Anda di halaman 1dari 40

APB DESA

PROSES DAN
PELAKSANAAN
Materi Untuk BPD dan RT

Kec. Sesayap Ilir, Kab. Tana Tidung


Heru Suprapto, Se.,M.Si

PENGERTIAN APBDESA

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,


(APBDesa) adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan desa yg.dibahas dan
disetujui bersama oleh pemerintah desa dan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan
ditetapkan dengan peraturan desa.

SIKLUS KEUANGAN DESA


(ANGGARAN)
APB Desa (2)

Penyusunan
Anggaran
(1)

1. Pendapatan
2. Belanja
3. Pembiayaan

Pelaporan (perhitungan
Realisasi Anggaran (4)

Pembukuan dan
Perhitungan (3)

Siklus APB Desa


(Perbup 03 Th 2010 Ttg pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa)
Dijabarka
n Dalam
Musrenbangdes

Visi&
Misi
Kades
Terpilih

Dijabarka
n Dalam
Musrenbangdes

RPJM
Desa
(Perdes)
Kepala
Desa
Menyusu
n

RKP
Desa
(Keputusan
Kades)

Kades
dan
Sekdes
Menyusu
n

Dibahas
Bersama :
Kades dg BPD
Raperde
s
APB
Desa
Sekdes
Menyusu
n

Raperde
s
APB
Desa
Persetuj
uan Disa

mpaika
n Ke
Bupat
i

Lanjutan
Sesuai

Disam
paikan
Ke
Bupati

Evaluasi
RAPBDe
s Oleh
Bupati

Lebih
Dr 20
Hari
Kerja

Tidak
Sesuai

Perdes
APB
Desa

Ditindaklanjuti/
Diperbai
ki
Dikembalika
n

Tidak
Ditindaklanjuti

Menggu
-nakan
Pagu
APB
Desa Th
Sebelu
m-nya

Struktur APB Desa


(Perbup)

APB
Des
a

Penjelasan Struktur APB Desa


Pendapatan Desa, meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu)
tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
II. Belanja desa, meliputi semua pengeluaran dari rekening
desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh desa.
I.

Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan


tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan kegiatan.
2. Belanja langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan kegiatan.
1.

III. Pembiayaan desa, meliputi semua penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima


kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Pendapatan Desa

Pendapata
n
Desa

Belanja Desa
Belanja

Belanj
a
Desa

PEMBIAYAAN DESA
Penerimaan

Pembiayaan
Desa

FORMULA APBDESA

Total Pendapatan xxxx


Total Belanja ( xxxx )
Surplus/(Defisit)
xxxx
Total Pembiayaan xxxx
SiLPA
xxxx

PELAKSANAAN APBDESA
(PERBUP NO 4 TH 2010)

Pasal 37
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa/kegiatan sesuai dengan:
prioritas kebutuhan masyarakat desa;
program dan kegiatan;
urusan/kewenangan desa; dan
kemampuan keuangan desa.
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa/kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilaksanakan secara swakelola sesuai dengan peraturan perundangundangan;
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa/kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) yang tidak dapat diswakelolakan dilakukan dengan mekanisme pengadaan
lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

Adapun jenis kegiatan swakelola sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah :

swakelola pemerintah desa;

swakelola padat karya.

Swakelola pemerintah adalah kegiatan yang direncanakan dan dikerjakan sendiri


oleh pemerintah desa.
Sedangkan swakelola padat karya adalah kegiatan produktif yang mempekerjakan
atau menyerap tenaga kerja dari desa setempat;

PASAL 38
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan
swakelola pemerintah desa dan swakelola padat
karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37
ayat (4) dibentuk tim pengadaan dan tim
pengawas kegiatan pada pemerintahan desa
untuk satu tahun anggaran
Susunan tim pengawas kegiatan sebagaimana
dimaksud ayat (2) berjumlah maksimal 5 (lima)
orang, terdiri dari:
Ketua BPD sebagai koordinator sekaligus
penanggungjawab;
Anggota BPD sebagai anggota pengawas.

