Anda di halaman 1dari 20

llOMooAARccPPSSD||2288334400118822

MAKALAH STUDI KELAYAKAN

BISNIS ASPEK KEUANGAN

Dosen Pengampu : Abdul Khafid, S.E, M.M

Oleh : Muhammad Rizky Wahyu

Nugroho 60220128

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS SELAMAT

SRI KENDAL

2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen pengampu. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi penulis dan bagi para
pembaca.
penulis tidak lupa ucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Khafid S.E., M.M selaku
dosen pengampu. Tidak lupa bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah mendukung
penyusunan makalah ini

Terakhir, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna.
Maka dari itu penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
penulis, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Kendal, 29 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I............................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN..............................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................................1
1.3 TUJUAN...................................................................................................................................2
1.4 MANFAAT...............................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................................................3
2.1 Aspek Keuangan............................................................................................................................3

2.2 Sumber-Sumber Dana......................................................................................................... 4


2.3 Biaya Kebutuhan Investasi.......................................................................................................5

2.4 Arus Kas (cash flow)................................................................................................................... 6

2.5 Kriteria Penilaian Investasi...................................................................................................... 7

2.6 RASIO-RASIO KEUANGAN............................................................................................... 7

2.6.1 Pengertian laporan keuangan...................................................................................... 7


2.6.2 Pihak-pihak yang berkepentingan................................................................................... 8
2.6.3 Jenis- jenis laporan keuangan..................................................................................... 8
2.6.4 Bentuk-bentuk laporangan keuangan.............................................................................. 8
2.7 PROYEKSI NERACA DAN LAPORAN LABA/RUGI....................................................... 9

2.7.1 Neraca (income statement)......................................................................................... 9


2.7.2 Laporan Laba/Rugi (balance sheet)............................................................................ 12

2.8 PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN...............................................................13


2.8.1 Bentuk rasio keuangan.....................................................................................................13
2.8.2 Rasio likuiditas (liquidity ratio).......................................................................................13
2.8.3 Laverage Ratio.................................................................................................................13
2.8.4 Rasio aktivitas (activity ratio)..........................................................................................14
2.8.5 Rasio profitabilitas (profitability ratio)............................................................................14
BAB III............................................................................................................................................. 15
PENUTUP........................................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................. 15

3.2 Saran........................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para
investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan
fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya
itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai
aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan
untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan

dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan
banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom,
hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud
adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak
pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa
dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Yang Dimaksud Aspek Keuangan?

2. Bagaimana Sumber-Sumber Dana?

3. Apa yang dimaksud Biaya Kebutuhan Investasi?

4. Apa yang dimaksud Arus Kas (Cash Flow)?

5. Bagaimana Kriteria Penilaian Investasi?

6. Bagaimana Rasio-Rasio Keuangan?

1
7. Bagaimana Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi?

8. Bagaimana Pengukuran Dengan Rasio Keuangan?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Agar mengetahui Pengertian Aspek Keuangan

2. Agar mengetahui Sumber-Sumber Dana

3. Agar mengetahui Biaya Kebutuhan Investasi

4. Agar mengetahui Arus Kas (Cash Flow)

5. Agar mengetahui Kriteria Penilaian Investasi

6. Agar mengetahui Rasio-Rasio Keuangan

7. Agar mengetahui Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi

8. Agar mengetahui Pengukuran Dengan Rasio Keuangan

1.4 MANFAAT
Manfaat pembuatan makalah ini sebagai berikut:

1. Dapat memahami Pengertian Aspek Keuangan

2. Dapat memahami Sumber-Sumber Dana

3. Dapat memahami Biaya Kebutuhan Investasi

4. Dapat memahami Arus Kas (Cash Flow)


5. Dapat memahami Kriteria Penilaian Investasi

6. Dapat memahami Rasio-Rasio Keuangan

7. Dapat memahami Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi

8. Dapat memahami Pengukuran Dengan Rasio Keuangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek Keuangan

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha) sudah barang tentu
memerlukan sejumlah modal (uang),disamping keahlian lainnya. Modal yang digunakan
untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal
kerja.

Untuk memenuhi kebutuhan investasi , modal dapat dicari dari berbagai sumber dana
yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara mengunakanmodal
sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-masing modal tergantung
dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang diingankan perusahaan.
Masing-masing modak memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dapat dilihat dari

segi biaya, waktu, persyaratan untuk memperolehnya, dan jumlah yang dipenuhi.

Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah
masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini
tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang diperolah dari masa-masa
mendatang. Estimasi keuntungan diperolah dari selisih pendapatan dengan biaya dalam
suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian
dana suatu uasaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum
usaha dijalankan. Semua itu tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya
akan dituangkan dalam aliran kas (cas flow) perusahaan selama periode usaha .

Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi


tersebut melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah
investasi ini layak atau tidak jalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk menetukan
kelayakasuatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui
pendekatan paybeck periode (pp), average rate of return (ARR), Net pesnt value (NPV),
internal rate of return (IRR), profitability index (PI) ,dan break event point.

Khusus bagi perusahaanyang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi
atau peluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya.
Laporan keuangan yang dinilai dari biasanya adalah neraca dan laporan laba/rugi untuk

beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan

3
menggunakan rasio-rasio keungan tertentu seperti rasio likuiditas, rasioleverage, rasio
aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keungan lainnya.

Dengan demikian dapat, disimpulkan bahwa aspek keungan merupakan aspek yang
digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secera keseluruhan. Aspek ini sama
pentingnya dengan aspek lainnya,bahkan ada beberpa pengusaha menggap justru aspek

inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelasn hal-hal yang
berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat
penting untuk diteliti kelayakannya.
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:
- Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
- Kebutuhan biaya investasi.
- Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis
dan jumlah biaya yang dikelurkan selama umur investasi.
- Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.

- Kriteria penilaian investasi


- Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

2.2 Sumber-Sumber Dana

Untuk mendanai suatu kegiatan investasi,maka biasanya diperlukan dana yang


relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti
dari modal sendiri atau dari pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah
modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah

untung ruginya jika menggukan salah satu modal atau modal gabungan. Setelah jumlah dana
yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana
tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya
paling rendah dan tidak menimbukan masalah bagi perusahaan.

Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja
jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber aslinya, modal dibagi dua macam, yaitu :
1. Modal Asing (modal pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk

membiayai suatu usaha akan terkena biaya, yaitu biaya administrasi, provisi dan komisi,
serta bunganya yang besar relative. Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan

4
pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya. Perolehan modal
asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan
pemilik dana.

Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relative tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan menggunakanmodal pinjaman

biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengerjakan


uasaha yang dijalankan.
a) Pinjaman dari dunia perbankan

b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi,


leasing, dana pensiun atau lembaga keungan lainnya.
c) Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
menggunakan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan

internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada
masyarakat luas. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha
adalah tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban
membayar deviden.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :
a) Setoran dari pemegang saham.
b) Dari cadangan laba, atau
c) Dari laba yang belum dibagi.

2.3 Biaya Kebutuhan Investasi


Investasi adalah modal penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memili jangka
waktu relative panjang dalam berbagai bidang usaha. Jangka waktu investasi biasanya lebih
dari satu tahun, terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap. Komponen yang
terkandung dalam kebutuhan biaya investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang
dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya prainvestasi, biaya
aktiva tetap, dan biaya operasi.
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut :
Biaya prainvestasi terdiri dari :

- Biaya pembuatan studi


- Biaya pengurus izin-izin

5
Biaya pembelian aktiva tetap seperti :

- Aktiva tetap berwujud antara lain : tanah, mesin-mesin, bangunan, peralatan,


inventarisn kantor dan aktiva berwujud lainnya

- Aktiva tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk
dagang
Biaya operasional yang terdiri dari :
- Upah dan gaji karyawan

- Biaya listrik

- Biaya telepon dan air

- Biaya pemeliharaan

- Pajak

- Premi asuransi

- Biaya pemasaran, dan

- Biaya-biaya lainnya.
Sumber pembiyaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau kombinasi adari keduanya. Pembiyaan untuk membeli
aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka panjang, hal ini disebabkan aktiva tetp
digunakan dalam waktu relative jangka panjang. Adapun untuk biaya operasional biasanya
digunakan pinjaman janga pendek.

2.4 Arus Kas (cash flow)

Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu

periode tertentu. Cash flow menggambar beberpa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-
jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan beberpa uang yang keluar serta
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.

Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukan perubahan
kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut
dengan menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaanya. Pada
saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa dating, kita berhadapan dengan
ketidakpastian.

Akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari kenyataannya.

Ketidakpastian itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk devloment proyek


tersebut dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.

6
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdari dari :

1) Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode
untuk investasi

2) Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi
usaha
3) Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir

2.5 Kriteria Penilaian Investasi

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu
investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa
kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nialai standar untuk usaha yang sejenis dengan cara
membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan.

Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau
investasi lain :
- Payback period (PP)
- Aperage rate of return (ARR)
- Net present value (IRR)
- Profitability index (PI)

Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan
profibilitas. Penggunaan rasio ini sebaliknya digunakan atas pemberian pinjaman kepada
uasaha yang sudah pernah berjalan sebelumnya atau sedang berjalan.

2.6 RASIO-RASIO KEUANGAN

2.6.1 Pengertian laporan keuangan

Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
waktu(periode) akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya. Pembuatan masing-masing
laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan
keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva

2. Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.

7
3. Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah pendapatn
yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan.

4. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan


dalam periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva,


kewajiban, dan modal suatu perusahaan

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil
laporan keuangan yang disajikan.

2.6.2 Pihak-pihak yang berkepentingan

Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan perusaan adalah
sebagai berikut:

1. Kreditor

2. Pemegang saham

3. Pemerintah

4. Manajemen

5. Karyawan

2.6.3 Jenis- jenis laporan keuangan

Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut:

1. Neraca

2. Laporan laba/ rugi

3. Laporan arus kas

4. Laporan perubahan modal

2.6.4 Bentuk-bentuk laporangan keuangan

Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang sesuaidengan ketentuan yang berlaku:

1. Laporan keuangan neraca

8
Dalam laporan keuangan neraca terdapat tiga macam bentuk, yaitu:

a. Bentuk skontro atau horizontal(account form)

b. Bentuk laporan atau vertical(report form)

c. Bentuk lainnya dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan

2. Bentuk laporan laba / rugi

Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua macam yaitu:

a. Bentuk tunggal (single step system)

b. Bentuk majemuk (multiple step system)

2.7 PROYEKSI NERACA DAN LAPORAN LABA/RUGI


Di samping itu membuat cash flow perusahaan juga diminta untuk membuat proyeksi
laporan keuangannya untuk beberapa periode (biasanya seumur proyek). Proyeksi laporan
keuangan yang dibuat adalah neraca dan laporan laba/rugi.

Untuk lebih mengenal memahami neraca daan laporan laba/rugi ada baiknya kita
mengulang kembali pengertian dan komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam dua
laporan keungan tersebut.

2.7.1 Neraca (income statement)

Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan posisi harta, utng, dan modal
perusahan pada waktu tertentu.Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi keungan
perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan. Secara garis besar neraca
menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah utang serta modal (ekuitas) diposisi
posiva. Komponen harta yang tergambar diposisi adalah sebagai berikut:

1. Aktiva lancer terdiri dari:

a. Kas

b. Rekening pada bank(giro dan tabungan)

c. Deposito berjangka

1
d. Surat-surat berharga

e. Piutang/kredit yang diberikan

f. Persediaan

g. Biaya yang dibayar dimuka

h. Pendapatan yang masih harus diterima

i. Aktiva lancer lainnya

2. Penyertaan

3. Aktiva tetap yang terdiri dari:

a. Aktiva tetap berwujud yaitu:

Tanah

Mesin

Bangunan

Akumulasi penyusutan

Aktiva tetap lainnya.

b. Aktiva tetap yang tidak berwujud, yaitu:

Good will

Hak cipta

Lisensi

Merek dagang

4. Aktiva lainnyaterdiri dari antara lain:

a. Gedung dalam proses

b. Tanah dalam penyelesaiaan

c. Piutang jangka panjang

d. Uang jaminan

1
e. Uang muka investas

Kemudian, komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva
sebagai berikut:

1. Utang lancar (kewajiban jangka pendek) trdiri dari:

a. Utang dagang

b. Utang wesel

c. Utang bank

d. Utang pajak

e. Biaya yang masih harus dibayar

f. Utang sewa guna usaha

g. Utang dividen

h. Utang lancer lainnya

2. Utang jangka panjang terdiri dari:

a. Utang hipotek

b. Utang obligasi

c. Utang bank jangka panjang

d. Utang jangka panjang lainnya.

3. Ekuitas terdiri dari:

a. Modal saham

b. Aigo saham

c. Laba ditahan

d. Modal sumbangan

1
2.7.2 Laporan Laba/Rugi (balance sheet)

Laporan laba/rugiadalah laporan yang menunjukan jumlah pendapatan yang diperoleh


dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.

Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat dalamsuatu laporan laba/rugi, antara lain:

1. Penjualan (pendapatan)

2. HPP (harga pokok penjaulan)

3. Laba kotor

4. Biaya operasi terdiri dari:

Biaya umum

Biaya penjualan

Biaya sewa

Biaya administrasi

5. Laba koter operasional

6. Penyusutan (depresiasi)

7. Pendapatan bersih operasi

8. Pendapatan lainnya

9. Laba sebelum laba dan pajak atau EBIT (earning before intrest and tax)

10. Biaya bunga terdiri dari:

Bunga wesel

Bunga bank

Bunga hipotek

Bunga obliges

Bunga lainnya

11. Laba sebelum pajak atau EBT (earning before tax)

12. Pajak (tax)

1
13. Labah sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax)

14. Laba perlembar saham (earning per share

2.8 PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN

Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan dengna angka-angka yang ada
dilaporan keuangan, maka perlu dianalisis.Alat analisis yang dapat digunakan adalah rasio-rasio
keuangan.

2.8.1 Bentuk rasio keuangan

Ungtuk mengukur keungan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan terdiri


dari beberapa rasio.Setiap rasio mempunyai tujuan, kegunaan, dan mengandung arti
tertentu.Kemudian setiap rasio diukur dan diinterprestasikan, sehingga menjadi berarti bagi
pengambilan keputusan.

Adapun sebagian dari jenis-jenis rasio-rasio keuangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

2.8.2 Rasio likuiditas (liquidity ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu
perusahaan.caranya adalah dengan membandingakan seluruh komponen yang ada di aktiva
lancer dengan komponen di pasiva lancer(utang jangka pendek).

Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara lain:

1. Current Ratio (CR)

2. Quick Ratio (acid Test Ratio)

3. Inventory To Net Working Capital

4. Cash Ratio

2.8.3 Laverage Ratio

Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan

1
memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari sumber
pinjam atau modal sendiri.

Adapun rasio-rasio yang ada dalam laverage ratio antara lain:

1. Debt to asset ratio (debt ratio)

2. Debt to equity ratio

3. Long term debt to equity ratio

4. Current liabilities to net worth

2.8.4 Rasio aktivitas (activity ratio)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien pemanfaatan sumber daya
perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya). Atau rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Adapun sebagian dari rasio-rasio aktivitas adalah sebagai berikut:

1. perputaran piutang (turnover receivable)

2. Perputaran persediaan (inventory turnover)

3. Working capital turnover

4. Fixed assets turnover

5. Asset turnover

2.8.5 Rasio profitabilitas (profitability ratio)

Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam


mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menejemensuatu
perusahaan.rasio ini terdiri dari

1. profil margin (profil marygin onsales)

2. return on investment ( Roi)

3. return on equity (Roe)

1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aspek terpenting dalam studi kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa
seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal
kerja.Berpa biaya administrasi, dan berpa tingkat keuntungan yang kita akan dapatkan atau
bahkan kemungkinan kerugian.

Tujuan menganalisis aspek keungan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

3.2 Saran
Harapan kami sebagai penyusun,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri
lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY KELAYAKAN BISNIS (SKB) melalui
referensi-referensi lain yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan kita tentang
aspek keuangan karena dalam penulisan makalah penyusun menyadari bahwa materi tentang
aspek keuangan masih sangat terbatas.

1
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.

Tanjung, Baharuddin Nur. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis).
Medan: Kencana Prenada Media Group, 2005.

Ahman, Rinota. Wawancara. Stabat. 16 Desember 2009.

Anda mungkin juga menyukai