Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Study Kelayakan Bisnis Muhammad Qamaruddin, SE, MEI

ASPEK KEUANGAN

Disusun Oleh: Kelompok 7

Lita Putri Handoko (20010503009)

Rahmat Rizki (200105030100)

Muhammad Ramadhan ( 200105030102 )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN ASURANSI SYARIAH
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur saya ucapkan Kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa Atas Rahmat,
Karunia serta Ridho dan HidayahNya kami dapat menyelasaikan tugas makalah tentang
"Aspek Keuangan" ini dengan baik. Dan kami juga berterima kasih pada Bapak Muhammad
Qamaruddin, SE, MEI selaku Dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami harap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan pengetahuan
kita mengenai Aspek Keuangan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tugas makalah yang akan kami buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik yang
membangun.

Sekiranya tugas makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi Pembaca dan kami
semua. Sebelumnya kami mohon maaf bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Wa salamualaikum Wr. Wb.

Banjarmasin, 14 Oktober 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 5

BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6

A. Pengertian Aspek Keuangan ........................................................................................... 6

B. Kriteria Penilaian Investasi ............................................................................................. 6

C. Sumber – Sumber Dana .................................................................................................. 7

D. Biaya Kebutuhan Produksi ............................................................................................. 8

E. Aliran Kas (Cash Flow) .................................................................................................. 9

F. Laporan Keuangan ........................................................................................................ 10

G. Alokasi Dana Untuk Aktiva Tetap dan Modal Kerja................................................... 11

H. Hutang dan Modal Sendiri ............................................................................................ 12

BAB III
PENUTUP................................................................................................................................ 16

A. Simpulan ....................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi
para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,
pemerintah lebih menitik beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak
dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan
bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai
dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan,
perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis,
dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau
keuntungan ekonomis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aspek keuangan ?
2. Bagaimana kriteria penilaian investasi ?
3. Bagaimana sumber-sumber dana ?
4. Bagaimana biaya kebutuhan produksi
5. Apa yang dimaksud dengan Arus kas (Cash Flow)
6. Bagaimana laporan keuangan ?
7. Bagaimana alokasi dana aktiva tetap dan modal kerja ?

4
8. Apa yang di maksud hutang dan modal sendiri ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Agar mengerti aspek keuangan
2. Agar mengetahui kriteria penilaian investasi
3. Agar mengetahui sumber-sumber dana
4. Agar mengetahui biaya kebutuhan produksi
5. Agar mengetahui Arus kas (Cash Flow)
6. Agar mengetahui laporan keuangan
7. Agar mengetahui Alokasi dana untuk aktiva tetap dan modal kerja
8. Agar mengtahui hutang dan modal sendiri

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aspek Keuangan


Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan
ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk
dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan
perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya. Secara keseluruhann penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal
seperti :
1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2. Kebutuhan biaya investasi.
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis
dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.
4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
5. Kriteria penilaian investasi.
6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.1

B. Kriteria Penilaian Investasi


Studi kelayakan terhadap aspek keuangan perlu dianalisis se bagaimana aliran
prakiraan aliran kas akan terjadi. Pada umumnya ada empat metode yang biasa
dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari statu investasi, yaitu
Payback Period, Net Pre sent Value, Internal Rate of Return dan Profitability Index.
1. Metode Payback Period (PP)
Pay Back Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi (Inicial cash investment) dengan meng gunakan aliran kas.
Dengan kata lain pay back period merupakan ra sio antara initial cash investment
dengan cash flow nya, yang hasilnya adalah satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini
dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima.
2. Metode Net Present Value (NPV)

1
T. Syahril Daoed, Muhammad Amri Nasution Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Aplikasi Keuangan Dalam Bisnis
(Kota Medan, Sumatera Utara: Undhar Press: 2021), hal 129

6
NPV adalah selisih antara Present value dari investasi dengan nilai se karang dari
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan da tang. Untuk menghitung nilai
sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
3. Metode Internal Rate Of Raturn (IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa yang akan datang. atau penerimaan kas,
dengan pengeluaran investasi awal.
4. Metode Profitability Index (PI)
Pemakaian metode ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan
antara nilai sekarang (present value) dari rencana pe nerimaan-penerimaan kas bersih di
masa yang akan datang, dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan.
Jadi Pl dapat di hitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas
keluar.2

C. Sumber – Sumber Dana


Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang
relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada
seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah
menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha.
Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal
atau dengan modal gabungan. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua)
macam, yaitu:
1. Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber dana dari modal asing
dapat siperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi,
leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal sendiri

2
Didit Harianto, Triani Pujiastuti, STUDI KELAYAKAN BISNIS (Yogyakarta; Graha Ilmu, 2009) hlm 47-49

7
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka. Perolehan dana dari modal sendiri
biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum dibagi.

D. Biaya Kebutuhan Produksi


Biaya kebutuhan produksi adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan sebuah bisnis
atau perusahaan, dalam menghasilkan produk dan jasa. Pengertian biaya pokok produksi
adalah harga pokok yang dikeluarkan, untuk memproduksi per unit produk. Biaya
produksi juga diartikan sebagai biaya yang mencakup semua hal yang dikeluarkan dari
awal sampai akhir barang siap dijual ke konsumen.
Sederhananya, arti biaya kebutuhan produksi adalah biaya yang timbul dari suatu
proses produksi perusahaan dalam membuat barang atau jasa yang akan dijual. Pengertian
biaya sendiri adalah seluruh pengorbanan yang dikeluarkan, untuk berjalannya kegiatan
usaha dan dapat diukur dengan satuan uang. Komponen biaya menyangkut semua hal yang
memiliki nilai seperti biaya produksi, biaya perawatan dan sebagainya. Biaya ini akan
dijadikan pertimbangan dalam menentukan harga jual produk. Jenis-jenis Biaya Produksi.
Jenis-jenis biaya produksi maupun komponen dalam biaya produksi adalah sebagai
berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil.
Biaya tetap ini, keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan jumlah atau
aktivitas produksi pada tingkat tertentu.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang besarannya berubah-ubah, tergantung pada
volume kegiatan. Jadi, jika volume produk mengalami peningkatan, maka biaya
variabel akan ikut naik dan begitupun sebaliknya. Unsur biaya variabel terbagi menjadi
tiga yaitu, biaya bahan baku (direct materials), tenaga kerja langsung (direct labour)
dan biaya overhead.
3. Biaya Total (Total Cost)

8
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah
output. Biaya total bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, maupun biaya variabel.
4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-rata adalah jumlah biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya
rata-rata dihitung dengan cara membagikan keseluruhan total biaya dengan jumlah
produk yang dihasilkan.
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)
Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk menghasilkan satu barang. Biaya ini
akan diperlukan ketika dilakukan perluasan produksi untuk menambah jumlah barang
yang dihasilkan.
Adapun unsur biaya produksi 3, yakni bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead
pabrik.
a. Biaya Bahan Baku (Direct Materials)
Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari barang hasil
produksi. Jadi, biaya bahan baku adalah harga pokok bahan tersebut yang diolah dalam
proses produksi. Menghitung biaya bahan baku berarti total keseluruhan biaya, yang
dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku tersebut.
b. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan, kepada semua karyawan.Biaya ini akan diberikan sesuai dengan fungsi
dimana karyawan ditempatkan (bekerja) pada perusahaan. Contohnya, bagian produksi,
pemasaran, bagian administrasi, dan bagian umum.
c. Biaya Overhead
Pengertian Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain daripada bahan baku
dan tenaga kerja langsung. Contoh Biaya overhead pabrik adalah bahan pembantu,
sering juga disebut dengan bahan tidak langsung (indirect materials). Contohnya:
perlengkapan pabrik seperti baut, mur dan pelitur dalam perusahaan mebel.3

E. Aliran Kas (Cash Flow)


Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian

3
Journal.uny.ac.id/index.php/cp/articleviewFile/383/pdf diakses pada 24 September 2021 pikul 08.33 WIB

9
pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat dibedakan menjadi tiga
aktivitas, antara lain:
1) Aktivitas Operasi (operating activities) => Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis
perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan
kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang
digunakan untuk menentukan laba bersih.
2) Aktivitas Investasi (investing activities) => Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang
berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
3) Aktivitas Pembiayaan (financing activities) => Aktivitas ini akan memiliki kaitan
dengan segala transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang
mempengaruhi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.

Para investor biasanya terlebih dahulu akan memperhatikan laporan arus kas
dibandingkan laporan laba rugi (income statement). Hal ini dikarenakan kas adalah
tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi diantara semua harta lancar.
Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera
melunasi segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain,
dalam keadaan yang paling buruk, sejauh mana perusahaan dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas
yang ada pada laporan arus kas-nya.4

F. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat di gunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
waktu(periode) akan melaporkan semua kegiatan keuanganya. Pembuatan masing-masing
laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan
laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1) Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva.
2) Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
3) Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan
yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan.

4
T. Syahril Daoed, Muhammad Amri Nasution Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Aplikasi Keuangan Dalam Bisni
(kota Medan, Sumatera Utara: Undhar Press: 2021), hal 132-135

10
4) Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam
periode tertentu.
5) Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva,
kewajiban, dan modal suatu perusahaan
6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil
laporan keuangan yang disajikan.
Jenis- jenis laporan keuangan, dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada
adalah sebagai berikut :
a. Neraca
b. Laporan laba/ rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan perubahan modal5

G. Alokasi Dana Untuk Aktiva Tetap dan Modal Kerja


1.1 Alokasi Dana Untuk Aktiva Tetap.
Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud (tangible assets), dan aktiva tetap tidak
berwujud (intangible assets). Menurut Baridwan (1989.) aktiva tetap berwujud adalah
aktiva yang berwujud yang dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu periode
akuntansi. seperti tanah, gedung perkantoran dan peralatannya, gedung pabrik dan mesin-
mesin, dan aktiva tetap lainnya.
Aktiva tetap tidak berwujud adalah: aktiva tetap yang tidak berwujud secara fisik
yang memiliki umur lebih dari satu tahun seperti hak patent, lisensi, copyright, goodwill,
biaya pendahuluan, biaya-biaya pra operasional, dan lain sebagainya.

2.1 Alokasi Dana Untuk Modal kerja


Weston & Copeland mendefenisikan modal kerja adalah investasi perusahaan dalam
bentuk uang tunai, surat-surat berharga, piutang dan pengurangan beban lancar.
Sedangkan Sawir, menyatakan modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan untuk membiayai kegiatan operasi sehari-hari.
Secara umum modal kerja dapat diartikan dalam dua bentuk, yaitu:modal kerja kasar
dan modal kerja bersih. Menurut Varn Horne dan wachowichz JR. bruto modal kerja kasar
adalah: keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan dalam operasi. Sedangkan modal

5
Wahyu Suratman Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta Selatan: Lembaga Penerbit Nasional: 2020) hlm 91-92

11
kerja bersih menunjukkan kelebihan aktiva lancer di atas hutang lancar. Bentuk modal
kerja:
a) Gross working capital adalah: keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan dalam
operasi.
b) Net working capital menunjukkan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancer

H. Hutang dan Modal Sendiri


1.1 Pembelanjaan Hutang

Pembelanjaan Hutang (debt) sebagai sumber pendanaan akan memiliki resiko (risk)
berupa pembayaran bunga (interest) dan pengembaliannya (repayment). Hal ini
dikarenakan adanya prinsip The Risk – return Tradeoff, yaitu: kecenderungan investor
untuk memberikan investasi kepada proyek dengan resiko yang tinggi, dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) akan tinggi pula (keown dkk, 2001).
Artinya: hutang/kredit dapat dipenuhi, apabila tingkat suku bunga terhadap pinjaman
tersebut sesuai dengan keinginan kreditor atau investor.
Hutang yang digunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan dapat dibagi dua, yaitu:
Hutang jangka pendek (short term debt), Hutang jangka panjang (long term debt)

1. Hutang Jangka Pendek

Menurut Warren, Reeve & Fess, (2005), such liabilities that are to be paid out of current
assets and are due within a short time, usually one year, are called current liabilities.
Artinya: hutang jangka pendek akan dikembalikan dalam tempo waktu kurang dari 1
tahun. Hutang jangka pendek ini hanya dapat digunakan untuk pembiayaan investasi
jangka pendek pula, mis: pembiayaan aktiva lancar atau modal kerja.

a) Pendanaan hutang jangka pendek dapat berasal dari:


Pinjaman dari Lembaga Keuangan, Lembaga keuangan biasanya akan memiliki
beberapa penilaian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis menerima pinjaman
investasi. Penilaian tersebut berkenaan dengan faktor-faktor sebagai berikut:
• rencana penggunaan pinjaman perusahaan
• kondisi keuangan bisnis perusahaan
• peramalan tentang industri atau lingkungan di sekitar bisnis perusahaan

12
• adanya jaminan dari perusahaan yang dapat digunakan untuk
mengembalikan pinjaman

Persyaratan-persyaratan tersebut akan menentukan jumlah pinjaman, jangka waktu


pinjaman, jaminan terhadap pinjaman, dan tingkat suku bunga pinjaman.

b) Menerbitkan Surat Dagang.


Surat dagang misalnya: surat hutang wesel, dan surat hutang lainnya dengan
tingkat suku bunga yang menarik.
c) Kredit Dagang
kredit dagang adalah surat hutang yang memiliki kekuatan hukum lebih lemah
dibandingkan surat dagang.
d) Sumber Keuangan Lainnya
misalnya: pegadaian, masyarakat pemodal (kreditor), dan sebagainya. 6

2. Hutang Jangka Panjang

Menurut Warren, Reeve, & Fess (2005), liabilities that will be due for a long time
(usually more than one year) are called long-term liabilities. Artinya hutang jangka
panjang akan diharapkan dibayarkan kembali dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun, mis:
obligasi (bonds), hipotik (mortage), dan sebagainya. Hutang jangka panjang dapat
digunakan untuk pembiayaan modal kerja ataupun membiayai aktiva tetap.

Banyak perusahaan besar, yang umumnya membutuhkan dana yang besar, memilih
memperoleh dana dari obligasi, yaitu merupakan surat hutang jangka panjang yang dibeli
oleh para investor dari Negara. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga obligasi yang
relatif lebih rendah dibandingkan pinjaman terhadap lembaga keuangan lainnya. Ketika
sebuah perusahaan berencana akan menerbitkan obligasi, maka perusahaan tersebut akan
membuat suatu indent document (dokumen inden).

Dokumen inden adalah suatu dokumen resmi yang menerangkan atau menjamin
kesanggupan perusahaan untuk membayarkan hutang kepada pemegang Obligasi.
Dokumen inden juga mengungkapkan suatu Ciri call, yaitu hak kepada perusahaan
penerbit obligasi untuk melakukan pembelian kembali obligasi yang telah diterbitkan

6
Erni Masdupi Rahmiati Dasar-Dasar Keputusan Investasi dan Kebijakan Deviden (Padang: Sukabina Press:
2014) hlm 7-11

13
sebelum jatuh temponya obligasi tersebut.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan pendanaan
hutang untuk membelanjai aktivitas usaha suatu bisnis, yaitu:

• biaya
• resiko
• syarat-syarat yang ditetapkan kreditor.
• tingkat inflasi
• kemampulabaan
• posisi likuidiatas
• keamanan usaha.
7

2.1 Pembelanjaan Modal Sendiri

Pembelanjaan yang akhir-akhir ini umumnya dipakai oleh banyak aktivitas bisnis
adalah Pembelanjaan modal sendiri. Pembelanjaan modal sendiri disebut juga sebagai
pembelanjaan atau pendanaan ekuitas, yang digunakan untuk waktu yang tidak terbatas.
Artinya pendanaan tersebut akan digunakan selama umur perusahaan.
Di dalam pendanaan ekuitas, terdapat 2 hal yang penting, yaitu:

1. Laba Ditahan
Perusahaan akan memilih menahan laba daripada mendistribusikannya langsung
kepada pemilik untuk memperoleh pendanaan ekuitas, mis untuk tujuan memperluas
ekspansi perusahaan. Perusahaan besar biasanya akan menahan sebahagian labanya
untuk deviden, dan sebahagian lagi untuk ditahan. Sementara perusahaan kecil akan
menahan sebahagian besar labanya untuk tujuan tertentu.
2. Penerbitan Saham
Pendanaan ekuitas, biasanya akan sering menggunakan saham pada perseroan
terbatas sebagai sumber pendanaannya, atau pada persekutuan komanditer (CV) dan
Firma (Fa) digunakan modal sekutu. Sementara untuk perusahaan perseorangan,
pembelanjaan sendirinya menggunakan modal pribadi. Saham adalah sebuah tanda
bukti keikutsertaan seseorang atau suatu pihak akan kepemilikan suatu perusahaan atau

7
Erni Masdupi Rahmiati Dasar-Dasar Keputusan Investasi dan Kebijakan Deviden (Padang: Sukabina Press:
2014) hlm 25-28

14
suatu bisnis. saham akan diterbitkan oleh perusahaan yang membutuhkan pendanaan
ekuitas.
Saham yang akan diterbitkan dibagi menjadi dua, yaitu: saham biasa dan saham
preferen. Saham biasa adalah sekuritas yang mewakili sebagian kepemilikan dari
perusahaan tertentu. Saham memiliki nilai nominal (parvalue), dan dibukukan
berdasarkan pada nilai nominalnya. Di dalam perusahaan perseroan terbatas, yang
menggunakan pendanaan ekuitas, akan terdapat suatu Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Di dalam RUPS tersebut, hanya para pemegang saham biasa yang memiliki
suara di dalam mengambil keputusan-keputusan perusahaan. Sementara pemegang
saham preferen akan memiliki prioritas utama di dalam penerimaan deviden, apabila
sebuah perusahaan tidak membayarkan deviden selama periode tertentu.
Deviden adalah balas jasa yang diterima oleh pemegang saham (stock holder’s)
berupa bunga deviden atas investasi yang dilakukan oleh mereka. Besarnya deviden
yang dibayar, dapat ditentukan berdasarkan perlembar atau persentase. Saham
diperdagangkan pada pasar modal (capital market). Harga dari saham yang dijual oleh
perusahaan (emisi saham) akan menghadapi tiga kemungkinan (Purba, 2001), yaitu:
a) harga pasar (market price) > nilai nominal (par value)
Apabila hal ini terjadi, maka proyek dinyatakan surplus. Para pemegang saham
yang bebas memperdagangkan sahamnya, akan memperoleh pendapatan modal
(capital gain).
b) harga pasar = nilai nominal
Apabila hal ini terjadi, maka akan terjadi suatu kondisi Break Event Point (BEP).
Artinya: para pemegang saham berada pada titik impas.
c) harga pasar < nilai nominal
Apabila hal ini terjadi, maka proyek dikatakan akan mengalami kerugian atau
sering disebut deficit. Sementara para pemegang saham, akan mengalami kerugian
modal (capital loss).8

8
Erni Masdupi Rahmiati Dasar-Dasar Keputusan Investasi dan Kebijakan Deviden (Padang: Sukabina Press:
2014) hlm 33-36

15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya,
bahkan ada beberapa pengusaha menganggap aspek inilah yang paling utama untuk
dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan
keuntungan perusahaan.
2. Kriteria Penilain Investasi
Pada umumnya ada empat metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam
penilaian aliran kas dari statu investasi, yaitu Payback Period, Net Pre sent Value,
Internal Rate of Return dan Profitability Index.
3. Sumber – Sumber Data
Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal
sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pertimbangannya tidak lain adalah
untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu: Modal Asing,
Modal Sendiri
4. Biaya Kebutuhan Produksi
Arti biaya kebutuhan produksi adalah biaya yang timbul dari suatu proses produksi
perusahaan dalam membuat barang atau jasa yang akan dijual. Jenis-jenis biaya
produksi maupun komponen dalam biaya produksi adalah sebagai berikut: biaya tetap,
biaya variable, biaya total, biaya rata – rata. biaya marjinal. Adapun unsur biaya
produksi tiga, yakni bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
5. Aliran Kas ( Cash Flow )
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian
pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat dibedakan menjadi
tiga aktivitas, antara lain: Aktivitas Operasi (operating activities), Aktivitas Investasi
(investing activities), Aktivitas Pembiayaan (financing activities).
6. Laporan Keuangan

16
7. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat di gunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut : Neraca,
Laporan laba/ rugi, Laporan arus kas, Laporan perubahan modal.
8. Alokasi Dana Untuk Aktiva Tetap dan Modal Kerja
9. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud (tangible assets), dan aktiva tetap tidak
berwujud (intangible assets). Secara umum modal kerja dapat diartikan dalam dua
bentuk, yaitu: modal kerja kasar dan modal kerja bersih.
10. Hutang dan Modal Sendiri
Pembelanjaan Hutang (debt) sebagai sumber pendanaan akan memiliki resiko (risk)
berupa pembayaran bunga (interest) dan pengembaliannya (repayment). Hutang yang
digunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan dapat dibagi dua, yaitu: Hutang
jangka pendek (short term debt), Hutang jangka panjang (long term debt).
Pembelanjaan modal sendiri disebut juga sebagai pembelanjaan atau pendanaan
ekuitas, yang digunakan untuk waktu yang tidak terbatas. Artinya pendanaan tersebut
akan digunakan selama umur perusahaan. Di dalam pendanaan ekuitas, terdapat dua
hal yang penting, yaitu: laba ditahan dan penerbitan saham.

17
DAFTAR PUSTAKA

T. Syahril Daoed, Muhammad Amri Nasution Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Aplikasi
Keuangan Dalam Bisnis (Kota Medan, Sumatera Utara: Undhar Press: 2021)

Didit Harianto, Triani Pujiastuti, STUDI KELAYAKAN BISNIS (Yogyakarta; Graha Ilmu,
2009)

Erni Masdupi Rahmiati Dasar-Dasar Keputusan Investasi dan Kebijakan Deviden (Padang:
Sukabina Press: 2014)

Wahyu Suratman Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta Selatan: Lembaga Penerbit Nasional: 2020)

Journal.uny.ac.id/index.php/cp/articleviewFile/383/pdf diakses pada 24 September 2021


pikul 08.33 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai