Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Komunikasi
Bisnis
Komunikasi Antar Budaya

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM.
BIsnis

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang Diharapkan mahasiswa memahami dan
komunikasi antar budaya. mampu menjelaskan tentang hal-hal
yang terkait dengan komunikasi antar
budaya..

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

A. PENGERTIAN BUDAYA
Menurut Bovee dan Thill : Budaya adalah system sharing atas simbol-simbol, kepercayaan,
sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.

Menurut Mitchel : “Seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral,


hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu dan masyarakat yang menentukan
bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain”.

B. KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Komunikasi antarbudaya pada dasarnya mengkaji bagaimana budaya berpengaruh terhadap


aktivitas komunikasi: apa makna pesan verbal dan nonverbal menurut budaya-budaya
bersangkutan, apa yang layak dikomunikasikan, bagaimana cara mengkomunikasikannya
(verbal dan nonverbal) dan kapan mengkomunikasikannya. Adanya pertemuan antar individu
dengan latar belakang asal usul budaya yang berbeda maka Komunikasi Antar Budaya pun
dapat berlangsung.

Menurut Deddy Mulyana, komunikasi antar budaya (Inter Cultural Communication) adalah
proses pertukaran fikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda budayanya.
Samovar dan Porter juga menyatakan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi diantara produsen
pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda.

Menurut Liliweri, budaya mempengaruhi komunikasi dan budaya tidak hanya menentukan siapa
bicara dengan siapa, tentang dan bagaimana komunikasi berlangsung, tetapi budaya juga turut
menentukan bagaimana orang menyandi pesan.

Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik
komunikasi verbal maupun non verbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu
daerah, wilayah atau negara. Komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting artinya
bagi terjalinnya harmonisasi bisnis diantara mereka.

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id
C. Fungsi Komunikasi Antar Budaya

Fungsi komunikasi antarbudaya adalah :

1. Fungsi Pribadi
a. Menunjukkan identitas sosial, menunjukkan asal usul, tingkat pendidikan,
agama, dsb.
b. Menyatakan integrasi sosial, menunjukkan sikap kesatuan dan menerima
perbedaan.
c. Menambah wawasan budaya
2. Fungsi Sosial
a. Menjembatani kesenjangan, pelaku komunikasi saling menjelaskan perbedaan
tafsir pesan yang disampaikan.
b. Memperkenalkan nilai-nilai budaya masyarakat
c. Memberikan hiburan sesuai budaya masing-masing

D. Tingkatan Budaya
a. Formal
Sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun
menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan bersifat formal/resmi.
b. Informal
Budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi
berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan tanpa
diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.

E. Pentingnya komunikasi antar budaya

Sejalan dengan perubahan zaman serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini
mobilitas masyarakat semakin tinggi dan dinamis serta siap beradaptasi menghadapi berbagai
hal baru, berjumpa dengan teman maupun partner bisnisnya bahkan berkomunikasi dengan
orang yang belum pernah dikenalnya. Kondisi di sekitar kita yang menyebabkan komunikasi
antarbudaya dirasakan semakin penting pada saat ini, antara lain :

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id
a. karena adanya mobilitas manusia,
b. saling kebergantungan ekonomi,
c. kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
d. pola imigrasi
e. adanya globalisasi
f. kerjasama ekonomi regional di berbagai belahan dunia

Salah satu implikasi globalisasi adalah semakin meningkatnya individu melakukan


komunikasi dan membangun hubungan antar wilayah dengan berbagai suku bangsa dan
negara. Sehingga memahami komunikasi antar budaya menjadi makin penting. Karena
perbedaan budaya, bahasa, ideologi, orientasi dan gaya hidup, penggunaan waktu, pakaian,
warna kulit serta tata cara yang berlaku akan berpotensi menjadi konflik bila masing-masing
pihak tidak mau memahami pihak lainnya. Hal ini selanjutnya dapat memicu terjadinya konflik
kekerasan, permusuhan, perpecahan, diskriminasi, dan lain sebagainya.

