Anda di halaman 1dari 63

Badan Pendidikan dan Pelatihan

Provinsi Jawa Timur

Diklat Pengembangan Kapasitas SDM


Sekretaris Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
MATERI

PENATAUSAHAAN
KEUANGAN DESA
Tim Penyusun Materi IAI Wilayah Jawa Timur
IAI Wilayah Jawa Timur

2016


POKOK
BAHASAN4


: PENGELOLAANKEUANGANDESA

SUBPOKOK
BAHASAN4.4

: PENATAUSAHAANKEUANGANDESA

TUJUAN

: Setelah pembahasan sub pokok bahasan


ini, peserta dapat:
1. menjelaskan pengertian dan
cakupan kegiatan penatausahaan
keuangan desa dengan benar;
2. terampil dalam pencatatan buku kas
umum dengan benar;
3. terampil dalam pencatatan buku kas
pembantu pajak dengan benar;
4. terampil dalam pencatatan buku
bank dengan benar.

IAI Wilayah Jawa Timur


WAKTU

: 2 JP@ 40 menit = 80 menit.

IAI Wilayah Jawa Timur

CURAH PENDAPAT

Apa yang anda ketahui tentang


PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

IAI Wilayah Jawa Timur

Apa yang anda ketahui tentang


PENATAUSAHAAN KEUANGAN
DESA ?
Penatausahaan adalah pencatatan
seluruh transaksi keuangan, baik
penerimaan maupun pengeluaran uang
dalam satu tahun anggaran
IAI Wilayah Jawa Timur

KETENTUAN POKOK PENATAUSAHAAN


Transaksi/
Ketentuan Pokok
Kegiatan
Rekening
1. Rekening Desa dibuka oleh Pemerintah Desa di bank
Pemerintah atau bank Pemerintah Daerah atas nama
Desa
Pemerintah Desa.
2. Spesimen (nama, ttd & Paraf) atas nama Kepala Desa
dan Bendahara Desa dengan jumlah rekening sesuai
kebutuhan.
Penerimaan Penerimaan dapat dilakukan dengan
1. Disetorkan oleh bendahara desa
2. Disetor langsung oleh Pihak III
sudah ditunjuk
3. Dipungut oleh petugas yang
diserahkan kepada Bendahara
langsung ke Bank.

cara:
kepada Bank yang
selanjutnya dapat
Desa atau disetor

Penerimaan oleh bendahara desa harus disetor ke kas


desa palingIAI lambat
tujuh hari kerja dibuktikan dengan
Wilayah Jawa Timur
surat tanda setoran

KETENTUAN POKOK PENATAUSAHAAN


Transaksi/
Kegiatan
Pungutan

Ketentuan Pokok
Pungutan dapat dibuktikan dengan:
1. Karcis pungutan yang disahkan oleh Kepala
Desa
2. Surat tanda bukti pembayaran oleh Pihak III

Pengeluaran

3. Bukti pembayaran lainnya yang sah


1. Dokumen penatausahaan pengeluaran harus
disesuaikan dengan peraturan desa tentang
APBDesa
atau
Peraturan
Desa
tentang
Perubahan APBDesa
2. Pengeluaran dilakukan melalui pengajuan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP)
IAI Wilayah Jawa Timur

Setelah Peraturan Desa


Rutin

tidak termasuk
1. belanja pegawai yang bersifat mengikat
2. operasional perkantoran yang ditetapkan dalam
peraturan kepala desa

Pengeluaran
Tidak
Terduga

Rincian
Anggaran Biaya

Rekening
Desa

Penerimaan

Jumlah
Kas Desa

Kepala Desa

1. Sesuai dengan kebutuhan


operasional desa
2. Ditetapkan oleh
Bupati/Walikota

1. Bukti yang syah dan lengkap


2. Tidak ada perbankan di wilayahnya
ditetapkan oleh Pemerintah
abupaten/Kota.

Ditetapkan
Peraturan
Desa

Permendagri 114/2014

Pasal 24-26

IAI Wilayah Jawa Timur

CURAHPENDAPAT

Apasajacakupankegiatan/prosedur
PENATAUSAHAANKEUANGANDESA?

IAI Wilayah Jawa Timur

cakupankegiatan/prosedur
PENATAUSAHAANKEUANGANDESA?
1.PENATAUSAHAANPENERIMAAN
A. PROSEDUR PENERIMAAN
MELALUI BENDAHARA
1. Pihak ketiga/penyetor mengisi
Surat Tanda Setoran (STS)/tanda
bukti lain.
2. Bendahara Desa menerima uang
dan mencocokan dengan STS
dan tanda bukti lainya.
3. Bendahara Desa mencatat
semua penerimaan
4. Bendahara Desa menyetor
penerimaan ke rekening kas desa
5. Bukti setoran dan bukti
penerimaan lainnya harus
diarsipkan secara tertib.
IAI Wilayah Jawa Timur

B. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI


BANK
1. Penunjukan Bank yang ditetapkan
sebagai rekening kas desa.
2. Pihak ketiga/penyetor mengisi
STS/tanda bukti lain.
3. Dokumen yg digunakan oleh bank
meliputi: a. STS/Slip setoran. b.
Bukti penerimaan lain yg syah
4. Pihak ketiga/penyetor
menyampaikan bukti
penyetoran/slip setoran bank
kepada bendahara desa.
5. Bendahara desa mencatat di Buku
Kas Umum dan Buku Pembantu
bank berdasarkan bukti
penyetoran/slip setoran bank

cakupankegiatan/prosedur
PENATAUSAHAANKEUANGANDESA?
1.PENATAUSAHAANPENERIMAAN
C. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI
PETUGAS PEMUNGUT
a. Kepala Desa menetapkan Petugas
Pemungut;
b. Penyetor mengisi STS/tanda bukti
lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Petugas Pemungut menerima uang
sesuai yang tercantum dalam
STS/tanda bukti lainnya;
d. Petugas Pemungut dapat menyetorkan
penerimaan melalui Bendahara Desa
atau bank;
e. Petugas Pemungut menyampaikan
pemberitahuan penyetoran kepada
Kepala Desa; dan
f. Bendahara Desa mencatat semua
penerimaan yang disetor melalui bank.
IAI Wilayah Jawa Timur

cakupankegiatan/prosedur
PENATAUSAHAANKEUANGANDESA?
2.PENATAUSAHAANPENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
1. Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan
kegiatan harus disertai dengan dokumen antara lain Rencana
Anggaran Biaya.
2. Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di
sahkan oleh Kepala Desa.
3. Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja
kegiatan dengan mempergunakan Buku Pembantu Kas Kegiatan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa.
4. Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala
Desa.
5. Surat Permintaan Pembayaran (SPP), tidak boleh dilakukan
sebelum barang dan atau jasa diterima.
IAI Wilayah Jawa Timur

cakupankegiatan/prosedur
PENATAUSAHAANKEUANGANDESA?
2.PENATAUSAHAANPENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
6. Pengajuan SPP, terdiri atas:
a) Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b) Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
c) Surat Pertanggungjawaban (SPJ)/bukti transaksi.
7. Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa berkewajiban
untuk:
d) meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh pelaksana
kegiatan;
e) menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang
tercantum dalam permintaan pembayaran;
f) menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
g) mengembalikan atau menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh
pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
8. Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa
dapat menyetujui permintaan pembayaran dan memerintahkan Bendahara
IAI Wilayah
Jawa Timur
Desa untuk melakukan
pembayaran.

Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Kegiatan

Buku Pembantu
Kas Kegiatan

dilengkapi
dokumen

PELAKSA
NA
KEGIATA
N mengajukan

Sebelum
barang
diterima

Pasal 27-31

Kewajiban
a. meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di
ajukan oleh pelaksana kegiatan;
b. menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban
APBdes yang tercantum dalam permintaan
pembayaran;
c. menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud;
dan
d. menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh
pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.

Rencana
Anggaran
Biaya (RAB)

Sekretaris
Desa

Verifikasi

Kepala Desa
disyahkan
Pembayaran

Surat Perintah
pembayaran
(SPP)

Untuk kelengkapan
Dokumen SPP PBJ,
lihat slide berikutnya

Bendahara

Pencatatan
Pengeluaran
a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b. Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
c. Lampiran bukti transaksi

IAI Wilayah Jawa Timur

Pembayaran
Pajak

Permendagri 114/2014

KELENGKAPAN DOKUMEN SPP PBJ

Surat Pengantar SPP


Surat Perjanjian antara Ketua TPK dan penyedia (SPK/Kontrak)
SSP (PPN dan PPh)
Berita acara menyelesaikan pekerjaan (Serah Terima)
Kuitansi Bermaterai/Nota
Surat Jaminan Bank
Berita Acara Pemeriksaan
Foto/Buku/Dokumentasi kemajuan atau penyelesaian pekerjaan
Ketentuan lain lihat Perbub

cakupankegiatan/prosedur
PENATAUSAHAANKEUANGANDESA?
2.PENATAUSAHAANPENGELUARAN

B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana (SPJ).


Terhadap pembayaran yang telah dilakukan, Bendahara Desa
wajib melakukan pengadministrasian/pencatatan
pengeluaran.

IAI Wilayah Jawa Timur

BUKU
PENATAUSAHAANKEUANGANDESA
Permendagri37/2007
Buku kas umum;
Buku kas pembantu
perincian obyek
penerimaan;
Buku kas pembantu
perincian obyek
pengeluaran;
Buku kas harian
pembantu;
Buku Bank
Buku Bantu Pajak
www.bpkp.go.id

Permendagri113/2014
Buku Kas Umum;
Buku Bank Desa
Buku Kas Pembantu
Pajak
Laporan Realisasi
Anggaran
Laporan Kekayaan
Milik Desa

IAI Wilayah Jawa Timur


17

BUKUKASUMUM
DESAKECAMATAN.
TAHUNANGGARAN.......................

No.

Tgl.

KODE
REKENING

URAIAN

PENERIMAAN
(Rp.)

PENGELUARAN
(Rp.)
6

JUMLAH
NOBUKTI PENGELUARAN
KOMULATIF
8

100

9
100

50

50

50

10

60

40

10

Rp.

