MODUL PERKULIAHAN
P312120002 –
Manajemen
Kompensasi &
Hubungan Industrial
Pedoman Gaji
Abstrak Sub-CPMK
06
R. Joko Sugiharjo, Ir., MM
Ekonomi & Bisnis Manajemeni
Pedoman Gaji
A. Pendahuluan
Ketika membuat suatu gedung tinggi, maka kontraktor akan terlebih dahulu
membangun struktur. Struktur atau kerangka inilah yang nantinya menjadi pijakan bagi
lantai, dinding, plafon, pintu serta jendela. Dengan maksud sama demikianlah kalau
Anda ingin merancang suatu struktur gaji, dibuatkan tingkatan gaji sesuai dengan
penggolongan karyawan. Meskipun di dalam satu golongan gaji masih dibagi lagi ke
dalam beberapa rentang gaji, biasanya sesuai dengan masa kerja karyawan. Dalam satu
tingkatan gaji umumnya ada gaji rata-rata, gaji tertinggi dan terendah.
Proses untuk merancang struktur gaji terdiri dari lima tahapan dan juga harus
memperhatikan faktor luar maupun dalam. Faktor luar ditentukan oleh keberadaan
perusahaan pesaing, bagaimana mereka menggaji para karyawannya. Dan faktor dalam
adalah terciptanya keadilan bagi setiap karyawan di dalam perusahaan. Jangan sampai
karyawan dengan jabatan yang sama atau bobot pekerjaannya setara tetapi
mendapatkan gaji berbeda. Lantas bagaimana tahapan dalam menyusun struktur gaji?
Ada lima tahapan.
Tahap pertama, melakukan survai penggajian. Melakukan survai penggajian adalah
untuk melihat bagaimana perusahaan lain membayar pada jenis pekerjaan yang sama.
Memang bisa saja perusahaan langsung menentukan bahwa untuk jenis pekerjaan
tertentu gajinya sekian. Tetapi alangkah lebih baik kalau memperhatikan juga
bagaimana perusahaan lain yang kurang lebih setara kemampuannya, membayar untuk
jenis pekerjaan yang sama.
Untuk melakukan survai penggajian sendiri tentu saja tidak mudah. Survai penggajian
umumnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan konsultan di bidang SDM. Oleh
karenanya perusahaan yang tidak melakukan survai penggajian sendiri, dapat membeli
informasi hasil tentang survai penggajian dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Survai penggajian bertujuan mengungkapkan tingkat gaji yang berlaku di pasar pada
jabatan tertentu. Pengusaha dapat menggunakan data survai penggajian untuk
melakukan perbandingan. Jabatan yang menjadi patokan (benchmark jobs) merupakan
Sudahkah Anda memberi upah karyawan sesuai kebijakan yang berlaku di Indonesia?
(Source: The Blue Diamond Gallery)
1. PP 78 Tahun 2015
Dalam PP 78 Tahun 2015 disebutkan bahwa kebijakan pengupahan diarahkan
untuk mencapai penghasilan yang memenuhi penghidupan layak bagi para
pekerja/buruh. Penghasilan layak yang dimaksud dari peraturan ini adalah
jumlah penerimaan atau pendapatan pekerja/buruh dari hasil pekerjaannya mampu
memenuhi kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya secara wajar. Kebijakan
penghasilan layak yang dimaksud dari PP 78 Tahun 2015 ini diberikan dalam bentuk
Upah dan Pendapatan non Upah. Adapun kebijakan pengupahan tersebut yang
meliputi:
1. Upah minimum
2. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya
3. Bentuk dan cara pembayaran Upah
4. Upah kerja lembur
5. Denda dan potongan Upah
6. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya
7. Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah
Dalam PP nomor 78 tahun 2015, penetapan upah berdasarakan satuan hasil disesuaikan
dengan hasil pekerjaan yang telah disepakati antara pengusaha dan pekerja/buruh.
Penetapan upah sebulan berdasarkan satuan hasil sudah ditentukan ke dalam ketentuan
dengan upah rata-rata tiga bulan terakhir yang diterima oleh pekerja/buruh berdasarkan
Pasal 16 dari PP ini. Menurut PP ini pula, pengusaha wajib membayar upah pada waktu
yang telah dijanjikan antara pengusaha dan pekerja/buruh sesuai kesepakatan.
1. Riva’I, Veithzal. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Untuk Perusahaan, Edisi
Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
2. Noe. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Salemba Empat Jakarta.
3. Anwar Prabu Mangkunegara. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Jakarta.
4. Sentot Imam Wahjono. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit
Salemba Empat Jakarta.
5. Sedarmayanti. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Refika
Aditama Jakarta.
6. Suparno Eko Widodo. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Penerbit PT. Pustaka Pelajar Jakarta
7. Baridwan, Z., 2001, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Cetakan
Kelima, Edisi Ke-5, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ke-5, Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.