Anda di halaman 1dari 38

SOP

BUDIDAYA PADI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya
Tanaman secara Organik. Buku ini mengulas cara berbudidaya yang
benar, baik dan spesifik lokasi untuk beberaptanaa tanaman pangan,
tanaman obat dan tanaman sayuran yang mencakup
pemilihan/penetapan lokasi, pemilihan benih, penyemaian benih,
penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian
OPT, pemanenan, dan pascapanen dan pengemasan.
Peningkatan daya saing produk pertanian yang baik secara kualitas
semakin meningkat , Terlebih di mas pendemi COVID 19 ini,
permintaaan akan produk pertanian yang sumbernya bias dipercaya dan
terjamin kualitasnya menjadi sebuah incaran. Faktor-faktor lain yang
menyebabkan pentingnya peningkatan daya saing produk pertanian
tersebut yaitu kepedulian konsumen terhadap keamanan pangan dan
aspek lingkungan serta adanya persaingan yang semakin ketat antar
negara produsen.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah perbaikan teknologi budidaya
melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), budidaya yang
berdasar atas norma budidaya yang baik (Good Agriculture
Practices/GAP). Buku SOP Budidaya Tanaman spesifik komoditas dan
lokasi yang telah disusun oleh Yayasan Trukajaya semoga dapat
diterapkan di lapangan.

2
Penyusunan Buku SOP ini berdasarkan hasil informasi dari berbagai
sumber yang sudah memiliki pengalaman dan beberapa informasi dari
internet.. Diharapkan Buku SOP Budidaya Tanaman secara Organik ini
dapat dijadikan acuan/pedoman bagi semua pihak di daerah lain dalam
menyusun SOP budidaya sesuai kondisi masing-masing daerah.
Namun demikian, Buku SOP ini dapat terus dilakukan perbaikan-
perbaikan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pasar. Akhirnya
kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan aktif dalam penyusunan buku ini, terlebih bagi berbagi pihak
yang telah memberikan informasi dengan sukarela .

Salatiga, Januari 2021


Direktur Trukajaya

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. ALUR BUDIDAYA TANAMAN PADI ORGANIK
2. PENGOLAHAN LAHAN
3. IRIGASI /PENGAIRAN
4. PEMILIHAN BENIH
5. PERSEMAIAN
6. PENANAMAN
7. PEMUPUKAN
8. PENYIANGAN
9. PENGENDALIAN HAMA
10. PENGENDALIAN PENYAKIT
11. PANEN
12. PASCA PANEN ( Untuk Konsumsi )
A. PENJEMURAN
B. PENYIMPANAN GABAH
C. PENGGILINGAN
D. PENGEMASAN
DAFTAR PUSTAKA

4
ALUR BUDIDAYA TANAMAN PADI ORGANIK
1. PENGOLAHAN LAHAN
2. IRIGASI /PENGAIRAN
3. PEMILIHAN BENIH
4. PERSEMAIAN
5. PENANAMAN
6. PEMUPUKAN
7. PENYIANGAN
8. PENGENDALIAN HAMA
9. PENGENDALIAN PENYAKIT
10. PANEN
11. PASCA PANEN ( Untuk Konsumsi )
A. PENJEMURAN
B. PENYIMPANAN GABAH
C. PENGGILINGAN
D. PENGEMASAN

Tim Penyusun:
1. Eko Kristiyanti
2. Krisyadi
3. Ardi Hartoko

5
Standar Operasional Tanggal Dibuat
Prosedur Nomor : ………….
“Pengolahan SOP……. Revisi………… Disahkan
Lahan” Tanggal……… ……………

1. PENGOLAHAN LAHAN
1.1. Definisi dan Tujuan
Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar
lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. dengan
begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi
tanah (sirkulasi udara) menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah
menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air

1.2. Informasi Pokok


Kriteria lahan siap tanam
1. Tanah terolah sampai berlumpur
2. Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
3. Permukaan tanah rata
4. Pupuk tercampur rata
5. Bersih dari sisa gulma dan tanaman

1.3. Prosedur Kerja


Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup
kegiatan-kegiatan:
1.3.1. Pembersihan lahan.

6
a. Pembersihan lahan merupakan kegiatan pencabutan
gulma dan sisa tanaman sebelumnya, serta pengambilan
sampah bila ditemukan.
b. Pembersihan sisa–sisa tanaman dapat dikerjakan dengan
tangan dan cangkul.
1.3.2. Perbaikan pematang.
a. Perbaikan pematang merupakan kegiatan pembersihan
gulma dan memperbaikinya.
b. Akan baik bila pematang lama dibongkar agar pematang
bersih dari sarang tikus, kemudian dibuat pematang baru.
c. Fungsi utama pematang disaat awal untuk menahan air
selama pengolahan lahan agar tidak mengalir keluar
petakan.
d. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan
kebutuhan air selama budidaya tanaman padi.
e. Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari gulma.
Kegiatan tersebut bertujuan agar dapat memperlancar
arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa
masuk ke dalam petakan.
1.3.3. Pencangkulan
Sudut–sudut petakan di cangkul untuk memperlancar
pekerjaan membajak atau menggunakan traktor.
1.3.4. Pembajakan
a. Lahan dibajak dengan bantuan traktor maupun
hewan/tradisional. Akan lebih baik disemprot dengan

7
PGPR dan mikroba pengurai (EM4 dsb) yang berfungsi
sebagai dekomposer guna mempercepat melakukan
penguraian bahan organik
b. Sebelum dibajak, tanah sawah digenangi air agar gembur.
c. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi
tanah dan persiapan tanam
d. Pembajakan biasanya dilakukan dua kali

1.3.5. Pemberian pupuk dasar


Permukaan tanah ditaburi pupuk kandang atau bokashi
dengan takaran 2- 5 ton/ha, tergantung dari tingkat
kesuburan tanahnya, plus ditambah sisa jerami dan pohon
pisang yang sudah di cacah. Fungsi pohon pisang :
melarutkan bahan anorganik yang tidak terserap dan
menambah unsur hara.

8
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
SOP……. Revisi…………… Disahkan
“Irigasi/Pengairan”
Tanggal………… ………………

2. IRIGASI / PENGAIRAN
2.1. Definisi dan Tujuan
Untuk mempertahankan keberadaan air di areal sawah dilakukan
pembenahan pematang, dengan tujuan air tidak meluber dan
bocor

2.2. Informasi Pokok


Untuk mempersiapkan penanaman kondisi air dipersawahan
dibuat macak macak (semi kering tapi tetap ada airnya)

2.3.Prosedur Kerja
2.3.1. Setelah padi berumur 9-10 HST (hari setelah tanam)
genangkan air
sampai 2-3 cm selama 1 malam, hal ini dilakukan
untuk mempermudah
proses penyiangan.
2.3.2. Keringkan sawah sampai padi mencapai umur 18 HST
2.3.3. Umur 19-20 HST sawah kembali di genangi

9
2.3.4. Setelah padi berbunga sawah diairi kembali 1-2 cm,
pertahankan kondisi ini sampai padi masak susu (15-
20 hari sebelum panen)
2.3.5. Keringkan kembali sawah sampai saat panen tiba

10
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
SOP……. Revisi……… Disahkan
“Pemilihan Benih”
Tanggal…… ……………………

3. PEMILIHAN BENIH
3.1. Definisi dan Tujuan
Pemilihan benih adalah kegiatan memilih benih yang
berisi/bernas dan sehat.
Tujuan dari pemilihan benih untuk mendapatkan bibit
tanaman padi yang baik dan sehat, sehingga pada
saat dipindah tanamkan benih dapat tumbuh dengan baik.

3.2. Informasi Pokok


3.2.1. Benih yang dibutuhkan untuk ditanam pada lahan
seluas 1 ha sebanyak 5 Kg (model penanaman SRI /
satu lubang satu tanaman)
3.2.2. Sedang benih yang akan disemai harus memenuhi
kriteria
a. jelas varietas atau jenis tanaman padi yang akan
ditanam dan asal usulnya,
b. bulir berisi, bersih dan seragam,
c. belum kadaluwarsa,
d. masih memiliki daya tumbuh (vigoritas) di atas
90%

11
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1. Untuk memilih bibit yang daya tumbuh baik, dilakukan
penampian benih
(seleksi benih yang bernas)
3.3.2. Benih direndam di air dingin semalam/12 jam, benih
ditiriskan dan
diperam 1 malam
3.3.3. Untuk metode SRI, perlakuan perendaman benih
dengan menggunakan
air garam dan telur

Catatan : untuk penanaman padi organik, benih padi yang


dianjurkan adalah benih padi varietas lokal, seperti : Rojolele,
Pandan Wangi, Mentik Wangi, Mentik Susu, Beras Merah, Beras
Hitam.

12
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
SOP……. Revisi………… Disahkan
“Persemaian”
Tanggal……… ………………

4. PERSEMAIAN
4.1. Definisi dan Tujuan
Persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan
memproses benih atau bagian tanaman lain untuk menjadi
bibit siap tanam di lapang/lahan.
Tujuan persemaian : untuk mendapatkan bibit padi yang
berkualitas.

4.2. Informasi Pokok


4.2.1. Penyemaian dilakukan 7 - 10 hari sebelum masa tanam
untuk sistem budidaya tanaman padi SRI, atau 21 hari
sebelum masa tanam untuk sistem budidaya tanaman
padi yang umum dilakukan
4.2.2. System SRI menggunakan nampan / baki atau besek
sebagai tempat penyemaian.
4.2.3 Perbandingan media semai untuk metode SRI; 1:1:1
( tanah, pupuk kandang, pasir / abu sekam ) dan
dilakukan penyemprotan PGPR untuk mempercepat
pertumbuhan tanaman padi.

13
4.2.4. Persemaian basah, umum dilakukan langsung dilahan
sawah

4.3. Prosedur Kerja


4.3.1. Pembuatan Media Semai Metode SRI
a. Sebelum media diisi tanah lapisi dengan daun
pisang.
b. Masukan media kedalam wadah, baki/besek ¾
siram dengan air.
c. Taburkan benih kedalam wadah.
d. Taburkan arang sekam di atas benih sampai rata,
dengan tujuan menutupi benih.
e. Simpan wadah di tempat yang teduh. Pada hari 1
dan ke 2 sebaiknya di tutupi supaya tidak
kepanasan, dan hari ke 3 baru dibuka.
f. Jika disimpan dipekarangan jauhkan dari gangguan
ternak/ayam

g. Penyiraman dilakukan setiap hari, supaya bibit


lembab dan tanaman segar

4.3.2. Untuk persemaian basah, lahan dibuat macak macak,


benih ditaburkan, dan ditabur abu dengan tujuan
mempermudah pencabutan sehingga akar tidak
mudah patah.

14
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
SOP……. Revisi………… Disahkan
“Penanaman”
Tanggal……… ………………

5. PENANAMAN
5.1. Definisi danTujuan
Penanaman adalah memindahkan bibit padi yang telah siap
(sesuai umur dan metode tanam yang dipakai) ke lahan
sawah yang telah disiapkan

5.2. Informasi Pokok


5.2.1. Penanaman dilakukan pada benih padi maksimal
berumur 100 hari untuk sistem budidaya tanaman
padi SRI.
5.2.2. Benih berumur 21 hari untuk sistem budidaya
tanaman padi yang umum

5.3. Prosedur Kerja


5.3.1. Dalam melakukan pindah tanam benih padi di
persemaian dicabut secara hati-hati agar akar-
akarnya tidak putus.
5.3.2. Menanamnya dalam baris-baris sesuai dengan jarak
baris dan jarak antar tanam dalam baris yang di pakai.
Untuk sistem budidaya tanaman padi jajar legowo

15
setiap 3-4 baris tanaman 1 baris berikutnya
dikosongkan tidak ditanami benih padi. Selama 1
minggu kondisi tanah di lahan dibuat tetap berlumpur
atau becek dan jangan tergenangi air.
5.3.3. Bibit yang siap tanam untuk lahan SRI, 1 hari sebelum
pindah tanam disemprot dengan PGPR, umur pindah
tanam 7-10 hari. Penanaman dilakukan dengan
system 1 lubang 1 tanaman, jarak tanaman 30x30 cm
atau 25x25 cm atau menggunakan jarak tanam jajar
legowo. (disesuaikan dengan kondisi lahan).
Kedalaman penanaman 1 cm dan membentuk huruf L
(supaya akar mencari makan seluas luasnya).
5.3.4. Teknik pindah tanam padi SRI dilakukan dengan
membawa besek atau nampan ke lahan sawah, jadi
pindah tanam langsung dilakukan pada saat itu juga

16
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
SOP……. Revisi………… Disahkan
“Pemupukan”
Tanggal……… …………………

6. PEMUPUKAN
6.1. Definisi dan Tujuan
Pemupukan adalah proses pemberian tambahan nutrisi
pada tanah dengan beberapa media (padat atau cair) baik
bersifat anorganik atau organik yang bertujuan untuk
menyediakan unsur hara bagi tanaman

6.2. Informasi Pokok


Untuk budidaya organik, pupuk yang digunakan harus pupuk
organik.
Pupuk organik padat yang digunakan bisa berupa kompos
dan pupuk kandang yang telah diolah , dapat juga diberikan
pupuk organik cair (POC).

6.3. Prosedur Kerja


6.3.1. Pemupukan susulan dapat dilakukan dengan cara
menaburkan pupuk kandang diantara baris tanaman.
Cara lain adalah disemprot dengan larutan pupuk
organik cair.

17
6.3.2. Acuan melakukan pemupukan :
a. Setelah umur 7 Hari Setelah Tanam ( HST) semprot
dengan Plan Growth- Promoting Rhizobacteria (PGPR)
atau nutrisi asam amino ikan. Pada fase ini tanaman
memerlukan banyak unsur hara:
● N dalam jumlah banyak
● P dalam jumlah sedang
● K dalam jumlah kecil
b. Umur 15 Hari Setelah Tanam lahan digenangi air
dengan tujuan untuk memudahkan penyiangan tahap
1, kemudian semprot dengan nutrisi sebagai beikut :
● N jumlah banyak
● P dalam jumlah sedang
● K dalam jumlah kecil
● MOL buah untuk menambah jumlah anakan
● Selanjutnya penyemprotan rutin 15 hari sesuai
fase pertumbuhan tanaman
c. Setelah umur 20-30 Hari Setelah Tanam lahan
digenangi untuk memudahkan penyiangan tahap ke 2,
kemudian tanaman disemprot dengan nutrisi N dalam
jumlah sedang, P dalam jumlah banyak, K dalam
jumlah sedang, MOL rebung bambu dan MOL urine
sapi.
d. Setelah umur 45 HST lahan digenangi untuk
penyiangan tahap ke 3, setelah selesai tanaman

18
disemprot dengan nutrisi yang mengandung unsur
hara, N dalam jumlah sedikit, P dalam jumlah banyak,
K dalam jumlah banyak. Ca dalam jumlah sedikit
untuk mengendalikan hama belalang, ulat, Beauveria
basiana. Penambahan nutrisi untuk merangsang
pembuahan sangat dianjurkan. Pada fase tanaman
padi bunting hindari penggunaan pupuk N dalam
jumlah yang banyak karena akan rentan bahaya
penyakit Kresek dan Blast.
e. Setelah umur 55 HST tanaman disingkap supaya
permukaan tanah kena sinar matahari dan kondisi air
macak macak. Kemudian semprot dengan urine sapi
dan empon-empon yang sudah di fermentasi dengan
dosis 1 liter / tanki. Fungsinya untuk menjaga
kebugaran tanaman, mencegah datangnya hama
sekaligus penambahan nutrisi.
f. Setelah umur 75 Hari Setelah Tanam tanaman
disemprot nutrisi sebagai berikut :
N dalam jumlah sedikit, P dalam jumlah sedang, K
dalam jumlah banyak, Ca dalam jumlah banyak.
Tambahkan nutrisi perangsang pembungaan dan anti
rontok.
g. Satu bulan sebelum panen, pertahankan tanah dalam
kondisi lembab atau airnya macak-macak. Yang perlu
diperhatikan, adalah setiap fase pertumbuhan/dan

19
pengamatan harus dilakukan untuk mengetahui
perkembangan tanaman hama dan penyakit yang
menyerang sehingga kondisi lingkungan akan tetap
seimbang.

20
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
SOP……. Revisi………… Disahkan
“Penyiangan”
Tanggal……… …………………

7. PENYIANGAN
7.1. Definisi dan Tujuan
Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma atau
tanaman tidak diharapkan yang berada di antara tanaman
padi. Tujuan penyiangan untuk mengendalikan gulma, agar
pertumbuhan tanaman padi bisa tumbuh secara maksimal.

7.2. Informasi Pokok


Gulma tanaman adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak
diinginkan pada lahan sawah karena menurunkan hasil yang
bisa dicapai oleh tanaman produksi (padi).

7.3. Prosedur Kerja


7.3.1. Penyiangan tahap 1 dilakukan setelah umur tanaman
15 HST dengan terlebih dahulu menggenangi lahan
dengan supaya mudah mencabut rumput/ gulma.
7.3.2. Penyiangan tahap 2 dilakukan pada saat tanaman
berumur 30-35 HST dengan terlebih dahulu
menggenangi lahan dengan supaya mudah mencabut
rumput/ gulma.

21
7.3.3.Penyiangan tahap 3 dilakukan pada saat tanaman
berumur 45 HST dengan terlebih dahulu menggenangi
lahan dengan supaya mudah mencabut rumput/
gulma.
7.3.4. Penyiangan juga dilakukan di sekitar pematang sambil
mengecek kondisi pengairan/pematang yang

22
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
“Pengendalian SOP……. Revisi……… Disahkan
Hama” Tanggal…… ……………………

8. PENGENDALIAN HAMA
8.1. Definisi dan Tujuan
Pengendalian hama terpadu adalah sebuah pendekatan yang
mengintegrasikan berbagai jenis metode pengendalian hama.
Manajemen hama terpadu bertujuan untuk menekan
populasi hama hingga di bawah tingkat kerusakan ekonomis.
8.2. Informasi Pokok
8.2.1. Pengendalian hama sistem PHT/ Pengendalian Hama
Terpadu, dengan sistem ini petani diajak untuk
mengelola unsur-unsur dalam ekosistem seperti :
matahari, tanaman , mikro organisme, oksigen dan
musuh alami (sebagai alat pengendali hama dan
tanaman).
8.2.2. Ketika di lahan terdapat hama, lebih bijak ketika
petani mengenali antara hama dan sahabat petani.
Sahabat petani dibagi menjadi 3 :
● Predator
● Parasit
● Patogen

23
8.3. Prosedur Kerja
8.3.1. Pada umumnya hama tanaman padi adalah hama
pemakan daun (hama putih palsu, ulat daun dan
belalang),Keong mas, walang sangit, Burung dan tikus.
8.3.2. Metode pengendalian hama : untuk pemakan daun :
semprot dengan pestisida nabati yang berisi daun mimba,
biji jarak pagar dan daun widuri yang direndam selama 10
hari ( sampai melapuk) saring semprotkan pada tanaman.
a. Keong Mas :
● Perangkap telor : memasang ajir pada lahan di
jarak 1 meter. Jika ajir sudah ada kelompok telor
yang berkumpul, baliklah sehingga telur keoang
mas terendam air dan telor akan mati.
● Perangkap keong mas : ambil daun talas, taruh
dipintu saluran air, sebelum tanam. Setelah keong
mas dewasa berkumpul makan daun talas maka
terus diambil.
● Pestisida nabati : jika di temukan keong mas kecil
maka sebarlah kapur dan tumbukan daun dan
buah jarak pagar didekat pintu air.
b. Walang Sangit
Pengendalian :
● dengan menghilangkan gulma yang berbunga di
sekitar tanaman

24
● Umpan walang sangit dan bangkai kepiting dan
kotoran ayam dan ikan busuk
c. Tikus, pengendalian dengan istilah STUDITOR
( serentak terus menerus dini dan terorganisir).
Pengendalian tikus bisa juga dilakukan dengan
pemanfaatan predator tikus: ular, burung hantu
untuk peningkatan pengendalian alami.
d. Hama Burung: pengendalian dengan menggunakan
orang-orangan sawah atau menggunakan perangkap
burung ( jaring)

25
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
“Pengendalian SOP……. Revisi………… Disahkan
Penyakit” Tanggal……… ……………

9. PENGENDALIAN PENYAKIT
9.1. Definisi dan Tujuan
Pengendalian penyakit secara organik pada tanaman adalah
tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah
kerugian pada budidaya tanaman padi, dengan memadukan
satu atau lebih teknik pengendalian yang selaras dengan
alam, dan menjaga ekosistem dengan memanfaatkan bahan-
bahan yang ada dilingkungan sekitar.
Tujuannya adalah untuk mengurangi kehilangan hasil dan
meningkatkan mutu serta menjaga kelestarian lingkungan

9.2. Informasi Pokok dan Prosedur Kerja


9.2.1. Penyakit tanaman padi : hawar daun bakteri
(kresek). Ada 2 jenis yang menyerang pada bibit padi
disebut dengan penyakit kresek. Yang menyerang
tanaman padi yang lanjut disebut blythe. Pengendalian
dilakukan dengan bibit yang sehat. Pemupukan yang
rutin/pupuk kandang yang banyak. Jarak tanam yang
tidak terlalu rapat. Pengairan yang teratur sesuai
dengan fase pertumbuhan.

26
9.2.2. Aplikasi pengendalian menggunakan pestisida alami.
Menggunakan campuran daun dan batang serai yang
direbus, disaring dan diaplikasikan ke tanaman
9.2.3. Penyakit Busuk Batang, tungro, busuk pelepah daun ,
fusarium, penyakit kerdil. Pengendalian penyakit ini
sama dengan penyakit kresek di atas.

27
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur Nomor : ………….
SOP……. Revisi………… Disahkan
“Panen”
Tanggal……… ……………

10. PANEN
10.1. Definisi dan Tujuan
Panen adalah pemungutan (pemetikan) hasil sawah. Istilah
ini paling umum digunakan dalam kegiatan bercocok tanam
dan menandai berakhirnya kegiatan di sebuah lahan. Tujuan
dari panen adalah mendapatkan hasil dari kegiatan budidaya
yang dilakukan.

10.2. Informasi Pokok


10.2.1. Panen tanaman padi dilakukan pada saat bulirnya
menguning, dan tanaman merunduk
10.2.2. Umur panen antara 120-130 HST tergantung umur
varietas tanaman padi. Alat panen menggunakan ani-ani
atau sabit. Setelah panen, untuk merontokan bulir padi
menggunakan alat erek / perontok padi

10.3. Prosedur Kerja


10.3.1. Menyiapkan beberapa peralatan yang akan
digunakan untuk panen padi seperti sabit, ani-ani,
terpal dan alat perontok gabah.

28
10.3.2. Tahap pertama proses pemanenan adalah
melakukan pemotongan batang tanaman padi, yaitu
dengan memegang 1 rumpun tanaman padi
kemudian dipotong dibagian bawahnya lalu ditumpuk
menjadi satu, atau dengan cara memotong malai bulir
padi memakai alat ani-ani kemudian malai-malainya
diikat ke dalam beberapa ikatan.
10.3.3. Setelah pemanenan selesai, potongan rumpun
batang padi, atau ikatan-ikatan malai, dikumpulkan
menjadi satu di atas terpal yang sudah disiapkan.

29
Standar Operasional TanggalDibuat
Prosedur ………….
Nomor : Revisi………
“Pasca Panen (untuk SOP……. … Disahkan
konsusmsi)” Tanggal…… ………………

11. PASCA PANEN


11.1. Definisi dan Tujuan
Pascapanen adalah tahap penanganan hasil tanaman
pertanian segera setelah pemanenan dilakukan. Tujuannya
untuk mengurangi penurunan mutu hasil panen dan
menyiapkan hasil untuk diolah lebih lanjut
11.2. Informasi Pokok dan Prosedur kerja
Kegiatan yang dilakukan dalam menangani hasil panen
adalah sebagai berikut :
11.2.1. Perontokan
dilakukan dengan cara manual (dipukulkan) bisa
mengurangi hasil panen 5 % – 8 %, oleh karena itu
perontokan lebih baik menggunakan alat perontok semi
mekanis (pedal threser) atau perontok mekanis (power
threser). Gabah di tahap ini disebut dengan Gabah
Kering Panen (GKP).

30
11.2.2. Penjemuran
Penjemuran dilakukan selama 3 hari dengan kondisi
cuaca normal, sinar matahari terik. Penjemuran dilakukan
selama 4 jam, dari jam 10.00 – 14.00 selama 3 hari.
Indikator gabah sudah kering dapat dilakukan dengan
cara :
Gabah yang sudah dijemur, digilas dengan tumit kaki. jika
kulit gabah mengelupas dan bulir beras masih utuh,
berarti kadar air sudah memenuhi syarat (kadar air nya
14 persen).
11.2.3. Penyimpanan Gabah
a. Dimasukan kedalam karung kemudian disimpan di
atas papan minimal 20 cm di atas lantai.
b. Pengendalian kutu gudang dilakukan dengan
menaruh jeruk nipis di sela sela karung

11.2.4. Penggilingan
a. Dilakukan setelah penjemuran dan diperam setelah 1
hari 1 malam
b. Penggilingan padi (organik) sebaiknya dilakukan di
penggilingan yang khusus untuk organik.
c. Akan lebih baik ketika padi di tumbuk dengan alat
tradisional

31
11.2.5. Pengemasan
Sebelum padi dikemas dilakukan penyortiran dengan
menggunakan mesin sortir. Dari mesin ini beras utuh
akan pisah dengan beras pecah dan kotoran. Untuk
pengemasan dilakukan dengan media karung goni atau
plastik. Untuk media plastik bisa menggunakan las atau
vacum. Bila media bagor menggunakan penjahitan.

32
Daftar Istilah :
1. Aerasi adalah proses pertukaran udara dalam tanah.
Adapun tujuan dari aerasi adalah
● Penambahan jumlah oksigen
● Penurunan jumlah karbon dioxide (CO2) dan
● Menghilangkan hydrogen sulfide (H2S), methan (CH4) dan
berbagai senyawa senyawa organik yang bersifat volatile
(menguap) yang berkaitan untuk rasa dan bau.

2. PGPR
PGPR adalah singkatan dari “Plant Growth Promoting Rhizobakteri”
atau “Bakteri Pemacu Pertumbuhan“. Bakteri PGPR hidup
berkoloni disekitar perakaran tanaman dan bersifat
menguntungkan bagi tanaman. Bakteri ini memiliki peran yang
sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan memberi
keuntungan bagi proses fisiologi tanaman. Dalam istilah bahasa
Indonesia, PGPR dikenal dengan istilah RPTT atau “Rhizobakteria
Pemacu Tumbuh Tanaman“. Untuk mendapatkan produk PGPR
tidaklah sulit, karena sudah banyak produsen yang memproduksi
dan memasarkan PGPR.
3. EM4
Teknologi EM4 adalah teknologi budidaya pertanian untuk
meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman,
dengan menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman. EM4 merupakan kultur campuran dari

33
mikroorganisme yang menguntungkan yang berasal dari alam
Indonesia, bermanfaat bagi kesuburan tanah, pertumbuhanan dan
produksi tanaman serta ramah lingkungan. EM4 mengandung
mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari bakteri
Asam Laktat (Lactobacillus Sp), Bakteri Fotosintetik
(Rhodopseudomonas Sp),Actinomycetes Sp, Streptomyces SP dan
Yeast (ragi) dan Jamur pengurai selulose, untuk memfermentasi
bahan organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap
oleh akar tanaman. Teknologi EM4 ditemukan pertama kali oleh
Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang

EM4 Pertanian
Bakteri Fermentasi bahan organik tanah menyuburkan tanaman dan
menyehatkan tanah
Manfaat EM4 Pertanian
• Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
• Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
• Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah
dengan cepat (bokashi).
• Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
• Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam
tanah.

34
4. Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat
menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk
mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa
campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam
padi.
5. Metode SRI
Prinsip budidaya padi organik SRI
● Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai
ketika bibit masih berdaun 2 helai.
● Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak minimal 25
cm persegi.
● Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit)
dan harus hati-hati agar akar tidak putus.

6. Vigoritas
Vigor adalah kemampuan benih untuk berkecambah secara normal
meskipun berada pada keadaan lingkungan yang beragam, baik yang
mendukung maupun lingkungan yang kurang memadai (sub
optimal). ... Benih yang tidak vigor berkaitan dengan menurunnya
kemampuan benih untuk menyelesaikan fung
7. Pupuk N Organik. Unsur N (nitrogen) berfungsi membentuk akar,
membentuk daun dan batang muda, serta menghijaukan daun.
Sumber pupuk N : enceng gondok, tumbuhan keluarga kacang-
kacangan, jerami dan daun-daun yang mengandung hijau daun,urin
hewan/manusia, dan sebagainya.

35
8. Pupuk P Organik. Fungsi pupuk P (Phosphat) adalah untuk
memperkuat perakaran dan batang, merangsang terbentuknya
bunga, merangsang terbentuknya buah, dan memaniskan buah.
Sumber pupuk Pada pada ampas tebu, kotoran padat
manusia/hewan, urin manusia/hewan, sampah-sampah organik,
kompos, enceng gondok, abu kayu/dapur, dll
9. Pupuk K Organik. K (kalium) berfungsi untuk memperkuat perakaran,
merangsang terbentuknya bunga, buah dan biji, membuat
biji/benih dan bulir beras lebih berisi,membuat buah/umbi lebih
manis, serta membentuk batang yang lebih kuat.
10. HST adalah Hari Setelah Tanam
11. MOL adalah mikro organisme lokal. Macam-macam MOL:
a. MOL dekomposer
b. MOL tunas (giberellin), untuk pembelahan sel. Giberelin
berfungsi untuk perkembangan dan pengecambahan embrio dan
untuk memperkuat batang
c. MOL keong (sitokinin), untuk mempengaruhi pertumbuhan dan
diferensiasi akar, serta mendorong pemb
d. elahan sel dan pertumbuhan secara umum
e. MOL auksin/sabut kelapa berfungsi untuk memacu
perpanjangan sel hormon
f. MOL buah/inhibitor untuk pertumbuhan anakan dan berbuah
agar bernas. Inhibitor adalah zat yang menghambat
pertumbuhan tanaman. Hormon ini sering ditemukan pada

36
proses perkecambahan, pertumbuhan pucuk,atau pada fase
dormansi/fase tidur
12. Predator adalah sejenis hewan yang memburu, menangkap, dan
memakan hewan lain. Hewan yang diburu pemangsa disebut
mangsa. Beberapa predator seperti : laba laba, kumbang kubah dan
kumbang tanah
13. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk
hidup lain (disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi
bantuan atau manfaat lain padanya. Parasit :Parasit dapat memberi
keuntungan kepadapetani dengan cara : dapat menyerang telor,
larva, nimfa dan inang dewasa. Parasit menempatkan telor ke inang
nya, bila telor mengetas maka inang/hama nya akan mati.
14. Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada
inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit.
Yang termasuk Patogen adalah : cendawan , virus dan bakteri. Yang
mampu membunuh wereng, yang merupakan salah satu hama
tanaman padi.(masuk ke daftar istilah)

37
Referensi :
1. Pengolahan tanah padi sawah. cybex.pertanian.go.id › mobile ›
artikel › pengolahan-t... 3 Okt 2019
2. Standar Operasional Prosedur Pertanian Organik Banyumas, Desa
Sawangan, Kec. Kebasen
3. SOP Budidaya Padi Organik. Lokasi: Lembah Menoreh, kulon Progo,
DIY. Mr. Galuh Agro Mandiri
4. Materi Workshop SOP Trukajaya, 2020. Narasumber : Transformers
Plus.
5. Modul Leisa, 2019. Yayasan Trukajaya Salatiga
5. Modul Optimalisasi Lahan, Yayasan Kristen Trukajaya Salatiga, 2020
6. Materi Pelatihan dengan narasumber Bp. Nagsir Sutanto -
Kulonprogo

38

Anda mungkin juga menyukai