Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Komunikasi Keperawatan I
Komunikasi Cultural Diversity

DISUSUN OLEH:
INDIKA SULISTIAN (113063C1121013)
JUMINAH (113063C1121014)
MUTIA (113063C1121016)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI
BANJARMASIN
2022
DAFTAR ISI

Halaman
COVER DEPAN ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii
TOPIK KONSEP KOMUNIKASI CULTURAL DIVERSITY ........................................... 1
A. Pendahuluan…………………………………………………………………….….. 1
B. Konsep Komunikasi Cultural Diversity…………………………...……………….. 1
C. Rangkuman……………………………………………………………………….... 3
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 4
HASIL DISKUSI .................................................................................................................. 5

iii
TOPIK
KOMUNIKASI CULTURAL DIVERSITY

A. Pendahuluan

Topik 1 Bab 1 akan memberikan pengetahuan tentang konsep komunikasi


cultural diversity yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi bentuk, prinsip, dan
hambatan komunikasi cultural diversity.
Setelah menyelesaikan Topik 1, diharapkan Anda mengetahui konsep dasar
komunikasi cultural diversity secara umum yang penting digunakan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan/praktik keperawatan yang berkualitas.
Setelah menyelesaikan Topik 1, diharapkan Anda dapat:
1. menjelaskan pengertian komunikasi cultural diversity,
2. menjelaskan tujuan komunikasi cultural diversity
3. menjelaskan fungsi komunikasi cultural diversity
4. menjelaskan bentuk komunikasi cultural diversity,
5. menjelaskan prinsip komunikasi cultural diversity,
6. menjelaskan hambatan komunikasi cultural diversity,
Capaian pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu menganalisis konsep
komunikasi cultural diversity dalam konteks hubungan perawat-klien simulasi penerapan
komunikasi dalam membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi klien.

B. Konsep komunikasi Cultural Diversity


1. Definisi Komunikasi
Istilah komunikasi berasal pada bahasa latin yaitu communis yang berarti
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih, sedangkan menurut Cherry dalam Stuart (1983) komunikasi berasal dari
kata communico yang artinya membagi.
Menurut Book dalam Robbins dan Jones (1982) mendefinisikan
komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-
orang mengatur lingkungannya dengan cara membangun hubungan antarsesama;
melalui pertukaran informasi; untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang
lain; serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Menurut Roger dan D. Lawrence Kincaid (1981) menjelaskan komunikasi
sebagai suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba
pada saling pengertian yang mendalam.
Dultdt-Bettey yang dikutip Suryani (2006) mendefinisikan komunikasi
sebagai sebuah proses penyesuaian dan adaptasi yang dinamis antara dua orang
atau lebih dalam sebuah interaksi tatap muka dan terjadi pertukaran ide, makna,
perasaan dan, perhatian.

1
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat diformulasikan bahwa
komunikasi merupakan penyampaian informasi dalam sebuah interaksi tatap
muka yang berisi ide, perasaan, perhatian, makna, serta pikiran, yang diberikan
pada penerima pesan dengan harapan si penerima pesan menggunakan informasi
tersebut untuk mengubah sikap dan perilaku.
Manusia berada pada tingkat keanekaragaman budaya, ras, norma,
kebiasaan, bahasa, gaya hidup, postur tubuh, warna kulit, dan sebagainya.
Keanekaragaman itulah yang membuat manusia harus beradaptasi termasuk harus
beradaptasi dalam pergaulan dan komunikasi.
Kebudayaan itu sendiri merupakan ciri khas cara hidup yang dianut oleh
masyarakat dari generasi ke generasi. Komunikasi yang telah terjalin diantara
orang-orang yang mempunyai berbeda itulah yang disebut komunikasi
antarbudaya.
2. Definisi Komunikasi Cultural Diversity
Secara umum komunikasi antarbudaya dapat diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki budaya berbeda satu
dengan yang lainnya. Komunikasi antarbudaya melihat dan mempelajari
perbedaan cara hidup dan budaya yang satu dengan yang lain. Dalam komunikasi
antarbudaya terdapat satu tujuan komunikasi yang sama dan terjalin interaksi satu
sama lain.
Samover dan Porter berpendapat komunikasi antarbudaya merupakan
komunikasi tersebut memiliki latar belakang yang budaya dan pengalaman yang
berbeda. Latar belakang tersebut memperlihatkan konsep yang dipercayai oleh
kelompoknya, seperti pengalaman, nilai, dan pengetahuan.
Hakikat dari komunikasi antar budaya dapat membuat kesamaan,
kebersamaan dan kelarasan. Sehingga dengan kata lain, komunikasi antar
kebudayaan yang terjadi merupakan dampak yang sangat positif.
3. Tujuan Komunikasi Cultural Diversity
a. Memudahkan individu atau kelompok untuk mencapai tujuan masing-masing
yang diinginkan.
b. Memudahkan individu atau kelompok saling mengerti dan memahami
kebutuhan masing-masing demi tercapainya tujuan yang saling
menguntungkan.
c. Meminimalisir kesalahpahaman yang mungkin diciptakan karena berbeda
budaya.
d. Mengubah perilaku dan perspektif.
e. Mengajak untuk berkembang.
4. Fungsi Komunikasi Cultural Diversity
a. Menyatakan identitas sosial, perilaku itu terwujud dalam sebuah tindakan
dalam segi bahasa baik secara verbal maupun non verbal.

2
b. Menyatakan intergrasi sosial, mengakui perbedaan-perbedaan yang terdapat
disetiap unsur dengan menerima kesatuan dan persatuan antar individu
maupun antar kelompok.
c. Menambah pengetahuan.
5. Bentuk Komunikasi Cultural Diversity
a. Komunikasi Antarbangsa, merupakan komunikasi suatu bangsa dengan
bangsa lainnya. Suatu bangsa mempunyai suku, budaya, ras, etnis yang
berbeda-beda.
b. Komunikasi antar kelompok agama, memudahkan pemahaman suatu agama
kepada khalayak luas.
c. Komunikasi antar jenis kelamin yaitu komunikasi yang berfungsi untuk
memudahkan aktivitas saling bertukar pikiran antar sesama individu dengan
individu lain.
6. Prinsip Komunikasi Cultural Diversity
Terdapat empat disiplin ilmu yang menciptakan prinsip-prinsip
komunikasi antarbudaya, yaitu sosiologi, antropologi, budaya, dan psikologi.
Prinsip-prinsip komunikasi tersebut, antara lain:
a. Bahasa sebagai cermin budaya, semakin berbeda kebudayaan maka semakin
banyak perbedaan, baik komunikasi dan bahasa maupun isyarat nonverbal.
b. Mengurangi ketidakpastian
c. Kesadaran diri dan perbedaan antar budaya, suatu kesadaran diri membuat
lebih berhati-hati untuk mencegah dalam mengatakan hal-hal yang tidak
pantas diutarakan.
d. Interaksi awal dan perbedaan antarbudaya, interaksi awal sangat penting
dalam komunikasi antarbudaya untuk menjalin keakraban.
e. Memaksimalkan hasil interaksi.
7. Hambatan Komunikasi Cultural Diversity
a. Perbedaan norma sosial masing-masing kebudayaan
b. Stereotip dan prasangka yang bersifat subjektif dan belum tentu kebenarannya
c. Perbedaan perspektif atau cara pandang individu
d. Perbedaan pola pikir individu
e. Faktor bahasa yang beranekaragam

C. Rangkuman

Jadi, komunikasi adalah memberikan informasi dari satu orang ke orang lain baik
verbal maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi antarbudaya
sendiri adalah komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang memiliki kebudayaan
yang berbeda-beda. Dalam komunikasi antarbudaya ini perawat berperan ganda
mempelajari berbagai macam budaya pasien/klien, memberikan asuhan keperawatan
secara optimal tanpa merusak/menyalahkan dan tetap menghargai kebudayaan yang
dianut oleh pasien/klien.

3
DAFTAR PUSTAKA

Ns. Abdul Nasir, S.Kep; Abdul Muhith, S.Kep., M.Kes; Sajidin, S.Kp., M.Kes; dan wahit Iqbal
Mubarak, S.K.M. (2009). Komunikasi dalam Keperawatan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta Selatan : Salemba Medika

Nadia Irvana Natasya, S.Pd (2022). Komunikasi Antar Budaya: Pengertian-Contoh Kasus
dan Hambatan. https://haloedukasi.com/komunikasi-antar-budaya Diakses pada tanggal
08 Maret 2022, pukul 19:00 WITA.

Manjakan.com (2021). Komunikasi Antar Budaya dalam Kehidupan Sehar-hari dan


Komponennya. https://manjakan.com/komunikasi-antar-budaya/ Diakses pada tanggal
08 Maret 2022, pukul 20:21 WITA.

Keperawatan Khatulistiwa TV (2021).Cultural Diversity dalam Komunikasi Keperawatan.


https://youtu.be/VIG1n3HE9AU Diakses pada tanggal 08 Maret 2022, pukul 22:35
WITA.

4
HASIL DISKUSI

1. Dalam melakukan komunikasi antarbudaya, terdapat hambatan faktor bahasa. Bagaimana


cara perawat mengatasi hambatan bahasa dalam melakukan komunikasi?
JAWAB: Faktor bahasa menjadi hambatan komunikasi antarbudaya karena
banyaknya kebudayaan dan tentu saja budaya tersebut mempunyai bahasa yang
berbeda-beda. Jadi, perawat mengatasi bahasa yang berbeda ini dengan meminta
bantuan dari keluarga pasien yang bisa menggunakan bahasa yang sama dengan
perawat gunakan atau meminta bantuan perawat lain yang paham bahasa pasien
untuk menjelaskan agar komunikasi antarbudaya ini masih bisa berjalan dengan baik
dan perawat serta pasien mencapai tujuan bersama.

2. Pada dasarnya setiap manusia memiliki perbedaan pola pikir. Mengapa perbedaan pola
pikir dapat menghambatnya komunikasi antarbudaya?
JAWAB: Karena pola pikir masalalu mereka yang buruk terhadap budaya orang lain
menyebabkan komunikasi antarbudaya tersebut terhambat. Contohnya seperti
pemikiran bahwa suku batak mempunyai perangai yang keras, membuat pola pikir
kita buruk tentang suku tersebut dan merasa enggan untuk berkomunikasi, itulah
mengapa pola pikir menjadi salah satu penghambatnya padahal untuk kebenarannya
pun belum dapat dipastikan. Jadi, disini tugas perawat adalah mencoba tetap
berkomunikasi dengan pasien agar komunikasi ini dapat berjalan sesuai tujuan yang
ingin perawat dan pasien capai.

3. Pada bagian hambatan, mengapa stereotip dan prasangka menjadi hambatan komunikasi?
JAWAB: Karena jika penilaian dan prasangka dari orang yang kita ajak
berkomunikasi berbeda atau di awal orang tersebut sudah berpikiran negatif tentang
tenaga kesehatan maka kita sebagai tenaga kesehatan susah untuk masuk dalam
lingkup mereka dengan kata lain komunikasi antarbudaya akan terhambat. Oleh
karena itu, untuk menghilangkan prasangka yang negatif tersebut tenaga kesehatan
bisa berhubungan atau berdiskusi dengan 1 orang yang sangat berpengaruh di tempat
itu. Kita tanyakan mengapa ditempat itu mempunyai penilaian atau prasangka yang
belum tentu kebenarnnya tersebut, dengarkan penjelasan orang tersebut dan berikan
pengertian kepada orang tersebut. Jika komunikasi antara tenaga kesehatan dan orang
berpengaruh itu berhasil, komunitas di tempat itu pasti akan mulai menghilangkan
prasangka yang negatif tersebut dan komunikasi antarbudaya itu akan mulai berjalan
kembali dengan baik.

5
4. Di Indonesia ini banyak orang-orang luar yang membawa budaya mereka. Apa saja yang
ditimbulkan dari masuknya budaya popular mereka?
JAWAB: pastinya yang ditimbulkan orang-orang luar tersebut adalah budaya yang
bersifat positif dan tentu saja ada juga negatifnya. Contohnya bahasa mereka yang
berbeda dan perawat yang menangani pasien tersebut tidak mengerti bahasa pasien
sehingga komunikasi antarbudaya nya dapat terhambat. Jadi, perawat harus meminta
bantuan baik dari keluarga pasien atau teman sesama perawat yang mengerti dan
disini perawat mengetahui bahwa mereka harus mempelajari juga bagaimana budaya
orang luar yang terlanjur masuk ke indonesia agar dapat berkomunikasi dengan
pasien lain yang memiliki budaya sama dengan pasien luar tersebut. Lalu, budaya
dahulu pasien lebih kepasrah apa yang dilakukan tenaga kesehatan, mereka akan
menerima apa saja yang diberikan asal mereka dapat sembuh, kebiasaan pengobatan
pasien dari luar negeri itu akan terbawa juga di Indonesia, keterbukaan yang selalu
dituntut karena pasien dan keluarga meminta kejelasan tentang pengobatannya.
Selain itu, ada negatifnya budaya asing itu masuk seperti pasien dari luar negeri itu
berbicara dengan keras dan langsung menyebut nama perawat. Jadi disini, kita harus
memilah mana positifnya yang dapat dipetik dan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai