan
gunaan pupuk kimia yang berlebihan
akibat pemupukan menggunakan
dan tidak efisien.
pupuk buatan tanpa diikuti pemberian
bahan organik yang memadai (Salim, Provibio mengandung mikro-
2015). Salah satu upaya untuk mem- organisme bermanfaat antara lain
bantu meningkatkan produksi pertanian adalah bakteri penambat N2, bakteri
adalah dengan memperbaiki kondisi bintil akar, produsen hormon tumbuh,
mikrobiologis lingkungan tanaman mikroba anti bau, perombak selulosa,
dengan memanfaatkan mikroorganisme perombak lignin, dekomposer dan
spesifik lokal maupun introduksi yang bakteri anti hama. Konsentrasi reko-
dapat membantu pertumbuhan tanaman mendasi pemberian Provibio adalah
(Supriyanto dan Sulistyowati, 2011). 10 ml/l dimana pada tanaman padi,

p-ISSN : 2528 – 0201 │ 107


M.F. Latif, Elfarisna dan Sudirman

kedelai dan jagung diberikan 7 l.ha-1 ketinggian +25 m di atas permukaan


(Indonesian Center for Biodiversity and laut (dpl) dengan jenis tanah Latosol.
Biotechnology, 2012). Bahan yang digunakan dalam pene-
litian ini adalah benih edamame
Indonesian Center for Biodiversity
varietas R305, pupuk kandang sapi,
and Biotechnology (2012) juga menye-
pupuk anorganik (NPK 16:16:16),
butkan bahwa pada demplot padi
Provibio dan pestisida organik
sawah di Subang dengan penambahan

Provibio. Penelitian ini menggunakan
Provibio dan 50% rekomendasi
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
NPK menghasilkan GKP sebanyak
dengan empat perlakuan, yaitu:
6.12 ton.ha-1 dan GKG 5.69 ton.ha-1.
P0 = NPK 100% (Kontrol)
Sedangkan pada demplot kedelai di
P1 = Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 +
Pasuruan dengan perlakuan penam-
NPK 50%
bahan Provibio dan 1.5 ton kompos
P2 = Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 +
mampu menghasilkan 2.74 ton.ha-1
NPK 50%
dibandingkan dengan budidaya petani
P3 = Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 +
pada umumya yang dilakukan tanpa
NPK 50%.
penggunaan Provibio hanya meng-
hasilkan 1.92 ton.ha-1. Penelitian terdiri dari 4 perlakuan,
setiap perlakuan diulang 6 kali
Penelitian ini bertujuan untuk
sehingga terdapat 24 satuan percobaan.
mengetahui efektifitas pengurangan
Penelitian dilakukan di lahan dengan
pupuk NPK dengan pemberian pupuk
petakan berukuran 2 m x 1 m dan jarak
hayati Provibio terhadap budidaya
tanam 20 cm x 30 cm, sehingga setiap
tanaman kedelai edamame (G. max L.
bedengan terdapat 30 tanaman.
Merill).
Pengambilan sampel tanaman sebanyak
METODOLOGI PENELITIAN lima tanaman tiap petak. Parameter
yang diamati yaitu: tinggi tanaman,
Penelitian ini dilaksanakan pada
jumlah cabang, umur berbunga, jumlah
bulan April sampai Juni 2016 di kebun
bintil akar, jumlah polong, persentase
percobaan Fakultas Pertanian
polong bernas, dan berat polong.
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Lokasi penelitian berada pada

108 │ Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 2 Desember 2017


EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK
HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME

HASIL DAN PEMBAHASAN hama belalang (Valanga nigricornis)


dari ordo Orthoptera. Akibat yang
Keadaan Umum
ditimbulkan daun menjadi bolong-

Berdasarkan data iklim yang bolong. Selama penelitian dilakukan

diperoleh dari Badan Meteorologi dan pengendalian hama dengan penyem-

Geofisika Wilayah II Ciputat menun- protan pestisida organik Provibio.


jukkan bahwa pada bulan April 2016
Bunga pertama kali muncul ber-
total curah hujan 307.2 mm, rata-rata
samaan pada hampir semua perlakuan,
suhu 28.5 oC dan rata-rata kelembaban
periode berbunga berlangsung selama
82.0%. Selanjutnya pada bulan Mei
26 – 32 hari setelah tanam (HST).
2016 total curah hujan 286.4 mm, rata-
Panen berlangsung pada saat tanaman
rata suhu 28.6 oC dan rata-rata kelem-
berumur 68 HST, yaitu saat polong
baban 82.3%. Sedangkan pada bulan
masih segar dengan ciri-ciri polong
Juni 2016 total curah hujan 260.3 mm,
sudah mulai terisi penuh.
rata-rata suhu 28.0 oC dan rata-rata
kelembaban 81.0%. Selama penelitian Selama pertumbuhan terlihat secara
berlangsung kisaran ikim tersebut jelas tidak ada perbedaan penampilan
sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tumbuh yang abnormal. Berdasarkan
kedelai edamame walaupun curah hasil analisis ragam, keragaman yang
hujan dan kelembaban lebih sedikit ditunjukkan oleh antar tanaman perco-
namun kedelai edamame mampu baan cukup rendah seperti keragaman
tumbuh dengan baik. parameter tinggi tanaman, jumlah
cabang, umur berbunga dan jumlah
Secara keseluruhan pertumbuhan
polong hanya berkisar antara 3.35%
tanaman kedelai edamame cukup baik.
sampai dengan 21.11%. Keragaman
Kedelai adalah tanaman yang tahan dan
justru terjadi pada parameter hasil
mudah beradaptasi. Secara umum
panen seperti parameter persentase
kedelai tahan terhadap serangan hama,
polong bernas, berat polong per
terbiasa dengan kepadatan tanaman
tanaman, berat polong per petak, dan
yang rendah dan tahan berbagai kondisi
jumlah bintil akar yaitu berkisar antara
buruk lainnya. Tanaman kedelai
26.6% sampai 58.0%.
edamame dalam penelitian ini terserang

p-ISSN : 2528 – 0201 │ 109


M.F. Latif, Elfarisna dan Sudirman

Tinggi Tanaman tanam (MST) sampai 4 MST, perla-


kuan Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 +
Perlakuan pemberian pupuk hayati
NPK 50% memberikan hasil tertinggi
Provibio tidak memberikan pengaruh
tetapi tidak berbeda nyata dengan
nyata terhadap tinggi tanaman kedelai
perlakuan lainnya (Tabel 1).
edamame. Pada umur 2 minggu setelah

Tabel 1. Efektifitas Pengurangan Pupuk NPK dengan Pemberian Pupuk Hayati


Provibio terhadap Tinggi Tanaman Kedelai edamame
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
2 MST 3 MST 4 MST
NPK 100% (kontrol) 17.41a 26.86a 36.79a
Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% 18.29a 27.15a 36.86a
Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50% 17.64a 26.99a 36.73a
Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50% 17.55a 26.37a 36.08a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%

Pada variabel pengamatan tinggi bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman


tanaman dapat dilihat bahwa perlakuan secara langsung adalah kelompok
Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + bakteri yang mampu menghasilkan
NPK 50% memberikan nilai tertinggi hormon tumbuhan seperti auksin,
dibandingkan dengan kontrol. Hal sitokinin dan giberalin. Torres-Rubio
tersebut membuktikan bahwa hormon et al. (2000) cit Antonius et al. (2014)
tumbuh yang dihasilkan oleh bakteri juga menyebutkan bahwa beberapa
dalam pupuk hayati Provibio sebagai strain bakteri dari genus Azospirilium
produsen hormon tumbuh telah bekerja memiliki kemampuan phytostimulatori

secara efektif. Pada Provibio (merangsang pertumbuhan tanaman).

