BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keuangan Desa merupakan
semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa. Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKPDesa) merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDesa) merupakan rencana keuangan tahunan Pemerintahan
Desa. Diperlukan Peraturan Bupati/Walikota untuk mengatur mengenai
Pengelolaan Keuangan Desa. Tulisan ini membahas salah satu siklus dari
pengelolaan Keuangan desa yaitu Pertanggungjawaban Keuangan Desa.
B. Tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa. Diperlukan Peraturan Bupati/Walikota
untuk mengatur mengenai Pengelolaan Keuangan Desa.
a)perencanaan;
b)pelaksanaan;
c)penatausahaan;
d)pelaporan;dan
e) pertanggungjawaban
a. Perencanaan
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa
Sekretaris desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APB
Desa berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan yang disampaikan kepada kepala
desa
Proporsi APB Desa
Pasal 100 PP No.43/2014, belanja desa yang ditetapkan dalam APB Desa
digunakan dengan ketentuan :
70 % dari jumlah anggaraan belanja desa digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan desa; pelaksanaan pembangunan desa;
pembinaan kemasyarakatan desa; dan pemberdayaan masyarakat desa;
30 % dari jumlah anggaraan belanja desa digunakan untuk penghasilan tetap
dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa,; operasional pemerintah desa;
tunjangan dan operasional BPD; dan insentif RT/RW.
Evaluasi Rancangdan Penetapan Raperdes tentang APB Desa
Kepala desa menyampaikan rancangan Perdes tentang APB Desa kepada
BPD untuk dibahas dan disepakati bersama, selambat-lambatnya bulan Oktober
tahun berjalan. Selanjutnya an Perdes tentang APB Desa yang telah disepakati
bersama disampaikan kepala desa
kepada Bupati/Walikota melalui Camat paling lambat 3 (tiga) hari sejak
disepakati untuk dievaluasi.
b. Pelaksanaan
Pengajuan Usulan Biaya Kegiatan
Pelaksana kegiatan mengajukan pendanaan untuk melakukan kegiatan harus
disertai dengan dokumen antara lain: Rencana Anggaran Biaya yang telah
diverifikasi oleh sekretaris desa dan disahkan oleh kepala desa
d. pelaporan
e. pertanggung jawaban
BAB III
KESEIMPULAN
A. Kesimpulan
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. Proses
Penatausahaan dimulai dari membuat Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDesa, Peraturan Desa, Laporan Kekayaan Milik Desa,
Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa dan
diakhiri penyampaiaan kepada Bupati/Walikota dan Masyarakat.