Manajemen Fasilitas
Disusun untuk Mememenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dra. Maria Margaretha Wahyuningrum Handayani MM.
Disusun oleh :
2020
Kata Pengantar
Puji syukur Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya,penulis dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Manajemen Fasilitas”dalam waktu yang telah ditentukan . Penulis percaya
bahwa tanpa bantuan Tuhan,makalah ini tidak akan berjalan semestinya .penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.Khususnya penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Sri Harti Widyastuti, M.Hum. selaku ketua Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
2. Dra. Maria Margaretha Wahyuningrum Handayani MM. selaku Dosen pengampu mata kuliah.
3. Orang tua dan teman-teman yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik
dan saran bagi para pembaca yang sifatnya membangun sehingga penulis dapat menyempurnakan makalah ini.
Penulis
A.PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan
yang berbeda bisa beda ras, etnik, atau sosio ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.
Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari
generasi ke generasi.
Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antar budaya sebagai human flow across national boundaries.
Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara
berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antar
budaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya.
Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah proses
negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka
dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Selanjutnya komunikasi antar budaya itu dilakukan:
1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antar budaya yang membahas satu
tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya
mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu
dinegosiasikan atau diperjuangkan.
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam
komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang
sama.
3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai
pengaruh terhadap perilaku kita.
4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain
dan mengidentifikasinya dengan berbagai cara.
B.Hakikat Komunikasi Antarbudaya
1. ENKULTURASI
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui
proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan
lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui
mereka.
2. ALKUTURASI
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau
pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di
Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan
rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah
akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah
pun ikut berubah.
1. FUNGSI PRIBADI
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi
yang bersumber dari seorang individu.
Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang berbeda.
Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam
hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan.Sebaliknya
hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling becermin pada perilaku
lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya.
2. FUNGSI SOSIAL
A. Pengawasan.
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktik komunikasi antarbudaya di
antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling
mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak
dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa
yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks
kebudayaan yang berbeda.
B. Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara
dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara
mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka
pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks
komunikasi termasuk komunikasi massa.
C. Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai
kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
D. Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya
menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu
Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
D. Prinsip-Prinsip Komunikasi Antarbudaya
1. Relativitas Bahasa
Gagasan umum bahwa bahasa memengaruhi pemikiran dan perilaku paling banyak disuarakan oleh
para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan disepanjang tahun 1930-an, dirumuskan
bahwa karakteristik bahasa memengaruhi proses kognitif kita. Dan karena bahasa-bahasa di dunia
sangat berbeda-beda dalam hal karakteristik semantik dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk
mengatakan bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara
mereka memandang dan berpikir tentang dunia.
3. Mengurangi Ketidak-pastian.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidak-pastian dan ambiguitas dalam
komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidak-pastian ini sehingga kita
dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain. Karena letidak-
pasrtian dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk
mengurangi ketidak-pastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.
Ketiga, kita mebuat prediksi tentang mana perilaku kita yang akan menghasilkan hasil positif.dalam
komunikasi, anda mencoba memprediksi hasil dari, misalnya, pilihan topik, posisisi yang anda
ambil, perilaku nonverbal yang anda tunjukkan, dan sebagainya. Anda kemudian melakukan apa
yang menurut anda akan memberikan hasil positif dan berusaha tidak melakkan apa yang menurut
anda akan memberikan hasil negatif.
1. Fisik
2. Budaya
3. Persepsi
4. Motivasi
5. Pengalaman
6. Emosi
7. Bahasa
8. Non Verbal
9. Kompetisi