Anda di halaman 1dari 30

PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA (P3MD)

KABUPATEN BARITO UTARA –PROPINSI KALIMANTAN TENGAH


PENDAMPING DESA KECAMATAN GUNUNG PUREI
LEMBAR ASISTENSI LAPORAN PLD

LAMPIRAN LAPORAN BULANAN :CHECK LIST


1. Form Data Dasar
2.a Form 12 Progres Penyaluran DD TA. 2018
2.bRekap Kecamatan Realisasi Penggunaan DD TA. 2018
2.c Form 12 Progres Penyaluran DD TA. 2018
2.d Rekap Kecamatan Realisasi Penggunaan DD TA. 2018
2.eForm KALTENG - Rekap DD TA. 2018
3. Data Dasar Prasarana dan Progres Kegiatan Sarpras
4.a Form Data Kegiatan Desa
4.b Form-13 Perkembangan Dokumen Perencanaan Desa 2018
5. Form Data Pelatihan dan Pengkaderan
6.a Form Data Regulasi Desa
7. Form Data Tahapan Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa
8.a Form Tahapan Pembentukan BUMDES
8.b Form Data BUMDES Kegiatan Ekonomi Desa
8.c Form Identifikasi Ekonomi Masyarakat Desa
9. Form Pengembangan Pasar Desa
10. Form Data Kegiatan Terkait TTG (Teknologi Tepat Guna)
11. Form Kegiatan PSD (Pelayanan Sosial Dasar)
12. Form Masalah dan Penanganan Masalah
13. Form RKTL (Rencana Kerja Tindak Lanjut) Pendamping Lokal Desa
14.a Form Biodata dan DIPP
16.a Form Pemilihan Nama Desa Terbaik DD TA 2018 KALTENG
16.b Profil Desa Terbaik dan Belum Memadai
16.c Form Foto Slide Unggulan Desa

DOKUMENTASI (FOTO KEGIATAN) –WAJIB BERW ARNACHECK LIST


1. Rapat Koordinasi (Rakoor) Kabupaten
2. Pendampingan Dilapangan (Perjalanan Dinas)
3. Pelatihan
4. Kegiatan BUMDES
5. Hasil Kegiatan Dana Desa (Ditampilkan Papan Proyek)
6. Musyawarah Desa
7. Usaha Ekonomi Produktif (Home Industri)

LAPORAN INDIVIDU :CHECK LIST


1. Surat Pengantar
2. Time Sheet
3. Rencana dan Realisasi Kegiatan
4. Bukti Kunjungan Lapangan
5. Pernyataan Kehadiran
6. Bukti Pembayaran BPJS
7. Copy NPWP dan Laporan Pajak Tahunan (Apabila sudah Melapor)
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
DESA (P3MD)

LEMBAR PEMERIKSAAN

Hasil Keterangan Hasil


No Laporan Jumlah
Pemeriksaan Pemeriksaan

Laporan Lengkap / Tidak


1 Eksemplar
Bulanan Lengkap

Laporan Lengkap / Tidak


1 Eksemplar
Individu Lengkap

Lampeong 31 Oktober 2018

Telah diperiksa oleh :


Pendamping Desa Kecamatan Gunung Purei

DONO YUSEA RAHMAT SHALEH


DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
(P3MD)

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun Oleh :

Nama :HAIROL
Jabatan : Pendamping Lokal Desa

Kabupaten : Barito Utara


Provinsi : Kalimantan Tengah

Lampeong 31 Oktober 2018

Disahkan Oleh :
Pendamping Desa Kecamatan Gunung Purei

DONO YUSEA RAHMAT SHALEH


RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................
1. 1.Gambaran Umum Wilayah Kecamatan.................... .............................................................
1. 2.Gambaran Umum Kegiatan P3MD di Kecamatan............................... .................................
3.Cakupan Wilayah Dampingan ...................................................................................................
1. 4.Gambaran Pemerintahan Desa Dampingan 2018 sesuai RPJM Desa
BAB II PROGRES KEGIATAN P3MD KABUPATEN .............................................................
2. 1.Progres Kegiatan Pembangunan Desa ...................................................................................
2. 2.RegulasiDesa .........................................................................................................................
2. 3.Rekapitulasi Dana Desa .........................................................................................................
2. 4.Pencairan dan Penggunaan Dana Desa.............................................................................
2. 5.Perkembangan Kegiatan Pembangunan Prasarana Desa .......................................................
2. 6.Pasar Desa .............................................................................................................................
2. 7.Pengembangan TTG ..............................................................................................................
2. 8.Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) / BUMADESA .........................................................
2. 9.Kegiatan Pelayanan Sosial Dasar (PSD) ...............................................................................
2. 10.PelatihandanPengkaderan ....................................................................................................
2. 11.Progres Penanganan Masalah ..............................................................................................
BAB III PELAPORAN DAN PENGENDALIAN PENDAMPING PROFESIONAL ..................
3.1.Pelaporan Validasi Progres Kegiatan .....................................................................................
3.2.Kendali Pendamping Profesional ...........................................................................................
3.2.1.Kendali TA Kabupaten ........................................................................................................
3.2.2.Kendali Pendamping Desa ............................................................................................
3.2.3.Kendali Pendamping Lokal Desa ........................................................................................
BAB IV RENCANA KERJA TINDAKLANJUT .......................................................................
LAPORAN INSEDINTAL .........................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................
5.1.Kesimpulan .............................................................................................................................
5.2.Saran .......................................................................................................................................

LAMPIRAN
RINGKASAN EKSEKUTIF

Progeram pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa (P3MD) adalah


implementasi dari rencana kerja pemerintahan Jokowi_JK yang tertuang dalam
NAWACITA ketiga yaitu’ Membangun Indonesia daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
Lahirnya undang-undang Nomor.06 tahun 2014 tentang desa melengkapi dari progeram
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa (P3MD) tersebut sehingga secara umum
UU desa tersebut meletakan desa dalam posisi yang selayaknya, yakni sebagai kesatuan
masyarakat hukum Indonesia yang keberadaanya sudah ada lebih dahulu sebelum
terbentuknya Negara Indonesia.Agar program pembangunan dan pemebrdayaan masyarakat
desa (P3MD) tersebut dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya pendampingan
desa yang memiliki tugas untuk mendorong terbangunya sistem penyelenggaraan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, misalnya dalam hal
perencanaan,pelaksanaan dan pemantauan pembangunan desa,meningkatkan kapasitas
pemerintah desa,lembaga kemasyarakatan desa, kader masyarakat, serta melakukan
pengorganisasian kelompok masyarakat desa.
Intisari tupoksi pendamping lokal desa adalah memfasilitasi dan mendampingi
masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa,dengan berpedoman dengan Undang-undang Nomor 06
tahun 2014 tentang Desa beserta seluruh aturan desa dan pelaksanaanya.Pendamping lokal
desa diharapkan mampu melakukan transformasi sosial dengan mengubah secara mendasar
pendekatan “kontrol dan mobilisasi” peme “pemberdayaanesa”masyarakatsebagai dsatu
kesatuan diberdayakan untuk mampu hadir sebagai komunitas mandiri.Dengan demikian,
desa desa didorong untuk menjadi subyek penggerak pembangunan Indonesia dari
pinggiran, sehingga mampu merealisasikan salah satu agenda strategi prioritas pemerintahan
JOKOWI-JK dari progeram NAWACITA tersebut.Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan
Bulanan periode 31 Oktober dapat tersusun sesuai rencana Laporan ini memuat semua
kegiatan Pendampingan ,yang dilakukan sebagai wujud dari tugas dan tanggungjawab
sebagai pendamping profesional, juga memuat sekilas data kependudukan, sosial
ekonomi,
pendidikan dan sebagainya dalam keterkaitan dengan data pembangunan Desa yang sudah
ada dan yang sedang berjalan terutama pembangunan yang bersumber dari Dana Desa
Sesuai dengan amanat UU Desa Nomor 06 tahun 2014.
Dalam satuan wilayah desa data yang disusun dalam laporan ini diperoleh melalui
hasil pendampingan kami yang dilaksanakan dan kerjasama dengan pemerintahan Desa
dampingan.Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan data-data pendukung sehingga Laporan bulanan ini dapat disusun dengan
baik.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Sekian dan terima kasih.

Lampeong, 31 Oktober 2018


Pendamping Lokal Desa

HAIROL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Gambaran Umum Kecamatan

Kecamatan Gunung Purei beribukota didesa Lampeong II yang sebelah utara


berbatasan dengan Kecamatan Teweh Timur dan Provinsi Kalimantan Timur, sebelah
selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan, sebelah timur berbatasan dengan
Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Timur, serta sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Teweh Timur dan Kecamatan Gunung Timang.
Luas wilayah Kecamatan Gunung Purei lebih kurang 1.158 Km2, terdiri dari 11 desa.
Bagian wilayah terbesar terletak di Desa Tanjung Harapan dengan luas sebesar 138,85 Km2
(9,46 persen) dan bagian wilayah terkecil terletak di Desa Muara Mea dan Lampeong I
dengan luas sebesar 129,91 Km2 (8,85 persen). Kecamatan Gunung Purei terdiri dari 11
Desa yang terbagi ke dalam 24 Rukun Tetangga (RT). Dari 11 desa yang ada, 8 desa
merupakan desa Swakarya, 2 desa Swasembada, dan 1 desa Swadaya. Jumlah penduduk
Kecamatan Gunung Purei tahun 2016 ada 2.546 jiwa. Jumlah penduduk perempuan lebih
kecil dari penduduk laki-laki, yaitu 48 persen perempuan dan 52 persen laki-laki.
Berdasarkan luas wilayah dibanding dengan jumlah penduduk yang ada,kepadatan penduduk
Kecamatan Gunung Purei tergolong sangat jarang, dimana hanya ada sekitar 2 orang
per/km2. Jumlah rumah tangga di Kecamatan Gunung Purei ada 746 rumah tangga, dimana
rata-rata anggota rumahtangga sebanyak 4 orang. Berdasarkan persebaran populasi menurut
kelompok umur, penduduk Kecamatan Gunung Purei paling besar berada pada kelompok
24-34 tahun dan terkecil berada pada kelompok 75+ tahun.
Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas
pendidikan.Saat ini pendidikanpun perlu diberikan dari sejak anak usia dini. Di kecamatan
Gunung Purei, baru 6 desa memiliki sekolah Taman Kanak-kanak (TK).Sedangkan untuk
fasilitas Sekolah Dasar (SD) sudah tersedia di 7 desa dari 11 Desa yang ada.Ketersediaan
sarana kesehatan berperan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat. Keberadaan
puskesmas di Kecamatan Gunung Purei hanya terdapat di Desa Lampeong II. Sedangkan di
desa yang lain terdapat Puskesmas Pembantu (Pustu), Poskesdes, maupun Polindes.
Dilihat dari penggunaan listrik, seluruh desa menggunakan listrik non PLN karena
belum ada aliran listrik PLN di Kecamatan Gunung Purei. Sedangkan untuk lokasi galian
golongan C di Kecamatan Gunung Purei hanya terdapat pada 4 desa yaitu Lawarang,
Berong, Linon Besi II, dan Tanjung Harapan.Bahan bakar utama untuk memasak seluruh
desa di Kecamatan Gunung Pureia adalah kayu bakar. Sedangkan sumber air utama untuk
minum maupun memasak,hanya ada 3 desa yang sudah menggunakan air dari PDAM yaitu
Lampeong I ,Payang dan Lampeong II.
Aktivitas ekonomi merupakan salah satu indikator maju tidaknya suatu daerah,
semakin tinggi aktifitas ekonominya maka dapat dikatakan bahwa daerah tersebut semakin
maju. Aktivitas ekonomi itu sendiri dapat berjalan dengan baik didukung oleh sarana-sarana
untuk melakukan kegiatan ekonomi. Seluruh Desa telah memiliki toko sembako kecuali
Desa Tanjung Harapan.Jumlah toko sembako atau kelontong terbanyak terdapat pada Desa
Lampeong II yang diikuti oleh Desa Muara Mea. Sedangkan Untuk Pasar Mingguan hanya
Desa Lampeong II yang sudah memiliki pasar permanen.
Pada kecamatan Gunung Purei terdapat dua jenis sarana transportasi yaitu melalui
darat dan air. Sebagian besar desa dapat ditempuh melalui sarana transportasi darat, namun
kondisi jalan rata-rata masih kurang baik. Ada beberapa desa yang dapat ditempuh melalui
jalan darat dan air.
Sarana komunikasi yang tersedia masih sangat minim belum ada Warnet dan Kantor
Pos.Untuk sinyal telepon selulerpun sangat minim hanya sebatas desa sekitar Ibu Kota
Kecamatan, masih terdapat beberapa desa yang belum terjangkau oleh sinyal,sehinga untuk
berkomunikasi melalui telepon pun penduduk harus mencari tempat yang strategis dimana
sinyalnya kuat.

2.2.Gambaran Umum Kegiatan P3MD di Kecamatan


Untuk tahun anggaran 2016 lalu alokasi untuk 11 Desa yang ada di Kecamatan
Gunung Purei mencapai Rp. 6,574,261,000.sementara jumlah alokasi yang diterima oleh
Desa bervariasi namun tidak telalu jauh selisihnya, untuk 4 (empat) Desa dampingan kami
mendapatkan Masing-masing Lawarang, Rp.598.688.000, LinonBesi I, Rp.596.173.000,
Linon Besi II, Rp.591.328.000,dan Tanjung Harapan, Rp.604.208.000
Sedangkan Pada tahun 2017 Kecamatan Gunung Purei kembali mendapat Kucuran
Dana Desa sebesar Rp.8,364,909,000, yakni terjadi kenaikan sekitar 27% dengan rincian
sebagai berikut:
1.Desa Lawarang sebesar Rp.761,000,000 (tahap I 60% Rp.456,000,000 Sudah terealisasi
dan tahap II Rp.304,400,000 menjadi SiLPA) sudah dilaksanakan 2018
2.Desa Linon Besi I sebesar Rp.758,000,000 (tahap I 60% Rp.454,800,000 Sudah
terealisasi dan tahap II Rp.303,200,000 Sudah terealisasi)
3. Desa Linon Besi II sebesar Rp.755,909,000 (tahap I 60% Rp.453,545,400 Sudah
terealisasi dan tahap II Rp.302,363,600 Sudah terealisasi)
4.Desa Tanjung Harapan sebesar Rp.768,000,000 (tahap I 60% Rp.460,800,000 sedang
dilaksanakan dan tahap II Rp.307,200,000 menjadi SiLPA) sudah dilaksanakan 2018
Tahun Anggaran 2018 Kecamatan Gunung Purei kembali mendapat Kucuran Dana
Desa sebesar Rp.12,612,562,000, yang tertuang dalam peraturan Bupati Barito Utara Nomor
03 Tahun 2018 tentang Tata cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa setiap
Desa Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2018, dan disalurkan dalam 3 (tiga) tahap
yaitu tahap I 20%, tahap II senilai 40% ,dan tahap III 40%,dengan rincian sebagai berikut:

Pembagian Tahapan
No Kecamatan/ Desa Jumlah Dana Desa
Tahap I 20% Tahap II 40% Tahap II 40%
1 2 3 4 5 6
1 Lawarang 718.020.000 143.604.000 287.208.000 287.208.000
2 Linon Besi I 708.175.000 141.635.000 283.270.000 283.270.000
3 Linon Besi II 688.825.000 137.765.000 275.530.000 275.530.000
4 Tanjung Harapan 710.707.000 142.141.000 284.282.800 284.282.800

Harapan terbesar dari P3MD adalah menjadikan desa mandiri dan berdaulat. Salah
satu ukurannya adalah dengan menggunakan IDM atau yang disebut juga Indeks Desa
Membangun dengan indikator, yaitu Indikator Indeks Sosial, Indeks Ekonomi.dan indikator
Indeks Lingkungan (Ekologi). Klasifikasi status Desa berdasar Indeks Desa Membangun ini
juga diarahkan untuk memperkuat upaya memfasilitasi dan dukungan pemajuan Desa
menuju Desa Mandiri. Desa Berkembang, dan terutama Desa Maju, kemampuan mengelola
Daya dalam ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi secara berkelanjutan akan membawanya
menjadi Desa Mandiri.

2,3.Cakupan Wilayah Desa Dampingan


Berdasarkan kondisi lapangan, Desa Tanjung Harapan , Desa Linon Besi I Desa
Linon Besi II dan Desa Lawarang di wilayah Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito
Utara Provinsi Kalimantan Tengah, dapat dikategorikan sebagai desa tertinggal, dari
sisi ketersediaan sarana prasarana: infrastruktur (jalan) yang masih minim termasuk sarana
komunikasi dan transportasi, fasilitas dan tenaga pendidikan juga kesehatan yang terbatas,
dimana hal ini berkorelasi dengan kualitas sumberdaya manusia. Kondisi tersebut, juga
berhubungan dengan aset yang tersedia/dimiliki oleh desa-desa tersebut, yakni modal fisik
(bangunan), finansial, sumber daya manusia (SDM), dan teknologi yang juga terbatas
adanya. Namun demikian, dari sisi modal lingkungan (khususnya alam) sekitar dan modal
sosial masih cukup memberikan harapan bagi berkembangnya keempat desa tersebut.
Di sisi lain, secara geografis, empat desa yang berada di tepian Sungai Teweh
tersebut,potensial dikembangkan, baik untuk pertanian,perkebunan, dan perikanan. Lahan
pertanian baik untuk pertanian maupun perkebunan masih terbentang luas, sementara itu,
sungai yang ada baru termanfaatkan untuk sarana transportasi dan sarana sosial lainnya, dan
belum termanfaatkan secara ekonomi.
Terkait dengan SDM yang ada di 4(empat) desa ini secara Kuantitas kurang
dibandingkan deesa desa lain, sangat minim sekali sebagai faktor pendukung atau pelaksana
pembangunan di desa masing masing mengingat setiap Desa mendapat anggaran Dana yang
tidak sedikit dari dana desa dan alokasi dana desa,sehingga berpengaruh terhadap
penyerapan dan penyampaian administrasi laporan.
2,4. Gambaran Pemerintahan Desa Dampingan 2018 sesuai RPJM Desa
A.LAWARANG
Luas Wilayah : 93.000 KM
Jarak dari Kecamatan : 3,15 KM
Jumlah Penduduk : 101 Jiwa
Jumlah KK : 34 KK
Laki-laki : 51
Perempuan : 50
Kepala Desa : RAKHMAD (defenitip)
Sekretaris Desa : ARDIANA (PNS)
Kaur Keuangan : KARMIN
Kaur Pembangunan : YOYON RIMBAYU (mengundurkan diri )
Kaur Pemerintahan : RUSTON (mengundurkan diri )
Kaur Umum : YUSRAN (Plh KAUR Pemerintahan)
Kaur KesSos : BUNADI (Plh. KAUR Pembangunan )
Bendahara Desa : KARMIN
Operator Siskeudes :-
Ketua BPD : RIDUAN
Wakil Ketua BPD : RIMIATI
Sekretaris BPD : NELIANTI
Anggota BPD : 1.KAPIU
2.RAHMAWATI
B.LINON BESI I
Luas Wilayah : 21,324 km²
Jarak dari Kecamatan : 10 KM / 45 Menit Jalur Darat/ 1 Jam Jalur Sungai
Jumlah Penduduk : 200 Jiwa
Jumlah KK : 63 KK / 2RT
Laki-laki : 100 Jiwa
Perempuan : 100 Jiwa
Kepala Desa : SUHARDI (defenitip)
Sekretaris Desa : MASRIN (PNS) Kaur Keuangan
Kaur Keuangan : KETOKWARI
Kaur Pembangunan : SUDIAN
Kaur Pemerintahan : ARBIHAN
Kaur Umum : SIDARMIN
Kaur KesSos : MANGGONG
Bendahara Desa : ABI HIDAYAT
Operator Siskeudes : EDIANTO
KetuaBPD : WETSON
Wakil Ketua BPD : ARBANI
Sekretaris BPD : BENIANTO
Anggota BPD : 1.NURINAH
2.DINA TRISNAWATI

C.LINON BESI II
Luas Wilayah : 13.500 Ha
Jarak dari Kecamatan : 10 KM / 45 Menit Jalur Darat/ 1 Jam Jalur Sungai
Jumlah Penduduk : 82 Jiwa
Jumlah KK : 23 KK / 2 RT
Laki-laki : 49 Jiwa
Perempuan : 36 Jiwa
Kepala Desa : ARBANI (defenitip)
Sekretaris Desa : ARSIMAN (diangkat baru 2017)
Kaur Keuangan :-
Kaur Pembangunan : RUSMAN DENI
Kaur Pemerintahan : RUDIANSYAH
Kaur Umum : MEDIANTO
Kaur KesSos : NORDIANSYAH
Bendahara Desa : ARMIUS
Operator Siskeudes :-
KetuaBPD : SUKARNI
Wakil Ketua BPD : AGUSONO
Sekretaris BPD : RAINAH
Anggota BPD : 1.LEMIATI
2.MARINE
D.TANJUNG HARAPAN
Luas Wilayah : 13.930 Ha
Jarak dari Kecamatan : 15 KM /2 Jam jalur sungai
Jumlah Penduduk : 81 Jiwa
Jumlah KK : 24 KK / 2 RT
Laki-laki : 47 Jiwa
Perempuan : 34 Jiwa
Kepala Desa : MURNI (Penjabat Kepala Desa)
Sekretaris Desa : MURNI (PNS)
Kaur Keuangan : ROMEO
Kaur Pembangunan : YUSRI
Kaur Pemerintahan : HENDRI
Kaur Umum : SURIADI
Kaur KesSos : PRAN DEDI
Bendahara Desa : SUTRISWANDI ( baru diangkat)
Operator Siskeudes : PENO SANJAYA ( baru diangkat)
KetuaBPD : AGUS MIADI
Wakil Ketua BPD : NANTO
Sekretaris BPD : PETRIADI
Anggota BPD : 1.NYIRUDIANO
2.WELSIANTO
BAB II
PROGRES KEGIATAN P3MD DI KECAMATAN GUNUNG PUREI

2.1.Progres Kegiatan Pembangunan Desa


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) adalah dokumen yang
sangat penting bagi pembangunan Desa ,memuat arah kebijakan keuangan Desa, strategi
pembangunan Desa dan program kerja yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan
Desa (RKP-Des) .

A.PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

1.Penyusunan RPJMDesa dan Revisi dokumen RPJMDes.


Pada Periode bulan Maret-April tahun lalu semua desa dampingan sudah melakukan
revisi Dokumen RPJM Desa Hal ini terkait Dengan Arah Kebijakan Pemerintah Kabupaten
Barito Utara yang mengatur beberapa hal kebijakan yang sekarang menjadi kewenangan Desa
yang dulunya masih dikelola Kabupaten dan juga menuangkan 4 (empat) Program prioritas
penggunaan Dana Desa sehingga memungkinkan terjadi Perubahan atau penambahan mata
anggaran dan usulan yang harus dimuat didalam APB Desa, secara otomatis hal baru seperti
ini tidak termuat atau tertuang di RPJM Desa sebagian besar Desa-Desa Dampingan.
Hal seperti inilah yang mengharuskan Revisi Dokumen RPJM Desa guna
terjadi keselarasan Dengan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten.:
1. Berubah sistim pembagian 70% dan 30% yang dulu dari Alokasi Dana Desa
sekarang dari APBDesa dan Perhitungan PKT
2. Menuangkan Kedalam RPJMDesa Tentang PID
3. Pengangkatan Operator Siskeudes
4. Masuknya Insentif RT/RW didalam APBDes yang dulu di Kabupaten
5. Tunjangan Kesehatan Pemerintah Desa Dan BPD/iuran BPJS
6. Bahan Bacaan Informasi/Koran yang diwajibkan Desa Berlangganan.
7. Adanya 4 (empat) program Prioritas Penggunaan Dana Desa 2017/2018 :
1.BUMDES
2.Embung Desa
3.Prudes/Prukades
4.Sorga Desa
2.Penyusunan RKPDesa
Masing – masing Desa dampingan saat ini sudah menyusun Dokumen Rancangan
RKPDes Tahun 2019 karena semua Desa dampingan sudah melakukan Musdes, dan
rancangan ini dibahas kembali di Musrenbangdes yang sudah dilaksanakan bulan Oktober ini
dan ditetapkan dengan Peraturan desa karena sudah dianggap sesuai dan selaras dengan:
1. Dokumen RPJM Desa,
2. Berdasarkan Evaluasi RKP Desa Tahun sebelumnya
3. Tingkat Pencapaian Pembangunan
4. Kendala yang dihadapi Desa dan Solusi
5. Arah kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pagu Indikatif

B.PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

1.Tahapan Persiapan

Tahapan awal persiapan pembangunan Desa merupakan rangkaian proses


pembangunan yang dilakukan secara terencana dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Tahap perencanaan adalah menjalankan bagian dari prinsip pengelolaan keuangan desa yaitu
asas partisipatif dan asas transparansi karena dalam proses musyawarah merupakan persiapan
pemerintahan Desa dalam menyusun dan membuat dokumen perencanaan seperti RKPDes,
RAB dan APBDes. yang harus melibatkan Unsur masyarakat desa
Kita selalu memberikan pemahaman yang mengajak Pemerintah Desa dan Unsur BPD
untuk melakukan tahapan-tahapan Musyawarah,yang semestinya harus dilakukan dalam
proses persiapan atau perencanaan yang merupakan titik awal lahirnya pembahasan yang
menjadi partisipasi masyarakat, untuk terlibat secara langsung dalam pembangunan ,sehingga
tahapan ini menghasilkan gagasan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat untuk
diprioritaskan dan dituangkan dalam dokumen ,RKPDes dalam tahun 2018 ini.dan Rancangan
APBDes yang bisa dipertanggungjawabkan bersama masyarakat.

2.Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan di tahun Anggaran 2018 ini sudah sampai pada tahap
penyaluran ke rekening desa yakni sudah dilakukan oleh 4 (empat) desa dampingan.
Meskipun agak terlambat dalam melakukan penyaluran namun desa sudah melaksanakan
persiapan atau langkah langkah penyiapan material dan bahan yang dibutuhkan terutama
material untuk kegiatan fisik Jalan dan jembatan sehingga mempermudah belanja saat
pelaksanaannya nanti.
Desa Linon Besi I ,Linon Besi II, dan Desa Tanjung Harapan ,adalah desa yang
sedang melakukan kegiatan pelaksanaan Dana Desa Tahap II (20%) dan sudah melakukan
penyaluran tahap III (40%) sedangkan desa Lawarang baru melakukan penyaluran Tahap II
Dana Desa tahun 2018 .
2.2.Regulasi Desa
Di desa dampingan Peraturan Desa yang mengatur dan menetapkan Perencanaan
dan Pelaksanaan Pembangunan didesa secara otomatis juga berjalan karena kita selalu
melakukan pendampingan dalam menyusun Peraturan desa ini ( revisi Perdes
RPJMDes,Perdes RKPDes dan Perdes APBDes) yang menjadi dasar pelaksanaan
kewenangan mengelola keuangan desa untuk bisa dilaksanakan secara sah oleh Desa,dan
ditambah lagi Perdes pertanggung jawaban realisasi APBDes akhir tahun lalu yang semua
desa sudah menyampaikan ke Bupati di Kabupaten.
Sedangkan Peraturan Kepala Desa melalui surat Keputusan Kepala Desa semuanya
sudah lengkap dan terfasilitasi terkait Lembaga, kelompok masyarakat dan kebijakan
lainnya ditingkat desa,
Berikut ini daftar regulasi yang ada didesa dan mengatur kewenangan desa dalam
pelaksanaan pengelolaan keuangan desa dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemberdayaan didesa tahun anggaran 2018:

No Desa Peraturan yang ada didesa 2018

RPJMDesa RKPDesa APBDesa Peraturan Peraturan


Kepala Desa Bersama
Kepala Desa
1
Lawarang 2016-2021 No 04/tahun 2017 No 02/tahun 2018 ada Ada

2
Linon Besi I 2016-2021 No 04/tahun 2017 No 02/tahun 2018 ada Ada

3
Linon Besi II 2014-2019 No 06/tahun 2017 No 02/tahun 2018 ada Ada

4
Tanjung Harapan 2016-2021 No 03/tahun 2017 No 07/tahun 2018 ada Belum ada

Untuk bulan Oktober ini kita mendampingi dan Fasilitasi Pemerintah Desa membuat
dan Melengkapi kelengkapan syarat pencairan Alokasi Dana Desa dan Dana Desa yang
sudah ada di RKDesa untuk dilaksanakan mendanai semua bidang pembangunan prioritas
yang sudah dituangkan dalam dokumen RKPDesa 2018.
Dan selalu intens melakukan pendampingan pemerintahan desa dampingan untuk selalu
koordinasi ditingkat Kecamatan karena jarak yang jauh dari desa dampingan kekecamatan
untuk perkembangan informasi dari Kabupaten.

2.3.Rekapitulasi Dana Desa


Tabel : Dana Desa Tahun Anggaran 2015,2016 dan Tahun Anggaran 2017 di 4 (empat) di
desa dampingan:

Dana Desa
Desa
2015 SiLPA 2015 2016 2017
Lawarang 265.100.000 598.062.000 761.000.000
Linon Besi I 263.089.000 596.173.000 758.000.000
Linon Besi II 262.089.000 591.328.000 755.909.000
Tanjung Harapan 269.230.000 161.538.000 604.208.000 768.000.000

Tabel : Persentase Tingkat Pencapaian 4 (empat) Desa Dampingan Berdasarkan Laporan


Pertanggung Jawaban APBDes Akhir tahun untuk Dana Desa 2016 lalu

120

100 100% APBDes


90% APBDes
80 80% APBDes
70% APBDes
60 Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
40
30% APBDes Bidang
20 Pemberdayaan
20% APBDes Masyarakat Desa
10% APBDes
0 0% APBDes
Lawarang Linon Besi I Linon Besi II T.Harapan

2016

2.4.Pencairan Dan Penggunaan Dana Desa


1.Pencairan Dana Desa tahun anggaran 2018 sedang dalam kegiatan persiapan dan
pelaksanaan tahap I dan II (tahap III dalam proses Penyaluran)

2.Penggunaan Dana Desa mengacu pada prioritas penggunaan Dana Desa yang
ditetapkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan
dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa dampingan,
3.Prioritas penggunaan Dana Desa dilengkapi dengan pedoman umum pelaksanaan
penggunaan Dana Desa yaitu Permendes Nomor 19 tentang prioritas penggunaan Dana
Desa 2018 )
4.Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dan didanai dari Dana Desa berpedoman pada
peraturan Bupati yang mengatur secara teknis
5.Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa diutamakan dilakukan
secara swakelola dan padat karya tunai sumber daya/bahan baku lokal, dan diupayakan
dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat Desa setempat,

2.5.Perkembangan Kegiatan Pembangunan Prasarana Desa


Sejak adanya Dana Desa ditahun 2015 yang diprioritaskan untuk Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa dan Bidang Pemberdayaan sudah banyak perkembangan yang terjadi
didesa-desa dampingan meskipun dengan keterbatasan desa didalam pelaksanaannya baik
karena factor kurangnya sumber daya manusianya/jumlah penduduk juga kendala alam yang
juga menentukan dalam ketersediaan material dasar pembangunan fisik.Namun terlihat nyata
dengan bertambahnya volume pembangunan Fisik baik jalan dan jembatan,bangunan sarana
dan prasarana dasar lainnya yang ada didesa senhingga pelayanan Pemerintah Desa terhadap
Masyarakat juga meningkat,
Tahun 2017 lalu masih tetap dilanjutkan masing-masing Desa dampingan
memprioritaskan Rencana Kerja Yang tertuang dalam RKP Desa tahun 2017,mayoritas
peningkatan sarana dan prasarana Jalan dan Jembatan ,Jalan Usaha Tani, Listrik tenaga
Matahari,dan juga pemeliharaan jalan lingkungan

Tabel :Berdasarkan Usulan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa Dampingan


yang didanai Dana Desa Tahun Anggaran 2018

Lawarang
Linon Besi I Rp800,000,000
Linon Besi II
710,707,400 Rp700,000,000
Tanjung Harapan

678,955,000 Rp600,000,000

Rp500,000,000
685,220,000
590,050,000
Rp400,000,000

Rp300,000,000

Rp200,000,000

Rp100,000,000

Rp-
0 0
114,125,000 0 Tanjung Harapan
0 3,600,000 6,270,000 Linon Besi II
0 4,000,000 Linon Besi I
32,800,000
0 0 Lawarang
Bidang Bidang Bidang Bidang
Penyelenggar Pelaksanaan Pembinaan Pemberdaya
aan Pembanguna Kemasyaraka an
Pemerintaha n tan Desa Masyarakat
n Desa Desa
Lawarang 0 685,220,000 0 32,800,000
Linon Besi I 0 590,050,000 4,000,000 114,125,000
Linon Besi II 0 678,955,000 3,600,000 6,270,000
Tanjung Harapan 0 710,707,400 0 0

Keterangan:

Bidang Pelaksanaan Pembangunan


1.Pembangunan/Semenisasi Jalan
2.Pembangunan Jembatan
3.Sarana Drainase/Gorong Gorong
4.Pembangunan Tempat Penggilingan Padi

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa


1.Kegiatan PAUD/TPA

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa


1.Kegiatan Pemberdayaan Posyandu, UP2K dan BKB
2.Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
3.Pelatihan –pelatihan
4.Penyertaan Modal BUMDES
2.6.Pasar Desa
Pasar desa membutuhkan lahan dan lokasi yang strategis, mengingat aktivitas
yang terjadi di pasar tersebut,dan pentingnya peran pasar sebagai salah satu komponen
pelayanan pemasaran hasil usaha masyarakat didesa yang berdampak langsung terhadap
roda perekonomian didesa.Namun harus dengan letak yang strategis, karena akan lebih
banyak konsumen dan terjamin proses transaksi jual-belinya dari pada pasar yang
letaknya kurang strategis. Sementara desa dampingan kami masih belum ada pasar desa
dikarenakan jumlah penduduk desa yang sangat minim jarak antar desa dan jarak desa
kekecamatan yang jauh sehingga sudah menjadi suatu kebiasaan dalam pemasaran hasil
pertanian dan perkebunan warga desa tertumpu di pasar kecamatan atau pasar desa yang ada
dikecamatan

2.7 Pengembangan TTG


Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 80 ayat (4)
menyebutkan bahwa prioritas Program, kegiatan dan kebutuhan pembangunan desa yang
didanai dari APBDes dirumuskan berdasarkan kebutuhan masyarakat diantaranya untuk
pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna untuk kemajuan ekonomi.
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang digunakan oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhannya guna mengatasi permasalahan-permasalahan masyarakat,
memberikan kemudahan kepada masyarakat, dapat dimanfaatkan dan dikelola oleh
masyarakat secara mudah serta dapat menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi,
sosial, budaya dan lingkungan.
Usulan kegiatan pembangunan TTG didesa dampingan di musrenbang
tahun 2017 yang baru masuk antara lain:
a.Teknologi tepat guna dibidang listrik Desa yakni memanfaatkan panas matahari atau solar
cell, dan ini yang sudah dilaksanakan di RKP Desa Linon Besi II 2017 dan sekarang sudah
dinikmati oleh warga desa.
b. Pengadaan Alat Teknologi Tepat Guna dibidang pertanian dan perkebunan sesuai dengan
kebutuhan Masyarakat seperti mesin perontok padi dan lain-lain

c. Pembelian/pengadaan peralatan TTG oleh Kelompok masyarakat (Pokmas) yang


bersangkutan, baik kelompok usaha kecil,kerajinan, pemanfaatan sumber daya alam
untuk memenuhi sarana dan prasaarana dasar.
2.8 Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau BUMADES
Pendirian BUMDesa salah satu dari 4 (empat) program prioritas Kementrian Desa
dan Daerah Tertinggal,dengan tujuan sebagai upaya wadah menampung seluruh kegiatan
usaha didesa dalam bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh
Desa.Perkembangan BUMDes di masing masing desa dampingan masih dalam tahap
sosialisasi ditingkat desa sementara Desa Linon Besi I sudah membentuk BUMDES
dengan nama “Lino Era Pakat”yang ditetapkan dengan Perdes Nomor 05 tahun 2017
tentang Pendirian dan Pembentukan BUMDes ,Surat Keputusan Kepala Desa Linon Besi
tentang Susunan Nama-nama Pengurus BUMDes “Lino Erai Pakat” ini bergerak dalam
usaha Perdagangan, Sewa aset Desa dan simpan pinjam. Dan sudah dianggarkan untuk
penyertaan modal dalam APBDesa Tahun Anggaran 2018 ini,

2.9 Kegiatan Pelayanan Sosial Dasar (PSD)


Pelayanan sosial Dasar masih menjadi permasalahan yang serius dan belum
terpenuhi di Desa dampingan pada tahun 2017 mengingat dibidang pendidikan Dana Desa
tidak bisa mendanai sampai tingkat Sekolah Dasar. Pelayanan sosial dasar menjadi salah
satu indicator utama dalam mendeteksi kemiskinan yang terjadi di Indonesia melalui desa
karena pelayanan dibidang pendidikan dan kesehatan adalah hal penting dalam
memberdayakan sumber daya manusia.Dana Desa yang dikucurkan pemerintah pusat bisa
digunakan untuk memenuhi kebutuhan social dasar yang dibutuhkan masyarakat desa hanya
sebatas operasional lembaga posyandu Lansia,Posyandu Balita dan PAUD juga bantuan
langsung kepada masyarakat namun untuk bidang pendidikan sangat terbatas karena masih
ada anak usia sekolah yang belum sekolah karena sarana dan pelayanan dibidang pendidikan
yang belum ada yaitu di Desa Tanjung Harapan.

2.10 Pelatihan Dan Pengkaderan


Fokus Pendamping Desa adalah memperkuat proses kaderisasi bagi Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), dengan tidak tertutup peluang untuk melakukan
kaderisasi terhadap komponen masyarakat lainnya. ( pasal 4 Permendesa PDTT No. 3/2015
tentang Pendampingan) karena pendampingan oleh KPMD melakukan intervensi secara
utuh untuk memperkuat viilage driven development dan mewujudkan desa sebagai self
governing community yang maju, kuat mandiri dan demokratis.Kegiatan pengkaderan atau
kaderisasi yang sudah berjalan atau yang sudah dilakukan di desa dampingan dilakukan
dalam kegiatan pelatihan –pelatihan yang diharapkan memeberikan nilai tambah terhadap
pengetahuan dan keterampilan kader kader Desa,
Kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas Linon Besi I meliputi dari Dana Desa
tahun anggaran 2016 terakhir :
1.pelatihan bengkel sepeda motor
2.pelatihan menjahit
3.Penyuluhan Pertanian,perkebunan,peternakan,dan perikanan

2.11 Progres Penanganan Masalah


Implementasi pendampingan yang dilakukan selama ini memberikan pemahaman
kepada Desa dan Kepala Desa Tentang Kewenangan desa dalam menjalankan Roda
Pemerintahan Desa sesuai dengan amanat Undag-undang Desa, Implementasi dilapangan
Pendamping Lokal Desa terlibat langsung memfasilitas Musyawarah-musyawarah Desa,
pedampingan Dokumen Perencanaan Desa yang selalu ada perubahan khususnya ,APBDes
,kerjasama antar Desa,menyampaikan Regulasi terbaru terkait prioritas pembangunan di
Desa di tahun berjalan, dan lain-lain yang sifatnya membangun pemahaman kepada
masyarakat akan pentingnya membangun Desa secara partisipatif,serta mencari solusi
untuk tindakan penyelesaian yang menjadi kendala baik secara teknis dan non teknis dalam
pelaksanaan dilapangan.
Penanganan Masalah sekaligus pendampingan yang telah dilakukan selama ini di
desa desa dampingan masih terkait hal-hal administrasi yang masih bisa diselesaikan
ditingkat desa dan kecamatan
BAB III

