Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI POLITEKNIK NEGERI JEMBER JURUSAN


PRODUKSI PERTANIAN
KEBUN KOLEKSI

PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM


BUDIDAYA DAN PASCA PANEN TANAMAN KARET

Acara Praktikum : Pemupukan TM


Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menghitung jumlah kebutuhan pupuk sesuai dengan kebutuhan
tanaman.
2. Melakukan prosedur pemupukkan pada TM karet
Nama Praktikan : Saphira Khairunnisa
Nim : A43210999
Golongan :A

Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan


Jurusan Produksi Pertanian

Hari/Tanggal : Jum’at, 18 November 2022


Tempat : Laboratorium Lapang Kebun Entres Tanaman Karet
Dosen Pembimbing : 1. Titien Fatimah, MP.
2. Rahmawati. SP. MP.
Teknisi : 1. Imam Bayhaqi, S.ST
2. Ulfiana Sirtu Fillaili, S.ST

LABORATORIUM LAPANG JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN


BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
NOVEMBER
2022

Telah Diperiksa Dan


Dinilai
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan bagian dari sub sektor perkebunan
yang merupakan salah satu budidaya yang strategis mengingat mudahnya tanaman
tersebut tumbuh subur di negara kita dan merupakan salah satu komoditi pertanian yang
penting, baik untuk lingkup internasional maupun nasional. Karet merupakan salah satu
hasil perkebunan terkemuka di Indonesia karena banyak menunjang perokonomian negara
yaitu sebagai bahan yang diekspor dan menjadi sumber devisa negara.
Tanaman karet yang diharapkan tumbuh dengan baik dan menghasilkan lateks yang
banyak maka perlu diperhatikan syarat-syarat tumbuh dan lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman.
Salah satu langkah yang perlu dilakukan dalam peningkatan produktivitas tanaman
karet adalah dengan menerapkan praktik pertanian sesuai dengan rekomendasi dari balai
penelitian tanaman karet, terutama pada kagiatan pemeliharaan tanaman khususnya
pemupukan. Menurut Siregar dan Suhendry (2013) efektifitas dan efisiensi pemupukan
sangat tergantung pada manajemen atau pengelolaannya di lapangan, yang nantinya akan
sangat berperan dalam menetukan berbagai proses menuju realisasi produksi. Pemupukan
yang tidak tepat merupakan salah satu penyebab terlambatnya matang sadap dan
rendahnya produktivitas tanaman karet. Selain itu, kekurangan atau kelebihan satu atau
lebih unsur hara umumnya akan memperlihatkan gejala defisiensi. Menurut Soemarno
(2013) gejala defisiensi unsur hara pada umumnya adalah munculnya gejala spesifik pada
daun selama periode waktu yang berbeda-beda dalam masa pertumbuhan, abnormalitas
internal, seperti tersumbatnya jaringan pembuluh, dan perbedaan hasil dengan atau tanapa
gejala pada daun.

1.2 Tujuan

Mahasiswa diharapkan mampu :


1. Menghitung jumlah kebutuhan pupuk sesuai dengan kebutuhan
tanaman.
2. Melakukan prosedur pemupukkan pada TM karet
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pemupukan pada tanamana karet merupakan salah satu masukan yang diperlukan
dalam kultur teknis perkebunan karet untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi.
Perkebunan karet pada saat ini banyak menggunakan klon-klon unggul yang berproduksi
tinggi yang menguras hara tanaman, sehingga memerlukan menambahan hara melalui
pemupukan. Respon pemupukan dari tanaman tergantung dari status hara tanaman. Pada
kondisi kekurangan hara, tanaman sangat respon terhadap pemupukan dan mampu
meningkatkan pertumbuhan dan produksi lebih baik lagi.
Tujuan dari pemupukan bertujuan antara lain :
1. mempertahankan kesuburan dan menjaga kelestarian tanah,
(2) menjaga keseimbangan hara tanah dan tanaman,
(3) mempercepat pertumbuhan tanaman untuk Tanaman Belum Menghasilkan (TBM),
(4) meningkatkan dan mempertahankan produksi untuk Tanaman Menghasilkan (TM),
(5) meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit.
Keberhasilan pemupukan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
(1) tepat dosis pupuk,
(2) tepat jenis pupuk,
(3) tepat waktu dan frekuensi pemupukan,
(4) tepat cara pemupukan, dan
(5) adanya pengendalian gulma. 
Dosis pupuk sesuai dengan rekomendasi umum pemupukan seperti pada Tabel 1
Pupuk diberikan diberikan sesuai dengan umur tanaman yang memberikan manfaat hara
sesuai yang dibutuhkan.
Waktu dan frekuensi pemupukan harus tepat agar pupuk dapat terserap tanaman.
Pemupukan dilakukan saat kondisi kelembaban tanah cukup baik pada saat sudah ada
hujan. Frekuensi pemupukan di sesuaikan dengan umur tanaman, pada TBM
menggunakan frekuensi 6x/tahun (Tabel 1), sedangkan pada TM menggunakan frekuensi
2x/tahun.
Cara pemupukan juga harus tepat sehingga tanaman dapat memanfaatkan hara secara
optimum sesuai stadia pertumbuhannya. Aplikasi pemupukan dapat dilakukan dengan cara
tabur dan di benam tergantung dengan kondisi lokasi kebun, jenis pupuk yang digunakan,
dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
Tabel Dosis Pupuk TM Tanaman Tebu

Umur Urea SP36 KCl Frekuensi


tanaman (gr/ph/th) (gr/ph/th) (gr/ph/th) pemupukkan

6-5 350 260 350 2kali/thn

16-25 300 190 250 2kali/thn

>25thn – 200 - 150


2thn sebelum
peremajaan
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari Jum’at, 18 November 2022 di kebun


koleksi laboratorium lapang Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan


Alat: takaran pupuk, timba dan cangkul
Bahan: pupuk urea, sp36 dan kcl

3.3 Prosedur Kerja


1. timbang pupuk sesuai dengan dosis
2. bersihkan tanah sekitar pohon karet dari gulma
3. buat cangkulan tanah berbentuk piringan melingkar sekitar batang pohon
4. taburkan pupuk-pupuk tadi kedalam piringan
5. tutup kembali dengan tanah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Populasi Urea SP36 KCl
(gr/ph/th) (gr/ph/th) (gr/ph/th)
12 pohon 300 190 250

Total pupuk yang diberikan dengan jumlah 12 pohon yaitu


Urea 3600 gr/12ph
SP36 2280 gr/12ph
KCl 3000 gr/12ph

Metode pemupukan yang digunakan yaitu membuat piringan dengan jarak 100-150cm
pupuk dibenamkan.

4.2 Pembahasan
Tanaman karet dilakukan pemupukan sejak tanam sampai tanaman tidak berproduksi
lagi. Tanpa pemupukan produksi karet tidak maksimal. Pemupukkan dilakukan secara
menyeluruh ketika sebelum ada penyadapan, setelah disadap pohon yang lateksnya bagus
akan dilanjut pemupukkannya. Hal ini +
langkah untuk menghindari pemborosan. Pemupukan tanaman karet sama dengan masa
sebelum produksi, yaitu pupuk dimasukkan kedalam lubang yang digali melingkar
dengan jarak 1-1,5/100-150cm meter dari pohon Sebelum pemupukan dilakukan pastikan
tanah sudah bebas dari gulma.
Kegiatan praktikum pemupukkan yang dilakukan pada hari jumat 18 November 2022
di kebun koleksi Tanaman Karet Politeknik Negeri Jember menggunakan dosis urea
300gr, sp36 190gr, kcl 250gr perpohonnya. golongan A btp21 mendapat tugas praktikum
pemupukkan 12 pohon sehingga dibutuhkan urea 3600gr, sp36 2280gr dan kcl 3000gr
dan di aplikasikan dengan metode dibuatkan piringan jarak 100-150cm dari pohon dan di
benamkan, pemupukkan dapat dilakukan dengan normal.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Ketika pohon berumur sekitar 16-25 tahun digunakan dosis urea 300gr, sp36 190gr,
kcl 250gr perpohonnya. Jadi ketika pohon yang akan di pupuk 12 pohon dibutuhkan
urea 3600gr, sp36 2280gr dan kcl 3000gr
2. Pemupukkan dapat dilakukan dengan metode larikkan dan lingkaran/piringan, tetapi
kami menggunkan metode piringingan dengan jarak 100-150cm dan pupuk
dibenamkan.
DAFTAR PUSTAKA
anonimous. (2020). Pemupukkan Tanaman Karet. Retrieved Novemeber 21, 2022

Siregar,T.H.S dan I. Suhendry.2013. Budidaya & Teknologi Karet. Penebar. Swadaya.


Jakarta.hlm 46. Sistem Wanatani Berbasis Karet : Pegangan Untuk Lapangan.

Soemarno. 2013. Model Evaluasi Kesuburan Tanah dan Rekomendasi Pemupukan. Jurusan
Tanah FPUB, Malang.
LAMPIRAN

Gambar 1 Urea

Anda mungkin juga menyukai