ASPEK KEUANGAN
Puji dan syukur saya ucapkan Kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa Atas Rahmat,
Karunia serta Ridho dan HidayahNya kami dapat menyelasaikan tugas makalah tentang
"Aspek Keuangan" ini dengan baik. Dan kami juga berterima kasih pada Bapak Muhammad
Qamaruddin, SE, MEI selaku Dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami harap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan pengetahuan
kita mengenai Aspek Keuangan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tugas makalah yang akan kami buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik yang
membangun.
Sekiranya tugas makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi Pembaca dan kami
semua. Sebelumnya kami mohon maaf bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................ 16
A. Simpulan ....................................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi
para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,
pemerintah lebih menitik beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak
dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan
bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai
dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan,
perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis,
dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau
keuntungan ekonomis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aspek keuangan ?
2. Bagaimana kriteria penilaian investasi ?
3. Bagaimana sumber-sumber dana ?
4. Bagaimana biaya kebutuhan produksi
5. Apa yang dimaksud dengan Arus kas (Cash Flow)
6. Bagaimana laporan keuangan ?
7. Bagaimana alokasi dana aktiva tetap dan modal kerja ?
4
8. Apa yang di maksud hutang dan modal sendiri ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Agar mengerti aspek keuangan
2. Agar mengetahui kriteria penilaian investasi
3. Agar mengetahui sumber-sumber dana
4. Agar mengetahui biaya kebutuhan produksi
5. Agar mengetahui Arus kas (Cash Flow)
6. Agar mengetahui laporan keuangan
7. Agar mengetahui Alokasi dana untuk aktiva tetap dan modal kerja
8. Agar mengtahui hutang dan modal sendiri
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
T. Syahril Daoed, Muhammad Amri Nasution Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Aplikasi Keuangan Dalam Bisnis
(Kota Medan, Sumatera Utara: Undhar Press: 2021), hal 129
6
NPV adalah selisih antara Present value dari investasi dengan nilai se karang dari
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan da tang. Untuk menghitung nilai
sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
3. Metode Internal Rate Of Raturn (IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa yang akan datang. atau penerimaan kas,
dengan pengeluaran investasi awal.
4. Metode Profitability Index (PI)
Pemakaian metode ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan
antara nilai sekarang (present value) dari rencana pe nerimaan-penerimaan kas bersih di
masa yang akan datang, dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan.
Jadi Pl dapat di hitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas
keluar.2
2
Didit Harianto, Triani Pujiastuti, STUDI KELAYAKAN BISNIS (Yogyakarta; Graha Ilmu, 2009) hlm 47-49
7
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka. Perolehan dana dari modal sendiri
biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum dibagi.
8
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah
output. Biaya total bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, maupun biaya variabel.
4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-rata adalah jumlah biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya
rata-rata dihitung dengan cara membagikan keseluruhan total biaya dengan jumlah
produk yang dihasilkan.
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)
Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk menghasilkan satu barang. Biaya ini
akan diperlukan ketika dilakukan perluasan produksi untuk menambah jumlah barang
yang dihasilkan.
Adapun unsur biaya produksi 3, yakni bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead
pabrik.
a. Biaya Bahan Baku (Direct Materials)
Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari barang hasil
produksi. Jadi, biaya bahan baku adalah harga pokok bahan tersebut yang diolah dalam
proses produksi. Menghitung biaya bahan baku berarti total keseluruhan biaya, yang
dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku tersebut.
b. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan, kepada semua karyawan.Biaya ini akan diberikan sesuai dengan fungsi
dimana karyawan ditempatkan (bekerja) pada perusahaan. Contohnya, bagian produksi,
pemasaran, bagian administrasi, dan bagian umum.
c. Biaya Overhead
Pengertian Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain daripada bahan baku
dan tenaga kerja langsung. Contoh Biaya overhead pabrik adalah bahan pembantu,
sering juga disebut dengan bahan tidak langsung (indirect materials). Contohnya:
perlengkapan pabrik seperti baut, mur dan pelitur dalam perusahaan mebel.3
3
Journal.uny.ac.id/index.php/cp/articleviewFile/383/pdf diakses pada 24 September 2021 pikul 08.33 WIB
9
pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat dibedakan menjadi tiga
aktivitas, antara lain:
1) Aktivitas Operasi (operating activities) => Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis
perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan
kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang
digunakan untuk menentukan laba bersih.
