Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Disusun oleh:

Kelompok 3:
Ajeng Siti Rahayu
Anty Cristianti
Nabila Tasya
Rahma Indah Iriani
Ratu Azmi Khaediyafi
Siti Puspa Triana
Siti Rukmana

STIE BINANIAGA

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar
dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama
konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau
opini.

Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan dana
dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki implikasi jangka panjang.
Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan dan peralatan
merupakan investasi.

Keputusan investasi modal merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternative
berhubungan dengan keuangan proyek-proyek investasi jangka panjang dalam suatu perusahaan
atau organisasi. Dalam hal ini, manajer harus secara hati-hati memilih proyek yang menjanjikan
pengembalian masa mendatang yang paling besar. Kepiawaian para manajer untuk membuat
keputusan investasi modal merupakan faktor yang paling penting yang berpengaruh terhadap
perusahaan dalam jangka panjang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Definisi
Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan dana
dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki implikasi jangka panjang.
Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan dan peralatan
merupakan investasi.
Keputusan investasi modal (capital investment decisions) berkaitan dengan proses
perencanaan, penetapan tujuan, dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria
tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan
sebagian sumber daya perusahaan pada resiko, sehingga keputusan investasi modal adalah
keputusan yang amat penting yang diambil oleh para manajer.
Proses pengambilan keputusan investasi modal sering kali desebut sebagai penganggaran
modal (capital budgeting). Jenis dari pengaggaran modal itu sendiri ada dua, yaitu;
a. Proyek Independen (Independent project)
Adalah proyek investasi modal yang tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi apabila
ada proyek yang diterima atau ditolak tidak akan berpengaruh terhadap protek yang
lainnya.
b. Proyek Saling Eksklusif (Mutualy exclusive project)
Proyek ini mengharuskan perusahaan untuk memilih salah satu alternatif yang saling
bersaing untuk menyediakan jasa dasar yang sama. Penerimaan salah satu protek akan
menghalangi proyek lainnya.

2.2.Jenis Keputusan Investasi Modal


Jenis-jenis keputusan investasi modal adalah:
1. Keputusan pengurangan biaya
2. Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan
3. Keputusan pemilihan mesin
4. Keputusan untuk membeli atau menyewa
5. Keputusan penggantian peralatan
Keputusan investasi modal dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Keputusan penyaringan (Screening decision):
Adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan apakah usulan proyek investasi
memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Keputusan pemilihan (Preference decision):

3
Adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan pemilihan beberapa alternatif usulan
proyek investasi.

2.3.Arus Kas
Jenis-jenis arus kas, antara lain:
1. Arus kas keluar, merupakan investasi awal (termasuk biaya instalasi), kenaikan modal kerja,
reparasi dan pemeliharaan, dan kenaikkan biaya operasi.
2. Arus kas masuk, merupakan kenaikkan pendapatan, penurunan biaya, nilai sisa/residu, dan
pembebasan modal kerja.

Alasan utama analisis menekankan pada arus kas adalah bahwa laba akuntansi dihitung
berdasarkan konsep accrual yang mengabaikan timing arus masuk dan arus keluar kas. Meskipun
informasi laba bersih sangat bermanfaat bagi keperluan lain, informasi laba bersih tidak digunakan
dalam analisis pendiskontoan arus kas. Dengan demikian, manajer dapat mengabaikan informasi
laba bersih dan lebih berkonsetrasi pada upaya mengidentifikasi arus kas yang berhubungan
dengan sebuah proyek investasi.

2.4. Nilai Waktu Uang


Dalam pembuatan keputusan investasi modal, perlu digunakan teknik atau pendekatan
yang mengakui nilai waktu uang. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa nilai satu rupiah pada
hari ini lebih besar dibanding dengan nilai satu rupiah pada tahun yang akan datang. Kondisi ini
juga berlaku dalam pemilihan alternative proyek investasi.
Teknik investasi modal yang mengakui kedua karakteristik investasi bisnis adalah teknik
yang melibatkan arus kas yang didiskontokan (discounted cashflow), yaitu arus kas yang dinilai
kembali menurut kesetaraan waktu. Dengan penilaian kembali tesebut, angka-angka rupiah dapat
diperbandingkan satu sama lain dan perusahaan dapat pula mengetahui apakah sebuah usulan
proyek investasi memenuhi standar (criteria) minimum yang telah ditetapkan atau tidak.

2.5. Metode Pendekatan Analisis


Terdapat dua model pendekatan analisis investasi, yaitu:
1. Model non-diskonto (non-discountingmodels)
Metode analisis yang mengabaikan nilai waktu dari uang.
2. Model diskonto (discounting models)
Model analisis dengan pertimbangan secara eksplisit.

4
2.5.1. Model Non-Diskonto (non-discounting models)

1. Metode Payback Periods


Periode pengembalian investasi adalah waktu yang diberikan oleh sebuah proyek investasi
untuk menutup investasi mula-mula dengan penerimaan kas yang dihasilkan oleh investasi
tersebut. Metode periode pengembalian investasi memusatkan perhatiannya pada rentang
waktu tersebut. Anggapan dasar metode ini adalah semakin cepat waktu yang diperlukan oleh
sebuah proyek investasi untuk menutup investasi awal, semakin baik proyek investasi tersebut.
Apabila arus kas dari suatu proyek diasumsikan tetap jumlahnya, maka rumus berikut dapat
digunakan:

Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya maka perioda pengembalian dihitung dengan
menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali.
Kelebihan metode periode kembalian investasi:
 Mengontrol resiko yang terkait pada ketidakpastian arus kas masa mendatang
 Meminimalkan dampak dari suatu investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan
 Mengontrol resiko keuangan
 Mengontrol dampak dari suatu investasi terhadap ukuran kemampuan perusahaan
Namun, penggunaan payback periods kurang dapat dipertahankan karena ukuran ini memiliki dua
kelemahan utama, yaitu;
a. Mengabaikan kinerja investasi yang melewati perioda pengembalian
b. Mengabaikan nilai waktu uang.

Contoh:
Honley medical melakukan investasi pada generator RV seharga $1.000.000. arus kasnya (arus
kas masukan dikurangi arus kas keluar) yang dihasilkan peralatan tersebut adalah
$500.000/tahun.
Periode pengembalian = 1.000.000 / 500.000
= 2 tahun

5
Asumsi: Arus kas per tahun sama
Investasi yang Belum Arus Kas Tahunan
Tahun Tertutupi
(awal tahun)
1,000,000 500,000
1
500,000 500,000
2
- 500,000
3
- 500,000
4
- 500,000
5

2. Metode Accounting Rate of Return/ARR


Adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan ratio atau perbandingan
antara keuntungan neto tahunan terhadap nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh
laba/keuntungan tersebut baik diperhitungkan dengan nilai investasi (initial investment ) atau
rata–rata investasi ( average investment ). Rumus perhitungan tingkat pengembalian akuntansi
adalah sebagai berikut :

Keuntungan:
 Ukuran jelas untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak merugikan terhadap
pendapatan bersih perusahaan
 Kepastian dampak menguntungkan terhadap pendapatan sehingga bonus dapat meningkat
Kerugian:
 Mengabaikan nilai waktu dari nilai uang

Contoh:
Honley Medical’s IV Division is considering investing in a special tooling with a 5 year life
that requires an initial outlay of $100,000. Average cash flow is $36,000 & depreciation is
$20,000. Will the investment earn an acceptable accounting rate of return?

Accounting rate of return


= Average income ÷ Original investment (or Average investment)
= ($36,000 - $20,000) / $100,000 = 16% or
= ($36,000 - $20,000) / $50,000 = 32%

6
2.5.2. Model Diskonto (discounting models)

1. Metode Net Present Value/NPV


Dengan metode NPV, penilaian sebuah usulan investasi dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
 Seluruh arus kas masuk yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi dinilai tunaikan.
 Seluruh arus kas keluar selama umur proyek juga dinilaitunaikan.
 Nilai tunai arus kas masuk dijumlahkan dan nilai tunai arus kas keluar juga
dijumlahkan.
 Bandingkan nilai uang tunai arus kas masuk dan jumlah nilai tunai arus kas keluar.
Selisih antara kedua angka disebut dengan net present value. Angka ini digunakan
untuk membuat keputusan menerima atau menolak sebuah usulan investasi.
Mengapa analisis menekankan pada arus kas? Alasan utamanya adalah bahwa laba
akuntansi dihitung berdasarkan konsep accrual yang mengabaikan timing arus masuk dan
arus keluar kas. Meskipun informasi laba bersih sangat bermanfaat bagi keperluan lain,
namun informasi laba bersih tidak digunakan dalam analisis pendiskontoan arus kas.
Dengan demikian, manajer dapat mengabaikan informasi laba bersih dan lebih
berkonsetrasi pada upaya mengidentifikasi arus kas yang berhubungan dengan sebuah
proyek investasi.

Dimana:
I =nilai sekarang dari biaya proyek,
CFt =arus kas masuk yang diterima
dalam periode t, dengan t=1…n,
N =umur manfaat proyek,
i =tingkat pengembalian yang diminta,
t =periode waktu,
P =nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan,
dft =1/(1+i)t, faktor diskonto

7
Contoh:
Honley medical melakukan investasi pada generator RV seharga $1.000.000 dan memiliki
umur 5 tahun. Diharapkan pendapatan tahunan $300.000 Peralatan tambahan $320.000.
Nilai sisa $40.000 Penambahan modal kerja $40.000. Beban operasional tahunan
$180.000. Asumsi tingkat pengembalian yang diminta 12 %
Step 1

Step 2

 Jika NPV > 0,


berarti hasil investasi > tingkat pengembalian. ada peningkatan kekayaan. (diterima)
 Jika NPV = 0,
berarti hasil investasi = tingkat pengembalian yang diminta. (boleh diterima atau
ditolak)

8
 Jika NPV < 0,
berarti hasil investasi < tingkat pengembalian yang diminta. (ditolak)

2. Metode Internal Rate of Return/IRR


The time-adjusted rate of return (TARR) atau internal rate of return (IRR) adalah tingkat
bunga yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi selama umur proyek tersebut. Tingkat
bunga ini sering disebut dengan hasil (yield) sebuah proyek investasi. IRR dihitung dengan
mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai tunai arus kas keluar dan nilai tunai arus kas
masuk sebuah proyek. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang menghasilkan angka
NPV sama dengan nol. Jadi IRR merupakan true interest yield yang dijanjikan oleh sebuah
proyek investasi.

Syarat Keputusan IRR:


 IRR > Modal Kerja (proyek dapat diterima)
 IRR = Modal Kerja (terima/tolak sama-sama seimbang)
 IRR < Modal Kerja (proyek tidak dapat diterima)

Contoh:
Honley Medical is considering investing $1,200,000 in a new ultrasound system product.
Net annual cash inflows of $499,500 will occur for 3 years. Should Honley invest in the
new product?
IRR = Investment ÷ Annual cash flows
= $1,200,000 / $499,500
= 2.402 (12%)

2.6. Perbandingan Antara Metode NPV dan IRR


1. Metode NPV lebih mudah digunakan
2. Asumsi yang dibangun dalam metode IRR memunculkan pertanyaan.
Yang menyebabkan perbedaan antara metode NPV dengan metode IRR adalah
(1) metode NPV menganggap bahwa arus masuk kas akan diinvestasikan kembali pada
tingakat kembalian tertentu, sedangkan metode IRR tingkat kembaliannya sama dengan
IRR,
(2) NPV mengukur kemampulabaan dalam angka absolute, sedangkan IRR mengukurnya
dalam angka relative (%).

9
(3) Memilih proyek: NPV konsisten dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham
sementara IRR tidak selalu memberikan hasil yang akan memaksimalkan kekayaan

Proses Memilih Proyek Terbaik


 Menilai pola arus kas untuk setiap proyek
 Hitung NPV untuk setiap proyek
 Mengidentifikasi proyek dengan NPV terbesar
Contoh:
Honley Medical is choosing between 2 different processes to prevent production of contaminants.
Design A requires initial outlay of $180,000 while Design B requires an initial outlay of $210,000.
Honley Medical has a 12% cost of capital. Which process should be selected?
Polution Control
Investment Design A Design B
Annual revenues $179,460 $239,280

Annual operating costs 119,460 169,280


Equipment (before Y1) 180,000 210,000
Project life 5 years 5 years
Cash Flow Patterns

IRR Analysis Design A

IRR Analysis Design B

10
Kedua IRR Analisis di atas menampilkan hasil yang sama

Dari kedua NPV analysis di atas, NPV terbaik adalah Design B. Maka proyek yang terpilih adalah
Design B karena hasil NPV-nya lebih besar dari NPV Design A.

2.7. Capital Rationing


Salah satu pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam melakukan kajian dan
pemilihan proyek-proyek dengan kendala dana untuk menghasilkan nilai maksimum bagi
perusahaan disebut capital rationing, yaitu merupakan pendekatan dalam pemilihan berbagai
alternative proyek investasi apabila perusahaan memiliki dana terbatas. Dalam pendekatan ini,
nilai perusahaan dimaksimumkan dengan memilih kombinasi proyek yang merayap dana yang
tersedia dan memaksimumkan jumlah NPV.

2.8. Proyek Independen dan Investasi Parsial


Untuk memilih proyek investasi yang memaksimumkan jumlah NPV dapat digunakan
indeks NPV apabila 2 kondisi ini terpenuhi, yaitu:
1. proyek investasi yang dianalisis bukan proyek yang saling meniadakan (mutually
exclusive), dan
2. dimungkinkan investasi parsial. Indeks NPV dapat dihitung dengan membagi NPV dengan
investasi awal.

Indeks NPV = NPV/Investasi awal

11
Investasi yang dapat dipecah (divisible investment), artinya investasi dapat dilakukan
untuk sebagian saja, sedangkan investasi yang tidak dapat dipecah (indivisible investment), artinya
nilai investasinya harus 100%.
Jika dana yang dimiliki oleh perusahaan tidak terbatas jumlahnya, maka proyek yang
menghasilkan NPV tertinggilah yang akan dipilih dari proyek-proyek yang saling meniadakan.
Namun jika dana yang tersedia terbatas, maka criteria NPV tidak dapat lagi digunakan karena
pemilihan beberapa proyek akan mempengaruhi ketersediaan dana untuk proyek-proyek lainnya.

2.9. Postaudit Terhadap Proyek Investasi Terpilih


Postaudit sebuah proyek investasi yang terpilih merupakan tindak lanjut setelah sebuah
usulan proyek investasi dipilih dan diterapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kinerja
proyek investasi yang diharapkan benar-benar dapat dicapai, selain itu untuk menilai apakah data
dan informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat keputusan mau memilih
alternatif proyek investasi cukup akurat dan menggambarkan kondisi sesungguhnya.
Peran dan Nilai Postaudit:
• Post audit mengevaluasi kinerja aktual proyek dalam hubungannya dengan kinerja yang
diharapkan.
• Post audit dapat menghasilkan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja proyek atau
meninggalkannya

2.10. Perhitungan dan Penyesuaian Arus Kas


Perhitungan arus kas merupakan langkah kritis dalam proses investasi modal. Kesalahan
estimasi arus kas berarti kesalahan keputusan investasi. Langkah untuk menghitung arus kas:
 Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal
 Penyesuaian arus kas kotor terhadap inflasi dan pajak

2.11. Penyesuaian Peramalan untuk Inflasi


Pasar keuangan bereaksi terhadap kenaikan biaya modal untuk mencerminkan inflasi.
Biaya modal terdiri dari unsur tingkat rill dan unsur inflasi (investor meminta kompensasi atas
hilangnya daya beli dollar atau mata uang local).
Ketika analisis NPV dilaksanakan, tingkat inflasi harus dilibatkan dalam meramalkan
arus kas operasional.

12
Ketika investasi akan diputuskan, tampak bahwa terjadi kegagalan investasi bila unsur
inflasi tidak diikutsertakan. Namun, ketika unsur inflasi diikutsertakan malah menunjukkan bahwa
investasi yang akan dilaksanakan memberikan keuntungan positif. Jadi, keputusan investasi tanpa
penyesuaian arus kas terhadap inflasi akan menghasilkan keputusan yang salah.
2.12. Penyesuaian Arus Kas Setelah Pajak
Penyesuaian arus kas kotor karena pengaruh pajak dibedakan:
 arus kas keluar awal yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, disebut arus kas
keluar.
 arus kas masuk yang dihasilkan selama pelaksanaan pekerjaan, disebut arus kas
bersih.
Arus kas bersih meliputi provisi untuk pendapatan, beban operasional, penyusutan dan
implikasi pajak yang relevan.

After-tax cash flows = After-tax net income + Noncash expenses

2.13. Pasca Audit Proyek Modal

Unsur penting dalam proses investasi modal adalah analisis lebih lanjut terhadap proyek modal
segera setelat proyek diimplementasikan. Analisis ini disebut pascaaudit. Pascaaudit membandingkan
manfaat aktual dangan manfaat yang diestimasi dan biaya operasional aktual dengan biaya opersional yang
diestimasi. Pascaaudit mengevaluasi hasil keseluruhan invastasi dan mengusulkan tindakan perbaikan.

Manfaat Pascaaudit

Pada kasus pengambilan keputusan perekatan RF, beberapa estimasi manfaat investasi modal
memunculkan:

1. Keluhan dari pelanggan menurun

13
2. Penolakan berkurang

3. Serta biaya bahan dan tenaga kerja langsung berkurang

Meskipun demikian terjadi investasi yang lebih lebih besar dari yang diharapkan karena peralatan penyaring
diperlukan dan biaya operasional aktual menjadi lebih besar karena peningkatan biaya pemeliharaan dan
kompleksitas proses. Secara keseluruhan, auditor internal menyimpulkan investasi tersebut adalah
meninggalkan proses baru dan kembali ke proses pendekatan epoksi.

Perusahaan yang pascaaudit terhadap proyek modal mendapatkan beberapa manfaat.

1. Dengan mengevaluasi profitabilitas, pascaaudit menjamin sumber daya digunakan secara bijaksana. Jika
proyek tidak berjalan dengan baik, maka tindakan perbaikan mungkin diperlukan untuk meningkatkan
kinerja atau menghentikan proyek.

2. Dampak terhadap perilaku manajer. Jika manajer melakukan perhitungan atas hasil pengambilan
keputusan investasi modal, maka cenderung membuat keputusan untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Sebagai tambahan, pascaaudit menyediakan umpan balik kepada manajer yang dapat membantunya
memperbaiki pengambilan keputusan dimasa mendatang.

Pasca audit dikerjakan oleh staf audit internal. Secar umum, hasil yang lebih objektif dapat dicapai jika
pascaaudit dikerjakan oleh pihak independen. Karena upaya yang serius harus dilakukan untuk meyakinkan
staf audit internal bertindak independen, badan independen biasanya merupakan pilihan terbaik untuk
melakukan tugas tersebut.

Akan tetapi pascaaudit memakan biaya yang cukup besar. Lebih dari itu, meskipun mungkin memberikan
manfaat yang signifaikan, pascaaudit memiliki keterbatasan lain. Hal yang paling jelas adalah fakta bahwa
asumsi yang diberikan oleh analisis awal sering cacat seiring dengan perubahan lingkungan operasional.
Kondisi yang dapat dipertanggung jawabkan harus memenuhi kualifikasi untuk beberapa tingkat dengan
kemungkinan ramalan setiap kejadian yang mungkin terjadi.

Proyek Saling Eksklusif

Sampai saat ini, pembahasan telah berfokus pada proyek independen. Sebagian besar keputusan investasi
modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR atau apakah
kemampuan NPV dan IRR berbeda dalam membantu seorang manajer membuat keputusan maksimal saat
munculnya berbagai alternatif yang saling bersaing. Sebagai contoh kita telah mengetahui model
nondiskonto dapat menyebabkan pilihan yang salah karena model ini mengabaikan nilai waktu uang (NPV)
. Akibat kekurangan ini, model diskonto dianggap lebih unggul. Secara umum dapat ditunjukkan bahwa
model NPV lebih disegani dibandingkan model IRR ketika memiih diantara alternatif saling eksklusif.

Penghitungan dan Penyesuaian Arus Kas

Setiap langkah penting dalam analisis investasi modal adalah menentukan pola arus kas setiap proyek. Pada
kenyataannya, penghitungan arus kas mungkin merupakan langkah kritis dalam proses investasi modal.
Estimasi yang keliri dapat menghasilkan keputusan yang keliru juga, tanpa memperhatikan pengalaman
model keputusan yang pernah digunakan.

14
Ada 2 langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas, yaitu:

1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal

2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak

Dari kedua langkah tersebut langkah pertama lebih menantang. Peramalan arus kas merupakan hal teknis
dengan berbagai persyaratan dan metedologinya dipelajari secara khusus dalam penelitian ilmu pemasaran,
ilmu manajemen dan statistik.

akhirnya, aplikasi hukum pajak dapat digunakan untuk menghitung arus setelah pajak. Pada tingkat studi
ini, diasumsikan peramalan kas kotor telah tersedia dan fokusnya diarahkan pada penyesuaian arus kas yang
diramalkan untuk memperbaiki akurasi serta penggunaannya dalam analisis pengeluaran modal.

Investasi Modal Lingkungan Manufaktur yang Canggih

Pada laingkungan yang canggih, investasi jangka panjang umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik.
Namun sebelum setiap komitmen untuk otomatisasi dibuat, pertama tama sebaiknya perusahaan
menggunakan tegnologi yang ada secara efisien. Banyak manfaat yang bisa di realisasikan dengan
merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktu saat ini. Suatu contoh yang sering diberikan
untuk mendukung penelitian ini adalah otomatisasi penanganan bahan. Otomatisasi semacam ini dapat
memekan biaya jutaan dolar dan biasanya tidak perlu karena efisiensi yang lebih besar dapat dicapai dengan
mengeliminasi perubahan dan menyederhanakan transfer bahan melalui imlementasi sistem JIT.

Akan tetapi setelah manfaat dari setelah desai ulang dan penyederhanaan dicapai, otomatisasi yang
akan menghasilkan manfaat tambahan akan menjadi nyata. Banyak perusahaan dapat

memperbaiki porsi bersaingnya dengan penambahan fitur, seperti penggunaan robot, sistem produksi yang
fleksibel dan sistem manufaktur uang terintegritas secara menyeluruh.

Nilai Masa Depan

Misalkan, suatu bank mencantumkan suku bunga tahunan sebesar 4 persen. Jika seorang nasabah
menginvestasikan uang sebesar $100, setelah satu tahun, ia akan menerima jumlah awal sejumlah $100
ditambah bunga $4 { [$100 + (0,04) ($100)] = (1 + 0,04) $100 = (1,04) ($100) = $104 }. Hasil ini dapat
dinyatakan dengan persamaan dimana F adalah jumlah masa depan, P adalah pengeluaran awal, dan i adalah
suku bunga.

F=P(1+i)

Sebagai contoh, F = $100 (1 + 0.04) = $100 (1,04) = $104

2.14. Penghapusan aktiva tetap atau penghapusan mesin lama dan akun perolehan mesin baru

Dalam kondisi tertentu, suatu perusahaan menghadapi kondisi yang tidak biasa dalam operasinya sehingga
mengharuskan atau memutuskan untuk melakukan PENJUALAN AKTIVA TETAP. Padahal tujuan awal
perusahaan dalam membeli aset tetap tersebut adalah untuk digunakan dalam operasi perusahaan selama
umur manfaat ekonominya demi mempertahankan kelangsungan usaha.Baik itu untuk tempat,

15
peralatan, untuk produksi maupun kegunaan lainnya.

Dalam kondisi tertentu, banyak alasan perusahaan harus memutuskan untuk melakukan penjualan aset
tetap, seperti:

Perusahaan berganti jenis produk, sehingga mesin atau peralatan tertentu tidak dapat digunakan dan
mubazir. Membutuhkan dana atau kekurangan dana, untuk bayar utang atau modal kerja Perusahaan ditutup
karena alasan tertentu dan tidak berproduksi kembali, Upgrade aktiva tetap, misal mobil yang sudah tua
yang biaya maintenance-nya mahal diganti dengan yang baru, atau komputer yang sudah tidak mendukung
lagi diganti dengan yang lebih canggih Penjualan aktiva tetap merupakan salah satu jenis penarikan aktiva.

Bagaimana prosedur dan perlakuan akuntansi-nya?

Dua langkah yang dilakukan dalam prosedur penjualan aset tetap:

Update nilai buku aset tetap yang dijual, Hapus aset tetap, Plus tambahan pelaporan laba atau rugi penjualan
aktiva tetap

Tentu juga dengan beberapa beberapa langkah detilnya penghapusan aktiva tetap.

Contoh Kasus:

PT. Chantika menggunakan 2 jenis mesin ( mesin A dan mesin B ) untuk memperoduksi salah satu
produknya. Manajemen ingin mengetahui invetasi bersih yang diperlukan untuk mendapatkan mein baru
tersebut. Jika mesin baru di peroleh, mesin lama akan dijual.

Penghapusan Mesin Lama

Model Nilai Buku Harga Jual


Mesin A Rp. 200.000.000 Rp. 260.000.000
Mesin B Rp. 500.000.000 Rp. 400.000.000

Penghapusan Mesin Baru

Biaya Pembelian Rp. 2.500.000.000


Biaya Angkut 20.000.000
Instalasi 200.000.000
Modal Kerja Tambahan 180.000.000
Total Rp. 2.900.000.000

Mencatat kas masuk/mengakui piutang sebesar harga penjualan. Apabila transaksi penjualannya secara
tunai, maka akun kas yang di pakai, tetapi apabila transaksi penjualan secara kredit, maka piutang yang
dipakai.

Mengakui rugi penjualan aset tetap mesin sebesar selisih nilai buku terbaru/terupdate dengan harga nilai
penjualan

16
Bagaimana jika aset tetap dijual dengan harga diatas nilai buku aktiva setelah di update?
Ya tinggal di balik saja jurnalnya, dari rugi menjadi akun laba.
Misalnya, pada contoh kasus yang sama, namun aktiva dijual seharga Rp 170.000.000 sehingga perusahaan
mendapatkan laba seebesar dari penjualan kendaraan tersebut.

BAB III
PENUTUP

17
3.1. Kesimpulan
Walaupun perhitungan dengan model diskonto hingga saat ini masih unggul dalam
penetapan keputusan inventasi namun manajemen investasi kontemporer harus mencakup kriteria
keuangan dan nonkeuangan, terkait dengan strategi perusahaan secara umum.
Pengetahuan terbuka mengenai hal lain yang mendukung strategi, seperti peningkatan
produk, diversifikasi, pengurangan resiko, dan lain-lainnya haruslah menjadi pertimbangan
tambahan dalam pengambilan keputusan investasi modal.

DAFTAR PUSTAKA

18
Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen. 2007. Managerial Accounting. Mason: Thomson South-
Western
http://supratmansp.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-keputusan-investasi-modal.html
http://sophiaririn.blogspot.com/2011/06/akuntansi-manajemen-keputusan-investasi.html
http://www.scribd.com/doc/15793685/Keputusan-Investasi-Modal
http://www.scribd.com/doc/55362740/Keputusan-Investasi-Modal#download

19

Anda mungkin juga menyukai