Pelaksanaan keuangan desa merupakan penerimaan dan pengeluaran desa yang dilaksanakan
melalui rekening kas desa (RKD) pada bank yang ditunjuk Bupati/Walikota. Penerimaan dan
pengeluaran desa yang dimaksud adalah yang terkait dengan pelaksanaan berbagai program
dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APB Desa dan DPA.
Rekening Kas Desa adalah rekening tempat menyimpan uang Pemerintahan Desa yang
menampung seluruh penerimaan desa dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran
desa dalam 1 (satu) rekening pada bank yang ditetapkan. RKD dibuat oleh Pemerintah desa
dengan spesimen tanda tangan kepala Desa dan Kaur Keuangan. Kaur Keuangan dapat
menyimpan uang tunai pada jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan operasional
pemerintah desa yang besarannya diatur dalam peraturan bupati/walikota mengenai
pengelolaan keuangan desa.
Selain PA Desa, juga terdapat pendapatan dari transfer yang meliputi Dana Desa, bagian
dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota, alokasi dana desa, bantuan
keuangan dari APBD provinsi, dan bantuan keuangan dari anggaran APBD
kabupaten/kota. Pendapatan transfer umumnya diterima oleh Kaur Keuangan melalui
bank (bank transfer).
2. Pengajuan SPP
Kaur dan Kasi Pelaksana Kegiatan mengajukan SPP dalam setiap pelaksanaan kegiatan
anggaran sesuai dengan periode yang tercantum dalam DPA dengan nominal
maksimal sebesar anggaran yang tertera dalam DPA. Untuk kegiatan pengadaan
barang/jasa secara swakelola dapat diberikan uang panjar, sedangkan untuk
pengadaan yang dilakukan melalui penyedia barang/jasa pembayarannya dilakukan
melalui SPP definitif. Pembayaran dengan SPP Definitif bisa dilakukan secara
langsung oleh kaur Keuangan kepada pihak ketiga, baik secara tunai (dengan kas
tunai yang dipegang oleh Kaur Keuangan) atau melalui bank (transfer bank).
Kaur dan Kasi Pelaksana Kegiatan Anggaran dapat meminta uang panjar dalam rangka
pelaksanaan kegiatan PBJ, dimana barang atau jasanya belum diterima. Hal ini dapat
dilakukan untuk kegiatan PBJ secara swakelola. Untuk keperluan tersebut, Kaur dan
Kasi Pelaksana Kegiatan Anggaran mengajukan permohonan panjar kepada Kepala
2
Desa melalui Sekretaris Desa. Setelah uang panjar diterima, maka dilaksanakan
kegiatan PBJ secara swakelola dan kemudian memperoleh bukti transaksi pembayaran
PBJ, yang nantinya dilampirkan bersama dengan pertanggungjawaban panjar (SPP
panjar).
Transaksi keuangan yang dikenakan pajak antara lain terkait pembayaran belanja
pegawai/honor, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Jenis- jenis pajak yang
dipungut oleh Kaur Keuangan meliputi PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh Pasal 4 ayat 2
dan PPN serta bea materai. Khusus untuk pajak daerah seperti pajak restoran (saat
pembelian konsumsi makan minum), kewajiban pemungutannya disesuaikan dengan
kondisi daerah masing-masing. Kaur Keuangan dapat melakukan pemungutan pajak
daerah tersebut jika diberi amanat yang diatur dalam Peraturan Bupati/Walikota.
Peraturan ini juga sekaligus menjadi acuan bagi Kaur Keuangan terkait mekanisme
tata cara pemungutan, bukti pemungutan, pencatatan serta penyetorannya ke
3
Rekening Kas Daerah. Jika tidak ada peraturan yang mendasarinya maka Kaur
Keuangan tidak boleh melakukan pemungutan dan penyetoran pajak daerah.