SALDO

50

Rp.

JUMLAH

., tanggal

MENGETAHUI
KEPALA DESA,

IAI Wilayah Jawa Timur

BENDAHARA DESA,

BUKUKASPEMBANTUPAJAK
DESAKECAMATAN.
TAHUNANGGARAN..............
No.
URUT

TANGGAL

URAIAN

PEMOTONGAN
(Rp.)

PENYETORAN
(Rp.)

SALDO
(Rp.)
5

JUMLAH

., tanggal

MENGETAHUI
KEPALA DESA,

IAI Wilayah Jawa Timur

BENDAHARA DESA,

BUKU BANK DESA.


Desa

Bulan

Kecamatan

Bank Cab. :
Rek. No.

Tanggal
NO

Keteranga
n

Bukti

Transaks
Transaksi Transaksi
i

Saldo
awal/transk
si sampai

dg bl lalu

Total Transaksi bulan ini


Total Transaksi kumulatif

diketahui oleh:

PEMASUKAN
Bunga
Bank

Setoran

IAI Wilayah Jawa Timur

PENGELUARAN
Penarikan

Pajak

SALDO

Biaya Adm

Tanggal, .......

Dibuat
oleh:

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


SEMESTER AKHIR TAHUN
PEMERINTAH DESA..
TAHUN ANGGARAN.

KODE
REKENING

URAIAN

JUMLAH
ANGGARAN
(Rp.)
3

JUMLAH
REALISASI
(Rp.)

LEBIH/
KURANG
(Rp.)

KET.

PINDAHAN SALDO (SEMESTER


PERTAMA )
1

PENDAPATAN

Hasil Usaha

Swadaya, Partisipasi dan Gotong


Royong

Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah

Dana Desa

Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah


kabupaten/ kota

Alokasi Dana Desa

Bantuan Keuangan

Pendapatan Asli Desa

Pendapatan Transfer

IAI Wilayah Jawa Timur

DISETUJUI OLEH
KEPALA DESA
TTD
(.)

LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA


SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20...
URAIAN
I.
A.

TAHUN N
(Tahun Periode Pelaporan)

TAHUN N-1
(Tahun Sebelumnya)

ASET DESA
ASET LANCAR
1.

Kas Desa
a.Uang kas di Bendahara Desa
b.Rekening Kas Desa
2. Piutang
a. Piutang Sewa Tanah
b. Piutang Sewa Gedung
c. dst......
3. Persediaan
a. Kertas Segel
b. Materai
c. dst......
JUMLAH ASET LANCAR
A.

ASET TIDAK LANCAR


1.

Investasi Permanen
- Penyertaan Modal Pemerintah Desa
2. Aset Tetap
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan bangunan
Jalan, Jaringan dan Instalasi
dst.......
3. Dana Cadangan
Dana Cadangan
4. Aset tidak lancar Lainnya
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
JUMLAH ASET (A + B)
I.

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

IAI Wilayah Jawa Timur

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

TANGGAL ..............................
TTD
(KEPALA DESA ..............)

BUKTI TRANSAKSI

KODE REK
Sudah Terima Dari

:
:

Jumlah Uang

Terbilang
Untuk Pembayaran

:
:

NO : 05/v/PD/2015
2XXXX
Penanggungjawab Operasinal Kegiatan (PjOK)
Desa
: Langsep
Bidang Program : Operasional Pemerintahan Desa

Rp. 150.000,
SERATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH
Pembelian konsumsi rapat Aparat Desa.
27 bungkus nasi goreng x Rp. 5.000,- = Rp. 135.000,1 Kardus Air mineral Rp. 15.000,-

IAI Wilayah Jawa Timur

Klengkeng, 5 Maret 20....


Penerima
ttd
(nama terang)
Lunas dibayar : 06 April 20....

BUKTI TRANSAKSI PENERIMAAN


KWITANSI
Sudah terima dari

No: .

: (pihak yang memberikan uang)

Jumlah uang

: (jumlah uang yang diterima

Untuk Pembayaran : Dana Tahap .. Desa Kecamatan Tahun 2015


Gresik, ...................................................
Penerima,
Kepala
Desa ..........................
Terbilang Rp. ........................................

(Materai Rp. 6000,-) / Cap/ttd

(NAMA TERANG)

IAI Wilayah Jawa Timur

PERPAJAKAN

IAI Wilayah Jawa Timur

Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan


pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan
dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pajak adalah perwujudan dari pengabdian dan peran serta
wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama
melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk
pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pajak atau pemotong pajak. Jadi wajib pajak terdiri
dari dua golongan besar yaitu orang pribadi atau badan dan
pemotong atau pemungut pajak.

PERPAJAKAN
Pemotong

IAI Wilayah Jawa Timur

pajak adalah istilah yang digunakan


pemungut pajak penghasilan (PPh) atas pengeluaran
yang sudah jelas /pasti sebagai penghasilan oleh
penerimanya. Misal pengeluaran untuk gaji, upah,
honorarium (imbalan kerja atau jasa) sewa, bunga,
dividen, royalti (imbalan penggunaan harta atas
modal). Bendahara diwajibkan untuk memotong PPh
atas pembayaran terhadap penerima. Jenis-jenis PPh,
ada PPh perorangan (PPh 21) dan PPh badan (PPh 23).

PERPAJAKAN
Pajak

IAI Wilayah Jawa Timur

Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan terhadap penyerahan


barang kena pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha.
Prinsip dasar cara pemungutan PPN adalah penjual atau
pengusaha kena pajak (PKP) memungut pajak dari si pembeli.
Pembeli pada waktu menjual memungut PPN terhadap pembeli
berikutnya. Penjual atau PKP wajib menerbitkan Faktur Pajak
minimal dua rangkap. Lembar kedua untuk PKP penjual
namanya Pajak. Keluaran dan lembar pertama untuk PKP
pembeli namanya pajak masukan. Tarif PPN pada umumnya
adalah 10% (sepuluh persen) dari harga jual selanjutnya yang
harus dibayar oleh pembeli adalah 110% (seratus sepuluh
persen).
Setiap penerimaan dan pengeluaran pajak dicatat oleh
Bendahara dalam buku pembantu kas pajak.

TARIF PAJAK
PAJAK

WAJIBPAJAK

PUNYA
NPWP

TIDAKPUNYA
NPWP

Gaji Tetap
(Gaji dan Tunjangan)
Honorarium
PNS Gol IV
PNS Gol III
Gol I dan II

15%
5%
0%

18% (20% lebih tinggi)


6% (20% lebih tinggi)
0%

Non PNS

5%

6%

Upah Tukang dan Kuli >


300.000 per hari

5%

6%

PPh22

Rekanan/Toko

1,5%

3%

PPh23

Rekanan/Toko

2%

4%

PPhPsl4ayat2

Rekanan

10%

10%

PPN

Rekanan/Toko

10%

10%

IAI Wilayah Jawa Timur

PPh21

Penjelasan Khusus

Penghitungan PPh
Pasal 21
Pegawai tetap
Gaji dan Tunjangan

1. Biaya jabatan, 5% dari pengh.


Bruto maks. Rp6.000.000 per
tahun atau Rp500.000 per bulan

Penghasilan Neto (setahun/disetahunkan)


Dikurangi PTKP
Penghasilan Kena Pajak
Dikenakan Tarif Pasal 17

IAI Wilayah Jawa Timur

Dikurangi dengan

PERPAJAKAN

IAI Wilayah Jawa Timur

Data Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21


Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Setahun
TK/0

Tidak Menikah Tanpa Tanggungan

36.000.000

TK/1

Tidak Menikah 1 Tanggungan

39.000.000

K/0

Menikah Tanpa Tanggungan

39.000.000

TK/2

Tidak Menikah 2 Tanggungan

42.000.000

K/1

Menikah 1 Tanggungan

42.000.000

TK/3

Tidak Menikah 3 Tanggungan

45.000.000

K/2

Menikah 2 Tanggungan

45.000.000

K/3

Menikah 3 Tanggungan

48.000.000

IAI Wilayah Jawa Timur

Tarif Penghasilan kena


Pajak
SampaidenganRp50juta

5%

DiatasRp50jutas.d.Rp250juta

Sesuai
Pasal17ayat
(1)hurufa
UUPPh
36/2008

15%

DiatasRp250jutas.d.Rp500juta

25%

DiatasRp500juta

30%

IAI Wilayah Jawa Timur

PPh Pasal 21
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga
Kerja Lepas
Upah/Uang Saku Harian,
Mingguan, Satuan, Borongan

Dibayarkan Bulanan Atau


Jumlah Upah Kumulatif satu
bulan melebihi Rp 8.200.000

Upah/Uang Saku Harian


Dikali 12
300.000

> 300.000

Dikurangi PTKP Setahun

Tidak Dipotong

Dikurangi 300.000

Penghasilan Kena Pajak

Dipotong 5%

Dikenakan Tarif Ps 17

Upah kumulatif >3.000.000 <8.200.000


sebulan
Upah sehari dikurangi PTKP sehari
Tarif PPh 21 = 5%

PPh Ps 21 Setahun
Dibagi 12
PPh Pasal 21 Sebulan
IAI Wilayah Jawa Timur

Pemotongan / Pemungutan Pajak


Penghasilan Pasal 21
PPh atas Gaji dan Tunjangan
Kepala Desa
Gaji + Tunjangan Bulan ini

10.000.000

Gaji + Tunjangan disetahunkan

120.000.000

Pengurang :
Biaya jabatan 5% (maks setahun
6.000.000)

6.000.000

6.000.000

Penghasilan Netto

114.000.000

PTKP (K/2)

45.000.000

Penghasilan Kena Pajak setahun

69.000.000

PPh Pasal 21 terutang


5% X

IAI Wilayah Jawa Timur


50.000.000
2.500.000

Pemotongan / Pemungutan Pajak


Penghasilan Pasal 21
PPh atas Gaji dan Tunjangan
Sekretaris Desa
Gaji + Tunjangan Bulan ini

5.000.000

Gaji + Tunjangan disetahunkan

60.000.000

Pengurang :
Biaya jabatan 5% (maks setahun
6.000.000)

