OLEH:
3G/ MANAJEMEN
SINGARAJA
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
"pendekatan Praktis Dalam Keputusan Investasi dan Pemilihan Sumber
Pembelanjaan Proyek". Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah
ini. Tentunya, penyusunan makalah tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat menghasilkan makalah yang lebih baik kedepannya. Kami berharap
semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan ilmu bagi para
pembaca, serta mampu memberikan inspirasi bagi orang banyak.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHALUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Dalam dunia ekonomi dan bisnis perputaran uang tak hanya terjadi ketika
produsen menjual barang kepada konsumen, dan tawar menawar tak hanya terjadi
di pasar yang dapat kita lihat wujud barangnya, saat ini investasi menjadi salah
satu pilihan seseorang bahkan perusahaan besar untuk mengolah aset agar mampu
menghasilkan dimasa depan, beberapa kategori investasi yang kini digandrungi
masyarakat seperti saham, properti, crypto currency, obligasi, dan sebagainya, hal
yang harus ada sebagai modal dalam berinvestasi tak hanya uang namun juga
waktu dan pengetahuan, karena investasi tak dapat dilakukan dalam jangka waktu
cepat maka dibutuhkan waktu untuk aset tersebut bertambah nilai, selain itu
pengetahuan dibutuhkan agar investasi yang dilakukan sesuai dengan harapan,
karena meski investasi yang kita lakukan sedang hangat dipasaran, belum tentu
jenis investasi tersebut memberikan keuntungan bagi kita, terkadang investasi
yang kita lakukan justru menyulitkan dan malah merugikan , karena itu
dibutuhkan dasar-dasar perhitungan untuk kita mengambil keputusan sebelum
berinvestasi. Dalam perhitungannya keputusan yang diambil adalah berdasarkan
hasil dari kalkulasi dan pengamatan pasar yang berdasarkan beberapa metode, hal
ini tentu akan sangat membantu dalam milih dan mengambil keputusan yang baik
saat berinvestasi.
iii
perusahaan,baik dalam segi operasional maupun modal yang dipakai untuk
investasi, karena sumber modal tersebut adalah sebuah tanggung jawab bagi
perusahaan jika terdapat bunga dalam proses perolehan modal sehingga hal
tersebut harus diperhitungkan dalam proses investasi.
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dasar investasi.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2..1 Pendekatan Praktis dalam Keputusan Investasi
1
yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini
sulit untuk dihitung secara teliti.
3) Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment)
Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin atau
peralatan yang ada. Informasi yang dipertimbangkan dalam keputusan
penggantian mesin dan peralatan yaitu informasi akuntansi diferensial
yang berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial. Penggantian mesin
dan peralatan biasanya dilakukan atas dasar pertimbangan adanya
penghematan biaya (biaya diferensial) yang akan diperoleh atau adanya
kenaikan produktivitas (pendapatan diferensial) dengan adanya
penggantian tersebut.
4) Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment) Investasi jenis ini
merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi
menjadi lebih besar dari sebelumnya. Untuk memutuskan jenis investasi
ini, yang perlu dipertimbangkan adalah apakah aktiva diferensial yang
diperlukan untuk perluasan usaha diperkirakan akan menghasilkan laba
diferensial yang jumlahnya memadai. Kriteria yang perlu
dipertimbangkan adalah taksiran laba 12 masa yang akan datang dan
kembalian investasi yang akan diperoleh karena adanya investasi tersebut.
a. Proyek Independen Yaitu proyek yang jika diterima atau ditolak tidak
akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
2
b. Proyek Mutually Exclusive Yaitu proyek-proyek yang apabila diterima
akan menghalangi penerimaan proyek lain.
3
sosial terhadap pekerjaan, dampak terhadap lingkungan, masalah politik,
dan lain-lain.
6. Keputusan menerima atau menolak proyek Informasi yang telah diperoleh
digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan menerima atau
menolak proyek.