Harris dan Morran (1979) mengajukan sepuluh klasifikasi umum sebagai model sederhana
untuk menilai dan menganalisis suatu kebudayaan secara sistematik. Kesepuluh klasifikasi
tersebut adalah:

a. komunikasi dan bahasa,


b. pakaian dan penampilan,
c. makanan dan cara makan,
d. konsep dan kesadaran tentang waktu,
e. pemberian imbalan dan pengakuan,
f. hubungan-hubungan,
g. nilai-nilai dan norma-norma,
h. konsep kesadaran diri dan jarak ruang,
i. proses mental dan belajar,
j. keyakinan (kepercayaan) dan sikap.

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id
PERSEPSI
Persepsi merupakan proses internal yang dilalui individu dalam menseleksi,
mengevaluasi, dan mengatur stimuli yang datang dari luar. Dapat dikatakan bahwa persepsi
adalah cara seseorang memahami orang lain dalam berkomunikasi. Persepsi memegang
peranan sangat penting dalam komunikasi antar budaya. Diasumsikan bahwa gabungan antara
pengalaman pribadi dan latar belakang budayalah yang cenderung merupakan pendorong atau
penyebab dari timbulnya persepsi. Adanya suatu tahap dalam persepsi, dimana individu akan
melakukan pemberian makna pada berbagai objek dan peristiwa yang terjadi di lingkungan
sekitarnya, hal ini tentu akan menimbulkan reaksi dan tingkah laku yang berbeda walaupun
objek yang dilihat sama.

Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin
kita berkomunikasi dengan afektif. Persepsilah yang menentukan untuk memilih suatu pesan
dan mengabaikan pesan yang lain.

Hambatan yang paling sering dihadapi adalah kendala dalam hal bahasa, yaitu :

1. Komunikasi secara tertulis


– Korespondensi dalam surat menyurat
– Pesan pemasaran, contoh : bahasa pada iklan yang ditampilkan melalui media
massa.
2. Komunikasi secara lisan
– Sifatnya timbal balik (two way communication), akan sulit jika tidak mengerti
bahasa yang digunakan
– Dialek / logat / gaya berbicara yang ditampilkan ketika berkomunikasi
kadangkala menimbulkan persepsi yang berbeda dalam memaknai kalimat yang
disampaikan
– Lafal pengucapannya tidak tepat sehingga dapat mengakibatkan pemahaman
yang ambigu dan ignorance (mengabaikan).

Tips mengatasi hambatan dalam berkomunikasi lisan :

1. Upayakan menghindari dan menghilangkan hal-hal yang menjadi gangguan


2. Ubahlah bentuk kalimat negative menjadi kalimat positif
3. Bersikaplah rendah hati kepada lawan bicara

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id
4. Sampaikan informasi yang akurat dan bersifat obyektif
5. Berikan kesempatan orang lain untuk berbicara menyampaikan pendapatnya.
6. Hindari pemikiran dan reaksi sikap etnosentris, yaitu cenderung menilai kelompok
lain lebih rendah dari dirinya/kelompoknya.

Tips/cara menghindari reaksi etnosentris dalam komunikasi antar budaya :

1. Terapkan azas kesamaan bahwa tidak ada budaya yang lebih tinggi/baik (inferior)
terhadap budaya lain.
2. Perlakukan orang lain dengan baik sebagaimana kita ingin diperlakukan dengan baik
pula.
3. Perluas wawasan dalam memahami berbagai budaya dan perbedaannya.

Kendala perbedaan budaya dapat terjadi dalam hal :

1. Perilaku Sosial
Perilaku sosial antara negara satu dengan negara lain bisa menjadi penghambat dalam
berkomunikasi
2. Perilaku Etis
Perilaku etis dan tidak etis antara negara yang satu dengan negara yang lain berbeda.
Oleh karenanya pelajari terlebih dahulu etika bisnis di negara yang akan anda tuju.
3. Perbedaan Budaya Perusahaan
Perlu dipahami bahwa budaya organisasi suatu perusahaan tumbuh dan berkembang
melalui suatu proses yang lama, sehingga terwujud dalam sikap anggota organisasi.
4. Sikap terhadap waktu
Penilaian terhadap waktu antara negara yang satu dengan negara yang lain juga
berbeda, ada yang ketat tetapi ada juga yang longgar/luwes.
5. Penggunaan ruang/jarak
Sebaiknya anda dapat menjaga jarak ketika berkomunikasi dengan orang yang berbeda
budaya.
6. Konteks budaya
Pemanfaatan sinyal komunikasi verbal dan nonverbal tergantung pada konteks budaya.
7. Bahasa tubuh
Penggunaan bahasa tubuh yang sama antara negara yang satu dengan yang lain dapat
diartikan berbeda, sehingga bisa menimbulkan kesalahpahaman. Oleh karenanya

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id
berhati-hatilah dalam memahami dan menggunakan bahasa tubuh sebagai alat
komunikasi non verbal.

Michael Porter dalam Competitive Advantage (1985) menekankan pentingnya mutu dan
kemampuan lobby (komunikasi) dalam persaingan global. Menurutnya bangsa yang kompetitif
adalah bangsa yang memiliki komitmen dan sikap kritis terhadap mutu, penguasaan teknologi,
intensifikasi penelitian dan pengembangan yang berorientasi pasar, serta ketrampilan dalam
melakukan pemasaran negosiasi bisnis yang mendunia.

Takashi Inoue dalam Cross Cultural Communication : A Japanese Viewpoint (1989), juga
menekankan pentingnya pemahaman antar budaya dalam bisnis yang berorientasi ekspor.
Setelah melakukan berbagai evaluasi, Inoue berkesimpulan bahwa banyak kegagalan bisnis
yang diderita pebisnis Amerika (dan Eropa)- ketika berbisnis dengan orang Jepang-
dikarenakan terlalu memaksakan “cara” Amerika. Mereka tidak berusaha untuk memahami
karakteristik dan budaya komunikasi bisnis masyarakat Jepang. Dimana bagi orang Jepang
kontak pertama dengan calon mitra bisnis biasanya didahului dengan pembicaraan ringan untuk
membangun kenyamanan dan kesiapan berbicara secara serius. Ritual kecil ini gaya
komunikasi Jepang sebagai penjajakan awal mengetahui dan menilai apakah calon mitra
bisnisnya bersahabat atau tidak.

Aspek budaya komunikasi bisnis yang perlu dipahami :

1. Pemilihan kata
2. Komunikasi non verbal
3. Suara (paralinguistic)
4. Gerak tubuh (gestural)
5. Gerak dan posisi tubuh (postural)
6. Kontak mata
7. Sentuhan
8. Pakaian
9. Air muka (fasial)
10. Waktu
11. Jarak bicara (proksemik)

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Para pebisnis perlu memahami adab kesopanan dan etiket ketika berinteraksi bisnis dengan
pengusaha mancanegara. Oleh karena itu perlu memahami melek budaya (cultural literacy)
dan berwawasan global. Kemampuan memahami budaya memperkuat daya saing dalam
negosiasi bisnis internasional dan efektif bekerja dalam lingkungan multicultural.

Perlu dipahami bahwa komunikasi yang dilakukan oleh individu terjadi dalam lingkungan sosial
yang kompleks. Lingkungan sosial ini merefleksikan bagaimana orang hidup dan bagaimana ia
berinteraksi dengan orang lain. Dapat dikatakan bahwa lingkungan sosial adalah budaya, dan
bila ingin berkomunikasi,dengan baik maka individu tersebut harus memahami dan beradaptasi
dengan budaya yang ada di sekitarnya.

Contoh : Budaya orang Jerman menunjukan bahwa mereka lebih tepat waktu dibandingkan
dengan orang Indonesia yang cenderung lebih santai dan memaklumi keterlambatan, hal ini
menggambarkan profil masyarakat dalam memaknai waktu dan kesadaran penggunaan waktu.

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Effendi, Onong Uhyana, 2009, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Remaja
Rosdakarya, Bandung.

2. Sendjaja, Sasa Djuarsa, 1993. Teori Komunikasi, Jakarta, Univ. Terbuka

3. Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya,


Bandung.

4. Djoko Purwanto, 2011, Komunikasi Bisnis, edisi keempat

5. Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya (Yaogyakarta: PT LKiS


Printing Cemerlang, 2009),
6. Hedi Heryadi, Hana Silvana, Komunikasi Antarbudaya Dalam Masyarakat Multikultur,
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 1, No. 1, Juni 2013, hlm 95-108
8. Nina W. Syam, Komunikasi Bisnis Antar Budaya Dalam Era Globalisasi, jurnal Mediator
Vol.1 tahun 2000.

2019 Komunikasi BIsnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dr. Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai