Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

Dosen :
Putu Sri Arta Jaya Kesuma, SE.,Msi
Oleh Kelompok 9 :
Jeanyta Dian Chandra 118210946
Ni Made Lira Amerti Putri D. 118210962
I Kadek Ardhi Mahotmajaya 118210969
I Made Natha Pradnyana 118210972

PROGAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
(UNDIKNAS) DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dengan
kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Akuntansi Manajemen ini tepat
waktu tanpa halangan yang berarti. Tugas Akuntansi Manajemen dalam bentuk
makalah ini disusun berdasarkan ketentuan yang sudah disepakati. Adapun materi
yang dibahas yaitu mengenai Keputusan Investasi Modal.
Harapan kami selaku penulis, semoga tulisan ini dapat dijadikan sumber
referensi bacaan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan
dalam proses pembelajaran kedepannya.
Disadari sepenuhnya bahwa pembahasan materi dalam tulisan ini masih
jau dari kata sempurna. Maka, kami sangat berterimakasih apabila Bapak/Ibu Dosen
dan seluruh pembaca berkenan memberikan saran dan masukan yang membangun
untuk kepentingan perbaikan tulisan ini.

Denpasar, 20 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG 1
1.2. RUMUSAN MASALAH 1
1.3. TUJUAN PENULISAN 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI KEPUTUSAN INVESTASI MODAL 2
2.2. JENIS-JENIS KEPUTUSAN INVESTASI MODAL 2
A. Proyek Independen 2
B. Proyek saling Eksklusif 3
2.3 MODEL KEPUTUSAN INVESTASI MODAL 3
A. Model Nondiskonto 3
B. Model Diskonto 5
2.4 CONTOH KEPUTUSAN INVESTASI MODAL 7
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN 10
3.2. SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Organisasi sering kali dihadapkan dengan peluang (kebutuhan) untuk melakukan
investasi dalam aktiva atau proyek yang mencerminkan komitmen jangka panjang, sistem
produksi baru, pabrik baru, peralatan baru, serta pengembangan produk baru adalah contoh
dari aktiva dan proyek untuk kategori ini.
Peluang investasi inilah yang sering dihadapi oleh seorang manajemen karena
manajemen sebagai puncak kepemimpinan dan merupakan otak dari suatu perusahaan atau
organisasi harus mengambil suatu keputusan baik itu keputusan jangka panjang maupun
keputusan jangka pendek untuk mencapai tujuan dari manajemen yaitu berorientasi pada
keuntungan. Khususnya pada investasi modal dalam aktiva untuk jangka panjang seperti
keputusan untuk melakukan investasi dalam pabrik baru atau keputusan akan melakukan
investasi dalam sistem manufaktur yang fleksibel atau tetap dengan sistem manufaktur
tradisional yang lama, hal-hal seperti inilah yang harus diperhitungkan dan diputuskan oleh
seorang manajer.
Berkaitan dengan keputusan investasi modal, manajer dihadapkan pada masalah utama
yaitu ketidakpastian. Bagaimana manajemen bisa mengambil keputusan yang tepat sehingga
visi dan misi perusahaan khususnya orientasi pada keuntungan dapat tercapai. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk membahas tentang bagaimana manajemen harus mengambil
keputusan untuk mencapai tujuan tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Baggaimana definisi dari Keputusan Investasi Modal?
2. Apa saja jenis jenis Keputusan Investasi Modal?
3. Apa saja model Keputusan Investasi Modal?
4. Bagaimana contoh pembuatan Keputusan Investasi Modal?

1.3 TUJUAN PENULIASAN


1. Untuk mengetahui atau menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Keputusan
Inevstasi Modal.
2. Untuk mengetahui jenis jenis Keputusan Inevstasi Modal.
3. Untuk mengetahui model dan contoh Keputusan Inevstasi Modal.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keputusan Investasi Modal

Keputusan Investasi Menurut Para Ahli :


1. Menurut Sutrisno (2012:5) keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer
keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan
dapat mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang.
2. Menurut Sudana (2011:3) keputusan investasi adalah keputusan keuangan tentang
aktiva yang harus dibeli perusahaan.
3. Menurut Harmono (2011:9) menjelaskan bahwa keputusan investasi merupakan
kebijakan penting dari kedua kebijakan lain dalam manajemen keuangan, yaitu
keputusan pendanaan dan kebijakan deviden. Investasi modal sebagai aspek utuma
kebijakan manajemen keuangan karena investasi adalah bentuk alokasi modal yang
realisasinya harus menghasilkan manfaat atau kaeuntungan dimasa yang akan datang.
Secara umum Keputusan Investasi Modal yaitu keputusan yang berkaitan dengan
perencanaan, penetapan laporan dan prioritas-prioritas, mengatur pendanaan dan
penggunaan kriteria untuk memilih aktiva jangka panjang. Proses pengambilan
keputusan investasi ini disebut anggaran modal atau capital budgeting.
Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk
mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memiliki
implikasi jangka panjang. Investasi tidak hanya mencangkup penanaman dana, tetapi
pembelian barang dagangan dan peralatan merupakan investasi.

2.2 Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal


Keputusan investasi modal (capital investment decisions) merupakan proses
perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan
penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Proses
pengambilan keputusan investasi modal disebut penganggaran modal (capital
budgeting). Ada dua jenis keputusan investasi modal:
a. Proyek Independen (Independent project) adalah proyek investasi modal yang
tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi apa bila ada proyek yang diterima
atau ditolak tidak akan berpengaruh terhadap proyek yang lainnya.

2
Contoh: keputusan General Motors untuk membangun pabrik baru untuk
memproduksi lini mobil Cadillac
b. Proyek saling Eksklusif (Mutualy exclusive project) Proyek ini mengharuskan
perusahaan untuk memilah salah satu alternatif yang saling bersaing untuk
menyediakan jasa dasar yang sama. Penerimaan salah satu proyek akan
menghalangi proyek lainnya.
Contoh: Divisi Fiber Monsanto memutuskan untuk mengotomatisasi
pabriknya di Pensacola, Florida. Monsanto dihadapkan dengan pilihan
meneruskan operasional produksi manual ataumenggantinya dengan sistem
operasional otomatis. Mungkin sekali, pertimbangan perusahaan berkenaan
dengan jenis sistem otomatisasi akan berbeda-beda. Apabila tiga sistem
otomatisasi yang berbeda dipertimbangkan, maka akan ada empat alternatif –
yaitu sistem yang ada sekarang ditambah tiga sistem baru yang potensial. Jika
salah satu sistem dipilih, maka sistem lainnya ditolah.

2.3 Model Keputusan Investasi Modal


Model dasar untuk keputusan investasi modal diklasifikasikan menjadi dua
kategori utama: model nondiskonto dan model diskonto.
1. Model Nondiskonto
 Periode Pengembalian (Payback Period)
Salah satu dari model tanpa diskonto ialah model payback period. Payback
period adalah waktu yang disyaratkan bagi perusahaan dalam menutup investasi yang
dikeluarkan. Sebagai contoh apabila perusahaan dalam menutup investasi sebesar Rp.
100.000.000,- dan setiap tahun mampu menghasilkan kas masuk Rp. 50.000.000,- itu
berarti investasi tersebut mempunyai payback period 2 tahun.
Perhitungan payback period apabila kas masuk dari tahun ke tahun sama dapat
dipergunakan formula sebagai berikut.