7. Implementasi dan pemantauan proyek Proyek yang diputuskan diterima
oleh manajer kemudian di implementasikan pada perusahaan. Selama
proses implementasi proyek tersebut perlu dilakukan juga pamantauan
kemajuan proyek dengan tujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan
adanya hambatan potensial yang terjadi sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan dengan segera.
8. Audit setelah implementasi proyek tahapan terakhir yang perlu dilakukan
adalah melakukan evaluasi kinerja setelah implementasi proyek. Nantinya
hasil evaluasi tersebut akan berguna untuk melakukan penilaian proyek
investasi serta dapat digunakan untuk membuat strategi bagi proyek di
masa depan.
Adapun metode-metode yang dapat digunakan perusahaan dalam mengambil
keputusan investasi, yaitu sebagai berikut:
4
1. Net Present Value (NPV) Net Present Value adalah perbedaan antara
nilai sekarang dari arus kas masuk dan keluar yang terkait dengan
suatu proyek. NPV yang positif menandakan bahwa:
2. Internal Rate Return (IRR) Internal Rate Return adalah metode analisa
investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan
nilai present value investasi saat ini dengan present value dari
penerimaan arus kas di masa mendatang.
5
B. Metode Analisis Risiko Investasi
6
c. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek Kelemahan dari analisis
sensitivitas ini yaitu jika pengambil keputusan secara tidak sengaja
melakukan kesalahan estimasi pada salah satu variabel dapat
mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan (Kasmir,
2010).
1. Mengidentifikasi skenario.
2. Mengembangkan startegi skenario.
3. Memperkirakan kemungkinan skenario, dan
4. Melakukan atau menolak analisis.
Menurut Hansen dan Mowen (2009; 438) Nilai Tambah Ekonomi (Economic
Value Added/EVA) adalah laba bersih (laba operasi dikurangi pajak) dikurangi
total biaya modal tahunan. Jika EVA bernilai positif, maka perusahaan sedang
menciptakan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan sedang menyia-nyiakan
modal. Dalam jangka panjang, hanya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
modal atau kekayaan yang dapat bertahan. Dengan adanya EVA, perusahaan
dibantu untuk menentukan apakah uang yang didapatkan lebih besar
dibandingkan dengan uang yang dikeluarkannya untuk mendapatkan uang
tersebut. Keunggulan dari EVA yaitu:
8
2.1.4. Keuntungan dan Kerugian Investasi
Keuntungan investasi adalah tingkat selisih antara total penghasilan dan
total biaya yang dikeluarkan, keuntungan adalah hasil sampingan dari usaha yang
baik, bukan tujuan moral dari suatu usaha. Pada dasarnya ada dua keuntungan
yang didapatkan pengelola dalam investasi yaitu sebagai berikut:
Modal yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha meliputi (Suryana, 2008):
1. Modal Tetap (fixed capital) atau Modal Investasi Awal, adalah modal
yang diperlukan untuk mengadakan aset tetap atau permanen di kantor,
dan kebutuhan primer penunjang dapat dimulainya suatu usaha. Uang
yang dipakai untuk modal tetap ini cenderung beku karena tidak dapat
digunakan untuk tujuan lain. Jika kita membuka usaha rental komputer,
modal tetap yang diperlukan sebagai investasi awal adalah modal untuk
sewa ruangan, pembelian meja, kursi. Pembiayaannya dapat dilakukan
9
dengan pola sewa ruangan dan leasing alat-alat kantor terlebih dahulu
sebelum kelak membeli bila dana sudah mencukupi.
2. Modal Kerja (working capital) adalah modal yang dibutuhkan untuk
pembelian atau pembuatan produk atau jasa. Modal kerja biasanya dipakai
untuk membeli bahan baku untuk memenuhi permintaan konsumen.
Contoh, jika usaha kita menjual roti, maka modal kerja dibutuhkan untuk
membeli tepung, mentega, telur. Tanpa modal kerja kita tidak akan dapat
menggerakan usaha. Modal kerja dapat dimimalkan melalui kerjasama
dengan distributor bahan baku, misalnya dimana pembayaran dilakukan
setiap hari, minggu atau setiap bulan.
