I.
Negara Kesatuan
Republik
(APBDES) di bidang pembangunan, bantuan sosial dan irigasi sebagai salah satu
syarat data yang harus diunggah di website Kemendesa. Pemerintahan Desa
Tarubasan mengalami kendala di Rencana APBDES tersebut sehingga
menyebabkan sistem yang berjalan dari keseluruhan sistem yang berjumlah 7
(tujuh) itu tidak berjalan dengan baik diantaranya di sistem.
Seperti apa yang dikatakan Bapak Suhardja, selaku Kepala Desa Tarubasan.
Sebelum memuat Peraturan tentang Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam SID,
APBDES diadakan rapat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang).
Rapat dihadiri dari unsur RT, RW, BPD dan LPMD. Setiap RT mengajukan
usulan-usulan pembangunan masing-masing ditingkat RT, namun mengingat dana
dan pemasukan desa dari kas desa tidak mencukupi maka pembangunan di tiaptiap RT tidak terlaksana dengan semestinya.
Kendala lain dalam penyusunan rencana APBDES adalah bantuan sosial dari
pemerintah. Bantuan itu adalah raskin dengan penerimanya adalah orang miskin.
Namun dalam pembagian raskin di Desa Tarubasan belum merata dikarenakan
bantuan dari pemerintah terbatas sehingga timbul kendala dari adanya penyusunan
rencana APBDES tersebut.
Selain itu dalam bidang pertanian tentang irigasi juga menghadapi dalam
penyusunan Rencana APBDES. Sehubungan dengan pemanfaatan mata air irigasi
di Desa Tarubasan dari Umbul Ponggok, dengan adanya PDAM dan budidaya
perikanan di wilayah Ponggok maka untuk air irigasi di Desa Tarubasan sangat
kecil debit airnya sehingga tidak bisa mencukupi untuk kebutuhan pertanian di
Desa Tarubasan sehingga petani akan mengatur pola tanam sangat sulit
dikarenakan sangat kekurangan air, jika hanya mengandalkan air hujan saja.
Solusi yang harus dilaksanakan dalam mengatasi kendala membuat
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) di bidang
pembangunan adalah Pemerintah Desa bersama RT, RW, BPD, dan LPMD
bermusyawarah mengenai pelaksanaan pembangunan dengan skala prioritas
bertahap, agar pembangunan di desa terlaksana secara massal dan integral guna
untuk mencakup kekurangan anggaran pendapatan desa. Pemerintahan desa
bersama lembaga desa membuat peraturan desa untuk menggali sumber
pendapatan dari partisipasi swadaya masyarakat seperti gotong royong untuk
mengajukan proposal bantuan keuangan kepada Pemerintah Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten.
Mengenai bantuan raskin, solusi yang dilakukan oleh pemerintahan desa yaitu
pemerintah desa bersama RT/RW mengambil kebijakan apabila mendapat bantuan
Raskin dalam pembagiannya sesuai dengan kuota ajuan daftar dari RT/RW
sejumlah 425 KK secara bergantian. Namun menurut penulis, sistem ini bukan
sistem yang bagi adil, melainkan bagi rata. Hal ini dirasa masih dapat diterima
ketik memang kuota dari pemerintah belum terpenuhi.
Sedangkan kendala dibidang pertanian terutama mengenai irigasi, pada tahun
2015 petani telah membuat sumur bur dengan biaya sendiri tetapi dari
pemerintahan Desa Tarubasan sudah menyiapkan mesin diesel dari bantuan
pemerintah.
Dalam hal ini
dahulunya tidak dapat fungsional dengan sistem lain dalam Sistem Informasi Data
Terpadu (SIDT) akhirnya dapat diperbaiki guna melancarkan penginputan data
Sistem Informasi Data Terpadu (SIDT) ke website Kemendesa. Dalam hal ini subsub sistem yang satu sama lainnya saling melakukan pertukaran (seperti antara
desa dengan pemerintah daerah atau antara pemerintah daerah dengan pemerintah
pusat).
KESIMPULAN
Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dilingkup
desa yang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa berdasarkan UU
yang sedang berlaku di Indonesia khususnya Undang Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Tata Kelola Pemerintahan Desa. Merujuk pada Pasal 86 Undang
Undang
Nomor
Tahun
2014
Tentang
Desa telah
mengamanatkan
Pembangunan Kawasan
Perdesaan.
Sistem
Informasi
yang
kawasan
tetap
desa
baik
secara
massal
maupun
integral
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Aini, R. N. (2014). Desentralisasi Fiskal Pada Otonomi Desa. Jurnal Ilmiah.
Djabo, Khairunnas. 2015. Sistem Informasi Desa, Cara Baru
Membangun
Kaki
Negara.
Diakses
dari
http://pidie.desa.web.id/2015/03/31/sistem-informasidesa-cara-baru-membangun-kaki-negara/,
tanggal
Oktober 2016
Kementrian
Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal,
dan
http://www.kemendesa.go.id/sidesa,
tanggal
Oktober 2016