Anda di halaman 1dari 12

1.

Pengertian Rasio Aktivitas


Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragai unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainya. Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. 2. Manfaat Rasio Aktivitas Dalam bidang piutang perusahaan dapat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama saru periode. Kemudian perusahaan juga dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini beputar dalam satu periode. Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan. Perusahaan dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang (days of receivable) sehingga perusahaan dapat pula mengetahui jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih. Dalam bidang persediaan Perusahaan dapat mengetahui hari rata-rata persediaan tersimpan dalam gudang. Hasil ini dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau rata-rata industri. Kemudian perusahaan dapat pula membandngkan hasil ini dengan pengukuran rasio beberapa periode yang lalu. Dalam bidang modal kerja dan penjualan Perusahaan dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan.

Dalam bidang aktiva dan penjualan perusahaan dapat mengathui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputardalam satu periode. Perusahaan dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan dalam suatu periode tertentu.

Jenis-jenis Rasio Aktivitas


Yang termasuk ke dalam rasio aktivitas adalah sebagai berikut: 1. Total Assets Turn Over (perputaran aktiva) Total assets turn over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu periode tertentu. Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19). Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.

Total assets turn over dihitung sebagai berikut:

Total assets turn over

Contoh penerapannya: Nilai perhitungan diambil dari neraca PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Per 31 desember 2008-2011 Keterangan Penjualan Total aktiva Total aset turn over 2,3948407 2,4377951 2,2629176 2,2389333 2008 15.577.81 1 6.504.738 2009 18.246.87 2 7.484.990 2010 19.690.23 9 8.701.262 2011 23.469.21 8 10.482.32 1

Dari data diatas diketahui bahwa perputaran total aktiva 2008 sebanyak 2,4 kali. Artinya setiap Rp 1,- aktiva dapat menghasilkan Rp 2,4 penjualan. Demikian juga pada tahun 2009 perputaran total aktiva sebanyak 2,4 kali. Artinya setiap Rp 1,- aktiva dapat menghasilkan Rp 2,4,penjualan. Demikian seterusnya yang pada tahun 2010 sebanyak 2,3 kali dan pada tahun 2011 sebanyak 2,2 kali. Kondisi perusahaan dalam hal ini tidaklah baik karena terdapat penurunan rasio dari tahun 2009 sampai tahun 2011 sebanyak 1 kali tiap tahunnya. Hal ini berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva yang dimilikinya untuk meningkatkan penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva yang kurang produktif.

2. Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja) Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih. Dimana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja (Sawir, 2009:16). Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan (Riyanto, 2008:335). Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Perputaran modal kerja dihitung dengan rumus:

Perputaran modal kerja

Contoh penerapannya: Nilai perhitungan diambil dari neraca PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Per 31 desember 2008-2011

Keterangan Penjualan Aktiva lancar Utang lancar Modal kerja bersih Perputaran modal kerja

2008 15577811 3103295 3091111 12184 1278,5465

2009 18246872 3598793 3454869 143924 126,7813

2010 19690239 3748130 4402940 -654810 -30,07016

2011 23469218 4446219 6474594 -2028375 -11,57045

Dari data diatas dapat diketahui perputaran modal kerja pada tahun 2008 sebanyak 1278,5 kali, artinya setiap Rp 1,- modal kerja dapat menghasilkan Rp 1278,5 kali penjualan. Demikian pada tahun 2009 sebanyak 126,7 kali, tahun 2010 sebanyak -30,1 kali, dan pada tahun 2011 sebanyak -11.6 kali. Hal diatas menunjukkan adanya ketidak sempurnaan dalam manajemen operasional yang mengelola modal kerja pada PT UNILEVER dimana terjadi penurunan perputaran kerja yang sangat signifikan dari tahun 2008- 2011 bahkan sampai mencapai level minus. Hal ini sangat buruk bagi keadaan industri PT Unilever yang justru di tahun 2011 berada jauh dibawah rata-rata perputaran modal kerja industry yakni sebesar 6 kali. Dalam hal ini manajemen harus bekerja lebih eras lagi untuk meningkatkan rasio perputaran modal kerja hingga minimal mencapai atau sama dengan rasio rata-rata industri. 3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turnover) Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. Fixed assets turn over mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap (Sawir, 2003:17). Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan halhal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif

penggunaan aktiva tetap tersebut. Perputaran aktiva tetap dihitung dengan rumus:

Perputaran aktiva tetap

Contoh penerapannya: Nilai perhitungan diambil dari neraca PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Per 31 desember 2008-2011 Keterangan penjualan Aktiva tetap Perputaran aktiva tetap 2008 15577811 3401441 4,579768 1 2009 18246872 3886197 4,695302 9 2010 19690239 4953132 3,975310 8 2011 23469218 6036093 3,888147 2

