2, Oktober 2016
ABSTRAK
Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. Subur Arum Makmur 2 desa Muara Dilam
Kecamatan Kunto Darussalam kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produktivitas kelapa sawitn pada lahan
gambut dan lahan mineral serta perbedaan karakter agronomi pda lahan gambut dan lahan mineral.
Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, yang meliputi survey pendahuluan ( Observasi ) dan
survey utama ( Agronomi ). Dari lokasi penelitian diambil data primer dan data sekunder guna
mendukung pengamatan dan penyusunan data. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan
Uji t / t test untuk membandingkan tingkat pertumbuhan agronomi dan produksi tanaman kelapa
sawit pada tanah mineral dan tanah gambut yang telah dilakukan pengambilan sampel. Hasil
penelitian menunjukan produktivitas kelapa sawit pada lahan mineral dan lahan gambut tidak
memiliki perbedaan. Begitu juga dengan karakter agronomi kelapa sawit yang ditanam pada lahan
mineral dan lahan gambut juga tidak memiliki perbedaan, kecuali pada parameter tinggi tanaman ,
diameter kanopi dan jumlah tandan dimana lahan mineral menujukan hasil yang lebih tinggi
dibandingkan dengan lahan mineral.
Tabel 1 menunjukan data curah hujan di Rata rata curah hujan selama 5 tahun terakhir
PT Subur Arum Makmur 2 dimana pada ( 2011 – 2015 ) yaitu 2672,57 mm dengan
tahun 2011 total curah hujanya 2715,77 mm rata rata bulan basah 10,2 dan rata rata bulan
dengan 11 bulan basah dan 1 bulan kering , kering 1,2.
pada tahun 2012 total curah hujanya 3018,51 Untuk menentukan klasifikasi iklimnya
mm dengan 11 bulan basah dan tidak ada , maka dilakukan penentuan besaran nilai Q
bulan kering, pada tahun 2013 totatl curah berdasarkan teori Schmidt & Ferguson seperti
hujanya 2666,13 mm dengan 11 bulan basah dibawah ini :
dan 1 bulan kering, pada tahun 2014 total Rata − rata Bulan Kering
curah hujanya 2466,57 mm dengan 9 bulan 𝑄=
Rata − rata Bulan Basah
basah dan 3 bulan kering sedangkan pada 1,2
=
tahun 2015 total curah hujanya 2495,90 mm 10,2
dengan 9 bulan basah dan 1 bulan kering. = 0,1176
JURNAL AGROMAST , Vol.1, No.2, Oktober 2016
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa dosis blok yang dilakukan pengamatan. Dosis
pemupukan Urea, Rock Phospate, MOP dan tandan kosong kelapa sawit yang
Kieserit pada masing masing jenis lahan sama diaplikasikan baik ditanah mineral ataupun
yaitu masing masing 1,25 kg/pokok, 1,00 gambut sama yaitu 30 Ton/Ha/Tahun.
kg/pokok, 1,50 kg/pokok dan 0,50 kg/pokok. Produktivitas Tanaman
Sedangkan untuk pupuk HGFB sebesar 0,100 Analisis produksi dilakukan untuk
kg/pokok pada tanah mineral dan 0,200 mengetahui perbedaan tingkat produktivitas
kg/pokok pada tanah Gambut. pada tanah Mineral dan tanah Gambut.
Pempukan organik yang diaplikasikan Parameter yang digunakan adalah produksi
pada blok sampel hanya aplikasi Tandan Ton / Ha. Data historis pada blok yang
Kosong Kelapa Sawit ( Empty Fruit Bunch ). diamati disajikan pada tabel 3.
Limbah Cair ( LA ) tidak diaplikasikan pada
Hasil analisis produktivitas TBS pada tanah Mineral dan tanah Gambut disajikan pada tabel 4.
Tabel 4: Hasil analisis uji T Produktivitas tanaman ( Ton/ha/Tahun) pada tanah Mineral dan
tanah Gambut
Jenis Tanah Potensi produksi
Tahun
Mineral Gambut Mineral Gambut
2011 15,98a 13,02a 16,0 14,5
2012 18,98a 16,93a 18,5 17,0
2013 19,12a 16,36a 23,0 22,0
2014 22,04a 16,92b 25,5 24,5
2015 21,29a 18,77a 28,0 26,0
Sumber : Perbandingan Produksi Aktual Terhadap Sensus Dan Budget
Periode 2016
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama
menunjukan tidak ada beda nyata pada jenjang 5%.
Tabel 4 menunjukan bahwa sawit pada tanh mineral dan tanah gambut
produktivitas kelapa sawit pada tahun 2011, berbeda nyata.
2012, 2013 dan 2015 tidak berbeda nyata Untuk mengetahui trend produktivitas
anatara produktivitas kelapa sawit yang TBS pada tanah mineral dan tanah gambut
ditanam pada tanah mineral dan tanah dari tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada
gambut. Pada tahun 2014 produktivitas kelapa gambar 1.
GRAFIK PRODUKSI
25 22,04 21,29
18,98 19,12
20 15,98
Ton / Ha
15 18,77
16,93 16,36 16,92
10 13,02 mineral
gambut
5
0
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Gambar 1 : Grafik produksi Kelapa Sawit pada tanah mineral dan tanah gambut tahun 2011-2015
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa trend Pada tahun 2013 mengalami penurun menjadi
produktivitas TBS pada tanah mineral tahun 16,36 Ton/Ha. Pada tahun 2014 dan 2015
2011 sebesar 15,98 Ton/Ha naik menjadi produktivitas TBS mengalami kenaikan
18,98 Ton/Ha pada tahun 2012. Pada tahun menjadi 16,92 Ton/Ha dan 18,77 Ton/Ha.
2013 dan 2014 produktivitas TBS naik Analisis Karakter Agronomi
menjadi 19,12 Ton/Ha dan 22,04 Ton/Ha. Data karakter Agronomi diperoleh
Pada tahun 2015 produktivitas TBS turun melalui pengamatan langsung kelapangan
menjadi 21,29 Ton/Ha. pada tiap blok sampel. Data yang diperoleh
Sedangakan pada tanah Gambut tahun dianalisis menggunakan uji t pada jenjang
2011 produktivitas TBs sebesar 13,02 Ton/Ha 5%. Hasil analisis disajikan pada tabel 5.
naik menjadi 16,93 Ton/Ha pada tahun 2012.
JURNAL AGROMAST , Vol.1, No.2, Oktober 2016
Tabel 5: Hasil analisis uji T Karakter Agronomi Kelapa Sawit pada tanah mineral dan tanah
gambut.
Parameter Jenis Tanah
Mineral Gambut
Tinggi Tanaman 263,43a 192,08b
Jumlah Pelepah 39,16a 38,33a
Diameter Kanopi 496,06a 465,34b
Jumlah Tandan 5,36a 4,2b
Bunga Betina 1,3a 0,93a
Sumber : Data primer penelitian
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama
menunjukan tidak ada beda nyata pada jenjang 5%.
Dari tabel 5 menunjukan bahwa tidak dan jumlah tandan yang lebih tinggi
ada beda nyata pada jumlah pelepah, dan dibandingkan tanah Gambut.
jumlah bunga betina. Sedangkan pada tinggi Analisis Tanah
tanaman , diameter kanopi dan jumlah tandan Data pengamatan tanah diperoleh
menunjukan ada beda nyata dimana dari melalui pengamatan langsung kelapangan
ketiga parameter tersebut tanah mineral pada tiap blok sampel. Hasil pengamatan
memiliki Tinggi tanaman, diameter kanopi tanah disajikan pada tabel 6.
Tabel 6 menujukan tanah Mineral terhadap produksi kelapa sawit adalah sama,
memiliki pH yang lebih tinggi yaitu 5,5 yaitu tipe iklim B atau Basah menurut
sedangakan tanah Gambut memiliki pH 4,9. Schdmit dan ferguson dengan nilai Q =
Tekstur tanah Mineral lempung berpasir dan 0,1176 dan rata – rata bulan kering 1,2 /tahun.
tanah Gambut memiliki tekstur lempung. Padahal jumlah curah hujan yang dibutuhkan
Untuk tingkat kematangan gambut pada blok tanaman kelapa sawit untuk tumbuh secara
sampel yaitu Hemik – Saprik. Sementara optimal adalah rata – rata 2000 – 2500
untuk topografi tanah mineral dan tanah mm/tahun dengan pembagian yang merata
Gambut memiliki topografi datar sepanjang tahun tanpa bulan kemarau
bergelombang. panjang. Musim kemarau panjang dapat
mengancam terjadinya penurunan produksi ,
PEMBAHASAN karena water divisit 400mm mulai
Hasil analisis menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap produksi. Curah hujan
lahan mineral dan lahan gambut memberikan yang berlebihan juga berakibat kurang baik
pengaruh yang sama terhadap produksi kelapa karena dapat menyebabkan erosi tanah lapisan
sawit. Hal ini dimungkinkan karena iklim atas dan keadaan drainase jelek. Hal tersebut
sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh jelas mempengaruhi pertumbuhan dan
JURNAL AGROMAST , Vol.1, No.2, Oktober 2016
produktivitas pada kedua lahan, oleh sebab itu untuk proses pembentukan brondolan. Dosis
produktivitas antara lahan mineral dan lahan pupuk HGFB pada tanah gambut yang lebih
gambut tidak ada beda nyata dengan curah tinggi memicu pembentukan brondolan pada
hujan yang sama. kelapa sawit yang ditanam pada tanah mineral
Selain kondisi iklim hal lain yang sehingga produksi tanah gambut mampu
mempengaruhi produktivitas kelapa sawit menyamai tanah mineral.
