Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN


(Cucumis Sativus. L )

PROPOSAL

Oleh :
IMELDA THERESIA LEHALIMA
2020 82 023

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mentimun (Cucumis Sativus.L ) merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup
populer di hampir semua Negara . Mentimun berasal dari dataran tinggi Himalaya
dan pada saat ini budidayanya sudah meluas ke seluruh wilayah tropis dan
subtropis .Di Indonesia mentimun banyak ditanam di Jawa dan Sumatera (Elsya,
2003).Buah mentimun mengandung mineral seperti fosfor,kalium,dan besi,serta
vitamin A,B,C. kemajuan di bidang teknologi kecantikan mengungkap bahwa
mentimun dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika untuk perawatan dan
kecantikan dengan diolah menggunakan teknologi modern.Dari sudut pandang
ekonomi,mentimun memiliki prospek yang cukup baik karena diminati di banyak
Negara.
Mentimun (Cucumis Sativus L) salah satu tanaman yang termasuk dalam family
cucurbitaceae (tanaman labu-labuan) yang sangat disukai oleh semua lapisan
masyarakat.buahnya dapat dikonsumsi dalam bentuk segar , pencuci mulut atau
pelepas dahaga,bahan kosmetika dan dapat dijadikan bahan obat-obatan.selain itu
buah mentimun dapat digunakan sebagai bahan baku industri minuman,permen dan
parfum (Rukmana,1994).
Buah mentimun sebagai bahan pangan mengandung zat-zat gizi yang cukup
lengkap yakni mengandung kalori,protein,lemak,karbohidrat,kalsium,fosfat,zat
besi,vitamin A,vitamin B,vitamin C,asetilkolin,serat dan saponin.Buah timun sebagai
bahan pangan sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh misalnya untuk menjaga
kesehatan tubuh,misalnya untuk kesehatan mata,jaringan epitel (jaringan yang ada di
permukaan kulit), kulit,gigi,tulang,jaringan tubuh,meningkatkan energy dan untuk
mencegah berbagai macam penyakit seperti,Beri-beri,sariawan ,radang lidah,pellagra
dan lain-lain (Cahyono,2006)
Di Indonesia,prospek budidaya tanaman mentimun sangat baik karena mentimun
banyak digemari oleh masyarakat .Umumnya mentimun dikonsumsi dalam bentuk
olahan segar seperti acar ,asinan,salad,dan lalap selain itu untuk tujuan konsumsi
mentimun juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan pengobatan .nilai
gizi cukup baik karena sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin
(Muttaqiin,2010)
Produksi tanaman mentimun setiap tahun meningkat,peningkatan luas areal
panen tersebut disebabkan oleh pertambahan luas areal pada lokasi-lokasi lama dan
baru .namun peningkatan luas areal dan produksi mentimun belum memenuhi
kebutuhan dan permintaaan pasar dalam negeri maupun luar negeri .salah satu cara
mendongkrak laju produksi komoditi ini yaitu meningkatkan produktivitas lahan. hal
ini dapat dilakukan dengan perbaikan kultur teknis tanaman salah satu diantaranya
yaitu dengan melakukan pemupukan dengan dosis yang tepat ( Soelaksono,2017 ).
Unsur hara yang paling diperlukan oleh tanaman yaitu N,P,K .Fungsi N
sebagai penyusun protein untuk pertumbuhan pucuk tanaman dan menyuburkan
pertumbuhan vegetatif. Fungsi P sebagai salah satu unsur penyusun
protein,dibutuhkan untuk pembentukan bunga,buah,dan biji ,merangsang
pertumbuhan akar menjadi memanjang dan tumbuh kuat sehingga tanaman akan
tahan kekeringan.sedangkan,fungsi K yaitu berperan dalam proses metabolisme
seperti fotosintesis dan respirasi yang merupakan hal penting dalam pertumbuhan
( Soetedjo dalam Alpani dkk,2017) .Oleh karena itu penggunaan pupuk NPK dapat
menjadi solusi dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Dari hasil penelitian kurniawati (2014) menunjukan bahwa pemberian pupuk
NPK (15:15:15) dengan dosis 20 g/polibag dan 30 g/polibag memberikan hasil yang
lebih tinggi bagi pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun.
Menurut Dewani (2000) teknik budidaya untuk meningkatkan produksi
mentimun dapat dilakukan dengan cara memanipulasi pertumbuhan yaitu dengan
perlakuan pemangkasan dan pemberian pupuk untuk membatasi pertumbuhan
vegetatif tanaman, karena apabila pertumbuhan vegetatif tidak diatur sedangkan
faktor lingkungan mendukung ,maka tanaman akan terus melakukan pertumbuhan
vegetatif, sehingga pertumbuhan generatif bisa terhambat atau tertunda.
Pemangkasan dapat mengakibatkan peningkatan atau penurunan fotosintat
dan hasil tanaman yang salah satunya dipengaruhi oleh pemangkasan atau waktu
pemangkasan.Pemangkasan pada vase vegetatif menyebabkan pertumbuhan vegetatif
berkurang,sehingga akan merangsang pertumbuhan generatif karena pemangkasan
akan mengurangi produksi auksin. selain itu cahaya matahari yang masuk ke tanaman
lebih banyak ,sehingga akan merangsang pembentukan bunga (Dewani,2000).
Mentimun yang menghasilkan banyak daun akan menghasilkan banyak bunga
juga,karena bunga pada tanaman mentimun muncul dibawah setiap ketiak
daun,sehingga semakinn banyak daun maka akan semakin banyak pula bunga yang
muncul yang menjadikan persaingan dalam mendapatkan fotosintat semakin tinggi
(Zamzami,Nawawi dan Aini,2015).
Menurut Suwinto (1990) jika daun terlalu lebat maka harus dilakukan
pemangkasan dengan cara memotong pada daun dan ditinggalkan 3-4 helai daun saja
dengan perlakuan pemangkasan maka tanaman akan cepat bercabang dan
berbuah.Soeb (2000) menyatakan pemangkasan pada ruas ke -6 sampai ke -12
ditinggalkan tiga daun dapat meningkatkan produksi mentimun.
Berdasarkan penjelasan dan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul PENGARUH PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN
PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
MENTIMUN .