Dari data diatas diketahui perputaran aktiva tetap tahun 2008 sebanyak 4.6 kali, artinya setiap Rp 1,- aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 4,6 penjualan. Demikian pada tahun 2009 perputaran aktiva tetap sebanyak 4,7 kali, tahun 2010 sebanyak 4,0 kali, dan pda tahun 2011 sebanyak 3,9 kali. Kondisi perusahaan sangatlah tidak menggembirakan karena telah terjadi penurunan rasio dari tahun 2009-2011, lebih-lebih lagi jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total assets turn over yaitu 5 kali, berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

4. Rasio perputaran persediaan (inventory turnover)

Inventory turnover menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock (Riyanto, 2008:334). Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar (market price), persediaan dinilai menurut harga pokok penjualan (at Cost), maka sebenarnya rasio perputaran persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan mengukur perputaran persediaan dalam kas (Sawir, 2003:15). Namun banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran persediaan (at market) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio industri rasio perputaran persediaan (at market) sebaiknya di gunakan. Kedua, penjualan terjadi sepanjang tahun sedangkan angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua. Rasio perputaran persediaan dihitung dengan rumus:

Rasio perputaran

Contoh penerapannya:

Nilai perhitungan diambil dari neraca PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Per 31 desember 2008-2011 Keterangan Harga pokok penjualan Rata-rata persediaan Penjualan Persediaan Perputaran persediaan (at cost) Perputaran persediaan (at market) 2008 7946674 29,68820 5 15577811 1284659 12,12602 8 267671,0 9 2009 9200878 26,43811 8 18246872 1340036 13,61670 3 348015,6 2 2010 9485274 28,77880 8 19690239 1574060 12,50920 5 329592,3 2 2011 11462805 27,80729 9 23469218 1812821 12,94624 1 412222,8 9

Dari data diatas dapat kita ketahui persediaan barang dagangan pada tahun 2008 diganti 13 kali dalam setahunnya, dan pada tahun 2009 14 kali dalam setehunnya , demikian seterusnya yang pada tahun 2010 sebanyak 13 kali dalam setahun dan pada tahun 2011 sebanyak 13 kali dalam setahunnya. Hal ini menunjukkan kurang produktifnya kinerja perusahaan dalam mengelola perputaran persediaan dalam gudang, dimana untuk rata-rata rasio perputaran persediaan industri adalah 20 kali. Kemudiaan, untuk mengetahui berapa hati rata-rata persediaan tersimpan dalam gudang dapat dicari dengan cara membagikan jumlah hari dalam satu tahun dibagi dengan perputaran persediaan. Yang pada tahun 2008 rata-rata persediaan tersimpan dalam gudang adalah selama 30 hari, pada tahun 2009 selama 27 hari, pada tahun 2010 selama 29 hari, dan pada tahun 2011 selama 28 hari. Hal ini berarti terdapat keterlambatan yang signufikan dalam industry PT Unilever, dimana rata-rata industri adalah selama 19 hari. Unilever harus lebih mengelola persediaannya dengan lebih baik agar bias meningkatkan rasionya kearah yang produktif. 5. Rata-rata umur piutang Rasio ini mengukur efisiensi pengolahan piutang perusahaan, serta menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan u ntuk melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas. Rata-rata umur piutang ini dihitung dengan membandingkan jumlah piutang dengan penjualan perhari.

Dimana penjualan perhari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365 hari. Rata-rata piutang ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rata-rata umur piutang

Contoh penerapannya: Nilai perhitungan diambil dari neraca PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Per 31 desember 2008-2011 Keterangan Piutang Lama hari Penjualan Rata-rata umur piutang 2008 840530 365 15577811 19,69426 2009 1133460 365 1824687 2 22,67309 2010 1445450 365 1969023 9 26,79446 2011 1877699 365 2346921 8 29,20251

Dari data diatas dapat kita ketahui pada tahun 2008 rata-rata umur piutangnya adalah 20 hari, hal ini menjelaskan bahwa pada tahun 2008 piutang perusahaan telah tertagih pada hari ke 20. Demikian pula pada tahun 2009 yakni selama 23hari, tahun 2010 selama 27 hari, dan tahun 2011 selama 30 hari. Bila dilihat dari jumlah hari dari tahun ketahun mulai tahun 2008-2011 memang mengalami peningkatan jumlah hari untuk tertagihnya piutang perusahaan. Namun hal ini tidaklah buruk melihat dari rata-rata industri yakni 2/10 net 30 atau 2/10 net 60 maka rata-rata umur piutang pada PT Unilever masih dikatakan baik, hanya perlu ditingkatkan lag karena pada tahun 2011 telah mencapai 30 hari.

6. Perputaran Piutang

Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang rata-rata. Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus :

Perputaran Piutang Makin tinggi rasio (turnover) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijak sanaan pemberian kredit.

