(KAK)
KEGIATAN
dan
aman;
mengembangkan
usaha
pangan
dan
meningkatkan
61,8 persen.
Situasi seperti ini terjadi karena pola konsumsi pangan masyarakat yang kurang
beragam, bergizi seimbang serta diikuti dengan semakin meningkatnya konsumsi
terhadap produk impor, antara lain gandum dan terigu. Sementara itu, konsumsi
bahan pangan lainnya dinilai masih belum memenuhi komposisi ideal yang
dianjurkan, seperti pada kelompok umbi, pangan hewani, sayuran dan aneka buah.
Berkaitan dengan hal tersebut, penganekaragaman pangan menjadi salah satu
pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan menuju kemandirian dan
kedaulatan pangan. Secara umum upaya penganekaragaman pangan sangat penting
untuk dilaksanakan secara massal, mengingat trend permintaan terhadap beras kian
meningkat seiring dengan derasnya pertumbuhan penduduk, semakin terasanya
dampak perubahan iklim, adanya efek pemberian beras bagi keluarga miskin
(Raskin) sehingga semakin mendorong masyarakat yang sebelumnya mengonsumsi
pangan pokok selain beras menjadi mengonsumsi beras (padi), serta belum
optimalnya pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber pangan pokok bagi
masyarakat setempat.
Pemerintah bertekad mencapai ketahanan pangan dengan peningkatan produksi
pangan, melalui perluasan areal atau ekstensifikasi dan optimalisasi lahan,
intensifikasi, penyediaan sarana pertanian, peningkatan kualitas pasca panen dan
peningkatan akses pangan masyarakat melalui divesifikasi konsumsi dan stabilitas
harga pangan. Arah kebijakan ketahanan pangan selanjutnya adalah peningkatan
kualitas konsumsi melalui peningkatan mutu pangan dengan pengolahan hasil dan
dijadikan
dasar
dalam
menyusun
kebijakan
pembangunan
dan
2)
3)
4)
pengusahaan
pengembangan
kawasan
Pertanian.
redit Kota Balikpapan.
II.
2.1
2.2
Studi Literatur
Perumusan Metode Pendekatan
Identifikasi Potensi dan Permasalahan
Kajian potensi dan permasalahan kawasan ditinjau dari :
yang ada dan lain-lain, sehingga Masterplan Pertanian yang tersusun bersifat
kondisional dan efisien serta efektif dalam aplikasinya. Penyusunan Masterplan
Pertanian Kota Balikpapan juga menetapkan suatu arahan alokasi pemanfaatan
ruang yang sesuai dengan RTRW Kota Balikpapan untuk pengembangan
komoditas unggulan sehingga tercipta sistem pertanian yang lebih produktif dan
berkelanjutan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di kota Balikpapan.
Diharapkan masterplan ini selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam menyusun
kebijakan pembangunan dan pengembangan pertanian dalam arti luas meliputi
peternakan dan perkebunan di Kota Balikpapan.
IV.METODOLOGI DAN PENDEKATAN
Penyusunan Masterplan Pertanian Kota Balikpapan dibagi dalam dua kelompok
kegiatan utama, yaitu pengumpulan data dan analisis data. Data yang dikumpulkan
meliputi data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan
secara langsung, baik di lapangan maupun di laboratorium sedangkan data
sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi-instansi terkait.
Teknik
VI.TENAGA AHLI
POSISI
TENAGA AHLI
Team Leader
Ahli Pertanian
Anggota
Ahli Ilmu Tanah
KUALIFIKASI
JUMLAH
1 (satu) orang
Ahli Planologi
Ahli Ekonomi
1 (satu) orang
Administrasi
SLTA/sederajat 5 tahun
D3/S1 3 Tahun
1 (satu) orang
Drafter
1 (satu) orang
Surveyor
6 (enam) orang
Operator Komputer
SLTA/Sederajat 3 tahun
2 (dua) orang
TENAGA PENDUKUNG
VII.
PELAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan oleh konsultan kepada pengguna jasa
terdiri dari:
1. Laporan Pendahuluan
Merupakan laporan awal yang dibuat dalam rangka persiapan pelaksanaan
pekerjaan
yang
berisikan
rencana
kerja,
ketersediaan
data,
metode
4. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan hasil perbaikan dari Laporan Draft Final yang telah
dipresentasikan dan memuat hasil akhir pelaksanaan. Laporan ini diserahkan
dalam bentuk buku sebanyak 5 (Lima) buku dan disertai digital (Soft Copy) yang
disimpan dalam CD (Compact Disc) sebanyak 10 (sepuluh) dan diserahkan paling
lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender setelah penandatanganan kontrak.
5. Executive Summary
Laporan ini merupakan ringkasan dari laporan akhir yang memuat pokokpokok dari hasil pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 (lima) buku dan diserahkan
bersamaan dengan penyerahan laporan akhir.
6. Album Peta/ Gambar
Album peta/gambar
akhir. Jumlah album peta yang wajib diserahkan adalah sebanyak 5 (lima)
Eksemplar.
VIII. BIAYA
Penyusunan Masterplan Pertanian Kota balikpapan dibiayai oleh APBD Kota
Balikpapan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 343.422.100,00 ( Tiga ratus empat
puluh tiga juta empat ratus dua puluh dua ribu seratus rupiah ).
IX. JADWAL
No
I
KEGIATAN
TAHAP PERSIAPAN
1 Persiapan & mobilisasi tenaga ahli
2 Pemilihan Metode Kerja
3 Rencana pelaksanaan pekerjaan
4 Penyusunan laporan pendahuluan
5 Diskusi pembahasan
6 Revisi
II
TAHAP PELAKSANAAN
1 Identifikasi permasalahan
2 Pengumpulan data primer dan sekunder
3 Penyusunan laporan antara
4 Diskusi pembahasan
5 Revisi
III
Bulan -1
Bulan -2
Bulan -3
Bulan -4
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
salah satu pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Masterplan Pertanian
Kota Balikpapan.
POKJA V
Balikpapan,
Januari 2015
Mengetahui,
KEPALA BIDANG EKONOMI
BAPPEDA KOTA BALIKPAPAN
BERTHA TEKKO
NIP. 19580206 198703 2 003
Menyetujui,
KEPALA BAPPEDA KOTA BALIKPAPAN
NINING SURTININGSIH
NIP. 19590404 198302 2 005