Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDEKATAN INTERAKSI ANTARBUDAYA


Dosen Pembimbing: ABDULLAH, S.Ag., M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok IV

Nirmalasari (2308010032)

Nurmadina (2308010033)

Miftahul Jannah (2308010030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DDI PARE-PARE

2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berkat bimbingan dan kemudahan yang Allah anugerahkan kepada kami,
sehingga dapat mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang
sederhana ini yang berjudul, “Pendekatan Interaksi Antarbudaya”.

Makalah ini berisikan tentang hal yang berkaitan dengan penjelasan tentang
pendekatan interaksi antar budaya, hakekat komunikasi antar budaya, jenis-jenis
pendekatan komunikasi antar budaya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran
sangat kami harapkan dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa meridhoi segala urusan kita, aamiin.

Lompo Bulo, 13 Maret 2024

Penyusun

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................ 3
D. Manfaat Masalah .......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 4
A. Pengertian Komunikasi Antar Budaya .............................................. 4
B. Hakekat Komunikasi Antar Budaya ................................................. 5
C. Jenis-Jenis Pendekatan Komunikasi Antar Budaya ............................. 6
BAB III PENUTUP .............................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia selalu melakukan interaksi karena pada dasarnya manusia


merupakan makhluk sosial, di mana interaksi sosial terjadi hubungan timbal-
balik antara dua orang atau lebih dan masing-masing orang yang terlibat di
dalamnya memainkan perannya secara aktif. Salah syarat terjadinya interaksi
adalah melalui komunikasi, yang merupakan hal penting dalam kehidupan
karena menunjang interaksi sosial. Komunikasi merupakan rangkaian proses
pertukaran informasi dari komunikator kepada komunikan, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan
untuk mencapai saling pengertian antara kedua pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi. Namun manusia dalam melakukan interaksi melalui komunikasi
kadang kala merasakan komunikasi itu tidak berjalan efektif dikarenakan
kesalahan dalam penafsiran pesan oleh komunikan (penerima pesan) di
sebabkan oleh setiap persepsi individu yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi
oleh adanya keberanekaragaman manusia yang masing-masing masih
memegang erat budayanya.

Budaya merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi


(pikiran) manusia, setiap manusia hidup dalam suatu lingkungan sosial budaya
tertentu dan budaya itu senantiasa memberlakukan adanya nilai-nilai sosial
budaya yang dianut oleh warga masyarakat. Kekuatan nilai-nilai maupun segala
sumber daya sosial budaya membentuk dan mempengaruhi tingkah laku
individu dalam melakukan interaksi. Sebagai makhluk sosial yang hidup
berkelompok dan berkomunikasi dengan sesamanya, manusia/masyarakat itu
juga terdiri dari latar belakang budaya yang berbeda. Mereka saling berinteraksi
baik secara langsung maupun melalui media massa, karena dewasa ini
perkembangan dunia saat ini menuju ke arah “desa dunia” (global village) yang
hampir tidak memiliki batas-batas lagi sebagai akibat dari perkembangan
teknologi modern, khususnya teknologi komunikasi. Bersamaan dengan

1
pertukaran informasi tersebut menjadi pula proses pertukaran nilai-nilai sosial
budaya sehingga hal ini menimbulkan anggapan bahwa komunikasi
antarbudaya saat ini sangat penting di bandingkan masa-masa sebelumnya.

Komunikasi antarbudaya yaitu proses komunikasi yang melibatkan


orang-orang yang berasal dari latar belakang sosial budaya yang berbeda.
Dalam keadaan ini komunikator dan komunikan sering dihadapkan pada
kesalahan penafsiran pesan, karena masing-masing individu memiliki budaya
berbeda, karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga
menentukan cara berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh bahasa,
aturan dan norma yang ada pada masing-masing budaya. Dalam komunikasi
antarbudaya menggunakan komunikasi verbal (bahasa) yaitu lambang
terpenting yang dapat disampaikan secara langsung dengan berbicara ataupun
tertulis, bahasa merupakan sarana dalam melakukan interaksi untuk
mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita. Perbedaan persepsi tentang
suatu hal dapat disepakati bersama dengan menggunakan sarana bahasa dan
bahasa hanya dapat digunakan bila ada kesepakatan di antara pengguna bahasa.
Melalui perbedaan-perbedaan yang ada, maka perlu adanya pendekatan
komunikasi antarbudaya untuk dapat menyatukan perbedaan pandangan,
persepsi yang ada dalam suatu wilayah atau daerah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan komunikasi antar budaya?
2. Apa saja hakekat komunikasi antar budaya?
3. Apa sajakah yang termasuk jenis-jenis pendekatan komunikasi antar
budaya?

2
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan komunikasi antar budaya.
2. Untuk mengetahui hakekat komunikasi antar budaya.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pendekatan komunikasi antar budaya

D. Manfaat Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian pendekatan komunikasi antar budaya.
2. Dapat mengetahui hakekat komunikasi antar budaya.
3. Dapat mengetahui jenis-jenis pendekatan komunikasi antar budaya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Antar Budaya

Interaksi antara budaya (intercultural interaction) itu berarti juga


komunikasi antar budaya (intercultural communication). Komunikasi
antarbudaya yaitu proses komunikasi yang melibatkan orang-orang yang
berasal dari latar belakang sosial budaya yang berbeda. Dalam keadaan ini
komunikator dan komunikan sering dihadapkan pada kesalahan penafsiran
pesan, karena masing-masing individu memiliki budaya berbeda, karenanya
ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara
berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma
yang ada pada masing-masing budaya. Dalam komunikasi antarbudaya
menggunakan komunikasi verbal (bahasa) yaitu lambang terpenting yang dapat
disampaikan secara langsung dengan berbicara ataupun tertulis, bahasa
merupakan sarana dalam melakukan interaksi untuk mengkomunikasikan
pikiran dan perasaan kita. Maka pendekatan komunikasi antar budaya
merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam melakukan suatu interaksi
atau komunikasi antarbudaya.

Para ahli mengartikan komunikasi antar budaya sebagai berikut,


Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara
orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-
perbedaan Sosio ekonomi). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang
dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai
interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya.
Komunikasi antarbudaya itu dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Negoisasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang


membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang

4
dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia
dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan
atau diperjuangkan.
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung dari persetujuan
antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk
berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama.
3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun
bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita.
4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan
diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan berbagai cara.

B. Hakekat Komunikasi Antar Budaya


• Enkulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur
ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari
kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar,
bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga ke-
agamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang
kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka. Tarian adalah salah satu bentuk
enkulturasi budaya yang ditransmisikan sejak kecil.
• Akulturasi
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang
dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain.
Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Indonesia (kultur
tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah
ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari
kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu.
Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah. Contohnya
budaya Minang, Batak, Jawa di tanah Sunda.

5
C. Jenis-Jenis Pendekatan Komunikasi Antar Budaya
1. Pendekatan Psikologi Sosial

Psikologi sosial merupakan ilmu dasar yang bertujuan untuk


memahami perilaku sosial manusia serta motivasi, kognisi, dan emosi
yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Sebagai contoh, psikologi
sosial mencoba memahami mengapa orang begitu mudah menyerah
pada tekanan sosial, mengapa orang sering tampak tidak peka terhadap
kebutuhan orang lain, mengapa orang menjadi agresif, mengapa orang
saling menyukai atau mengapa orang tidak bahagia meskipun mereka
tampaknya memiliki segalanya. Psikologi sosial mencoba untuk
membangun pengetahuan, dan karena itu teori dan temuan dari
psikologi sosial mungkin kadang-kadang tampak jauh dari masalah-
masalah aktual di masyarakat. Namun, sebagian besar masalah sosial
memiliki aspek-aspek sosial-psikologis, yaitu berakar dalam perilaku
atau kognisi manusia. Misalnya, masalah integrasi mungkin akibat dari
konflik antarkelompok dan kecenderungan manusia yang melekat untuk
mendukung kelompok sendiri, dan kecelakaan lalu lintas untuk sebagian
besar disebabkan oleh gaya mengemudi yang lebih baik dibandingkan
orang lain. Akibatnya, solusi dan pencegahan dari masalah tersebut
memerlukan perubahan dalam sikap, nilai, perilaku, dan gaya hidup
(Zimbardo, 2002).

Pendekatan Psikologi Sosial ini sebetulnya lebih didominasi


oleh para penganut paham fungsionalis yang menekankan pendekatan
yang bersifat etik (Bernando attias, 2000). Menurut beliau, metode etik
secara umum menyelidiki suatu objek penelitian dari pandangan peneliti
sendiri atau pandangan dari “luar” lingkungan sasaran penelitian.
Pendekatan ini memandang bahwa hanya peneliti yang benar-benar
bebas dan berbeda di luar lingkungan sasaran penelitian, akan
melakukan penelitian dan menghasilkan kesimpulan yang obyektif,
bahwa relitas eksternal seorang penelitilah yang akan mampu

6
mendorong dia untuk meneliti dan meramalkan perilaku tertentu dari
sasaran penelitian.

Anda dapat meneliti perilaku komunikasi orang Batak dengan


pendekatan etik, dan sebagai seorang peneliti, anda harus bebas dan
berdiri “di luar” dan meneliti orang Batak “dari luar” sehingga anda
benar-benar akan bersikap objektif. Gudykunst (1997) menawarkan
beberapa pilihan metode atau strategi pendekatan etik melalui;
uncertainty-reduction strategies-individu alist cultures, yakni
menggunakan pertanyaan langsung kepada sasaran penelitian dalam
sebuah wawancara, communication accomodation theory, yakni dengan
menyelidiki cara atau langkah individu-individu mengubah pola-pola
perilaku mereka untuk melakukan akomodasi dengan orang lain.
Keterbatasan dari metode ini adalah terlalu memandang realitas
eksternal yang ditampilkan sasaran penelitian harus menyusun
konstruksi sendiri berdasarkan pola-pola komunikasi dari sasaran yang
diteliti yang kadang-kadang mengandung bias budaya.

2. Pendekatan Interpreatif

Pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan di atas,


kita sebut pendekatan emik. Jika pendekatan etik “mewajibkan” peneliti
“berdiri” “di luar” sasaran penelitian maka pendekatan emik
“mewajibkan” peneliti berada “didalam” dan berada dan hidup
“dengan” sasaran penelitian. Asumsi yang mendasari pendekatan ini
bahwa keberadaan dan kehidupan manusia merupakan konstruk dari
sebuah realitas, dan perilaku manusia itu kreatif, oleh karena itu tidak
selalu dapat diramalkan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami dan
menggambarkan perilaku manusia dan bukan untuk meramalkan
perilaku itu sendiri. Jadi jika anda ingin melakukan penelitian terhadap
perilaku komunikasi antarbudaya orang alor maka anda harus berada “di
dalam” dan bagaimana orang alor, anda tidak dapat meramalkan pola-
pola perilaku orang alor bagaimana dilakukan metode etik.

7
3. Pendekatan Kritis

Pendekatan kritis ini menekankan pada kreativitas manusia dan


berusaha mencatat secara cermat realitas kehidupan manusia yang
dikontruk melalui komunikasi. Perbedaan utama dari pendekatan ini
dengan pendekatan lain terletak pada macro contrxt yang lebih
menekankan pada konteks makro seperti realitas sosial, politik, dan isu-
isu ekonomi yang mempengaruhi komunikasi antarbudaya, lebih khusus
lagi meneliti hubungan kekuasaan diantara beberapa budaya. Metode
yang digunakan adalah textual analisis yang keuntungannya terletak
pada pemilihan fokus konteks makro melalui studi sejarah. Keterbatasan
pendekatan ini adalah tidak cukup mampu mempelajari konteks makro
melalui situasi komunikasi antar pribadi tatap muka.

4. Pendekatan Dialektikal

Pendekatan dialektikal merupakan kombinasi tiga pendekatan


tersebut diatas. Bahwa sesuatu yang disebut realitas adalah dialektikal.
Kita dapat mengatakan “ya” untuk mengakui bahwa memandang
sesuatu kenyataan dari luar atau dari dalam itu lebih baik, namun harus
dikonstruk melalui komunikasi. Dianjurkan bahwa pendekatan
alternatif e ini dapat dilakukan dengan memandang realitas secara
objektif maupun subjektif.

5. Pendekatan Dialog Kultural

Pendekatan Dialog Kultural adalah pendekatan yang


menekankan pada masalah hubungan (komunikasi) antar ras atau antar
etnik secara transnasional atau internasional. Komunikasi ini terjadi
diantara mereka yang berbeda ras atau etnik dalam suatu pertemuan,
seminar, symposium atau organisasi internasional yang
memperkerjakan staf dari berbagai bangsa.

Pendekatan ini sering menekankan pada isu-isu


internasionalisme dan humanisme. Pendekatan ini berakar dari konsep

8
yang mengatakan bahwa sains merupakan alat praktis yang perlu
digunakan manusia, dan sumbangan para teoritis adalah memberikan
kontribusi ke ilmuannya untuk meningkatkan pemahaman tentang
dunia.

6. Pendekatan Kritis Budaya

Pendekatan kritis budaya berusaha mencari dan menemukan isu-


isu utama yang mendorong terjadinya konflik dalam setiap budaya
sehingga mengakibatkan salah satu atau lebih kebudayaan terpaksa
diisolasikan oleh masyarakat. Dalam pendekatan ini hanya ada sedikit
kebutuhan untuk mencari titik temu dan universal antar budaya, bahkan
mereka hanya berusaha untuk menggambarkan bagaimana kebudayaan
itu dibangun atau dikembangkan dalam suasana konflik.

Pendekatan kritik budaya ini menekankan pada:

1) Pengelompokan hambatan;
2) Pengkajian terhadap sejauh mana jenis-jenis, intensitas suatu
faktor penghambat telah terjadi; dan
3) Memberikan rekomendasi yang bersifat aplikatif sehingga dapat
dijadikan pedoman dalam berkomunikasi antarbudaya.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Komunikasi antarbudaya merupakan proses komunikasi yang


melibatkan orang-orang yang berasal dari latar belakang sosial budaya yang
berbeda. Dalam keadaan ini komunikator dan komunikan sering dihadapkan
pada kesalahan penafsiran pesan, karena masing-masing individu memiliki
budaya berbeda, karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga
menentukan cara berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh bahasa,
aturan dan norma yang ada pada masing-masing budaya. Maka pendekatan
komunikasi antar budaya merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
melakukan interaksi atau komunikasi antarbudaya.

Komunikasi budaya apabila dilihat dari hakekatnya, mencakup dua hal


secara garis besar, yaitu enkulturasi dan akulturasi. Kedua hakekat besar dari
komunikasi budaya ini dijabarkan melalui banyak pendekatan. Contoh
pendekatannya adalah pendekatan psikologi sosial, pendekatan Interpreatif,
pendekatan kritis, pendekatan dialektikal, pendekatan kultural, dan pendekatan
kritik budaya.

B. Saran

Komunikasi merupakan kunci utama dalam keberhasilan hidup


bermasyarakat. Terutama pentingnya komunikasi yang efektif ketika diantara
individu memiliki perbedaan baik itu dalam segi bahasa tingkah laku ataupun
budaya. Kita harus terus mengingat dan sadar kembali akan pendangan bangsa
Indonesia dalam menanggapi keanekaragaman budaya tersebut yaitu bhinneka
tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetap satu jua. Sebagai
mahasiswa yang cerdas kita perlu memahami dan mendalami lebih lanjut
mengenai konsep komunikasi, apalagi jika kita hendak berkomunikasi.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/367144026/Makalah-Komunikasi-Budaya-1
(diakses pada hari Kamis, 14 Maret 2024)

https://repository.unikom.ac.id/63442/1/5.%20PENDEKATAN%20DAN%20MO
DEL%20KOMUNIKASI%20ANTARBUDAYA.pdf (diakses pada hari Kamis, 14
Maret 2024)

https://www.scribd.com/document/658614333/Pendekatan-Komunikasi-Antar-
Budaya-Kelompok-3 (diakses pada hari Kamis, 14 Maret 2024)

https://www.scribd.com/document/511858779/7-Pendekatan-Komunikasi-Lintas-
Budaya (diakses pada hari Kamis, 14 Maret 2024)

11

Anda mungkin juga menyukai