Contoh penerapannya: Nilai perhitungan diambil dari neraca PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Per 31 desember 2008-2011 Keterangan Penjualan kredit Piutang Perputaran Piutang 2008 1557781 1 840530 18,53332 2009 1824687 2 1133460 16,09838 2010 1969023 9 1445450 13,62222 2011 2346921 8 1877699 12,49892

Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2008 perputaran piutangnya adalah sebanyak 19 kali dibandingkan penjualan. Pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 2 kali yakni dari level 17 kali. Demikian pula pada tahun 2010 telah turun sebesar 3 kali yakni dari level 14 kali, dan pada tahun 2011 turun 1 kali yakni dari level 13 kali.

Hal ini menunjukkan keterlambatan dalam berputarnya piutang jangka pendek pada PT Unilever yang dari tahun ketahun semakin lambat. Jika rata-rata indutri adalah 15 kali, mka pada tahun 2010 dan 2011 manajemen PT Unilever dianggap tidak berhasil karena perputaran piutang hanya ada pada level 14 kali pada tahun 2010 yang 1 level lebih rendah dari rata-rata industri dan pada tahun 2011 pada level 13 yang 2 level lebih rendah disbanding rata-rata industri.

Simpulan
Dari pengukuran rasio yang telah kita lakukan dapat terlihat kondisi dan posisi perusahaan seperti yang terlihat dalam table berikut ini: Keterangan Perputaran total aktiva Perputaran modal kerja Perputaran aktiva tetap Perputaran persediaan Rata-rata umur persediaan Rata-rata umur piutang Perputaran piutang 2008 2,4 1278,5 4,6 13 30 20 19 2009 2,4 126,7 4,7 14 27 23 17 2010 2,3 -30,1 4 13 29 27 14 2011 2,2 -11,6 3,9 13 28 30 13 Standar industri 2 kali 6 kali 5 kali 20 kali 19 hari 30/60 hari 15 kali

Perputaran total aktiva pada PT Unilever telah baik, hal ini terlihat dari nilai rasionya mulai tahun 2008-2011 telah berada pada level yang diatas standar industry umum. Perputaran modal kerja pada PT Unilever sangatlah kurang produktif hal ini terlihat dari penurunan drastic yang terjadi dari tahun 2008-2011 bahkan mencapai level minus pada tahun 2010 dan 2011, sementara untuk standar pada industri umum berada pada level 6 kali. Hal ini tentu perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan PT Unilever agak lebih memaksimalkan modal kerja yang dimiliki perusahaannya. Perputaran aktiva tetap pada PT unilever juga kurang baik hal ini terlihat bahwa rasio yang dimiliki oleh perusahaannya berada dibawah level standar industry yakni sebesar 5 kali, maka PT unilever perlu mempertimbangkan lagi pengelolaan terhadap aktiva tetap yang dimilikinya. Perputaran persediaan pada PT Unilever dapat kita lihat tidaklah efisien dan efektif hal ini jelas terlihat dari jumlah perputarannya yang rata-rata adalah 13 kali dalam setahun

sementara untuk rata-rata standar industry adalah sebanyak 20 kali. Hal ini tentu akan meningkatkan biaya penyimpanan dan pengelolaan, serta perawatan barang persediaan pada gudang. Selain biaya itu, perusahaan akan dinilai kurang efektif dalam perputaran modalnya. Rata-rata umur persediaan pada PT Unilever terlihat sangat buruk, dimana yang seharusnya maksimal barang persediaan berada pada gudang selama 19 hari namun PT unilever melakukannya lebih dari 20 hari bahkan pada tahun 2011 selama 28 hari yang menunjukkan adanya keterlambatan selama 9 hari dibandingstandar Industri umum. Rata-rata umur piutang pada PT Unilever telah baik, hal ini didukung dengan adanya teori penagihan utang 2/10 net 30 atau 2/10 net 60. Dilihat dari jumlah hari dalam setia tahun penagihan pitang tersebut masih berada pada level tertagih sebelum jatuh tempo. Namun memang perlu dilihat dari jumlah harinya yang harus lebih diproduktifkan mengingat pada tahun 2008 dapat tertagih pada rata-rata 20 hari. Perputaran piutang pada PT Unilever, sesuai dengan rata-rata umur piutangnya terlihat juga bahwa pada tahun 2008-2009 masih sangat baik dan berada pada level diatas ratarata standar industry yakni sebanyak 15 kali. Namun pada tahun 2010 telah mengalami penurunan bahkan berada 1 kali dibawah standar industry. Hal ini perlu diperbaiki dan bibenahi oleh perusahan walaupun piutang tersebut tertagih sebelum jatuh tempo tetapi akan berdampak pada perputan modal yang akan digunakan oleh perusahaan.

Daftar Pustaka Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html#ixzz2RNFfICIA

Anda mungkin juga menyukai