Ringkasan
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk solid dan pupuk
NPK serta interaksi solid dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung
hijau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor
perlakuan yaitu Faktor pertama: Pemberian Solid kelapa sawit terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu:
S0 = Tanpa solid limbah sawit, S1 = Pemberian solid limbah sawit 0,5 kg/m 2, S2 = Pemberian solid
limbah sawit 1 kg/m2 , S3 = Pemberian solid limbah sawit 1,5 kg/m2. Faktor kedua adalah
penambahan dosis pupuk NPK per tanaman (J) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu: J 0 = 0 g
/tanaman, J1 = 5 g/tanaman, J2 = 10 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
solid berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 4 dan 6 MST, umur berbunga, produksi
per tanaman dan produksi per plot. Perlakuan Solid S 3, menghasilkan tanaman tertinggi umur 2, 4
dan 6 MST masing-masing(21,78 cm), (53,45 cm), dan (77,78 cm), umur berbunga tercepat
yaitu (32,89 hari) produksi per tanaman tertinggi (1748,77 g) dan produksi per plot tertinggi
(21,89 kg). Perlakuan NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 dan 6 MST, umur
berbunga, produksi per tanaman dan produksi per plot. Perlakuan dosis pupuk NPK J 2,
menghasilkan tanaman tertinggi umur 4 dan 6 MST masing-masing (47,83 cm), dan (75,84 cm),
umur berbunga tercepat yaitu (32,91 hari) produksi per tanaman tertinggi (1562,91 g) dan
produksi per plot tertinggi (19,86 kg). Perlakuan Interaksi pemberian solid dan pupuk NPK tidak
berpengauh nyata terhadap semua parameter. Kombinasi S 3J2 menghasilkan tanaman tertinggi
umur 2, dan 6 MST masing-masing(22,33 cm), dan (79,67 cm), umur berbunga tercepat yaitu
(32,33 hari) produksi per tanaman tertinggi (1816,67 g) dan produksi per plot tertinggi (22,49
kg).
Kata Kunci : Terung Hijau, Solid, Pupuk NPK
129
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
24,00 kal; fosfor 27,00 mg; kalium Potensi pasar terung juga dapat
223,00 mg; kalsium 30,00 mg; dilihat dari segi harga yang
protein 1,10 gram; natrium 4,00 mg; terjangkau oleh seluruh lapisan
vitamin B3 0,60 mg; vitamin B2 0,05 masyarakat sehingga membuka
mg; vitamin B1 10,00 mg; vitamin A peluang yang lebih besar terhadap
130,00 SI; dan vitamin C 5,00 mg serapan pasar dan petani. Oleh karena
Direktorat Gizi (Budiman, 2008). itu, permintaan komoditas terung
Tanaman terung hijau merupakan akan terus meningkat seiring dengan
salah satu sayuran yang cukup pertambahan jumlah penduduk dan
popular dan digemari oleh seluruh semakin meningkatnya kesadaran
lapisan masyarakat. Buah terung yang masyarakat terhadap kesehatan.
masih muda selain enak untuk Buah terung mengandung zat aktif
dijadikan sayuran dan lalapan, juga yang berfungsi untuk kontrapersi.
mengandung gizi yang cukup tinggi Selain itu, buah terung dapat
dan komposisinya lengkap sehingga mencegah penyakit diabetes dan
komoditas terung hijau sangat meningkatkan gairah kerja. Namun,
potensial untuk dikembangkan secara bagi penderita penyakit radang usus /
intensif dalam skala agribisnis radang anus wanita penderita sakit
sekaligus menyumbang cukup besar pembesaran kandungan tidak
terhadap keanekaragaman pangan diperolehkan makan terung karena
bergizi bagi penduduk (Rukmana, dapat menimbulkan hal-hal kurang
2009) baik. Adapun jenis terung
solanumsanitwongsei buahnya baik
sekali untuk obat kencing manis
(Sunarjono, 2013).
Upaya meningkatkan produktivitas
tanaman terung dapat dilakukan
dengan banyak cara. Produksi
tanaman terung sangat dipengaruhi
oleh teknik budidaya, pengendalian
hama dan pemupukan yang dapat
dilakukan melalui akar dan daun.
130
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
131
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
132
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
133
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
134
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
unsur hara yang tersedia dalam pupuk NPK dan pupuk solid belum
keadaan optimum dan seimbang. bersinergi sehingga belum
Perlakuan pupuk NPK J2 memberikan dampak yang nyata bagi
menunjukkan waktu berbunga pembungaan. Untuk lebih jelasnya
tercepat yaitu (32,91 hari) yang pengaruh pemberian Solid dan pupuk
berbeda tidak nyata dengan NPK terhadap waktu berbunga dapat
perlakuan J1 tetapi berbeda nyata dilihat pada Gambar 3, 4.
dengan perlakuan J0.
Hal ini disebabkan karena
perlakuan J2 lebih mencukupi untuk
umur berbunga tercepat yang tidak Gambar 4. Histogram Pengaruh Pupuk NPK
berbeda nyata dengan perlakuan Terhadap Waktu Berbunga
lainnya..
Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa
Hal ini disebabkan karena
perlakuan J2 menunjukkan waktu
kandungan hara yang sama pada
135
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
berbunga tercepat diikuti oleh Hasil Uji Beda Rata –rata jumlah
perlakuan J1 dan J0. produksi per tanaman dapat dilihat
pada tabel.2
3.Jumlah Produksi Per Tanaman
(g)
Tabel 2. Hasil Uji Beda Rata-rata Produksi Per Tanaman Terung hijau Akibat Pengaruh
Pemberian Solid dan Pupuk NPK
136
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
1600
produksi pertanaman. Hal ini
1500
disebabkan karena kandungan 1400
hara yang sama pada pupuk 1300
1200
NPK dan solid belum J0 J1 J2
bersinergi sehingga belum NPK
137
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
138
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
KESIMPULAN
Produksi Per Plot (kg)
25
20 a. Perlakuan pemberian solid
15
berpengaruh nyata terhadap
10
5 tinggi tanaman umur 2, 4 dan 6
0
S0 S1 S2 S3 MST, umur berbunga, produksi per
Solid tanaman dan produksi per plot.
Perlakuan pemberian Solid 1,5 kg/
Gambar 5.Histogram Pengaruh Pemberian m2, menghasilkan tanaman
Solid Terhadap Produksi Per Plot
tertinggi umur 2, 4 dan 6 MST
Dari gambar 5 dapat dilihat bahwa
masing-masing masing(21,78 cm),
perlakuan S3 menunjukkan produksi
(53,45 cm), dan (77,78 cm), umur
per plot tertinggi kemudian diikuti
berbunga tercepat yaitu (32,89
oleh perlakuan S2, S1 dan S0.
hari) produksi per tanaman
21
tertinggi (1748,77 g) dan produksi
Produksi Per Plot (kg)
20
19 per plot tertinggi (21,89 kg).
18 b. Perlakuan pupuk NPK
17
berpengaruh nyata terhadap
16
J0 J1 J2 tinggi tanamanumur 2, 4 dan 6
NPK
MST, umur berbunga, dan
produksi per plot. Perlakuan dosis
Gambar 6.Histogram Pengaruh Pupuk NPK
Terhadap Produksi Per Plot. pupuk NPK 10 g/tanaman,
menghasilkan tanaman tertinggi
Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa umur 4 dan 6 MST masing-
perlakuan J2 menunjukkan produksi masingmasing (47,83 cm), dan
per tanaman tertinggi kemudian (75,84 cm), umur berbunga
diikuti oleh perlakuan J1, dan J0. tercepat yaitu (32,91 hari)
139
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
Nusatama. Medan.
140
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 1 No 2 , Agustus 2019
141