Penduduk Indonesia terbagi dalam 2 kelompok masyarakat yaitu masyarakat Kota dan masyarakat Desa. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang mencangkup bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,795%) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21%) (Badan pusat statistic 2010). Jumlah penduduk desa yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk perkotaan, Desa mempunyai peranan penting dalam menghasilkan sumber daya alam yang digunakan untuk bahan industri dan ekspor impor. Hal ini Desa mempunyai peranan penting dalam sektor mata pencaharian terutama pada bidang pertanian, perkebunan, perhutanan, dan lain-lain yang menjamin kesejahteraan warga Desa. Hal ini maka, Desa mendapatkan perhatian serius untuk masa mendatang dalam pembangunan. Pembangunan mengenai pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahnya. Demokrasi di Indonesia mengacu pada landasan Idiil dan landasan Konstitusional UUD 1945. Ladasan Idiil tercantum dalam pembukaan UUD 1945; “Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat berdasarkan kerakyatan, permusyawaratan atau perwakilan”. Landasan Konstitusional yang tercantum dalam UUD 1945 terdapat pada pasal 1 Ayat (2) “Kedaulatan Berada di tangan Rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”. Pencantuman Sistem yang dianut Indonesia secara tertulis jelas kehidupan Negara harus sesuai dengan kaidah Demokrasi. Pembuatan kebijakan harus sesuai dengan Rakyat. Aspirasi Mayoritas Rakyat kekuaatan utama dalam Demokrasi. Negara yang Demokrasi yang di Desentralisasi territorial mencakup daerah-daerah penyelanggaraan dilakukan oleh Pemerintah daerah dan perwakilan Daerah. Penyelenggaraan desentralisasi efektif dan efisien dengan rakyat sebagai penentu politik dalam daerahnya sendiri. Untuk itu,desentralisasi menciptakan kewajiban bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam Pemerintahan. Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah yang berwenang untuk mengatur kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI (Undang Undang No 32 Tahun 2004 Tentang pemerintahan Desa pasal 1 ayat 12). Dalam Undang undang yang lebih khusus mengenai desa, menegaskan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat desa yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintaan NKRI (Undang undang No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 1). Pemerintah desa sebagai pemerintah terkecil dapat menjadi pertimbangan pemerintah pusat. Penyelenggaraan pemerintah desa merupakan penunjang bagi pemerintah pusat dalam mengambil keputusan secara nasional pada Negara. Rakyat sebagai pengawas dan pengontrol dalam pelaksanaan pemerintah sedangkan pemerintah pusat mempunyai tugas sebagai pengawas untuk pemerintah daerah dalam mencapai kesejahteraan bersama. Dampak besar pemerintah desa dalam mempengaruhi kebijakan pemerintahan daerah diatasnya dan pemerintahan pusat. Hal ini pemerintah pusat melaksanakan kegiatan pemantauan penyelenggaraan pemerintah desa dengan melaksanakan evaluasi yang berupa program lomba desa dan kelurahan, tujuannya untuk mengetahui perkembangan pemerintah desa. Evaluasi juga dapat dijadikan sebagai pembenahan pemerintah yang mengutamakan kepentingan umum (rakyat) dibandingkan kepentingan pribadi. Provinsi Jawa Barat mengadakan kegiatan penguatan akses permodalan dan sinkronisasi penanggulangan kemiskinan, dilakukan melalui pemberian penghargaan kepada Desa berbasis penilaian Indeks Desa Membangun serta sesuai kategori yang ditentukan. Dalam rangka mendorong pembangunan perdesaan di Daerah Provinsi Jawa Barat, maka pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 140/Kep.777-DPM-Desa/2019 tentang Penetapan Desa Berprestasi Tahun 2019. Pentingnya penetapan Desa Berprestasi dilakukan bagi perkembangan desa yang lebih baik juga berdampak positif bagi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pemerintahan desa. Adapun Desa Berprestasi di daerah Provinsi Jawa Barat dilihat dari indikator penilaian dan pemantauan dari pemerintah daerah. Pada tanggal 30 Juli 2019 Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menetapkan Desa Berprestasi, ukuran prestasinya ada di Dinas Desa yang berdasarkan kategori: 1. Desa berbatasan dengan Desa Provinsi lain; 2. Desa dengan status Desa Mandiri yang memiliki kenaikan Indeks Desa Membangun (IDM) 2018-2019 tertinggi; 3. Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri (DLS-DM); 4. Desa Juara lomba desa tingkat daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2019; dan 5. Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) produktif. Daerah Kabupaten Tasikmalaya memiliki desa yang termasuk kategori Desa Laboratorium Sinergitas menuju Desa Mandiri (DLS-DM) salah satunya Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras. Dengan demikian Keputusan Gubernur jawa Barat Nomor: 140/kep.965-DPM-DESA/2019 Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan upaya untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan melalui program penghargaan kepada Desa Berprestasi dalam bentuk Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA). Pengadaan MASKARA berawal dari suara masyarakat yang kerap kesulitan akomodasi untuk mengangkut orang sakit menuju fasilitas pelayanan Kesehatan hingga acara hiburan. Sebelumnya, DPM-Desa Jabar telah memberikan 120 Unit MASKARA ke desa-desa di Jabar yang dinilai Berprestasi. Sebesar Rp 49.000.000.000 digulitrkan untuk pengadaan kendaraan ala robot Transforme itu pada 2019. MASKARA merupakan program yang dijalankan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPM-Desa) Jabar, yakni mobil multi fungsi untuk menunjang dan mempermudah produktivitas di kampung-kampung, yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk angkutan pertanian, angkut jenazah, sosialisasi, hingga hiburan seperti layar tancap. MASKARA dilengkapi dengan seperangkat alat sound system, layar proyektor, dua buah kursi, dan genset. Kedepannya, MASKARA akan diberikan kepada desa-desa terpilih di Jabar, seperti Desa Mandiri, Desa Inovatif, Desa Wisata, hingga pemenang Lomba Desa. Tujuan pemberian MASKARA tersebut menurut Gubernur Jawa Barat yaitu untuk memicu desa lain naik kelas. Desa Papayan adalah satu dari Sebelas Desa yang masuk dalam Administrasi Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawabarat. Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Kebijakan Program Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya”.
1.2 Rumusan Masalah
Suatu masalah dapat diartikan secara formal sebagai kondisi atau situasi yang menghasilkan kebutuhan-kebutuhan pada rakyat untuk perlu dicari bagaimana penanggulangannya, maka perumusan masalah yang akan dikemukan: “Bagaimanakah Implementasi Kebijakan Program Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya?”
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini dalam rangka untuk mengetahui serta menganalisis Implementasi Kebijakan Program Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini yaitu: 1. Kegunaan Teoritis: Menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dalam bidang Administrasi Negara. 2. Kegunaan Praktis: Pemerintah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan pengimplentasian program Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) di Desa Papayan Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. Menambah bahan kepustakaan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YPPT Priatim Tasikmalaya terutama dalam bidang kajian kebijakan.