PELAPORAN DAN PENGENDALIAN PENDAMPING PROFESIANAL

3.1.Pelaporan Validasi Progres Kegiatan


Pendamping lokal Desa diwajibkan membuktikan kinerjanya melalui laporan
individu secara akurat dan tepat waktu sebagai bukti yang cukup kuat bahwa pendamping
profesional sudah bekerja sehingga mereka berhak mendapatkan honorarium dan biaya
operasional.Berkaitan dengan penyampaian laporan individu pada bulan Juni 2018 secara
langsung

Tujuan Laporan Individu adalah :


a) Menyediakan bukti fisik dari setiap pendamping profesional bahwa pendamping
individual telah memenuhi kewajibannya bekerja memfasilitasi Implementasi UU Nomor
6 Tahun2014 tentang Desa, sesuai tugas pokok dan fungsi.
b) Sebagai masukan kepada Satker P3MD Provinsi dalam rangka pembinaan
dan pengendalian kinerja pendamping profesional berdasarkan perkembangan yang telah
dicapai oleh setiap pendamping profesional;
c) Menyediakan informasi konkret tentang kinerja pendamping professional secara
individual sehingga dapat dijadikan sebagai dasar legal bagi Satker P3MD Provinsi dalam
pengambilan keputusan manajamen berkaitan dengan evaluasi kinerja, pemberian sanksi
administratif maupun pemutusan hubungan kerja.
3.2.Kendali Pendamping Profesional
Dalam rangka melakukan pembinaan dan pengendalian tenaga pendamping
profesional, maka perlu disusun Standar Operasional Prosedur.Standar Operasional dan
Prosedur (SOP) Pembinaan dan Pengendalian
Tenaga Pendamping Profesional ini dimaksudkan dan mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman dalam rangka pembinaan tenaga pendamping profesional;
2. Sebagai pedoman pengendalian tenaga pendamping profesional.
► Camat sebagai pemangku wilayah kecamatan yang dalam pelaksanaan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat dibantu oleh kepala seksi yang membidangi pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa bertugas untuk mengkoordinasikan pendamping
profesional dengan stakeholder di wilayahnya,termasuk melakukan pengawasan,
pengendalian dan pembinaan diantaraya adalah:
1. Melakukan evaluasi kinerja terhadap PD dan PLD;
2. Melakukan supervisi terhadap kinerja lapangan PD dan PLD;
3. Melakukan supervisi terhadap kinerja administrasi PD dan PLD;
4. Bekerjasama dengan Pendamping Desa dalam melakukan pembinaan dan pengendalian
PLD.
► Kepala Desa dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,
melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk pendamping profesional di Desa
dengan stakeholder lainnya, termasuk melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan
diantaraya adalah:
1. Melakukan evaluasi kinerja terhadap PLD;
2. Melakukan supervisi terhadap kinerja lapangan PLD;
3. Melakukan supervisi terhadap kinerja administrasi PLD;
4. Melakukan rapat rapat koordinasi dengan PLD.

DAFTAR INDUK PENDAMPING PROFESIONAL

Satker P3MD Provinsi bersama TL KPW Provinsi berkewajiban menyusun


Rekapitulasi Daftar Induk Pendamping Profesional setiap bulan serta digunakan sebagai data
dasar yang digunakan dalam proses pembinaan dan pengendalian khususnya sebagai dasar
pembayaran. Berkaitan dengan penyusunan Daftar Induk Pendamping diterapkan prosedur
sebagai berikut:
Satker P3MD Provinsi melalui Sekretariat Satker P3MD Provinsi menyusun
rekapitulasi daftar Pendamping Profesional dengan mendasari pada biodata benar dan valid,
3.2.1 Kendali TA Kabupaten
Kabupaten Barito Utara hanya ada 5 (orang) Tenaga Ahli di Program P3MD yaitu
TA PMD,TA PED,TA PP,TA PSD,dan TA ID.Kendali selama ini yang dilakukan oleh TA
kepada pendamping lokal desa dilakukan dalam rangka pembinaan dan koordinasi secara
kotinue yaitu:
1. Rapat koordinasi Kabupaten.
2.Fasilitasi dan informasi untuk PLD Tentang Regulasi,tugas dan progres yang harus
dilakukan ;
3.Fasilitasi kegiatan Musyawarah desa bersama PLD dan PD dan kunjungan-kunjungan rutin
3.2.2 Kendali Pendamping Desa
Kecamatan Gunung Purei ada 2 (dua ) orang Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP)
yang mengendalikan 3 (tiga) orang PLD dari 11 Desa,kendali Pendamping Desa kepada
PLD selama ini adalah:
1.Fasilitasi dan pendampingan PLD langsung ke desa-desa terkait Musdes RKPDes 2019
2.Menyusun rencana kerja tindak lanjut untuk kegiatan pendampingan berdasarkan kondisi
Desa;
3.Koordinasi di tingkat kecamatan bersama pemerintah kecamatan tentang penyamaan
progres dan penanganan kendala yang ada di Desa.
4.Koordinasi dan informasi terkait laporan bulanan dan laporan individu'.

3.2.3 Kendali Pendamping Lokal Desa


Kendali Pendamping Lokal Desa adalah kendali dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai Pendamping profesional dalam mendampingi desa mulai dari perencanaan
proses penggangaran dan pelaksanaan baik melalui forum musyawarah desa dan
pemantauan langsung dilapangan yakni:
1.Mendampingi Desa dalam Musyawarah perencanaan pembangunan dan Prinsif
pengelolaan keuangan Desa
2.Mendampingi desa dalam pelaksanaan pembangunan desa
3.Mendampingi masyarakat Desa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa

4.Mendampingi desa dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan desa.


BAB IV
RENCANA KERJA TINDAK LANJUT

Menyusun rencana kerja tindak lanjut (RKTL) adalah untuk memastikan bahwa
kegiatan pemberdayaan atau pendampingan yang dilakukan dilokasi dan tempat kerja
masing masing .RKTL juga sebagai panduan bagi kami sebagai pendamping lokal desa
untuk menetapkan hal hal pokok yang menjadi prioritas tugas dan tanggungjawab
dilapangan.Setiap pendamping propesional memiliki latar belakang pengalaman,
tempat,dan tugas yang berbeda, Melalui penyusunan RKTL diharapkan dapat
menjembatani hal hal yang telah dipelajari dalam proses pelatihan dengan kebutuhan
pengembangan dan aktualitas dimasyarakat.

Tabel : Rencana Kerja Tindak Lanjut untuk Bulan Oktober 2018

No Bulan Lokasi Kegiatan Bidang/Rencana Kegiatan Hasil Yang Akan Dicapai

fasilitasi Padat Karya Tunai terlaksananya Padat Karya Tunai (PKT)


1 Nopember 2018 Desa Dampingan dalam pelaksanaan untuk pelaksanaan Dana Desa didesa
pembangunan di desa dampingan

Pendampingan dan fasilitasi administrasi


2 Nopember 2018 Desa Dampingan Fasilitasi Administrasi penyaluran dan pencairan Dana Desa tahap
III 40% tahun angggaran 2018

Fasilitasi Persiapan
Terlaksananya Kegiatan Fisik
Pelaksanaan Kegiatan Fisik dan
3 Nopember 2018 Desa Dampingan Pembangunan dan bidang pemberdayaan
Pemberdayaan Dana Desa
sesuai RAB dan APBDes 2018
dilapangan
Pendampingan Pemerintahan
Pembaharuan Perdes dan Peraturan
4 Nopember 2018 Desa Dampingan Desa dalam dokumen regulasi
Kepala Desa dan Permakades
didesa

Pendampingan yang dilakukan selama ini memberikan pemahaman kepada Desa


dan Kepala Desa Tentang Kewenangan desa dalam menjalankan Roda Pemerintahan Desa
sesuai dengan amanat UU nomor 06 tahun 2014 tentang Desa .Implementasi dilapangan
Pendamping Lokal terlibat langsung memfasilitasi Musyawarah-musyawarah Desa sebagai
dasar dari pembangunan partisipatif , pedampingan dan fasilitasi Dokumen Perencanaan
desa,dokumen pelaksanaan pembangunan khususnya APBDes ,menyampaikan Regulasi
terbaru terkait Desa dan prioritas penggunaan Dana Desa di tahun anggaran berjalan, dan
lain-lain yang sifatnya membangun pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya
membangun Desa secara partisipatif.

LAPORAN INSEDINTAL
Laporan insedintal untuk PLD yaitu update data yang diminta langsung sewaktu
waktu oleh Kementrian Desa PDTT melalui Tenaga Ahli Kabupaten (TA) berupa form-form
yang harus diisi untuk data progress dan kegiatan dilapangan terkait pelaksanaan
pembangunan menggunakan Dana Desa (DD).
= Pada bulan Oktober ini kita selalu diminta untuk aktif  menyampaikan dokumen
 pendampingan di Medsos ( twitter,facebook dan instagram)
BAB VI
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan Pembangunan yang dilakukan oleh Desa-desa dampingan di


Kecamatan Gunung Purei Kabupaten Barito Utara tahun 2018, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan Dana Desa di desa dampingan secara bertahap telah dilaksanakan
dengan konsep pembangunan partisipatif melalui Musyawarah Desa yang
dibuktikan dengan keterlibatan warga masyarakat secara menyeluruh, partisipatif,
responsif, transparansi. guna pembelajaran sumber daya manusia baik
pemerintahan Desanya sendiri juga masyarakat desa dalam rangka mewujudkan
pemberdayaan masyarakat desa melalui forum Musyawarah Di tingkat RT,
MUSDES oleh BPD dan Musrenbangdes oleh Pemerintah Desa.

2. Tahap Pelaksanaan sampai saat Bulan ini Desa-desa dampingan sudah Melakukan
Penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa yaitu Desa Linon Besi I Linon
Besi II , Lawarang, dan Desa Tanjung Harapan

3. Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Fisik dari Dana Desa oleh TPK baik secara
teknis maupun administrasi sudah mulai membaik, namun dalam hal Pengadaan
barang dan jasa TPK dituntut kerja extra dengan kondisi Jalan yang masih
terbatas (jalur sungai) ketika mendatangkan material,alat dan bahan Pekerjaan .

4. Program Dana Desa merupakan konsep ideal Pemerintah dalam rangka


melaksanakan Pembangunan partisipatif masyarakat desa,pencapaian yang sudah
ada dibidang Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa sudah terlihat manfaatnya bagi warga masyarakat dibidang
infrastruktur,sarana dan prasarana dasar,juga peningkatan kapasitas masyarakat
melalui pelatihan-dan penyuluhan yang mendapat respon/tanggapan positif
masyarakat yang sangat diharapkan keberlanjutannya guna peningkatan
pembangunan pedesaan.
5.2.Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas, maka untuk pencapaian pembangunan
partisipatif masyarakat desa yang di implementasikan melalui program P3MD melalui
Dana Desa (DD), sudah nyata meskipun belum maksimal,perubahan kearah yang lebih
baik sudah kelihatan Pembangunan di Desa. Tetapi tetap harus ada pembenahan guna
memberi edukasi dan pemahaman akan tupoksi aparatur Pemerintahan Desa. dalam
beberapa hal sebagai berikut:

1. Peningkatan Kapasitas Aparat Desa di Kecamatan Gunung Purei perlu dilakukan


langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pelatihan bagi Perangkat Desa (PTPKD) selaku pelaksana teknis dan Tim Pengelola
Kegiatan (TPK) di Desa tentang Pengadaan Barang Dan Jasa dan administrasi
pengelolaan dan pelaporan atau Laporan Pertanggungjawaban.
b. Pelatihan dan Bimbingan Teknis Bagi Bendahara Desa dan Operator SISKEUDES
karena masih banyak yang harus dikuasai oleh Operator dan Bendahara dalam
melaksanakan tugas termasuk Kewajiban memungut,memotong dan menyetor
Pajak maupun dalam Penata Usahaan,Penjurnalan,dan input saldo awal serta input
aset desa di aplikasi siskeudes.
c. Meningkatkan Pembinaan dan pelayanan kepada aparatur Desa dan permudah akses
Koordinasi dan Konsultasi terkait verifikasi administrasi Pelaporan Desa atau LPJ
kegiatan Pembangunan dan pemberdayaan
d. Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan yang intensif di bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa oleh Pemerintah Kecamatan termasuk sistim informasi dan
regulasi pemerintah daerah yang mengatur secara teknis pengelolaan keuangan desa.
2. Program P3MD melalui pendampingan merupakan sarana efektif untuk keberhasilan.
Oleh karena itu pemahaman prinsip partisipatif,transparansi, dan akuntabilitas harus
selalu dilakukan kepada pemerintahan desa dan masyarakat desa, guna meningkatkan
semangat, motivasi, dan kreatifitas masyarakat dalam membangunan desa.

Lampeong, 31 Oktober 2018


Pendamping Lokal Desa

HAIROL
OKTOBER 2018

BULANAN PLD
PENDAMPING LOKAL DESA
(Bulan Oktober 2018)

Disusun
Oleh:

Nama :HAIROL

Kecamatan : Gunung Purei


Kabupaten : Barito Utara

Desa Dampingan: 1.Lawarang

2.Linon Besi I

3.Linon Besi II

4.Tanjung Harapan

Anda mungkin juga menyukai