Anda di halaman 1dari 28

KOMUNIKASI LINTAS

BUDAYA
Pendahuluan
◼ Indonesia adalah negara yg kaya dengan
aneka macam budaya, merupakan salah satu
contoh yg sangat berharga bagi pelaku bisnis
dalam menerapkan komunikasi bisnis lintas
budaya.
◼ Hal ini disebabkan masing-masing daerah
memiliki kekhasan budaya yg tdk dimiliki oleh
daerah lain.
Komunikasi Antar Budaya
.
Kebudayaan A Kebudayaan B

Kebudayaan
C

Dari gambar di atas terlihat bahwa komunikasi antar budaya merupakan


komunikasi antar pribadi dari kebudayaan yang berbeda. Tidak masalah apakah
kejadian itu terjadi dalam satu bangsa atau antar bangsa yang berbeda, yang jelas
adalah budayanya yang berbeda.
Memahami Budaya dan
Perbedaannya
1. Pengertian
◼ Menurut Mitchel, Budaya adalah
seperangkat nilai-nilai inti,
kepercayaan,pengetahuan, moral, hukum
dan perilaku yg disampaikan oleh individu
dan masyarakat.
◼ Menurut Bovee dan Thill, budaya simbol-
simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai,
harapan dan norma-norma untuk berprilaku.
◼ Komunikasi Bisnis Lintas Budaya adalah
komunikasi yg digunakan dalam dunia bisnis
baik komunikasi verbal maupun nonverbal
dengan memperhatikan faktor-faktor budaya
disuatu daerah, wilayah atau negara.
2. Komponen Budaya
a. Budaya Material
1. Teknologi, (mencakup teknik atau cara yg
digunakan utk mengubah/membentuk
material menjadi produk yg dp dugunakan
oleh masy.
2. Ekonomi, cara orang menggunakan segala
kemampuan untk menghasilkan yg
bermanfaat bagi dirinya atau orang lain
b. Organisasi Sosial/ lembaga sosial,
merupakan suatu lembaga yg berkaitan dgn
cara bagaimana seseorang berhubungan dgn
orang lain, mengorganisasikan kegiatan
mereka untuk hidup harmonis dan berprilaku
yg dapat diterima oleh generasi berikutnya.
Contoh:status gender
c. Sistem Kepercayaan atau keyakinan yg
dianut oleh suatu masy. Akan berpengaruh
terhadap nilai yg ada dimasyarakat.
Lanjutan
d. Estetika, berkaitan dengan seni, dongeng,
hikayat, musik dan tarian-tarian yg ditunjukan
oleh masyarakat tertentu agar pesan yg
disampaikan mencapai sasaran secara efektif.
Contoh;
Angka 13, masih banyak masyarakat meyakini
bahwa angka 13 merupakan angka kesialan
atau ketidak beruntungan.
Angka 4 bagi orang Jepang merupakan simbol
kematian, kerenanya orang Jepang tdk mau
menggunakan nomor 4.
Lanjutan
3. Tingkatan Budaya
a. Formal, merupakan tradisi atau kebiasaan yg
dilakukan oleh masy. Yg turun temurun dari suatu
generasi kegenari berikutnya.
Contoh ketika tamu masuk keruang pimpinan maka
umumnya mereka akan mengetok pintu terlebih
dahulu.
b. Informal,
Pada tingkatan ini budaya banyak diteruskan oleh
generasi berikutnya melalui apa yg didengar, dilihat,
dipakai, dilakukan tanpa diketahui apalsannya
mengapa hal ini dilakukan.
c. Teknis, pada tingkatan ini bukti dan aturan
merupakan hal yg penting, terdapatnya suatu
penjelasan yg logis mengapa sesuatu harus
dilakukan dan yg tdk boleh dilakukan.
Pentingnya Komunikasi Lintas
Budaya
◼ Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan
globaliasi, perusahaan besarmencoba
melakukan bisnis secara global.
◼ Pada umumnya perusahaan besar yg
beroperasi ditanah air banyak menggunakan
konsultan asing untuk membantu
mengembangkan perusahaan mereka ditanah
air maupun antar negara.
◼ Sehingga komunikasi lintas budaya menjadi
penting.
TUJUAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI
LINTAS BUDAYA

1. Menyadari bias budaya sendiri


2. Lebih peka secara budaya
3. Memperoleh kapasitas untuk benar-benar
terlibat dengan anggota dari budaya lain
untuk menciptakan hubungan yang langgeng
dan memuaskan orang tersebut.
4. Merangsang pemahaman yang lebih besar
atas budaya sendiri
5. Memperluas dan memperdalam pengalaman
seseorang.
KARAKTERISTIK BUDAYA
1. Komunikasi dan bahasa,
Sistem komunikasi, verbal dan non- verbal,
satu unsur yang membedakan satu kelompok
dengan kelompok lainnya.
2. Pakaian dan penampilan
Meliputi pakaian, perhiasan dan dandanan.
3. Makanan dan kebiasaan makan
Ciri ini menyangkut hal dalam pemilihan,
penyajian, dan cara makan.
Lanjutan
4. Waktu dan kesadaran akan waktu
Hal ini menyangkut pandangan orang akan
waktu. Sebagian orang tepat waktu dan
sebagian lain berpandangan merelatifkan
waktu.
ALASAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI
LINTAS BUDAYA

Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem


nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan
tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara
berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh
bahasa, aturan dan norma yang ada pada masing-
masing budaya.
Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan
komunikasi kita dengan orang lain selalu mengandung
potensi Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya,
karena kita akan selalu berada pada “budaya” yang
berbeda dengan orang lain
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
ANTARBUDAYA

1. Mengabaikan perbedaan antara kita dan


kelompok yang secara kultural berbeda.
Kita seringkali menganggap bahwa di antara
kita hanya terdapat persamaan dan bukan
perbedaan. Terutama dalam hal nilai, sikap,
dan kepercayaan. Kita dengan mudah
mengakui dan menerima perbedaan gaya
rambut, cara berpakaian, atau makanan. Tetapi
kita menganggap sama dalam hal nilai dan
kepercayaan dasar. Ini tidak benar.
2. Mengabaikan perbedaan antara kelompok
kultural yang berbeda.
Dalam setiap kelompok kultur terdapat
perbedaan yang besar dan penting. Bila kita
mengabaikan perbedaan ini, kita akan
terjebak dalam stereotipe yang
mengasumsikan semua orang yang menjadi
anggota kelompok yang sama adalah sama.
3. Mengabaikan perbedaan dalam makna (arti).
Makna tidak terletak pada kata-kata yang
digunakan melainkan pada orang yang
menggunakan kata-kata itu.
4. Melanggar adat kebiasaan kultural.
Setiap kultur mempunyai aturan komunikasi
sendiri-sendiri yang menetapkan mana yang
patut dan mana yang tidak. Pada beberapa
kultur, orang menunjukkan rasa hormat
dengan menghindari kontak mata langsung
dengan lawan bicaranya
5. Menilai perbedaan secara negatif.
Walaupun kita menyadari akan adanya
perbedaan di antara kultur-kultur, kita tidak
boleh menilai perbedaan ini sebagai hal yang
negatif.
6. Kejutan budaya.
Kejutan budaya mengacu pada reaksi
psikologis yang dialami seseorang karena
berada di tengah suatu kultur yang berbeda
dengan kulturnya sendiri.
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
ANTAR BUDAYA YANG EFEKTIF
1. Relativitas budaya.
Bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku
sehingga akan mempengaruhi proses kognitif kita
sehingga orang yang menggunakan bahasa yang
berbeda akan berbeda pula cara mereka memandang
dan berpikir tentang dunia.
◼ Perbedaan bahasa ini akan membuat komunikasi
antarbudaya terlihat jelas pada awal interaksi untuk
menggunakan teknik-teknik yang efektif dengan
mendengarkan, pengecekan persepsi, berbicara secara
spesifik, serta mencari umpan balik.
Lanjutan (1)
2. Bahasa sebagai cermin budaya.
Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar
perbedaan budaya, makin besar perbedaan
komunikasi yang akan terjadi. Artinya, makin
sulit komunikasi efektif dilakukan. Oleh
karena itu, kita harus peka terhadap
hambatan komunikasi antarbudaya dan
menggunakan teknik-teknik sebagai
pembantu melestarikan serta meningkatkan
komunikasi antarbudaya.
Lanjutan (2)
3. Mengurangi ketidakpastian.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin
besar ketidakpastian dan ambiguitas dalam
komunikasi. Maka diperlukan lebih banyak
waktu dan upaya untuk mengurangi
ketidakpastian sehingga komunikasi menjadi
bermakna.
Lanjutan (3)
4. Kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya.
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin
besar kesadaran diri para partisipan selama
komunikasi. Konsekuensi positifnya,
kesadaran diri ini akan membuat kita lebih
waspada sehingga mencegah kita
mengatakan hal-hal yang tidak patut.
Sementara konsekuensi negatifnya membuat
kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan
kurang percaya diri.
Lanjutan (4)

5. Interaksi awal dan perbedaan antarbudaya.


Interaksi awal yang tidak efektif dalam
berkomunikasi karena perbedaan budaya
berangsur-angsur akan berkurang seiring
hubungan yang lebih akrab.
Caranya, cobalah hindari menilai orang lain
secara tergesa-gesa dan pemanen. Apalagi
hanya didasarkan pada informasi yang
terbatas.
Lanjutan (5)
6. Memaksimalkan hasil interaksi.
Dalam komunikasi antarbudaya, kita
berusaha memaksimalkan hasil interaksi:
a. Berinteraksi dengan orang lain yang mereka
perkirakan akan memberikan hasil positif.
b. Bila kita mendapat hasil positif, kita terus
melibatkan diri dalam komunikasi.
c. Kita membuat prediksi tentang mana perilaku
kita yang mungkin akan memberi hasil positif
Kapan Budaya Harus Berubah
1. Ketika 2 perusahaan atau lebih yg mempunyai latar belakang
yg berbeda dan konflik berkepanjangan untuk

2. Ketika sebuah organisasi sudah ada sejak lama dan cara


kerjanya sangat kokoh sehingga organisasi menghindar dari

3. Ketika perusahaan bergerak menjadi industri yang total


berbeda atau bidang bisnis yang untuk melakukan penyelaman
organisasi

4. Ketika perusahaan dan staf yg terbiasa bekerja dibawah


kondisi ekonomi yang menyenangkan.
Model Perubahan Budaya (Jerome
Want)
1. Mengembangkan rencana perubahan sistematis yg mengambarkan:
• 1. Sasaran
• 2.Jangka waktu yg diperlukan
• 3. Strategi
• 4. Sumber daya
• 5. Persyaratan kepemimpinan.
2.
• Membangun konsensus
5. Ukuran utk menandailuas untuk perubahan
kemajuan
• Membangun konsensus bukan hanya sekedar kopromi dalam rapat,
kelompok tetapi memberikan kesempatan untuk berbagi pandangan yang
berbeda agar tumbuh menjadi proses dan titik awal untuk membangun
budaya baru.

3. Menghilangkan bias (hambatan) dari proses perubahan


• Salah satu tanggungjawab pemimpin dlm proses perubahan adalah
memperhatikan bias yg mungkin membawa pembawa pembangunan
budaya menuju arah yg salah.

Strategi perubahan sendiri


• Perusahaan sering meniru orang. Perilaku ini menimbulkan kurangnya
kreativitas. Dalam hal ini diperlukan strategi utk siklus perubahan
tersendiri
Mengenal Perbedaan Budaya
◼ Nilai-nilai sosial
◼ Peran dan status
◼ Pengambilan keputusan
◼ Konsep waktu
◼ Konsep jarak komunikasi
◼ Konteks Budaya
◼ Bahasa tubuh
◼ Perilaku sosial
◼ Perilaku etnis
◼ Perbedaan budaya perusahaan

Anda mungkin juga menyukai