Anda di halaman 1dari 11

RESUME

STRUKTUR MODAL (CAPITAL STRUCTURE)

DOSEN PENGAMPUH

PUTRI APRILIA .SE.M.B.A

DISUSUN OLEH

NAMA: RIAN SETIAWAN

NPM :1810075612112

KELAS :BURSA MALAM

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAGEMENT

UNIVERSITAS MUHAHAMDIYAH JAMBI

TAHUN AJARAN 2021-2022


STRUKTUR MOAL ( CAPITAL STRUKTURE )

Pengertian struktur modal

Struktur modal merupakan perimbangan atau perbandingan antara modal milik sendiri dengan modal
asing. Dalam hal ini modal asing adalah hutang jangka pendek ataupun hutang jangka panjang.
Sementara modal modal sendiri dibagi menjadi laba ditahan dan kepemilikan perusahaan.

Struktur modal sangat penting untuk dipahami, karena kondisi baik atau buruknya keuangan
perusahaan ditentukan oleh struktur modal. Maka dari itu, memahami struktur modal adalah hal
penting. Jika hutang jangka panjang perusahaan lebih banyak dibanding laba ditahan, maka
perusahaan bisa mengalami kerugian yang serius. Struktur modal akan mengatur perimbangan
tersebut di dalam perusahaan.

Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Perusahaan

 Struktur Aktiva (Tangibility)

Semakin besar jumlah aktiva perusahaan terutama aktiva lancar, maka perusahaan cenderung
mengoptimalkan terpenuhinya kebutuhan dana utang. Hal ini yang menunjukkan adanya pengaruh
dari struktur aktiva pada struktur modal perusahaan.

 Growth Opportunity

Perusahaan cenderung melakukan investasi untuk mengembangkan perusahaan. Kesempatan


mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik ini biasanya tidak semuanya menguntungkan. Hal
tersebut juga mempengaruhi struktur modal perusahaan.

 Teori Pendekatan Modligiani Ukuran Perusahaan (Form Size)

Perusahaan besar lebih cenderung melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dibanding perusahaan
kecil. Hal inilah yang membuat perusahaan kecil lebih rentan bangkrut sedangkan perusahaan besar
lebih siap menghadapi krisis karena memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar.
 Profitabilitas

Perusahaan dengan profit yang tinggi pasti mempunyai dana internal lebih banyak dibanding dengan
profit rendah. Dengan begini, perusahaan yang memiliki profit tinggi akan memiliki hutang yang
lebih rendah karena memiliki dana internal yang cukup. Hal inilah yang mempengaruhi struktur
modal perusahaan.

 Risiko Bisnis

Risiko bisnis bisa menjadi salah satu alasan kenapa perusahaan mengalami kesulitan untuk
pendanaan eksternalnya. Hal ini berpengaruh kepada leverage perusahaan.

Setiap faktor mempengaruhi kondisi struktur modal perusahaan juga akan mempengaruhi kondisi
keuangan perusahaan. Misalnya saja posisi perpajakan. Perusahaan yang kondisi keuangannya sehat,
tentunya rutin membayar pajak dan tidak mengalami masalah perpajakan. Sebaliknya, perusahaan
yang tidak taat pajak atau memiliki kondisi keuangan tidak sehat, proses pajaknya bisa saja
terhambat.

Teori Struktur Modal Perusahaan

 Teori Pendekatan Tradisional

Teori Pendekatan tradisional menyatakan bahwa akan ada struktur modal dengan optimal. Dengan
maksud, struktur modal mempunyai pengaruh pada nilai perusahaan, yang mana struktur modal bisa
berubah-ubah supaya dapat didapatkan nilai perusahaan optimal.

 dan Miller

Teori ini dibagi menjadi dua. Yaitu:

1. Teori MM Tanpa Pajak.

Pendapat Modligiani dan Miller mengenai struktur modal adalah tidak relevan atau tidak
berpengaruh pada nilai perusahaan. Kemudian ia mengajukan asumsi guna membangun teori mereka,
yakni :

 Tanpa agency cost.
 Tanpa pajak.
 Investor bisa berhutang dengan suku bunga sama dari perusahaan.
 Investor memiliki informasi serupa manajemen tentang prospek perusahaan pada masa depannya.
 Tanpa biaya kebangkrutan.
 EBIT tanpa pengaruh penggunaan utang.
 Para investor merupakan price-takers.
 Jika mengalami kebangkrutan, maka aset dijual harga pasar

2. Teori MM dengan Pajak.

Teori Modligiani dan Miller tanpa pajak dianggap tidak masuk akal. Lalu dimasukkan pajak ke
dalam teori mereka. Pajak dibayarkan untuk pemerintah artinya menjadi aliran kas keluar
perusahaan. Utang dapat dipakai untuk menghemat pajak sebab dapat digunakan menjadi pengurang
pajak.

 Teori Trade Off pada Struktur Modal

Menurut pendapat yang diungkapkan Myers (2001), perusahaan berhutang hingga dalam tingkat
utang tertentu, yang mana penghematan pajak dari tambahan utang seperti biaya kesulitan
keuangan”.
Teori struktur modal perusahaan trade off  ini, dalam struktur modal optimal menggunakan faktor
antara biaya agen, pajak dan biaya kesulitan, namun tetap mempertahankan sebuah asumsi symmetric
information dan efisiensi pasar menjadi imbangan serta manfaat untuk pemakaian utang.

 Teori Pecking Order

Teori Pecking Order menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang


lebih tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Secara spesifik, perusahaan memiliki
ururtan untuk preferensi penggunaan dana perusahaan. Berikut urutannya:

1. Pandangan internal perusahaan. Dana internal didapat dari laba yang dihasilkan perusahaan.
2. Perusahaan menghitung target rasio pembayaran berdasarkan perkiraan kesempatan investasi.
3. Adanya kebijakan konstan yang digabung dengan fluktuasi dan kesempatan berinvestasi tanpa
prediksi sehingga aliran kas menjadi lebih besar daripada pengeluaran investasi.
4. Jika pandangan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang
paling aman terlebih dahulu.
 Teori Asimetri dan Signaling

Teori ini menyatakan bahwa pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan tidak memiliki
informasi yang sama tentang prospek maupun resiko bisnis.

 Teori Keagenan (Agency Approach)

Dengan teori ini, strutur modal tersusun untuk mengurangi konflik dari kelompok yang
berkepentingan saja.

Demikian penjelasan tentang pengertian, faktor dan teori struktur modal. Dalam sebuah perusahaan,
manajemen struktur modal sangat diperlukan agar kondisi keuangan perusahaan tetap dalam kondisi
yang baik dan aman. Serta agar tidak terjadi kerugian yang bisa membuat perusahaan mengalami
masalah. Manajemen struktur modal yang baik menandakan bahwa perusahaan berada dalam
manajemen keuangan yang baik juga.

KOMPONEN STRUKTUR MODAL

Modal Asing

Modal asing atau pun utang ini merupakan sebuah modal yang asalnya itu adalah dari luar
perusahaan yang sifatnya itu hanya sementara bekerja pada perusahaan serta juga untuk perusahaan
yang terkait modal tersebut merupakan hutang yang hingga waktu yang kemudian tentu harus
dibayar kembali.

Pada saat pengambilan keputusan maka akan pemakaian utang tersebut harus dipertimbangkan
besarnya biaya tetap yang timbul dari utang di dalam bentuk bunga yang akan menyebabkan semakin
tingginya leverage keuangan serta juga semakin tidak pastinya tingkat pengembalian untuk para
pemegang saham biasa. Modal asing atau utang tersebut kemudian bisa dibedakan menjadi tiga jenis
yakni berikut ini:

1. Utangb Jangka Pendek ( short-trem debt)


Utang jangka pendek ini adalah modal asing yang pengembalian waktunya paling lama ialah satu
tahun. Beberapa besar utang jangka pendek ini terdiri atas kredit perdagangan yakni kredit yang
dibutuhkan untuk dapat atau bisa terselengaranya perusahaan.
2. Utang Jangka Menengah ( Itermediat-term debt )
Utang jangka menengah ini adalah utang yang jangka pengembalian waktunya lebih dari satu
tahun atau kurang dari 10 tahun. Utang jangka menengah ini kemudian dibagi menjadi dua yakni
Term Loan dan Leasing

1. Term Loan ini merupakan suatu kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun serta juga
kurang dari 10 tahun.
2. Leasing ini merupakan suatu alat atau cara untuk memperoleh servis dari sebuah aktiva tetap
yang pada dasarnya ini adalah sama seperti halnya apabila kita melakukan penjualan obligasi
untuk kemudian memperoleh servis serta hak milik atas aktiva tersebut, yang kemudian
membedakan pada leasing ini tidak diikuti dengan hak milik.
3. Utang Jangka Panjang ( Longe-term Debt )

Utang jangka panjang ini ialah sebuah utang yang pada jangka waktu pengembaliannya itu sangat
panjang, biasanya itu lebih dari 10 tahun. Bentuk dari utang jangka panjang diantaranya seperti
pinjaman obligasi serta juga  pinjamam hipotek

MODAL SENDIRI

Modal sendiri atau pun juga ekuitas ini merupakan modal yang asalnya dari pemilik perusahana serta
juga ditanam dalam perusahaann itu dalam jangka waktu yang juga tidak menentu lamanya. Modal
sendiri ini kemudian diharapkan tetap berada di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak
memiliki batas, sedangkan untuk modal pinjaman memiliki jatuh tempo. Di dalam suatu perusahaan
modal sendiri bisa atau dapat dibedakan di dalam beberapa jenis, antara lain:

1. ModalSaham
Modal saham ini adalah sebuah tanda bukti pengembalian bagian atau juga peserta di dalam
sebuah perusahaan. Terdapat jenis-jenis dari saham yakni saham biasa (common stock),
kemudain  saham preferen (prefed stock), saham kumulatif (cummulative prefered stock) serta
lain sebagainya.
2. Cadangan
Cadangan yang dimaksud disini ialah sebagai cadangan yang dibuat dari pendapatan keuntungan
yang diperoleh oleh perusahaan selama pada rentang waktu yang lalu atau juga dari tahun yang
berjalan. Cadangan yang masuk di dalam modal sendiri diantaranya ialah seperti cadangan modal
kerja, cadangan ekspansi, cadangan selisih kurs, cadangan untuk kemudian menampung hal atau
peristiwa yang tidak diduga sebelumnya (cadangan umum)
3. LabaDitahan
Keuntungan yang didapat oleh sebuah perusahaan itu dapat atau bisa beberapanya dibayarkan
ialah sebagai dividen serta beberapanya ditahan oleh perusahaan. Apabila perusahaan menahan
keuntungan tersebut telah atau sudah dengan tujuan tertentu, maka kemudian dibuatlah cadangan
sebagaimana yang sudah atau telah diuraikan. Apabila perusahaan tersebut belum mempunyai
tujuan tertentu mgenani pemakaian keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan
sebuah keuntungan yang ditahan.

Metode pendekatan struktur modal

Pendekatan Laba Operasi Bersih

Pendekatan laba operasi bersih dikemukakan oleh David Durand pada tahun 1952. Pendekatan ini
menggunakan asumsi bahwa investor memiliki reaksi yang berbeda terhadap penggunaan utang
perusahaan. Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata berimbang dan bersifat konstan
berapapun tingkat utang yang digunakan oleh perusahaan. Berikut ini penjelasannya:

 Diasumsikan bahwa biaya utang konstan


 Penggunaan utang yang semakin besar oleh pemilih modal sendiri dilihat sebagai peningkatan
risiko perusahaan.

Artinya apabila perusahaan menggunakan utang yang lebih besar, maka pemilik saham akan
memperoleh laba yang semakin kecil. Oleh karena itu tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
pemilik modal sendiri akan meningkat sebagai risiko perusahaan. Akibatnya biaya modal rata-rata
terimbang akan berubah.

Pendekatan Tradisional

Pada pendekatan tradisional diasumsikan terjadi perubahan struktur modal yang optimal dan
peningkatan nilai total perusahaan melalui penggunaan financial leverage (utang dibagi modal
sendiri). Dengan menggunakan pendekatan tradisional, bisa diperoleh struktur modal yang optimal
yaitu struktur modal yang memberikan biaya modal keseluruhan yang terendah dan memberikan
harga saham yang tertinggi. Hal ini disebabkan karena berubahnya tingkat kapitalisasi perusahaan.

Pendekatan Modigliani dan Miller


Modigliani dan Miller (MM) berpendapat bahwa pembagian struktur modal perusahaan antara utang
dan modal sendiri selalu terdapat perlindungan atas nilai investasi. Yaitu karena nilai investasi total
perusahaan tergantung dari keuntungan dan risiko, sehingga nilai perusahaan tidak berubah walaupun
struktur modalnya berubah.

Contoh dan rumus dari struktur modal

Di bawah ini akan kita jelaskan beberapa contoh penghitungan struktur modal:

PT MITRA memiliki utang sebesar Rp30.000.000 dengan bunga 5% dan laba operasi bersih
Rp10.000.000. Jika tingkat kapitalisasi modal sendiri (tingkat kapitalisasi berarti tingkat keuntungan
yang disyaratkan untuk modal sendiri sebesar 11%, maka cara menghitung penilaian

(O) Laba bersih operasi 10.000.000

(F) Bunga 5% x Rp30.000.000 1.500.000

(E) Laba tersedia untuk pemegang saham 8.500.000

Tingkat kapitalisasi MS 11%

(S) Nilai pasar saham 8.500.000 : 11%77.727.700

(B) Nilai pasar obligasi 30.000.000

(V) Nilai keseluruhan perusahaan 107.727.700

perusahaannya adalah sebagai berikut:

Ko = O : V = 10.000.000 x 10% : 107.727.000 = 92,8%

Jaditingkat kapitalisasi keseluruhan adalah

maka harga per lb saham = Bila perusahaan mempunyai 850 lb saham, maka harga per lb saham adalah

(O) Laba bersih operasi 10.000.000

(F) Bunga 0

(E) Laba tersedia untuk pemegang saham 10.000.000


Tingkat kapitalisasi MS 10%

(S) Nilai pasar saham 10.000.000

(B) Nilai pasar obligasi 0

(v) Nilai keseluruhan perusahaan 100.000.000

Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan adalah

maka harga per lb saham = Bila perusahaan mempunyai 850 lb saham, maka harga per lb saham adalah

Rp77.727.000:850 = Rp91.444/ lembar

Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan adalah Rp100.000.000 Sekarang bila

perusahaan ingin mengganti obligasi dengan saham. Nilai obligasi pada soal (a) Rp30.000.000, sedangkan
harga saham Rp91.444/lb, maka diperlukan Rp30.000.000 : Rp91.444 = 328 lb.

Sehingga sekarang obligasi dibelanjai dengan modal sendiri semuanya, maka tingkat keuntungan yang
disyaratkan menjadi lebih rendah yaitu 10%. Maka besarnya ko (tingkat kapitalisasi keseluruhan) dapat
dihitung sebagai berikut:

Sehingga harga saham menjadi Rp100.000.000: (850+330) =Rp84.750. Dengan demikian harga saham turun
karena perubahan struktur modal.

Misalkan, sekarang perusahaan menambah modal asingnya dengan Rp30.000.000 lagi, sehingga menjadi Rp
60.000.000,- dan saham akan berkurang sebesar 328 lembar (Rp30.000.000 Rp90.910), sehingga saham
tinggal 522 lb (850lb-328lb) dan tingkat kapitalisasi 14%, bunga obligasi yang harus dibayar meningkat 6%.
Sehingga besarnya tingkat kapitalisi keseluruhan dapat dihitung sebagai berikut:

(O) laba bersih operasi 10.000.000

(F) Bunga(6%x 60.000.000) 3.600.000

(E) Laba tersedia untuk pemegang saham 64.000.000

Tingkat kapitalisasi MS 14 %

(S) Nilai pasar saham 65.000.000 : 14% = 45.714.000

(V) Nilai Keseluruhan 105.714.000

Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau

Ko = O : V = 10.000.000 : 105.714.000 x 100% = 9,46%

Kesimpulan :

Harga per lb saham adalah Rp45.714.000: 520 = Rp87.910


Kesimpulan dari hasil perhitungan dengan pendekatan tradisional di atas bisa diketahui bahwa struktur
modal yang optimal ada pada contoh (a) yaitu Rp 107.277.000. Di mana dari asumsi tersebut, modal yang
dibutuhkan memiliki nilai terendah 9,28%, namun dapat memberikan harga saham tertinggi yaitu Rp
91.444,- dibandingkan soal (b) dan (c).

Mengingat banyaknya kemungkinan penghitungan untuk memperoleh perkiraan struktur modal optimal
yang sesuai keperluan perusahaan, maka kehadiran sebuah software akuntansi online seperti Jurnal adalah
sebuah kebutuhan sekaligus investasi bisnis yang dapat memudahkan dan membantu perusahaan mendapat
hasil penghitungan struktur modal yang cepat dan akurat. Dapatkan semua informasi yang Anda butuhkan
tentang Jurnal, di sini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-struktur-modal-teori-pendekatan-dan-cara-menghitungnya/

https://www://www.dosenspendidikan.co.id

Anda mungkin juga menyukai