Keputusan Investasi
Kelompok 2
Oleh:
Disampaikan Kepada:
Dr. Ida Bagus Panji Sedana, S.E., M.Si
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang
dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa agar dapat diperoleh manfaat
yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi berarti pengeluaran dana saat ini dengan
harapan memperoleh hasil atau keuntungan di masa datang. Dilihat dari dimensi waktu,
investasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek (satu tahun atau
kurang), yaitu investasi pada aktiva lancar (modal kerja), seperti kas, piutang, inventori, surat-
surat berharga dan investasi jangka panjang (lebih dari satu tahun), yaitu investasi pada asset
riil, seperti tanah, bangunan, peralatan kantor, kendaraan, asset riil lainnya, dan investasi pada
asset finansial seperti investasi pada saham dan obligasinya.
Materi ini difokuskan pada investasi jangka panjang, khususnya asset riil, sehingga
dalam penilaian investasi ini konsep nilai waktu uang menjadi penting untuk diperhatikan.
Perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi saat ini dengan harapan mendapat
keuntungan di masa yang akan dating. Misalnya investasi pada perlengkpan sistem distribusi,
bangunan, sarana produksi yang lebih baik, penelitian dan pengembangan produk baru dan
aktiva tetap lainnya. Berdasarkan tujuan utama perusahaan, yaitu memaksimumkan
kemakmuran pemilik, maka dalam keputusan investasi jangka panjang juga harus mengacu
pada tujuan tersebut. Dengan kata lain, keputusan investasi harus dinilai dalam hubungannya
dengan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih besar dari yang
disyaratkanoleh pemilik modal.
Perkembangan investasi telah menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, tidak hanya
menyangkut jumlah investor maupun dana yang dilibatkan, tetapi juga berbagai variasi jenis
instrumen sekuritas yang bisa dijadikan alternatif investasi. Perkembangan tersebut selanjutnya
ikut mendorong tersedianya sumber daya manusia yang cakap dan mampu menguasai
pengelolaan investasi secara benar. Oleh karena itu, pemahaman tentang manajemen investasi
sangatlah penting dalam menjawab tuntutan tersebut, maka akan dibahas sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Maka:
*perhitungan kas operasional
Laporan L/R Akuntasi Aliran Kas
Penjualan 300.000 300.000
Biaya Operasional (50.000) (50.000)
Depresiasi (16.000) -
Laba Operasional 234.000
Pajak 40% (93.600) (93.600)
Laba Bersih 140.400 156.400
Aliran Kas Masuk = laba berih + depresiasi
= 140.400 + 16.000
= 156.400
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada saat
sekarang dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa agar dapat
diperoleh manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada umumnya investasi
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu investasi pada asset riil (real assets) dan
investasi pada asset finansiil (financial assets). Investasi pada asset riil antara lain dapat
berupa tanah, emas, mesin, sedangkan investasi pada asset finansiil antara lain dapat
berupa saham, obligasi. Proses manajemen investasi meliputi 5 langkah yaitu,
Menetapkan Sasaran Investasi, Membuat Kebijakan. Investasi, Memilih Strategi
Portofolio, Memilih Aktiva, Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan apakah suatu
investasi layak dilaksanakan oleh perusahaan atau tidak. Pengambilan keputusan tersebut
mempertimbangkan aliran kas keluar (cash outflow) yang akan dikeluarkan perusahaan
dan aliran kas masuk (cash inflow) yang akan diperolehnya berkaitan dengan
investasi yang diambil. Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi yaitu intial
cash flow, operational cash flow, dan terminal cash flow. Aliran kas permulaan (initial
cash flow) merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali
untuk keperluan suatu investasi. Aliran kas operasional (operational cash flow)
merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi. Aliran kas akhir umur proyek
(terminal cash flow) merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan
sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Lia Ivvana.2013.Manajemen keuangan bab 6. Di akses pada 7 Nopember 2021 melalui laman
https://www.slideshare.net/liaivvana/manajemen-keuangan-bab-06