konsentrasi 5 ml.l-1 dan NPK 50%, Beberapa mikroorganisme tanah yang

Provibio diduga mampu menyediakan menghasilkan IAA seperti

hormon tumbuh IAA yang digunakan Azospirillium sp., Enterobacter sp.,

dalam pertumbuhan tinggi tanaman Azotobacter sp., Klebsiella sp.,

didukung dengan ketersediaan hara dari Alcaligenes faecalis, Azoarcus sp.,

50% dosis NPK yang diberikan. Serratia sp., Cyanobacteria dan bakteri

Leveau dan Lindow (2002) menye- sulfur dapat mendorong pertumbuhan

butkan bahwa kelompok bakteri yang tanaman. Selain bakteri produsen

110 │ Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 2 Desember 2017


EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK
HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME

hormon tumbuh (Lactobacillus sp.), dengan jumlah cabang terbanyak



bakteri penambat N2 (Azospirillum adalah perlakuan Provibio konsentrasi
lipoferum, Azotobacter vinelandii) 5 ml.l-1 + NPK 50% (4.04 cabang)
yang terkandung dalam pupuk hayati tidak berbeda nyata dengan kontrol dan
Provibio diduga juga berperan dalam perlakuan Provibio lainnya (Tabel 2).
ketersediaan IAA dalam pertumbuhan Hal ini diduga karena peran aktif pupuk
kedelai edamame. hayati dalam membantu menyediakan
nitrogen yang dibutuhkan dalam
Jumlah Cabang
pertumbuhan vegetatif tanaman
Perlakuan pemberian pupuk hayati termasuk pada variabel jumlah cabang.
Provibio tidak memberikan pengaruh Ketersediaan nitrogen dari bakteri

yang nyata terhadap jumlah cabang penambat N2 (Azospirillum lipoferum,

kedelai edamame. Pada umur 4 MST Azotobacter vinelandii) yang cukup

sampai 6 MST, perlakuan Provibio mempengaruhi jumlah cabang tanaman

konsentrasi 5 ml.l-1 dan NPK 50% kedelai edamame, karena nitrogen

tidak berbeda nyata dengan perlakuan berperan aktif pada saat fase vegetatif.

lainnya. Pada umur 6 MST tanaman

Tabel 2. Efektifitas Pengurangan Pupuk NPK dengan Pemberian Pupuk Hayati


Provibio terhadap Jumlah Cabang Kedelai edamame
Jumlah Cabang
Perlakuan
3 MST 4 MST 5 MST
NPK 100% (kontrol) 2.39a 2.54a 3.86a
Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% 2.45a 2.56a 4.04a
Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50% 2.12a 2.38a 3.83a
Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50% 2.38a 2.40a 3.69a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%

Pada penelitian, nitrogen tersedia pertumbuhan tanaman karena


juga didukung dengan adanya perlakuan pupuk hayati kemungkinan
tambahan suplai pupuk NPK dosis 50% berkaitan dengan pengaruh mikro-
yang diberikan saat awal penanaman organisme terhadap aktivitas fisiologis
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme tanaman. Pengaruh
cabang tanaman. Danapriatna (2012) peningkatan ini kemungkinan ber-
menyebutkan bahwa meningkatnya hubungan dengan efisiensi dalam

p-ISSN : 2528 – 0201 │ 111


M.F. Latif, Elfarisna dan Sudirman

suplai bahan bagi pertumbuhan kedelai edamame. Perlakuan NPK


tanaman melalui penambatan nitrogen 100% (kontrol) tidak berbeda nyata
udara, pelarutan fosfor dan mempe- dengan perlakuan lainnya. Umur
ngaruhi eksudat dari beberapa senyawa berbunga yang cepat ditunjukkan oleh
hormonal seperti sitokinin dan auksin perlakuan Provibio NPK 100%
yang dapat menstimulir serapan hara (kontrol) (27.17 HST) tidak berbeda
dan proses fotosintesis menjadi lebih nyata dengan perlakuan Provibio
baik yang pada akhirnya akan mening- lainnya (Tabel 3). Hal ini menunjukkan
katkan pertumbuhan dan hasil tanaman. bahwa perlakuan pemberian Provibio
dengan pengurangan 50% dosis NPK
Umur Berbunga
hampir mampu menyeimbangi per-
Pengamatan umur berbunga diamati lakuan kontrol. Namun, pada penelitian
pada saat bunga muncul pertama kali untuk umur berbunga tercepat tidak
yaitu ditandai mekarnya bunga pada berbeda jauh dengan perlakuan
ketiak tangkai daun menyerupai kupu- Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK
kupu yang muncul pada buku kelima, 50% serta perlakuan Provibio
keenam, atau pada buku yang lebih konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50%. Pada
tinggi pada saat tanaman berumur parameter pertumbuhan generatif yang
26 HST. Pemberian pupuk hayati diamati pertama adalah waktu ber-