3. Modal operasional (operational capital) adalah modal rutin yang harus
dikeluarkan setiap bulan untuk mendanai usaha. Contoh, upah atau gaji
pegawai, biaya listrik, air, dll. Agar modal operasional tidak terlalu
besar,pada tahap awal sebaiknya jumlah pegawai jangan terlalu banyak.
10
3. Pegadaian. Modal usaha dapat juga diperoleh dari pegadaian dengan
menjaminkan harta benda yang kita miliki, seperti mobil, motor, perhiasan
emas, untuk jangka waktu tertentu.
4. Investor Swasta. Investor swasta adalah individu kaya atau berkecukupan,
biasanya juga seorang entrepreneur, yang mau membiayai usaha yang kita
bangun. Bentuk pinjaman dari sang Investor dapat berupa pinjaman murni,
penyertaan modal, atau kepemilikan saham, bergantung kesepakatan awal
5. Mitra. Kita dapat menggandeng mitra untuk memperoleh dana usaha
maupun untuk pengembangan usaha. Untuk mitra tertentu kita harus
mempertimbangkan dampak dari penyerahan beberapa persen kendali kita
atas perusahaan, berbagai laba, dan risiko kehilangan kontrol yang dapat
terjadi atas bisnis tersebut.
6. Pinjaman Bank. Sumber modal usaha lainnya adalah pinjaman atau kredit
bank. Jenis pinjaman yang dapat diperoleh dari bank adalah (supriyono &
suparwoto,2007):
a. Kredit usaha, yaitu kredit yang diberikan untuk memenuhi
kebutuhan modal usaha atau membiayai usaha yang prospektif,
seperti dibidang pertanian, perdagangan, peternakan.
b. Kredit konsumsi, yaitu kredit yang dipergunakan untuk
pembiayaan konsumtif seperti kredit kepemilikan rumah, atau
kredit kendaraan bermotor.
c. Kredit serbaguna, yaitu kredit yang dapat digunakan untuk tujuan
apapun, baik untuk usaha maupun konsumsi.
7. Perusahaan Modal Ventura, merupakan organisasi swasta berorientasi laba
yang memberikan sejumlah modal usaha kepada perusahaan kecil yang
diyakininya memiliki potensi pertumbuhan dan laba yang tinggi,
kemudian menggunakannya untuk membeli ekuitas perusahaan tersebut.
11
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Setelah pemaparan makalah, dapat diambil kesimpulan bahwa investasi adalah
merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa mendatang. Untuk tujuan memperoleh
keuntungan maka investasi tidak dapat dilakukan sembarangan beberapa
pendekatan praktis yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan investasi
yakni dengan beberapa metode seperti: metode analisis kuantitatif rencana
investasi, metode analisis risiko investasi, analisis sensitivitas, analisis skenario.
Namun metode-metode tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar
kendali investor, seperti: kenaikan tingkat suku bunga, inflasi, pengaruh nilai
tukar, dan infrastruktur. Selain itu Dalam memulai investasi dibutuhkan modal
untuk kepemilikan aset investasi, modal atau anggaran pembelanjaan tersebut
dapat diperoleh dari: Tabungan Pribadi, teman atau keluarga, pegadaian, investor
swasta, mitra, pinjaman bank, perusahaan modal ventura. Dengan pemilihan aset
investasi dan pemilihan metode yang tepat serta cara memperoleh modal yang
benar maka keputusan investasi yang dihasilkan tentu akan membuahkan hasil
yang baik dimasa mendatang.
3.2. Saran
Investasi dapat dilakukan oleh siapa saja, baik perorangan maupun perusahaan,
dengan banyaknya pelaku investasi tentu akan menjadi peluang bagi pihak yang
tidak bertanggungjawab sehingga memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari
keuntungan, karena itu diharapkan calon investor mampu melakukan
pertimbangan yang matang sebelum membeli aset investasi.
12