MODUL PERKULIAHAN
PEREKONOMIAN
INDONESIA
Abstract Kompetensi
Investasi pada dasarnya merupakan Diharapkan mahasiswa mampu
penempatan sejumlah dana saat ini menjelaskan pengertian Investasi
pada suatu kegiatan bisnis tertentu pada dasarnya merupakan
dengan tujuan untuk mendapatkan penempatan sejumlah dana saat ini
keuntungan di masa mendatang. pada suatu kegiatan bisnis tertentu
Secara umum investasi dapat dengan tujuan untuk mendapatkan
dibedakan menjadi dua, yaitu : keuntungan di masa mendatang.
investasi riil seperti pembelian asset Secara umum investasi dapat
produktif, pendirian pabrik, dibedakan menjadi dua, yaitu :
pembukaan pertambangan, investasi riil seperti pembelian asset
perkebunan dan sebagainya. produktif, pendirian pabrik, pembukaan
Sedangkan investasi pada aset-aset pertambangan, perkebunan dan
keuangan (financial assets) yaitu sebagainya. Sedangkan investasi pada
investasi yang dilakukan di pasar aset-aset keuangan (financial assets)
uang, misalnya berupa sertifikat yaitu investasi yang dilakukan di pasar
deposito, surat-surat berharga pasar uang, misalnya berupa sertifikat
uang (SBPU). Investasi dapat juga deposito, surat-surat berharga pasar
dilakukan di pasar modal, misalnya uang (SBPU). Investasi dapat juga
berupa saham, obligasi, waran, opsi dilakukan di pasar modal, misalnya
dan lain sebagainya. berupa saham, obligasi, waran, opsi
dan lain sebagainya.
14
F041700013
A. Pendahuluan
Investasi pada dasarnya merupakan penempatan sejumlah dana saat ini pada
suatu kegiatan bisnis tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa
mendatang. Secara umum investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi riil
seperti pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,
perkebunan dan sebagainya. Sedangkan investasi pada aset-aset keuangan
(financial assets) yaitu investasi yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, surat-surat berharga pasar uang (SBPU). Investasi dapat juga
dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lain
sebagainya.
Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup,
pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis saham-saham mana yang akan
dibeli, dan mana yang akan dijual, serta mana yang tetap dipertahankan. Mereka
yang ingin berkecimpung dalam jual beli saham harus rasional serta mempunyai
intuisi yang tajam tentang masa depan perusahaan yang sahamnya akan dibeli atau
dijual.
Bagi investor yang tidak memiliki keterampilan untuk melakukan hal di atas,
mereka dapat menghubungi pedagang efek/saham (dealer), perantara pedagang efek
(broker) atau perusahaan efek (securities company) untuk meminta nasihat atau
pendapat atau mempercayakan mereka untuk melakukan investasi pada reksa dana.
B. Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor
membuat keputusan investasi pada saham-saham (efek-efek) yang dapat dipasarkan,
dan kapan dilakukan. Untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut :
1. Menentukan Tujuan Investasi
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu : (a) tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), (b) tingkat risiko (rate of
risk), dan (c) ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Apabila dana
cukup tersedia, maka investor menginginkan pengembalian yang maksimal dengan
risiko tertentu. Umumnya hubungan antara risiko (risk) dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) bersifat positif linier,
artinya semakin tinggi tingkat risiko, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian
yang diharapkan.
2. Melakukan Analisis
C. Perdagangan (Trading)
Trading merupakan proses perdagangan saham, di mana saham tersebut
berpindah tangan dari penjual kepada pembeli di pasar sekunder. Proses jual beli
saham dapat dijelaskan pada Gambar 1.1.
Contoh 1.2 :
Seorang investor melakukan penjuan saham PT B sebanyak 10 (sepuluh) lot
dengan harga Rp. 1.500,- per lembar. Total uang yang diterima dihitung sebagai
berikut :
D. Pialang
Salah satu ciri yang membedakan perdagangan di pasar modal dan pasar
barang adalah penggunaan pialang (broker). Di pasar modal, pialang mutlak
diperlukan karena investor tidak bisa membeli atau menjual sahamnya secara
langsung ke bursa. Pialang ini bekerja pada perusahaan efek , yaitu perusahaan yang
Contoh 14.3 :
Misalnya nilai pasar saham di BEJ/BEI suatu hari Rp. 250 miliar sedangkan nilai
dasarnya Rp. 50 miliar, maka IHSG dapat dihitung sebagai berikut :
NPt Rp . 250 miliar
x 100 x 100 = 500
IHSG t = ND = Rp . 50 miliar
Apabila PT A melakukan IPO sebanyak 5 juta lembar seharga Rp. 500,- per
lembar, maka IHSG yang baru dapat dihitung sebagai berikut :
NPL + NPT
x NDL
NDB = NPL
Rp . 250 miliar + Rp. 2,5 miliar
x Rp. 50 miliar
= Rp . 250 miliar = Rp. 50,44 miliar
Sehingga IHSG yang baru adalah :
NPt Rp . 252,5 miliar
x 100 x 100
IHSG = ND = Rp . 50,5 miliar = 500
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
12 Dosen Pengampu
Perekonomian Indonesia
Yusman, SE., MM.
F. Istilah-istilah dalam Investasi saham di pasar Modal
1. Emiten (issuer) adalah perusahaan yang menerbitkan saham atau pihak yang
melakukan penawaran umum.
2. Perusahaan terbuka atau perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya
telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah).
3. Investor adalah individu atau lembaga yang melakukan pembelian saham atau
surat berharga di pasar modal.
4. Penjamin emisi (under writer) adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten
untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
5. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-
hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya.
6. Prospektus merupakan informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum
dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
7. Penawaran umum (public offering) adalah kegiatan penawaran efek kepada
masyarakat yang diatur dalam Undang-undang Pasar Modal.
8. Harga nominal atau nilai pari (par value) adalah nilai yang ditetap-kan oleh emiten,
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluar-kannya. Besarnya harga nominal
ini tergantung dari keinginan emiten.
9. Harga perdana adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa efek,
atau merupakan harga jual dari penjamin emisi kepada investor. Besarnya harga
perdana ini tergantung pada kesepakatan antara emiten dan penjamin emisi (under
writer).
10. Agio saham adalah selisih antara harga nominal dengan harga perdana.
11. Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.
Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.
12. Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat
jam bursa dibuka. Harga pebukaan mungkin akan menjadi harga pasar.
13. Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat
akhir hari bursa. Harga penutupan mungkin akan menjadi harga pasar.
14. Untung modal (capital gain) adalah keuntungan investor yang diperoleh dari
kelebihan harga jual di atas harga beli yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
Contoh 1 :
Diketahui Ekspor 500, impor 80% dari ekspor, neraca jasa neto – 250, neraca
transaksi berjalan -50. Arus modal masuk pemerintah 750, swasta 500. Arus modal
keluar pemerintah 600, swasta 400. Special Drawing Right 150. Error and
Ommission -75. Berdasarkan data di atas, maka besarnya neraca transaksi
unilateral adalah :Berdasarkan data tersebut di atas, tentukan :
a. Susunlah Neraca Pembayaran berdasarkan data di atas.
b. Apakah BOP dalam kondisi surplus atau defisit ?
c. Bila BOP surplus, berapa kemampuan cadangan devisa dapat digunakan untuk
mengimpor ?
Jawab :
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
18 Dosen Pengampu
Perekonomian Indonesia
Yusman, SE., MM.
a. Berdasarkan soal di atas, struktur BOP adalah sebagai berikut :
b. BOP dalam kondisi surplus sebesar $ 350 (lihat posisi perubahan cadangan
devisa).
c. Kemampuan cadangan devisa untuk melakukan impor = (350/400) x 12 bulan
= 10, 5 bulan = 10 bulan 15 hari.
Contoh 2 :
Data transaksi ekonomi dan keuangan internasional hipotetis suatu negara sebagai
berikut (dalam jutaan USD):Impor 60% dari ekspor, neraca jasa neto – 350, neraca
transaksi unilateral -150. Arus modal masuk pemerintah dan swasta berbanding
5 : 2. Arus modal keluar dalam bentuk cicilan hutang pokok + bunga pemerintah
dan swasta senilai 700 dengan perbandingan hutang pemerintah : hutang swasta
= 4 : 3. Neraca modal 350.Special Drawing Right nol. Error and Ommission -100.
Debt Service Ratio (DSR) = 40%
Berdasarkan data tersebut di atas, tentukan :
a. SusunlahNeracaPembayaranberdasarkan data di atas.
b. Apakah BOP dalamkondisi surplus ataudefisit ?
c. Bila BOP surplus, berapa kemampuan cadangan devisa dapat digunakan untuk
mengimpor ?