Provibio tidak memberikan pengaruh bunga pertama kali muncul.
yang nyata terhadap umur berbunga

Tabel 3. Efektifitas Pengurangan Pupuk NPK dengan Pemberian Pupuk Hayati


Provibio terhadap Umur Berbunga Kedelai edamame
Perlakuan Umur Berbunga (HST)
NPK 100% (kontrol) 27.17a
Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% 27.58a
Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50% 27.61a
Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50% 27.58a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%

Salisbury dan Ross (1995) cit berkembang dari meristem apikal


Ekowati dan Nasir (2011) batang. Sel meristem aktif mengadakan
menerangkan bahwa bunga yang perkembangan sehingga menghasilkan

112 │ Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 2 Desember 2017


EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK
HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME

primordial bunga. Aktifnya sel-sel Jumlah Bintil Akar


meristem ini dikontrol oleh hormon
Pegamatan jumlah bintil akar
yang disintesis pada daun. Pada pene-
dilakukan dengan cara menghitung
litian, umur berbunga dan perbungaan
bintil akar pada sampel saat panen
tidak berbeda nyata pada semua
(68 HST). Pemberian pupuk hayati
perlakuan ini diduga juga karena sifat
Provibio tidak memberikan pengaruh
genetik dari tanaman kedelai edamame
yang nyata terhadap jumlah bintil akar
itu sendiri, dimana pada kedelai
kedelai edamame. Jumlah bintil akar
varietas edamame R305 ini memang
yang banyak ditunjukkan oleh
tipe pertumbuhannnya adalah tipe
perlakuan NPK 100% (kontrol)
determinit (determinate). Suprapto
(54,36 bintil) tidak berbeda nyata
(1988) menjelaskan bahwa perbungaan
dengan perlakuan Provibio lainnya
tipe determinit berlangsung serempak
(Tabel 4).
dari bagian atas ke bagian pangkal
berbeda dengan tipe indeterminit yang
perbungannya berangsur dari bagian
pangkal ke bagian batang atas.

Tabel 4. Efektifitas Pengurangan Pupuk NPK dengan Pemberian Pupuk Hayati


Provibio terhadap Jumlah Bintil Akar Kedelai edamame
Perlakuan Jumlah Bintil Akar
NPK 100% (kontrol) 54.36a
Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% 47.14a
Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50% 46.28a
Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50% 41.25a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%

Jumlah bintil akar perlakuan NPK dan Yuwono (2002), dimana jumlah
100% lebih banyak namun bintil akar yang ditambat oleh Rhizobium sangat
terlihat lebih kecil dari pada perlakuan bervariasi, tergantung pada tanaman
lainnya yang menggunakan pupuk inang dan lingkungannya termasuk
hayati Provibio. Padahal jumlah NPK ketersediaan unsur hara yang diper-
banyak dan tersedia, hal ini bertolak lukan. Penambatan oleh Rhizobium
belakang dengan pendapat Rosmarkam maksimum bila ketersediaan hara

p-ISSN : 2528 – 0201 │ 113


M.F. Latif, Elfarisna dan Sudirman

nitrogen dalam keadaan minimum. tidak memberikan pengaruh yang nyata


Sebaliknya, pemupukan nitrogen terhadap jumlah polong kedelai
dengan jumlah besar atau terus edamame. Jumlah polong yang banyak
menerus akan memperkecil kegiatan ditunjukkan oleh perlakuan NPK 100%
Rhizobia sehingga kurang efektif. (kontrol) (34.39 polong) tidak berbeda
Sedangkan pada perlakuan Provibio nyata dengan perlakuan Provibio
konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% yang lainnya (Tabel 5). Hal ini diduga
mampu menyamai jumlah bintil akar karena ketersediaan hara untuk
dari kontrol diduga bahwa pada pertumbuhan kedelai edamame sudah
konsentrasi ini bakteri bintil akar yaitu sangat cukup. Rusdi (1986)
Bradyrhizobium japonicum bekerja menyebutkan bahwa pemupukan
secara efektif, sehingga membentuk sangat penting diperhatikan karena
banyak nodul pada akar. akan mengakibatkan pemborosan bila
asal dipupuk tanpa memperhatikan
Jumlah Polong
keadaan tanahnya. Anonim (1992)

Pengamatan jumlah polong menyebutkan bahwa pemupukan

dilakukan dengan cara menghitung sendiri bertujuan untuk menambah

jumlah polong pada tanaman sampel unsur hara yang dibutuhkan oleh

saat panen (68 HST). Perlakuan tanaman agar produksi dan mutu hasil

pemberian pupuk hayati Provibio tanaman dapat meningkat.

Tabel 5. Efektifitas Pengurangan Pupuk NPK dengan Pemberian Pupuk Hayati


Provibio terhadap Jumlah Polong Kedelai edamame
Perlakuan Jumlah Polong (buah)
NPK 100% (kontrol) 34.39a
Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% 33.61a
Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50% 31.50a
Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50% 31.50a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%.

Jumlah polong per pohon bervariasi dihasilkan mengindikasi pertumbuhan


tergantung varietas, kesuburan tanah tanaman tersebut, semakin banyak
dan jarak tanam yang digunakan jumlah polong yang dihasilkan maka
(Suprapto, 1988). Jumlah polong yang pertumbuhannya semakin baik

114 │ Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 2 Desember 2017


EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK
HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME

(Subowo et al., 2010). Pada perlakuan sampel saat panen (68 HST). Perlakuan

Provibio konsentrasi 5 ml.l dan NPK -1
pemberian pupuk hayati Provibio
50% hampir mampu menyamai tidak memberikan pengaruh yang nyata
perlakuan kontrol hal ini diduga karena terhadap persentase polong bernas
ketersediaan hara tersedia saat kedelai edamame. Persentase polong
terbentuknya polong. bernas terbanyak ditunjukkan oleh
perlakuan Provibio konsentrasi
Persentase Polong Bernas
15 ml.l-1 + NPK 50% (86.28%) tidak
Pegamatan jumlah polong bernas berbeda nyata dengan perlakuan
dilakukan dengan cara menghitung lainnya (Tabel 6).
persentase polong bernas pada tanaman

Tabel 6. Efektifitas Pengurangan Pupuk NPK dengan Pemberian Pupuk Hayati


Provibio terhadap Persentase Polong Bernas Kedelai edamame
Perlakuan Persentase Polong Bernas (%)
NPK 100% (kontrol) 85.64a
Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% 83.79a
Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50% 82.82a
Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50% 86.28a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%

Polong terisi dengan baik mencapai kering akar, umur berbunga, bobot 100
rata-rata 86.28% ini diduga karena biji dan hasil yang lebih baik untuk
kebutuhan hara dan waktu panen yang tanaman kedelai (Soverda dan
tepat. Pada beberapa penelitian, Hermawati, 2009).
pemberian pupuk hayati Golden
Berat Polong per Tanaman, Berat
Harvest pada taraf 2.5 ml memberikan
Polong per Petak dan Konversi per
pengaruh terbaik pada variable tinggi
Hektar
tanaman, bobot kering pupus tanaman,
bobot 100 biji akan tetapi tidak pada Pegamatan berat polong dilakukan
variable hasil. Sedangkan pada dengan cara menghitung jumlah polong
konsentrasi 7.5 ml memberikan rata- pada tanaman sampel saat panen
rata pertumbuhan tinggi tanaman, (68 HST). Pemberian pupuk hayati
bobot kering pupus tanaman, bobot Provibio tidak memberikan pengaruh

p-ISSN : 2528 – 0201 │ 115


M.F. Latif, Elfarisna dan Sudirman

yang nyata terhadap berat polong 100% (kontrol) (40.73 polong) tidak
kedelai edamame. Berat polong yang berbeda nyata dengan perlakuan
berat ditunjukkan oleh perlakuan NPK Provibio lainnya (Tabel 7).