SWAKELOLA PADAT KARYA

Pasal 39
Pelaksanaan kegiatan swakelola padat karya dilaksanakan oleh lembaga
kemasyarakatan dan/atau kelompok masyarakat yang memenuhi
ketentuan sebagai pelaksana kegiatan, yang mana hak dan kewajibannya
diatur dalam surat perjanjian kerja (SPK).
Pada tingkat lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok masyarakat
yang melaksanakan kegiatan swakelola padat karya dibentuk panitia
pelaksana kegiatan.
Besaran honorarium panitia pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) maksimal 4% (empat per seratus) dari total anggaran
kegiatan yang tertera dalam surat perjanjian kerja (SPK) dan
pembagiannya sesuai dengan tanggungjawab dan beban kerja dalam
kepanitiaan; dengan maksimal jumlah kepengurusan panitia pelaksana
kegiatan adalah 3 orang.
Surat perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mencantumkan klausal tentang pelibatan masyarakat desa setempat
pada pelaksanaan kegiatan.

SWAKELOLA

Mekanisme Pengadaan

Jenis

Pelaksana

Pengawas

SWAKELOLA

PEMERINTAH
DESA

PADAT KARYA

Tim Pengadaan
Barang dan jasa
Desa

Lembaga
Kemasyarakatan
(LPM, RT, PKK, dll)

BPD

MEKANISME PELAKSANAAN
KEGIATAN SWAKELOLA
1.
2.

Kepala desa menetapkan Sekretaris Desa sebagai


Koordinator PTPKDes;
Kepala Desa menetapkan kepala urusan sebagai
PTPKDes berdasarkan bidang urusan masing-masing :
a. Kepala urusan umum ditetapkan sebagai PTPKDes
yang berkaitan dengan bidang urusan umum;
b. Kepala urusan pemerintahan ditetapkan sebagai
PTPKDes yang berkaitan dengan kegiatan
Pemerintahan;
c. Kepala urusan Pembangunan ditetapkan sebagai
PTPKDes yang berkaitan dengan kegiatan
Pembangunan, dan seterusnya;
d. Kepala Desa menetapkan Tim Pengadaan dan Tim
Pengawas Kegiatan.

SWAKELOLA (PSL 39 AYAT (3) KEPRES


80/2003,
KONSOLIDASI) PERPRES NO 54 TH 2010

Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan swakelola


a. pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan teknis sumber daya manusia instansi
pemerintah Desa yang bersangkutan; dan/atau
b. pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya
memerlukan partisipasi masyarakat setempat;
dan/atau
c. pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat,
lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh
penyedia barang/jasa; dan/atau
d. pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat
dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa akan
menanggung resiko yang besar; dan/atau.

SWAKELOLA (PSL 39 AYAT (3) KEPRES 80/2003,


KONSOLIDASI) PERPRES NO 54 TH 2010

e. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran,


seminar, lokakarya, atau penyuluhan; dan/atau
f. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot
project) yang bersifat khusus untuk
pengembangan teknologi/metoda kerja yang
belum dapat dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa; dan/atau
g. pekerjaan khusus yang bersifat pemrosesan
data, perumusan kebijakan pemerintah,
pengujian di penelitian oleh perguruan
tinggi/lembaga ilmiah pemerintah;
h. pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi
Pejabat Pembuat Komitmen yang bersangkutan.

OPERASIONALISASI PENGADAAN
BARANG/JASA OLEH PEMERINTAH DESA
1.

2.

3.

4.

Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai tidak lebih dari Rp. 5.000.000,00
(lima juta rupiah) dapat dibeli/diadakan langsung kepada penyedia barang/jasa
oleh Panitia Pengadaan tanpa penawaran tertulis dari penyedia barang/jasa
yang bersangkutan, dan bukti perikatannya cukup berupa kuitansi pembayaran
dengan materai secukupnya.
Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai di atas Rp. 5.000.000,00 (lima juta
rupiah) sampai dengan Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dapat
dilakukan dengan penunjukan langsung kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa
oleh Panitia Pengadaan melalui penawaran tertulis dari penyedia barang/jasa
yang bersangkutan, dan bukti perikatannya berupa Surat Perintah Kerja (SPK)
dengan materai secukupnya.
Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai di atas Rp. 15.000.000,00 (lima belas
juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dilakukan
oleh Panitia Pengadaan dengan cara meminta dan membandingkan sekurangkurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3 (tiga) penyedia barang/jasa yang berbeda
serta memilih penawaran dengan harga terendah, dan bukti perikatannya berupa
Surat Perintah Kerja (SPK) dengan materai secukupnya.
Ketentuan pengadaan Nomor 1 sampai nomor 3 dilaksanakan tidak boleh
memecah kegiatan atau menggabungkan kegiatan. Dilaksanakan sesuai dengan
RKA dan DPA.

Alur Pelaksanaan Kegiatan


Swakelola Pemerintah Desa < 5 Jt
Koordinator Tim
Pengadaan

Toko/ pihak ketiga

NPPD

DPA
+ Uang

Bendahara

SPD

Belanja lsg
Belanja
Kurang dari
Rp 5 Juta

SPP

Barang/Ja
sa

Uang

Kuitansi
bermeter
ai / Nota

Barang
SSP

Bukti
Pengeluar
an Kas
bermetera
i

Alur Pelaksanaan Kegiatan Swakelola Pemerintah Desa 5 s.d


<15 Jt (dg penunjukan langsung 1 penyedia barang/ jasa)
Koordinator Tim
Pengadaan

Toko/ pihak
ketiga

NPPD

Bendahara
SPD

DPA

SPP
Barang/Ja
sa

Baran
g/ jasa

DPA
Uang
Belanja 5 sd
15 jt
Surat
Pemesanan
Barang

Surat
perintah
Kerja

Berita Acara
Pemeriksaa
n Barang

SS
P

Kuitansi
bermeterai/
Nota
Berita Acara
Serah terima
barang

Uang
Bukti
Pengeluar
an Kas
bermetera
i

SSP
SPB + SPK
+
BAPB+BAS
TB

Alur Pelaksanaan Kegiatan Swakelola Pemerintah Desa 15 sd < 50 jt (dg


Pemilihan Langsung setelah membandingkan 3 penyedia Barang/ jasa)

Koordinator Tim
Pengadaan

Toko/ pihak
ketiga

NPPD

Bendahara
SPD

DPA

SPP
Barang/Ja
sa

Baran
g/ jasa

DPA
Uang
Belanja 15 sd
50 jt
Surat
Pemesanan
Barang

Surat
perintah
Kerja

Berita Acara
Pemeriksaa
n Barang

SS
P

Kuitansi
bermeterai/
Nota
Berita Acara
Serah terima
barang

Uang
Bukti
Pengeluar
an Kas
bermetera
i

SSP
SPB + SPK
+
BAPB+BAS
TB

PEMBAYARAN SWAKELOLA
PEMERINTAH DESA

Pembayaran swakelola pemerintah desa :


1. Surat perjanjian kerja (SPK) yang mengatur
hak dan kewajiban kedua belah pihak atau
lebih.
2. Surat pemesanan barang (SPB)
3. Berita acara pemeriksaaan barang.
4. Berita acara serah terima dengan pihak
penerima manfaat;
5. Kwitansi dan nota pengadaan barang/jasa.
6. PPh + PPn
7. Dokumentasi dan foto-foto barang yang telah
dibeli.

SWAKELOLA-PADATKARYA
Swakelola-Padatkarya adalah Kegiatan
Pemerintah Desa yang dilaksanakan oleh lembaga
kemasyarakatan (LPM, Lembaga Adat, Karang
Taruna, RT/ RW, PKK serta Kelompok
masyarakat) dan lembaga kemasyarakatan
lainnya.

PERLU DIPERHATIKAN HAL-HAL BERIKUT 1


1.

2.

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dapat dilaksanakan oleh


orang perseorangan, termasuk kelompok masyarakat melalui
swakelola adalah pekerjaan yang menggunakan teknologi
sederhana dan mempunyai resiko kecil, dalam arti
pekerjaan
konstruksi
yang
pelaksanaannya
tidak
membahayakan keselamatan umum, harta benda, menggunakan
alat kerja sederhana, dan tidak memerlukan tenaga ahli.
Apabila tidak sederhana, maka pekerjaan tersebut harus
dilakukan oleh penyedia jasa yang berbentuk badan usaha.
Dibuat perencanaan teknis berupa gambar teknis, spesifikasi
teknis, dan Rencana Anggaran Biaya dari pekerjaan konstruksi
yang akan dilaksanakan. Untuk pelaksanaan perencanaan
teknis dapat dibantu
tenaga yang ditunjuk dari dinas
setempat yang membidangi pekerjaan umum atau tenaga ahli
(konsultan) perseorangan.

Reff: Adop Pedum PNPM 41-43

PERLU DIPERHATIKAN HAL-HAL


BERIKUT 2
1.

2.

3.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan konstruksi


Pelaksana Kegiatan dapat dibantu tenaga yang
ditunjuk dari dinas teknis setempat yang
membidangi pekerjaan umum atau tenaga ahli
(konsultan) perseorangan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan menggunakan pekerja
(tenaga tukang dan mandor) yang pembayarannya
dilakukan secara harian berdasarkan daftar hadir
pekerja atau dengan cara upah borongan.
Untuk pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan,
selain dilakukan oleh BPD dapat dibantu tenaga
yang ditunjuk dari dinas setempat yang membidangi
pekerjaan umum atau tenaga ahli (konsultan)
perseorangan.

OPERASIONALISASI PENGADAAN BARANG/JASA


OLEH LEMBAGA/KELOMPOK MASYARAKAT 1
1.

2.

Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai tidak lebih dari


Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dapat dibeli/diadakan
langsung kepada penyedia barang/jasa oleh Panitia
Pengadaan atau Lembaga/kelompok masyarakat tanpa
penawaran tertulis dari penyedia barang/jasa yang
bersangkutan, dan bukti perikatannya cukup berupa kuitansi
pembayaran dengan materai secukupnya.
Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai di atas Rp.
5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp.
15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dapat dilakukan
dengan penunjukan langsung kepada 1 (satu) penyedia
barang/jasa
oleh
Panitia
Pengadaan
atau
Lembaga/kelompok masyarakat melalui penawaran
tertulis dari penyedia barang/jasa yang bersangkutan, dan
bukti perikatannya berupa Surat Perintah Kerja (SPK)
dengan materai secukupnya.

OPERASIONALISASI PENGADAAN BARANG/JASA OLEH


LEMBAGA/KELOMPOK MASYARAKAT 2
1.

2.

Untuk pengadaan barang/jasa yang bernilai di atas


Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) sampai
dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
dilakukan oleh Panitia Pengadaan atau
Lembaga/kelompok masyarakat dengan cara
meminta
dan
membandingkan
sekurangkurangnya 3 (tiga) penawaran dari 3 (tiga)
penyedia barang/jasa yang berbeda serta memilih
penawaran dengan harga terendah, dan bukti
perikatannya berupa Surat Perintah Kerja (SPK)
dengan materai secukupnya.
Ketentuan pengadaan Nomor 1 sampai nomor 3
merupakan item / komponen dari jenis belanja
sebagaimana dirincikan dalam anggaran belanja
kegiatan (RAB)

Persiapan SWK Padat Karya


Tim Pengadaan

DPA
SK Tim
Pengadaa
n

Penjelasan
Rencana
Kerja& SyaratSyarat

Rapat
paniti
a
Berita Acara
Setuju/Tdk
SetujuPdt
Pelaksana
Karya &
SK penunjukan
Pelaksana SWK
Pdt Kry

Pengumuman
Pendaftaran
SWK Pdt Karya
Pendaftaran
Peserta&
Pengambilan
RKS

Seleksi

Surat
Perjanjian
Kerja (SPK,
2 rangkap)

Lembaga
Kemasyarakatan/
Tim Pelaksana
Kegiatan
Persyaratan
Administrasi

Proposal

Pengajuan
Proposal

Dokumen
SPK

Pelaksanaan SWK Pdt Karya


PTPKDesa

Dokumen
SPK

Bendahara

Lembaga
Kemasyarakatan

Dok.
NPPD

DPA
Dok. SPP
Melaksanaka
n Pekerjaan

NPPD
Laporan
Penyelesai
an
PekerjaanBerita

Acara
serah
terima
Berita
kegiatan
Acara
pemeriksa
an BPD

Uang
Bukti
Pengeluar
an kas
Kuitansi,
Nota, bukti
transaksi

Kuitansi,
Nota, bukti
transaksi
Laporan
Penyelesaian
Pekerjaan

TUGAS TIM PENGADAAN DLM


SWAKELOLA PDT KARYA 1
1. Mengumumkan

seluruh kegiatan pemberdayaan


(swakelola-padatkarya) kepada Lembaga/ Organisasi
masyarakat sesuai DPA;
2. Mengumumkan syarat-syarat lembaga / Organisais
kemasyarakatan (LPM, Lembaga Adat, Karang Taruna,
RT/ RW, PKK serta Kelompok masyarakat) di desa yang
dapat menjadi pelaksana kegiatan pemberdayaan
(swakelola- padatkarya);

TUGAS TIM PENGADAAN DLM


SWAKELOLA PDT KARYA 2
1.

Menyeleksi dan menetapkan lembaga kemasyarakatan/kelompok


masyarakat yang berminat dan mampu dalam pengadaan
kegiatan swakelola padat karya. Adapun kriteria penyeleksian
adalah:
a.

Pelaksana kegiatan diutamakan lembaga


kemasyarakatan/kelompok masyarakat yang bertempat tinggal
terdekat dengan lokasi kegiatan atau lembaga
kemasyarakatan/kelompok masyarakat.

b.

Lembaga kemasyarakatan/kelompok masyarakat yang


mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan.

c.

Tingkat efisiensi dalam anggaran yang disanggupi oleh calon


pelaksana kegiatan dengan pagu yang ada dalam DPA-Desa
(APB Desa).

d.

Setiap lembaga kemasyarakatan/kelompok masyarakat dapat


menjadi pelaksana kegiatan swakelola-padat karya dibatasi 3
(tiga) kegiatan dalam satu tahun anggaran.

TUGAS TIM PENGADAAN DLM SWAKELOLA


PDT KARYA 3
4. Menyeleksi

dan menetapkan panitia pelaksana kegiatan atau


lembaga kemasyarakatan / kelompok masyarakat yang
mengerjakan kegiatan.
5. Menyiapkan dokumen-dokumen sehubungan dengan
kegiatan swakelola padat karya.
a. RAB (jika belum ada di DPA)
b. Menyusun Harga Perhitungan sendiri (HPS) berdasarkan
harga pasar setempat.
c. Perhitungan penyisihan/pemotongan pajak
d. Gambar Konstruksi
e. Jadwal pelaksanaan Pekerjaan
f. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
g. Surat Perjanjian Kerja (SPK)

PENDAFTARAN DAN SELEKSI


1.
2.
3.
4.
5.
a.
b.
c.

Lembaga/ Organisasi Kemasyarakatan mengambil


surat pernyataan minat (Surat pendaftaran peserta)
Lembaga/ Organisasi Kemasyarakatan mengambil
Rencana kerja dan Syarat-syarat
Tim Pengadaan menjelaskan rencana kerja dan
syarat-syarat
Lembaga / organisasi kemasyarakatan mengajukan
proposal penawaran
Tim pengadaan melakukan evaluasi proposal, terdiri:
Evaluasi Administrasi
Evaluasi Teknis
Evaluasi Harga

KRITERIA EVALUASI
1. EVALUASI ADMINISTRASI, MELIPUTI :

2.

3.

Penilaian terhadap data administrasi sesuai yang disyaratkan dalam RKS


ini
Penawaran dinyatakan gugur apabila salah satu persyaratan administrasi
yang diminta tidak terpenuhi.
Penawaran yang lulus administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis
EVALUASI TEKNIS MELIPUTI ;
Unsur unsur pokok yang dinilai adalah proposal teknis,
Kemampuan menyediakan tenaga kerja sebagaimana yang dibutuhkan
Evaluasi Harga
Evaluasi harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
lulus/memenuhi persyaratan administrasi dan teknis;
Berdasarkan hasil evaluasi harga, Tim Pengadaan membuat daftar urutan
penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah dan
mengusulkan penawar terendah sebagai calon pemenang

TUGAS TIM PENGAWAS


1. BPD sebagai Tim Pengawas dengan komposisi:
a. Koordinator : Ketua BPD/ Wakil Ketua
b. Anggota : Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota BPD
2. Tim Pengawas dapat dibentuk satu atau beberapa Tim sesuai dengan
bidang komisi.
3. Tugas Tim Pengawas meliputi :
a. Mengawasi secara rutin pelaksanaan setiap kegiatan sesuai dengan
jadwal ;
b. Memastikan bahwa pelaksanaan dan hasil kegiatan telah sesuai
dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK).
c. Masalah yang berhubungan dengan Administrasi Kegiatan diluar
kewenangan Pengawasan BPD;
d. Setelah kegiatan selesai, Koordinator Tim Pengawas bersama
Pelaksana kegiatan menandatangani berita acara hasil pengawasan
kegiatan, yang diketahui Kepala Desa

PEMBAYARAN SWAKELOLA PADAT KARYA

Pembayaran swakelola-padat karya :


1. Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang mengatur hak
dan kewajiban kedua belah pihak atau lebih.
2. Kwitansi dan nota belanja barang.
3. Daftar pekerja dan Absensi yang terlibat sebagai
pelaksana kegiatan;
4. Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan (upname) Oleh BPD.
5. Dokumen dan foto-foto hasil pekerjaan.

LANGKAH PEMBAYARAN
1.
2.
3.

4.
5.

Kepala Urusan sebagai PTPKDes membuat NPPD kepada


Bendahara Desa.
Bendahara Desa membuat SPP (rekapitulasi NPPD)
kepada Kepala Desa.
Bendahara desa memungut pajak Pelaksanaan Kegiatan
yang dilaksanakan secara Swakelola SwakelolaPadatkarya sesuai dengan Peraturan perundanganundangan tentang Perpajakan;
Bendahara desa membayar dengan transfer bank dan
atau pembayaran tunai.
Pembayaran dilakukan sesuai dengan persentase
kemajuan pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam surat perjanjian kerja (SPK)

KEWAJIBAN PELAKSANA KEGIATAN


(LEMBAGA/ ORGANISASI KEMASYARAKATAN)

1.
2.

3.
4.

5.
6.

Melaksanakan sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK),


misal:
Menyelenggarakan kegiatan yang tercantum dalam proposal;
Bertanggung jawab terhadap penggunaan dana yang telah diterima dari
PIHAK PERTAMA, sesuai dengan peraturan keuangan yang berlaku serta
ketentuan lain yang diatur dalam pedoman dan surat perjanjian
kerjasama ini.
Mentaati teguran/peringatan yang disampaikan oleh Pemerintah Desa,
baik secara lisan maupun tertulis.
Mengkonsultasikan kepada Pemerintah Desa, apabila terjadi perubahan
kegiatan dan/atau penggunaan dana yang mengakibatkan adanya
ketidaksesuaian dengan proposal atau dokumen yang terkait.
Menyampaikan laporan penggunaan keuangan kepada Pemerintah Desa
dilampiri bukti transaksi.
Menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan
swakelola Padat Karya kepada Pemerintah Desa dan laporan akhir
kegiatan.

HAK PELAKSANA KEGIATAN (LEMBAGA/


ORGANISASI KEMASYARAKATAN)

Besaran honorarium panitia pelaksana kegiatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) maksimal
4% (empat per seratus) dari total anggaran
kegiatan yang tertera dalam surat perjanjian
kerja (SPK) dan pembagiannya sesuai dengan
tanggungjawab
dan
beban
kerja
dalam
kepanitiaan; dengan maksimal
jumlah
kepengurusan panitia pelaksana kegiatan adalah
3 orang. (Psl 38 Ayat 3 Perbup 4 Th 2010)

Anda mungkin juga menyukai