Payback period = investasi/kas masuk tahunan

Apabila kas masuk tahunan tidak sama besarnya payback period dapat dihitung
dengan cara menghitung lamanya investasi terhadap dana kas masuk yang diperoleh.
Untuk memperjelas masalah ini, diberikan contoh perhitungan sebagai berikut:

3
Diasumsikan sebuah perusahaan melakukan investasi sebesar Rp. 100.000.000,-
dengan masa investasi 5 tahun.
Taksiran aliran kas masuk selama 5 tahun adalah :

tahun aliran kas masuk


1 Rp. 25.000.000,-
2 Rp. 30.000.000,-
3 Rp. 40.000.000,-
4 Rp. 40.000.000,-
5 Rp. 50.000.000,-

Payback period investasi ini dihitung sebagai berikut :


Tahun Investasi yang Aliran kas
belum Tertutup masuk
(awal tahun)
1 Rp 100.000.000 Rp 25.000.000
2 Rp 75.000.000 Rp 30.000.000
3 Rp 45.000.000 Rp 40.000.000
4 Rp 5.000.000 Rp 40.000.000
5 - Rp 40.000.000

Jadi investasi itu tertutup selama 3,125 tahun (3 tahun + 5/40 x 1 tahun)
karena (selama 3 tahun kas masuk hanya sebesar Rp. 95.000.000,- (Rp. 25.000.000,-
+ Rp. 30.000.000,- Rp. 40.000.000,-) sehingga pada tahun ke 4 masih diperlukan
tambahan Rp. 5.000.000,- untuk menutup investasi Rp. 5.000.000,- tersebut hanya
memerlukan waktu 0,125 tahun atau 1,5 tahun
Apabila model payback period ini dipergunakan usulan investasi akan di
terima hanya apabila payback periodnya lebih cepat dibandingkan umur investasi,
karena menurut model ini investasi yang lebih menguntungkan ialah yang lebih kecil

4
payback periodnya yang berarti lebih cepat masa pengembalian investasi dan juga
berarti lebih kecil resiko atau investasi tersebut.

5
 Accounting Rate of Return (ARR)
Accounting Rate of Return adalah model kedua yang umum dipakai dalam
model diskonto. Tingkat pengembalian akuntansi dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:

Laba rata-rata
Tingkat Pengembalian Akuntansi =
Investasi rata-rata

Laba rata-rata dari suatu proyek dihitung dengan cara menjumlahkan laba
bersih setiap tahun dari suatu proyek dibagi dengan jumlah tahun. Laba bersih
suatu proyek dihitung dengan cara arus kas rata-ratadikurangi penyusutan rata-
rata, dengan asumsi bahwa semua pendapatan yang diperoleh dalam satu periode
dikumpulkan dan penyusutan merupakan satu-satunya beban nonkas.Investasi dapat
didefinisikan sebagai investasi awal atau sebagai investasi rata-rata. Jika Iadalah
investasi awal, Sadalah nilai sisa (salvage value), dan dengan asumsi bahwa investasi
dikonsumsi secara merata, maka investasi rata-rata dapat dihitung sebagai
berikut:

( I + S)
Investasi rata-rata = 2

2. Model Diskonto
Model diskonto (discounting models) merupakan model pengambilan keputusan
investasi modal yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang secara eksplisit, oleh
karena itu modal diskonto memasukkan arus kas masuk dan arus kas keluar.
Dua model diskonto yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
investasi adalah nilai sekarang bersih (net present value–NPV) dan tingkat
pengembalian internal (internal rate of return–IRR).
 Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value -NPV)
Nilai sekarang bersih (net present value) merupakan selisih antara nilai
sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu
proyek.

6
NPV = [(ΣCFt / (1+
i) t ] - I
= [(ΣCFt dft) - I
=P-I
Dimana :
I= nilai sekarang dari biaya proyek (biasanya pembiayaan awal)
CFt= arus kas masuk yang diterima dalam periode t, dengan t= 1.....n
n= umur manfaat proyeki
i = tingkat pengembalian yang diperlukan
t= periode waktu
P= nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depand
ft= 1/(1+ i)t, faktor diskonto
Nilai NPV positif menandakan bahwa : (1) investasi awal telah tertutupi;
(2) tingkat pengembalian yang diperlukan telah terpenuhi; (3) pengembalian yang
melebihi investasi awal dan tingkat pengembalian yang diperlukan telah diterima.
Kriteri penerimaan dan penolakan suatu proyek dengan metode NPV adalah sebagai
berikut:
o Jika NPV lebih besar dari nol, berarti investasi menguntungkan dan
dapatditerima.
o Jika NPV sama dengan nol, pengambil keputusan dapat menerima
atau menolak investas.
o Jika NPV kurang dari nol, maka investasi sebaiknya ditolak karena
hasil investasi lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diperlukan.
Dalam menggunakan metode NPV, tingkat pengembalian yang
diperlukan harus ditentukan. Tingkat pengembalian yang diperlukan (required rate
of return) adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Tingkat
pengembalian yang diperlukan disebut juga tingkat diskonto, tingkat rintangan atau
tingkat batas (hurdle rate), dan biaya modal.

 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return–IRR)


Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return) adalah suku bunga
yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai
sekarang dari biaya proyek tersebut. IRR merupakan suku bunga yang mengatur
NPV proyek sama dengan nol. Persamaan berikut dapat digunakan untuk
menentukan IRR proyek:
7
I = [(ΣCFt x 1/ (1+ i)t ] I
= [(ΣCFt x dft)]

Sisi kanan persamaan merupakan nilai sekarang dari arus kas masa depan dan
sisi kiri merupakan investasi. I, CFtdan tdiketahui. IRR (suku bunga, i, dalam
persamaan) dapat diketahui dengan menggunakan cara coba-coba (trail and
error). Segera setelah IRR suatu proyek dihitung, IRR tersebut dibandingkan
dengan tingkat pengembalian yang diperlukan perusahaan. Kriteri penerimaan
dan penolakan suatu proyek dengan metode IRR adalah sebagai berikut:
- Jika IRR lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diperlukan, maka
proyek tersebut dapat diterima.

- Jika IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diperlukan, maka proyek
tersebut dapat diterima atau ditolak.

- Jika IRR lebih kecil daripada tingkat pengembalian yang diperlukan, maka
proyek tersebut harus ditolak.

2.4 Contoh Pembuatan Keputusan Investasi Modal


Berikut ini diberikan contoh soal untuk menggambarkan penerapan metode
nondiskonto dan diskonto dalam penilaian investasi:
Soal:
Aloha Company ingin membeli mesin otomatis yang menggunakan teknologi
komputerisasi terbaru. Pembelian mesin otomatis tersebut memerlukan biaya sebesar
Rp2.400.000,00. Mesin tersebut dianggap memiliki umur ekonomis selama 5 tahun tanpa
adanya nilai residual. Setiap tahunnya, Aloha mengharapkan pendapatan kas sebesar
Rp3.900.000,00 dan pengeluaran kas sebesar Rp 3.000.000,00. Diminta:
a. Hitunglah payback period untuk mesin otomatis tersebut!
b. Hitunglah ARR (accounting rate of return) dengan menggunakan (1) investasi awal
dan (2) investasi rata-rata!
c. Hitunglah NPV dengan asumsi tingkat return yang diharapkan 10%!
d. Apakah sebaiknya Aloha Company membeli mesin tersebut?

8
Jawab:
Arus kas bersih/tahun = arus kas masuk - arus kas keluar
= Rp 3.900.000 – Rp 3.000.000
= Rp 900.000,00 per tahun
a. Payback period = Rp 2.400.000 / Rp 900.000 per tahun
= 2,67 tahun
= 2 tahun 8 bulan
b. Penyusutan = R p2.400.000 / 5 tahun = Rp 480.000,00/tahun
Laba bersih = arus kas / tahun - penyusutan
= Rp 900.000 - Rp480.000
= Rp 420.000,00
(1) ARR (investasi awal) = Rp 420.000/Rp2.400.000 = 17,5%
(2) ARR (investasi rata-rata) = Rp 420.000/(Rp2.400.000/2) = 35%
c. NPV
(1) Menggunakan tingkat diskonto yang tersedia di tabel (faktor diskonto 10%) atau
menghitung dengan kalkulator sesuai dengan rumus: CFt/(1 + i)

Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Sekarang


0 (Rp2.400.000) 1,00 (Rp2.400.000)
1 Rp900.000 0,909 Rp818.100
2 Rp900.000 0,826 Rp743.400
3 Rp900.000 0,751 Rp675.900
4 Rp900.000 0,683 Rp614.700
5 Rp900.000 0,621 Rp558.900
Total arus kas masuk Rp3.411.000
NPV Rp1.011.000

(2) Menggunakan faktor diskonto tunggal (koefisien anuitas)


Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Sekarang
0 (Rp2.400.000) 1,00 (Rp2.400.000)
1-5 Rp900.000 3,791 Rp3.411.900
NPV Rp1.011.900[1]

9
Diketahui bahwa faktor diskonto adalah 2,67. Selanjutnya karena investasi ini
mempunyai periode 5 tahun maka kita mencarinya di tabel diskonto pada baris kelima. Kita
temukan bahwa nilai 2,67 berada di antara nilai 2,745 (diskonto 24%) dan 2,635 (diskonto
26%). Dengan demikian faktor diskonto dari investasi ini adalah antara 24% - 26% dengan
kecenderungan mendekati 26%.

d. Dengan memperhatikan perhitungan terhadap return investasi dengan berbagai metode,


antara lain: periode pengembalian 2 tahun 8 bulan, ARR investasi awal 17,5 dan ARR
investasi rata-rata 35%, NPV positif sebesar Rp1.011.000, IRR mendekati 26% (lebih besar
dari return yang diharapkan, yaitu 10%), maka sebaiknya Aloha Company membeli mesin
otomatis tersebut.

10
BAB III
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan isi pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Keputusan Investasi
Modal adalah keputusan yang mencakup perencanaan, penetapan laporan dan prioritas-
prioritas dan mengatur pendanaan dan penggunaan kriteria untuk memilih aktiva jangka
panjang. Serta proses pengambilan keputusan investasi ini disebut dengan anggaran modal
atau capital budgeting.
Di dalam Keputusan Investasi Modal seorang manajer dapat memutuskan melakukan
investasi modal dengan model-model keputusan yang diklasifikasikan menjadi beberapa
bagian yaitu, model nondiscounting (payback period dan accounting rate of return) dan
discounting.
Sedangkan untuk mengambil keputusan investasi secara independen dapat menggunakan
Analisis Net Present Value untuk mengetahui tingkat kembalian yang disyaratkan
(required rate of return) yang harus diidentifikasi, yang mana biasanya merupakan kost
modal (cost of capital).
Ada dua jenis keputusan investasi modal: Proyek Independen (Independent project)
dan Proyek saling Eksklusif (Mutualy exclusive project)
Model dasar untuk keputusan investasi modal diklasifikasikan menjadi dua
kategori utama: model nondiskonto dan model diskonto.

4.2. SARAN
Untuk melakukan Keputusan Investasi Modal sebaiknya perusahaan atau organisasi
dalam mengambil keputusan sebaiknya menggunakan dan memperhatikan beberapa alternatif
pilihan dan harus diputuskan secara hati-hati karena investasi tersebut melibatkan penggunaan
sumber daya yang besar dan mempunyai dampak jangka panjang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Diana, Anastasya. 2017. Akuntansi Keuangan Menengah Berdasarkan Standar akuntansi


Keuangan Terbaru. Yogyakarta: Penerbit andi.
22 Agustus 2019. wordpress.com. https://zahirsby.wordpress.com/2016/06/15/analisa-biaya-
modal-dan-struktur-modal/
https://docplayer.info/72769019-Keputusan-investasi-modal.html

Anda mungkin juga menyukai