Tabel 7. Efektifitas Pengurangan Pupuk NPK dengan Pemberian Pupuk Hayati


Provibio terhadap Berat Polong, Berat Polong per Petak dan Konversi
per Hektar Kedelai edamame (Glycine max L. Merill)
Berat Berat
Konversi
Polong per Polong per
Perlakuan per Hektar
Tanaman Petak
(ton)
(g) (g)
NPK 100% (kontrol) 40.73a 992.86a 6.79
Provibio konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% 35.09a 791.10a 5.85
Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK 50% 40.02a 960.88a 6.67
Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK 50% 35.77a 837.06a 5.96
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%

Pengamatan berat polong per petak dengan perlakuan kontrol. Komponen


dilakukan dengan cara menimbang variabel panen berat polong per
polong pada setiap petak saat panen tanaman berbanding lurus dengan berat
(68 HST). Berdasarkan hasil analisis polong per petak dan konversi hasil per
ragam yang dilakukan menunjukkan hektar. Ketersediaan hara yang cukup
perlakuan pemberian pupuk hayati untuk diserap dengan baik oleh akar
Provibio tidak memberikan pengaruh kedelai edamame menjadi alasan
yang nyata terhadap berat polong per mengapa perlakuan kontrol mem-
petak kedelai edamame. berikan nilai tertinggi untuk ketiga
variabel panen ini. Namun, disamping
Berat polong per petak yang berat
itu perlakuan Provibio konsentrasi
ditunjukkan oleh perlakuan NPK 100%
10 ml.l-1 + NPK 50% menunjukkan
(kontrol) (40.73 polong) tidak berbeda
hampir setara dengan perlakuan kontrol
nyata dengan perlakuan Provibio
dengan angka untuk berat polong
lainnya (Tabel 7). Variabel berat
adalah 40.02 g, berat polong per petak
polong, berat polong per petak dan
adalah 960.88 g, dan konversi hasil per
konversi hasil per hektar, perlakuan
hektar adalah 6.67 ton.ha-1 (Tabel 7).
Provibio konsentrasi 10 ml.l-1 + NPK
50% menunjukkan hampir setara

116 │ Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 2 Desember 2017


EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK
HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME

Angka ini mampu menyetarai pengaruh yang tidak nyata terhadap


dengan perlakuan kontrol dengan dosis tinggi tanaman, panjang tongkol,
NPK 100% diduga karena pupuk hayati diameter tongkol dan bobot tongkol.
yang terkandung mikroorganisme Pemberian pupuk hayati dengan
didalamnya mampu berkoloni dan konsentrasi 6.6 ml.l-1 memberikan
berkembang biak dengan baik untuk pertumbuhan yang lebih baik dari
membantu penyerapan dan menye- perlakuan lainnya.
diakan hara untuk pertumbuhan dan
Hasil penelitian secara keseluruhan
perkembangan tanaman. Subowo et al.
menunjukkan bahwa dari setiap
(2010) melaporkan bahwa peningkatan
variabel yang diamati ada kecen-
unsur N, P dan C tanah merupakan
derungan positif antara penggunaan
akibat dari pemberian pupuk hayati
pengurangan pupuk NPK dengan
yang mengandung mikroorganisme.
pemberian pupuk hayati Provibio
Mikroorganisme pelarut P, penambat N
terhadap budidaya tanaman kedelai
dan pendegradasi lignoselulosa
edamame. Hal tersebut dikarenakan
menambah kandungan unsur-unsur
tanaman kedelai edamame yang diberi
tersebut ke dalam tanah.
pupuk hayati Provibio memiliki hasil
Pada beberapa tanaman, penelitian yang mampu menyetarai perlakuan
lain yang dilakukan oleh Sennang NPK 100% (kontrol). Dengan kata lain,
et al., (2012) pupuk hayati dengan pengurangan 50% dosis NPK dan
-1
dosis 5 l.ha dengan aplikasi kompos pemberian pupuk hayati Provibio
kedelai 3 ton.ha-1 memberikan hasil dapat menjadi alternatif dalam
rata-rata jumlah gabah berisi pertumbuhan dan meningkatkan
(165.81 butir), jumlah gabah hampa produksi kedelai edamame. Hal
terendah (41.64 butir) dan indeks panen tersebut didukung dengan pendapat
tertinggi (0.68) pada tanaman padi. Rubatzky dan Yamaguchi (1998)
Berdasarkan hasil penelitian Tania bahwa keseimbangan hara yang
et al. (2012) bahwa pemberian pupuk memadai diperlukan untuk pertum-
hayati terhadap tanaman jagung semi buhan dan perkembangan tanaman
pada tanah Podsolik Merah Kuning secara optimum.
dengan konsentrasi pupuk hayati
Tanotec 1.1 – 6.6 ml.l-1 memberikan

