PENDAHULUAN
tidak akan meningkat jika masyarakat tidak tahu bagaimana cara untuk
mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut, maka dari itu
dapat terwujud jika pembangunan ekonomi semakin baik. Hal ini juga
kota atau kabupaten dan dari wilayah kabupaten dibagi kembali menjadi
kelompok daerah yang kecil agar pemerintah tidak kesulitan mengatur daerah
1
yang begitu luas. Dan disetiap wilayah tersebut tentu memiliki kebijakan dan
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
sendiri hidup di kawasan pedesaan. Oleh karena itu, titik sentral pembangunan
Pasal 1 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
September 2020 sebesar 7,88 persen, naik menjadi 7,89 persen pada Maret 2021.
13,20 persen, turun menjadi 13,10 persen pada Maret 2021 (BPS, 2021).
untuk memilih dan merumuskan tujuan, kemampuan untuk melihat alat dan
metode yang tepat untuk mencapai tujuan, kemampuan dan keterampilan dalam
3
melibatkan masyarakat setempat dalam proses perencanaan (Muslim 2009:120).
partisipasi masyarakat desa tersebut sangatlah penting dan menjadi pokok utama
Sedangkan segi positif dari partisipasi dalam pelaksanaan yaitu bagian terbesar
Salah satu dari program yang berupaya membangun sebuah desa adalah
mendirikan sebuah usaha atau lembaga ekonomi yang dijalankan dan dikelola
sepenuhnya oleh masyarakat desa itu sendiri contohnya seperti Badan Usaha
Milik Desa (BUMDES). Bumdes sendiri merupakan sebuah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna
atas:
BUMDES;
4
2. Pasal 88 mengenai pendirian BUMDES;
sebuah harapan bagi masyarakat di desa, Bumdes dapat menjadi sebuah wadah
pemberdayaan juga perlu kesadaran pada masyarakat itu sendri, karena pada
(Moeljadi, 2018:7).
5
Desa Wologai Tengah merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan
Detusoko, Kabupaten Ende. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 64.000 Ha,
dengan RT/RW 001/002 Dusun Wologai, Desa Wologai Tengah, memiliki 243
Desa Wologai Tengah juga salah satu desa di Kabupaten Ende Kecamatan
dari Danau Kelimutu dan + 43 km dari Arah Ende Menuju Kecamatan Detukeli.
Letaknya sangat strategis karena wilayahnya tepat di tengah jalur utama Trans
Flores, dan menjadi jalur keluar masuk wisatawan dari dan Menuju Danau
Kelimutu. Lembah yang sejuk dan dingin, ditumbuhi aneka jenis tanaman
pertanian dan potensi perkebunan, serta adanya wisata budaya dan embung desa
menjadi “resting Spot Area” yang menjadikan tempat rekreasi pemancingan bagi
sebuah café yaitu Café Maro Kopi yang menawarkan jasa layanan dengan konsep
natural yang merupakan gabungan antara tradisi dan alam dengan seduhan Kopi
Lokal Robusta dan Arabica yang menjadi produk biji kopi unggulan petani Lokal
Wologai Tengah.
6
Masyarakat di desa Wologai Tengah memiliki beragam budaya serta
swasta, pegawai negeri, dan pedagang. Desa Wologai Tengah juga membangun
sebuah lokasi dimana disebut sebagai desa wisata yang dijalankan bersama
mendirikan sebuah Bumdes dengan nama Bumdes “Kita”, bumdes ini menjadi
desa yang ada sekaligus bisa memberdayakan potensi sumber daya manusia
yang ada di desa. Bumdes ini mengelola tanah desa dengan luas 4,5 Ha dengan
Berkaitan dengan sumber daya manusia di desa Wologai tengah maka Café
Maro Kopi merupakan salah satu unit usaha yang dibangun swadaya oleh
masyarakat desa Wologai Tengah yang didirikan pada tahun 2018 tepatnya di
tanggal 13 bulan Mei yang mana sebelum dibentuknya Bumdes oleh pemerintah
desa. Café Maro Kopi beranggotakan 6 orang sebagai pengelola. Café Maro Kopi
modal yang berasal dari Bumdes sebesar Rp 17.000.000. Namun unit usaha ini
7
baru berjalan di tahun 2021 karena di tahun 2020 Covid1-19 melanda usaha ini.
Di bawah ini table gambaran keuntungan café Maro Kopi dari tahun ke tahun
Dari table diatas, dengan bergabungnya Café Maro Kopi menjadi unit usaha
dari Bumdes “Kita” desa Wologai Tengah, café ini mengalami perkembangan
yang begitu pesat. Hingga saat ini keuntungan yang diperoleh dilihat dari tahun
Pebruari 8 kg 424
Maret 8 kg 424
April 8 kg 424
Mei 8 kg 424
Juni 8 kg 424
Juli 8 kg 424
Agustus 8 kg 424
8
September 8 kg 424
Oktober 8 kg 424
November 8 kg 424
Desember 8 kg 424
Pebruari 10 kg 530
9
Pebruari 10 kg 600 ( 70 pengunjung tidak
Dari data diatas, digambarkan bahwa persediaan tepung kopi belum mampu
Bumdes sebagai wadah yang menaungi Café Maro Kopi sampai saat ini belum
penelitian yang berkaitan dengan juruan Ilmu Pemerintah. Penulis tertarik untuk
meneliti bagaiman lembaga Bumdes berjalan dan apa saja perannya bagi
Penelitian ini disusun dengan judul “Peran Badan Usaha Milik Desa Dalam
Ende”
10
1. Bagaimana peran Bumdes “Kita” dalam pengelolaan Café Maro Kopi dalam
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
Ende;
1. Kontribusi Akademis
11
Detusoko Kabupaten Ende;
ilmu pemerintah.
2. Kontribusi Praktis
penelitian ini.
suatu karya ilmiah yang disusun secara garis besar guna memudahkan pembaca
Berdasarkan susunannya, proposal skripsi ini diuraikan ke dalam tiga Bab yang
12
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan
berkaitan peran badan usaha milik desa dalam mengelola café Maro Kopi di
13
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Teras Kompleks;
Jurnal
Intervensi;
14
15
16
17