DANA DESA
Oleh :
3) RKP Desa, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 79; PP
Nomor 43 Tahun 2014 Pasal 58 dan Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 Pasal 29.
4) Pendirian BUM Desa, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 6 Tahun 2014,
Pasal 88; PP Nomor 43 Tahun 2014 Pasal 132.
5) Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa, sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 43 Tahun 2014 Pasal 37.
6) Pengelolaan Kekayaan Milik Desa, sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 43
Tahun 2014 Pasal 110.
7) Perencanaan, Pemanfaatan, dan Pendayagunaan Aset Desa dan Tata Ruang Dalam
Pembangunan Kawasan Perdesaan, sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 43
Tahun 2014 Pasal 125.
8) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa, sebagaimana diamanatkan dalam PP
Nomor 43 Tahun 2014 Pasal 150.
9) Pembentukan Lembaga Adat Desa, sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 43
Tahun 2014 Pasal 152.
10) Pembentukan Dana Cadangan, sebagaimana diamanatkan dalam Permendagri Nomor
113 Tahun 2014 Pasal 19.
Pelestarian dan Pemanfaatan Hasil Kegiatan Pembangunan Desa, sebagaimana
diamanatkan dalam PP Nomor 43 Tahun 2014 Pasal 83.
15.2 Siklus Keuangan Desa
Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan desa dilakukan dengan Basis Kas (Cash
Basis). Basis Kas merupakan pencatatan transaksi pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari
Rekening Kas Desa. Artinya, pencatatan baru dilakukan ketika terjadi transaksi dimana uang
benar-benar sudah diterima atau dikeluarkan. Dalam bahasa yang lain, Basis Kas adalah basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan
pembayaran. Basis Kas (Cash) berbeda dengan Basis Akrual (Accrual Basis). Dalam basis
akrual transaksi sudah dapat dicatat walaupun uang belum benar-benar diterima atau
dikeluarkan.
1) Kepala Desa. Kepala desa adalah pemerintah desa yang dibantu perangkat desa
sebagai unsur dari penyelenggara pemerintahan desa (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1
Ayat 3). Tugas dari Kepala desa yaitu menyelenggarakan pemerintahan desa, serta
pemberdayaan desa tersebut (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 26 Ayat 1)Struktur
Organisasi Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap Pedesaan.Struktur Organisasi
Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap Pedesaan. Kewajiban dari seorang kepala
desa yaitu:
Kewajiban dari seorang kepala desa menurut UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 26 Ayat 4
adalah:
Mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada dan melestarikan lingkungan
hidup
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga yang melaksanakan dan mengatur
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa. Berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokrasi (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat
4 membahas tentang UU Desa)Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap
Pedesaan.Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap Pedesaan. Fungsi BPD
yang bersangkutan dengan kepala desa yaitu (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 55) adalah:
1. Membahas dan menyepakati sebuah Rencana Peraturan Desa bersama kepala desa;
2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa; dan
3. Melakukan pengawasan kinerja kepala desa.
3. Sekretaris
Merupakan perangkat desa yang bertugas untuk membantu kepala desa untuk
mempersiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi desa, mempersiapkan bahan
penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintah desa.Struktur Organisasi Pemerintahan
Desa Yang Ada Di Setiap Pedesaan. Fungsi sekretaris desa adalah:
Kepala Urusan Pemerintah (KAUR PEM) Tugas Dari Kepala Urusan Pemerintahan
(KAUR PEM) adalah untuk membantu kepala desa melaksanakan pengelolaan administrasi
kependudukan. Administrasi pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat
desa, mempersiapkan bahan untuk merumuskan kebijakan penataan, kebijakan dalam
penyusunan produk hukum Desa.Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap
Pedesaan. Sedangkan fungsi adalah:
Kepala Urusan Keuangan (KAUR KEU) adalah untuk membantu sekretaris desa
melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan desa, pengelolaan administrasi keuangan desa
dan mempersiapkan bahan-bahan penyusunan APB Desa, serta laporan keuangan yang
dibutuhkan desa. Sedangkan fungsinya adalah:
Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM) Tugas Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM)
adalah untuk membantu sekretaris desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha
dan kearsipan pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan
laporan. Sedangkan fungsinya adalah:
Melakukan pengendalian, dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta
pengendalian tata kearsipan untuk desa.
Melaksanakan pencatatan inventarisasi kekayaan desa.
pengelolaan administrasi umum.
Sebagai penyedia, penyimpan dan pendistribusi alat tulis kantor serta pemeliharaan
dan perbaikan peralatan yang ada di kantor.
Mengelola administrasi perangkat desa.
Mempersiapkan bahan-bahan laporan.
Melaksanakan tugas-tugas yang lain yang diberikan oleh sekretaris desa.
5. Pelaksanaan Kewilayahan
Kepala Dusun (KADUS) tugas kepala dusun adalah untuk membantu kepala desa
melaksanakan tugas dan kewajiban pada wilayah kerja yang sudah ditentukan sesuai dengan
ketentuan yang sudah ditetapkan.Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap
Pedesaan. Fungsi kepala dusun:
Pelaksana dari tugas seorang kepala desa di wilayah kerja yang sudah ditentukan.
Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Keputusan dan kebijakan yang ditetapkan oleh seorang kepala desa tersebut.
Membantu kepala desa melakukan kegiatan dalam pembinaan dan kerukunan warga
desa.
Membina swadaya dan gotong royong masyarakat.
Melakukan penyuluhan program pemerintah desa.
Sebagai pelaksana tugas-tugas lain yang diberikan oleh seorang kepala desa.
B. Administrasi Desa
Administrasi Desa menurut Peraturan dari Menteri Dalam Negeri telah di jelaskan dalam
Nomor 2 Tahun 2006 adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi
mengenai penyelenggaraan pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Desa.Struktur
Organisasi Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap Pedesaan. Jenis dan bentuk Administrasi
Desa menurut peraturan dari Menteri Dalam Negeri telah di jelaskan dalam Nomor 32 Tahun
2006:
1. Administrasi Umum adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan
pemerintahan Desa yang telah di lakukan dan di catat pada Buku Administrasi Umum,
terdiri dari:
Peraturan Desa.
Keputusan Desa.
Data Inventaris Desa.
Aparat Pemerintah Desa.
Tanah milik Desa/Tanah Kas Desa.
Tanah di Desa.
Agenda.
Ekspedisi.
2. Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penduduk
dan memindahkan data penduduk pada Buku Administrasi Penduduk, terdiri dari:
Anggaran.
Kas Umum.
Buku Kas Harian Pembantu.
Kas Pembantu Pajak.
Pembantu Bank.
Rencana Pembangunan.
Kegiatan Pembangunan.
Inventaris Proyek.
Kader-kader Pembangunan/Pemberdayaan masyarakat.
5. Administrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau yang disebut dengan BPD adalah
senuah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai BPD, terdiri dari:
- Anggota BPD.
- Keputusan BPD.
- Kegiatan BPD.
- Data Agenda BPD.
- Ekspedisi BPD.
1) Sekretariat Desa dipimpin oleh Seorang Sekretaris Desa dibantu oleh unsur para staf
sekretariat yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang Administrasi
Pemerintahan.
2) Sekretaris Desa mempunyai fungsi membantu Kepala Desa Yaiyu :
- Melaksanakan urusan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan
ekspedisi
- Urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa, penyediaan perangkat
desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan untuk umum
- Urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-
sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan
administrasi penghasilan dari seorang Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan
lembaga pemerintahan desa lainnya
- Perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan pembelanja desa,
menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan
evaluasi suatu program, serta penyusunan laporan.
Sekretaris Desa mempunyai tugas :
o Selalu Memberikan informasi mengenai suatu keadaan sekretariat desa dan keadaan
umum yang ada di desa
o Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil dari rapat
tersebut rapat
o Membantu Kepala Desa dalam Menyusun suatu rumuskan rancangan mengenai suatu
Peraturan Desa
o Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Desa dan tugas lain sesuai
peraturan prundang –undangan.
c. Kepala Urusan Perencanaan
a. Kepala urusan keuangan memiliki fungsi dan wewenang dalam melaksanakan urusan
keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan.
Mencatat dan melakukan kegiatan administrasi pajak, BKU, SPJ serta administrasi lain
yang berkaitan dengan keuangan desa;
Melaksanakan dan mencatat pengadministrasian penghasilan Kepala Desa, Perangkat
Desa serta tunjangan BPD desa dan lembaga lainnya juga;
bahan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi program peningkatan penggalian dan
pengembangan sumber- sumber pendapatan;
bahan pengendalian program kerja desa;
konsep Rencana Peraturan Desa tentang Pungutan Desa serta Peraturan-peraturan Desa
yang lainnya sesuai bidang dan tugasnya masing-masing;
Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat;
Kepala Urusan Tata Usaha dalam membantu Sekretaris Desa mempunyai tugas beberapa tugas
yaitu:
Mempelajari peraturan tentang perundang-undangan kebijakan teknis serta bahan lainnya
yang berhubungan dengan bidang tugasnya;
Menyusun rencana, melaksanakan dan mengendalikan suatu program kerja urusan
umum;
Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengolah serta menyajikan data-data dan
informasi yang berhubungan dengan bidang tugasnya masing-masing;
Melakukan tugas administrasi surat menyurat serta pelayanan umum;
data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap Pedesaan.
Melakukan monitoring dan evaluasi program, serta Penyusunan laporan yang sudah di
dapat.
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program
perekonomian serta pembangunan masyarakat;
Menginventarisir dan memantau pelaksanaan pembangunan serta administrasi
pembangunan di tingkat desa;
Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan
peningkatan sarana dan prasarana yang ada di desa;
Pembangunan desa merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, dalam
rangka tersebut maka pemerintah desa harus menyusun perencanaan pembangunan desa
berdasarkan pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta memanfaatkan seluruh potensi atau
sumber daya yang dimiliki sesuai kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan
pembangunan kabupaten/kota.
Perencanaan pembangunan desa sebenarnya sudah menjadi agenda rutin yang harus
dilaksanakan oleh Pemerintah Desa setiap tahunnya yang disusun secara berjangka. Perencanaan
pembangunan desa merupakan proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur masyarakat secara
partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 79 bahwa Pemerintah Desa
menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kewenangannya secara berjangka
meliputi :
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6
(enam) tahun.
2. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKP Desa), merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
RPJM Desa maupun RKP Desa, keduanya ditetapkan dengan Peraturan Desa, yang merupakan
satu-satunya dokumen perencanaan dan menjadi dasar pedoman dalam penyusunan APB Desa.
RPJM Desa ditetapkan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah kepala desa dilantik,
sedangkan RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa mulai bulan Juli dan ditetapkan maksimal
akhir bulan September tahun berjalan.
Selain RPJM Desa dan RKP Desa, ada lagi yang namanya Daftar Usulan Rencana Kerja
Pemerintah Desa (DU RKP-Desa) yang merupakan penjabaran dari RPJM Desa dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun yang merupakan bagian dari RKP Desa yang akan diusulkan oleh
Pemerintah Desa kepada Pemerintah Kabupaten dengan mekanisme Perencanaan Pembangunan
Daerah.
RPJM Desa memuat visi dan misi Kepala Desa, arah kebijakan pembangunan desa, serta rencana
kegiatan yang meliputi Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa, Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
TAHAPAN PENYUSUNAN
Dalam penyusunan RPJM Desa, Kepala Desa mengikutsertakan unsur masyarakat Desa dengan
mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas program dan kegiatan kabupaten/kota.
Berikut ini tahapan penyusunan RPJM Desa :
Tahap 4 : Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Melalui Musyawarah Desa
Tahap 5 : Penyusunan Rancangan RPJM Desa
Tahap 6 : Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa
Catatan :
Kepala Desa dapat mengubah RPJM Desa jika terjadi dalam hal :
1. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau
kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
2. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
3. Perubahan RPJM Desa dibahas dan disepakati dalam musyawarah perencanaan
pembangunan Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa.
Pemerintah Desa menyusun RKP Desa sebagai penjabaran RPJM Desa sesuai dengan informasi
dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota berkaitan dengan Pagu Indikatif Desa dan rencana
kegiatan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota. RKP Desa mulai disusun oleh pemerintah Desa pada bulan Juli tahun
berjalan dan ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September tahun
berjalan yang nantinya akan menjadi dasar Pemerintah Desa dalam penetapan APB Desa. Dalam
menyusun RKP Desa, Kepala Desa mengikutsertakan masyarakat Desa. Adapun kegiatan dalam
penyusunan RKP Desa diantaranya adalah sebagai berikut :
Tahap 1 : Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa Melalui Musyawarah Desa
Tahap 3 : Pencermatan Pagu Indikatif Desa Dan Penyelarasan Program/Keg. Masuk ke Desa
Demikian sekilas terkait dengan tahapan dan sistematika penyusunan RPJM-Desa dan RKP-
Desa, Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh
masyarakat Desa dengan memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya yang ada di Desa.
Dasar Hukum :
Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya yang telah ditetapkan dalam RKP Desa dijadikan
pedoman dalam proses penganggarannya. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa)
merupakan rencana anggaran keuangan tahunan pemerintah desa yang ditetapkan untuk
menyelenggarakan program dan kegiatan yang menjadi kewenangan desa.
4) Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah disepakati bersama
sebagaimana selanjutnya disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota
melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk
dievaluasi
6) Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember
tahun anggaran berjalan.
Penyaluran dana setiap tahap dilakukan paling lambat pada minggu kedua.
Selanjutnya disalurkan paling lama 14 hari kerja setelah diterima kas daerah.
b) Jenis Belanja
Belanja Pegawai
Belanja Pegawai dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan
bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD yang pelaksanaannya
dibayarkan setiap bulan. Belanja Pegawai tersebut dianggarkan dalam kelompok
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dengan kegiatan Pembayaran Penghasilan
Tetap dan Tunjangan.
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan
barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan.
Belanja Modal
Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan
barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan yang
digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa.
3. Pembiayaan
Pembiayaan meliputi semua penerimaan yang perl u dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
a. Penerimaan Pembiayaan
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.
SiLPA antara lain berupa pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja,
penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan. SilPA merupakan penerimaan
pembiayaan yang digunakan untuk menutupi defisit anggaran apabila realisasi
pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja, mendanai pelaksanaan kegiatan
lanjutan, dan mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran
belum diselesaikan.
2) Pencairan Dana Cadangan
Pencairan Dana Cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan Dana
Cadangan dari rekening Dana Cadangan ke Rekening Kas Desa dalam tahun
anggaran berkenaan.
3) Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan
Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan digunakan untuk
menganggarkan hasi l penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
b. Pengeluaran Pembiayaan
Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
anggaran. Tata cara pengajuan perubahan APB Desa secara umum sama dengan tata cara
penetapan APB Desa.
15.7 Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa
Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan kewenangan desa
dilaksanakan melalui rekening kas desa (Pasal 24 ayat 1 Permendagri 113 Tahun
2014).
Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan
sah (Pasal 24 ayat 3 Permendagri 113 Tahun 2014).
Pengeluaran desa yang mengakibatkan beban APB Desa tidak dapat dilakukan sebelum
rancangan peraturan desa tentang APB Desa ditetapkan menjadi peraturan desa.
Pengecualian untuk belanja pegawai yang bersifat mengikat dan operasional kantor yang
sebelumnya telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa.(Pasal 26 ayat 1
Permendagri 113 Tahun 2014)
A. Tugas dan Tanggungjawab Pelaku (Pengelola) Keuangan Desa
1. Kepala Seksi :
- Menyusun RAB
- Mengajukan SPP
- Memfasilitasi pengadaan Barang dan Jasa
- Mengerjakan Buku Kas Pembantu Kegiatan
2. Sekretaris Desa
- Memverifikasi RAB
- Memverifikasi persyaratan pengajuan SPP
3. Kepala Desa
- Mengesahkan RAB
- Menyutujui SPP
4. Bendahara
- Melakukan pembayaran atau pengeluaran dengan menggunakan kas Desa
- Mencatat transaksi dan menyusun Buku Kas Umum
- Mendokumentasikan bukti-bukti pengeluaran
B. Rangkaian Kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan
1. Penyusunan RAB
Adapun prosedur dan tatacara penyusunan RAB adalah sebagai berikut:
a) Pelaksana Kegiatan (Kepala Seksi) menyiapkan RAB untuk semua rencana
kegiatan
b) Sekretaris Desa memverifikasi RAB dimaksud
c) Kepala Seksi mengajukan RAB yang sudah diverifikasi kepada Kepala Desa
d) Kepala Desa menyetujui dan mensahkan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan
(RAB).
2. Pengadaan Barang dan Jasa
Kepala Seksi (Pelaksana Kegiatan) memproses/memfasilitasi Pengadaan Barang dan
Jasa guna menyediakan barang/jasa sesuai kebutuhan suatu kegiatan yang akan
dikerjakan, baik yang dilakukan secara swakelola maupun oleh pihak ketiga. Pengadaan
barang dan jasa dimaksud bertujuan untuk dan menjamin:
Penggunaan anggaran secara efisien efisien
Efektifitas pelaksanaan sebuah kegiatan
Jaminan ketersediaan barang dan jasa yang sesuai (tepat jumlah, tepat waktu, dan
sesuai spesifikasi)
Transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan barang/jasa
Peluang yang adil bagi seluruh masyarakat atau pengusaha terutama yang berada
di desa setempat untuk berpartisipasi
3. Pengajuan SPP
Kepala Seksi sebagai Koordinator Pelaksana Kegiatan mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) sesuai prosedur dan tatacara sebagai berikut:
a) Berdasarkan RAB tersebut, Pelaksana Kegiatan membuat Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Kepala Desa dilengkapi dengan Pernyataan Tanggung
Jawab Belanja dan Bukti Transaksi.
b) Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap SPP beserta lampirannya.
c) Kepala Seksi mengajukan dokumen SPP yang sudah diverifikasi kepada Kepala
Desa.
d) Kepala Desa menyetujui SPP dan untuk selanjutnya dilakukan pembayaran.
4. Pembayaran
a) Kepala Seksi menyerahkan dokumen SPP yang telah disetujui/disahkan Kepala Desa.
b) Bendahara melakukan pembayaran sesuai SPP.
c) Bendahara melakukan pencatatan atas pengeluaran yang terjadi.
5. Pengerjaan Buku Kas Pembantu Kegiatan
Kepala Seksi/Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dengan
mempergunakan Buku Kas Pembantu kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan didesa. Buku Kas Pembantu Kegiatan ini berfungsi untuk mencatat semua
transaksi penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan
oleh Pelaksana Kegiatan.
LEBIH/
ANGGARA
Re REALISASI KURAN
URAIAN N Ket.
k. (Rp.) G
(Rp.)
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha
Swadaya, Partisipasi dan Gotong
Royong
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
yang Sah
Pendapatan Transfer
Dana Desa
Bagian dari Hasil Pajak &
Retribusi Daerah Kabupaten/Kota
Alokasi Dana Desa
Bantuan Keuangan Provinsi
Bantuan Keuangan Kab/Kota
BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Penghasilan Tetap dan
Tunjangan
Belanja Pegawai:
Penghasilan Tetap Kepala Desa
dan Perangkat
Tunjangan Kepala Desa
dan
Perangkat
Tunjangan BPD
Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
-Alat Tulis Kantor
-Benda Pos
-Pakaian Dinas dan Atribut
LEBIH/
ANGGARA
REALISASI KURAN
Kode Rek. URAIAN N Ket.
(Rp.) G
(Rp.)
(Rp.)
-Pakaian Dinas
-Alat dan Bahan Kebersihan
-Perjalanan Dinas
-Pemeliharaan
-Air, Listrik dan Telepon
-Honor
-dst…………………..
Belanja Modal
-Komputer
-Meja dan Kursi
-Mesin TIK
-dst……………………..
Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
-ATK
-Penggandaan
-Konsumsi Rapat
-dst ………………………….
Operasional RT/ RW
Belanja Barang dan Jasa
-ATK
-Penggandaan
-Konsumsi Rapat
-dst ………………………….
Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Perbaikan Saluran Irigasi
Belanja Barang dan jasa
-Upah Kerja
-Honor
-dst………………..
Belanja Modal
-Semen
-Material
-dst…………
Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
Belanja Barang dan Jasa:
-Honor Pelatih
-Konsumsi
Kode ek. URAIAN ANGGARA REALISASI LEBIH/ Ket.
N KURANG
R (Rp.)
(Rp.) (Rp.)
-Bahan Pelatihan
-dst…………………
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Kegiatan Pelatihan Kepala Desa
dan Perangkat
Belanja Barang dan Jasa:
-Honor pelatih
-Konsumsi
-Bahan pelatihan
-dst…………………
Kegiatan………………………..
Kegiatan………………………
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT
PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Desa
Yang dipisahkan
JUMLAH (Rp)
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal Desa
JUMLAH (Rp)
2. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa Setiap Akhir Tahun
Anggaran disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui camat terdiri dari Pendapatan,
Belanja, dan Pembiayaan yang telah ditetapkan dengan Peraturan Desa. Setelah Pemerintah
Desa dan BPD telah sepakat terhadap Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APB Desa dalam bentuk Peraturan Desa, maka Perdes ini disampaikan kepada
Bupati/Walikota sebagai bagian tidak terpisahkan dari Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa
sebagaimana tercantum dalam pada pasal 41 Permendagri 113/2014, disampaikan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berkenaan.
Pendapatan Transfer
Dana Desa
Bagian dari Hasil Pajak &
Retribusi Daerah Kabupaten/Kota
Alokasi Dana Desa
Bantuan Keuangan Provinsi
Bantuan Keuangan
Kabupaten/Kota
JUMLAH PENDAPATAN
BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Penghasilan Tetap dan
Tunjangan
Belanja Pegawai:
Penghasilan Tetap Kepala Desa
dan Perangkat Desa
Tunjangan Kepala Desa
dan
Perangkat Desa
Tunjangan BPD
Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
-Alat Tulis Kantor
-Benda Pos
LEBIH/ Ket.
Kode ANGGARAN REALISASI
URAIAN KURANG
Rek. (Rp.) (Rp.)
(Rp.)
-Pakaian Dinas dan Atribut
-Pakaian Dinas
-Alat dan Bahan Kebersihan
-Perjalanan Dinas
-Pemeliharaan
-Air, Listrik dan Telepon
-Honor
-dst…………………..
Belanja Modal
-Komputer
-Meja dan Kursi
-Mesin TIK
-dst……………………..
Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
-ATK
-Penggandaan
-Konsumsi Rapat
-dst ………………………….
Operasional RT/ RW
Belanja Barang dan Jasa
-ATK
-Penggandaan
-Konsumsi Rapat
-dst ………………………….
Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Perbaikan Saluran Irigasi
Belanja Barang dan jasa
-Upah Kerja
-Honor
-dst………………..
Belanja Modal
-Semen
-Material
-dst…………
Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
Belanja Barang dan Jasa:
-Honor Pelatih
LEBIH/ Ket.
Kode ek ANGGARAN REALISASI
URAIAN KURANG
R . (Rp.) (Rp.)
(Rp.)
-Konsumsi
-Bahan Pelatihan
-dst…………………
Kegiatan…………………….
Kegiatan………………………..
Bidang Tak Terduga
Kegiatan Kejadian Luar Biasa
Belanja Barang dan Jasa:
-Honor tim
-Konsumsi
- Obat-obatan
- dst……………………
Kegiatan………………………
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT
PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Desa
Yang Dipisahkan
JUMLAH (Rp)
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal Desa
JUMLAH (Rp)
Untuk penyusunan Laporan KMD tahun berjalan, cara pengisiannya saldo akunnya
adalah sebagai berikut:
a. Akun Uang Kas di Bendahara Desa, saldonya diambil dari BKU di
akhir tahun setelah ditutup, sedangkan Akun Rekening Kas Desa
diambil dari Buku Bank setelah sebelumnya dilakukan rekonsiliasi
dengan rekening koran.
b. Akun Piutang, pengisiannya dengan melakukan inventarisasi atas hak
Desa yang belum diterima sampai dengan tanggal pelaporan. Hak Desa
diketahui misalnya dari dokumen perjanjian sewa, dimana pihak ketiga
sudah menikmati jasa/pelayanan yang diberikan desa, namun belum
membayar kewajibannya. Contoh lainnya terkait pendapatan transfer
misalnya terdapat pendapatan berupa dana transfer yang telah
ditetapkan dalam surat keputusan (Dana Desa, ADD, dll) sehingga
sudah menjadi hak, namun hingga akhir tahun belum diterima.
c. Persediaan, Dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan yang
masih ada per tanggal laporan, dengan menggunakan nilai pembelian
terakhir. Contohnya: Materai, ATK, Kertas Segel.
d. Penyertaan Modal adalah Akumulasi jumlah uang yang diberikan
kepada BUM Desa dengan mengacu Peraturan Desa.
e. Aset Tetap berupa Tanah; Bangunan dan Gedung; Peralatan dan Mesin;
Jalan, Jaringan dan Irigasi; diambil dari hasil rekonsiliasi antara Buku
Inventaris Pengurus Barang dan Laporan Progres Kegiatan dari
Pelaksana Kegiatan.
f. Dana Cadangan, dilakukan inventarisasi atas rekening bank yang
menampung Dana Cadangan yang dimiliki oleh pemerintah desa.
g. Kewajiban Jangka Pendek, dilakukan inventarisasi atas kewajiban
pemerintah desa contohnya adalah Pendapatan Diterima Dimuka, Pajak
yang sudah dipungut/dipotong namun belum disetor, dll.
h. Kekayaan Bersih merupakan selisih antara Nilai Aset Desa dengan
Kewajiban Jangka Pendek.
........., tanggal...................
Kepala Desa
(.............................)
Adapun yang menjadi latar belakang hadirnya aplikasi Siskeudes yaitu Direktur
Presiden, Permintaan DPR-RI saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), Rekomendasi KPK-
RI, dan Peran BPKP sebagai auditor internal Pemerintah. Selain itu yang menjadi dasar
pengembangan aplikasi Siskeudes yaitu:
1. Pasal 24 UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
2. Pasal 52 PP Nomor 43 Tahun 2014 juncto PP Nomor 47 Tahun 2017 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
3. Pasal 2 PP Nomor 60 Tahun 2014 juncto PP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari APBN.
4. Pasal 63 Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 junto Permendagri Nomor 20 Tahun
2017 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
5. Pasal 59 Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.
6. Pasal 25 PMK Nomor 247 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa.
Sehingga dengan adanya aplikasi Siskeudes ini akan membantu perangkat desa
dalam hal dokumentasi administrasi yang menjadi salah satu potensi terjadinya korupsi.
Sesuai dengan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018, Kepala Desa menyusun laporan
pelaksanaan APBDesa Semester Pertama kepada Bupati/Walikota melalui Camat.Selain itu,
Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi APB Desa setiap akhir Tahun
Anggaran. Laporan tersebut ditetapkan dengan Peraturan Desa yang disertai dengan Laporan
Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi APB Desa dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Pada aplikasi Siskeudes terdapat modul untuk menyajikan laporan-laporan tersebut, yaitu:
A. SALDO AWAL
Menu saldo awal digunakan untuk mencatat aset desa dengan bagan akun yang
sederhana.Dalam menginput Saldo awal agar memperhatikan data aset yang
dicatat/diadministrasikan di desa.Sebelum menginput saldo awal aset pada bagan akun
sederhana, setiap desa agar melakukan inventarisasi aset desa dan mengelompokkan hasil
inventarisasi dalam rekening yang sudah ditetapkan.
Untuk mengisikan daftar aset tersebut buka menu Data Entri >> Pembukuan >> Saldo
Awal sehingga tampak form sebagai berikut:
Isian saldo awal harus dicatat dalam jumlah total yang seimbang antara total debet
dengan total kredit.
B. PENYESUAIAN
Menu penyesuaian digunakan untuk mencatat mutasi penambahan atau pengurangan aset
dalam tahun berjalan, penyesuaian Laporan Aset Desa.Menu ini juga digunakan untuk
menyesuaikan pendapatan dan belanja yang sudah bersifat definitif, penyesuaian Laporan
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Buka menu Data Entri >> Pembukuan >> Penyesuaian sehingga tampak form sebagai berikut:
Penyesuaian dan penambahan aset akan ditambahkan dalam laporan keuangan apabila
telah di-Posting.
C. LAPORAN PEMBUKUAN
Menu Laporan Pembukuan digunakan untuk mencetak laporan keuangan yang harus
disajikan oleh pemerintah desa, meliputi:
Kedelapan tersangka terdiri dari, empat orang diduga sebagai pemberi suap yaitu,
Direktur Utama PT WKE Budi Suharto, Direktur PT WKE Lily Sundarsih, Direktur PT TSP
Irene Irma dan Direktur PT TSP Yuliana Enganita Dibyo. Empat orang lainnya diduga sebagai
penerima suap untuk mengatur lelang proyek yaitu, Kepala Satuan Kerja SPAM
Strategis/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SPAM Lampung Anggiat Partunggul Nahot
Simaremare, PPK SPAM Katulampa Meina Woro Kustinah, Kepala Satuan Kerja SPAM
Darurat Teuku Moch Nazar dan PPK SPAM Toba 1 Donny Sofyan Arifin.
Pihak pemberi dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 56 KUHP. Sementara itu, Pihak penerima dijerat dengan Pasal
12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Dalam pemberitaan sebelumnya, KPK menangkap sekitar 21 orang, terdiri dari pejabat
Kementerian PUPR, pihak swasta dan pihak-pihak lain, dalam OTT yang berlangsung sore
hingga malam, pada Jumat (28/12) kemarin. Saat OTT KPK menyita barang bukti awal sebesar
Rp500 juta dan 25 ribu dolar Singappura, serta satu kardus berisi uang yang masih dalam
penghitungan.
Uang tersebut diduga pemberian pihak swasta kepada pejabat Kementerian PUPR terkait
proyek SPAM Ditjen Cipta Karya tahun 2018, di sejumlah daerah. Lembaga antirasuah itu
menduga ada proyek yang terkait penyediaan air bersih di daerah bencana. KPK juga
mendalami keterkaitan OTT tersebut dengan proyek pengadaan air minum di daerah terdampak
bencana. Proyek pengadaan air minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR itu
diketahui tersebar di sejumlah daerah.
Solusi :
Untuk kedepannya, pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi transaksi – transaksi
seperti contoh kasus ini. Melihat dari faktanya, instansi swasta banyak yang bekerja sama dengan
pejabat kementrian dengan sangat mudah atau gampang sekali seperti kasus yang saya bahas.
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181229235642-12-357307/kpk-tetapkan-delapan-
tersangka-kasus-korupsi-proyek-air-minum
Daftar Pustaka
https://www.keuangandesa.info/
https://risehtunong.blogspot.com/2018/05/5-siklus-pengelolaan-keuangan-desa.html
https://www.keuangandesa.info/2016/07/apb-desa-penganggaran-keuangan-desa.html
https://risehtunong.blogspot.com/2018/05/5-siklus-pengelolaan-keuangan-
desa.html#:~:text=Pengelolaan%20Keuangan%20Desa%20adalah%20keseluruhan,pelaporan
%20dan%20pertanggungjawaban%20keuangan%20Desa.
https://www.simpeldesa.com/blog/memahami-asas-pengelolaan-keuangan-desa/2198/
https://www.berdesa.com/5-struktur-pemerintahan-desa-beserta-tugas-dan-fungsinya/
https://www.simpeldesa.com/blog/memahami-asas-pengelolaan-keuangan-desa/2198/
https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/perencanaan-pembangunan-desa-83
https://www.desateke.web.id/artikel/2020/8/26/struktur-pemerintah-desa