Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN PENGELOLAAN

PASAR DESA

AGUS SUGIANTO

Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa


Kabupaten Madiun
Dasar Hukum

PERMENDAGRI No. 42 Tahun 2007


TENTANG PENGELOLAAN PASAR
DESA
Definisi Pasar Desa
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melaksanakan transaksi,
Pasar Desa adalah pasar tradisional yang
berkedudukan di desa dan dikelola serta
dikembangkan oleh Pemerintah Desa dan
masyarakat Desa. sebagai sarana interaksi
sosial budaya masyarakat, dan pengembangan
ekonomi masyarakat.
Pasar Antar Desa adalah pasar desa yang
dibentuk dan dikelola oleh dua desa atau lebih.
Pasar Tradisional adalah pasar yang
dibangun dan dikelola oleh pemerintah,
swasta, koperasi atau swadaya
masyarakat setempat dengan tempat
usaha berupa toko, kios, los dan tenda,
atau nama lain sejenisnya, yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil
menengah, dengan skala usaha kecil dan
modal kecil, dengan proses jual beli
melalui tawar menawar.
Pasar Modern adalah pasar yang
dibangun oleh Pemerintah, swasta atau
koperasi yang berbentuk Mall,
Hypermarket, Supermarket, Department
Store, Shopping Centre, Mini Market, yang
pengelolaannya dilaksanakan secara
modern, mengutamakan pelayanan
kenyamanan berbelanja dengan
manajemen berada pada satu tangan,
bermodal kuat dan dilengkapi label harga
yang pasti”
Retribusi Pasar Desa adalah
pungutan atas jasa pelayanan yang
diberikan pemerintah desa kepada
pedagang
Pasar Desa dibentuk melalui
Peraturan Desa (PERDES)
Pasar Antar Desa dibentuk melalui
Peraturan Bersama Antar Desa.
Fungsi Pasar Desa
Pasar Desa berfungsi untuk
memasarkan produk-produk yang
dihasilkan oleh masyarakat desa
dan sebagai sumber pendapatan
bagi Pemerintahan Desa.
Tujuan Pembentukan Pasar Desa
a.Memasarkan hasil produksi perdesaaan;
b.Memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan;
c.Melakukan interaksi sosial dan pengembangan
ekonomi masyarakat;
d.Menciptakan lapangan kerja masyarakat;
e.mengembangkan pendapatan Pemerintah
Desa;
f.Memberikan perlindungan terhadap pedagang
kecil, dan
g.Mendudukkan masyarakat desa sebagai
pelaku ekonomi di pasar desa.
Pembangunan dan Pengembangan
Pembangunan dan Pengembangan Pasar
Desa, dibiayai Dari :
a. Swadaya dan partisipasi masyarakat
b. Anggaran pendapatan dan belanja desa
c. Pinjaman desa
d.Bantuan Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota
e.Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Prinsif Pembangunan dan
Pengembangan Pasar Desa adalah:
1. Mewadahi kepentingan/kebutuhan
masyarakat setempat
2. Memberikan perlindungan dan keadilan
bagi masyarakat desa;
3. Mengembangkan kekayaan dan aset
desa; dan d.menciptakan rancang bangun
pasar desa disesuaikan dengan nilai-nilai
masyarakat setempat
Tata Kelola Pasar Desa
Beberapa Desa telah memiliki pasar
desa, namun keberadaannya belum
dikelola secara profesional. Sehingga
menimbulkan permasalahan sosial di
tengah masyarakat seperti:
*kemacetan,
*kesemrawutan, dan
*kekumuhan.
Perlu upaya penataan dan
pembinaan dalam pengelolaan
pasar desa tersebut, demi
terwujudnya desa yang maju,
kuat, mandiri dan demokratis
serta memberikan kontribusi
terhadap pembangunan Desa.
Sarana Penunjang Pasar
Selain bangunan utama pasar yang berisi
lapak/kios tempat usaha, bangunan pasar
juga harus dilengkapi dengan sarana
pendukung seperti:
Kantor pengelolah
Area parkir
Tempat pembuangan dan pengelolaan
sampah sementara
 Air bersih
Sanitasi atau drainase
Tempat ibadah (Musholah)
Toilet umum,
 Pos keamanan,
 Tempat pengolahan air limbah,
 Hydran dan fasilitas pemadam
kebakaran,
Penteraan dari Disperindag & Industri
Sarana komunikasi,
serta area bongkar-muat dagangan.
Pengelola Pasar
Pengelola Operasional (PO) pasar desa
sebaiknya harus terpisah dari Pemerintahan
Desa.
PO pasar desa dipilih melalui musyawarah desa
dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
 PO pasar desa terdiri dari Kepala Pasar yang
dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh
beberapa karyawan yang bertugas menangani
bagian umum, keamanan dan parkir, keuangan
dan administrasi, serta pemeliharaan.
Susunan Organisasi Pengelola
Pasar Desa
1. kepala pasar
2 .kepala urusan pemeliharaan dan
ketertiban
 3. kepala urusan administrasi dan
keuangan.
Namun demikian susunan organisasi
pengelola pasar desa dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi masing-
masing desa.
Sumber Pendapatan Pasar Desa
Pendapatan pasar desa berasal dari sewa tempat
usaha serta perpanjangan hak pemakaian (kontrak)
Kios dan Lapak, pengenaan retribusi bagi pedagang
(penjual), dan berbagai macam penerimaan dari jasa
lainnya, misalnya:
Jasa keamanan dan kebersihan,
Jasa parkir,
Jasa mandi, cuci dan kakus (MCK),
Jasa listrik dan air bersih
yang besaran tarifnya diatur dalam AD/ART BUM
Desa dan ditetapkan melalui Peraturan Kepala Desa.
Pengadministrasian Pendapatan Pasar
Desa :
 1. Penerimaan dan pengeluaran pasar desa
diadministrasikan dalam buku keuangan
pengelola pasar desa.
 2. Penerimaan setelah dikurangi biaya
operasional pasar desa disetor ke kas desa.
 3. Pengeluaran diutamakan untuk kepentingan
dan operasional Pasar Desa.
Untuk Pasar Desa yang sudah dikelola oleh
BUM Desa, maka pendapatan Pasar Desa
masuk kedalam kas BUM Desa
Kerjasama :
 a.Pemerintah Desa dapat
melakukan kerjasama dengan pihak
ketiga dalam pembangunan dan
pengembangan pasar desa.
b.Pelaksanaan kerjasama
diprioritaskan untuk kepentingan
pemerintah desa dan peningkatan
pasar desa.
Pembinaan
 Bupati/walikota melakukan pembinaan berupa:
1.memberikan pedoman pengelolaan pasar desa
2.melakukan langkah-langkah operasional upaya
pengembangan pasar desa
3.melakukan pelatihan bagi pengelola pasar desa; dan
4.melakukan fasilitasi pasar desa dalam kerjasama
dengan pihak ketiga.

Camat melakukan pembinaan berupa:


1.melakukan fasilitasi pembentukan pasar antar desa;
dan
2.mendorong terselenggaranya pengelolaan pasar desa.
Pengawasan
Pengawasan dalam
pembentukan dan pengembangan
pasar desa dilakukan secara
berjenjang antar susunan
pemerintahan
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai