Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Dasar Budidaya Tanaman

“ Pola Tanam Tumpang Sari Singkong dan Pisang “

Mochammad Raihan Hibatullah

205040100111127

Universitas Brawijaya
Fakultas Pertanian
Malang
2021
Bab 1. Pendahuluan

1.1 Data Pustaka


Menurut (Mahmudin, 2011) Pola tanam adalah pengaturan penggunaan
lahan pertanaman dalam kurun waktu tertentu, tanaman dalam satu areal dapat
diatur menurut jenisnya.Dalam pola tanam terdapat 3 jenis pola tanam yakni pola
tanam monokultur, pola tanam campuran atau tumpang sari, dan pola tanam
bergilir. Pola tanam monokultur, yakni dimana suatu lahan ditanami tanaman
sejenis pada satu areal tanam. Selanjutnya ada pola tanam tumpang sari, yakni
suatu lahan yang ditanami beberapa jenis tanaman pada satu areal. Dan yang
terakhir ada pola tanam bergilir, yaitu menanam tanaman secara bergilir beberapa
jenis tanaman pada waktu berbeda di aeral yang sama. Pola tanam dia area
beriklim tropis biasanya tersusun dalam satu tahun dengan memperhatikan curah
hujan. Oleh karena itu pemilihan jenis varietas yang akan ditanam dapat
disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia di aera tersebut.
Pola tanam dapat digunakan sebagai landasan untuk meningkatkan
produktivitas lahan. Hanya saja dalam pengelolaannya diperlukan pemahaman
kaedah teoritis dan keterampilan yang baik tentang semua faktor yang
menentukan produktivitas lahan tersebut. Biasanya, pengelolaan lahan sempit
untuk mendapatkan hasil/pendapatan yang optimal maka pendekatan pertanian
terpadu, ramah lingkungan, dan semua hasil tanaman merupakan produk utama
adalah pendekatan yang bijak (Andoko, 2008)

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya pengamatan ini ialah untuk mengetahui pola tanam
yang ada pada lahan yang telah ditentukan oleh praktikan. Selain itu pengamatan
ini untuk mengetahui luas area dan jenis varietas yang ditanam pada lahan yang
telahditentukan oleh praktikan.
Bab 2. Metode Pelaksanaan

2.1 Waktu dan Tempat Kegiatan

Praktikum dilakukan pada hari Selasa 06 april 2021 pada p[ukul 08.42
WIB di lahan yang terletak di Dusun Binangun, Genengan, Kecamatan Pakisaji,
Kabupaten Malang. Dengan busur lintang -8.057996,112.601187.

2.2 Alat dan Bahan Kegiatan


Pada pelaksanaan praktikum, praktikan menggunakan alat dan bahan
sebagai berikut, seperti smartphone untuk mendokumentasikan kegiatan,
penggaris untuk mengukur jarak tanam dan tinggi tanaman muda, meteran untuk
mengukur luas lahan dan tinggi tanaman, danyang terakhir alat tulis untuk
mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan.

2.3 Cara Kerja


Dalam melakukan pengamatan pola tanam ini terdapat beberapa hal yang
dilakukan oleh praktikan. Berikut beberapa hal atau tahapan yang dilakukan
praktikan.
1. Menentukan jenis pola tanam yang akan diamati.
2. Mencari lahan yang akan diamati yang dekat dengan lokasi praktikan
3. Meminta izin kepada pemilik lahan bahwa praktikan akan
menggunakan lahannya untuk pengamatan pola tanam.
4. Melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan.
Bab 3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Pengamatan

3.1.1 Luas Lahan


Pengamatan luas lahan dilakukan praktikan untuk mengetahu luas area
lahan tumpang sari yang diamati oleh praktikan. Diketahu lebar lahan ialah 8,5 m
dan panjang lahan sebesar 24 m sehingga luas area lahan tumpang sari tersebut
ialah 204 𝑚2 atau seluas 0,0204 ha.

3.1.2 Varietas Tanaman


Pengamatan varietas tanaman dilakukan praktikan untuk mengetahui
komoditas utama apa yang dibudidayakan pada lahan tersebut dan komoditas apa
yang menjadi tumpang sari pada lahan tersebut. Pada hasil pengamatan diketahui
komoditas utama pada lahan yang telah ditentukan oleh praktikan ialah tanaman
singkong yang diketahui masih berumur 10 hari atau 1 MST. Kemudian
komoditas tumpang sarinya ialah tanaman pisang yang memiliki umur bervariasi
paling besar sudah berumur 8 bulan dan yang paling kecil berumur 2 bulan.

3.1.3 Jarak Tanam


Pengamatan jarak tanam dilakukan oleh praktikan untuk mengetahui
jarak tanaman budidaya pada lahan yang telah ditentukan oleh praktikan. Pada
hasil pengamatan diketahui pada komoditas utama lahan pengamatan ialah
singkong dengan jarak tanam sebesar 72 cm x 80 cm. Sedangkan untuk
komoditas yang di tumpang sarikan yakni tanaman pisang sebesar 3 m x 1,4 m.

3.1.4 Pemeliharaan Tanaman


Pada pengamatan pemeliharan tanam dilakukan oleh praktikan untuk
mengetahui cara pemeliharaan tanaman budidaya yang ditanam oleh pemilik
lahan. Pada hasil pengamatan dapat diketahui bahwa untuk penyiraman tanaman
dilakukan oleh pemilik lahan setiap pagi, tetapi pemilk lahan tidak melakukan
pemupukan pada tanaman budidaya baik tanaman singkong maupun tanaman
pisang.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh praktikan pada
lahan tumpang sari yang terletak di Dusun Binangun, Genengan, Kecamatan
Pakisaji Kabupaten Malang, diketahui bahwa lahan tersebut memiliki komoditas
utama yakni tanaman singkong dan komoditas yang ditumpang sarikan ialah
tanaman pisang dengan luas lahan 204𝑚2 atau seluas 0,0204 ha.
Pada hasil pengamatan jarak tanam dapat diketahui bahwa jarak tanam
komoditas utama yakni tanaman singkong memiliki jarak tanam 72 cm x 80 cm.
Pada lahan tumpang sari jarak tanam tersebut masih terbilang sempit karena
menurut (Hilman, 2004) jarak tanam singkong pada lahan tumpang sari akan
tumbuh dengan baik pada jarak 200x100 cm karena pada jarak tersebut akan
memudahkan dalam distribusi air untuk antar komoditas. Selanjutnya untuk jarak
tanam komoditas tumpangsari yakni tanaman pisang memiliki jarak tanam
sebesar 3 m x 1,4 m. Dalam jarak tanam tersebut terurai bahwa 3 m untuk jarak
tiap pohon dan 1,4 untuk jarak dengan singkong. Dalam jarak tanam tersebut
tanaman tumpang sari pisang masih terlalu sempit untuk jarak tanam ke
komoditas utama hal tersebut dapat berakibat kepada berebutnya area penyerapan
air dan unsur hara yang ada pada lahan tersebut. Oleh karena itu sebaiknya
pemilik lahan tersebut untuk lebih memperhatikan lagi masalah jarak tanam
seperti sedikit melebarkan jarak tanam singkong dan menambah jarak tanam
antara komoditas singkong dan pisang agar tidak terjadi persaingan penyerapan
air dan unsur hara yang ada pada lahan tersebut agar dapat menghasilkan
komoditas yang berhasil atau maksimal.
Selain itu pada hasil pengamatan dapat diketahui bahwa dalam
pemeliharaan lahan pemilik hanya melakukan penyiraman air saja tanpa
melakukan pemupukan, hal tersebut dikarenakan masih minimnya pengetahuan
pemilik lahan akan pentingnya pemupukan dalam membudidayakan tanaman.
Menurut (Hidayat, 2008) Ketersediaan unsur hara didalam tanah saja tidak
mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman, sehingga adanya penambahan unsur
hara sangat diperlukan. Oleh karena itu peran pupuk sangat penting dalam
pembudidayaan tanaman karena pupuk berperan dalam meregenerasi unsur hara
yang telah hilang diserap tanaman.
Dokumentasi Kegiatan Pengamatan Pola TanamTumpang Sari
Bab 4. Kesimpulan
Pola tanam ialah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurun
waktu tertentu, tanaman dalam satu areal dapat diatur menurut jenisnya. Dalam
pengamatan yang telah dilakukan bahwa lahan yang digunakan oleh praktikan
ialah pola tanam tumpang sari dimana lahan yang ditentukan oleh praktikan
masih belum menerapkan pola tanam dengan baik seperti jarak tanam yang masih
terlalu sempit sehingga pembudidayaan tanaman masih belum optimal dan perlu
diperhatikan kembali. Selain itu pemeliharaan tanaman juga perlu diperhatikan
lagi karena masih belum dilakukannya proses pemupukan. Dengan
memperhatikan kembali pola tanam yang baik maka pembudidayaan akan
terstruktur rapid an dapat berjalan dengan optimal.

Daftar Pustaka
Andoko, A. (2008). Budidaya Padi Secara Organik. Depok: Penebar Swadaya.

Hidayat, S. (2008). Analisis Konversi Lahan Sawah di Provinsi Jawa Timur. Sosial
Ekonomi Pertanian Vol 2 No 3, 48-58.

Hilman, Y. A. (2004). Kacang-kacangan dan Umbi-umbian: Kontribusi terhadap


Ketahanan pangan dan Perkembangan Teknologinya. In d. Makrim, Inovasi
Pertanian Tanaman Pangan (pp. 95 - 132). Bogor: Puslitbangtan Bogor.

Mahmudin. (2011, April 07). Kajian Pola Tanam Dalam Upaya Untuk Meningkatkan
Produksi Dan Produktifitas Di Daerah Irigasi Batang Tongar Di Barat
Kabupaten Pasaman Profinsi Sumatera Barat. Retrieved April 09, 2021, from
Perpustakaan Digital ITB: http//perpustakaandigitalitb.com

Anda mungkin juga menyukai