1.2 Rumusan Penelitian


1. Apakah Pemangkasan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
mentimun?
2. Apakah dosis pupuk npk berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman mentimunn ?
3. Apakah terdapat interaksi antara pemangkasan dan dosis pupuk npk terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun .

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman mentimun
2. Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk npk terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman mentimun
3. Untuk mengetahui interaksi antara dosis pupuk npk dan pemangkasan
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun

1.4 Hipotesis
Adanya pengaruh pemangkasan dan pemberian pupuk NPK serta interaksi
keduanya terhadap pertumbuhan serta hasil tanaman mentimun
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Mentimun


2.2 Klasifikasi Tanaman Mentimun
2.3 Morfologi Tanaman Mentimun
2.4 Syarat Tumbuh Tanaman Mentimun
2.5 Teknik Budidaya Tanaman Mentimun
2.6 Hama dan Penyakit Tanaman Mentimun
2.7 Pemangkasan
2.8 Pupuk NPK
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan di desa waiheru kecamatan Teluk Ambon Baguala
pada bulan Agustus sampai oktober 2022
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah benih mentimun varietas Mercy F1 ,pupuk
NPK Majemuk (16:16:16) ,pupuk kandang ayam ,polybag, .Alat yang digunakan
adalah cangkul ,parang,bambu,tali rafia,meteran,label
penelitian ,timbangan ,kamera,kalkulator,gunting.penggaris ,jangka sorong.
3.3 Metode percobaan
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) factorial yang
terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu :
Faktor I pemangkasan :
P0= Tanpa Pemangkasan
P1= Pemangkasan cabang lateral ruas ke- 1 hingga ruas ke- 5
P2=Pemangkasan cabang lateral ruas ke- 6 hingga ruas ke- 12
Faktor II Dosis pupuk NPK :
D0 = Tanpa pupuk NPK
D1= 10 gr/ tanaman
D2= 20 gr/ tanaman
D3= 30 gr/ tanaman
Dengan demikian diperoleh 12 kombinasi perlakuan yaitu :
P0D0 P0D1 P0D2 P0D3
P1D0 P1D1 P1D2 P1D3
P2D0 P2D1 P2D2 P2D3

