Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mochammad Raihan Hibatullah

NIM : 205040100111127
Kelas : Pancasila D8O

UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH PANCASILA

Soal
1. Apa hubungan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan Sila Ketiga dari Pancasila, yaitu
Persatuan Indonesia Jelaskan. ( 15 kalimat )

2. Berikan kesimpulan/ komentar tentang Sila Pertama dari Pancasila dalam Piagam Jakarta
(22 Juni 1945) dengan yang ada dalam Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945 (18
Agustus 1945) ( 15 kalimat )

3. Bagaimana kita harus bersikap menghargai keberagaman ? ( 20 kalimat )

4. Pancasila sebagai Ideoloi Bangsa sangat penting dalam kehidupan yg dinamis tanpa
meninggalkan jati diri bangsa! Berikan penjelasan ! ( 20 kalimat )

5. Bagaimana kita mewujudkan pemahaman Pancasila sebagai Dasar Negara kaitannya


dengan penjabaran Pancasila. Jelaskan pendapat saudara? ( 20 kalimat )

Selamat mengerjakan

Jawaban
1. Sumpah pemuda merupakan sebuah momen atau peristiwa yang terjadi pada tanggal 28
Oktober 1928. Momen tersebut terjadi dengan tujuan untuk menyatukan segala
keanekaragaman budaya, ras, hingga suku yang ada di Indonesia. Peristiwa ini
menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Dalam peristiwa ini
dideklarasikan bahwa Indonesia memiliki rasa yang kuat yakni tanah air yang satu,
bahasa pemersatu yakni bahasa indonesia, dan satu bangsa yakni bangsa Indonesia.
Dengan adanya peristiwa sumpah pemuda diharapkan menjadi titik bagi masyarakat
Indonesia terutama para pemuda untuk menyadari pentingnya kesatuan bangsa
Indonesia. Berdasarkan hal yang telah disebutkan sebelumnya sumpah pemuda menjadi
pedoman atau tonggak bagi bangsa Indonesia sebagai lahirnya persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Selain itu juga sumpah pemuda menjadi pedoman atau tonggak bagi
bangsa Indonesia sebagai lahirnya nilai ideologi Pancasila. Seperti yang kita ketahui
bahwa Pancasila memiliki 5 sila di dalamnya. Pancasila diambil dari Pembukaan UUD
1945 yang kemudian disepakati pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara
Indonesia. Salah satu sila berbunyi bahwa “Persatuan Indonesia” yakni sila ke 3. Oleh
karena hal tersebut terdapat keselarasan dengan nilai sumpah pemuda. Hal tersebut
selaras karena pada nilai sumpah pemuda dengan pancasila sila ke 3 sama sama
membahas mengenai persatuan. Dari kedua hal tersebut dapat diketahui bahwa antara
nilai sumpah pemuda dengan pancasila sila ke 3 memiliki tujuan yang sama yakni
menjadikan Indonesia memiliki ikatan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Persatuan ini yakni bersatunya seluruh elemen yang ada di bangsa Indonesia yakni mulai
dari adat istiadat, suku, hingga bahasa. Kedua hal tersebut yakni sumpah pemuda dan
pancasila sila ke 3 merupakan penentu bagi eksistensi dari bangsa Indonesia.
2. Piagam Jakarta merupakan sebuah naskah rancangan yang akan digunakan untuk
pembukaan hukum dasar negara yang dibentuk oleh Panitia Sembilan. Sebelum
dibentuknya Panitia Sembilan, dasar negara mulai dirumuskan karena janji kemerdekaan
oleh Jepang. Pada saat itu Jepang mengalami kekalahan pada perang dengan sekutu
sehingga menjajikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia untuk mengambil hari rakyat
Indonesia. Oleh karena itu dibentuklah BPUPKI dimana bertugas menetapkan dasar
megara Indonesia dan merumuskan UUD. Sebelum adanya Piagam Jakarta terdapat 3
tokoh yang mengajukan gagasan dasar negara yakni antara lain Moh Yamin, Soepomo,
dan Ir. Soekarno. Akan tetapi gagasan gagasan tersebut tidak langsung diterima oleh
seluruh anggota BPUPKI. Oleh karena hal tersbeut dibentuklah Panitia Sembilan.
Dibentuknya Panitia Sembilan diharapkan dapat membantu membentuk rancangan dasar
negara. Pada saat pembacaan proklamasi dibacakan dan dasar negara dibacakan terdapat
beberapa perwakilan yang beragama kristen protestan keberatan dengan sila pertama.
Dimana sila tersebut berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk pemeluknya”. Hal tersebut dirasa kurang sesuai dimana dalam
memerdekakan negara Indonesia tidak hanya dari kaum muslim saja, akan tetapi agama
lain juga turut ambil andil. Oleh karena hal tersebut dasar negara mulai dirundingkan
kembali agar dapat mencapai keadilan. Setelah debat yang panjang akhirnya dasar negara
dirasa lebih sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Kemudian sila pertama diganti
dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang dirasa lebih adil bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pada akhirnya dasar negara atau Pancasila disahkan pada 18 Agustus 1945
satu hari setelah proklamasi kemerdekaan.
3. Keberagaman merupakan suatu kondisi dimana dalam masyarakat terdapat beberapa
perbedaan dalam berbagai faktor. Keberagaman ini merupakan anugerah yang diberikan
oleh Tuhan YME dan manusia tidak dapat merubahnya. Keberagaman di Indonesia
sangatlah banyak seperti keberagaman suku, budaya, adat, ras, sampai bahasa.
Keberagaman tersebut yang dimiliki bangsa Indonesia juga merupakan sebuah identitas
bagi bangsa Indonesia. Identitas tersebut yakni Indonesia memiliki keberagaman budaya,
suku, ras, agama, hingga bahasa sebagai kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Selain itu keberagaman tersebut juga dapat menjadi keunggulan bagi bangsa Indonesia
yang tak dimiliki oleh bangsa atau negara lain. Keberagaman tersebut tercipta
dikarenakan adanya beberapa faktor. Faktor faktor tersebutlah yang menyebabkan
munculnya keberagaman yang ada di Indonesia sehingga menjadi sebuah identitas
hingga keunggulan dari bangsa Indonesia. Faktor pertama yakni letak geografis dimana
Indonesia memiliki banyak sekali pulau sehingga hal tersebutlah yang dapat
memunculkan suatu perbedaan. Kemudian faktor kondisi iklim dan alam yang berbeda
dimana terdapat musim penghujan dan kemarau sehingga menyebabkan kondisi alam
berbeda seperti pegunungan hingga pantai yang dapat meyebabkan perbedaan.
Selanjutnya yakni faktor pengaruh budaya asing dimana dengan adanya budaya dari luar
negeri menyebabkan sebuah akulturasi budaya sehingga dapat memunculkan sebuah
perbedaan seperti agama. Di Indonesia saat ini terdapat 6 agama yakni Islam, Kristen
Protestan, Katholik, Hindhu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga memiliki banyak
sekali ras didalamnya. Dengan adanya keberagaman tersebut terbingkai pada Bhineka
Tunggal Eka yang berarti “Berbeda beda tetapi teap satu jua”. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa pada keberagaman perlu adanya sikap menghargai satu sama
lain. Salah satu cara dalam menghargai keberagaman yakni toleransi. Toleransi
merupakan sebuah sikap menghargai dan menghormati dengan adanya berbagai
perbedaan. Perlu adanya sikap toleransi dalam setiap keberagaman. Hal tersebut
dikarenakan untuk menghindari adanya konflik antar masyarakat yang ada di Indonesia.
Toleransi dapat dilakukan dengan berteman dengan siapa saja tanpa memndang latar
belakang ras dan suku, tidak meremehkan suku atau budaya lain, mempelajari budaya
lain, dll.
4. Pancasila sebagai dasar ideologi hingga filsafat bagi bangsa Indonesia. Hal tersebut tidak
terbentuk begitu saja, akan tetapi ideologi Pancasila terbentuk dari proses yang panjang
yakni melalui sejarah Indonesia. Ideologi sendiri merupakan suatu istilah yang sering
kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi sendiri merupakan sebuah
warna dari suatu bangsa atau negara atas ideologi yang dianutnya. Definisi dari ideologi
itu sendiri merupakan suatu kumpulan atau seperangkat ide, gagasan, atau nilai yang
sistematis dan menyeluruh mengenai manusia yang berisi mengenai cita cita dan
implementasi dalam kehidupan sosial hingga ketatanegaraan. Ideologi biasanya hanya
dipahami pada tataran puncak menara legal formal suatu negara. Sedangkan ideologi itu
sendiri tidak akan tercapai jika tidak diterapkan pada kehidupan sehari hari. Perilaku
masyarakat Indonesia secara riil atau konkret yang mencerminkan ideologi Pancasila itu
sendiri merupakan titik tertinggi dalam pencapaian keberhasilan Pancasila sebagai
ideologi. Sebelum itu, Pancasila tidak hanya berperan menjadi dasar negara Indonesia
saja. Akan tetapi pancasila juga berperan sebagai pedoman yang dijadikan sebagai
ideologi dimana dijadikan pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam berperilaku
mencerminkan nilai nilai Pancasila. Pancasila sendiri juga selain digunakan sebagai
pedoman masyarakat juga menjadi sumber hukum diatas sumber hukum negara.
Pancasila dalam berperan sebagai ideologi Indonesia memiliki peran yang sangat luas
dalam penerapannya. Ideologi Pancasila itu sendiri mengarahkan kita kepada pola
kehidupan masyarakat, baik dari pandangan masyarakat yang ataupun dari sistem
ketatanegaraan yang memiliki sifat legal formal. Pandangan masyarakat dan sistem legal
formal merupakan suatu kesatuan moral bangsa Indonesia. Oleh karena itu jika terjadi
munculnya suatu gangguan yang bertentangan dengan nilai nilai Pancasila, masyarakat
dapat mengatasi hal tersebut melalui nilai nilai Pancasila yang telah diterapkan. Pancasila
sendiri juga merupakan sebuah ideologi terbuka dimana ideologi yang dapat menyerap
nilai nilai baru yang dapat memberi keuntungan atau bermanfaat bagi keberlangsungan
bangsa. Akan tetapi dengan adanya hal tersebut perlu diadakannya kewaspadaan
terhadap ideologi atau nilai nilai baru. Jika tidak dicegah dengan baik maka hal tersebut
akan berpengaruh kepada nilai asli ideologi Indonesia yang dapat berdampak pada
hilangnya nilai nilai ideologi Pancasila hingga implementasinya. Selain itu penghapusan
pengaruh tersebut juga tidak mudah dilakukan dan diperlukan proses yang tidak sebentar.
Oleh karena hal tersebut dibutuhkan rasa kesadaran dari masyarakat dalam memfilter
nilai nilai atau ideologi dari bangsa lain.
5. Dalam sebuah negara perlu adanya sebuah pondasi untuk berdiri. Hal tersebut dapat
digambarkan jika negara ialah suatu bangunan. Bangunan membutuhkan pondasi untuk
berdiri begitu pula negara. Pondasi yang dimaksud dalam kehidupan bernegara atau
sistem ketatanegaraan ialah sebuah dasar negara. Dasar negara dalam suatu negara harus
diciptakan dengan kokoh. Hal tersebut bertujuan agar dasar negara yang dibuat tidak
mudah roboh jika terdapat sebuah tantangan atau gangguan. Di Indonesia dasar negara
yang dijadikan pedoman yakni Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara merupakan
sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Pancasila juga mengandung nilai nilai
kebutuhan hingga hak asasi manusia secara general. Oleh karena hal tersebut pula
Pancasila dapat dijadikan pedoman hidup seluruh masyarakat Indonesia. Penjabaran
pancasila sendiri yakni pada pancasila sila pertama yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Dalam sila pertama tersbeut menjelaskan mengenaik kepercayaan bahwa dengan adanya
berbagai agama yang ada di Indonesia maka sila tersebut mengindikasikan bahwa tiap
agama memiliki masing masing kepercayaan di dalamnya. Selanjutnya yakni sila kedua
yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Hal tersbeut bermakna bahwa kita
dalam memperlakukan masing masing warga Indonesia tidak membeda bedakannya,
yakni secara adil sebagai sesama manusia. Kemudian sila ketiga yang berbunyi
“Persatuan Indonesia”. Dengan adanya sila tersebut diharapkan bahwa masyarakat
Indonesia memiliki rasa kesadaran untuk memiliki rasa persatuan dan kesatuan dari
keberagaman yang ada. Selanjutnya sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Hal tersebut
bermakna bahwa dalam melakukan musyawarah tiap seseorang berhak untuk
berpendapat dan memberikan suaranya untuk mencapai mufakat. Yang terakhir yakni sila
kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal tersebut
bermakna bahwa dalam memperlakukan segala hal entah manusia ataupun hal lain harus
dilakukan secara adil agar terciptanya keadilan.

Anda mungkin juga menyukai