3.000.000

3.000.000

Penghasilan Netto

57.000.000

PTKP (K/1)

42.000.000

Penghasilan Kena Pajak setahun

15.000.000

PPh Pasal 21 terutang


5% X

15.000.000

750.000

IAI Wilayah Jawa Timur

PPH PASAL 21
Untuk Pembayaran Honorarium
Dikenakan

sehubungan dengan adanya


pembayaran honorarium/upah dan imbalan
lain yang sejenis
Tarif => lihat tabel diatas
Disetor
ke Bank Persepsi/Kantor Pos
dengan menggunakan SSP paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya
Dilaporkan dengan menggunakan SPT Masa
ke
Kantor
Pelayanan
Pajak
Pratama
setempat

IAI Wilayah Jawa Timur

CONTOH PENGHITUNGAN PPh PASAL 21


1.

PenerimahonorariumPNS

BendaharaDesaSimulasimembayarhonorkepadaAmir,
PTPKDKegiatanRehab/PerbaikanJalanDesa(PNS/IV.a)
sebesarRp1.000.000,PenghitunganPPhPasal21
Rp1.000.000,-x15%=Rp150.000,2.

JikaPenerimahonorariumPNSGolIIIpunyaNPWP

PenghitunganPPhPasal21
Rp1.000.000,-x5%=Rp50.000,3.JikaPenerimaNonPNStidakpunyaNPWP,
PenghitunganPPhPasal21
Rp1.000.000,-x6%=Rp60.000,-

IAI Wilayah Jawa Timur

PPN
Pajak

Pertambahan Nilai dikenakan


atas penyerahan barang dan jasa
kena pajak yang nilainya lebih dari
Rp 1 juta (PPN wajib pungut oleh
desa)
Disetor dengan menggunakan SSP ke
Bank Persepsi/Kantor Pos dan
dilaporkan oleh Bendahara ke KPP
setempat paling lambat akhir bulan
ybs
IAI Wilayah Jawa Timur

KAPAN BENDAHARA DESA HARUS MEMUNGUT PPN


Terhadap belanja barang/jasa diatas Rp 1.000.000,{satu juta rupiah (DPP+PPN)} & bukan bagian yg
terpecah-pecah pada saat pembayaran, dengan cara
pemotongan secara langsung dari tagihan.

BERAPA PERSEN PPN YG HARUS DIPUNGUT?


Berdasarkan Undang Undang No.43 Tahun 2009
Pasal 7 Ayat (1) : PPN dipungut = 10% x DPP
DPP adalah Dasar Pengenaan Pajak yg meliputi
Harga Jual
Penggantian
Nilai Impor / Ekspor
Nilai Lain
IAI Wilayah Jawa Timur

Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Jenis Barang Yg Tidak Dikenai PPN
Barang Hasil Pertambangan Atau Hasil Pengeboran Yang
Diambil Dari Sumbernya
Contoh : Asbes, Batu Kapur, Marmer, Pasir & Kerikil,
Pasir Kuarsa, Tanah Liat Dll Sebagaimana Contoh
Penjelasan Pasal Tsb
Barang Kebutuhan Pokok yang Sangat Dibutuhkan Oleh
Rakyat Banyak
Contoh : Beras, Gabah, Jagung, Sagu, Kedelai, Garam,
Daging Segar, Telur, Susu, BuahAn Segar Yg Dipetik,
SayurAn Segar Yg Dipetik.
Makanan & Minuman Yg Disajikan Dihotel, Restoran,
Rumah Makan, Warung, Jasa Boga/Katering
Uang, Emas Batangan, Dan Surat Berharga
IAI Wilayah Jawa Timur

Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Jenis Jasa yang Tidak Dikenai PPN :
Jasa Pelayanan Kesehatan Medis
Jasa Pelayanan Sosial
Jasa Pengiriman Surat Dg Perangko
Jasa Keuangan
Jasa Asuransi Tidak Termasuk Jasa Penunjang (Agen, Penilai, & Konsultan)
Jasa Keagamaan
Jasa Pendidikan
Jasa Kesenian & Hiburan
Jasa Penyiaran Yg Tidak Bersifat Iklan
Jasa Angkutan Umum Di Darat Dan Di Air (Tidak Termasuk Plat Hitam)
Jasa Angkutan Udara Dalam Negeri Yg Menjadi Bagian Tidak Terpisahkan Dari Jasa
Angkutan Udara Luar Negeri
Jasa Tenaga Kerja (Tidak Termasuk Jika Penyedia Ikut Bertanggung Jawab Atas Hasil
Kerja Tenaga Kerja Tersebut)
Jasa Perhotelan
Jasa Yg Disediakan Oleh Pemerintah Dalam Rangka Menjalankan Pemerintahan
Secara Umum
Jasa Penyediaan Tempat Parkir
Jasa Pengiriman Uang Dg Wesel Pos
Jasa Boga Atau Katering
IAI Wilayah Jawa Timur

PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPUNGUT PPN


OLEH BENDAHARAWAN
TDK

MELEBIHI DARI JML Rp 1.000.000,00 TERMASUK PPN


DAN/ATAU PPn BM DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YG TDK
DIPECAH-PECAH
BBM DAN NON-BBM YG PENYERAHANNYA DILAKUKAN OLEH
PERTAMINA
ATAS JASA ANGKUTAN UDARA YG DISERAHKAN OLEH
PERUSAHAAN PENERBANGAN
ATAS PENYERAHAN BKP/JKP YG MENURUT PERUNDANGUNDANGAN YANG BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK
DIPUNGUT DAN ATAU DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
MAKANAN DAN MINUMAN YANG DISAJIKAN DI HOTEL,
RESTORAN, RUMAH MAKAN, WARUNG, DAN SEJENISNYA,
TERMASUK MAKANAN DAN MINUMAN YANG DISERAHKAN
OLEH JASA BOGA ATAU CATERING (DIKENAKAN PAJAK
DAERAH, PAJAK RESTORAN -> SETOR KE KASDA)

IAI Wilayah Jawa Timur

Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan


Pasal 22

PPh.22 harus dipungut oleh bendahara desa


terhadap belanja barang diatas 2.000.000 rupiah
(DPP+PPn) & bukan bagian yg terpecah-pecah
pada saat;
Barang/jasa telah diterima;
Pada saat pembayaran telah dilakukan oleh
bendahara terlebih dahulu sebelum
penyerahan barang/jasa;
Pada saat bendahara telah mencatat sebagai
piutang/utang;
Pada saat pembayaran termin;
IAI Wilayah Jawa Timur

Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan


Pasal 22

Berapa Persen PPh.22 Yg Harus Dipungut?


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
No:175/PMK.011/2013
Pasal 2 Ayat (1) huruf b (Untuk Penjual yg berNPWP)
PPh 22 dipungut = 1,5 % x Harga Pembelian
tidak termasuk PPN
Pasal 2 Ayat (3) (Untuk Penjual yg tidak berNPWP)
PPh 22 dipungut = 3% x Harga Pembelian tidak
termasuk PPN
IAI Wilayah Jawa Timur

Pemotongan / Pemungutan Pajak Penghasilan


Pasal 22
Pos Penting Dalam APBDes Yg Berpotensi Wajib Dilakukan
Pemungutan PPh.22 Oleh Bendahara Desa
Belanja Bahan/Material Kode Rek.21202
Belanja Pakaian Dinas & Atributnya Perangkat Desa & Bpd, Serta
Pakaian Khusus
Belanja Modal Pengadaan

Alat Angkutan Darat,


Alat Pengolahan Pertanian & Peternakan
Peralatan & Perlengkapan Kantor
Komputer, Alat Studio, Alat Komunikasi, Alat Ukur, Mebeulair, Peralatan
Dapur

Pemungutan PPh.22 Tidak Dilakukan


Apabila penjual mampu memberikan fotocopy Surat Keterangan
Bebas PPh Pasal 22 yg telah dilegalisir oleh KPP Pratama Setempat.

IAI Wilayah Jawa Timur

DIKECUALIKANDARIPEMUNGUTAN
PPhPSL22
Pembayaran yang jumlahnya kurang dari Rp
2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan tidak
merupakan pembayaran yang terpecah-pecah
Pembayaran untuk pembelian bahan bakar
minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/ PDAM
dan benda-benda pos

IAI Wilayah Jawa Timur

CONTOH PERHITUNGAN PPN DAN PPH

Dibayar pembelian bahan material berupa paving 100m2 untuk proyek


pembangunan jalan desa ke Toko Makmur Abadi Rp 5.000.000,00 (sebelum
pajak). Toko Makmur mempunyai NPWP
Perhitungan Pembayaran adalah sbb:
- Harga Paving 100 x Rp 50.000 =Rp 5.000.000
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% =Rp 500.000
- PPh Pasal 22 1,5% x Rp 5.000.000
=Rp
75.000
Jumlah
=Rp

5.500.000

Uang yang diserahkan ke Toko makmur sebesar 4.925.000 (5.000.00075.000)


Jumlah SPJ belanja yang tertera dalam bukti kuitansi dan dimasukkan
sebagai pengeluaran adalah Rp 5.500.000
Jumlah yang dimasukkan sebagai potongan pajak (kolom penerimaan BKU)
adalah Rp 575.000 saat pembayaran
Bila Pajak-pajak disetor ke Kas Negara maka SSP dicatat sebagai
pengeluaran dalam BKU Rp 575.000
IAI Wilayah Jawa Timur

CONTOH PERHITUNGAN PPN DAN PPH


Dibayar pembelian bahan material berupa semen 25 zak untuk proyek
perbaikan jaringan irigasi desa ke Toko Jaya Rp 1.250.000,00 (sebelum
pajak), Toko Jaya punya NPWP
Perhitungan Pembayaran adalah sbb:
- Harga Semen 25 x Rp 50.000
=Rp 1.250.000
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%
=Rp 125.000
- PPh Pasal 22
=Rp
0
Jumlah
=Rp 1.375.000

IAI Wilayah Jawa Timur

PPH 23

Pajak penghasilan atas penghasilan (Dividen


Bunga Royalti Hadiah /DBRH dan jasa)
dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan
atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh
badan pemerintah, subjek pajak badan
dalam negeri, penyelenggara kegiatan,
bentuk usaha tetap atau perwakilan
perusahaan luar negeri lainnya kepada WP
DN atau BUT
(Pasal 23 ayat 1 UU PPh 1984)

IAI Wilayah Jawa Timur

TARIF PPH 23
Aktif income
2% (dua persen):
1. Sewa (selain tanah dan bangunan) seperti
2.

sewa kendaraan, sewa peralatan


Jasa (selain PPh 21) seperti service, jasa
catering, jasa konsultasi akuntansi, jasa
arsitek

Dikecualikan bagi yang punya SKB (Surat


Keterangan Bebas untuk omzet kurang dari
4,8 M per tahun)
IAI Wilayah Jawa Timur

TARIF PPH 23
Khusus untuk jasa catering masuk dalam
kriteria Pajak Daerah atau masuk dalam UU 28
tahun 2009 sebagai pajak restoran maka
terutang 10% atau tarif lain sesuai dengan
kebijakan Kab/Kota masing-masing

IAI Wilayah Jawa Timur

CONTOH SEWA (PPH PASAL 23)

PT Kaliya NPWP 01.835.521.2-001.000 merupakan perusahaan


rental mobil yang beralamat di Jl Waluyo 22 Tulungagung. PT
Kaliya memiliki 2 unit mobil Avanza PT Kaliya disewa Desa
Sugihwaras NPWP 00.767.444.2-629.000 yang beralamat di Jl Asih
60 Tulungagung dengan nilai sewa Rp 5.000.000,-

Jika PT Kaliya PKP Maka pajaknya sebagai berikut:


PPH 23 Rp 5.000.000,- X 2% = Rp 100.000
PPN

Rp 5.000.000,- X 10% = Rp 500.000


Rp 600.000

Uang yang diserahkan ke PT Kaliya sebesar 4.900.000 (5.000.000100.000)


Bendahara mengeluarkan uang sebesar 5.500.000 (4.900.000 ke
PT Kaliya, 100.000 PPh 23, 500.000 PPN)

IAI Wilayah Jawa Timur

CONTOH PENGISIAN SSP

PPh 23

IAI Wilayah Jawa Timur

PPN

CONTOH JASA CATERING (PPH


PASAL 23)

Desa sugihwaras membeli makanan catering


dari CV Andika senilai Rp 1.000.000.
Perhitungan pajaknya sebagai berikut:
PPh 23 Rp 1.000.000,- X 2% = Rp 20.000
PP 1
Rp 1.000.000,- X 10% = Rp 100.000

Uang yang diserahkan ke CV Andika sebesar


980.000 (1.000.000-20.000)
Bendahara mengeluarkan uang sebesar
1.100.000 (980.000 ke CV Andika, 100.000
PP 1, 20.000 PPh 23)
IAI Wilayah Jawa Timur

PERBEDAAN PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN


1.

Pemotongan.
Dari jumlah yang seharusnya dibayar, dipotong pajaknya sehingga
jumlah pembayarannya menjadi berkurang.
Contoh PPh Pasal 21.
Gaji yang harus dibayarkan adalah Rp. 10.000.000 dan PPh Pasal 21
misalnya sebesar Rp. 500.000, maka perusahaan tersebut
membayarkan Gaji Karyawannya sebesar Rp. 9.500.000 sedangkan Rp.
500.000 tersebut adalah pemotongan pajak.

2.

Pemungutan
Tidak terdapat pengurangan pembayaran dari seharusnya, namun
kandungan pajak yang harus dibayar dipungut.
Menambah jumlah yang harus dibayar
Contoh PPN
Harga Barang yang ditagih oleh perusahaan adalah Rp. 100.000.000
dan terdapat nilai PPN sebesar Rp. 10.000.000 (Tagihan Rp.
110.000.000)
Oleh Pemungut Pajak, nilai yang dibayarkan sebesar Rp. 100.000.000
dan PPN sebesar Rp. 10.000.000 tersebut dipungut dan dibayarkan
oleh Pemungut Pajak tersebut ke kas negara.
IAI Wilayah Jawa Timur

PERBEDAAN PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN


No

Pemotongan

Pemungutan

Dari sisi
jenis pajak

Digunakan untuk PPh 21 (Pemotongan atas


penghasilan berupa gaji, honorarium), PPh
23 (Pemotongan atas penghasilan berupa
hasil imbalan jasa)

Digunakan untuk PPh 22 (pemungutan atas


penjualan ke bendaharawan APBN/D, impor, dll)
dan untuk PPN

Dari sisi
Objek

Pemotongan pajak pada umumnya dikenakan


atas penghasilan yang memang akan menjadi
penghasilan bagi si penerima, Contoh: gaji,
imbalan jasa

Pemungutan pada umumnya dikenakan atas


sesuatu yang belum tentu penghasilan bagi
penerima uang, karena objek pemungutan bisa
jadi berupa Penjualan, bisa juga berupa
Pembelian, contoh : PPh 22 atas impor barang,
PPh 22 atas pembelian BBM

Dari sisi
subjek
(eksekutor)

Pemotong pajak pada umumnya tidak


spesifik, yaitu pemberi kerja, bendaharawan
pemerintah atas gaji, dan penyelenggara
kegiatan.

Pemungut pajak sifatnya lebih spesifik, karena


ditunjuk oleh Menkeu, yaitu Bendahara Desa

Dari sisi
Pengisian
SSP

Kolom NPWP pada saat pengisian SSP diisi Kolom NPWP pada saat pengisian SSP diisi
dengan NPWP Pemotong Pajak. Hal ini
dengan NPWP Pihak yang dipungut.
penting agar dapat dilakukan ekualisasi
antara biaya yang telah dikeluarkan oleh
pemotong dengan pajak yang telah dipotong
karena kewajiban pemotongan dan
penyetoran telah dilimpahkan pada pemotong
pajak.

Perbedaan

IAI Wilayah Jawa Timur

CONTOH PENGISIAN SSP

PPh 23

IAI Wilayah Jawa Timur

NPWP Desa

NPWP PT Kaliya
PPN

PENCATATANPENATAUSAHAAN
(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:
1. tanda buktibukti penerimaan dan pengeluaran harus
sesuai dengan kode rekening;
2. tanda buktibukti penerimaan dan pengeluaran harus
mendapatkan pengesahan Kepala Desa;
3. tanda buktibukti penerimaan/pengeluaran harus di
tanda tangani Bendahara Desa;
4. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran tidak
terdapat cacat, angka dan huruf harus sama dan
tidak ada tanda penghapusan atau di tipex;
5. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran di catat
pada Buku Kas Umum;
6. setiap pengeluaran telah dianggarkan serta tersedia
IAI Wilayah Jawa Timur
dana;

PENCATATANPENATAUSAHAAN
(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:
7. buku yang dipergunakan harus bersih/rapi dan tidak
cacat;
8. pada setiap halaman Buku Kas Umum diberi nomor
urut dan di paraf oleh Bendahara Desa;
9. halaman terakhir dipergunakan untuk catatan
pemeriksa;
10. penulisan dalam Buku Kas Umum dilakukan dengan
tinta hitam atau biru dan pada Buku Kas Umum tidak
boleh ada ruangan yang kosong atau tidak terisi;
11. Buku Kas Umum hanya dibuat 1 (satu) buku; dan
12. penutupan Buku Kas Umum dilakukan setiap 1 (satu)
bulan sekali dan pada setiap penutupan Buku Kas
Umum harus ditandatangani oleh Bendahara Desa dan
IAI Wilayah Jawa Timur

PENCATATANPENATAUSAHAAN
(B) Buku Kas Umum dapat dibuat dalam bentuk buku atau
lembaran yang dibuat per bulan.
(C) Semua transaksi yang melalui bank baik penerimaan
mapun pengeluaran harus dicatat dalam Buku Bantu
Bank.
(D) Pembukuan antara Buku Kas Umum dengan Buku
Bantu Bank dapat dilakukan secara langsung, yaitu:
1. Penyetoran/pengambilan uang dari Kas ke Bank atau
sebaliknya merupakan Penggeseran Uang; dan
2. Penerimaan/pengeluaran uang melalui Bank yang
merubah keadaan uang, maka dibukukan langsung
dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu Bank.
IAI Wilayah Jawa Timur

PENCATATANPENATAUSAHAAN
E. Bendahara Desa sebagai wajib pungut pajak
penghasilan (PPh) dan pajak lainnya harus mencatat
setiap pemotongan dan penyetoran dalam Buku Kas
Pembantu Pajak.
F. Dalam pencatatan pemotongan dan penyetoran pajak
penghasilan (PPh) dan pajak lainnya pada Buku Kas
Pembantu Pajak harus mencantumkan kode rekening
penerimaan atau pengeluaran yang terkena pajak.

IAI Wilayah Jawa Timur

TERIMA KASIH
IKATANAKUNTANINDONESIA
WilayahJawaTimur
Grha IAI Jatim
Jl Raya Ngagel 143 D Surabaya
Jawa Timur 60246
website: www.iaijawatimur.com
email: iai.jawatimur@yahoo.com
Tel (031) 5021125; Fax (031) 5034633

IAI Wilayah Jawa Timur

Dibayar pembelian bahan material berupa paving 100m2 untuk proyek


pembangunan jalan desa ke Toko Makmur Abadi Rp 5.000.000,00
(sebelum pajak). Toko Makmur mempunyai NPWP
Perhitungan Pembayaran adalah sbb:
- Harga Paving 100 x Rp 50.000
=Rp 5.000.000
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% =Rp 500.000
- PPh Pasal 22
1,5% x Rp 5.000.000 =Rp
75.000

1. Uang yang diserahkan ke Toko makmur sebesar ?


2. Jumlah SPJ belanja yang tertera dalam bukti kuitansi dan
dimasukkan sebagai pengeluaran ?
3. Jumlah yang dimasukkan sebagai potongan pajak (kolom
penerimaan BKU) ?
4. Bila Pajak-pajak disetor ke Kas Negara maka SSP dicatat sebagai
pengeluaran dalam BKU ?

IAI Wilayah Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai