Anda di halaman 1dari 12

ASPEK KEUANGAN DALAM ZAKAT DAN WAKAF

Disusun oleh :

Muhammad Rizki (1930604100)


Nur Hadianto (1930604111)
Riansyah (1930604122)

Dosen Pengampu : Ibu Vivin Wulandari

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.Puji dan syukur saya ucapkan Kehadirat Allah


S.W.T yang Maha Kuasa Atas Rahmat,Karunia serta Ridho dan HidayahNya saya
dapat menyelasaikan tugas makalah tentang “Aspek Keuangan Dalam Zakat
Wakaf” ini dengan baik.

Saya harap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
pengetahuan kita mengenai Aspek Keuangan Dalam Zakat Wakaf. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna.

Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan tugas makalah yang akan saya buat dimasa yang akan datang,mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik yang membangun. Sekiranya tugas
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi pembaca dan saya sendiri.
Sebelumnya saya mohon maaf bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Wa salamualaikum Wr. Wb.

Palembang, 13 Mei 2022

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1. Latar Belakang ...................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
3. Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

1. Pengertian Aspek Keuangan ................................................................. 3


2. Penanaman Modal ................................................................................ 3
3. Biaya Modal.......................................................................................... 4
4. Peramalan.............................................................................................. 5
5. Pendapatan ............................................................................................ 5
6. Biaya ..................................................................................................... 6
7. Aliran Kas ............................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8

1. Kesimpulan ........................................................................................... 8
2. Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

iii
BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya


terutama bagi parainvestor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi
kredit, dan pemerintah yangmemberikan fasilitas tata peraturan hukum dan
perundang-undangan, yang tentunyakepentingan semuanya itu berbeda satu
sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangkauntuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahuitingkat
keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah
lebihmenitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.Mengingat bahwa kondisi
yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, makadiperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga ha
sil daripada studitersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya
proyek atau bisnis layak dikerjakanatau ditunda atau bahkan dibatalkan.

Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studikelayakan akan


melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspekmasing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lainsebagainya.Dan studi kelayakan biasanya digolongkan
menjadi dua bagian yang berdasarkan padaorientasi yang diharapkan oleh suatu
perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yangdimaksud adalah studi yang
menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, danorientasi tidak
pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai
atau keuntunganekonomis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud aspek keuangan?


2. Apa itu penanaman modal?
3. Apa yang dimaksud biaya modal?

1
4. Bagaimana cara melakukan peramalan?
5. Apa itu pendapatan?
6. Apa saja biaya-biaya yang terkait?
7. Apa itu aliran kas?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui aspek keuangan?


2. Untuk mengetahui penanaman modal?
3. Untuk mengetahui biaya modal?
4. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan peramalan?
5. Untuk mengetahui apa itu pendapatan?
6. Untuk mengetahui apa saja biaya-biaya yang terkait?
7. Untuk mengetahui apa itu aliran kas?

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aspek Keuangan

Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu,


bisnis, dan organisasimeningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber
daya moneter sejalan dengan waktu,dan juga menghitung risiko dalam
menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti:

Ilmu keuangan dan asset lainnya

Manajemen asset tersebut

Menghitung dan mengatur risiko proyek

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan


perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang
berkaitan dengan keuntungan perusahaan,sehingga merupakan salah satu aspek
yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya.

2.2 Investasi

Penanaman modal atau yang sering disebut investasi didefenisikan sebagai


pemilikan sumber-sumber jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa
periode akuntansi yang akan datang (Supriyono, 1987). Menurut (Mulyadi,
2001) mendefinisikan investasi sebagai pengkaitan sumber-sumber dalam
jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Investasi
ini dibagi menjadi empat golongan,yaitu:

a. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)

Investasi jenis ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau


karena syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan
perusahaan untuk melaksanakannya tanpa pertimbangan laba atau rugi.

3
b. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit
investment)

Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang


diharapkan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi sulit untuk
dihitung secara teliti.

c. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment)

Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin dan


peralatan yang ada. Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam
keputusan penggantian mesin dan peralatan adalah informasi akuntansi
diferensial yang berupa aktiva diferensial dan biaya difenrensial.

d. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)

Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas


produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.

2.3 Biaya Modal

Biaya modal menurut (Sundjaja, Drs., MSBA. & Barlian, Ak.,M.Sc., 2003)
didefenisikan sebagai tingkat pengembalian yang harus dihasilkan oleh
perusahaan atas investasi proyek untuk mempertahankan nilai pasar sahamnya.
Biaya modal dapat juga dianggap sebagai tingkat pengambalian yang diingkan
oleh penyandang dana untuk menenamkan dananya ke dalam perusahaan.

Biaya modal menurut (Umar, 2009) dimaksudkan untuk menentukan


berapa besar biaya riil dari masing-masing sumber dana yang dipakai dalam
berinvestasi. Perlu untuk mementukan biaya penggunaan modal rata-rata dari
keseluruhan dana yang akan dipakai, sehingga berdasarkan hal ini patokan
tingkat keuntungan yang layak dari proyek bisnis dapat diketahui.

4
2.4 Peramalan

Menurut Render dan Heizer (2001) peramalan adalah seni dan ilmu
memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan
pengembilan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan dengan
beberapa bentuk model matematis.

Dalam peralaman ada tujuh langkah sistem yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Menentukan penggunaan dari peramalan


2. Memilih barang yang akan diramalkan
3. Menentukan horizon waktu dari peramalan
4. Memilih model peramalan
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat peramalan
6. Membuat peramalan
7. Memvalidasi dan mengimplementasikan hasilnya

Terdapat beberapa metode peramalan yang dapat digunakan untuk melakukan


peramalan, diantaranya :

1. Pendekatan awam : Model peramalan yang paling efektif dalam biaya


dan tujuan yang efisien. Sedikitnya metode ini menyediakan poin
permulaan di mana merupakan model yang lebih canggih yang kemudian
dapat dibandingkan.
2. Pergerakan rata-rata : Metode yang menggunakan sejumlah nilai data
aktual historis untuk menghasilkan peramalan.Pergerakan rata-rata
bermanfaat jika kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan
tetap kokoh secara wajar selama bertahun-tahun.
3. Penghalusan eksponensial : Metode peramalan pergerakan ratarata bobot
lainnya. Ini melibatkan sangat sedikit catatan yang mempertahankan data
masa sebelumnya dan mudah untuk digunakan secara wajar.

2.5 Pendapatan

Munurut (Ikatan Akuntansi, 2009) pendapatan adalah penghasilan yang


timbul selama dalam aktivitas normal entitas dan dikenal dengan bermacam-
macam sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga,
dividen dan royalti. Dalam PSAK No.23 pendapatan didefenisikan sebagai arus

5
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penaman modal. Pendapatan timbul
dari transaksi dan kejadian sebagai berikut :

1. Penjualan barang, meliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk


dijual dan baranga yang dibeli untuk dijual kembali, seperti barang
dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan properti lain yang dimiliki
untuk dijual kembali.
2. Penjualan jasa, biasanya terkait dengan kinerja entitas atastugas yang
telah disepakati secara kontraktual untuk dilaksanakan selama satu
periode waktu. Jasa tersebut dapat diserahkan dalam satu periode atau
lebih dari satu periode.
3. Penggunaan entitas oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam
bentuk : (a) bunga yaitu membebankan untuk penggunaan kas atau setara
kas, atas jumlah terutang kepada entitas; (b) royalti yaitu pembebanan
untuk penggunaan asset jangka panjang entitas, misal paten, merek
dagang, hak cipta, dan peranti lunak komputer; dan (c) dividen yaitu
distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi
kepemilikan meraka atas kelompok modal tertentu.

2.6 Biaya

Menurut Carter (2009) biaya didefenisikan sebagai alat tukar, pengeluaran,


atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam
akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi
dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini
atau di masa yang akan datang.

Menurut (Hansen & Mowen, 2009) perilaku biaya adalah istilah umum
untuk mendiskripsikan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan
keluaran. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan keluaran dengan berbagai cara.
Berikut adalah klasifikasi aktivitas yang mempengaruhi keluaran :

1. Biaya tetap

6
Biaya tetap didefenisikan sebagai biaya yang dalam jumlah
keseluruhan tetap konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat
keluaran aktivitas berubah.

2. Biaya variabel

Biaya variabel didefenisikan sebagai biaya yang dalam jumlah


keseluruhan bervariasi secara proporsional terhadap perubahan
keluaran.

3. Biaya campuran

Biaya campuran atau biaya semivariabel didefenisikan sebagai


biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan variabel.

2.7 Aliran Kas

Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama


periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut
dengan menunjukkan dari mana sumber kas dan pengunaannya. Penerimaan
dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan juga ada pula yang bersifat
insidental. Menurut (Umar, 2009) kas merupakan aktiva yang paling likuid
atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya.
Aliran kas dikelompoknya menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Aliran kas permulaan (initial cash flow)

Aliran kas permulaan yang berhubungan dengan pengeluaran untuk


investasi.

2. Aliran kas operasional (operational cash flow)

Aliran kas yang biasanya mempunyai selisih neto yang positif yang
dapat dipakai untuk mencicil pengembalian investasinya.

3. Aliran kas terminal (terminal cash flow)

Aliran kas dari nilai aktiva tetapyangdianggap sudah tidak


mempunyai nilai ekonomis lagi dan pengembalian modal kerja awal.

7
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan
gambaran yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan,sehingga
merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya.

B. Saran
Saya memiliki beberapa saran dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Saya harap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis
sendiri sebagai bahanlaporan estimasi keuangan dalam suatu proposal
bisnis.
2. Untuk penulis selanjutnya semoga makalah ini bisa menjadi sedikit
referensi dan agar penulis selanjutnya dapat melengkapi isi dari
makalah ini jika kurang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Askandar, N. S. (2017). Wirausaha Menuju Indonesia Mandiri. Malanag: Badan Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang.

Imron, A. (2015). Analisis Kelayakan Pemasaran Dan Keuangan UMKM dI Kabupaten


Pemalang Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Kabupaten Pemalang: Jurnal Ekonnomi Dan
Bisnis.

Kususma, P. T. (2012). Analisis Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Kecil Menengah


(UKM). Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 113-120.

Lazuardik, A. (2015). Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash . Jurnal Teknik Industri.

Anda mungkin juga menyukai