Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK DOSEN PENGAMPU

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI FIRDAUS EL HADI.S.Sos.,M.Soc.SC

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Disusun oleh Kelompok 4:

Muhammad Fikri A (12040311623

Muhammad Reza (12040310192)

Naufal Maziz (12040311627)

Niken izratul (12040321582)

Raudatul hasanah (12040327085)

Ramadhan (12040311555)

ILMU KOMUNIKASI 1 E

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hadiahkan ke hadirat Allah SWT. Atas izin dan karunia NYA
kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar ilmu komunikasi dengan Judul
Komunikasi antar budaya ini dengan sebaik-baiknya.

Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada dosen Mata kuliah Studi Hadits yaitu
Bapak Firdaus El hadi.S.Sos.,M.Soc.SSC.yang telah memberikan bimbingan
kepada kami dalam melancarkan menyelesaikan makalah ini dengan sebaik
mungkin.

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun
perbaikan laporan ini sangat kami harapkan dari pembaca, guna untuk
memperbaiki dan meningkatkan pembuatan laporan atau tugas yang lainnya pada
waktu mendatang

Pekanbaru,24 Desember 2020

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang…………………………………………………………………….4

Rumusan masalah…………………………………………………………………4

Tujun……………………………………………………………………………...5

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian komunikasi antar budaya…………………………………………….6

Fungsi komunikasi antar budaya………..………………………………………..7

Prinsip-Prinsip komunikasi antar budaya…..…………………………………….9

Tujuan komunikasi antar budaya…………………………………………….…10

Hakikat komunikasi antar budaya……………………………………………....11

Pentingnya komunikasi antar budaya…………………………………………..12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………………………………..14

Saran………….…………………………………………………………………14

Daftar pustaka……………………………………………………………………15

3
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa saling berhubungan satu sama lain. Untuk
itulah peran komunikasi dibutuhkan. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah
berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Oleh sebab itu,
menurut dokter Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan
bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup,
maka mereka memerlukan komunikasi.
Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek,
seperti adanya keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Tidaklah
asing bagi kita sebagai warga Negara Indonesia dengan adanya perbedaan budaya di kalangan
masyarakat kita, karena mengingat begitu luasnya wilayah indonesia.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, disitulah dibuktikan bahwa sebenarnya budaya itu juga dipelajari.
komunikasi antar budaya merupakan hal yang penting bagi semua penduduk dunia.
Kemunculan komunikasi antar budaya di desak oleh adanya interdependensi antar bangsa yang
semakin nyata, baik itu di bidang ekonomi, iptek, politik, dan lain-lain. Mobilitas penduduk
dunia yang semakin tinggi dan kemajuan teknologi komunikasi yang berkembang pesat juga
semakin memungkinkan terjadinya komunikasi antar budaya. Perbedaan kultur dari orang-
orang yang berkomunikasi yang menyangkut kepercayaan, nilai, serta cara berperilaku serta latar
belakang budaya yang berbeda inilah yang menjadi ciri terpenting yang menandai komunikasi
antar budaya. Tak dapat dipungkiri semakin pentingnya arti komunikasi antar budaya yang
menempati posisi sentral dalam dinamika sosial dewasa ini, oleh karena itu dalam makalah ini
akan dibahas mengenai Komunikasi antar budaya.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi antar budaya ?


2. Bagaimana fungsi komunikasi antar budaya?
3. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip komunikasi antar budaya?
4.Tujuan kominikasi antar budata?

4
5.Hakikat komunikasi antar budata ?
6.Pentingnya komunikasi anatr budaya?

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah,
juga memiliki tujuan lain, yaitu:

1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan komunikasi antar budaya ?


2. Untuk mengetahui Bagaimana fungsi komunikasi antar budaya?
3. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip komunikasi antar budaya?
4 Untuk mengetahui .Tujuan kominikasi antar budata?
5. Untuk mengetahui Hakikat komunikasi antar budata ?
6. Untuk mengetahui Pentingnya komunikasi anatr budaya?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi antarbudaya

Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki
kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosio ekonomi, atau gabungan dari semua
perbedaan ini.Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok
orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.

Beberapa ahli komunikasi antarbudaya mengemukakan pendapatnya tentang definisi komunikasi


antarbudaya sebagai berikut:

1. Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa menyatakan bahwa komunikasi antar budaya
adalah komunikasi antar orang-orang yang berbeda kebudayaanya, misalnya antara suku
bangsa, etnik, ras dan kelas sosial.
2. Samovar dan Porter juga menyatakan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi diantara
produsen pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaanya berbeda.
3. Charley H. Dood mengungkapkan komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang
melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antar pribadi atau kelompok
dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi prilaku
komunikasi para peserta.
4. Menurut Stewart Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu
kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat,
kebiasaan.
5. Menurut Young Yung Kim komunikasi antarbudaya menunjuk pada suatu fenomena
komunikasi di mana pesertanya masing-masing memiliki latar belakang budaya yang
berbeda terlibat dalam suatu kontak antara satu dengan yang lainnya, baik secara
langsung atau tidak langsung.

B. Hubungan Budaya dan Komunikasi

Dari berbagai definisi tentang komunikasi antarbudaya yang sudah dijelaskan di atas, nampak
bahwa unsur-unsur pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya adalah konsep-konsep
tentang komunikasi dan kebudayaan. Menurut Smith (1966) menerangkan hubungan yang tidak
terpisahkan antara komunikasi dan kebudayaan kurang lebih sebagai berikut:
1. kebudayaan merupakan suatu kode atau kumpulan peraturan yang dipelajari dan dimiliki
bersama.
2. , untuk mempelajari dan memiliki bersama diperlukan komunikasi, sedangkan komunkasi
memerlukan kode-kode dan lambang-lambang yang harus dipelajari dan dimiliki
bersama.

6
Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Pusat
perhatian komunikasi dan kebudayaan terletak pada variasi langkah dan cara manusia
berkomunikasi melintasi komunitas manusia atau kelompok sosial. Pelintasan komunikasi itu
menggunakan kode-kode pesan, baik secara verbal maupun nonverbal, yang secara alamiah
selalu digunakan dalam semua konteks interaksi.

Hubungan antara budaya dan komunikasi penting dipahami untuk memahami komunikasi
antarbudaya, oleh karena melalui pengaruh budayalah orang-orang belajar berkomunikasi.
Kemiripan budaya dalam persepsi memungkinkan pemberian makna yang mirip pula terhadap
suatu objek sosial atau suatu peristuwa. Cara-cara kita berkomunikasi, keadaan-keadaan
komunikasi kita, bahasa dan gaya bahasa yang kita gunakan, dan prilaku-prilaku nonverbal kita,
semua itu terutama merupakan respon terhadap dan fungsi budaya kita. Komunikasi itu terikat
budaya sebagaimana budaya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, maka praktek dari
prilaku komunikasi. individu-individu yang diasuh dalam budaya-budaya tersebut pun akan
berbeda pula.
Komunikasi merupakan suatu proses budaya. Artinya, komunikasi yang ditujukan pada orang
atau kelompok lain tak lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Dalam proses tersebut
terkandung unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa. Sedangkan bahasa adalah alat
komunikasi. Dengan demikian, komunikasi juga disebut sebagai proses budaya

B.Fungsi Komunikasi Antarbudaya


Fungsi Pribadi

Fungsi pribadi adalah fungsi – fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui prilaku
komunikasi yang bersumber dari seorang individu.

 Menyatakan Identitas Sosial

Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa prilaku komunikasi individu yang
digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Prilaku itu dinyatakan melalui tindakan
berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari prilaku berbahasa itulah dapat diketahui
identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal usul suku bangsa, agama, maupun
tingkat pendidikan seseorang.

 Menyatakan Integrasi Sosial

Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi, antar
kelompok, namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur.
Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama
atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi
antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka
integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama dalam proses

7
pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya memperlakukan anda sebagaimana
kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki.
Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas
relasi mereka.

 Menambah pengetahuan

Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama,


saling mempelajari kebudayaan masing-masing.

 Melepaskan Diri atau Jalan Keluar

Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencri
jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita
namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan
hubungan yang simetris.

Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang
berbeda. Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang
lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan.
Sebaliknya hubungan yang simetirs dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada
prilaku lainnya. Prilaku satu orang tercermin pada prilaku lainnya.

Fungsi Sosial

 Pengawasan

Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktik komunikasi antarbudaya di antara
komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam
setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan
“perkembangan” tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media
massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita
meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.

 Menjembatani

Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua
orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi
menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya
saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang
sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi
massa.

8
 Sosialisasi Nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai


kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

 Menghibur

Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya
menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di
depan Honolulu Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan
antarbudaya.

C.Prinsip-prinsip Komunikasi Antar budaya


1. Relativitas Bahasa
Gagasan umum bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku paling banyak
disuarakan oleh para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan disepanjang tahun
1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif kita. Dan karena
bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam hal karakteristik semantik dan strukturnya,
tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda
juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia.
2. Bahasa sebagai cermin budaya
Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan
komunikasi baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Makin besar perbedaan
antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi), makin sulit komunikasi
dilakukan. Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih banyak kesalahan komunikasi,
lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah paham, makin banyak salah
persepsi, dan makin banyak potong kompas (bypassing).
3. Mengurangi Ketidakpastian
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidak-pastian dan ambiguitas
dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidak-pastian ini
sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain.
Karena ketidak-pastian dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan
upaya untuk mengurangi ketidak-pastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.
4. Kesadaran diri dan perbedaan antar budaya
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfulness) para
partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif. Positifnya,
kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita mengatakan hal-hal

9
yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya, ini membuat kita terlalu berhati-
hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.
5. Interaksi awal dan perbedaan antar budaya
Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur
berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun selalu
terdapat kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain, kemungkinan ini khususnya
besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.
6. Memaksimalkan hasil interaksi
Dalam komunikasi antarbudaya terdapat tindakan-tindakan yang berusaha
memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi mengisyaratkan implikasi yang penting bagi
komunikasi antarbudaya. Pertama, orang akan berintraksi dengan orang lain yang mereka
perkirakan akan memberikan hasil positif. Kedua, bila mendapatkan hasil yang positif, maka
pelaku komunikasi terus melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi. Bila memperoleh hasil
negatif, maka pelaku mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi. Ketiga, pelaku membuat
prediksi tentang perilaku mana yang akan menghasilkan hasil positif. Pelaku akan mencoba
memprediksi hasil dari, misalnya, pilihan topik, posisi yang diambil, perilaku nonverbal yang
ditunjukkan, dan sebagainya.

D.Tujuan Komunikasi Antar Budaya


Komunikasi antarbudaya terjadi bertujuan untuk mengurangi tingkat ketidakpastian. Seperti
halnya ketika ada dua individu yang sedang berkomunikasi, namun kedua individu tersebut
menggunakan bahasa yang berbeda-beda karena kebudayaan yang berbeda.

Sehingga, komunikasi antarbudaya inilah yang akan berperan sebagai alat untuk mengurangi
tingkat keidakpastian logika maupun definisi dari topik yang sedang dibicarakan. Bahkan,
komunikasi antarbudaya pun juga bertujuan sebagai alat efektifitas komunikasi. Agar informasi
yang disampaikan itu dapat dimengerti secara efektif, maka diperlukan adanya komunikasi
antarbudaya ini.

1. Mengurangi Ketidak Pastian

Sama dengan tujuan dari berbagai jenis komunikasi lainnya, komunikasi antar budaya juga
bertujuan untuk mengurangi ketidak pastian dengan Cara Mengatasi Gap Komunikasi yang
mungkin saja terjadi. Karena komunikasi ini akan dilakukan oleh orang-orang yang berbeda latar
belakang budaya, maka pengurangan ketidak pastian sangat diperlukan agar proses komunikasi
menjadi efektif dan memberikan manfaat.

2. Menciptakan Komunikasi yang Efektif

3. Mengkondusifkan Lingkungan

10
4. Mempengaruhi Kehidupan Bermasyarakat

5. Akulturasi Budaya

E Hakikat komunikasi antar budaya

Pada hakikatnya proses komunikasi antar budaya sama halnya dengan komunikasi lain, yakni
proses interaktif, transaksional dan dinamis. Model komunikasi interaktif adalah komunikasi
yang dilakukan antara komunikator dengan komunikan dalam dua arah/timbal balik. Model
komunikasi transaksional adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi. Kata transaksi selalu mengacu pada
proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi.
Yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal.

Unsur pertama dalam proses komunikasi antarbudaya adalah komunikator. Komunikator dalam
komunikasi antarbudaya merupakan pihak yang mengawali proses pengiriman pesan terhadap
komunikan. Baik komunikator maupun komunikan ditentukan oleh faktor-faktor makro seperti
penggunaan bahasa minoritas dan pengelolaan etnis, pandangan tentang pentingnya sebuah
percakapan dalam konteks budaya, orientasi terhadap konsep individualitas dan kolektivitas dari
suatu masyarakat, orientasi terhadap ruang dan waktu. Sedangkan faktor mikronya adalah
komunikasi dalam konteks yang segera, masalah subjektivitas dan objektivitas dalam
komunikasi antarbudaya, kebiasaan percakapan dalam bentuk dialek dan aksen, dan nilai serta
sikap yang menjadi identitas sebuah etnik.

Ad
Unsur kedua dalam proses komunikasi antarbudaya adalah komunikan. Komunikan merupakan
penerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dalam komunikasi antarbudaya,
komunikan merupakan seorang yang berbeda latar belakang dengan komunikator. Tujuan
komunikasi yang diharapkan ketika komunikan menerima pesan dari komunikator adalah
memperhatikan dan menerima secara menyeluruh. Ketika komunikan memperhatikan dan
memahami isi pesan, tergantung oleh tiga bentuk pemahaman, yaitu kognitif,afektif dan overt
action. Unsur yang ketiga adalah pesan atau simbol. Pesan berisi pikiran, ide atau gagasan, dan
perasaan yang berbentuk simbol. Pesan memiliki dua aspek utama, yaitu content(isi) dan
treatment (perlakuan). Pilihan terhadap isi dan perlakuan terhadap pesan tergantung dari Pilihan
terhadap isi dan perlakuan terhadap pesan tergantung dari Unsur keempat yaitu media.

Dalam proses komunikasi antarbudaya, media merupakan saluran yang dilalui oleh pesan atau
simbol. Unsur proses komunikasi antarbudaya yang kelima adalah efek atau umpan balik. Tujuan

11
manusia berkomunikasi adalah agar tujuan dan fungsi komunikasi dapat tercapai. Tujuan dan
fungsi komunikasi antarbudaya, antara lain memberikan informasi, menerangkan tentang
sesuatu, memberikan hiburan dan mengubah sikap atau perilaku komunikan. Unsur ketujuh
dalam proses komunikasi antarbudaya adalah gangguan. Gangguan didalam komunikasi
antarbudaya merupakan segala sesuatu yang menghambat laju pesan yang ditukar antara
komunikator dan komunikan dan dapat juga mengurangi makna pesan antarbudaya. Gangguan
tersebut menghambat penerimaan pesan dan sumber pesan.

F.Pentingnya komunikasi antar budaya

Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang


memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosio ekonomi, atau gabungan dari
semua perbedaan ini.[1] Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.[1]

Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national
boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa
dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.[2] Sedangkan Fred E. Jandt
mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang
berbeda budayanya.[3]
Intercultural communication generally refers to face-to-face interaction among people of diverse
culture.[3]

Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah
proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan
membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.[4] Selanjutnya komunikasi
antarbudaya itu dilakukan:
1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas
satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak
sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna
itu dinegosiasikan atau diperjuangkan;[4]
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat
dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna
yang sama;[4]
3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena
mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita;[4]
4. Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain
dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara.[4]
5. adanya mobilitas yang menyebabkan manusia berinteraksi
dengan budaya yang heterogen
6. saling ketergantungan ekonomi yang menyebabkan saling keterkaitan dalam
bidang ekonomi dengan negara lain;
7. kemajuan teknologi komunikasi yang menyebabkan berinteraksinya berbagai
...
12
Contoh komunikasi antarbudaya: Komunikasi antara orang Jawa dan orang
Batak; ... Komunikasi antara guru dengan polisi, ATC dan pilot, atau fotografer
dengan modelnya

13
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Komunikasi merupakan suatu proses budaya. Komunikasi antarbudaya dapat terjadi bila
produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota suatu
budaya lainnya. Ada dua konsep utama yang mewarnai komunikasi antarbudaya (interculture
communication), yaitu konsep kebudayaan dan konsep komunikasi. Komunikasi memiliki 2
fungsi yaitu fungsi pribadi seperti menyatakan identitas sosial, menyatakan integrasi sosial,
menambah pengetahuan, melepaskan diri atau jalan keluar dan fungsi sosial seperti pengawasan,
menjembatani, sosialisasi nilai, menghibur. Komunikasi juga memiliki hambatan yang
berdefinisi segala sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya komunikasi yang efektif.
Keefektifan dalam berkomunikasi akan terjadi apabila terdapat persamaan makna pesan antara
komunikator dan komunikan.
Komunikasi Antar Budaya terjadi karena alasan yang bermacam-macam. Komunikasi
mencakup pihak-pihak yang berperan sebagai pengirim dan penerima secara berganti-ganti,
maka masalah atau kesulitan dapat terjadi dari semua pihak. Oleh sebab itu diperlukannya suatu
cara atau strategi untuk menyamakan perbedaan dan persepsi dalam Komunikasi Antar
budaya tersebut, untuk itu perlu adanya rasa saling menghormati dalam berkomunikasi antar
budaya.
2. SARAN
Komunikasi merupakan kunci utama dalam keberhasilan hidup bermasyarakat. Terutama
pentingnya komunikasi yang efektif ketika diantara individu memiliki perbedaan baik itu dalam
segi bahasa tingkah laku atau pun budaya. Kita harus terus mengingat dan sadar kembali akan
pandangan bangsa Indonesia dalam menanggapi keanekaragaman budaya tersebut
yaitu bhinneka tunggal ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetap satu jua. Sebagai
mahasiswa yang cerdas kita perlu memahami dan mendalami lebih lanjut mengenai konsep
komunikasi, apalagi jika kita hendak berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda kebudayaan
dengan kita. Untuk itu, wawasan yang luas dengan membaca buku dari berbagai referensi sangat
di butuhkan dalam hal ini agar kita tidak buta komunikasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mulyana Deddy, Rakhmat Jalaluddin. Komunikasi antarbudaya (panduan berkomunikasi


dengan orang-orang berbeda budaya). Bandung: PT remaja rosdakarya, 2003
Nurudin. Sistem komunikasi Indonesia. Jakarta: PT raja Grafindo persada 2008
Cangara Hafied. pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT raja Grafindo persada 2003
iliweri, Alo. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. 2004
http://www.kriwiiiil.files.wordpress.com
Andriana, LusianaLubis. Komunikasi Antar Budaya. Pdf. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi :Universitas Sumatera. 2005.
http://www. repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/2733/1/Draf%20Jurnal.pdf
http://kreativitaskpi.blogspot.com/2012/06/makalah-komunikasi-antar-budaya.html
http://arjaenim.blogspot.com/2013/01/komunikasi-antar-budaya.html

15

Anda mungkin juga menyukai