p-ISSN : 2528 – 0201 │ 117


M.F. Latif, Elfarisna dan Sudirman

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Simpulan dari penelitian ini adalah: Anonim. 1992. Sayuran Komersial.


Penebar Swadaya. Jakarta.
(1) Pengurangan Pupuk NPK dengan
pemberian pupuk hayati Provibio Asadi. 2009. Karakterisasi Plasma
Nutfah untuk Perbaikan Varietas
tidak memberikan pengaruh terhadap Kedelai Sayur (edamame). Jurnal
pertumbuhan dan produksi kedelai Buletin Plasma Nutfah, Vol. 15 (2):
59 – 69.
edamame. (2) Perlakuan NPK 100%
tanpa pemberian pupuk hayati Danapriatna, N. 2012. Pengaruh
Perlakuan Benih dengan Pupuk
Provibio memberikan hasil yang cepat Hayati terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman. Jurnal. Jurnal
untuk umur berbunga, memberikan
LPPM : PARADIGMA, Vol. 9 (1).
jumlah yang banyak untuk bintil akar
Indonesian Center for Biodiversity and
dan jumlah polong, serta memberikan Biotechnology (ICBB). 2012. Pupuk
hasil yang berat untuk berat polong per Hayati Inovasi IPB dan Karya
Petani Indonesia. ICBB. Bogor.
tanaman, berat polong per petak dan
konversi per ha. Perlakuan Provibio Kementerian Pertanian. 2011.
Peraturan Menteri Pertanian
konsentrasi 5 ml.l-1 + NPK 50% No.70/Permentan/SR.140/10/2011
memberikan nilai yang tinggi untuk tentang Pupuk Organik, Pupuk
Hayati dan Pembenah Tanah.
tinggi tanaman dan yang banyak untuk Diunduh dari
jumlah cabang. Sedangkan perlakuan http://perundangan.pertanian.go.id/a
dmin/file/Permentan-70-11.pdf
Provibio konsentrasi 15 ml.l-1 + NPK (diakses 4 Desember 2015).
50% memberikan nilai yang tinggi
Leveau, J. H. J. dan S. E. Lindow.
untuk persentase polong bernas. 2002. Predictive and Interpretive
Simulation of Green Fluorescent
(3) Pengurangan 50% NPK dengan
Protein Expression in Reporter
pemberian pupuk hayati Provibio Bacteria. J. Bacteriol, Vol. 183 (23):
6752 – 6762.
konsentrasi 5 ml.l-1 dapat direkomen-
dasikan sebagai konsentrasi peng- Maxi, I. dan W. Adhi. 2009. Kedelai
Jumbo di Pasar Jepang. Cit.
gunaan pupuk hayati Provibio untuk Kartahadimaja, J., R. Wentasari dan
tanaman kedelai edamame, karena rata- R. N. Sesanti. 2010. Pertumbuhan
dan Produksi Polong Segar
rata beberapa parameter perlakuan edamame Varietas Rioko pada
yang memberikan nilai tertinggi namun Empat Jenis Pupuk. Jurnal
Agrovigor, Vol. 3 (2): 131 – 136.
tidak berbeda nyata dengan kontrol.

118 │ Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 2 Desember 2017


EFEKTIFITAS PENGURANGAN PUPUK NPK DENGAN PEMBERIAN PUPUK
HAYATI PROVIBIO TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI EDAMAME

Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. Berbagai Konsentrasi Pupuk Hayati.


2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Jurnal Agronomi, Vol. 13 (1): 6 –
Kanisius. Yogyakarta. 12.

Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. Subowo, Y. B., A. Sugiharto, S.


1998. World Vegetables: Principles, Suliasih dan S. Widawati. 2010.
Production dan Nutritive Values. Pengujian Pupuk Hayati Kalbar
Edisi Terjemahan Sayuran Dunia 1: untuk Meningkatkan Produktivitas
Prinsip, Produksi dan Gizi. Penerbit Tanaman Kedelai (Glycine max)
Institut Teknologi Bandung. var. Baluran. Jurnal Caraka Tani,
Bandung. Vol. 25 (1): 112 – 118.

Rusdi, T. 1986. Bercocok Tanam Suprapto. 1988. Bertanam Kedelai.


Kedelai. Karya Bani. Jakarta. Penebar Swadaya. Jakarta.

Salim, F. U. 2015. Penilaian Kualitas Supriyanto dan H. Sulistyowati. 2011.


Kompos dari Bahan Brangkasan Pengembangan PGPF Menjadi
Jagung dan Limbah Baglog Jamur Pupuk dan Pestisida Hayati
serta Peranan Aktivator Pemercepat Berformulasi Sederhana: 1.
Pengomposan. Skripsi. Fakultas Pengujian bahan pembawa. Jurnal
Pertanian Institut Pertanian Bogor. Perkebunan dan Lahan Tropika.
Bogor. Vol. 1 (1): 19 – 27.

Salisbury dan C. W. Ross. 1992. Tania, N., Astina dan S. Budi. 2012.
Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Cit. Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati
Ekowati, D., dan M. Nasir. 2011. terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Jagung Semi pada Tanah Podsolik
mays L.) Varietas Bisi-2 pada Pasir Merah Kuning. Jurnal Sains
Reject dan Pasir Asli di Pantai Mahasiswa Pertanian, Vol. 1 (1): 10
Trisik Kulonprogo. Jurnal Manusia – 15.
dan Lingkungan, Vol. 18 (3): 220 –
231. Torres-Rubio, M. G., S. A. Valencia-
Plata, J. Bernal-Castillo, dan P.
Sennang, N.R., E. Syam’un dan A. Martínez-Nieto. 2000. Isolation of
Dachlan. 2012. Pertumbuhan dan Enterobacteria, Azotobacter sp. and
Produksi Padi yang Diaplikasi Pseudomonas sp., Producers of
Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Indole-3-Acetic Acid and
Jurnal Agrovigor, Vol. 11 (2): 161 – Siderophores, from Colombian Rice
170. Rhizosphere. Cit. Antonius, S.,
Agustyani, D., Imamuddin, H,
Simanungkalit, R. D. M. 2001. Dewi, T.K., dan Laili, N. 2014.
Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kajian Bakteri Penghasil Hormon
Kimia: Suatu Pendekatan Terpadu. Tumbuh IAA sebagai Pupuk
Balai Penelitian Bioteknologi Organik Hayati dan Kandungan
Tanaman Pangan. Bogor. IAA Selama Penyimpanan.
Prosiding Seminar Nasional
Soverda, N., dan Hermawati, T. 2009. Pertanian Organik. Puslit Biologi –
Respon Tanaman Kedelai (Glycine LIPI. Bogor, 18 – 19 Juni 2014. Hal:
max (L.) Merill) terhadap Pemberian 279 – 285.

p-ISSN : 2528 – 0201 │ 119


M.F. Latif, Elfarisna dan Sudirman

Widati, F. dan I. M. Hidayat. 2012.


Kedelai Sayur (Glycine max L.
Merill) sebagai Tanaman
Pekarangan. IPTEK Hortikultura.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran,
Lembang. Jawa Barat.

120 │ Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 2 No. 2 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai