Anda di halaman 1dari 28

Proses Transformasi pada

Masyarakat Betawi di Kota


Bekasi Melalui Komunikasi
Antar Budaya
Kelompok 5
Anggota
Rafdhila Falananda Haf 185070100111002
Yehezkiel Ferdianus Situmorang 195040100111146
Intan Aprilia 205040100111014
Laura Stephani Chantika.S 205040101111053
Shabrina Putri Aina 205040101111065
Julien Polin Timonia BR. L. Tobing 205040101111088
Fajri Dhaniar Mohammad Jihad 205040107111014
Pendahuluan
Perekembangan zaman dan perkembangan teknologi telah
merubah peradaban manusia. Rasa saling menghormati,
toleransi beragama sudah hampir terancam punah.
Bekasi merupakan kota industri mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Begitu banyak pendatang dengan

Latar keanekaragaman budaya dan agama yang memasuki wilayah ini


dan menetap.
belakang Namun hal ini tidak berdampak pada masyarakat di kota Bekasi
yang kental dengan budaya aslinya. Salah satunya dapat dilihat
di Kampung Sawah Bekasi
Kampung Sawah Bekasi merupakan kampung betawi pertama
yang agama warganya beragam. Sejak seabad yang lampau,
warga setempat ada yang beragama Islam, Protestan, maupun
Katolik
Jika umat Kristen sedang beribadah di gereja mereka memakai
pakaian betawi, bagi kaum laki-laki mereka memakai pakain
baju Betawi seperti Pitung, memakai sarung menggunakan peci
FENOMENA atau kopiah. Sedangkan kaum wanita meggunakan kebaya
DI dengan kerudung.
Ketika ada acara kematian. Mereka saling membantu yaitu
Kampung dengan membangun tenda, mengurus surat kematian, sampai
sawah mengurus prosesi pemakaman.
BEKASI Ketika acara tahlilan (Agama Islam) atau penghiburan (Agama
Kristen) dimulai, warga yang berbeda agama melayat dengan
sabar menunggu di luar rumah untuk menghormati acara agama
tersebut dan begitu acara usai, semua bergabung dan
bercengkerama untuk menyatakan turut berbela sungkawa.
Pada saat perayaan hari besar keagamaan,

FENOMENA masyarakat Kampung Sawah saling bergotong royong


membantu mempersiapkan acara perayaan agama
DI masyarakat di Kampung Sawah, meskipun mereka
berasal dari latar belakang agama yang berbeda
Kampung Melakukan upacara Sedekah Bumi yang merupakan

sawah suatu kegiatan dengan penggabungan keyakinan dan


tradisi yang dilakukan setahun sekali. Bertujuan untuk
BEKASI untuk mengajarkan kesabaran, toleransi, dan gotong
royong.
Rumusan Masalah
Bagaimana komunikasi antar budaya
pada masyarakat Betawi Kampung
Sawah Kota Bekasi.
Bagaimana proses tranformasi
masyarakat betawi di Kampung Sawah
Bekasi sebagai model komunikasi
multikultural
tinjauan

teoritis
komunikasi
1. Menurut Hoveland, Janis & Kalley (Dalam Marhaeni Fajar, 2009: 31)
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan
stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya.

2. Menurut John R. Wenburg dkk. (Dalam Mulyana, 2013: 67)


Terdapat tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yaitu
Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Komunikasi sebagai transaksi
Komunikasi sebagai interaksi

Berdasarkan definisi dari komunikasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan pesan dengan maksud
mengubah perilaku seseorang (komunikan) dan menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan dari komunikator
budaya
1. Menurut Shoelhi (2015;34)
Budaya secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta, Buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi (Budi atau Akal) yang berarti budaya
diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
2. Menurut (Bungin, 2013;52)
Budaya (culture) adalah produk dari seluruh rangkaian proses sosial yang
dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala aktivitasnya.
Dengan demikian maka kebudayaan adalah hasil nyata dari proses sosial yang
dijalankan oleh manusia bersama masyarakatnya.

Berdasarkan definisi dari budaya tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya


adalah segala sesuatu yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia yang
memiliki nilai bagi kesejahteraan manusia.
HUbungan komunikasi dengan

kebudayaan
Komunikasi dan budaya bersifat resiprokal atau saling berhubungan dan dua
entitas yang tidak dapat dipisahkan (Soelhi, 2015: 40)

1. Pengaruh Komunikasi Terhadap Budaya


Komunikasi berfungsi sebagai alat penyebaran tradisi dan nilai budaya. Pada
sisi lain cara orang berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh budaya yang
dianut.

2. Pengaruh Budaya Terhadap Komunikasi


Cara orang berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh budaya yang dianut.
komunikasi multikultural
Pusat perhatian komunikasi dan kebudayaan terletak pada variasi langkah
dan cara manusia berkomunikasi melintasi komunitas manusia dan
kelompok sosial yaitu dengan kode-kode pesan baik secara verbal maupun
non verbal.

1. Menurut Rich dan Ogawa


Mendeinisikan komunikasi antar budaya adalah komunikasi diantara
orang-orang yang berbeda kebudayaannya, misalnya antara suku bangsa,
etnik, ras dan kelas sosial.
komunikasi multikultural
2. Menurut Lastig dan Koester(1993)
Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses komunikasi simbolik,
interpretative, transaksional dan kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah
orang, yang karena memiliki perbedaan derajat kepentingan, memberikan
interpretasi dan harapan secara berbeda terhadap apa yang disampaikan
dalam bentuk perilaku tertentu sebagai makna yang dipertukarkan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa


komunikasi antarbudaya adalah komunikasi diantara orang-orang yang
memiliki kebudayaan berbeda dimana terjadi proses komunikasi dengan
dengan derajat komunikasi yang berbeda pula dalam komunikasinya di
kelompok.
FUNGSI KOMUNIKASI

ANTARBUDAYA
A. Fungsi Pribadi
Menyatakan

01 identitas sosial 02
Menyatakan

integrasi sosial
Dari perilaku berbahasa, baik secara Inti konsep integrasi sosial adalah
verbal maupun nonverbal dapat menerima kesatuan dan persatuan
diketahui identitas diri maupun sosial , antarpribadi, antar kelompok dan
misalnya dapat diketahui asal usul suku mengakui perbedaan yang ada.
bangsa, agama maupun tingkat
pendidikan.
FUNGSI KOMUNIKASI

ANTARBUDAYA
A. Fungsi Pribadi

Menambah
Melepaskan

03 pengetahuan 04 diri/jalan keluar


Komunikasi antarpribadi maupun Kita berkomunikasi dengan orang
antarbudaya akan menambah lain untuk melepaskan diri atau
pengetahuan bersama, misalnya mencari jalan keluar atas masalah
saling mempelajari kebudayaan. yang sedang kita hadapi.
FUNGSI KOMUNIKASI

ANTARBUDAYA
B. Fungsi Sosial

01 Pengawasan
02 Menjembatani

Fungsi ini banyak dilakukan oleh media


Fungsi menjembatani itu dapat
massa yang menyebarluaskan
terkontrol melalui pesan-pesan
perkembangan peristiwa disekitar
yang mereka pertukarkan, keduanya
meskipun peristiwa itu terjadi dalam
saling menjelaskan perbedaan
sebuah konteks kebudayaan yang
tafsisr atas sebuah pesan sehingga
berbeda. Sehingga, kita turut mengawasi
menghasilkan makna yang sama.
perkembangan peristiwa dan berusaha
mengawasi diri seandainya peristiwa itu
terjadi dalam lingkungan kita.
FUNGSI KOMUNIKASI

ANTARBUDAYA
B. Fungsi Sosial

03 Sosialisasi Nilai 04 Menghibur

Fungsi sosialisasi nilai merupakan Dalam komunikasi antarbudaya,


fungsi untuk mengajarkan dan salah satu fungsi utamanya adalah
memperkenalkan nilai - nilai mengurangi tingkat ketidakpastian
kebudayaan dalam suatu masyarkat dan kecemasan.
kepada masyarakat lain.
Prinsip-Prinsip Komunikasi Antarbudaya
1. Relativitas Bahasa
Gagasan umum menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran
dan perilaku. Orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan
berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia.
2. Bahasa Sebagai Cermin Budaya
Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan komunikasi baik dalam
bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal.
3. Mengurangi Ketidakpastian
Makin besar perbedaan antarbudaya, maka semakin besar ketidakpastian
dan ambiguitas dalam komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan lebih
banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidakpastian dengan
menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan makna dari pesan.
Prinsip-Prinsip Komunikasi Antarbudaya
4. Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya
Kesadaran diri ini membuat kita lebih waspada (positif). Dan membuat
kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri (negatif).
5. Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya
Perbedaan antarbudaya penting dalam interaksi awal dan secara
berangsur dapat berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan
menjadi lebih akrab.
6. Memaksimalkan Hasil Interaksi
Memaksimalkan hasil interaksi dalam berkomunikasi dilakukan dengan
penyesuaian topik, perilaku, dan posisi antara komunikator dan
komunikan.
MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Gambar tersebuh menunjukkan bahwa:
-Budaya Asli dan Budaya Pendatang serta dengan Keragaman Agama
-Ketika mereka berkomunikasi yang disebut komunikasi antarbudaya
karena dua pihak “menerima” perbedaan diantara mereka sehingga
bermanfaat untuk menurunkan ketidakpastian dan kecemasan dalam
relasi antarpribadi, sehingga dapat menjadi motivasi bagi strategi
komunikasi yang bersifat akomodatif
-Strategi tersebut juga dihasilkan karena terbentuknya sebuah
kebudayaan baru yang secara psikologis menyenangkan penduduk asli
dan pendatang
Akibatnya menghasilkan komunikasi multikultural dalam masyarakat
yang plural.
Komunikasi Multikultural merupakan pengembangan dari komunikasi antar
budaya dan perubahan sosial. Dalam komunikasi multicultural terdapat 5 unsur
yaitu:
1.Adanya pertemuan berbagai kultur dalam waktu dan tempat tertentu
2.Adanya pengakuan terhadap pluralism
3.Adanya perubahan perilaku individu
4.Adanya transformasi sosial budaya yang secara evolutif mampu mengubah
konvensi sosial budaya yakni proses transformasi yang berlangsung dari budaya
dominan ke budaya pluralistik atau multicultural
5.Adanya perubahan sosial dan perubahan budaya, yang mampu melahirkan
struktur sosial baru yang diikuti pada perubahan pada bidang dan sektor lainnya
Model komunikasi multikultural

Dalam proses ini wilayah budaya x


dan wilayah budaya y akhirnya
terkikis oleh adanya budaya baru.
Proses reduksi dan penyusunan
tersebut akan memperlemah kedua
budaya tersebut bahkan bisa sampai
lenyap sama sekali. Meskipun pada
kenyataannya ada revitalisasi budaya
yang mengunggulkan. jadi budaya
baru merupakan hasil transformasi
multicultural antara budaya x dan
budaya y lewat proses komunikasi
multikultural
Teori akomodasi

Teori ini dirumuskan oleh Howard Giles dan para koleganya dalam little John dan
Karen (2011), teori akomodasi menjelaskan bagaimana dan kenapa kita
menyesuaikan perilaku komunikasi kita terhadap tindakan orang lain.
Richard dan Turner (2008) mendeinisikan bahwa akomodasi (Accomodations)
sebagai kemampuan untuk menyesuaikan, memodiikasi atau mengatur perilaku
seseorang dalam responnya tehadap orang lain.
Dalam ilmu sosiologi, istilah “akomodasi” merujuk pada suatu proses tindakan
aktif yang dilakukan untuk menerima kepentingan yang berbeda dalam rangka
meredakan suatu pertentangan yang terjadi.
Perubahan sosial
Perubahan sosial dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,
dan system sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola kehidupan,
budaya, dan sistem sosial baru (Soekanto, 2005: 301).

Komunikasi kelompok
Muhammad 2005 (Dalam Fajar, 2009: 65) mengemukakan komunikasi kelompok adalah
suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa
kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat
satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka.
METODE
Metode yang digunakan adalah literature study atau studi pustaka dengan menganalisa
secara teoritis mengenai proses transformasi masyarakat Betawi di Kota Bekasi melalui
komunikasi antar budaya yang dapat bertransformasi dalam komunikasi multikultural
ddengan mengumpulkan bahan bacaan yang berhubungan dengan topik. .
kesimpulan
Komunikasi antar budaya merupakan salah satu cara untuk mengatasi perbedaan yang ada.
Pada studi kasus masyarakat Betawi komunikasi bertujuan untuk proses perubahan sosial
atau perubahan perilaku pada warga pendatang agar dapat berakulturasi bahkan
berasimilasi dengan budaya di Kampung Sawah. Budaya Betawi di Kampung Sawah tidak
membedakan agama dan budaya lain, tetapi budaya lain harus bisa menyatu dengan budaya
Betawi di Kampung Sawah. Masyarakat Kampung Sawah telah menerapkan unsur komunikasi
mutikultural yaitu terjadinya perkawinan antara dua kultur (masyarakat Betawi asli dengan
pendatang atau luar Betawi), unsur komunikasi inilah yang akan memungkinkan
terbentuknya budaya baru.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai