Anda di halaman 1dari 5

Modul 3

Komunikasi Lintas Budaya

Kegiatan Belajar 1

Komunikasi Lintasbudaya

Berbagai model sumber daya manusia dari berbagai latar belakang,akan memungkinkan satu
organisasi bisnis untuk menjalankan kegiatan bisnisnya secara global. Sebagai salah satu contohnya
satu tim kerja ada orang Jepang ,Hong Kong , Finlandia , Austria,Indonesia ,dan Afrika Selatan. Tim
yang beragam bangsa dan budaya ini tentunya akan memungkinkan satu organisasi bisa bertindak
global namun berpikir lokal .

Dengan kondisi seperti itu , maka kemampuan melakukan komunikasi antarbudaya menjadi sangat
penting. Bila orang ingin berhasil dalam satu tim antarbudaya seperti itu, wajar bila dan harus
memiliki Komunikasi antarbudaya .

A.Pengertian Komunikasi Antarbudaya

Secara sederhana, Komunikasi antarbudaya bisa dinyatakan sebagai proses komunikasi yang
berlangsung di antara orang orang yang berbeda budayanya . Komunikasi antarbudaya ini hampir
dilakukan setiap waktu ,karena kita selalu bertemu dengan orang orang berbeda budayanya .

Sedangkan pakar komunikasi antarbudaya L.A. Samovar dan R.E. Potter (1972) merumuskan
Komunikasi antarbudaya sebagai Komunikasi yang terjadi ketika orang orang terlibat dalam
komunikasi tersebut melibatkan latar belakang pengalaman budaya yang berbeda yang
menunjukkan nilai nilai yang dianut oleh kelompoknya yang berupa pengalaman, pengetahuan dan
nilai nilai .

Ada satu hal penting dari Komunikasi antarbudaya ini adalah adanya kesadaran bahwa kita ini hidup
di satu dunia yang dihuni orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan budaya
merupakan satu kenyataan sosial yang harus kita akui keberadaannya .

B.Bahasa Tubuh

Pearse (1988:1-2) mengutip hasil penelitian Albert Mehrabian tentang dampak Komunikasi.
Komunikasi verbal hanya 7% suara termasuk nada suara dan bunyi bunyi 38% dan pesan nonverbal
55%. Sedangkan penelitian lain menunjukkan,pada saat orang berbicara 35% pesan disampaikan
secara verbal dan 65% disampaikan secara nonverbal . Kedua hasil penelitian ini menunjukan bahwa
Komunikasi nonverbal sesungguhnya merupakan bagian terbesar dalam kegiatan komunikasi
manusia .

Di dunia ini banyak budaya yang berbeda maka bisa jadi pula bahasa tubuh sebagai bahasa
nonverbalpun berbeda beda. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana jarak zona intim,zona
pribadi,zona sosial,dan zona umum. Zona intim berjarak antara 46-123cm. Artinya ,ketika orang yang
berbicara itu hubungannya intim maka jarak antar keduanya antara 15-45 cm . Zona pribadi berjarak
antara 46-1222 cm,zona sosial antara 123-360 cm, dan zona umum diatas 361 cm.

Kita bisa melihat bagaimana penafsiran secara budaya terhadap pesan pesan komunikasi nonverbal
ini melalui beberapa contoh berikut, seperti kontak mata . Tatapan mata langsung di Amerika
serikat,Inggris,dan kebanyakan negara negara Eropa bagian Utara dipandang sebagai percaya dan
ketulusan . Sedangkan di Amerika latin , dipandang sebagai orang yang dapat dipercaya . Namun di
beberapa negara Asia , kontak mata langsung dipandang sebagai bentuk kekurangajaran dan
biasanya dihindari untuk melakukan kontak mata langsung .

Saat melakukan komunikasi antarbudaya, hal terpenting yang perlu dikembangkan adalah kesadaran
adanya perbedaan. Bukan mempermasalahkan perbedaan, namun menghargai dan mengapresiasi
perbedaan perbedaan tersebut . Begitu halnya dengan perbedaan perbedaan dalam penyampaian
pesan nonverbal . Kita memandang bagaimana ekspresi nonverbal dilakukan bukan untuk memaksa
orang lain mengikuti ekspresi nonverbal kita, melainkan kita berusaha untuk memahami menghargai
dan mengapresiasi perbedaan ekspresi nonverbal tersebut .

C.Kecerdasan Bmenurut Bibikova Kptelnik(2006) , kecerdasan budaya merupakan kemampuan untuk


berkembang secara personal melalui warisan budaya, kearifan dan nilai nilai serta secara efektif bisa
berhadapan dengan orang dari latar belakang budaya dan pemahaman yang berbeda. . Intinya
kecerdasan budaya ini adalah kemampuan yang dikembangkan melalui kegiatan belajar yang terus
menerus untuk memahami keragaman budaya .

Manfaat kecerdasan budaya adalah

 Memperkecil kendala budaya yang disebabkan oleh dikotomi “kami” dan “mereka” dan
memungkinkan kita untuk memperkirakan apa yang “mereka” pikirkan dan bagaimana
reaksinya terhadap pola perilaku kita .
 Bisa memanfaatkan kekuatan keragaman budaya .

Selain kecerdasan budaya , ada juga konsep kempetensi antarbudaya, konsep ini kurang lebih sama
dengan kecerdasan budaya. Yang menekankan pada kesediaan untuk memahami dan menyadari
adanya perbedaan budaya .

Salah satu upaya kita mengenali perbedaan budaya dalam konteks komunikasi antarbudaya adalah
mengenal konteks budaya .

D. Gaya komunikasi

Gaya komunikasi ini berkaitan dengan apa dan bagaimana kita berkomunikasi seperti bagaimana kita
memilih kata kata, menggunakan intonasi atau logat bahasa, apa yang kita tekankan dalam sebuah
percakapan badan seterusnya. Pada dasarnya , dengan gaya komunikasi,kita bisa melihat apa yang
dilakukan orang lain saat dia berkomunikasi.

Edward T.Hall (dalam Mulayana,2005:130) yang mengklasifikasikannya gaya komunikasi menjadi


Komunikasi konteks tinggi dan rendah . Komunikasi konteks tinggi kebanyakan berlangsung pada
masyarakat yang relatif homogen. Dan pesan yang disampaikan kebanyakan ada dalam konteks fisik
sehingga makna pesan hanya dapat dipahami dalam konteks pesan tersebut. Sebaliknya komunikasi
konteks rendah berjalan cepat dan mudah berubah. Budaya konteks rendah biasanya memberi
perhatian pada spesifikasi,rincian, dan jadwal waktu yang mengabaikan konteks .

Orang yang berasal dari budaya konteks-tinggi biasanya lebih memiliki kemampuan dalam membaca
perilaku nonverbal . Itu sebabnya mereka berbicara lebih sedikit dibandingkan dengan anggota
masyarakat yang diklasifikasikan berbudaya konteks-tinggi . Pada masyarakat konteks
tinggi,komunikasinya cenderung menggunakan ungkapan yang tidak langsung dan implisit .
Sedangkan mereka yang berasal dari budaya konteks rendah , Komunikasi nya langsung dan eksplisit
,pesan yang disampaikan verbal menjadi sangat penting.
Dalam melakukan komunikasi bisnis yang berdiri antarbudaya, pemahaman kita atas budaya konteks
tinggi dan konteks rendah ini sebagai kecerdasan budaya . Ada banyak kasus yang menunjukan
kegagalan komunikasi bisnis terjadi karena aspek budaya yang diabaikan . Salah satu yang sering
dikemukakan adalah saat pertama kali Aya goreng cepat saji asal Amerika Serikat yang dipasarkan di
negara negara berpenduduk mayoritas Muslim . Iklan iklan yang mereka pasang di berbagai media
massa tidak mendapatkan respons yang memadai dari masyarakat. Penyebabnya dalam iklan
tersebut tidak dicantumkan tulisan halal. Padahal status halal sangat penting bagi komunitas Muslim
dimanapun.

E. Melakukan Komunikasi Antarbudaya

Hal yang harus kita lakukan menurut Lee, dalam melakukan komunikasi antarbudaya adalah

 mengabaikan dulu perasaan pribadi dan mengembangkan kesediaan untuk menyimak


secara sungguh-sungguh. Jadi kita harus belajar untuk tidak hanya bicara sambil
mengembangkan kemampuan menyimak . Kita disarankan untuk menahan komentar
komentar yang menunjukkan adanya perbedaan antara “kami dan “mereka
 Perilaku verbal dan nonverbal.kita sebaiknya menyadari bahwa bahasa lebih dari sekedar
kata kata atau bahasa bukan hanya kata kata . Selain itu setiap bahasa memiliki preferensi
linguistik yang sering menunjukkan kualitas jual tentang perilaku , sopan santun dan cara
berpikir budaya.

Lee juga menunjukkan beberapa saran agar kita bisa menjadi komunikator antarbudaya yang
berhasil, diantaranya

 Hendaknya ingat bahwa budaya kita sendiri biasanya memberikan kerangka perilaku dan
keyakinan yang bisa diterima .
 Hendaknya menyadari bahwa perilaku dan preferensi kita didasarkan pada budaya dan
bukanlah “yang paling benar” dan hanya satu satunya .
 Hendaknya peka terhadap tentang perilaku verbal DNA nonverbal
 Hendaknya berjiwa terbuka terhadap pandangan dan cara orang lain berprilaku
 Hendaknya ingat bahwa tidak ada bahasa tubuh yang universal .

Kegiatan Belajar 2

Melakukan komunikasi Bisnis Antarbudaya

Untuk bisa melaksanakan komunikasi lintas budaya atau Komunikasi antarbudaya yang
efektif,McNab(2005) memberikan saran sebagai berikut .

 Mengembangkan pengertian yang mendasar tentang keragaman budaya


 Keterbukaan terhadap perspektif yang berbeda
 Bisa menerima dan menyesuaikan dengan berbagai komunikasi
 Memiliki keterampilan menyimak dan bertanya yang efektif .

Sechuler (2003) yang memaparkan apa yang kita alami saat kita pertama kita melakukan kontak dan
Komunikasi antarbudaya, seperti berikut .

 Pengalaman langsung merupakan cara terbaik untuk memulihkan belajar budaya apapun.
 Pada mulanya , perbedaan bisa dirasakan sebagai semacam ancaman .
 Kuta cenderung berlebihan melihat kesamaan dan tak banyak memperhatikan perbedaan
saat kita pertama kali melakukan interaksi dengan orang lain dan budaya yang berbeda .
 Stereotip yang muncul akibat dari generalisasi yang tergesa-gesa sering kali terjadi
khususnya diatasi orang yang jarang mengadakan kontak dengan budaya lain .
 Selalu ada lebih banyak variasi di dalam kelompok kelompok dibandingkan variasi di antara
kelompok kelompok dalam satu budaya
 Sebenarnya kita sendiri belum bisa merasakan Dnegan baik atau melihat dengan jelas
budaya kita sampai kita mulai berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang
budayanya .
 Budaya itu selalu berubah, khusunya akibat dari interaksi antara satu budaya dnegan budaya
lainnya .

McNab (2006) menyarankan adanya 7 keterampilan yang diperlukan untuk menjadi anggota tim
lintas budaya sebagai berikut .

1. Mencoba untuk menjadi orang yang mampu melakukan refleksi diri sehingga bisa menyadari
kesulitan kesulitan Komunikasi yang disarankan sendiri .
2. Memiliki kepekaan terhadap kenyataan bahwa bahasa tertentu merupakan bahasa asing
bagi orang lain .
3. Beruoaya agar Komunikasi yang kita lakukan bisa menyampaikan pesan yang jelas .
4. Mencona bersikap inklusif sehingga kita mengembangkan suasana yang dirasakan anggota
tim yang berbeda budayanya itu merasa sebagai orang yang dihargai perspektif nya
5. Mendoronh adanya pengungkapan sudut pandang yang berbeda Dan perdebatan mengenai
sesuatu
6. Menyadari adanya perbedaan waktu dan cara kerja guna menjaga terhadap berbagai
perbedaan yang ada .
7. Menyediakan waktu untuk memahami media komunikasi dalam memilih anggota tim .

Kemudian ada 8 butir butir penting yang perlu diperhatikan saat melakukan komunikasi antarbudaya
adalah

1. Membuka dan menutup percakapan


2. Mengubah peran dalam percakapan
3. Memotong pembicaraan
4. Jeda percakapan
5. Topik percakapan
6. Humor tahu seberapa banyak kita berbicara
7. Menyusun tahapan untuk unsur unsur percakapan.

Kemudian negosiasi dalam konteks komunikasi antarbudaya

1. Landasan hubungan atau basis relasi . Salma melakukan negoisasi antarbudaya, penting
untuk memperhatikan apakah relasi yang menjadi landasan reaksi bisnis yang hendak kita
negosiasikan itu merupakan relasi formal fungsional atau relasi personal .
2. Soal informasi saat negosiasi. Informasi di sini bisa berupa fakta, data grafik, peta atau
bahan. Tentu informasi yang disajikan seperti itu akan mempercepat penyampaian informasi
dan memudahkan pemahaman .
3. Gaya negosiasi, bisa dinyatakan bahwa jumlah gaya negosiasi ini mungkin sebanyak jumlah
budaya yang ada di dunia ini . Karena itu cara kita bernegosiasi akan berbeda beda dari satu
budaya ke budaya lainnya.

Terkadang dalam komunikasi selalu ada saja jebakan dalam orkatinua . Disadari atau tidak ,
adakalanya kita menanamkan sikap sikap berikut ini yang sesungguhnya justru merupakan kendala
atas berlangsung nya komunikasi antarbudaya yang menghargai perbedaan budaya . Jeakan jebakan
sikap itu adalah sebagai berikut .

1. Etnosentrisme, yaitu orang orang yang memandang bahwa kelompok etniknya atau
budayanya yang paling baik di dunia ini .
2. Diskriminasi, yaitu memberikan perlakuan yang berbeda pada individu karena statusnya
sebagai minoritas
3. Stereotip , yang sesungguhnya merupakan generalisasi pada individu , kelompok dan etnik
tertentu sehingga kita menyimpulkan orang yang berasal dari etnik tertentu memiliki sifat
dan watak tertentu .
4. Buta budaya , yaitu mengabaikan perbedaan perbedaan budaya dan memandang perbedaan
itu sesungguhnya tidak ada
5. Pemaksaan budaya , yaitu keyakinan yang menyatakan bahwa semua orang hendaknya
menyesuaikan diri dengan mayoritas .

Anda mungkin juga menyukai