2) Aktivitas Investasi (investing activities) => Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang
berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
3) Aktivitas Pembiayaan (financing activities) => Aktivitas ini akan memiliki kaitan
dengan segala transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang
mempengaruhi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu akan memperhatikan laporan arus kas
dibandingkan laporan laba rugi (income statement). Hal ini dikarenakan kas adalah
tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi diantara semua harta lancar.
Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera
melunasi segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain,
dalam keadaan yang paling buruk, sejauh mana perusahaan dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas
yang ada pada laporan arus kas-nya.4
F. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat di gunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
waktu(periode) akan melaporkan semua kegiatan keuanganya. Pembuatan masing-masing
laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan
laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1) Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva.
2) Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
3) Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan
yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan.
4
T. Syahril Daoed, Muhammad Amri Nasution Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Aplikasi Keuangan Dalam Bisni
(kota Medan, Sumatera Utara: Undhar Press: 2021), hal 132-135
10
4) Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam
periode tertentu.
5) Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva,
kewajiban, dan modal suatu perusahaan
6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil
laporan keuangan yang disajikan.
Jenis- jenis laporan keuangan, dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada
adalah sebagai berikut :
a. Neraca
b. Laporan laba/ rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan perubahan modal5
5
Wahyu Suratman Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta Selatan: Lembaga Penerbit Nasional: 2020) hlm 91-92
11
kerja bersih menunjukkan kelebihan aktiva lancer di atas hutang lancar. Bentuk modal
kerja:
a) Gross working capital adalah: keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan dalam
operasi.
b) Net working capital menunjukkan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancer
Pembelanjaan Hutang (debt) sebagai sumber pendanaan akan memiliki resiko (risk)
berupa pembayaran bunga (interest) dan pengembaliannya (repayment). Hal ini
dikarenakan adanya prinsip The Risk – return Tradeoff, yaitu: kecenderungan investor
untuk memberikan investasi kepada proyek dengan resiko yang tinggi, dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) akan tinggi pula (keown dkk, 2001).
Artinya: hutang/kredit dapat dipenuhi, apabila tingkat suku bunga terhadap pinjaman
tersebut sesuai dengan keinginan kreditor atau investor.
Hutang yang digunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan dapat dibagi dua, yaitu:
Hutang jangka pendek (short term debt), Hutang jangka panjang (long term debt)
Menurut Warren, Reeve & Fess, (2005), such liabilities that are to be paid out of current
assets and are due within a short time, usually one year, are called current liabilities.
Artinya: hutang jangka pendek akan dikembalikan dalam tempo waktu kurang dari 1
tahun. Hutang jangka pendek ini hanya dapat digunakan untuk pembiayaan investasi
jangka pendek pula, mis: pembiayaan aktiva lancar atau modal kerja.
12
• adanya jaminan dari perusahaan yang dapat digunakan untuk
mengembalikan pinjaman
Menurut Warren, Reeve, & Fess (2005), liabilities that will be due for a long time
(usually more than one year) are called long-term liabilities. Artinya hutang jangka
panjang akan diharapkan dibayarkan kembali dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun, mis:
obligasi (bonds), hipotik (mortage), dan sebagainya. Hutang jangka panjang dapat
digunakan untuk pembiayaan modal kerja ataupun membiayai aktiva tetap.
Banyak perusahaan besar, yang umumnya membutuhkan dana yang besar, memilih
memperoleh dana dari obligasi, yaitu merupakan surat hutang jangka panjang yang dibeli
oleh para investor dari Negara. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga obligasi yang
relatif lebih rendah dibandingkan pinjaman terhadap lembaga keuangan lainnya. Ketika
sebuah perusahaan berencana akan menerbitkan obligasi, maka perusahaan tersebut akan
membuat suatu indent document (dokumen inden).
Dokumen inden adalah suatu dokumen resmi yang menerangkan atau menjamin
kesanggupan perusahaan untuk membayarkan hutang kepada pemegang Obligasi.
Dokumen inden juga mengungkapkan suatu Ciri call, yaitu hak kepada perusahaan
penerbit obligasi untuk melakukan pembelian kembali obligasi yang telah diterbitkan
6
Erni Masdupi Rahmiati Dasar-Dasar Keputusan Investasi dan Kebijakan Deviden (Padang: Sukabina Press:
2014) hlm 7-11
13
sebelum jatuh temponya obligasi tersebut.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan pendanaan
hutang untuk membelanjai aktivitas usaha suatu bisnis, yaitu:
• biaya
• resiko
• syarat-syarat yang ditetapkan kreditor.
• tingkat inflasi
• kemampulabaan
• posisi likuidiatas
• keamanan usaha.
7
Pembelanjaan yang akhir-akhir ini umumnya dipakai oleh banyak aktivitas bisnis
adalah Pembelanjaan modal sendiri. Pembelanjaan modal sendiri disebut juga sebagai
pembelanjaan atau pendanaan ekuitas, yang digunakan untuk waktu yang tidak terbatas.
Artinya pendanaan tersebut akan digunakan selama umur perusahaan.
Di dalam pendanaan ekuitas, terdapat 2 hal yang penting, yaitu:
1. Laba Ditahan
Perusahaan akan memilih menahan laba daripada mendistribusikannya langsung
kepada pemilik untuk memperoleh pendanaan ekuitas, mis untuk tujuan memperluas
ekspansi perusahaan. Perusahaan besar biasanya akan menahan sebahagian labanya
untuk deviden, dan sebahagian lagi untuk ditahan. Sementara perusahaan kecil akan
menahan sebahagian besar labanya untuk tujuan tertentu.
2. Penerbitan Saham
Pendanaan ekuitas, biasanya akan sering menggunakan saham pada perseroan
terbatas sebagai sumber pendanaannya, atau pada persekutuan komanditer (CV) dan
Firma (Fa) digunakan modal sekutu. Sementara untuk perusahaan perseorangan,
pembelanjaan sendirinya menggunakan modal pribadi. Saham adalah sebuah tanda
bukti keikutsertaan seseorang atau suatu pihak akan kepemilikan suatu perusahaan atau
7
Erni Masdupi Rahmiati Dasar-Dasar Keputusan Investasi dan Kebijakan Deviden (Padang: Sukabina Press:
2014) hlm 25-28
14
suatu bisnis. saham akan diterbitkan oleh perusahaan yang membutuhkan pendanaan
ekuitas.
Saham yang akan diterbitkan dibagi menjadi dua, yaitu: saham biasa dan saham
preferen. Saham biasa adalah sekuritas yang mewakili sebagian kepemilikan dari
perusahaan tertentu. Saham memiliki nilai nominal (parvalue), dan dibukukan
berdasarkan pada nilai nominalnya. Di dalam perusahaan perseroan terbatas, yang
menggunakan pendanaan ekuitas, akan terdapat suatu Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Di dalam RUPS tersebut, hanya para pemegang saham biasa yang memiliki
suara di dalam mengambil keputusan-keputusan perusahaan. Sementara pemegang
saham preferen akan memiliki prioritas utama di dalam penerimaan deviden, apabila
sebuah perusahaan tidak membayarkan deviden selama periode tertentu.
Deviden adalah balas jasa yang diterima oleh pemegang saham (stock holder’s)
berupa bunga deviden atas investasi yang dilakukan oleh mereka. Besarnya deviden
yang dibayar, dapat ditentukan berdasarkan perlembar atau persentase. Saham
diperdagangkan pada pasar modal (capital market). Harga dari saham yang dijual oleh
perusahaan (emisi saham) akan menghadapi tiga kemungkinan (Purba, 2001), yaitu:
a) harga pasar (market price) > nilai nominal (par value)
Apabila hal ini terjadi, maka proyek dinyatakan surplus. Para pemegang saham
yang bebas memperdagangkan sahamnya, akan memperoleh pendapatan modal
(capital gain).
b) harga pasar = nilai nominal
Apabila hal ini terjadi, maka akan terjadi suatu kondisi Break Event Point (BEP).
Artinya: para pemegang saham berada pada titik impas.
c) harga pasar < nilai nominal
Apabila hal ini terjadi, maka proyek dikatakan akan mengalami kerugian atau
sering disebut deficit. Sementara para pemegang saham, akan mengalami kerugian
modal (capital loss).8
8
Erni Masdupi Rahmiati Dasar-Dasar Keputusan Investasi dan Kebijakan Deviden (Padang: Sukabina Press:
2014) hlm 33-36
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya,
bahkan ada beberapa pengusaha menganggap aspek inilah yang paling utama untuk
dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan
keuntungan perusahaan.
2. Kriteria Penilain Investasi
Pada umumnya ada empat metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam
penilaian aliran kas dari statu investasi, yaitu Payback Period, Net Pre sent Value,
Internal Rate of Return dan Profitability Index.
3. Sumber – Sumber Data
Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal
sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pertimbangannya tidak lain adalah
untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu: Modal Asing,
Modal Sendiri
4. Biaya Kebutuhan Produksi
Arti biaya kebutuhan produksi adalah biaya yang timbul dari suatu proses produksi
perusahaan dalam membuat barang atau jasa yang akan dijual. Jenis-jenis biaya
produksi maupun komponen dalam biaya produksi adalah sebagai berikut: biaya tetap,
biaya variable, biaya total, biaya rata – rata. biaya marjinal. Adapun unsur biaya
produksi tiga, yakni bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
5. Aliran Kas ( Cash Flow )
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian
pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat dibedakan menjadi
tiga aktivitas, antara lain: Aktivitas Operasi (operating activities), Aktivitas Investasi
(investing activities), Aktivitas Pembiayaan (financing activities).
6. Laporan Keuangan
16
7. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat di gunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut : Neraca,
Laporan laba/ rugi, Laporan arus kas, Laporan perubahan modal.
8. Alokasi Dana Untuk Aktiva Tetap dan Modal Kerja
9. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud (tangible assets), dan aktiva tetap tidak
berwujud (intangible assets). Secara umum modal kerja dapat diartikan dalam dua
bentuk, yaitu: modal kerja kasar dan modal kerja bersih.
10. Hutang dan Modal Sendiri
Pembelanjaan Hutang (debt) sebagai sumber pendanaan akan memiliki resiko (risk)
berupa pembayaran bunga (interest) dan pengembaliannya (repayment). Hutang yang
digunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan dapat dibagi dua, yaitu: Hutang
jangka pendek (short term debt), Hutang jangka panjang (long term debt).
Pembelanjaan modal sendiri disebut juga sebagai pembelanjaan atau pendanaan
ekuitas, yang digunakan untuk waktu yang tidak terbatas. Artinya pendanaan tersebut
akan digunakan selama umur perusahaan. Di dalam pendanaan ekuitas, terdapat dua
hal yang penting, yaitu: laba ditahan dan penerbitan saham.
17
DAFTAR PUSTAKA
T. Syahril Daoed, Muhammad Amri Nasution Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Aplikasi
Keuangan Dalam Bisnis (Kota Medan, Sumatera Utara: Undhar Press: 2021)
Didit Harianto, Triani Pujiastuti, STUDI KELAYAKAN BISNIS (Yogyakarta; Graha Ilmu,
2009)
Erni Masdupi Rahmiati Dasar-Dasar Keputusan Investasi dan Kebijakan Deviden (Padang:
Sukabina Press: 2014)
Wahyu Suratman Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta Selatan: Lembaga Penerbit Nasional: 2020)
18