SEKTOR KEUANGAN
MAKALAH
Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Hafier Solana Wahyu Munir (180211100208)
2. Dimas Irdhul Faiq (180211100207)
3. Ajeng Pangestu Anwar (180211100203)
4. Tika Novianti (180211100234)
5. Nurul Hidayah (180211100202)
6. Ulwiyah (180211100218)
2021
KATA PENGANTAR
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis...........................................................3
2.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis.................................................................3
2.3 Kelayakan Bisnis dalam Aspek Keuangan................................................4
2.4 Pengembangan Aspek Keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis.............9
2.5 Sumber-sumber Dana..............................................................................10
2.6 Biaya Kebutuhan Investasi......................................................................11
2.7 Arus Kas (Cash Flow).............................................................................12
2.8 Kriteria Penilaian Investasi.....................................................................12
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Simpulan..................................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Dari mana sumber-sumber dana studi kelayakan bisnis?
6. Bagaimana komponen biaya kebutuhan investasi?
7. Bagaimana arus kas studi kelayakan bisnis?
8. Bagaimana kriteria penilaian investasi studi kelayakan bisnis?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah pada makalah ini, maka kelompok kami
menetapkan tujuan dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari studi kelayakan bisnis dan aspek
keuangan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari aspek keuangan.
3. Untuk mengetahui kelayakan bisnis dilihat dari aspek keuangan.
4. Untuk mengetahui pengembangan aspek keuangan dalam studi kelayakan
bisnis.
5. Untuk mengetahui sumber-sumber dana studi kelayakan bisnis.
6. Untuk mengetahui komponen biaya kebutuhan investasi.
7. Untuk mengetahui arus kas studi kelayakan bisnis.
8. Untuk mengetahui kriteria penilaian investasi studi kelayakan bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berikut adalah tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakannya Studi
Kelayakan Bisnis, yaitu:
1. Untuk Menghindari Kerugian.
Analisis yang digunakan melalui SKB bertujuan untuk memprediksi atau
memperkirakan mengenai untung rugi sebuah bisnis atau usaha di masa
mendatang. Jika didalam bisnis terdapat kerugian yang kemungkinan
besar, maka pelaku bisnis untuk memikirkan ulang tentang rencana bisnis
yang dipilih.
2. Untuk Memudahkan Pelaksanaan Kerja.
Dengan adanya analisis ini akan membantu pelaku usaha untuk
merealisasikan rencana bisnis atau usaha atau program-program kerja yang
akan dijalankan. Dengan demikian pelaku usaha dapat memilih kebijakan
yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.
3. Untuk Memudahkan Perencanaan Perusahaan.
Analisis yang baik tentunya akan sangat membantu pelaku usaha dalam
merencanakan segala hal yang berkaitan dengan perusahaan. Langkah-
langkah atau program-program apa yang akan disusun oleh pelaku usaha
akan menjadi lebih mudah dengan adanya studi kelayakan bisnis.
4. Untuk Memudahkan dalam hal Pengawasan.
Kegiatan sebuah usaha atau bisnis akan memerlukan sebuah pengawasan
dari pihak-pihak yang berwenang atau pemerintah. Dengan adanga laporan
analisis studi kelayakan bisnis akan menjadi pedoman bagi pihak-pihak
yang berwenang dalam hal melakukan kegiatan pengawasan.
5. Untuk Mempermudah Melakukan Proses Pengendalian.
Pengawasan serta pengendalian dalam operasi sebuah perusahaan bedar
perlu dilakukan secara berkesinambungan. Juka ada proses yang salah
dalam kedua hal tersebut maka akan berdampak buruk bagi kesehatan
lingkungan ataupun sosial lainnya.
4
1. Payback Period (PBP)
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan
menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio
antara initial cash investment dengan cash inflow nya yang hasilnya
merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan
maksimum payback period yang dapat diterima.
a) Kebaikan:
Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang
mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih
investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
Mudah dan sederhana bisa dihitung untuk menentukan lamanya waktu
pengembalian dana investasi.
Memberikan informasi mengenai lamanya BEP project.
Sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback
periodnya maka semakin pendek pula resiko kerugiannya.
b) Keburukan:
Mengabaikan penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah
payback periode tercapai.
Mengabaikan Time Value of Money (Nilai Waktu Uang).
Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.
Pay back period digunakan untuk mengukur kecepatan kembalinya dana,
dan tidak mengukur keuntungan proyek pmbangunan yang telah
direncanakan.
Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
c) Rumus PBP:
Payback Period = Nilai Investasi
Proceed (Penerimaan Investasi)
d) Rumus PBP jika kas pertahun jumlah berbeda:
5
Payback Period = n + a - b x 1 tahun
c - b
Keterangan:
n: Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum menutup investasi
mula-mula
a: Jumlah investasi mula-mula
b: Jumlah investasi arus kas pada tahun ke-n
c: jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n + 1
2. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau
penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal.
a) Kelebihan:
Memperhatikan nilai waktu dari uang.
Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan.
Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat
membuat perkiraan bila r (discount rate) sulit diketahui.
b) Kelemahan:
Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus
dicoba-coba (trial and error).
Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan
keadaan investasi.
Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali.
c) Rumus:
6
yang dihasilkan dalam perhitungan NPV adalah dalam satuan mata uang.
Metode ini menghitung antara nilai sekarang dari investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal
cash flow) di masa yang akan datang (Husnan, 2000).
a) Kelebihan:
Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money).
Mengutamakan aliran kas yang lebih awal.
Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi.
b) Kelemahan:
Memerlukan perhitungan Cost of Capital sebagai Discount Rate.
Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period.
c) Rumus:
Dimana:
t = waktu arus kas
I = suku bunga diskonto yang digunakan
Rt = arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t
d) Arti perhitungan NPV yaitu pada tabel berikut ditunjukkan arti
perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan:
Bila Berarti Maka
NPV > Investasi yang dilakukan Proyek bisa dijalankan
0 memberikan manfaat bagi
perusahaan
NPV < Investasi yang dilakukan Proyek ditolak
0 akan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan
NPV = Investasi yang dilakukan Kalau proyek dilaksanakan atau tidak
0 tidak mengakibatkan dilaksanakan tidak berpengaruh pada
perusahaan untung keuangan perusahaan. Keputusan harus
ataupun merugi ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain
7
misalnya dampak inestasi terhadap
positioning perusahaan.
Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adalah: Jika PI > 1: maka
investasi tsb dpt dijalankan (layak/ feasible) Jika PI < 1: investasi tsb tidak layak
dijalankan (tidak layak/ not feasible).
5. Break Event Point (BEP)
Break Event Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama
dengan total cost (TR=TC), tergantung pada lama arus penerimaan sebuah
8
bisnis dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya
modal lainnya. Selama suatu usaha masih di bawah BEP, maka perusahaan
masih mengalami kerugian. Semakin lama mencapai titik pulang pokok,
semakin besar saldo rugi karena keuntungan yang diterima masih
menutupi segala biaya yang dikeluarkan.
a) Komponen BEP:
Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika
adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi.
Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya
dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang
direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat.
Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa
yang telah diproduksi.
b) Rumus BEP
Dasar Unit. Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk
mendapat titik impas: BEP = FC /(P-VC)
Dasar Penjualan. Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk
mendapat titik impas: FC/ (1 – (VC/P)) * Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa
juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit.
Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point sangat membantu
pelaku bisnis untuk memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus
diproduksi dan perbandingannya dengan uang/pendapatan yang diterima.
9
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara Present Value dari investasi
dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang (Freddy Rangkuti, 2012:166).
2. Payback Period (PP)
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas, dengan
kata lain Payback Pariod merupakan rasio antara initial cash investment
dengan cash inflownya yang hasilnya merupakan satuan waktu (husein
umar, 2009:197).
3. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR), metode ini digunakan untuk mencari tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
dimasa datang, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal
(husein umar, 2009:198). Internal Rate of Return (IRR), merupakan alat
untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern (Kasmir dan Jakfar
2012:105).
4. Profability Index (PI)
Profibility index (PI) atau Benefit and Cost Ratio (B/C ratio) merupakan
rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai
sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi (Kasmir dan Jakfar
2012:108).
10
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber dana dari
modal asing dapat siperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan.
b. Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbuka. Perolehan dana dari
modal sendiri biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum dibagi.
11
Hak cipta
Lisensi
Merk pedagang
3. Biaya Operasional.
a. Upah dan gaji karyawan
b. Biaya listrik
c. Biaya telpon dan air
d. Biaya pemeliharaan
e. Pajak
f. Premi asuransi
g. Biaya pemasaran
h. Biaya-biaya lainnya.
12
4. Internal Rate of Return (IRR)
5. Profitability Index (IP)
Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas
dan profabilitas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan menganalisa studi kelayakan bisnis sektor keuangan ini bahwa
kita bisa mengetahui untuk mengetahui rencana investasi melalui perhitungan
biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran
dan pendapatan. Untuk pengembangan aspek financial dalam studi kelayakan
bisnis atau investasi, kriteria yang harus di lakukan supaya menentukan kelayakan
suatu usaha atau investasi yaitu dengan menghitung (NPV, PP, IRR, PI). Ada dua
jenis laporan keuangan yaitu Neraca dan laporan laba rugi. Dalam Studi
Kelayakan Bisnis sektor keuangan yang terpenting yaitu dengan hitung-hitungan
keuangan. Berapa seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi
maupun untuk modal kerja. Berapa biaya administrasi dan berapa tingkat
keuntungan yang kita akan dapatkan atau bahkan kemungkinan kerugian.
3.2 Saran
1. Untuk penulis selanjutnya semoga makalah ini menjadi sedikit refrensi
dan supaya untuk penulis selanjutnya dapat melengkapi ketidak
sempurnaan dalam penulisan makalah jika ada kekurangan.
2. Kami berharap mahasiswa terlebih khusus mahasiswa UTM bisa membuat
makalah aspek keuangan ini sebagai bekal dari bagian agent of change.
3. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis
sendiri sebagai bahan laporan estimasi keuangan dalam proposal bisnis.
13
DAFTAR PUSTAKA
14