Jumlah blok : 3
jumlah polybag : 36 polybag
jarak antara polybag : 40 cm
jarak antar blok :50 cm
ukuran polybag : 35 cm x 40 cm
Jumlah sampel per perlakuan : 1 tanaman
Jumlah tanaman seluruhnya :36 polybag

3.4 Metode Pelaksanaan

1. Persiapan dan Pengelolaan lahan


Areal penelitian dibersihkan dari sisa-sisa tumbuhan ,seresah dan sampah-
sampah yang digunakan untuk penempatan polybag.
2. Persiapan Media Semai
Persiapan media semai menggunakan tray dan tanah topsoil ,pembuatan
media semai dilakukan dengan cara pengisian tray dengan mengunakan tanah
topsoil yang sebelumnya melalui proses penyaringan ataupun pengayakan.
3. Persemaian
Sebelum dikecambahkan benih mentimun direndam di dalam air hangat
selama 2 jam kemudian dibungkus kain dan diletakan di tempat lembab
selama 3 hari sampai benih mulai berkecambah.Benih yang telah
berkecambah disemai kedalam tray dan apabila sudah memiliki 2 daun maka
dipindahkan kedalam polybag ,Media tanam yang digunakan terdiri dari tanah
top soil dan pupuk kandang ayam yang telah melalui proses pengayakan.
4. Penanaman
Penanaman dilakukan pada saat sore hari yang bertujuan agar bibit dapat
beradaptasi dengan lingkungan baru lebih lama dalam kondisi teduh dan
mengurangi resiko kematian bibit akibat transpirasi yang terlalu tinggi.
5. Pemupukan
Pemupukan Tanaman mentimun dilakukan sebanyak satu kali dalam satu
masa tanam.pupuk yang digunakan yaitu pupuk anorganik NPK dengan dosis
10 g/polibag,20 g/polibag,30 g/polibag.Pemupukan dilakukan pada saat
tanaman berumur 5 hst.pemupukan dilakukan dengan cara ditugal dengan
lubang sedalam 5-7 cm dengan jarak 10 cm dari pangkal batang,selanjutnya
ditutup dengan tanah pemupukan dilakukan dengan dosis yang sesuai
perlakuan percobaan
6. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari sesuai dengan kondisi kelembaban
tanah.penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari bila tidak ada hujan
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang tidak tumbuh atau mati satu
minggu setelah tanam
c. Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir ( turus bambu) mulai dilakukan 2 MST dengan cara
memasang 1 bambu disamping kiri masing-masing tanaman, ajir yang
sudah dipasang diberi tali rafia agar tanaman dapat merambat pada ajir
d. Penyiangan Gulma
Penyiangan gulma dilakukan pada areal pertanaman, gulma yang berada
di polybag dibersihkan dengan cara dicabut menggunakan
tangan,penyiangan gulma dilakukan seminggu sekali
e. Pemangkasan
Pemangkasan cabang dilakukan pada umur 21 HST dan umur 30
HST,pemangkasan dilakukan pada saat pagi hari menggunakan gunting.
7. Pengendalian hama dan penyakit
pengendalian jamur menggunakan fungisida bahan aktif popineb
70% ,sedangkan pengendalian hama menggunakan insektisida bahan metomil
25 %. pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan kondisi
tanaman di lapangan
8. Panen
panen dilakukan dengan menggunting bagian pangkal yang sudah masak
dengan warna hijau muda seragam dari pangkal sampai ujung buah .

3.5 Variabel Pengamatan


Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan
pertumbuhan dan hasil pengamatan panen.pengamatan dimulai pada saat 7 HST
Paramater pengamatan meliputi :
1. Panjang tanaman
Panjang tanaman diukur umur 2 MST mulai dari pangkal batang hingga titik
tumbuh pucuk dengan menggunakan tali rafia dan diukur kembali
menggunakan meteran .pengamatan dilakukan seminggu sekali hingga
tanaman berumur 35 HST.
2. Jumlah Daun
Jumlah daun dihitung mulai umur 2 MST ,daun yang dihitung adalah daun
yang sudah terbuka sempurna pengamatan dilakukan seminggu sekali hingga
tanaman berumur 35 hari
3. Jumlah bunga jantan
Jumlah bunga jantan dihitung saat tanaman berumur 6 MST sampai tanaman
berhenti berbunga dengan pengamatan sehari sekali
4. Jumlah bunga betina
Jumlah bunga betina dihitung saat tanaman berumur 6 MST sampai tanaman
berhenti berbunga dengan pengamatan sehari sekali
5. Jumlah bunga gugur
jumlah bunga gugur dihitung saat tanaman berumur 6 MST sampai tanaman
berhenti berbunga dengan pengamatan sehari sekali
6. Bobot buah per tananaman
Sampel bobot buah pertanaman dihitung dengan menimbang masing-masing
buah pertanaman yang sudah dipanen .
7. Panjang buah pengamatan
panjang buah dilakukan dengan cara mengukur panjang buah dari pangkal
buah sampai ujung buah ,kemudian panjang buah dari panen pertama hingga
terakhir di rata-ratakan.
8. Diameter buah pengamatan
Diameter buah dilakukan dengan cara mengukur diameter buah dibagian
pangkal ,tengah,ujung buah,kemudian dirata-ratakan diameter buah dari panen
pertama hingga terakhir di rata-ratakan

3.6 Analisis Data


Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis of Varians (ANOVA ) dan
dilanjutkan dengan Uji Beda Rataan menurut Duncan ( DMRT ).
Model analisis untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial adalah
sebagai berikut :
Yijk = µ + ji + ɑj + βk + (ɑβ)jk + Ɛijk
Keterangan :
Y ijk = Data pengamatan pada blok ke-I, faktor ɑ pada taraf ke-j dan faktor βP ada
taraf ke-k
µ = Efek nilai tengah
ji = Efek dari blok ke-i
ɑj = Efek dari perlakuan faktor ɑ pada taraf ke-j
βk = Efek dari faktor β dan taraf ke-k
(ɑβ)jk = Efek interaksi faktor ɑ pada taraf ke-j dan faktor β pada taraf ke-k
Ɛijk = Efek error pada blok ke-i, faktor ɑ pada taraf-j dan faktor β pada taraf ke-k.j
DAFTAR PUSTAKA

Alpani, A., Y.A Taher dan Syamsuwirman.2017.Pengaruh Pemberian Pupuk


NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis
sativusL.).UNES Jurnal Mahasiswa Pertanian.Vol.1.No.1:21-33.
Cahyono,B.2006.Timun.CV Aneka ilmu,Semarang.
Cahyono,B.2003.Budidaya Tanaman Mentimun.Aneka ilmu,Semarang.
Dewani, M. 2000. Pengaruh Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Kacang Hijau (Vignarediata L.) Varietas Walet dan Wongsorejo. Agrista.
V(12):01.p.18-23.
Elsya ,T.2003 .Mentimun,Obat Awet Muda dan Antistres.Artikel.Pikiran
Rakyat cyber Media.Minggu,06 juli 2003.
Kurniawati.H.2014. Pengaruh pemberian pupuk organic cair dan dosis pupuk
NPK Terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis Sativus L.)
Skripsi.Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Lampung.Bandar Lampung.
Muttaqin, 2010. Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang dengan Pupuk
Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Curcuma
sativus L.) [SKRIPSI]: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang: Malang
Rukmana,R.1994.Budidaya Mentimun.Kanisius,Yogyakarta.
Soeb, M. 2000, Pengaruh Pemangkasan dan Pemberian Mulsa Terhadap
Pertumbuhan danProduksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Skripsi.
Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan
Soelaksono.2017.Manfaat Luar Biasa Mentimun Bagi Kesehatan Kulit dan
Rambut.Diakses melalui
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/30manfaatluarbiasa-mentimunbagi-
kesehatan-kulit-dan-rambut,html
Suwinto. 1990. Memanfaatkan Lahan Bercocok tanam Mentimun Hibrid.
Kanisius.Yogyakarta. 260 hal
Zamzami, K., M. Nawawi dan N. Aini. 2015. Pengaruh jumlah tanaman per
polibeg dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun Kyuri
(Cucumis sativus L.). Jurnal Produksi Tanaman, 3(2): 113-119

Anda mungkin juga menyukai