pada tanah mineral dan tanah gambut tidak Pempukan organik yang diaplikasikan
memiliki perbedaan adalah manajemen pada blok sampel hanya aplikasi Tandan
budidaya yang diterapkan di tanah gambut Kosong Kelapa Sawit ( Empty Fruit Bunch ).
sangat baik. Secara garis besar manjemen Limbah Cair ( LA ) tidak diaplikasikan pada
budidaya yang dilakaukan pada masing blok yang dilakukan pengamatan. Dosis
masing jenis tanah sama mulai dari tandan kosong kelapa sawit yang
perawatan, pengendalian gulma, pengendalian diaplikasikan baik ditanah mineral ataupun
hama penyakit dan pemupukan. gambut sama yaitu 30 Ton/Ha/Tahun.
Pada tanah gambut water management Tandan kosong kaya kandungan materi
harus dilakukan denagan sangat baik. organik dan nutrisi bagi tanaman. Aplikasi
Pembuatan parit di setiap bloknya sudah tandan kosong dapat meningkatkan proses
dapat terlaksana pada saat pembukaan lahan. dekomposisi sehingga kandungan fisik,
Saluran drainase dan irigasi dibuat dengan biologi dan kimia pada tanah meningkat
tujuan mempercepat surut air pada saat Tandan kosong juga meningkatkan
tergenang banjir serta menyediakan air pada peremajaan tanah yg mana penting untuk
musim kemarau yang berkepanjangan. Tanah jangka waktu yg lama dalam rangka
gambut harus selalu dijaga dalam keadaan mempertahankan produksi TBS tetap tinggi.
lembab agar kendala kendala pada tanah Aplikasi tandan kosong sangat efektif sebagai
gambut tidak muncul. Salah satu kendala mulsa. Cara ini dapat menurunkan temperatur
yang akan muncul saat drainase tanah gambut tanah, mempertahankan kelembaban tanah
adalah Irreversible drying atau kering tak dan membantu mengurangi dampak yg
balik. Irreversible drying disebabkan pada kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman
saat proses drainase air yang ada dilahan dan produksi pada saat kemarau. Untuk areal
dibuang habis tanpa tersisa, sehingga tanah yg curah hujannya tinggi, tandan kosong
gambut menjadi kering seperti arang dan secara signifikan dapat mengurangi losses
tidak mampu menyerap air. nutrisi melalui proses pencucian dan aliran
Pemupukan yang diaplikasikan pada permukaan atau menjaga terjadinya erosi
tanah gambut dan tanah mineral dilaksaankan tanah.
dengan metode Broadcasting. Pemupukan Dari hasil analisis karakter agronomi
Urea, rockphospate, MOP dan kieserit antara menunjukan bahwa tidak ada perbedaan pada
tanah mineral dan tanah gambut memiliki jumlah pelepah, dan jumlah bunga betina.
dosis yang sama yaitu 1,25 kg/pokok, 1,00 Sedangkan pada tinggi tanaman , diameter
kg/pokok, 150 kg/pokok dan 0,50 kg/pokok. kanopi dan jumlah tandan menunjukan ada
Pada tanah mineral pemupukan HGFB 0,100 beda nyata dimana dari ketiga parameter
gr/pokok sedangkan pada tanah gambut 0,200 tersebut tanah mineral memiliki Tinggi
gr/pokok. Pemupukan HGFB diduga menjadi tanaman, diameter kanopi dan jumlah tandan
salah satu penyebab produksi pada tanah yang lebih tinggi dibandingkan tanah
mineral dan tanah gambut tidak memiliki Gambut.
perbedaan. HGFB adalah pupuk yang Karakter agronomi sangat berperan
mengandung Boron. Tanah gambut terbentuk dalam pertumbuhan dan produksi kelapa
oleh bahan organik yang tidak memiliki sawit. Jumlah pelepah, diameter kanopi dan
kandungan boron, berbeda dengan tanah diameter batang berhubungan dengan proses
mineral yang terbentuk dari batuan yang kaya fotosintesis yang dilakukan tanaman. Jumlah
akan boron. Salah satu fungsi boron adalah pelepah dan diameter kanopi yang besar
JURNAL AGROMAST , Vol.1, No.2, Oktober 2016